Dokumen tersebut menjelaskan metode prototyping dalam pengembangan perangkat lunak. Metode ini melibatkan pembuatan prototipe awal sistem informasi untuk dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut, dengan empat langkah utama yaitu pemilihan fungsi, pengembangan sistem, evaluasi, dan penggunaan selanjutnya. Metode ini memungkinkan partisipasi pengguna aktif dan penentuan kebutuhan yang lebih mudah.
Mata pelajaran Pemodelan Perangkat Lunak adalah mata pelajaran yang ditempuh oleh siswa kelas XI SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Pada Pertemuan 2 mata pelajaran PPL ini membahas mengenai macam-macam pengembangan perangkat lunak
Mata pelajaran Pemodelan Perangkat Lunak adalah mata pelajaran yang ditempuh oleh siswa kelas XI SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Pada Pertemuan 2 mata pelajaran PPL ini membahas mengenai macam-macam pengembangan perangkat lunak
Mata pelajaran Pemodelan Perangkat Lunak adalah mata pelajaran yang ditempuh oleh siswa kelas XI SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Pada Pertemuan 1 mata pelajaran PPL ini membahas mengenai konsep rekayasa perangkat lunak dan macam-macam perangkat lunak berdasarkan domain aplikasi
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK fajrillah
Pemodelan dalam suatu proses pembangunan perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Dalam proses pembangunan perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa pembuatan model proses pembangunan perangkat lunak. Hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri rekayasa perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari proses pembangunan perangkat lunak, dan pemodelan ini akan mempengaruhi perkerjaan-pekerjaan dalam proses pembangunan perangkat lunak tersebut.
Mata pelajaran Pemodelan Perangkat Lunak adalah mata pelajaran yang ditempuh oleh siswa kelas XI SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Pada Pertemuan 1 mata pelajaran PPL ini membahas mengenai konsep rekayasa perangkat lunak dan macam-macam perangkat lunak berdasarkan domain aplikasi
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK fajrillah
Pemodelan dalam suatu proses pembangunan perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Dalam proses pembangunan perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa pembuatan model proses pembangunan perangkat lunak. Hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri rekayasa perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari proses pembangunan perangkat lunak, dan pemodelan ini akan mempengaruhi perkerjaan-pekerjaan dalam proses pembangunan perangkat lunak tersebut.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Universitas Mercu Buana
5 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Un...yohana premavari
5 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
tren saat ini untuk platform perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di perusahaan khususnya yang bergerak di bidang jasa.
menentukan alternatif pengembangan sistem infomasi, berkaitan dengan tema kuliah kita kali ini yaitu “Infrastruktur TI dan Teknologi Baru”, bagaimana saudara menganalisis dan membuat alternative pengembangan system
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, U...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Infrastruktur TI
Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Universitas Mercu Buana
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
Universitas Mercu Buana Jakarta
Yohana Premavari
SI - PI
Pengembangan Sistem Informasi
Platform hardware dan Sotfware Terkini
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang prose-proses perangkat lunak
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui aktivitas-aktivitas dasar dalam pengembangan perangkat lunak
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui proses-proses rekayasa perangkat lunak
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang proses, kelemahan dan kekuatan dari metode-metode pengembangan sistem
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Metode Prototyping
Paradigma dari metode prototyping adalah sistem
informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari
sistem informasi yang akan datang.
Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan
sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus
dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan
atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain
bila perlu.
3. Ada empat langkah yang menjadi karakteristik
metode prototyping yaitu :
Pemilahan fungsi
Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus
ditampilkan oleh prototyping. Pemilahan harus selalu
dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan
yang sesuai dengan contoh kasus yang akan
diperagakan
Penyusunan Sistem Informasi
Bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianya
prototype
Evaluasi
Penggunaan Selanjutnya
4. Jenis-Jenis Prototyping
Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji
kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk
system informasi yang akan disusun.
Requirement prototyping – digunakan untuk
mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
Desain Prototyping - digunakan untuk mendorong
perancangan system informasi yang akan digunakan.
Implementation prototyping – merupakan lanjutan
dari rancangan protipe, prototype ini langsung
disusun sebagai suatu system informasi yang akan
digunakan.
6. Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi
perubahan
Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah
dirubah
Prototype terlalu cepat selesai
7. Keterangan
Proses ini umumnya hanya untuk satu produk dan
karakteristik dari produk tersebut tidak dapat
ditentukan secara pasti seperti produk manufaktur,
sehingga penggunaan ”model pertama” bagi
pengembangan software tidaklah tepat.
Istilah prototyping dalam hubungannya dengan
pengembangan
software
sistem
informasi
manajemen lebih merupakan suatu proses bukan
prototipe sebagai suatu produk.
8. Metode Waterfall
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential
Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle”
atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul
pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering
dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak
dipakai didalam Software Engineering (SE).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan
urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap
analisis, desain, coding, testing / verification, dan
maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi
tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan.
9. Tahap-tahap Model Waterfall
Menurut Pressman
System / Information Engineering and
Modeling.
Permodelan ini diawali dengan mencari
kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan
diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal
ini sangat penting, mengingat software harus
dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang
lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini
sering disebut dengan Project Definition.
10.
Software Requirements Analysis.
Proses pencarian kebutuhan
diintensifkan dan difokuskan pada software.
Untuk mengetahui sifat dari program yang
akan dibuat, maka para software engineer
harus mengerti tentang domain informasi
dari software, misalnya fungsi yang
dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2
aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan
sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada
pelanggan.
11.
Design.
Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi
representasi ke dalam bentuk “blueprint”
software sebelum coding dimulai. Desain
harus dapat mengimplementasikan
kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap
sebelumnya. Seperti 2 aktivitas
sebelumnya, maka proses ini juga harus
didokumentasikan sebagai konfigurasi dari
software.
12.
Coding.
Untuk dapat dimengerti oleh mesin,
dalam hal ini adalah komputer, maka desain
tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk
yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke
dalam bahasa pemrograman melalui proses
coding. Tahap ini merupakan implementasi
dari tahap design yang secara teknis
nantinya dikerjakan oleh programmer.
13.
Testing / Verification.
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.
Demikian juga dengan software. Semua fungsifungsi software harus diujicobakan, agar
software bebas dari error, dan hasilnya harus
benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah
didefinisikan sebelumnya.
14.
Maintenance.
Pemeliharaan suatu software diperlukan,
termasuk di dalamnya adalah pengembangan,
karena software yang dibuat tidak selamanya
hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja
masih ada errors kecil yang tidak ditemukan
sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang
belum ada pada software tersebut. Pengembangan
diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal
perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem
operasi, atau perangkat lainnya.
15.
16. Keunggulan
Kelebihan dari model ini adalah ketika semua
kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara
utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka
Software Engineering dapat berjalan dengan
baik dan tanpa masalah.
17. Kekurangan
Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat
menuju ke tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem
tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka
proses harus membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini tidak
muncul. Hal-hal seperti ini yang dapat membuang waktu pengerjaan
SE.
Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus
menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang
waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan
hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Oleh
karena itu, seringkali model ini berlangsung lama pengerjaannya.
Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya
masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak
dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh
karena itu, seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang
yang “multi-skilled”, sehingga minimal dapat membantu pengerjaan
untuk tahapan berikutnya.
18. Metode ini biasanya digunakan untuk
membuat sebuah software dalam skala
besar dan yang akan dipakai dalam waktu
yang lama.