Dokumen ini membahas tentang konflik yang terjadi akibat perbedaan bahasa dan gaya bicara antara dua mahasiswi dari suku yang berbeda. Konflik ini disebabkan oleh kesalahpahaman dalam komunikasi karena perbedaan bahasa dan gaya bicara antara kedua mahasiswi tersebut. Dokumen ini menganalisis konflik tersebut dengan menggunakan model komunikasi Lasswell yang mencakup komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
1. KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA
DAN GAYA BICARA
Riana yusvi, Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo ( Beragama )
Email : yusviriana97@gmail.com
ABSTRAK - Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya dari suatu masyarakat/etnis tertentu. Budaya-budaya tersebut mencakup berbagai
disiplin ilmu, mulai dari ilmu psikologi, sosiologi, politik, sejarah, ekonomi, biologi sampai
dengan humaniora Dan antropologi juga membahas mengenai ras manusia, masyarakat,
struktur, perkembangan fisik, dan budayanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
antropologi adalah salah satu dari cabang ilmu sosial yang secara umum membahas tentang
budaya dari masyarakat tertentu dan kehidupan manusia secara utuh. Sedangkan komunikasi
adalah suatu proses pengiriman pesan atau symbol- simbol yang mengandung arti dari
seseorang komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu. konflik yang dihadapi
secara umum dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya perbedaan budaya atau
keyakinan, kesalah pahaman karena perbedaan bahasa dan gaya bicara, perasaan direndahkan
dan tidak dihargai, contohnya Suku medan dan Suku sunda yang memiliki Bahasa dan gaya
bicara yang sangat berbeda dan menimbulkan konflik karena kesalah pahaman dan
ketersinggungan. Konflik dalam suatu hubungan bisa menyebabkan pertikaian sampai
perpecahan. Konflik tidak dapat dihindari dan untuk itu memaafkan (forgiveness) adalah salah
satu cara yang dapat membantu memperbaiki hubungan setelah adanya konflik atau perilaku
yang salahTujuannya dibuat jurnal ini adalah untuk mengetahuui sebuah konflik yang terjadi
karena adanya perbedaan bahasa dan gaya bicara. dan metode yang di pakai adalah metode
kualitatif atau etnografi. Instrumen penelitian yang saya pakai ada dua yaitu : wawancara dan
observasi. wawancara yang saya lakukan oleh narasumber secara tatap muka. Observasi yang
saya lakukan adalah meneliti dengan cara mengamati menggunakan gaya bicara narasumber.
Kata kunci : konflik, perbedaan bahasa, gaya bicara
2. PENDAHULUAN
Sebelum masuk ke pembahasan konflik tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu
pengertian dari Antropologi, Komunikasi, Kebudayaan, Konflik dan Misscomunication
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya dari
suatu masyarakat/etnis tertentu. Budaya-budaya tersebut mencakup berbagai disiplin ilmu,
mulai dari ilmu psikologi, sosiologi, politik, sejarah, ekonomi, biologi sampai dengan
humaniora Dan antropologi juga membahas mengenai ras manusia, masyarakat, struktur,
perkembangan fisik, dan budayanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antropologi
adalah salah satu dari cabang ilmu sosial yang secara umum membahas tentang budaya dari
masyarakat tertentu dan kehidupan manusia secara utuh.(Detty Risetya 2022, n.d.)
Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman pesan atau symbol- simbol yang
mengandung arti dari seseorang komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu. Jadi
dalam komunikasi itu terdapat suatu proses yang dalam tiap prosesnya mengandung arti yang
tergantung pada pemahaman dan persepsi komunikan. Oleh karena itu komunikasi akan efektif
dan tujuan komunikasi akan tercapai apabila masing-masing pelaku yang terlibat di dalamnya
mempunyai persepsi yang sama terhadap simbol. Deddy Mulyana (2015 : 11) “Komunikasi
adalah proses berbagi makna melalui prilaku verval dan non verbal yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih”. Andrew E. Sikula (2017 : 145) “Komunikasi adalah proses pemindahan
informasi, pengertian, dan pemahaman dari seseorang, suatu tempat, atau sesuatu kepada
sesuatu, tempat atau orang lain (E Ginting 2022, n.d.)
Kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dianut oleh masyarakat serta
berlangsung dari generasi ke generasi selanjutnya. Komunikasi yang terjalin karena adanya
perbedaan merupakan hasil dari keanekaragaman, pengalaman, nilai, dan juga cara pandang
dari masing-masing budaya. Hamid Mowlana menyebutkan jika komunikasi antar budaya
sebagai human flow across national boundaries. Sedangkan Fred E. Jandt mengatakan bahwa
komunikasi antar budaya sebagai interaksi tatap muka diantara orang-orang yang memiliki
perbedaan dalam budayanya. dan menurut para ahli , Bronislaw Malinowski (1884-1942)
Malinowski mendefinisikan kebudayaan sebagai penyelesaian manusia terhadap lingkungan
hidupnya serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisi
yang terbaik. Dalam hal ini, Malinowski menekankan bahwa hubungan manusia dengan alam
semesta dapat digeneralisasikan secara lintas budaya. (yufi cantika sukma ilahiah 2022, n.d.)
3. Konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistic antara dua atau lebih pihak, konflik organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua
atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya
kenyataan, karena mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau
kegiatan-kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status,
tujuan, nilai, atau presepsi. Dan Menurut Ranupandoyo dan Hasnan, (1990) bahwa : Konflik
adalah ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok
dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka
secara bersama-sama, atau menjalankan kegiatan bersama-sama, atau mempunyai status,
tujuan, nilai, dan persepsi yang berbeda. (Di kutip dari jurnal uajy B Ormando 2013, n.d.)
Miskomunikasi merupakan sebuah kegagalan berkomunikasi dengan baik. Tak hanya
sebatas itu, kegagalan mengungkapkan ide dengan baik juga disebut sebagai miskomunikasi.
Mengutip dari situs ( Marketing91) ,miskomunikasi adalah keadaan dimana terdapat kesalahan
dalam mengungkapkan pikiran atau kesalahan persepsi dari salah satu lawan bicara. Pesan yang
salah dikomunikasikan oleh pendengar masuk juga sebagai wujud miskomunikasi. Pada
akhirnya, pembicaraan menjadi tidak efektif karena ada kegagalan menafsirkan makna yang
sebenarnya. Miskomunikasi bisa menjadi penyebab utama perusak hubungan dan Konflik
dapat terjadi karena miskomunikasi atau miscommunication, adalah kegagalan dua orang
untuk dapat berkomunikasi secara memadai. Istilah satu ini juga menggambarkan
ketidakmampuan seseorang untuk mengungkapkan ide atau pikirannya dengan benar. Isu ini
merupakan salah satu di antara banyak hambatan komunikasi, di mana pesan atau kata yang
disampaikan secara keliru diartikan oleh pendengar. Hal ini terjadi karena mereka tidak dapat
menafsirkan makna sebenarnya dari pembicara. Miskomunikasi sendiri sering terjadi dalam
situasi di mana ada kesalahan dalam mengungkapkan pikiran atau salah persepsi oleh salah
satu lawan bicara. Alasan terjadinya hal ini cukup beragam. Akan tetapi, ia biasanya
menyebabkan kebingungan dan rasa frustrasi bagi kedua pihak yang terlibat. Miskomunikasi
juga tak jarang menjadi gerbang untuk konflik dan masalah lainnya. Pada dasarnya,ia adalah
perbedaan pemikiran yang menyebabkan dua pihak untuk membentuk pendapat dan
kesimpulan yang berbeda,sehingga mengarah pada konflik. (Lita lia 2022, n.d.)
4. METODE PENELITIAN
Wawancara adalah salah satu kaidah mengumpulkan sebuah data yang paling bisa
digunakan dalam sebuah penelitian kaidan ini digunakan ketika subjek kajian ( responden ) dan
penelitian berada langsung beratatap muka dalam proses mendapatkan informasi bagi
kebutuhan data primer. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan fakta, kepercayaan, perasaan,keinginan, dan sebagian yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan penelitian. (M Rosalita 2015, n.d.)
Raharja Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara
mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui
kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang
dilakukan. Kegiatan observasi dilakukan untuk memproses objek dengan maksud untuk
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan ide-ide yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dan melanjutkan ke proses investigasi. Secara umum, observasi adalah aktivitas
untuk mengetahui sesuatu dari fenomena-fenomena. Aktivitas tersebut didasarkan pada
pengetahuan dan gagasan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari fenomena yang
diteliti. Informasi yang didapat harus bersifat objektif, nyata, dan dapat
dipertanggungjawabkan. (Di kutip dari jurnal Raharja.id., n.d.)
Dalam tugas riset yang saya buat akan ada dua informan atau narasumber. Informan
yang pertama adalah Rina ( nama samaran ), yang berumur 19 tahun dengan gender perempuan.
Sedangkan informan yang kedua adalah Dinda ( nama samaran ), yang berumur 18 tahun
dengan gender perempuan. Jenis metode yang saya gunakan adalah metode kualitatif atau
etnografi.
Instrumen penelitian yang saya pakai ada dua yaitu : wawancara dan observasi. wawancara
yang saya lakukan oleh narasumber secara tatap muka.
Observasi yang saya lakukan adalah meneliti dengan cara mengamati menggunakan gaya
bicara narasumber. Karena informan yang saya wawancari masih berada di lingkungan kampus
jadi mengamati suatu konflik yang saya angkat di kelas. saya terus mengobservasi kepada
informan apakah konflik tersebut masih berlanjut atau tidak dan ternyata konflik perbedaan
gaya bicara antara suku Medan dan sunda masih berlanjut. Karena perbedaan gaya bicara yang
5. berbeda sering kali informan terjadi kesalahpahaman tentang gaya bicara yang dilakukan yang
dapat terjadinya misskomunikasi.
ANALISIS PEMBAHASAN
Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi
adalah menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What
Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa), yaitu
suatu proses penyampaian pesan oleh komunikator kapada komunikan menggunakan alat atau
cara tertentu dan memiliki efek dari komunikasi tersebut. Model atau teori menurut Lasswell
ini bisa dibilang masih relevan untuk komunikasi dimasa sekarang apalagi pada saat ini
komunikasi pasti dilakukan menggunakan alat atau cara tertentu seperti komunikasi jarak jauh
menggunakan social media yang banyak digunakan pada masa sekarang. Model Lasswell ini
mempunyai 5 komponen yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan efek ke lima
komponen tersebut saling mempunyai keterkaitan satu sama lain.
Komunikator : Komunikator atau orang yang menyampaikan pesan adalah sosok yang
berperan untuk menyampaikan pesan dan salah satu kunci bagaimana pesan tersebut bisa
diterima dengan baik oleh komunikan karena jika seorang komunikator tidak menyampaikan
pesannya dengan baik komunikasi pun akan berjalan tidak lancar dan bisa saja menimbulkan
konflik. Komunikator di dalam konflik/jurnal ini adalah Lala yang menyampaikan pesannya
kepada Dinda.
Pesan : Pesan adalah isi dari apa yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan yang menggunakan alat tertentu salah satunya adalah Bahasa. Pesan ini bisa
disampaikan dengan cara verbal yaitu menyampaikan dengan cara kata-kata atau lisan
sedangkan non verbal merupakan cara menyampaikan dengan Tindakan atau sikap. Pesan
dalam konflik/jurnal yang kami ambil adalah Lala yang menyampaikan bahwa Dinda tetap di
kelas saja karena Lala hanya ingin sebentar membeli makan dengan nada yang tinggi lalu Lala
juga mengatakan bahwa baju yang digunakan Dinda sudah dipakai 3 kali sebenarnya hanya
bermaksud bercanda.
Media : Media adalah alat atau cara bagaimana komunikator menyampaikan pesannya
kepada komunikan. Bisa berupa suara atau udara, media massa, telephone, dan lainya. Di
dalam konflik tersebut media yang digunakan adalah suara/udara dan media massa karena ada
6. dimana komunikasi berjalan saat pada bertemu langsung dan ada juga yang melalui media
massa.
Komunikan : merupakan orang-orang atau seseorang yang menerima pesan dari
komunikator. Komunikan dalam konflik/jurnal ini ialah Dinda karena ia mendapatkan atau
menerima pesan dari Lala.
Efek : adalah dampak atau reaksi dari komunikasi tersebut. Dampak ini bisa baik dan
bisa juga tidak baik seperti konflik apalagi konflik yang berkepanjangan. Efek dari konflik atau
jurnal ini adalah kesalah pahaman dan kekecewaan yang dialami oleh Dinda karena tidak
mengetahui yang dimaksud oleh Lala. Maka itu bisa dibilang komunikasi ini belum berjalan
dengan baik karena pesan yang disampaikan tidak diterima dengan baik.
Konflik dari jurnal ini sangat relevan dengan model Lasswell ini karena terdapat 5
komponen tersebut. Konflik ini terjadi pada dua mahasiswi Universitas Prof. Dr. Moestopo
(B). Konflik ini bisa terjadi karena adanya kesalah pahaman yang tidak diluruskan. Dengan ini
kami mewawancarai kedua pihak yaitu komunikator Rina dan komunikan Dinda. Pada suatu
hari di kampus sedang jam istirahat Lala ingin membeli makan dibawah lalu memakan
makanan tersebut dikelas. Tadi nya Dinda ingin menemani Lala untuk membeli makanan tetapi
Lala dengan suara dan nada yang tinggi mengatakan “sudah dinda dikelas saja tidak usah ikut
kebawah!” kata Lala. Karena hal tersebut Dinda cukup kaget mengapa lala tidak mau ditemani
dan berpikir bahwa Lala marah kepadanya karena suara dan nada bicaranya yang seperti orang
sedang marah. Padahal Lala orang Betawi yang sudah terbiasa berbicara dengan nada dan suara
yang tinggi. Sedangkan Dinda tidak terbiasa oleh hal tersebut karena Dinda terlahir sebagai
orang sunda yang rata-rata berbicaranya halus dan tidak dengan nada dan suara yang tinggi.
Lalu kejadian atau komunikasi yang kedua terjadi di media massa Dinda mengunggah
foto di media massa setelah itu Lala langsung berkomentar bahwa baju tersebut sudah
digunakan 3 kali sebaiknya beli baju yang baru lagi. Dengan itu Dinda merasa tersinggung
padahal Lala tidak sepenuhnya serius dengan ucapannya tersebut karena Lala memang orang
yang berbicara apa adanya dan kebanyakan apa yang ia katakana adalah bercandaan. Tetapi
sepertinya bercandaan tersebut tidak bisa diterima oleh Dinda.
Setelah itu Dinda merasa tidak ingin lagi berteman dengan Lala karena sudah beberapa
kali menyinggung perasaanya. Dari cerita diatas menceritakan tentang konflik yang
diakibatkan perbedaan gaya bicara dan Bahasa dari kedua suku/budaya yang berbeda. Hal
seperti ini bisa saja terjadi di mana saja apalagi di Indonesia yang memiliki budaya dan suku
7. yang sangat beragam makan gaya bicara nya dan Bahasa nya pun berbeda-beda maka itu kita
harus bisa menyampaikan pesan dengan baik dan menerima pesan dengan baik dan hati-hati
sehingga kitab isa meminimalisir konflik yang akan terjadi.
Norma Yang berkaitan pada konflik tersebut adalah norma budaya. Dari konflik
tersebut kita dapat melihat perbedaan gaya bahasa dan gaya bicara Oleh suku sunda dan betawi,
bina yang memiliki gaya bicara yang halus yang berasal dari suku sunda sedangkan nova
memiliki gaya bicara yang nyablak yang berasal dari suku betawi. kita dapat memahami bahwa
setiap budaya memiliki gaya bicara yang berbeda-beda.Pendapat kami dari konflik tersebut
adalah sebagai makhluk sosial kita harus menghargai satu sama lain . Menghargai dari
perbedaan Bahasa yang dimiliki perbedaan gaya bicara Antar suku budaya dari konflik itu juga
kita belajar untuk mengahargai perbedaan gaya bicara Dan bahasa antar budaya yang di miliki,
macam macam suku budaya memiliki gaya bahasa yang yang Berbeda beda ada yang halus
ada juga yang kasar oleh karena itu dari konflik ini kita belajar untuk saling menghargai
perbedaan gaya bahasa dan gaya bicara antar suku budaya.
Adanya konflik adalah hal yang wajar apalagi terdapat perbedaan seperti perbedaan
budaya. salah satunya yaitu perbedaan bahasa dan gaya bicara yang pastinya setiap budaya
memiliki bahasa dan gaya bicaranya masing-masing maka itu jangan lah saling bertentangan
karena saling berdamai dengan budaya lain lebih baik dari pada menimbulkan konflik. Dengan
memiliki sikap saling menghargai akan ada banyak manfaat yang bisa didapat. Dengan saling
menghargai setiap perbedaan, maka teman-teman akan menciptakan kehidupan yang damai.
Lingkungan yang damai ini akan membuat banyak orang nyaman sehingga berdampak pada
kegiatan sehari-hari dan kesehatan mental.
SOLUSI – Dari adanya konflik tersebut adalah hal yang wajar apalagi terdapat perbedaan
seperti perbedaan budaya. salah satunya yaitu perbedaan bahasa dan gaya bicara yang pastinya
setiap budaya memiliki bahasa dan gaya bicaranya masing-masing maka itu jangan lah saling
bertentangan karena saling berdamai dengan budaya lain lebih baik dari pada menimbulkan
konflik. Dengan memiliki sikap saling menghargai akan ada banyak manfaat yang bisa didapat.
Dengan saling menghargai setiap perbedaan, maka teman-teman akan menciptakan kehidupan
yang damai. Lingkungan yang damai ini akan membuat banyak orang nyaman sehingga
berdampak pada kegiatan sehari-hari dan kesehatan mental.
8. KESIMPULAN
Dari penelitian tersebut menyimpulkan bawah masih banyak konflik yang terjadi dikarenakan
adanya perbedaan budaya, dengan salah satu contohnya dapat kita lihat seperti yang di jelaskan
dengan konflik yang diambil , yaitu konflik terjadinya perbedaan bahasa dan gaya bicara.
konflik tersebut juga terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara satu sama lain. sehingga
mereka saling berselisih kerena mereka berpikir bahwa bahasa dan gaya bicara dari masing
masing budaya memiliki bahasa dan gaya bicara yang lebih baik. konflik tersebut dapat
menjadi salah satu penyebab perpecahan antara satu sama lain.
9. DAFTAR PUSTAKA
Detty Risetya 2022. (n.d.). Pengertian Antropologi menurut para ahli.
https://www.ekrut.com/media/antropologi-adalah
Di kutip dari jurnal Raharja.id. (n.d.). Definisi Observasi penelitian.
https://raharja.ac.id/2020/11/10/observasi/
Di kutip dari jurnal uajy B Ormando 2013. (n.d.). Pengertian Konflik.
http://e-journal.uajy.ac.id/2617/3/2TS13316.pdf
E Ginting 2022. (n.d.). Pengertian Komunikasi menurut para ahli.
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/1135/3/BAB%20II.pdf
Lita lia 2022. (n.d.). Pengertian misskomunikasi.
https://www.ekrut.com/media/miskomunikasi
M Rosalita 2015. (n.d.). Definisi wawancara.
https://media.neliti.com/media/publications/100164-ID-wawancara-sebuah-interaksi-
komunikasi-da.pdf
Rizky Suhari 2023. (n.d.). Teori komunikasi inokulasi.
https://www.academia.edu/37711282/TEORI_RISET_MEDIA
yufi cantika sukma ilahiah 2022. (n.d.). Pengertian Kebudayaan.
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-antar-budaya/amp/
Sendari, Ayu Anugerah. 2021(n.d ). Komunikator adalah Orang yang Menyampaikan Pesan,
Kenali Perannya. Diakses dari https://hot.liputan6.com/read/4693911/komunikator-adalah-
orang-yang-menyampaikan-pesan-kenali-perannya