Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang merupakan desa dimana masyarakatnya memiliki sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Dokumen ini menjelaskan tentang forum desa siaga, survei mandiri, musyawarah masyarakat desa, pembentukan unit kegiatan masyarakat berbasis masyarakat, serta tahapan pencapaian desa siaga.
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang merupakan desa dimana masyarakatnya memiliki sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Dokumen ini menjelaskan tentang forum desa siaga, survei mandiri, musyawarah masyarakat desa, pembentukan unit kegiatan masyarakat berbasis masyarakat, serta tahapan pencapaian desa siaga.
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular bagi kader posyandu di wilayah kerja Angkatan Gelombang II Angkatan 15 tahun 2022 meliputi pelaporan hasil pelatihan ke kepala puskesmas, sosialisasi hasil pelatihan ke pimpinan program dan wilayah, orientasi faktor risiko untuk kader posyandu, monitoring kegiatan posyandu, dan evaluasi capaian program.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
(1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tulehu tahun 2022 mencakup 6 upaya kesehatan untuk masyarakat di 17 dusun, (2) Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, penyakit menular dan tidak menular, serta PHBS, (3) Kegiatannya meliputi promosi kesehatan, penyuluhan di sekolah dan rumah tangga, serta advokasi dana desa untuk pembangunan kese
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Puskesmas Tejoagung tahun 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat hidup sehat dengan melakukan penyuluhan tentang gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, dan pembagian buah-buahan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Januari
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) penyuluhan kesehatan kepada masyarakat oleh Puskesmas Olak Kemang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan prosedur pelaksanaan penyuluhan kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga dokumentasi kegiatan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular bagi kader posyandu di wilayah kerja Angkatan Gelombang II Angkatan 15 tahun 2022 meliputi pelaporan hasil pelatihan ke kepala puskesmas, sosialisasi hasil pelatihan ke pimpinan program dan wilayah, orientasi faktor risiko untuk kader posyandu, monitoring kegiatan posyandu, dan evaluasi capaian program.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
(1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tulehu tahun 2022 mencakup 6 upaya kesehatan untuk masyarakat di 17 dusun, (2) Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi, penyakit menular dan tidak menular, serta PHBS, (3) Kegiatannya meliputi promosi kesehatan, penyuluhan di sekolah dan rumah tangga, serta advokasi dana desa untuk pembangunan kese
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Puskesmas Tejoagung tahun 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat hidup sehat dengan melakukan penyuluhan tentang gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, dan pembagian buah-buahan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Januari
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) penyuluhan kesehatan kepada masyarakat oleh Puskesmas Olak Kemang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan prosedur pelaksanaan penyuluhan kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga dokumentasi kegiatan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Desa siaga aktif merupakan konsep dan strategi untuk mengembangkan kesadaran dan kesiagaan masyarakat desa dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri untuk mencapai desa yang sehat. Komponen penting dalam desa siaga aktif antara lain PKD, forum kesehatan desa, gotong royong masyarakat, upaya kesehatan, surveilans, dan pembiayaan kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip operasional Posyandu selama masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, yang mencakup penerapan protokol kesehatan 3M, optimalisasi teknologi untuk konsultasi jarak jauh, memprioritaskan kegiatan mandiri menggunakan buku KIA, serta hanya melayani petugas dan pengunjung yang sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrembang). Terdapat beberapa poin penting yaitu proses penyusunan rencana kerja pembangunan desa (RKPDes) melalui berbagai tahapan seperti verifikasi aspirasi masyarakat, penentuan prioritas, dan penetapan RKPDes melalui kesepakatan bersama. Dokumen juga menjelaskan sumber
Buku pedoman ini membahas strategi pembangunan Desa Siaga Aktif di Jawa Barat untuk mencapai masyarakat ber-PHBS. Desa Siaga Aktif adalah desa yang memiliki Poskesdes atau UKBM lainnya yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar dan menanggulangi bencana secara mandiri. Buku ini menjelaskan indikator dan tahapan pembangunan Desa Siaga serta peran tokoh masyarakat dan kader dalam meningkatkan k
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan dan pedoman penggunaan Dana Desa yang bersumber dari APBN, mulai dari tujuan, alokasi, prioritas program, dan mekanisme pemantauannya. Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai pemerintahan desa, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat dengan memprioritaskan kebutuhan dan partisipasi masyarakat desa.
Peran kader dalam optimalisasi Posyandu meliputi penyuluhan kepada masyarakat, penggerakan masyarakat, pencatatan sederhana, dan tugas-tugas lain seperti pendataan dan penyusunan jadwal Posyandu. Strategi meningkatkan kinerja Posyandu antara lain meningkatkan pembinaan kader, sarana prasarana, dan kegiatan tambahan seperti program samijaga dan perbaikan lingkungan. Prinsip pelaksanaan Posyandu d
Dokumen tersebut membahas kebijakan Depkes dalam pengembangan desa siaga, yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat desa yang sehat dan tanggap terhadap masalah kesehatan di wilayahnya. Desa siaga ditandai dengan adanya pos kesehatan desa yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan kesiapsiagaan bencana kesehatan. Pengembangannya melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan merencanak
2023_Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Potensi Wilayah 0718.pdfMuhammadHelmiRahman1
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan desa yang mencakup penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan penggalian potensi wilayah melalui identifikasi sumber daya alam, manusia, sosial budaya, dan masalah yang ada di desa.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan pembentukan forum Pokjanal Posyandu di tingkat kecamatan untuk membahas fungsi, tugas, dan struktur kepengurusannya serta masalah yang dihadapi posyandu di Kota Tegal.
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxTPPP3MDMunaBarat
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas pentingnya kebijakan yang mendukung petani dan nelayan perempuan serta pertanian dan kelautan berkelanjutan, dampak negatif dari industrialisasi pertanian, dan langkah yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi kebijakan di tingkat desa seperti berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa.
Dokumen tersebut membahas tentang Krida Bina Gizi yang memiliki 5 SKK (Satuan Kerja Khusus) yang berhubungan dengan gizi, termasuk mengenal keadaan gizi. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa keadaan gizi adalah status tubuh akibat asupan dan penggunaan zat gizi, serta menjelaskan metode untuk mengenal keadaan gizi seseorang seperti antropometri dan biokimia. Masalah keada
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan dasar obat tradisional dan modern, termasuk manfaat, bahaya, dan cara penyimpanan yang benar. Juga dibahas tentang pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan bahan berbahaya bagi kesehatan dalam makanan, minuman, dan kosmetik.
Dokumen tersebut membahas tentang Krida Bina Gizi yang memiliki 5 SKK (Satuan Kerja Khusus) yang terkait dengan gizi, termasuk SKK Perencanaan Menu, SKK Dapur Umum, dan SKK Penyuluh Gizi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengertian keadaan gizi, zat gizi yang dibutuhkan tubuh, dan bagaimana menilai keadaan gizi seseorang melalui asesmen seperti antropometri. Mas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi untuk mencegah stunting, (2) Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan paparan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan, (3) Model komunikasi antar pribadi untuk perubahan perilaku meliputi membangun suasana, belajar secara partisip
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi kesehatan dan perubahan perilaku. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian komunikasi kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan berbagi informasi kesehatan, komponen komunikasi kesehatan yang meliputi komunikator, komunikan, pesan, media dan efek, serta tujuan dan manfaat komunikasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyar
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting melalui 5 paket layanan konvergensi stunting desa yang mencakup layanan kesehatan ibu dan anak serta konseling gizi terpadu.
3. TUPOKSI
• FKD merupakan wadah partisipasi bagi
masyarakat dalam mengembangkan
pembanguunan kesehatan di tingkat desa
atau kelurahan untuk merencakanan,
menetapkan, koordinasi, dan penggerak
kegiatan, serta monitoring evaluasi
pembangunan kesehatan di desa.
7. SDM Kegiatan Sarpras Sumber Dana
Bidan 1
Perawat 1
Polisi 2
Lapanan
Pengajian rutin
Pertemuan RT
Pertemuan RW
PKD
Balai Pertemuan
Sekolah
Posbindu, Lansia,
dan Posyandu Kit
Dana Desa
Kas RT
Sponsor
Hibah
Lokasi Risiko Sumber Risiko Jenis Risiko
RT 2 Longsor Tebing Bencana Alam
RT 3 Rawan Chikungunya Nyamuk yang ada di
hutan
Wabah penyakit
RT 4 Diare dan gatal-gatal Warga masak dan MCK
menggunakan air kali
Wabah penyakit
dst
IDENTIFIKASI POTENSI
IDENTIFIKASI RISIKO
14. • Gerakan Kebersamaan Perbaikan Lingkungan
• Penggalangan donor darah
• Gerakan pengendalian bencana
• Penggalakan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA )
• Mencari dan menyediakan fasilitas
pengungsian
15. • Mencatat laporan kasus / bencana
• Mencatat laporan kematian
• Pemantauan terhadap ibu hamil risiko tinggi,
gibur, girang, penderita penyakit
• Mengumpulkan data terkait permasalahan
kesehatan
• Melaporkan ke tenaga kesehatan terkait