Teks ini membahas tentang komunikasi antarbudaya dan hubungannya dengan pembangunan. Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang dengan budaya yang berbeda. Budaya dan komunikasi saling mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi antarbudaya penting dalam proses pembangunan seperti pengembangan ekowisata karena melibatkan interaksi antara kelompok dengan budaya berbeda.
2. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan hal mendasar bagi kehidupan
setiap manusia, baik itu manusia sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial, baik itu antar sesama
maupun antar budaya.
Ketika adanya komunikasi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, di situlah
terjadinya komunikasi antarbudaya. Stewart L.
Tubis mengatakan bahwa komunikasi antar budaya
adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda
budaya. Pernyataan ini beranggapan bahwa
perbedaan cara hidup yang berkembang dan dianut
oleh sekelompok orang serta berlangsung dari
generasi ke generasi.
3. Dengan adanya ragam budaya maka Seringkali
perilaku komunikatif gagal memenuhi tujuan
komunikasi tertentu dalam proses pembangunan,
sebab mereka tidak memiliki pengetahuan yang
dalam mengenai latar belakang budaya pihak lain
(mitra berkomunikasinya) Para ilmuwan kemudian
mengawinkan "budaya" dan "komunikasi" serta
menjadikan komunikasi antar budaya sebagai suatu
bidang studi yang berperan penting dalam proses
pembungunan.
Selain itu Komunikasi Pembangunan dalam masalah
Komunikasi Antar Budaya juga berpengaruh kepada
para wisatawan dan tempat wisata, karena kegiatan
ekowisata Juga merupakan usaha melestarikan
sumber daya alam dan budaya.
4. Contohnya seperti Membangun Komunikasi Antar
Budaya Dalam Pengembangan Ekowisata di
Kawasan Pantai Cermin.
Walaupun para wisatawan memiliki perbedaan
budaya dengan kawasan wisata (pantai cermin)
wisatawan akan tetap menikmati wisatanya dengan
adanya komunikasi dengan warga pantai cermin.
5. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas,
maka secara umum yang menjadi masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimanakah pembanguanan dalam komunikasi
antar budaya.
Munculnya studi komunikasi antar budaya dan kaitannya dengan
pembangunan pada intinya didasari oleb ketidakmampuan
individu-individu untuk saling memahami pihak lain dalam
dinamika pembangunan yang terjabarkan dalam pergaulan
kehidupannya sehari-hari, Selain itu, seiring dengan tatanan
dunia yang semakin mengglobal dan diiringi kemajuan dalam
teknologi (informasi dan komunikasi serta transportasi)
membawa implikasi kepada pertemuan maupun hubungan
antarsesama manusia yang berbeda budaya semakin intens.
Manusia semakin memiliki banyak kesempatan untuk
melakukan hubungan-hubungan antar budaya dalam
kehidupannya sehari-hari, dan Pembangunan Komunikasi
Antar Budaya semakin di perlukan.
6. PEMBAHASAN
Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang
atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain”.
Pada konteks ini komunikasi dipandang sebagai
sarana, alat atau saluran penyampaian ide dan
gagasan pembangunan. Tidak sedikit proses
pembangunan menghadapi kegagalan dalam
menumbuhkan partisipasi masyarakat, hanya
karena kurangnya aspek komunikasi dalam
penerapannya yang di sebabkan oleh perbedaan
budaya.
7. Komunikasi dan budaya memiliki hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-
hari komunikasi dan budaya memiliki peranan yang
sangat penting. Melalui institusi pendidikan,
komunikasi dan budaya kerap bersinggungan.
Karenanya kajian komunikasi dan budaya di institusi
pendidikan sangat diperlukan mengingat kehidupan
semakin beragam.
Dari penjelasan di atas menjelaskan bahwa budaya
mempengaruhi komunikasi dan sebaliknya komunikasi
mempengaruhi budaya.
Porter dan Samovar (1993:26) menyatakan bahwa
hubungan reciprocal (timbal balik) antara budaya dan
komunikasi penting untuk dipahami bila ingin
mempelajari komunikasi antarbudaya secara
mendalam. Hal ini terjadi karena melalui budayalah
orang-orang dapat belajar berkomunikasi.
8. Sedangkan Martin dan Nakayama (2004:97-99) mengulas
bagaimana komunikasi mempengaruhi budaya.
Dijelaskan, bahwa budaya tidak akan bisa terbentuk
tanpa komunikasi. Pola-pola komunikasi yang tentunya
sesuai dengan latar belakang dan nilai-nilai budaya
akan menggambarkan identitas budaya seseorang.
Contoh yang paling sederhana, Wilibrodus, seorang
mahasiswa yang berasal dari Manggarai berbicang-
bincang dengan Andre dari suku Rote. Dialek yang
terdengar baik dari Wilibrodus maupun Andre tersebut
setidaknya mencerminkan identitas budaya masing-
masing. Dari dialek Manggarai yang disampaikan
Wilibrodus setidaknya memberi gambaran bahwa ia
adalah seorang anggota dari komunitas budaya
Manggarai. Begitu pun dengan Andre.
9. Contoh lain seorang wisatawan yang berasal dari
bandung melakukan perjalanan wisata ke tempat
wisata pantai cermin, maka dengan dialek
wisatawan yang didengar maka warga pantai
cermin akan memahami suku atau budaya
wisatawan tersebut, sehingga warga setempat akan
berusaha untuk membangun komunikasi dengan
wisatawan dengan mengikuti dialek atau bahasa
wisatawan tersebut, sehingga terjadilah komunikasi
yang baik.
10. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas kita dapat menarik kesimpulan
bahwa budaya tidak jadi alasan untuk tidak saling
berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki
kebudayaan yang berbeda dengan kita.
Komunikasi lintas budaya dalam proses pembangunan
(pengembangan ekowisata pada kawasan Pantai
Cermin) menjadi suatu kemestian dalam proses
pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan dalam
implementasi pencanangan suatu agenda atau program
pembangunan akan selalu berhadapan dengan kondisi
realitas kultural suatu masyarakat, maka memahami
anatomi kultural menjadi keniscayaan yang kemudian
dijadikan dasar utama dalam proses komunikasi antar
budaya sebagai instrumen pembangunan.