SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Sejarah Hukum Perlindungan
Konsumen
AGUSTIN WIDJIASTUTI
Sejarah Hukum Perlindungan
Konsumen
 Secara umum gerakan perlindungan konsumen
terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu :
1. Tahapan 1 ( 1881 – 1914 )
Merupakan titik awal munculnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan gerakan
perlindungan konsumen. Pemicunya adalah novel
“ The Jungle “ (Upton Sinclair) tentang cara kerja
pabrik pengolahan daging di AS yang sangat tidak
memenuhi syarat-syarat kesehatan.
2. Tahapan 2 ( 1920 – 1940 )
“ Your Money s Worth “ (Chase & Schlink)
yang mampu menggugah konsumen atas hak-hak
mereka dalam jual beli serta muncul slogan “ fair
deal best buy “
3. Tahapan 3 ( 1950 – 1960 )
Muncul keinginan untuk mempersatukan gerakan
perlindungan konsumen dalam lingkup
internasional. Negara yang memperkasai adalah
AS, Inggris, Belanda, Australia, Belgia dan pada
1 April 1060 berdirilah IOCU yang berpusat di
Den Haag Belanda, tetapi pada th. 1993 pindah
ke London Inggris. Dan mengganti nama dari
IOCU menjadi CI.
4. Tahapan 4 ( pasca – 1965 )
Pasca 1965 sebagai masa pemantapan gerakan
perlindungan konsumen, baik ditingkat regional
ataupun internasional. Sampai 2009 ada 5 kantor
regional yaitu : Amerika Latin dan Karibia
berpusat di Cile, Asia Pasifik berpusat di
Malaysia, Afrika berpusat di Zimbabwe, Eropa
timir dan Tengah berpusat di Inggris .
Negara negara maju saat ini telah menempuh
pembangunanya melalui tiga tingkat yaitu :
1. Unifikasi
2. Industrialisasi
3. Negara kesejahteraan
Bagaimana dengan Indonesia ?
Erna Witoelar mengatakan “ perlindungan
konsumen di Indonesia masih tertinggal.
Ketertinggalan ini tidak hanya dibandingkan
dengan negara-negara sekitar Indonesia (
Malaysia, Singapura, Thailand, Philipina ) “
Erman Rajagukguk mengatakan “ bahwa di
Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pendapatan dapat dilaksanakan
dalam waktu bersamaan, apabila 3 tingkat
pembangunan dijalankan secara serentak dan
budaya Indonesia harus dapat mengakomodasi
tujuan yang demikian itu “.
 Gerakan perlindungan konsumen di
Indonesia baru benar-benar populer
sekitar 20 tahun yang lalu dengan
berdirinya lembaga swadaya
masyarakat yang bernama Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), Lembaga Pembinaan dan
Perlindungan Konsumen (LP2K)
berdiri tahun 1988 di Semarang dan
pada tahun 1990 bergabung dengan
CI, Yayasan Lembaga Bina
Konsumen Indonesia (YLBKI) di
Bandung dan perwakilan YLKI ditanah
 Gerakan perlindungan konsumen
mencapai prestasi besar setelah naskah
akademik UUPK berhasil dibawa ke
DPR dan perkembangan baru terjadi
setelah adanya pergantian tapuk
kekuasaan di Indonesia yaitu dengan
disahkannya UU No. 8 / 1999 dan
diundangkan 20 April 1999. Hadirnya
UUPK karena cukup kuatnya tekanan
dari dunia internasional dan setelah RI
mengesahkan UU No. 7 /1994
Persetujuan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia , maka Indonesia
ada kewajiban mengikuti standar hukum
yang berlaku dan diterima oleh negara-
negara anggota WTO.
 Anggota CI mencapai 203 organisasi konsumen
dari 90 negara seluruh dunia. Australia
mempunyai 15 organisasi anggota. Malaysia dan
Philipina 5 organisasi
anggota dan Indonesi 2 organisasi anggota.
Dan setiap 15 Maret merupakan “ Hari Hak
Konsumen Sedunia “.
Tuntutan masyarakat duniapun semakin berani
dan tampak kritis ( di Indonesia telah berani
menyuarakan sertifikasi “ halal “ untuk produk
produk tertentu ). Isu isu konsumen dari sekedar
mempersoalkan mutu menuju kearah yang lebih
berskala makro dan universal, sehingga
konsumen kita menjadi konsumen global.
Sehingga tanpa adanya perlindungan
konsumen adalah sebagian dari gejala negeri
yang kalah dalam perdagangan bebas.
 Perlunya UUPK tidak lain karena lemahnya
posisi konsumen dibanding posisi produsen.
 Untuk mewujudkan harapan dalam
melindungi konsumen ada beberapa
persyaratan minimal, yaitu :
1. HPK harus adil bagi konsumen maupun
produsen.
2. Aparat pelaksana hukumnya harus dibekali
sarana yang memadai disertai tanggung
jawab.
3. Peningkatan kesadaran konsumen akan
hak – hak nya
4. Mengubah sistem nilai dalam masyarakat
ke arah sikap tindak yang mendukung
pelaksanaan perlindungan konsumen.
 Hubungan antara produsen dan
konsumen pada era pasar bebas yang
bersifat massal menciptakan hubungan
secara individual / personal sebagai
hubungan hukum yang spesifik.
 Hubungan spesifik ini sangat bervariasi
dan dipengaruhi berbagai keadaan
antara lain yaitu :
1. kondisi, harga dari suatu jenis
komoditas
2. penawaran dan syarat perjanjian
3. fasilitas yang ada, sebelum dan purna
jual
4. kebutuhan para pihak pada rentang
waktu
tertentu.
 Kendala yang dihadapi dalam upaya
perlindungan konsumen di Indonesia
ada 2 hal yang penting yaitu :
1. rendahnya kesadaran konsumen
akan
hak haknya
2. adanya persepsi yang salah dari
sebagian besar produsen
 Ada beberapa pertimbangan untuk
meluruskan kendala tersebut diatas :
1. bahwa konsumen dan produsen adalah
pasangan yang saling membutuhkan.
2. mengantisipasi adanya kecurangan dalam
kegiatan usaha oleh produsen.
3. kesempatan untuk mengembangkan dan
meningkatkan usaha bagi produsen yang
bertanggung jawab dapat diwujudkan dengan
tidak merugikan konsumen
4. beban kompensasi atas kerugian
konsumen akibat pemakaian cacat telah
diperhitungkan sebagai komponen produksi
tetapi ditanggung bersama oleh seluruh
konsumen yang memakai produk yang tidak
cacat.
Sejarah Hukum Perlindungan Konsumen 3 .pptx

More Related Content

Similar to Sejarah Hukum Perlindungan Konsumen 3 .pptx

Ethics of consumer protection
Ethics of consumer protectionEthics of consumer protection
Ethics of consumer protection
petraaja
 
bab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumenbab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumen
Undip
 
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
Alen Pepa
 
Pelanggaran hak konsumen
Pelanggaran hak konsumen Pelanggaran hak konsumen
Pelanggaran hak konsumen
sanimarida
 

Similar to Sejarah Hukum Perlindungan Konsumen 3 .pptx (20)

HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
 
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
 
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
 
2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999
2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 19992. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999
2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999
 
Perlindungan Konsumen
Perlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen
 
Hukum Perlindungan Konsumen 3.pptx
Hukum Perlindungan Konsumen 3.pptxHukum Perlindungan Konsumen 3.pptx
Hukum Perlindungan Konsumen 3.pptx
 
Ethics of consumer protection
Ethics of consumer protectionEthics of consumer protection
Ethics of consumer protection
 
bab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumenbab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumen
 
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20199, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
 
Pelanggaran hak konsumen ylki
Pelanggaran hak konsumen ylkiPelanggaran hak konsumen ylki
Pelanggaran hak konsumen ylki
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
 
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
 
Pelanggaran hak konsumen
Pelanggaran hak konsumen Pelanggaran hak konsumen
Pelanggaran hak konsumen
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
 
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
 
Perniagaan dan Keusahawanan
Perniagaan dan KeusahawananPerniagaan dan Keusahawanan
Perniagaan dan Keusahawanan
 

Sejarah Hukum Perlindungan Konsumen 3 .pptx

  • 2. Sejarah Hukum Perlindungan Konsumen  Secara umum gerakan perlindungan konsumen terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu : 1. Tahapan 1 ( 1881 – 1914 ) Merupakan titik awal munculnya kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan perlindungan konsumen. Pemicunya adalah novel “ The Jungle “ (Upton Sinclair) tentang cara kerja pabrik pengolahan daging di AS yang sangat tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan. 2. Tahapan 2 ( 1920 – 1940 ) “ Your Money s Worth “ (Chase & Schlink) yang mampu menggugah konsumen atas hak-hak mereka dalam jual beli serta muncul slogan “ fair deal best buy “
  • 3. 3. Tahapan 3 ( 1950 – 1960 ) Muncul keinginan untuk mempersatukan gerakan perlindungan konsumen dalam lingkup internasional. Negara yang memperkasai adalah AS, Inggris, Belanda, Australia, Belgia dan pada 1 April 1060 berdirilah IOCU yang berpusat di Den Haag Belanda, tetapi pada th. 1993 pindah ke London Inggris. Dan mengganti nama dari IOCU menjadi CI. 4. Tahapan 4 ( pasca – 1965 ) Pasca 1965 sebagai masa pemantapan gerakan perlindungan konsumen, baik ditingkat regional ataupun internasional. Sampai 2009 ada 5 kantor regional yaitu : Amerika Latin dan Karibia berpusat di Cile, Asia Pasifik berpusat di Malaysia, Afrika berpusat di Zimbabwe, Eropa timir dan Tengah berpusat di Inggris .
  • 4. Negara negara maju saat ini telah menempuh pembangunanya melalui tiga tingkat yaitu : 1. Unifikasi 2. Industrialisasi 3. Negara kesejahteraan Bagaimana dengan Indonesia ? Erna Witoelar mengatakan “ perlindungan konsumen di Indonesia masih tertinggal. Ketertinggalan ini tidak hanya dibandingkan dengan negara-negara sekitar Indonesia ( Malaysia, Singapura, Thailand, Philipina ) “ Erman Rajagukguk mengatakan “ bahwa di Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan dapat dilaksanakan dalam waktu bersamaan, apabila 3 tingkat pembangunan dijalankan secara serentak dan budaya Indonesia harus dapat mengakomodasi tujuan yang demikian itu “.
  • 5.  Gerakan perlindungan konsumen di Indonesia baru benar-benar populer sekitar 20 tahun yang lalu dengan berdirinya lembaga swadaya masyarakat yang bernama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) berdiri tahun 1988 di Semarang dan pada tahun 1990 bergabung dengan CI, Yayasan Lembaga Bina Konsumen Indonesia (YLBKI) di Bandung dan perwakilan YLKI ditanah
  • 6.  Gerakan perlindungan konsumen mencapai prestasi besar setelah naskah akademik UUPK berhasil dibawa ke DPR dan perkembangan baru terjadi setelah adanya pergantian tapuk kekuasaan di Indonesia yaitu dengan disahkannya UU No. 8 / 1999 dan diundangkan 20 April 1999. Hadirnya UUPK karena cukup kuatnya tekanan dari dunia internasional dan setelah RI mengesahkan UU No. 7 /1994 Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia , maka Indonesia ada kewajiban mengikuti standar hukum yang berlaku dan diterima oleh negara- negara anggota WTO.
  • 7.  Anggota CI mencapai 203 organisasi konsumen dari 90 negara seluruh dunia. Australia mempunyai 15 organisasi anggota. Malaysia dan Philipina 5 organisasi anggota dan Indonesi 2 organisasi anggota. Dan setiap 15 Maret merupakan “ Hari Hak Konsumen Sedunia “. Tuntutan masyarakat duniapun semakin berani dan tampak kritis ( di Indonesia telah berani menyuarakan sertifikasi “ halal “ untuk produk produk tertentu ). Isu isu konsumen dari sekedar mempersoalkan mutu menuju kearah yang lebih berskala makro dan universal, sehingga konsumen kita menjadi konsumen global. Sehingga tanpa adanya perlindungan konsumen adalah sebagian dari gejala negeri yang kalah dalam perdagangan bebas.
  • 8.  Perlunya UUPK tidak lain karena lemahnya posisi konsumen dibanding posisi produsen.  Untuk mewujudkan harapan dalam melindungi konsumen ada beberapa persyaratan minimal, yaitu : 1. HPK harus adil bagi konsumen maupun produsen. 2. Aparat pelaksana hukumnya harus dibekali sarana yang memadai disertai tanggung jawab. 3. Peningkatan kesadaran konsumen akan hak – hak nya 4. Mengubah sistem nilai dalam masyarakat ke arah sikap tindak yang mendukung pelaksanaan perlindungan konsumen.
  • 9.  Hubungan antara produsen dan konsumen pada era pasar bebas yang bersifat massal menciptakan hubungan secara individual / personal sebagai hubungan hukum yang spesifik.  Hubungan spesifik ini sangat bervariasi dan dipengaruhi berbagai keadaan antara lain yaitu : 1. kondisi, harga dari suatu jenis komoditas 2. penawaran dan syarat perjanjian 3. fasilitas yang ada, sebelum dan purna jual 4. kebutuhan para pihak pada rentang waktu tertentu.
  • 10.  Kendala yang dihadapi dalam upaya perlindungan konsumen di Indonesia ada 2 hal yang penting yaitu : 1. rendahnya kesadaran konsumen akan hak haknya 2. adanya persepsi yang salah dari sebagian besar produsen
  • 11.  Ada beberapa pertimbangan untuk meluruskan kendala tersebut diatas : 1. bahwa konsumen dan produsen adalah pasangan yang saling membutuhkan. 2. mengantisipasi adanya kecurangan dalam kegiatan usaha oleh produsen. 3. kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan usaha bagi produsen yang bertanggung jawab dapat diwujudkan dengan tidak merugikan konsumen 4. beban kompensasi atas kerugian konsumen akibat pemakaian cacat telah diperhitungkan sebagai komponen produksi tetapi ditanggung bersama oleh seluruh konsumen yang memakai produk yang tidak cacat.