Pasien wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang didiagnosis menderita gagal jantung kongestif (CHF) tingkat III dan penyakit ginjal kronis (CKD). Pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda kegagalan jantung seperti edema paru dan jantung, serta tanda-tanda gagal ginjal seperti proteinuria dan kenaikan kreatinin. Pasien menerima penatalaksanaan farmasi dan non farmasi untuk CHF dan CKD.
1. Pasien wanita berusia 52 tahun dengan keluhan demam, mual, muntah, dan nyeri sendi selama 3 hari. Pasien juga memiliki riwayat diabetes selama 10 tahun dan batuk kronis selama 3 bulan.
Pasien wanita berusia 37 tahun dengan keluhan sesak napas selama 3 minggu. Sesaknya semakin parah dan ditambah demam 2 hari terakhir. Pasien sudah mencoba beberapa pengobatan di puskesmas dan klinik tetapi gejala belum membaik. Riwayat penyakit dahulu hanya influenza.
Presentasi kasus congestive heart failureLetta Samudra
Pasien wanita berusia 43 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang sudah berlangsung selama 3 jam. Pasien didiagnosis mengalami gagal jantung kongestif berdasarkan riwayat hipertensi tidak terkontrol selama 6 bulan dan riwayat sering mengalami sesak nafas. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif seperti nadi cepat, pernapasan cepat, dan bunyi jantung gallop.
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus medis seorang pasien laki-laki berusia 28 tahun dengan keluhan demam berkepanjangan dan gejala sistemik lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita systemic lupus erythematosus (SLE).
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisTenri Ashari Wanahari
Pasien laki-laki 56 tahun dirawat dengan keluhan hematemesis melena, sirosis hati, anemia sedang, dan dislipidemia. Pemeriksaan fisik menunjukkan pucat, ikterik, dan underweight. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia, leukositosis, dan ciri-ciri sirosis hati.
Wanita berusia 52 tahun dirawat karena muntah darah berulang selama 12 jam. Pasien juga mengeluh nyeri perut dan berak kehitaman. Pemeriksaan menunjukkan anemia berat dan leukositosis. Diagnosisnya diduga gastritis erosif berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pasien mendapat penatalaksanaan konservatif berupa cairan infus, antiasam, vitamin, analgesik, dan antibiotik serta transfusi darah.
Presentasi Kasus Kecil : CKD Stage V, Hipertensi Stage 2, DM tipe 2, CHF NYHA 2
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
1. Pasien wanita berusia 52 tahun dengan keluhan demam, mual, muntah, dan nyeri sendi selama 3 hari. Pasien juga memiliki riwayat diabetes selama 10 tahun dan batuk kronis selama 3 bulan.
Pasien wanita berusia 37 tahun dengan keluhan sesak napas selama 3 minggu. Sesaknya semakin parah dan ditambah demam 2 hari terakhir. Pasien sudah mencoba beberapa pengobatan di puskesmas dan klinik tetapi gejala belum membaik. Riwayat penyakit dahulu hanya influenza.
Presentasi kasus congestive heart failureLetta Samudra
Pasien wanita berusia 43 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang sudah berlangsung selama 3 jam. Pasien didiagnosis mengalami gagal jantung kongestif berdasarkan riwayat hipertensi tidak terkontrol selama 6 bulan dan riwayat sering mengalami sesak nafas. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif seperti nadi cepat, pernapasan cepat, dan bunyi jantung gallop.
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus medis seorang pasien laki-laki berusia 28 tahun dengan keluhan demam berkepanjangan dan gejala sistemik lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita systemic lupus erythematosus (SLE).
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisTenri Ashari Wanahari
Pasien laki-laki 56 tahun dirawat dengan keluhan hematemesis melena, sirosis hati, anemia sedang, dan dislipidemia. Pemeriksaan fisik menunjukkan pucat, ikterik, dan underweight. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia, leukositosis, dan ciri-ciri sirosis hati.
Wanita berusia 52 tahun dirawat karena muntah darah berulang selama 12 jam. Pasien juga mengeluh nyeri perut dan berak kehitaman. Pemeriksaan menunjukkan anemia berat dan leukositosis. Diagnosisnya diduga gastritis erosif berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pasien mendapat penatalaksanaan konservatif berupa cairan infus, antiasam, vitamin, analgesik, dan antibiotik serta transfusi darah.
Presentasi Kasus Kecil : CKD Stage V, Hipertensi Stage 2, DM tipe 2, CHF NYHA 2
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaKharima SD
Kasus seorang wanita 38 tahun dengan keluhan diare berdarah, lemas, dan penurunan berat badan yang didiagnosis dengan pansitopenia dan kecurigaan mieloma ganda. Pemeriksaan darah rutin menunjukkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia berulang.
Pasien wanita berusia 22 tahun dengan keluhan utama gusi berdarah selama 6 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan gusi berdarah, mata konjungtiva pucat dan ikterik, serta bintik merah di kulit dan kaki. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia berat dengan hemoglobin 8 g/dL, trombositopenia, dan peningkatan bilirubin total. Diagnosis awal adalah sindrom hemolitik uremik.
Laporan kasus seorang pria berusia 39 tahun dengan keluhan utama badan terasa lemas selama 5 bulan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan abnormalitas pada darah rutin serta fungsi ginjal dan hati. Diagnosis pasien gangguan fungsi ginjal lanjut, gastritis akut, dan hipertensi.
Pasien wanita berusia 51 tahun dengan keluhan utama nyeri kepala dan riwayat hipertensi. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi, anemia, dan komplikasi hipertensi seperti CKD stadium IV, HHD, serta hipertensi urgensi. Rencana tindakan meliputi manajemen CKD, hipertensi, dan komplikasinya dengan obat, diet, dan monitoring.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirujuk ke IGD dengan keluhan perut membesar yang semakin memberat selama seminggu. Pasien didiagnosis menderita sirosis hati berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, hiperbilirubinemia, dan peningkatan enzim hati. EKG menunjukkan ritme sinus normal.
[Ringkasan]
Pasien laki-laki berusia 51 tahun mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan fraktur tertutup pada plateau tibia kanan. Pasien dirujuk ke RS dengan keluhan nyeri dan kesulitan bergerak pada tungkai kanan. Pemeriksaan menemukan bengkak dan nyeri pada lutut kanan serta fraktur pada radiologi. Pasien dirawat dan mendapatkan tindakan operasi untuk memperbaiki fraktur dengan pemasangan peralatan internal. Pro
Laporan jaga di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin memberikan ringkasan tentang pasien laki-laki berusia 59 tahun dengan keluhan utama BAB hitam yang dialami selama 7 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda anemia dan bengkak pada kaki. Hasil laboratorium menunjukkan anemia berat dengan Hb 3,9 g/dL.
Pasien wanita berusia 71 tahun datang dengan keluhan utama pusing berputar. Pemeriksaan fisik dan status neurologis menunjukkan adanya tanda-tanda vertigo perifer. Diagnosis kerja adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien diberikan penatalaksanaan non-medikamentosa berupa manuver Epley dan medikamentosa seperti betahistine, flunarizine, dan diazepam.
Pasien wanita berusia 75 tahun dirujuk ke IGD dengan keluhan bengkak dan nyeri pada kaki kiri selama sebulan. Pemeriksaan menemukan edema dan vena kolateral pada kaki kiri serta skor Wells 5 yang menduga DVT sinistra. Diagnosis DVT sinistra dan risiko trombosis tinggi ditetapkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pasien juga didiagnosis anemia berat berdasarkan hasil pemeriksaan darah lengk
Seorang perempuan 29 tahun datang dengan keluhan demam dan nyeri perut selama 2 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri kuadran kanan atas perut dan murphy sign positif. Hasil lab menunjukkan anemia dan trombositopenia.
Pasien wanita berusia 72 tahun dengan keluhan utama sesak nafas dan kedua kaki bengkak yang dirasakan nyeri. Pasien didiagnosis dengan diabetes melitus selama 10 tahun dan riwayat sesak nafas berulang. Pemeriksaan fisik menunjukkan kaki bengkak dan paru-paru kanan lebih lemah dari pada kiri. Rontgen thorax menunjukkan perselubungan homogen pada paru-paru kanan dan adanya garis Ellis.
Pasien perempuan 37 tahun dirawat dengan keluhan lemas berkepanjangan dan nyeri dada. Pemeriksaan menunjukkan anemia, hipoalbuminemia, hipokalemia, hiponatremia, dan peningkatan enzim hati serta bilirubin. Diagnosis utama adalah kolangitis primer biliaris, lupus eritematosus sistemik, anemia hemolitik autoimun, dan diabetes melitus tipe 2.
Dokumen tersebut merupakan laporan medis pasien pria paruh baya dengan keluhan sulit buang air kecil sejak beberapa minggu. Pemeriksaan fisik menemukan massa pada prostat. Diagnosis banding meliputi hiperplasia prostat benigna dan prostatitis. Rencana tindakan meliputi pemeriksaan darah, urinalisis, dan USG transrektal serta penatalaksanaan dengan obat dan konsultasi spesialis.
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaKharima SD
Kasus seorang wanita 38 tahun dengan keluhan diare berdarah, lemas, dan penurunan berat badan yang didiagnosis dengan pansitopenia dan kecurigaan mieloma ganda. Pemeriksaan darah rutin menunjukkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia berulang.
Pasien wanita berusia 22 tahun dengan keluhan utama gusi berdarah selama 6 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan gusi berdarah, mata konjungtiva pucat dan ikterik, serta bintik merah di kulit dan kaki. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia berat dengan hemoglobin 8 g/dL, trombositopenia, dan peningkatan bilirubin total. Diagnosis awal adalah sindrom hemolitik uremik.
Laporan kasus seorang pria berusia 39 tahun dengan keluhan utama badan terasa lemas selama 5 bulan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan abnormalitas pada darah rutin serta fungsi ginjal dan hati. Diagnosis pasien gangguan fungsi ginjal lanjut, gastritis akut, dan hipertensi.
Pasien wanita berusia 51 tahun dengan keluhan utama nyeri kepala dan riwayat hipertensi. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi, anemia, dan komplikasi hipertensi seperti CKD stadium IV, HHD, serta hipertensi urgensi. Rencana tindakan meliputi manajemen CKD, hipertensi, dan komplikasinya dengan obat, diet, dan monitoring.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirujuk ke IGD dengan keluhan perut membesar yang semakin memberat selama seminggu. Pasien didiagnosis menderita sirosis hati berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, hiperbilirubinemia, dan peningkatan enzim hati. EKG menunjukkan ritme sinus normal.
[Ringkasan]
Pasien laki-laki berusia 51 tahun mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan fraktur tertutup pada plateau tibia kanan. Pasien dirujuk ke RS dengan keluhan nyeri dan kesulitan bergerak pada tungkai kanan. Pemeriksaan menemukan bengkak dan nyeri pada lutut kanan serta fraktur pada radiologi. Pasien dirawat dan mendapatkan tindakan operasi untuk memperbaiki fraktur dengan pemasangan peralatan internal. Pro
Laporan jaga di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin memberikan ringkasan tentang pasien laki-laki berusia 59 tahun dengan keluhan utama BAB hitam yang dialami selama 7 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda anemia dan bengkak pada kaki. Hasil laboratorium menunjukkan anemia berat dengan Hb 3,9 g/dL.
Pasien wanita berusia 71 tahun datang dengan keluhan utama pusing berputar. Pemeriksaan fisik dan status neurologis menunjukkan adanya tanda-tanda vertigo perifer. Diagnosis kerja adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien diberikan penatalaksanaan non-medikamentosa berupa manuver Epley dan medikamentosa seperti betahistine, flunarizine, dan diazepam.
Pasien wanita berusia 75 tahun dirujuk ke IGD dengan keluhan bengkak dan nyeri pada kaki kiri selama sebulan. Pemeriksaan menemukan edema dan vena kolateral pada kaki kiri serta skor Wells 5 yang menduga DVT sinistra. Diagnosis DVT sinistra dan risiko trombosis tinggi ditetapkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pasien juga didiagnosis anemia berat berdasarkan hasil pemeriksaan darah lengk
Seorang perempuan 29 tahun datang dengan keluhan demam dan nyeri perut selama 2 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri kuadran kanan atas perut dan murphy sign positif. Hasil lab menunjukkan anemia dan trombositopenia.
Pasien wanita berusia 72 tahun dengan keluhan utama sesak nafas dan kedua kaki bengkak yang dirasakan nyeri. Pasien didiagnosis dengan diabetes melitus selama 10 tahun dan riwayat sesak nafas berulang. Pemeriksaan fisik menunjukkan kaki bengkak dan paru-paru kanan lebih lemah dari pada kiri. Rontgen thorax menunjukkan perselubungan homogen pada paru-paru kanan dan adanya garis Ellis.
Pasien perempuan 37 tahun dirawat dengan keluhan lemas berkepanjangan dan nyeri dada. Pemeriksaan menunjukkan anemia, hipoalbuminemia, hipokalemia, hiponatremia, dan peningkatan enzim hati serta bilirubin. Diagnosis utama adalah kolangitis primer biliaris, lupus eritematosus sistemik, anemia hemolitik autoimun, dan diabetes melitus tipe 2.
Dokumen tersebut merupakan laporan medis pasien pria paruh baya dengan keluhan sulit buang air kecil sejak beberapa minggu. Pemeriksaan fisik menemukan massa pada prostat. Diagnosis banding meliputi hiperplasia prostat benigna dan prostatitis. Rencana tindakan meliputi pemeriksaan darah, urinalisis, dan USG transrektal serta penatalaksanaan dengan obat dan konsultasi spesialis.
2. Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gembongan Rt.01 Rw.05
Kec.Babakan Kab.Cirebon
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk RS : 05 Juli 2015
Tanggal pemeriksaan : 06,07,08 juli 2015
3. Anamnesis
Keadaan Umum : Sesak nafas
RPS : Pasien datang ke RSUD dengan keluhan Sesak
nafas, sesak nafas dirasakan apabila berjalan
beberapa meter dan melakukan aktivitas ringan
sesak dirasakan >20 menit faktor yang
memperingan ketika sesak yaitu dengan
istirahat pada saat pasien sedang tidur
terkadang pasien terbangun karena sesak, bila
berbaring pasien harus menggunakan 4 bantal,
pasienpun mengeluhkan nyeri dada menjalar ke
tangan kiri, batuk + tidak berdahak,
berkeringat dingin +, mual +, muntah -, nafsu
makan menurun, sakit kepala +, kedua tangan
dan kaki baal sudah 1 minggu, pengihatan
menurun sudah 1 minggu, BAB dan BAK lancar
4. RPD : Pasien mempunyai riwayat penyakit DM sudah 6
tahun, DM terkontrol, Hipertensi (-), jantung (
RPK : di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini,
Riwayat DM (-), Riwayat Hipertensi (-), Riwayat
Jantung (-).
Riw. Lingkungan dan sosial : pasien tinggal di
lingkungan yang cukup padat
5. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Pasien tampak gelisah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 200/110
Suhu : 36,5
Nadi : 96x/menit , regular, isi dan
tegangan cukup
Pernapasan : 28x menit
6. Keadaan Spesifik
Kulit
Warna sawo matang, scar (-), pigmentasi normal, ikterus (-),
sianosis (-),
Kelenjar Getah Bening (KGB)
KGB di submandibula,leher, axilla, dan inguinal tidak teraba,
nyeri tekan (-).
Kepala
Bentuk lonjong, Normosefal, simetris, warna rambut hitam,
rambut mudah rontok (-), deformitas (-)
Mata
Mata cekung (-/-), Eksophtalmus (-), edema palpebra (-),
konjungtiva palpebra pucat (-/-), sclera ikterik (-/-), reflek cahaya
(+/+)
15. Cor : batas jantung kanan dan kiri berselubung
Pulmo : perselubungan inhomogen pada prekardial kanan dan
kiri, perselubungan homogen pada hemithorax kanan
dan kiri, perbercakan minimal pada perihiler kanan dan
kiri.
Kesan : pleuropneumonia bilateral et causa KP duplex aktif
Diagnosis banding
CKD
CHF grade III
PPOK
Diagnosis
CHF grade III
18. Non farmakologi
- istirahat (mengurangi beban kerja)
- diet (rendah garam, buat berat badan
ideal)
- hentikan alkohol
- hentikan rokok
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Qou ad sanationam : dubia ad malam
Qou ad ungsionam : dubia ad malam