Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat sepuluh jenis kata yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata bilangan, kata sambung, kata sandang, kata seru, dan kata depan. Dijelaskan pula ciri-ciri dan contoh untuk masing-masing jenis kata.
Ada 10 kelas kata dalam bahasa Indonesia yaitu kata benda, kerja, sifat, keterangan, ganti, bilangan, depan, sambung, sandang, dan seru. Kata benda dapat berupa konkret atau abstrak, sedangkan kata kerja dibedakan menjadi transitif, intransitif, aktif, pasif, dan lainnya. Kata sifat menunjukkan sifat suatu benda, sementara kata keterangan menjelaskan tempat, waktu, aspek,
Dokumen ini membahas tentang ragam ayat pasif dalam bahasa Melayu. Ayat pasif adalah ayat yang mengutamakan objek asal sebagai unsur yang diterangkan. Ada tiga jenis ayat pasif yaitu dengan imbuhan kata kerja pasif, menggunakan kata ganti nama diri, dan menggunakan kata "kena" sebelum kata kerja.
Kata nama dan kata kerja merupakan unsur inti dalam binaan frasa. Kata nama terbahagi kepada kata nama khas, kata nama am dan kata ganti nama. Kata kerja pula terbahagi kepada kata kerja transitif dan tak transitif. Kata kerja transitif memerlukan objek manakala kata kerja tak transitif tidak memerlukan objek.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis ayat pasif dalam bahasa Melayu, yaitu: 1) ayat pasif dengan imbuhan kata kerja pasif seperti di- dan ter-, 2) ayat pasif dengan kata ganti diri pertama dan kedua, 3) ayat pasif dengan kata bantu kena di depan kata kerja. Dokumen ini juga menjelaskan struktur dan contoh untuk masing-masing jenis ayat pasif.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat sepuluh jenis kata yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata bilangan, kata sambung, kata sandang, kata seru, dan kata depan. Dijelaskan pula ciri-ciri dan contoh untuk masing-masing jenis kata.
Ada 10 kelas kata dalam bahasa Indonesia yaitu kata benda, kerja, sifat, keterangan, ganti, bilangan, depan, sambung, sandang, dan seru. Kata benda dapat berupa konkret atau abstrak, sedangkan kata kerja dibedakan menjadi transitif, intransitif, aktif, pasif, dan lainnya. Kata sifat menunjukkan sifat suatu benda, sementara kata keterangan menjelaskan tempat, waktu, aspek,
Dokumen ini membahas tentang ragam ayat pasif dalam bahasa Melayu. Ayat pasif adalah ayat yang mengutamakan objek asal sebagai unsur yang diterangkan. Ada tiga jenis ayat pasif yaitu dengan imbuhan kata kerja pasif, menggunakan kata ganti nama diri, dan menggunakan kata "kena" sebelum kata kerja.
Kata nama dan kata kerja merupakan unsur inti dalam binaan frasa. Kata nama terbahagi kepada kata nama khas, kata nama am dan kata ganti nama. Kata kerja pula terbahagi kepada kata kerja transitif dan tak transitif. Kata kerja transitif memerlukan objek manakala kata kerja tak transitif tidak memerlukan objek.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis ayat pasif dalam bahasa Melayu, yaitu: 1) ayat pasif dengan imbuhan kata kerja pasif seperti di- dan ter-, 2) ayat pasif dengan kata ganti diri pertama dan kedua, 3) ayat pasif dengan kata bantu kena di depan kata kerja. Dokumen ini juga menjelaskan struktur dan contoh untuk masing-masing jenis ayat pasif.
Kata sendi nama merujuk kepada perkataan yang digunakan sebelum nama atau frasa nama untuk menyatakan hubungan antara kata, contohnya di, ke, dari, oleh, hingga, dan lain-lain. Dokumen ini menjelaskan penggunaan dan fungsi beberapa kata sendi nama dalam bahasa Melayu.
Kata kerja merujuk kepada perbuatan manusia atau hewan. Terdapat tiga jenis kata kerja: transitif, tak transitif, dan pasif. Kata kerja transitif memerlukan objek, sedangkan tak transitif tidak memerlukan objek. Kata kerja pasif terbentuk dari kata kerja transitif dengan mendepankan objeknya.
Dokumen tersebut membahas tentang frasa sendi nama, yang terdiri dari kata sendi nama dan frasa nama. Kata sendi nama berfungsi sebagai pelengkap frasa nama dan dapat berupa kata arah. Frasa sendi nama dapat berfungsi sebagai predikat, keterangan untuk frasa kerja, frasa adjektif, dan frasa nama.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ayat majmuk pancangan, termasuk definisi, jenis, dan unsur-unsurnya. Ayat majmuk pancangan terdiri dari satu ayat induk dan satu atau lebih ayat kecil yang melengkapi ayat induk tersebut. Terdapat tiga jenis ayat majmuk pancangan yaitu ayat relatif, komplemen, dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kata kerja dalam bahasa Melayu dan pengelompokannya. Kata kerja dibahagikan menjadi empat golongan, yaitu: (i) kata kerja tunggal, (ii) kata kerja terbitan, (iii) kata kerja majmuk, dan (iv) kata kerja ganda. Kata kerja juga dibedakan menjadi kata kerja aktif dan pasif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa kata yang digunakan namun tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EYD).
2. Terdapat 20 kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan kata dan dijelaskan penggantian kata yang tepat menurut EYD.
3. Ringkasan ini hanya memberikan informasi inti dari isi dokumen tanpa menguraikan satu persatu poin-poin p
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang penulisan gabungan kata dalam bahasa Indonesia. Gabungan kata harus ditulis serangkai jika mendapat imbuhan, sedangkan jika hanya satu kata yang mendapat imbuhan maka hanya kata tersebut yang dirangkai. Ada pula gabungan kata yang sudah dianggap satu kata.
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Inggris. Dijelaskan perbedaan antara kalimat aktif dan pasif beserta contoh-contohnya. Selain itu, dijelaskan pula tentang perubahan kalimat aktif menjadi pasif pada berbagai waktu seperti masa lampau, sekarang, dan masa depan.
Membahasa tentang cara mudah mempelajari dan memahami Modal auxiliary dalam bahasa inggris meliputi, can, could, may, might, will, would, must, ought to, shall, should. memberikan penjelasan masing-masing modal auxiliary dan kegunaannya disertai dengan contoh-contoh penggunaan dalam kalimat.
Relative pronoun adalah kata penghubung yang digunakan untuk menggabungkan dua kalimat menjadi satu. Terdapat beberapa jenis relative pronoun seperti who, whom, whose, which, dan that yang digunakan untuk menggantikan frase orang atau benda dalam kalimat. Defining relative pronoun membedakan frase yang diterangkannya sedangkan non defining memberi informasi tambahan.
The document discusses the past simple tense in English. It provides examples of how to form the past simple of regular and irregular verbs in affirmative, negative, and interrogative sentences. It lists common regular and irregular verb patterns and gives examples. It also includes an exercise for the reader to complete sentences using past simple verbs. In summary:
1. The past simple tense is used to talk about completed actions in the past.
2. Verbs are conjugated differently in the past simple depending on whether they are regular or irregular.
3. Examples are provided for forming sentences affirmatively, negatively, and interrogatively.
Sociolinguistics is the study of how language is used in social contexts and situations. A speech event is a linguistic interaction between two or more people that follows certain rules and norms. There are eight components that define a speech event: setting, participants, ends, act sequence, key, instrumentalities, norms of interaction and interpretation, and genre. The setting refers to the time, place, and situation where the speech occurs, which can influence the variations of language that are used. Examples of settings for speech events include public places, meetings in rooms, and conversations with peers or superiors.
Kata sendi nama merujuk kepada perkataan yang digunakan sebelum nama atau frasa nama untuk menyatakan hubungan antara kata, contohnya di, ke, dari, oleh, hingga, dan lain-lain. Dokumen ini menjelaskan penggunaan dan fungsi beberapa kata sendi nama dalam bahasa Melayu.
Kata kerja merujuk kepada perbuatan manusia atau hewan. Terdapat tiga jenis kata kerja: transitif, tak transitif, dan pasif. Kata kerja transitif memerlukan objek, sedangkan tak transitif tidak memerlukan objek. Kata kerja pasif terbentuk dari kata kerja transitif dengan mendepankan objeknya.
Dokumen tersebut membahas tentang frasa sendi nama, yang terdiri dari kata sendi nama dan frasa nama. Kata sendi nama berfungsi sebagai pelengkap frasa nama dan dapat berupa kata arah. Frasa sendi nama dapat berfungsi sebagai predikat, keterangan untuk frasa kerja, frasa adjektif, dan frasa nama.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ayat majmuk pancangan, termasuk definisi, jenis, dan unsur-unsurnya. Ayat majmuk pancangan terdiri dari satu ayat induk dan satu atau lebih ayat kecil yang melengkapi ayat induk tersebut. Terdapat tiga jenis ayat majmuk pancangan yaitu ayat relatif, komplemen, dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kata kerja dalam bahasa Melayu dan pengelompokannya. Kata kerja dibahagikan menjadi empat golongan, yaitu: (i) kata kerja tunggal, (ii) kata kerja terbitan, (iii) kata kerja majmuk, dan (iv) kata kerja ganda. Kata kerja juga dibedakan menjadi kata kerja aktif dan pasif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa kata yang digunakan namun tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EYD).
2. Terdapat 20 kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan kata dan dijelaskan penggantian kata yang tepat menurut EYD.
3. Ringkasan ini hanya memberikan informasi inti dari isi dokumen tanpa menguraikan satu persatu poin-poin p
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang penulisan gabungan kata dalam bahasa Indonesia. Gabungan kata harus ditulis serangkai jika mendapat imbuhan, sedangkan jika hanya satu kata yang mendapat imbuhan maka hanya kata tersebut yang dirangkai. Ada pula gabungan kata yang sudah dianggap satu kata.
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Inggris. Dijelaskan perbedaan antara kalimat aktif dan pasif beserta contoh-contohnya. Selain itu, dijelaskan pula tentang perubahan kalimat aktif menjadi pasif pada berbagai waktu seperti masa lampau, sekarang, dan masa depan.
Membahasa tentang cara mudah mempelajari dan memahami Modal auxiliary dalam bahasa inggris meliputi, can, could, may, might, will, would, must, ought to, shall, should. memberikan penjelasan masing-masing modal auxiliary dan kegunaannya disertai dengan contoh-contoh penggunaan dalam kalimat.
Relative pronoun adalah kata penghubung yang digunakan untuk menggabungkan dua kalimat menjadi satu. Terdapat beberapa jenis relative pronoun seperti who, whom, whose, which, dan that yang digunakan untuk menggantikan frase orang atau benda dalam kalimat. Defining relative pronoun membedakan frase yang diterangkannya sedangkan non defining memberi informasi tambahan.
The document discusses the past simple tense in English. It provides examples of how to form the past simple of regular and irregular verbs in affirmative, negative, and interrogative sentences. It lists common regular and irregular verb patterns and gives examples. It also includes an exercise for the reader to complete sentences using past simple verbs. In summary:
1. The past simple tense is used to talk about completed actions in the past.
2. Verbs are conjugated differently in the past simple depending on whether they are regular or irregular.
3. Examples are provided for forming sentences affirmatively, negatively, and interrogatively.
Sociolinguistics is the study of how language is used in social contexts and situations. A speech event is a linguistic interaction between two or more people that follows certain rules and norms. There are eight components that define a speech event: setting, participants, ends, act sequence, key, instrumentalities, norms of interaction and interpretation, and genre. The setting refers to the time, place, and situation where the speech occurs, which can influence the variations of language that are used. Examples of settings for speech events include public places, meetings in rooms, and conversations with peers or superiors.
Операционная сторона интернет-магазина: как не терять клиентовpanarin
Презентация Панарина Виталия с крупнейшей российской интернет-конференции РИФ+КИБ 2013 (www.rif.ru).
В докладе рассматриваются вопросы увеличения операционной конверсии интернет-магазина.
Конверсией считается отношение заказов, совершенных в интернет-магазине по отношению к его посещаемости. То, что происходит дальше, как правило не так подробно обсуждается. Но потери, конечно, возникают и на последующих этапах взаимодействия с покупателем. При этом причины могут быть различными: от скорости обратного звонка из колл центра, до внешнего вида и вежливости курьеров. На некоторые из этих факторов есть возможность влиять напрямую, на некоторые нет. Но упускать их из вида не стоит. О том, за чем стоит следить и идет речь в докладе.
1. Extended Abstract And Full Paper Sb11 Helsinki ConferenceErika Wörman
This document discusses the importance of well-being and human-centric urban planning. It summarizes a residential area called Pakkalan Kartanonkoski that was designed with these principles in mind. The key points made are:
1) The area focuses on small-scale, humanistic design with winding streets, green spaces, and common areas that promote social interaction and a strong community identity.
2) It has received various social and design awards for its livability and comfortable town structure.
3) The human-centric design is argued to provide economic and social benefits by increasing quality of life for residents.
The document advocates for learning from successes of the past and considering human needs and
The document lists the front and back covers of CDs created by 24 different students for a music inquiry project. Each student's name is listed twice, once for the front cover and once for the back cover of their CD.
This document discusses integrated marketing communications (IMC). [1] IMC involves coordinating promotional techniques including advertising, sales promotions, publicity, and personal selling. [2] The goal is consistency across these elements and leveraging each piece to create marketing communications with a whole that is greater than the sum of its parts. [3] Determinants of an IMC strategy include marketing objectives, the product, target market, buying situation, and budget.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise boosts blood flow and levels of neurotransmitters and endorphins which elevate and stabilize mood.
This document outlines topics that will be discussed at a meeting for parents of students starting Senior Infants. It includes information about the Home School Community Liaison officer, Parents Council, attendance policies, golden rules, rewards and sanctions, curriculum details, homework, blogs, fundraising and other school activities.
The document discusses opportunities for online trade and e-commerce in Ukraine. It notes that Ukraine has a population of 45.6 million people and retail sales of €90 billion in 2012, with estimated B2C e-sales reaching €1.1 billion. Internet penetration is growing rapidly, reaching 18 million users in 2011. The economy is also growing, with GDP growth estimated at 3.0% in 2012 and 3.5% in 2013. The document outlines two methods for foreign companies to enter the Ukrainian market - via consignment or direct import - and notes the healthy year-over-year growth in the volume of items forwarded to Ukraine.
This document provides guidance on writing a thesis, including sections to include, formatting, and style. It outlines the typical structure of a thesis as an introduction, literature review, methods, results, discussion, and conclusions. It discusses elements that should be included in each section, such as stating the research question in the introduction and summarizing results in the conclusions. The document also provides examples of formatting requirements for the title page, table of contents, and references. Key recommendations include using the Harvard referencing style and 1.5 line spacing for the English version.
Pronoun berfungsi menggantikan noun dan merupakan kata ganti yang mengacu pada orang, benda, atau kepemilikan. Terdapat berbagai jenis pronoun seperti personal pronoun, possessive pronoun, interrogative pronoun, dan relative pronoun.
Parts of speech merupakan pengelompokan kata dalam kalimat berdasarkan fungsinya. Terdapat 8 jenis parts of speech yaitu noun, pronoun, verb, adjective, adverb, preposition, conjunction, dan interjection. Setiap jenis memiliki fungsi tersendiri dalam membentuk kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemakaian bentuk-bentuk tertentu dalam surat dinas, meliputi 16 butir yang mencakup kata-kata seperti berkenan, beri tahu, dalam, dari, daripada, di, keluar, kami, korban, kepada, ke, dan kesinambungan beserta penjelasan penggunaan masing-masing kata.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan golongan kata dalam bahasa Melayu yang terdiri atas empat golongan utama yaitu kata nama, kata kerja, kata adjektif, dan kata ganda. Kata nama dibagi menjadi kata nama khas dan kata nama umum, sedangkan kata kerja dibedakan menjadi kata kerja transitif dan tak transitif. Kata adjektif digolongkan berdasarkan makna dan fungsinya untuk menggambarkan sif
Kata Ganti Nama Diri
Kata ganti nama diri digunakan untuk menggantikan nama diri, orang lain, dan benda. Terdiri dari kata ganti diri pertama, kedua, dan ketiga untuk menunjukkan pihak yang bercakap, dibicarakan, dan dilawan bercakap. Juga terdapat kata ganti tanya, tempat, dan tak tentu. Kata ganti nama memudahkan komunikasi dengan menghindari pengulangan nama.
Teks menjelaskan tentang delapan jenis kata dalam bahasa Indonesia yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, kata hubung, kata depan, kata keterangan, kata ganti, dan kata bilangan. Setiap jenis kata dijelaskan fungsi dan contohnya.
Dokumen tersebut membahas pedoman umum ejaan bahasa Indonesia, mencakup penjelasan tentang tanda baca, huruf konsonan, diftong, gabungan huruf, pemenggalan kata, huruf kapital, kata ulang, gabungan kata, partikel, dan pertanyaan latihan.
Materi perkuliahan membahas pengertian dan fungsi paragraf serta teknik pengembangan paragraf. Paragraf adalah bagian karangan pendek yang berisi satu ide utama dan didukung kalimat-kalimat yang berhubungan. Ada beberapa macam metode pengembangan paragraf seperti klimaks, sudut pandang, proses, dan contoh. Paragraf harus memiliki kesatuan dan koherensi untuk membangun keutuhan ide.
3. Kata ganti
1. Pengertian
Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk
mengganti kata benda. Selain itu, kata ganti
digunakan untuk menghindari pengulangan
penyebutan nama atau benda secara berulang-
ulang, yang akhirnya dapat menimbulkan
kebosanan.
4. 2. Macam-macam kata ganti
Bedasarkan fungsinya kata ganti dapat dibedakan menjadi 5 yaitu:
Kata ganti orang, adalah kata yang menggantikan orang atau benda penggantinya.
Kata ganti orang dibedakan menjadi 3, yaitu:
Kata ganti orang pertama
•Orang pertama tunggal : aku dan saya
•Orang pertama jamak : kita dan kami.
Kata ganti orang kedua
•Orang kedua tunggal : kamu, saudara, dan engkau
•Orang kedua jamak : anda dan kalian
Kata ganti orang ketiga
•Orang ketiga tunggal : ia, dia, dan beliau
•Orang ketiga jamak : mereka.
Cara penulisan dalam kalimat, kata ganti orang ditulis terpisah (diberi spasi) dari kata
yang mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh : Aku menghadiri seminar di Bali bersama mereka.
Engkau tidak pernah bilang bahwa dia adalah seorang penulis.
5. Kata ganti kepunyaan adalah kata ganti yang menunjukan
milik, biasanya terletak dibelakang kata benda yang
diterangkan, dan bentuknya diringkaskan.
Cara penulisan dalam kalimat, ditulis serangkai dengan kata
yang mengikuti atau kata yang mendahuluinya (kaecuali untuk
kau-)
Contoh: Bukuku dipinjamnya.
Kucingku bermain dirumahnya.
Kurangkai kata-kata indah ini khusus untukmu.
Kata ganti penunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk
menunjuk sesuatu.
Contoh: Buku ini yang aku cari.
Saat itu saya tidak ada dirumah.
6. Kata ganti penunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk
menunjuk sesuatu.
Contoh : Buku ini yang aku cari.
Saat itu saya tidak ada dirumah.
Kata ganti penghubung adalah kata yang menghubungkan
suatu kata benda dengan kata yang menerangkannya.
Contoh : Rumah yang besar itu miliknya.
Pria yang ramah itu disenangi teman-temannya.
Kata ganti tanya adalah kata yang menanyakan benda atau
yang dibendakan serta keterangannya.
Cara penulisan dalam kalimat, ditulis terpisah dengan kata
yang mengikuti atau yang mendahului.
Contoh : Bagaimana keadaanmu sekarang?
Apa penyebab kecelakaan itu?
Dimana kecelakaan itu terjadi?
Siapa yang mengalami kecelakaan itu?
7. Kata depan
1. Pengertian
Kata depan adalah kata yang terletak di depan kata lain
berfungsi menghubungkan atau merangkaikan kata
dengan kata atau kata dengan kalimat.
2. Macam-macam kata depan
Bedasarkan fungsinya kata depan dibedakan menjadi 6:
Kata di, ke, dan dari, dalam fungsi kata ini menyatakan
tempat atau arah.
Di : menunjukan pada suatu tempat.
Ke : menunjukkan arah yang dituju.
Dari : menunjukkan tempat yang ditinggalkan.
Kata depan tersebut merupakan jenis kata depan asli
(sejati). Namun demikian terdapat jenis kata depan
yang lain yang berasal dari kata benda, kata kerja, dan
lain-lain.
8. Menurut Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan
di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
daripada."
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak
mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah
"who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam
mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).
Penggunaan "di mana", "yang mana", dan lain-lain sebagai kata penghubung
sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa
ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata
"yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya
pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang
mana" harus dihindari, termasuk dalam penulisan keterangan rumus
matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk
menterjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata
"di mana".
9. Contoh:
•di mana → tempat
Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya.
(seharusnya) Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang
tahunnya.
•di mana → dengan
Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” di mana Kris Aria sebagai
presenternya. (seharusnya) Acara berikutnya adalah “ Kuis
Remaja”dengan Kris Aria sebagai presenternya.
•di mana → yang
Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa
bencana alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban
yang tertimpa bencana alam.
•di mana → (subklausa)
Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk
menjadi tenaga terampil. (seharusnya) Perusahaan itu mengadakan
pelatihan; dalam pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga
terampil.
10. •yang mana → yang
Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk
berita yang mana dianggap melecehkan artis itu.
(seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan
dituntut untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu.
•yang mana → sehingga/dan
a. Koperasi itu harus berjalan dengan baik yang mana
kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
(seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik
sehingga kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari
sini.
b. Wisatawan mancanegara meningkat terus yang mana
negara tujuan wisata pun bertambah. (seharusnya)
Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara
tujuan wisata pun makin bertambah.
11. Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh
Ejaan Soewandi (1947) yang mengharuskan penulisan
diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik
sebagai kata depan maupun sebagai awalan.
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang
tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat
tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan
tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana". Contoh:
•Di mana ia menginap?
•Kami akan berunding di mana ia akan menginap.
•Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap.
•Ia dapat menginap di mana-mana.
12. •Kata pada atau kepada berfungsi menanyakan waktu atau nama orang.
Contoh : kami tunggu kehadiran saudara pada hari ini.
•Kata depan akan berfungsi menanyakan waktu atau kegiatan yang akan dilaksanakan atau
yang akan terjadi.
Contoh : kampus kamu akan mengadakan kegiatan bakti sosial.
•Kata depan dengan berfungsi menanyakan alat, keadaan, hubungan kesetaraan, dan
keterangan perbandingan.
Contoh :
a. Ayah memotong kayu dengan gergaji
b. Dengan tergesa-gesa mereka meninggalkan ruangan.
c. Jakarta lebih panas dibandingkan dengan Lampung.
•Kata depan atas berfungsi menghubungkan kata benda atau keta kerja dengan kata
keterangan dan berfungsi menggantikan kata dengan dan demi.
Contoh :
a. kegiatan ini terselenggara atas kerjasama semua anggota masyarakat.
b. Terimakasih atas bantuan anda.
•Kata depan antara berfungsi menunjukkan jarak.
Contoh :
Lokasi perkemahan itu terletak antara Tangerang dengan Jakarta.