SlideShare a Scribd company logo
Infectious and Autoimmune
Causes of Encephalitis in
Children
Arneta Sarah Simarmata
112019170
Pembimbing: dr. Riza Mansyoer, Sp.A(K)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 23 November 2020 – 26 Desember 2020
Penyebab Ensefalitis Infeksi dan Autoimun pada Anak
Abstrak
• Latar belakang
Ensefalitis dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas neurologis pada anak-
anak. Penyebab ensefalitis infeksius dan non-infeksi yang baru-baru ini ditemukan
menjadi semakin penting selama dekade terakhir ini
• Metode
• Catatan medis ditinjau secara retrospektif dari pasien anak-anak di Houston yang
didiagnosis dengan ensefalitis di daerah perkotaan dan pedesaan antara tahun 2010 dan
2017 dan menilai etiologi, karakteristik klinis, dan praktik pengujian diagnostik
Abstrak
• Hasil
• Dari 231 pasien yang memenuhi kriteria, 42% kasus tidak berhasil ditemukan
etiologinya. Dari kasus yang etiologinya dapat ditemukan, kasus paling banyak
untuk infeksi adalah virus (West Nile Virus), dan anti-NMDAR untuk autoimun.
• Kesimpulan
• WNV adalah penyebab infeksi paling umum dari ensefalitis pada populasi anak-anak
meskipun frekuensi pengujian WNV lebih rendah daripada virus lainnya. Peningkatan
pengujian untuk ensefalitis anti-NMDAR menghasilkan identifikasi kasus yang sering.
PENDAHULUAN
Terdapat lebih dari 100 etiologi yang
dapat menyebabkan ensefalitis pada
anak. Namun kebanyakan dari para
peneliti menemukan bahwa
mayoritas pasien anak tidak memiliki
etiologi yang teridentifikasi.
Ensefalitis pada populasi anak dapat menyebabkan morbiditas
yang terlihat jelas, kecacatan, dan bahkan kematian.
PENDAHULUAN
Karena sebagian besar anak dengan
ensefalitis infeksius, maka etiologi dari
ensefalitis itu sendiri dapat bervariasi
bergantung dalam hal geografis dan
ekologi
Diagnosis dini ensefalitis pada masa kanak-kanak sangat
penting untuk meningkatkan hasil klinis. Penelitian ini
dilakukan untuk memahami prevalensi etiologi infeksi dan non-
infeksi dari ensefalitis pada anak
METODE
POPULASI PENELITIAN
KOLEKSI DATA
METODOLOGI STATISTIK
Studi retrospektif menggunakan chart review kepada setiap pasien anak dengan ensefalitis dan
meningoensefalitis di Texas Children’s Hospital mulai dari 1 Januari 2010 – 31 Desember 2017.
Semua pasien < 90 hari dan > 18 tahun pada saat masuk ke rumah sakit tidak dihitung. Hanya
pasien yang sesuai dengan ketentuan definisi ensefalitis infeksi dan ensefalitis autoimun saja
yang dimasukan ke dalam sampel.
Semua statistik dihitung memakai uji Chi-square (X2 ) dengan p-value ditetapkan di angka
<0.05 dengan menggunakan Stata 14.0 (Stata Corp, College Station, TX). Studi ini telah
ditinjau dan disetujui oleh Baylor College of Medicine Institutional Review Board H-35069.
Semua pasien diklasifikasikan sebagai infeksius atau non-infeksius dan selanjutnya diklarifikasi
sebagai autoimun dan immune-mediated, infeksius termasuk virus, bakteri, lainnya (misalnya
parasit atau jamur), atau tidak diketahui.
KRITERIA INKLUSI KRITERIA
EKSKLUSI
• Anak dengan ensefalitis infeksi
• Penurunan kesadaran > 24 jam tanpa sebab
yang jelas
• 2 dari gejala berikut: Demam ≥ 38oC selama
3 hari, onset baru kejang, onset baru
penemuan fokal neurologis, leukosit ≥5/mm3
pada pemeriksaan cairan serebrospinal,
penemuan baru abnormalitas pada
pencitraan neurologis, EEG yang abnormal
• Anak dengan ensefalitis autoimun
• Bukti status mental yang berubah atau defisit
neuropsikiatri dan setidaknya 1 kelainan
sistem saraf pusat objektif: kelainan
neurologis fokal, kejang onset baru,
pleositosis CSF, atau temuan neuroimaging
yang menunjukkan ensefalitis.
• Anak < 90 hari dan > 18 tahun pada saat
masuk ke RS
• Pasien yang masuk ke RS untuk kedua
kalinya
• Pasien yang dirujuk dari RS lain
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
HASIL
PENELITIAN
DISKUSI
o Melalui penelitian ini, didapatkan banyak temuan
menarik, terutama prevalensi penyebab autoimun
dan sejumlah besar pasien yang didiagnosis
dengan infeksi virus yang ditularkan melalui
vektor (WNV) dan bakteri atipikal (B. henselae
dan rickettsiosis kelompok demam berbintik)
o B. henselae (3% dari semua pasien) adalah
penyebab paling umum kelima penyebab
ensefalitis pada populasi ini. Peneliti dari satu
studi ensefalitis lain pada pasien anak-anak dan
orang dewasa hanya melaporkan B. henselae
pada, 1% dari pasien yang didiagnosis.
o Sedangkan untuk ensefalitis autoimun, anti-
NMDAR adalah penyebab tersering
o Iklim subtropis di Texas, Houston membuat
penelitian ini dapat menemukan insiden
ensefalitis yang terjadi dengan proses penularan
melalui vektor
KESIMPULAN
Etiologi terbanyak untuk ensefalitis infeksi adalah West Nile Virus
dan anti-NMDAR untuk ensefalitis autoimun. Peningkatan
kesadaran dan pengujian yang lebih sering untuk ensefalitis anti-
NMDAR, WNV, dan Bartonella kemungkinan akan menghasilkan
penyebab ensefalitis pada anak menjadi lebih teridentifikasi.
Pengobatan ensefalitis mungkin akan lebih efektif jika diidentifikasi
di awal perjalanannya, dan prognosisnya juga akan lebih baik.
Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan cara inovatif diperlukan
untuk menemukan etiologi yang baru.
PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx

More Related Content

Similar to PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatalJournal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
wendylobo25
 
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptxTUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
intan19951
 

Similar to PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx (20)

Asma b2
Asma b2Asma b2
Asma b2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
ppt_Referat_ Infeksi SSP.pptx
ppt_Referat_ Infeksi SSP.pptxppt_Referat_ Infeksi SSP.pptx
ppt_Referat_ Infeksi SSP.pptx
 
3954 5758-1-sm
3954 5758-1-sm3954 5758-1-sm
3954 5758-1-sm
 
01 INTRODUCTION EPID.ppt
01 INTRODUCTION EPID.ppt01 INTRODUCTION EPID.ppt
01 INTRODUCTION EPID.ppt
 
Acute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAcute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docx
 
INTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.pptINTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.ppt
 
INTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.pptINTRODUCTION EPID.ppt
INTRODUCTION EPID.ppt
 
Derm atopi (2)
Derm atopi (2)Derm atopi (2)
Derm atopi (2)
 
Jurnal lutfi.pptx
Jurnal lutfi.pptxJurnal lutfi.pptx
Jurnal lutfi.pptx
 
Tuberculosis LAM.pptx
Tuberculosis LAM.pptxTuberculosis LAM.pptx
Tuberculosis LAM.pptx
 
Contoh powerpoint (slide persentasi)
Contoh powerpoint (slide persentasi)Contoh powerpoint (slide persentasi)
Contoh powerpoint (slide persentasi)
 
Abses cerebri.pptx
Abses cerebri.pptxAbses cerebri.pptx
Abses cerebri.pptx
 
Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptxSalinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
Salinan dari Forensic Science Thesis XL by Slidesgo.pptx
 
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatalJournal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
Journal Reading _ Charlos Rohy.pptx Tackling neonatal
 
jurnal infeksi.pptx
jurnal infeksi.pptxjurnal infeksi.pptx
jurnal infeksi.pptx
 
Tutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptxTutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptx
 
Pneumonia Kemkes.pptx
Pneumonia Kemkes.pptxPneumonia Kemkes.pptx
Pneumonia Kemkes.pptx
 
466-Case Report-2663-1-10-20230117.pdf
466-Case Report-2663-1-10-20230117.pdf466-Case Report-2663-1-10-20230117.pdf
466-Case Report-2663-1-10-20230117.pdf
 
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptxTUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
 

Recently uploaded

CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 

PPT Journal Reading Arneta Sarah Simarmata 112019170.pptx

  • 1. Infectious and Autoimmune Causes of Encephalitis in Children Arneta Sarah Simarmata 112019170 Pembimbing: dr. Riza Mansyoer, Sp.A(K) Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Periode 23 November 2020 – 26 Desember 2020 Penyebab Ensefalitis Infeksi dan Autoimun pada Anak
  • 2. Abstrak • Latar belakang Ensefalitis dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas neurologis pada anak- anak. Penyebab ensefalitis infeksius dan non-infeksi yang baru-baru ini ditemukan menjadi semakin penting selama dekade terakhir ini • Metode • Catatan medis ditinjau secara retrospektif dari pasien anak-anak di Houston yang didiagnosis dengan ensefalitis di daerah perkotaan dan pedesaan antara tahun 2010 dan 2017 dan menilai etiologi, karakteristik klinis, dan praktik pengujian diagnostik
  • 3. Abstrak • Hasil • Dari 231 pasien yang memenuhi kriteria, 42% kasus tidak berhasil ditemukan etiologinya. Dari kasus yang etiologinya dapat ditemukan, kasus paling banyak untuk infeksi adalah virus (West Nile Virus), dan anti-NMDAR untuk autoimun. • Kesimpulan • WNV adalah penyebab infeksi paling umum dari ensefalitis pada populasi anak-anak meskipun frekuensi pengujian WNV lebih rendah daripada virus lainnya. Peningkatan pengujian untuk ensefalitis anti-NMDAR menghasilkan identifikasi kasus yang sering.
  • 4. PENDAHULUAN Terdapat lebih dari 100 etiologi yang dapat menyebabkan ensefalitis pada anak. Namun kebanyakan dari para peneliti menemukan bahwa mayoritas pasien anak tidak memiliki etiologi yang teridentifikasi. Ensefalitis pada populasi anak dapat menyebabkan morbiditas yang terlihat jelas, kecacatan, dan bahkan kematian.
  • 5. PENDAHULUAN Karena sebagian besar anak dengan ensefalitis infeksius, maka etiologi dari ensefalitis itu sendiri dapat bervariasi bergantung dalam hal geografis dan ekologi Diagnosis dini ensefalitis pada masa kanak-kanak sangat penting untuk meningkatkan hasil klinis. Penelitian ini dilakukan untuk memahami prevalensi etiologi infeksi dan non- infeksi dari ensefalitis pada anak
  • 6. METODE POPULASI PENELITIAN KOLEKSI DATA METODOLOGI STATISTIK Studi retrospektif menggunakan chart review kepada setiap pasien anak dengan ensefalitis dan meningoensefalitis di Texas Children’s Hospital mulai dari 1 Januari 2010 – 31 Desember 2017. Semua pasien < 90 hari dan > 18 tahun pada saat masuk ke rumah sakit tidak dihitung. Hanya pasien yang sesuai dengan ketentuan definisi ensefalitis infeksi dan ensefalitis autoimun saja yang dimasukan ke dalam sampel. Semua statistik dihitung memakai uji Chi-square (X2 ) dengan p-value ditetapkan di angka <0.05 dengan menggunakan Stata 14.0 (Stata Corp, College Station, TX). Studi ini telah ditinjau dan disetujui oleh Baylor College of Medicine Institutional Review Board H-35069. Semua pasien diklasifikasikan sebagai infeksius atau non-infeksius dan selanjutnya diklarifikasi sebagai autoimun dan immune-mediated, infeksius termasuk virus, bakteri, lainnya (misalnya parasit atau jamur), atau tidak diketahui.
  • 7. KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI • Anak dengan ensefalitis infeksi • Penurunan kesadaran > 24 jam tanpa sebab yang jelas • 2 dari gejala berikut: Demam ≥ 38oC selama 3 hari, onset baru kejang, onset baru penemuan fokal neurologis, leukosit ≥5/mm3 pada pemeriksaan cairan serebrospinal, penemuan baru abnormalitas pada pencitraan neurologis, EEG yang abnormal • Anak dengan ensefalitis autoimun • Bukti status mental yang berubah atau defisit neuropsikiatri dan setidaknya 1 kelainan sistem saraf pusat objektif: kelainan neurologis fokal, kejang onset baru, pleositosis CSF, atau temuan neuroimaging yang menunjukkan ensefalitis. • Anak < 90 hari dan > 18 tahun pada saat masuk ke RS • Pasien yang masuk ke RS untuk kedua kalinya • Pasien yang dirujuk dari RS lain
  • 8.
  • 13. DISKUSI o Melalui penelitian ini, didapatkan banyak temuan menarik, terutama prevalensi penyebab autoimun dan sejumlah besar pasien yang didiagnosis dengan infeksi virus yang ditularkan melalui vektor (WNV) dan bakteri atipikal (B. henselae dan rickettsiosis kelompok demam berbintik) o B. henselae (3% dari semua pasien) adalah penyebab paling umum kelima penyebab ensefalitis pada populasi ini. Peneliti dari satu studi ensefalitis lain pada pasien anak-anak dan orang dewasa hanya melaporkan B. henselae pada, 1% dari pasien yang didiagnosis. o Sedangkan untuk ensefalitis autoimun, anti- NMDAR adalah penyebab tersering o Iklim subtropis di Texas, Houston membuat penelitian ini dapat menemukan insiden ensefalitis yang terjadi dengan proses penularan melalui vektor
  • 14. KESIMPULAN Etiologi terbanyak untuk ensefalitis infeksi adalah West Nile Virus dan anti-NMDAR untuk ensefalitis autoimun. Peningkatan kesadaran dan pengujian yang lebih sering untuk ensefalitis anti- NMDAR, WNV, dan Bartonella kemungkinan akan menghasilkan penyebab ensefalitis pada anak menjadi lebih teridentifikasi. Pengobatan ensefalitis mungkin akan lebih efektif jika diidentifikasi di awal perjalanannya, dan prognosisnya juga akan lebih baik. Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan cara inovatif diperlukan untuk menemukan etiologi yang baru.