Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
Agama Islam adalah agama yang perlu dipahami dengan berbagai pendekatan-pendekatan atau metode supaya didapat pengetahuan yang sempurna mengenai Agama Islam. 3 diantara pendekatan itu adalah pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani yang saling berkaitan
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
Agama Islam adalah agama yang perlu dipahami dengan berbagai pendekatan-pendekatan atau metode supaya didapat pengetahuan yang sempurna mengenai Agama Islam. 3 diantara pendekatan itu adalah pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani yang saling berkaitan
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
Makalah yang berisi penjelasan tentang tafsir, ta'wil dan tarjamah guna memenuhi tugas ULUMUL QUR"AN 1. kunjungi bog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/ yaa..??
terima kasih
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
PPT Pengertian muhkam
1. Pengertian Muhkam
Penjelasan tentang Ayat Muhkam
Ayat Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya.
Ayat Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung,
tanpa memerlukan keterangan lain.
Ayat Muhkam adalah ayat yang tidak mengandung takwil kecuali satu wajah.
Ayat Muhkam adalah sesuatu yang mudah difahami.
Ayat Muhkam, yang didalamnya menerangkan sesuatu yang halal dan haram,
fardu, janji dan ancaman.
Contoh ayat-ayat almuhkam
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.
Powered by SHadi
2. Pengertian Mutasyabih
Mutasyabih berasal dari fi’il tasyabaha-yatasyabahu yang menurut bahasa berarti apa-apa
yang saling menyerupai satu sama lain. Untuk al-Qur`an, penyerupaan itu dalam
kesempurnaan, kebagusan, kebaikan dan dalam memberikan bani
ak hikmah di dalamnya
Mutasyabihat (tunggal, mutasyabihat) berasal dari kata syubbiha yang artinya meragukan,
dalam verbal noun berbentuk jamak artinya adalah tidak tentu atau hal yang meragukan.
Dalam pengertian praktis adalah ayat-ayat al-Qur’an yang artinya tidak jelas atau belum
sepenuhnya disetujui, sehingga terbuka bagi adanya dua atau lebih penafsiran.
Mutasyabuh menurut bahasa terambil dari tasyabuh yaitu yang satu diserupakan dengan yang
satu lagi. Syubhah yang berarti keadaan dimana salah satu dari dua hal tidak dapat dibedakan
karena adanya kesamaan antara keduanya.
Sebagaimana para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan muhkam menurut istilah,
mereka juga berbeda pendapat dalam mengartikan mutasyabih menurut istilah, yaitu: Ayat-
ayat yang tidak diketahui makna yang sebenarnya oleh siapapun kecuali Allah saja. Ayat
yang memiliki banyak tafsiran. Ayat yang tidak bisa dipahami menurut zhahir lafal sehingga
membutuhkan keterangan lain.
Dapat dikatakan bahwa ayat mutasyabih menurut istilah adalah ayat yang masih
diperselisihkan tentang penafsirannya dan penafsiran ayat yang sesungguhnya hanya Allah
Yang Tahu.
Powered by SHadi
3. Sebab-SebabAdanya Ayat Mutasyabihat Dan Macam-Macam
Ayat Mutasyabihat
A. Kesamaran Lafal
B. Kesamaran pada Makna Ayat
C. Kesamaran pada Lafal dan Makna Ayat
Powered by SHadi
4. Hikmah Ayat-Ayat Muhkamat
Hikmah Ayat-Ayat Muhkamat
a. Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang kemampuan bahasa Arabnya lemah.
Dengan adanya ayat-ayat muhkam yang sudah jelas arti maksudnya, sangat besar arti dan
faedahnya bagi mereka.
b. Memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan maksudnya. Juga memudahkan bagi
mereka dalam menghayati makna maksudnya agar mudah mengamalkan pelaksanaan
ajaran-ajarannya.
c. Mendorong umat untuk giat memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan
Al-Quran, karena lafal ayat-ayatnya telah mudah diketahui, gampang dipahami, dan jelas
pula untuk diamalkan.
d. Menghilangkan kesulitan dan kebingungan umat dalam mempelajari isi ajarannya,
karena lafal ayat-ayat dengan sendirinya sudah dapat menjelaskan arti maksudnya, tidak
harus menuggu penafsiran atau penjelasan dari lafal ayat atau surah yang lain.
Powered by SHadi
5. Hikmah Ayat-Ayat Mutasyabihat
Hikmah Ayat-Ayat Mutasyabihat
a) Memperlihatkan kelemahan akal manusia. Akal sedang dicoba untuk meyakini keberadaan
ayat-ayat mutasyabih sebagaimana Allah memberi cobaan pada badan untuk beribadah. Seandainya
akal yang merupakan anggota badan paling mulia itu tidak diuji, tentunya seseorang yang
berpengetahuan tinggi akan menyombongkan keilmuannya sehingga enggan tunduk kepada naluri
kehambaannya. Ayat-ayat mutasyabih merupakan sarana bagi penundukan akal terhadap Allah
karena kesadaraannya akan ketidakmampuan akalnya untuk mengungkap ayat-ayat mutasyabih itu.
b) Teguran bagi orang-orang yang mengutak-atik ayat-ayat mutasybih. Sebagaimana Allah
menyebutkan wa ma yadzdzakkaru ila ulu al-albab sebagai cercaan terhadap orang-orang yang
mengutak-atik ayat-ayat mutasyabih. Sebaliknya Allah memberikan pujian bagi orang-orang yang
mendalami ilmunya, yakni orang-orang yang tidak mengikuti hawa nafsunya untuk mengotak-atik
ayat-ayat mutasyabih sehingga mereka berkata rabbana la tuzighqulubana. Mereka menyadari
keterbatasan akalnya dan mengharapkan ilmu ladunni.
c) Membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia. Sebesar apapun usaha dan persiapan
manusia, masih ada kekurangan dan kelemahannya. Hal tersebut menunjukkan betapa besar
kekuasaan Allah SWT, dan kekuasaan ilmu-Nya yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
d) Memperlihatkan kemukjizatan Al-Quran, ketinggian mutu sastra dan balaghahnya, agar
manusia menyadari sepenuhnya bahwa kitab itu bukanlah buatan manusia biasa, melainkan wahyu
ciptaan Allah SWT.
e) Mendorong kegiatan mempelajari disiplin ilmu pengetahuan yang bermacam-macam.
Powered by SHadi