SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Denisi Mol
Mol Dan Massa Molar
 Mol merupakan jembatan penghubung kuantitas
skala atom/molekul yang massanya sangat kecil ke
skala labortorium.
 Untuk digunakan sebagai penguhubung skala
mikroskopik dan makroskopik digunakan massa
molar (MM) suatu zat, yaitu massa untuk 1 mol zat
 MM atom X = massa (gram) dari 6.02 x 1023 atom X
• Contoh: 1 mol atom C = massa (gram) dari 6.02 x
10 atom C = 12 gram
 Bila tidak bekerja dalam skala mol, akan sulit untuk
bekerja di laboratorium karena massa 1
atom/molekul sangat kecil. Contoh:
Konversi mol ke mol
Perhitungan dari massa ke
massa
 Langkah perhitungannya:
massa A ⟶ mol A ⟶ mol B ⟶ massa B
 Contoh
Persen Komposisi
Menentukan rumus empiris
Contoh Mencari Rumus
Empiris
Stoikiometri
Stoikiometri adalah hubungan kuantitas relatif zat-
zat yang terlibat dalam reaksi kimia.
Reaktan pembatas
Reaktan pembatas adalah reaktan yang habis
bereaksi atau reaktan dengan jumlah mol terkecil.
Hasil reaksi
 Dalam banyak eksperimen, seringkali jumlah
produk yang diperoleh lebih sedikit dibanding hasil
perhitungan teoritis.
 Berkurangnya hasil disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain:
 isu mekanis, misalkan melekatnya produk pada
peralatan
 proses penguapan, khususnya bila titik didih
produk rendah
 sebagian padatan masih tertinggal dalam larutan
Contoh Persen Hasil
Konsentrasi larutan
Kelarutan
 Tingkat kelarutan zat larutan:
1. larutan tidak jenuh: zat terlarut dibawah
konsentrasi jenuh
2. larutan jenuh: konsentrasi zat terlarut sudah
mencapai konsentrasi kesetimbangan
antara kondisi terlarut dan mengendap.
Penambahan zat terlarut berikutnya akan
menyebabkan pengendapan.
3. larutan super-jenuh. Bila tambahan zat
terlatur sedikit di atas kondisi jenuh belum
Larutan Superjenuh
 Larutan superjenuh mengandung zat terlarut
melebihi konsentrasi jenuhnya pada temperatur
tertentu.
 Dibuat dengan mendinginkan larutan jenuh
 Larutan superjenuh tidak stabil, mudah
mengkristal ketika bibit kristal ditambahkan.
Persamaan Reaksi Ionik
Molaritas
 Molaritas adalah mol zat terlarut per liter larutan.
 Molaritas merupakan penghubung antara mol zat
terlarut dengan volume larutan.
 Larutan NaCl 0.1 M mengandung 0.1 mol NaCl
dalam 1 L larutan. Konsentrasi yang sama dapat
diperoleh dengan melarutkan 0,010 mol NaCl
dalam 0.1 L larutan
Membuat Larutan Dengan
Pengenceran
Rumus Pengenceran Larutan :
M1x V1 = M2 x V2
Contoh :
Stoikiometri Larutan
Reaksi kimia sering dilakukan menggunakan
reaktan dalam bentuk larutan. Stoikiometri
membantu untuk menentukan berapa volume
reaktan untuk mendapatkan kuantitas tertentu dari
produk yang diinginkan.
Perhitungan Langsung
Stokiometri Persamaan Ion
Reaksi Redoks
 Reaksi redoksi adalah reaksi yang melibatkan
transfer elektron dari satu zat ke zat yang lain.
 Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan dua
proses :
1. proses oksidasi = pelepasan elektron
Na berperan sebagai reduktor, yaitu zat yang
melepaskan elektron
2. proses reduksi = pengambilan elektron
Redenisi Oksidasi-reduksi
Pertanyaan Umum Dalam
Reaksi Redoks
Tipe reaksi redoks
Penyetaraan Reaksi Redoks
Sederhana
Menyetarakan Reaksi Dalam Suasana
Asam
Menyetarakan Reaksi Redoks Dalam
Suasana Basa
Reaksi Redoks Asam Dan
Logam
Ada dua tipe asam yang bereaksi dengan logam
dibedakan dari kuat lemahnya anion asam untuk
mengoksidasi logam.
1. Asam non-pengoksidasi
Tipe asam dimana kekuatan oksidator anionnya
lebih lemah dari protonnya (H). Oleh karena itu,
reaksi logam dan asam ini akan menghasilkan
gas hidrogen.
Asam Pengoksidasi
Reaksi Redoks Antar Logam
Deret Aktivitas(Volta)
Reaksi Redoks Dengan
Oksigen
Reaksi Pembakaran
Reaksi Oksigen Dengan
Logam
Korosi adalah reaksi langsung logam dengan
oksigen.
Stoikiometri Reaksi Redoks
 Seperti halnya stoikiometri untuk tipe reaksi
lainnya, reaksi yang disetarakan adalah kunci
dalam menyatakan hubungan jumlah zat antar
spesi yang diperlukan dalam perhitungan
stoikiometri.
 Tipe masalah dalam stokiometri reaksi redoks:
1. Dikethaui massa atau konsentrasi salah satu
reaktan untuk digunakan dalam penentuan
massa atau konsentrasi dari produk reaksi.
2. Perhitungan titrasi redoks.
Suatu mineral karbonat dari dua unsur alkali tanah memiliki rumus AB(CO3)2.
Sebanyak 2.97 g mineral tersebut mengalami dekomposisi pada suhu tinggi
menyisakan 2.09 g campuran oksida logam A dan B. Kombinasi A dan B yang
mungkin adalah … (Ar Be = 9 g/mol, Mg = 24 g/mol, Ca = 40 g/mol, Sr = 88 g/mol,
Ba=137 g/mol, Ra = 226 g/mol)
a. Ca dan Sr
b. Be dan Mg
c. Mg dan Ca
d. Ca dan Ba
e. Sr dan Ba

More Related Content

Similar to PPT KIMIA DASAR - Stoikiometri-1.pptx

Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolah
riskafatimala
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
rendrafauzi
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
Iwan Setiawan
 
Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1
Rahmanifitriah
 
Perhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatasPerhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatas
Rahmanifitriah
 

Similar to PPT KIMIA DASAR - Stoikiometri-1.pptx (20)

Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolah
 
Stoikiometri.ppt
Stoikiometri.pptStoikiometri.ppt
Stoikiometri.ppt
 
Stoikiometri - kimia - kelas X
Stoikiometri - kimia - kelas XStoikiometri - kimia - kelas X
Stoikiometri - kimia - kelas X
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Pengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikPengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medik
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Stoikiometri Reaksi (1).pptx
Stoikiometri Reaksi (1).pptxStoikiometri Reaksi (1).pptx
Stoikiometri Reaksi (1).pptx
 
9. Kimia Larutan.pptx
9. Kimia Larutan.pptx9. Kimia Larutan.pptx
9. Kimia Larutan.pptx
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docx
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 
KESETIMBANGAN_kimia.pptx
KESETIMBANGAN_kimia.pptxKESETIMBANGAN_kimia.pptx
KESETIMBANGAN_kimia.pptx
 
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1
 
Perhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatasPerhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatas
 
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 4_HUKUM DASAR DAN PERHITUNGAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 

Recently uploaded

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 

PPT KIMIA DASAR - Stoikiometri-1.pptx

  • 1.
  • 3. Mol Dan Massa Molar  Mol merupakan jembatan penghubung kuantitas skala atom/molekul yang massanya sangat kecil ke skala labortorium.  Untuk digunakan sebagai penguhubung skala mikroskopik dan makroskopik digunakan massa molar (MM) suatu zat, yaitu massa untuk 1 mol zat  MM atom X = massa (gram) dari 6.02 x 1023 atom X • Contoh: 1 mol atom C = massa (gram) dari 6.02 x 10 atom C = 12 gram  Bila tidak bekerja dalam skala mol, akan sulit untuk bekerja di laboratorium karena massa 1 atom/molekul sangat kecil. Contoh:
  • 5. Perhitungan dari massa ke massa  Langkah perhitungannya: massa A ⟶ mol A ⟶ mol B ⟶ massa B  Contoh
  • 9. Stoikiometri Stoikiometri adalah hubungan kuantitas relatif zat- zat yang terlibat dalam reaksi kimia.
  • 10. Reaktan pembatas Reaktan pembatas adalah reaktan yang habis bereaksi atau reaktan dengan jumlah mol terkecil.
  • 11. Hasil reaksi  Dalam banyak eksperimen, seringkali jumlah produk yang diperoleh lebih sedikit dibanding hasil perhitungan teoritis.  Berkurangnya hasil disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:  isu mekanis, misalkan melekatnya produk pada peralatan  proses penguapan, khususnya bila titik didih produk rendah  sebagian padatan masih tertinggal dalam larutan
  • 13.
  • 15. Kelarutan  Tingkat kelarutan zat larutan: 1. larutan tidak jenuh: zat terlarut dibawah konsentrasi jenuh 2. larutan jenuh: konsentrasi zat terlarut sudah mencapai konsentrasi kesetimbangan antara kondisi terlarut dan mengendap. Penambahan zat terlarut berikutnya akan menyebabkan pengendapan. 3. larutan super-jenuh. Bila tambahan zat terlatur sedikit di atas kondisi jenuh belum
  • 16. Larutan Superjenuh  Larutan superjenuh mengandung zat terlarut melebihi konsentrasi jenuhnya pada temperatur tertentu.  Dibuat dengan mendinginkan larutan jenuh  Larutan superjenuh tidak stabil, mudah mengkristal ketika bibit kristal ditambahkan.
  • 18. Molaritas  Molaritas adalah mol zat terlarut per liter larutan.  Molaritas merupakan penghubung antara mol zat terlarut dengan volume larutan.  Larutan NaCl 0.1 M mengandung 0.1 mol NaCl dalam 1 L larutan. Konsentrasi yang sama dapat diperoleh dengan melarutkan 0,010 mol NaCl dalam 0.1 L larutan
  • 19. Membuat Larutan Dengan Pengenceran Rumus Pengenceran Larutan : M1x V1 = M2 x V2 Contoh :
  • 20. Stoikiometri Larutan Reaksi kimia sering dilakukan menggunakan reaktan dalam bentuk larutan. Stoikiometri membantu untuk menentukan berapa volume reaktan untuk mendapatkan kuantitas tertentu dari produk yang diinginkan.
  • 23.
  • 24. Reaksi Redoks  Reaksi redoksi adalah reaksi yang melibatkan transfer elektron dari satu zat ke zat yang lain.  Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan dua proses : 1. proses oksidasi = pelepasan elektron Na berperan sebagai reduktor, yaitu zat yang melepaskan elektron 2. proses reduksi = pengambilan elektron
  • 30. Menyetarakan Reaksi Redoks Dalam Suasana Basa
  • 31. Reaksi Redoks Asam Dan Logam Ada dua tipe asam yang bereaksi dengan logam dibedakan dari kuat lemahnya anion asam untuk mengoksidasi logam. 1. Asam non-pengoksidasi Tipe asam dimana kekuatan oksidator anionnya lebih lemah dari protonnya (H). Oleh karena itu, reaksi logam dan asam ini akan menghasilkan gas hidrogen.
  • 37. Reaksi Oksigen Dengan Logam Korosi adalah reaksi langsung logam dengan oksigen.
  • 38. Stoikiometri Reaksi Redoks  Seperti halnya stoikiometri untuk tipe reaksi lainnya, reaksi yang disetarakan adalah kunci dalam menyatakan hubungan jumlah zat antar spesi yang diperlukan dalam perhitungan stoikiometri.  Tipe masalah dalam stokiometri reaksi redoks: 1. Dikethaui massa atau konsentrasi salah satu reaktan untuk digunakan dalam penentuan massa atau konsentrasi dari produk reaksi. 2. Perhitungan titrasi redoks.
  • 39. Suatu mineral karbonat dari dua unsur alkali tanah memiliki rumus AB(CO3)2. Sebanyak 2.97 g mineral tersebut mengalami dekomposisi pada suhu tinggi menyisakan 2.09 g campuran oksida logam A dan B. Kombinasi A dan B yang mungkin adalah … (Ar Be = 9 g/mol, Mg = 24 g/mol, Ca = 40 g/mol, Sr = 88 g/mol, Ba=137 g/mol, Ra = 226 g/mol) a. Ca dan Sr b. Be dan Mg c. Mg dan Ca d. Ca dan Ba e. Sr dan Ba