Dokumen tersebut membahas tentang tatabahasa bahasa Indonesia, termasuk cabang-cabang linguistik, bidang kajian tatabahasa seperti morfologi dan sintaksis, serta unsur-unsur pembentuk bahasa seperti fonem, morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimat.
2. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa
secara ilmiah.
Objek primer linguistik : bahasa lisan/tutur
Objek sekunder linguistik : bahasa tulis
TATABAHASA:
(MORFOLOGI DAN SINTAKSIS)
5. NO STRUKTUR BAHASA CABANG LINGUISTIK
1 Fonem Fonologi
2 Morfem Morfologi
3 Kata Morfologi
4 Frasa Sintaksis
5 Klausa Sintaksis
6 Kalimat Sintaksis
7 Wacana Analisis Wacana
6. Cabang ilmu bahasa yang
mempelajari seluk beluk bentuk kata
serta fungsi perubahan-perubahan
bentuk kata itu (baik fungsi gramatik
maupun fungsi semantik)
7. • Cabang ilmu bahasa yang
mempelajari hubungan
antarkata dalam tuturan.
•Cabang ilmu bahasa yang
mempelajari hubungan kata-
kata atau satuan sintaksis yang
lebih besar dalam kalimat,
9. Morfologi
1. Morfem adalah satuan bahasa terkecil
yang mengandung makna.
2. Kata adalah satuan bebas yang paling
kecil.
10. Morfem
1. Morfem bebas dan morfem terikat
2. Proses morfologik (afiksasi,
pengulangan, pemajemukan)
3. Proses morfofonemik (penghilangan
fonem, penambahan fonem, dan
perubahan fonem).
MeN-cat = mengecat, ber-ajar: belajar
MeN-lantai: melantai
MeN-tabur: menabur
11. Morfem
1. Derivasi: pembentukan kata baru yang
jenis katanya berubah.
kerja berubah menjadi pekerjaan
buah menjadi dibuahi
2. infleksi: pembentukan kata baru yang
jenis katanya tidak berubah.
buah menjadi buah-buahan (infleksi)
12. Kata
1. Kata sebagai kesatuan fonologis dan
kesatuan gramatik.
2. Jenis Kata
a. Nomina (Pronomina dan Numeralia)
b. Verba
c. Adjektiva
d. Adverbia (kata keterangan)
e. Kata Tugas (preposisi, konjungtor,
interjeksi, artikula, partikel)
13. NOMINA (Kata Benda)
kunto
Nomina adalah kata yang mengacu pada
manusia, binatang, benda, dan konsep
atau pengertian.
- menduduki fungsi S, O, atau Pel dalam
kalimat yang predikatnya verba.
- tidak bisa diingkarkan dengan kata
tidak.
- umumnya dapat diikuti oleh adjektiva/
kata sifat.
14. PRONOMINA (Kata Ganti)
kunto
Pronomina adalah kata yang dipakai
untuk mengacu kepada nomina lain.
Jenis-jenisnya:
1. Pronomina Persona
2. Pronomina Penunjuk
3. Pronomina Penanya
15. PRONOMINA (Kata Ganti)
kunto
1. Agus dan Siti sudah datang. Mereka naik delman.
anteseden pronomina (anafora)
2. Dengan sepedanya Amir pergi ke kampus.
pronominal anteseden (katafora)
(baik anteseden maupun pronomina sama-sama terlelak di
dalam teks……..endofora
3. Jangan melakukan itu!
pronominal antesedennya di luar teks.
eksofora
16. NUMERALIA (Kata BILANGAN)
kunto
Numeralia adalah kata yang dipakai
untuk menghitung banyaknya maujud
(orang, binatang, atau barang) dan
konsep.
Jenis-jenisnya:
1. Numeralia Pokok
2. Numeralia Ukuran
3. Numeralia Pecahan
17. VERBA (Kata Kerja)
kunto
1. Berfungsi sebagai predikat atau inti predikat
dalam kalimat.
2. Mengandung makna inheren perbuatan,
proses, atau keadaan yang bukan sifat atau
kualitas.
3. Verba yang bermakna keadaan tidak dapat
diberi prefiks ter- yang berarti paling.
4. Pada umumnya tidak dapat bergabung dengan
kata-kata yang menyatakan makna
kesangatan.
18. kunto
Jenis-jenis Verba:
1. Verba Transitif
a. Verba Ekatransitif
b. Verba Dwitransitif
c. Verba Semitransitif
2. Verba Intransitif
a. Verba Intransitif Berpelengkap Wajib
b. Verba Intransitif Takberpelengkap
c. Verba Intransitif Berpelengkap
Manasuka
19. kunto
Adikku membeli buku di toko. (verba ekatransitif)
Mamah membuatkan adikku boneka. (verba
dwitransitif)
Joko makan (nasi). (verba semitransitif)
Verba transitif selalu berawalan me-N, tetapi yang
berawalan me-N belum tentu transitif.
Meniduri (transitif)…..ditiduri
Mencuri (transitif)…..dicuri
Merupakan (intransitif)…..dirupakan x
Mngeja (transitif)….dieja
Menguning (intransitif)…dikuning x
20. kunto
Ini merupakan masalah kita. (verba intransitif
berpelengkap wajib)
Pesawat itu jatuh. (verba intransitif tak berpelengkap)
Ibu tidur.
Pesawat itu mendarat.
Bu Camat berbelanja (gula, kopi, dsb). (verba
intransitif berpelengkap manasuka)
Tanaman itu merambat. (tak berpelengkap)
Padi itu menguning. (tak berpelengkap)
Semua ini merupakan masalah kita. (wajib)
21. ADJEKTIVA (Kata Sifat)
kunto
Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan
yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan
oleh nomina dalam kalimat.
1. Dapat berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
2. Menyatakan tingkat kualitas dan tingkat
bandingan acuan nomina yang diterangkannya.
Jenis-jenis Adjketiva:
a. Adjektiva Pemeri Sifat
b. Adjektiva Ukuran
c. Adjektiva Warna
d. Adjektiva Waktu
22. ADVERBIA (Kata Keterangan)
kunto
Adverbia adalah kata yang menjelaskan
nomina, verba, adjektiva, atau adverbia lain.
Jenis-jenis Adverbia:
1. Adverbia Tunggal (baru, hanya, lebih,
segera, selalu, pasti, sangat, sebaiknya,
sebenarnya, diam-diam, lekas-lekas,
setinggi-tingginya, dsb).
2, Adverbia Gabungan (lagi pula, hanya saja,
hampir selalu, dsb).
23. kunto
Adverbia adalah kata yang menerangkan nomina,
verba, dan adjektiva yang terletak di depan atau di
belakangnya.
Gemuk sekali, sangat gemuk, tidak gemuk.
bukan buku
akan pergi, tidak pergi
Tidak dingin, dingin sekali, sangat dingin
Adverbia itu hanya merupakan atribut, bukan UP.
Di dapur, ke solo, di rumah……bukan kata keterangan
(adverbia) , salah.
24. KATA TUGAS
kunto
Karakteristik:
1. Hanya memiliki arti gramatikal dan tidak
memiliki arti leksikal.
2. Tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk
kata lain.
Klasifikasi Kata Tugas:
1. Preposisi: ke, dari, daripada, kepada
2. Konjungtor: dan, kemudian,
3. Interjeksi: wah, aduh,
4. Artikula: sang, si
25. LATIHAN
kunto
Tentukan jenis kata pada setiap kata dalam
kalimat di bawah ini.
1. Kemarin Ibu tidak pergi ke kantor.
2. Adikku sedang mengikuti ujian.
3. Udara di Sarangan sangat dingin.
4. Masalah ini merupakan masalah sulit.
5. Ibuku sedang membuatkan baju baru adikku.
26. Sintaksis
1. Frasa adalah satuan gramatik/ tata
bahasa yang terdiri atas 2 kata atau
lebih dan tidak melebihi batas fungsi
(tidak bersifat predikatif)
2. Klausa adalah satuan gramatik/ tata
bahasa yang terdiri atas Subjek (S)
dan Predikat (P), baik disertai Objek
(O), Pelengkap (Pel), Keterangan (K)
maupun tidak, dan memiliki potensi
menjadi kalimat.
27. Sintaksis
1. Frasa adalah satuan gramatik/ tata
bahasa yang terdiri atas 2 kata atau
lebih dan tidak melebihi batas fungsi
(tidak bersifat predikatif)
Fungsi: S, P, O, Pel, Ket
/Ibu/ akan pergi /ke pasar/.(kalimat)
Ibu: bukan frasa
Akan pergi: frasa
28. Anak Pak Lurah yang cantik itu/ akan menikah.
Anak Pak Lurah yang cantik itu: frasa
Akan meniklah: frasa
Walikota/ meresmikan/ kolam renang.
Kolam renang bukan frasa, karena termasuk kata
majemuk.
Udara di Sarangan/ cukup dingin.
Udara di Sarangan: frasa
cukup dingin: frasa
29. 3. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang mengungkapkan pikiran yang utuh
(dalam wujud lisan atau tulisan).
• Satuan tata bahasa yang diakhiri dengan
jeda panjang, dengan nada akhir turun
maupun naik.
30. 1. Rektor akan meresmikan gedung itu.
(unsur segmental + suprasegmental) : kalimat
2. rektor/ akan meresmikan/ gedung itu
(unsur segmental): klausa
3. Frasa: minimal 2 kata, tidak melebihi batas fungsi.
Rektor: bukan frasa
Akan meresmikan: frasa
Gedung itu: frasa
Walikota Madiun/ mengunjungi/ kolam renang.
31. PENGGOLONGAN FRASA
A. Berdasarkan Persamaan Distribusi
dengan Unsur-unsurnya
1. Frasa Endosentrik
a. Frasa Endosentrik Koordinatif
b. Frasa Endosentrik Atributif
c. Frasa Endosentrik Apositif
2. Frasa Eksosentrik
a. Frasa Eksosentrik Direktif
b. Frasa Eksosentrik Nondirektif
32. B. Berdasarkan Persamaan Distribusi
dengan Kategori Kata yang Menjadi
Unsur-unsurnya)
1. Frasa Nomina (UP=N)
2. Frasa Numeralia (UP=Num)
3. Frasa Verba (UP=V)
4. Frasa Adjektiva (UP=Adj)
5. Frasa Depan (tidak memiliki UP)
(tidak ada frasa Adverbia)
33. Frasa yang memiliki persamaan distribusi dengan
unsur-unsurnya (dengan salah satu atau semua
unsurnya).
a. Endosentrik Atributif: unsur-unsurnya
tidak setara (UP/sumbu-atribut).
b. Endosentrik Koordinatif: unsur-unsurnya
setara.
c. Endosentrik Apositif: unsur-unsurnya
sama secara semantis (bermakna sama).
34. Frasa yang tidak memiliki persamaan
distribusi dengan semua unsurnya.
1. Frasa Eksosentrik Direktif
2. Frasa Eksosentrik Takdirektif
35. /Bapak Rektor/ akan mengunjungi/ para mahasiswa/
di asrama./
Bapak Rektor= bapak
= Rektor (frasa endosentrik)
Akan mengunjungi= mengunjungi (frasa endosentrik)
Para mahasiswa= mahasiswa (frasa endosentrik)
Di asrama= tdk sama dengan kedua unsurnya. (frasa
eksoentrik)
Adik/ pergi/ ke sekolah. (frasa eksosentrik)
36. Presiden Jokowi/ akan menaikkan/ gaji pegawai
negeri.
Presiden Jokowi=presiden dan jokowi
(endosentrik).
Akan menaikkan = menaikkan (endosentrik)
Gaji pegawai negeri= gaji (endosentrik)
Mbak Nunung/ pergi /ke Surabaya.
Mbak Nunung: frasa endosentrik
Pergi“: bukan frasa
ke Surabaya: frasa eksosentrik
37. FRASA ENDOSENTRIK
1. Endosentrik koordinatif: unsur-unsurnya setara
kedudukannya (bisa diselipi kata dan/atau)
Buku dan pensil, hidup mati, makan atau minum
2. Endosentrik Atributif: unsur-unsurnya tidak setara
kedudukannya (UP dan ada atribut)
Adik dan kakak/ akan pergi/ besok.
Adik dan kakak: frasa endosentrik koordinatif
Akan pergi: frasa endosentrik atributif
3. Frasa Endosentrik apositif: yang unsur-unsurnya
memiki makna yang sama
Jokowi, Presiden RI/ akan berkunjung/ ke Jatim.
Jokowi, Presiden RI: frasa andosentrik apositif
akan berkunjung: frasa endosentrik atributif
ke Jatim: frasa eksosentrik.
38. Bapak Guru/ sedang mengajar/ di kelas.
FN FV FDepan
Udara di Sarangan/ sangat dingin.
FN F Adjektiva
Kucing adikku/ bertambnah/ dua ekor.
FN bukan frasa F Num/bilangan
Anak Pak Lurah/ akan menikah/ pada hari ini.
FN FV FDepan
Bibi /ke Surabaya.
FDepan
39. Satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau
tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Karakteristik:
1. Lisan: diucapkan dengan suara turun naik dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan.
2. Tulis: diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda (.), (?), atau (!), di dalamnya
disertakan tanda baca (,), (;), (-), dan spasi.
40. Kalimat itu terdiri atas dua hal, yaitu unsur
segmental dan unsur supra segmental.
Unsur segmental berupa kata-kata atau frasa,
sedangkan unsur supra segmentalnya berupa
intonasi.
Jadi, deretan kata atau frasa yang belum ada unsur
supra segmentalnya disebut KLAUSA.
41.
42. 1. Fungsional (S, P, O, Pel, Ket)
2. Kategorial (V, Adj, N, Bil, FD)
3. Peran (pelaku, perbuatan, sasaran,
pengalam, peruntung, atribut,
keterangan waktu, keterangan:
tempat, alat, sumber)
44. 1. Subjek (S) dan Predikat (P)
Subjek adalah bagian dari klausa atau kalimat yang
berwujud nomina atau frasa nomina yang menandai
apa yang dinyatakan oleh pembicara.
Subjek merupakan pokok yang dibicarakan (apa atau
siapa?)
P adalah fungsi yang menerangkan S secara langsung.
S selalu terdiri atas N atau FN, sedangkan P bisa diisi
oleh semua jenis kata, kecuali adverbia.
Susunan bisa S-P maupun P-S (susun inversi)
45. Gadis itu telah menikah kemarin sore.
F: S P K
K: FN FV FN
Ibuku ke Surabaya.
S P
N FD
Ibuku pergi ke Surabaya.
S P K
N V FD
Bersusun Inversi (P –S)
47. 2. Objek (O)
- selalu berada di belakang predikat yang terdiri
atas verba transitif (P = verba transitif).
- apabila kalimat itu dipasifkan, maka O akan
berubah fungsi menjadi S.
- O selalu terdiri atas N.
- ada O1 dan O2 (apabila berada di belakang P=
verba dwitransitif.
3. Pelengkap (Pel)
- selalu berada di belakang Predikat yang terdiri
atas verba intransitif.
- apabila kalimat itu dipasifkan, maka Pelengkap
tidak bisa berubah fungsi menjadi S.
- bisa berupa frasa depan (FD)
48. Ayahku membeli buku…… Buku dibeli oleh ayahku.
S P O S
P: verba transitif
Ayahku membelikan buku adikku.
S P O2 O1
P: verba dwitransitif
Ibuku membuatkan adikku sebuah boneka.
O1 O2
Adikku berlatih menyanyi…. Tidak bisa dipasifkan
S P Pel
P: verba intransitif
49. 4. Keterangan (K)
- fungsi dalam kalimat yang bisa
diletakkan di mana saja, kecuali antara
P dengan O.
- apabila dihilangkan, tidak mengubah
makna kalimat (Keterangan itu hanya
sebagai unsur tidak wajib).
50. Gadis itu telah menikah kemarin sore.
F: S P K
K: FN FV FN
Beras itu telah dikirim dari Delanggu.
S P K
FN FV FD
Beras itu berasal dari Delanggu.
S P Pel
FN V FD
51. Gadis manis yang setiap hari lewat depan rumahku itu/
S/FN
putri seorang kepala desa.
P/FN
Tidak mudah orang yang bisa menerima kekalahan
P/FAdj S/FN
dengan ikhlas.
Bapak Kepala Sekolah/ akan pergi/ ke kabupaten.
S P K
FN FV FD
52. 1. Klausa
2. Konstituen (satuan-satuan yang
membentuk suatu konstruksi)
3. Unsur wajib dan tak wajib
4. Keserasian (bentuk dan makna)
53. Kalimat Dasar:
a. Terdiri atas satu klausa.
b. Unsur-unsurnya lengkap (minimal S-P).
c. Susunan unsur-unsurnya: urutan umum.
d. Tidak mengandung pertanyaan atau
pengingkaran.
1. S – P
2. S – P – O
3. S – P – Pel
4. S – P – K
5. S – P – O1 – O2/Pel
6. S – P – Pel – K
54. 1. Topik: bagian pokok pembicaraan (bukan
klausa).
2. Komen: bagian yang memberi penjelasan
terhadap pokok tersebut (merupakan klausa).
Topik – komen memiliki hubungan
kepemilikan/ posesif.
Wilayah Indonesia timur, perkembangannya sangat lambat
Topik (bukan klausa) Komen (klausa: S-P)
55. Ponorogo, anginnya sangat kencang.
Pak Lurah, putrinya sudah menikah.
topik komen (S-P)
Indonesia, wilayahnya sangat luas.
topik komen (S-P)
Bapak Presiden, orangnya sangat ramah.
Sarangan, pemandangannya sangat indah dan
56. 1. Berdasarkan Jumlah Klausanya:
a. Kalimat Tunggal (memiliki 1 klausa/P)
(1) Berpredikat Verba
(2) Berpredikat Adjektiva/kalimat statif
(3) Berpredikat Nomina/kalimat ekuatif
(4) Berpredikat Numeralia/ Bilangan
(5) Berpredikat Frasa Depan
b. Kalimat Majemuk (memiliki 2 klausa/2 P atau
lebih)
(1) Kalimat Majemuk Setara
(2) Kalimat Majemuk Bertingkat
57. 2. Berdasarkan Bentuk Sintaksisnya
a. Kalimat Deklaratif/Kalimat Berita
b. Kalimat Imperatif/Kalimat Perintah
c. Kalimat Interogatif/Kalimat Tanya
d. Kalimat Eksklamatif
58. Kalimat Tunggal (memiliki 1 klausa/P)
(1) Berpredikat Verba
a. Verba Transitif
1) Verba Ekatransitif (butuh 1 O)
Bapakku membeli buku.
2) Verba Dwitransitif (butuh 2 O)
Bapakku membelikan adikku buku.
3) Verba Semitransitif (butuh O atau tdk)
Adikku sedang makan (nasi).
a. Verba Intransitif
1) Verba Intransitif berpelengkap wajib
Ini merupakan masalah kita.
2) Verba Intransitif tak berpelengkap.
Pesawat itu mendarat.
Adikku terjatuh.
59. Kalimat Tunggal (memiliki 1 klausa/P)
2. Berpredikat Nomina (Kalimat ekuatif)
Ayahnya seorang polisi.
Ayahnya adalah seorang polisi. ( X )
S P Pel
Wanita yang hamil tua itu seorang guru.
3. Berpredikat Adjektiva (Kalimat Statif)
Udara di Sarangan sangat dingin.
Putri Pak Bupati cantik.
4. Berpredikat Numeralia (bilangan)
Harimaunya hanya satu.
Fnum
5. Berpredikat FD
Adiknya ke Jakarta. (S-P)
Adiknya pergi ke Jakarta (S-P-K)
60. Kalimat Majemuk (memiliki 2 klausa/2 P atau lebih)
(1) Kalimat Majemuk Setara
(2) Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Setara (KMS)
a. Terdiri atas 2 klausa atau lebih yang
kedudukannya setara
b. Hubungan antar klausa bersifat koordinatif
61. Contoh:
Klausa I
Rektor menghadiri acara itu. (S-P-O)
Klausa II
Rektor akan memberikan sambutan (S-P-O)
KMS:
Rektor menghadiri acara itu, dan akan
memberikan sambutan.
Pola Kalimat: S-P-O, konj-P-O (setara)
Subjeknya sama….dilesapkan
62. Kalimat Majemuk Bertingkat:
a. Terdiri atas 2 klausa atau lebih
b. Salah satu fungsi dalam klausa yang
maknanya belum jelas diperluas.
c. Hubungan antar klausanya bersifat sub
ordinatif (klausa yang satu menjadi
bagian klausa yang lainnya)
63. Contoh:
Klausa I
Rektor menyatakan hal itu.
S P O
bahwa ujian tesis akan
konj S
dilaksanakan di kampus.
P K
Pola Kalimat: S-P-O (induk kal/klausa inti)
konj-S-P-K (anak kalimat)
64. Ayah menunjukkan hal itu. (Kal tunggal)
Ayah menunjukkan hal itu.(S-P-O)
bahwa menulis surat itu
mudah.(konj-S-P)
S-P-O
konj-S-P.
65. Kemarin Adikku pergi ke Solo.
Ketika hujan deras, adikku pergi ke
Solo.
Hal itu belum disampaikan dalam rapat.
Bahwa SPP akan dinaikkan belum
disampaikan dalam rapat.
Adikku menyanyi. (Klausa 1)
Adikku menari.(Klausa 2)
Adikku menyanyi dan menari.(S-P-konj-
66. tidak masuk sekolah karena itu.
tidak masuk sekolah karena
nya sakit. (S-P-Pel-Ket
S P
konj-S-P
67. n Presiden menyatakan hal itu.
n Presiden menyatakan bahwa
M akan naik per 1 Januari. (KMB)
pergi ke Blitar dan akan pulang
uk Sabtu. (KMS)
pergi ke Blitar (KT)
gigi yang praktik di depan
ahku telah menikah. (S-P)
membaca dan menulis. (KMS)
68. Sumitro telah pulang kampung, dan
sekarang ia menjadi pemuda pelopor
di desanya. (KMS)
S-P, konj-K-S-P-Pel-K
Bu Titik kemarin lusa menyampaikan
bahwa mulai minggu depan para
siswa libur. (KMB)
S-K-P-O
konj-K-S-P….subordinatif
69. Kemarin ia telah melunasi semua
hutangnya. (KT)
Semenjak gajinya naik ia telah melunasi
semua hutangnya.
Ia cantik tetapi kurang pintar.
(pertentangan)
Adikku telah pulang, dan sekarang ia
tidur. (penambahan)
Kamu jadi pergi atau tidak. (pemilihan)
70. Saya pulang sekolah ketika hujan turun.
Saya pulang sekolah sejak tadi.
S P Pel K
ketika hujan turun
konj S P
Bapak pergi ke Madiun (klausa 1)
Ibu tidur di rumah (klausa 2)
Bapak pergi ke Madiun sedangkan Ibu tidur
di rumah.
S-P-K –konj-S-P-K (Kalimat majemuk