Dokumen tersebut membahas dampak kehilangan penglihatan pada perkembangan perilaku. Terdapat beberapa gejala yang muncul seperti menggosok mata berlebihan, kesulitan membaca, dan perilaku stereotip seperti menekan mata. Teori menjelaskan perilaku stereotip disebabkan kurangnya rangsangan sensoris dan keterbatasan sosial. Untuk meminimalkan perilaku tersebut, modifikasi tingkah laku dapat diterapkan.

1. DAMPAK DARI KEHILANGAN
KEMAMPUAN PENGLIHATANNYA PADA
PERKEMBANGAN PERILAKU
PERTEMUAN KE 12
MATA KULIAH
PERSPEKTIF PENDIDIKAN ANAK DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN
Dr. Asep Supena, M.Psi.
Budi Santoso, M.Pd.

2. 1. Menggosok-gosok mata secara berlebihan.
2. Menutup atau melindungi sebelah mata,
memiringkan mata atau menjorongkannya ke depan.
3. Mengalami kesukaran pada saat membaca atau
dalam pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan
ketelitian mata.

3. 4. Mengedipkan mata secara berlebihan atau lekas
marah pada saat melakukan pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian mata.
5. Membaca buku pada jarak yang dekat.
6. Tidak dapat melihat benda-benda yang jauh
secara jelas.
7. Mengedipkan kelopak mata atau mengerutkan
dahi secara berlebihan.

4. Tunanetra kadang sering kurang
memperhatikan kebutuhan sehari-harinya,
sehingga ada kecenderungan orang lain untuk
membantunya dan menjadikan tunanetra
cenderung berperilaku pasif.
Kecenderungan
Perilaku dalam kehidupan sehari-hari

5. Ada tunanetra yang stereotip, misalnya menekan
matanya, membuat suara dengan jari, atau
menggoyang-goyangkan kepala dan badan.
Kecenderungan
Perilaku dalam kehidupan sehari-hari

6. Beberapa teori menjelaskan bahwa perilaku
stereotip mungkin ditimbulkan akibat dari tidak
adanya rangsangan sensoris, terbatasnya aktifitas
dan gerak di dalam lingkungan, serta
keterbatasan sosial.
Kecenderungan
Perilaku dalam kehidupan sehari-hari

7. Pengulangan Prilaku (Streotypic Behaviors)
pada Anak dengan Gangguan Penglihatan
disebut Blindism *Stereotip", adalah pengulangan-pengulangan gerakan seperti gerakan
menggoyang atau menggosok-gosok mata. Sering disebut dengan istilah
blindism.
Ada tiga teori umum tentang penyebab
terjadinya prilaku stereotip:
1. Hilang (berkuranya) rangsang
penginderaan.
2. Hilangnya kesempatan sosialisasi.isolasi
sosial dapat menyebabkan seseorang
mencoba mencari tambahan stimulus
melalui prilaku stereotip (Warren,
1977,1981).
3. Terjebak ke dalam pola prilaku rutin
(kebiasaan).

8. Meminimalkan Perilaku Blindism
'Modifikasi tingkah laku' sering digunakan untuk menghilangkan
prilaku menstimulasi dirinya sendiri pada anak yang mangalami
gangguan prilaku ataupun kepada anak yang terbelakang
mental (Foxx and Azrin, 1973)