2. PIODERMA INFEKSI KULIT KARENA BAKTERI S. AUREUS
ATAU GBHAS
Impetigo bulosa pioderma
superfisialis, dapat terjadi pada
anak dan dewasa, berupa eritema
dan bula hipopion
Impetigo krustosa pioderma
superfisialis, terutama terjadi
pada anak berupa vesikel yang
mudah pecah dengan krusta tebal
seperti madu
Ektima ulkus dangkal dengan krusta
diatasnya, predileksi pada area tungkai
Folikulitis peradangan pada folikel rambut, berupa
papul dan pustul yang eritem, lokalis pada daerah
pertumbuhan rambut
3. Furunkel dan karbunkel peradangan pada
folikel rambut dan daerah sekitarnya yang
banyak mengalami gesekan
Hidradenitis infeksi kelenjar apokrin yang
didahului mikrotrauma
Staphylococal Scalded Skin Syndrome infeksi
karena toksin eksfoliatif pada s. Aureus.
Riwayat demam dan ISPA. Berupa kulit lepuh
dan bula besar lembut seperti tisu.
4. Erisipelas peradangan superficial (epidermis
dan dermis) ditandai dengan adanya gejala
konstitusional
Selulitis Peradangan akut yang menyerang dermis
dan jaringan subkutis, gejala mirip dengan erisipelas
5. TATA LAKSANA PIODERMA
Topikal
1. Jika banyak pus dan krusta kompres terbuka dengan permanganas kalsium 1/5000,
rivanol 1 %, povidone iodine 1 %, (3x ½-1 jam),
2. Bila pus dan krusta tidak ada as. Fusidat 2 %, mupirosin 2 %, bacitrasin 2 %, 2-3 kali
sehari selama 7-10 hari
Sistemik
1. Dikloksasilin (dewasa: 4 x 250-500mg 7 hari)
2. Cephalexin (dewasa: 4 x 500mg 7 hari)
3. Cefadroxil (2 x 500mg selama 7 hari)
6. Eritrasma infeksi akibat corynebacterium
minutissimum, sering pada lipatan, UKK:
makula eritema dengan skuama halus dan
berbatas tegas. Woodlamp:coralred.
Tx: Eritromisin 4x250 mg selama 7-14 hari
Tuberkulosis Kutis Infeksi MTB pada kulit,
gejala yang dialami berupa gejala klinis TB
(penurunan berat badan dan keringat pada
malam hari)
diawali dengan adanya limfadenitis yang
kemudia pecah dan berubah menjadi ulkus
yang mengikuti alur KGB,
TX: OAT 9-12 bulan
7. PB MB
Lesi Kulit
• makula
datar, papul
meninggi,
nodus
• 1-5 lesi
• Hipopigmenta
si/eritema
• Distribusi
tidak simetris
• Hilangnya
sensasi yang
jelas
• > lesi
• Distribusi lebih
simetris
• Hilangnya
sensasi kurang
jelas
Kerusakan Saraf • Hanya satu
cabang saraf
• Banyak cabang
saraf
Morbus Hansen infeksi kronik, oleh
Mycobacterium leprae, menyerang saraf perifer
lalu kulit
GK: Bercak kulit matirasa, penebalan saraf tepi
dan ditemukannya bakteri