3. Mol Dan Massa Molar
Mol merupakan jembatan penghubung kuantitas
skala atom/molekul yang massanya sangat kecil ke
skala labortorium.
Untuk digunakan sebagai penguhubung skala
mikroskopik dan makroskopik digunakan massa
molar (MM) suatu zat, yaitu massa untuk 1 mol zat
MM atom X = massa (gram) dari 6.02 x 1023 atom X
• Contoh: 1 mol atom C = massa (gram) dari 6.02 x
10 atom C = 12 gram
Bila tidak bekerja dalam skala mol, akan sulit untuk
bekerja di laboratorium karena massa 1
atom/molekul sangat kecil. Contoh:
11. Hasil reaksi
Dalam banyak eksperimen, seringkali jumlah
produk yang diperoleh lebih sedikit dibanding hasil
perhitungan teoritis.
Berkurangnya hasil disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain:
isu mekanis, misalkan melekatnya produk pada
peralatan
proses penguapan, khususnya bila titik didih
produk rendah
sebagian padatan masih tertinggal dalam larutan
15. Kelarutan
Tingkat kelarutan zat larutan:
1. larutan tidak jenuh: zat terlarut dibawah
konsentrasi jenuh
2. larutan jenuh: konsentrasi zat terlarut sudah
mencapai konsentrasi kesetimbangan
antara kondisi terlarut dan mengendap.
Penambahan zat terlarut berikutnya akan
menyebabkan pengendapan.
3. larutan super-jenuh. Bila tambahan zat
terlatur sedikit di atas kondisi jenuh belum
16. Larutan Superjenuh
Larutan superjenuh mengandung zat terlarut
melebihi konsentrasi jenuhnya pada temperatur
tertentu.
Dibuat dengan mendinginkan larutan jenuh
Larutan superjenuh tidak stabil, mudah
mengkristal ketika bibit kristal ditambahkan.
18. Molaritas
Molaritas adalah mol zat terlarut per liter larutan.
Molaritas merupakan penghubung antara mol zat
terlarut dengan volume larutan.
Larutan NaCl 0.1 M mengandung 0.1 mol NaCl
dalam 1 L larutan. Konsentrasi yang sama dapat
diperoleh dengan melarutkan 0,010 mol NaCl
dalam 0.1 L larutan
20. Stoikiometri Larutan
Reaksi kimia sering dilakukan menggunakan
reaktan dalam bentuk larutan. Stoikiometri
membantu untuk menentukan berapa volume
reaktan untuk mendapatkan kuantitas tertentu dari
produk yang diinginkan.
24. Reaksi Redoks
Reaksi redoksi adalah reaksi yang melibatkan
transfer elektron dari satu zat ke zat yang lain.
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan dua
proses :
1. proses oksidasi = pelepasan elektron
Na berperan sebagai reduktor, yaitu zat yang
melepaskan elektron
2. proses reduksi = pengambilan elektron
31. Reaksi Redoks Asam Dan
Logam
Ada dua tipe asam yang bereaksi dengan logam
dibedakan dari kuat lemahnya anion asam untuk
mengoksidasi logam.
1. Asam non-pengoksidasi
Tipe asam dimana kekuatan oksidator anionnya
lebih lemah dari protonnya (H). Oleh karena itu,
reaksi logam dan asam ini akan menghasilkan
gas hidrogen.
38. Stoikiometri Reaksi Redoks
Seperti halnya stoikiometri untuk tipe reaksi
lainnya, reaksi yang disetarakan adalah kunci
dalam menyatakan hubungan jumlah zat antar
spesi yang diperlukan dalam perhitungan
stoikiometri.
Tipe masalah dalam stokiometri reaksi redoks:
1. Dikethaui massa atau konsentrasi salah satu
reaktan untuk digunakan dalam penentuan
massa atau konsentrasi dari produk reaksi.
2. Perhitungan titrasi redoks.
39. Suatu mineral karbonat dari dua unsur alkali tanah memiliki rumus AB(CO3)2.
Sebanyak 2.97 g mineral tersebut mengalami dekomposisi pada suhu tinggi
menyisakan 2.09 g campuran oksida logam A dan B. Kombinasi A dan B yang
mungkin adalah … (Ar Be = 9 g/mol, Mg = 24 g/mol, Ca = 40 g/mol, Sr = 88 g/mol,
Ba=137 g/mol, Ra = 226 g/mol)
a. Ca dan Sr
b. Be dan Mg
c. Mg dan Ca
d. Ca dan Ba
e. Sr dan Ba