SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2008
TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN
YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

bahwa
dalam
rangka
memperoleh
kompensasi
atas
penggunaaan
kawasan
hutan
untuk
kepentingan
pembangunan di luar kegiatan kehutanan dan untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta
Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan
Hutan untuk Kepentingan Pembangunan di Luar Kegiatan
Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Kehutanan;

Mengingat

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

:

2. Undang-Undang
Nomor
20
Tahun
1997
tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687);
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4412);
4. Peraturan . . .
-24. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis
dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS
JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL
DARI
PENGGUNAAN
KAWASAN
HUTAN
UNTUK
KEPENTINGAN
PEMBANGUNAN
DI
LUAR
KEGIATAN
KEHUTANAN
YANG
BERLAKU
PADA
DEPARTEMEN
KEHUTANAN.

Pasal 1
(1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam Peraturan
Pemerintah ini adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk
kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan
yang luas kawasan hutannya di atas 30% (tiga puluh
persen) dari luas daerah aliran sungai dan/atau pulau.
(2) Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan formula
sebagai berikut :
PNBP = (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
Rp/tahun
L1

adalah area terganggu karena penggunaan kawasan
hutan untuk sarana prasarana penunjang yang
bersifat permanen dan bukaan tambang selama
jangka waktu penggunaan kawasan hutan (ha)

L2 adalah . . .
-3L2

adalah area terganggu karena penggunaan kawasan
hutan yang bersifat temporer yang secara teknis
dapat dilakukan reklamasi (ha)

L3

adalah area terganggu karena penggunaan kawasan
hutan yang bersifat permanen yang secara teknis
tidak dapat dilakukan reklamasi (ha)

(3)

Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran
Peraturan Pemerintah ini.

(4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana prasarana
penunjang yang bersifat permanen, bukaan tambang, dan
penggunaan kawasan hutan yang bersifat temporer dan
permanen diatur dengan Peraturan Menteri Kehutanan
berdasarkan usulan Menteri teknis terkait.

Pasal 2
Seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 wajib disetor langsung secepatnya ke
kas negara.

Pasal 3
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 mempunyai tarif dalam bentuk
satuan rupiah.

Pasal 4
(1)

Terhadap penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang bersifat
nonkomersial dikenakan tarif sebesar Rp0,00 (nol
rupiah).
(2) Ketentuan . . .
-4-

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan kawasan
hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan
kehutanan yang bersifat nonkomersial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri
Kehutanan.

Pasal 5
Tata cara pengenaan, pemungutan, dan penyetoran
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan
setelah menerima usulan dan pertimbangan tertulis dari
Menteri Kehutanan.

Pasal 6
Pengguna kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan
di luar kegiatan kehutanan yang telah menyelesaikan
kewajiban kompensasi lahan sebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah ini, tidak dikenakan tarif Penerimaan Negara
Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.

Pasal 7
Peraturan Pemerintah
diundangkan.

ini

mulai

berlaku

pada

tanggal

Agar . . .
-5-

Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Pemerintah
ini
dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2008
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 NOMOR 15

Salinan sesuai dengan aslinya
DEPUTI MENTERI SEKRETARIS NEGARA
BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN,
ttd.

MUHAMMAD SAPTA MURTI
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2008
TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN
YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN

I.

UMUM
Sumber daya hutan Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha
Kuasa sebagai penyangga kehidupan manusia melalui berbagai fungsinya.
Hilangnya fungsi hutan mengakibatkan bencana seperti banjir, kekeringan,
hilangnya keanekaragaman hayati, cadangan pangan, cadangan obatobatan, hasil kayu dan nonkayu, dan lain-lain. Oleh karena itu, sumber
daya hutan merupakan objek sekaligus subjek pembangunan yang sangat
strategis.
Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan kehutanan yang saat ini dilakukan, belum sepenuhnya
memberikan penghargaan terhadap nilai manfaat hutan yang hilang. Nilai
manfaat hutan ini antara lain kompensasinya adalah dalam bentuk lahan
kompensasi, tetapi lahan kompensasi sulit diperoleh. Oleh karena itu,
diperlukan suatu nilai pengganti terhadap lahan kompensasi.
Sehubungan dengan maksud tersebut di atas dan untuk memenuhi
ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak, perlu ditetapkan jenis dan tarif atas jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk
kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan.

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2) . . .
-2Ayat (2)
Perhitungan PNBP berdasarkan formula, dengan contoh sebagai
berikut :
a. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang terbuka
yang bergerak secara horizontal (tambang terbuka horizontal)
•

Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2006-2036

•

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 12.500
ha, dengan rincian:
Sarana prasarana (jalan, perumahan, sarana pengolahan) =
800 ha
Luas bukaan tambang = 1.400 ha
Penimbunan material /waste dump = 2.400 ha
Areal yang belum dibuka = 7.900 ha
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi dapat
ditentukan pada tahun 2035, menjelang penutupan
tambang.

•

Perhitungan PNBP tahun pertama adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(800 ha +1400 ha) x Rp2.400.000] + (2400 ha x 4 x
Rp2.400.000) + (0 ha x Rp2.400.000)
= Rp5.280.000.000
Rp28.320.000.000

•

+

Rp23.040.000.000

+

Rp0

=

Perhitungan PNBP tahun kedua adalah :
Reklamasi telah dilaporkan oleh perusahaan kepada
Menteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas =
100 ha. Pertambahan bukaan tambang tahun kedua seluas
200 ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 1400 ha 100 ha + 200 ha = 1500 ha. Tidak ada penambahan sarana
dan prasarana tambang.
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(800 ha + 1500 ha) x Rp2.400.000] + (2400 ha x 4 x
Rp2.400.000) + ( 0 ha x Rp2.400.000)
= Rp5.520.000.000
Rp28.560.000.000

+

Rp23.040.000.000

+

Rp0

=

b. Penggunaan . . .
-3b. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang terbuka
yang bergerak secara vertikal
•

Luas wilayah perjanjian = 20.000 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2006-2036

•

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi 5.000 ha,
dengan rincian:
Sarana prasarana (jalan, perumahan, sarana pengolahan) =
1000 ha
Luas bukaan tambang yang dapat direklamasi = 200 ha
Luas lokasi penimbunan material /waste dump = 400 ha
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 250 ha
Areal yang belum dibuka = 3.150 ha

•

Perhitungan PNBP tahun pertama adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(1000 ha + 200 ha) x Rp1.800.000] + (400 ha x 4 x
Rp1.800.000) + ( 250 ha x 2 x Rp1.800.000)
= Rp2.160.000.000 + Rp2.880.000.000 + Rp900.000.000 =
Rp5.940.000.000

•

Perhitungan PNBP tahun kedua adalah :
Reklamasi telah dilaporkan oleh perusahaan kepada
Menteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas =
20 ha. Pertambahan bukaan tambang = 0 ha, sehingga
luas bukaan tambang adalah 200 – 20 = 180 ha. Tidak ada
penambahan sarana dan prasarana tambang.
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(1000 ha + 180 ha) x Rp1.800.000] + (400 ha x 4 x
Rp1.800.000) + ( 250 ha x 2 x Rp1.800.000)
= Rp2.124.000.000 + Rp2.880.000.000 + Rp900.000.000
= Rp5.904.000.000

c. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang bawah
tanah
•

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 53 ha,
dengan rincian :
Jalan . . .
-4Jalan = 4 ha
Tailing = 10 ha
Mulut tambang, ventilasi, tempat pembuangan/waste = 2
ha
pengolahan = 6 ha
Base camp dan sarana pendukung = 1 ha
Daerah penyangga = 30 ha
Perhitungan PNBP adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(4 ha + 10 ha + 2 ha + 6 ha + 1 ha) x Rp1.800.000] + (0
ha x 4 x Rp1.800.000) + (0 ha x 2 x Rp1.800.000)
= Rp41.400.000
d. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk migas atau
panas bumi
•

Luas wilayah perjanjian = 17,60 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2006-2036

•

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi =
17,60 ha, dengan rincian :
Sarana
prasarana
(jalan,
pengolahan) = 17,60 ha

perumahan,

sarana

Luas bukaan tambang = 0 ha
Luas penimbunan material /waste dump = 0 ha
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 0 ha
Areal yang belum dibuka = 0 ha
•

Perhitungan PNBP adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= (17,6 ha x Rp1.200.000) + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) +
(0 ha x 2 x Rp1.200.000)
= Rp21.120.000 + Rp0 + Rp0 = Rp21.120.000

e. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pembangunan
jaringan telekomunikasi
• Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 0,54
ha, dengan rincian :
Jalan . . .
-5Jalan masuk = 0,5 ha
Tapak tower = 0,04 ha
Bukaan tambang = 0 ha
•

Perhitungan PNBP adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= (0,54 ha x Rp1.200.000) + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) +
(0 ha x 2 x Rp1.200.000)
= Rp648.000 + Rp0 + Rp0 = Rp648.000

f. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pembangunan
jaringan listrik
•

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 7,2
ha, dengan rincian :
Jaringan listrik = 7,2 ha (30 m x 2.400 m)
Bukaan tambang = 0 ha

•

Perhitungan PNBP adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(7,2 ha + 0 ha) x Rp1.200.000] + (0 ha x 4 x
Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000)
= Rp8.640.000 + Rp0 + Rp0 = Rp8.640.000

g. Penggunaan
kawasan
pembangunan jalan tol
•

hutan

produksi

untuk

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi 150
ha, dengan rincian:
Luas jalan : 150 ha (100 m x 15.000 m)
Areal yang belum dibuka = 0 ha

•

Perhitungan PNBP adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(150 ha+0 ha) x Rp1.200.000] + (0 ha x 4 x
Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000)
= Rp180.000.000 + Rp0 + Rp0 = Rp180.000.000

h. Penggunaan . . .
-6h. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk PLTA
•

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan
hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 307
ha, dengan rincian :
Jalan dan jaringan listrik = 5 ha
Dam dan bendungan = 101 ha
Base camp dan sarana pendukung = 1 ha
Daerah penyangga = 200 ha

•

Perhitungan PNBP adalah :
(L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif )
= [(5 ha +101 ha+ 1 ha) x Rp1.200.000] + (0 ha x 4 x
Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp 1.200.000)
= Rp128.400.000 + Rp0 + Rp0 = Rp128.400.000

Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4813

More Related Content

What's hot

Bencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesiaBencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesia
hutanriau
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis Ssi
 
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Raflis Ssi
 
Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001People Power
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
walhiaceh
 
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunanSidik Abdullah
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan peta
Raflis Ssi
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Raflis Ssi
 
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Raflis Ssi
 
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
Roko Subagya
 
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi RiauKontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Raflis Ssi
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
Iffa Tabahati
 
Kejahatan peta
Kejahatan petaKejahatan peta
Kejahatan peta
Raflis Ssi
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
Bayu Yuya
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Lihunscience Gibran
 
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
Roko Subagya
 
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Rizki Darmawan
 
Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008
Raflis Ssi
 
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Hari Susandi
 

What's hot (20)

Bencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesiaBencana asap Vs kebijakan indonesia
Bencana asap Vs kebijakan indonesia
 
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruangRaflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
Raflis kepastian hukum kawasan hutan dan politik penguasaan ruang
 
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesiaRezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
Rezim politik perizinan berbasis lahan di indonesia
 
Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001Kep menhut no 82kptsii2001
Kep menhut no 82kptsii2001
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
 
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan peta
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
 
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
 
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...PER 47/PJ/2015 :::: Tentang  Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
PER 47/PJ/2015 :::: Tentang Pengenaan PBB Sektor Pertambangan Mineral dan Ba...
 
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi RiauKontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Kejahatan peta
Kejahatan petaKejahatan peta
Kejahatan peta
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
 
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
 
1. sejarah pbb
1. sejarah pbb1. sejarah pbb
1. sejarah pbb
 
Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008
 
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
Permenhut no. p.16 menhut ii 2014
 

Viewers also liked

Profil yasma
Profil yasmaProfil yasma
Profil yasmawalhiaceh
 
Profil limid 1
Profil limid 1Profil limid 1
Profil limid 1walhiaceh
 
Profil yps
Profil ypsProfil yps
Profil yps
walhiaceh
 
Pp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutan
Pp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutanPp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutan
Pp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutanwalhiaceh
 
Profil mapayah 08
Profil mapayah 08Profil mapayah 08
Profil mapayah 08
walhiaceh
 
Pp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutan
Pp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutanPp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutan
Pp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutan
walhiaceh
 
Pp no 10 thn 2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528
Pp no  10 thn  2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528Pp no  10 thn  2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528
Pp no 10 thn 2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528
walhiaceh
 
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanPp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanwalhiaceh
 
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanPp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
walhiaceh
 
Permenhut 30 2009.pdf ttg redd
Permenhut 30 2009.pdf ttg reddPermenhut 30 2009.pdf ttg redd
Permenhut 30 2009.pdf ttg reddwalhiaceh
 
Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)
Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)
Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)
walhiaceh
 
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauserKeppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauserwalhiaceh
 
Uu 30 tahun 2007 tentang energi
Uu 30 tahun 2007 tentang energiUu 30 tahun 2007 tentang energi
Uu 30 tahun 2007 tentang energiwalhiaceh
 
Uu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uu
Uu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uuUu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uu
Uu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uu
walhiaceh
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sdawalhiaceh
 
multimidia
multimidia multimidia
multimidia
lucasAlc
 
V06 complexos polinômios equações resolução
V06 complexos polinômios equações resoluçãoV06 complexos polinômios equações resolução
V06 complexos polinômios equações resolução
adalzio
 
Alline Boning Portfólio
 Alline Boning Portfólio Alline Boning Portfólio
Alline Boning Portfólio
Thiago Freiberger
 

Viewers also liked (20)

Profil yasma
Profil yasmaProfil yasma
Profil yasma
 
Profil limid 1
Profil limid 1Profil limid 1
Profil limid 1
 
Profil yps
Profil ypsProfil yps
Profil yps
 
Pp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutan
Pp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutanPp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutan
Pp 3 2008 atas perubahan pp no 6 thn 2007 ttg tata hutan
 
Profil mapayah 08
Profil mapayah 08Profil mapayah 08
Profil mapayah 08
 
Pp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutan
Pp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutanPp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutan
Pp 74 tahun 1999 perubahan atas pp no 59 tahun 1998 ttg tarif dan jasa hutan
 
Pp no 10 thn 2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528
Pp no  10 thn  2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528Pp no  10 thn  2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528
Pp no 10 thn 2010 8bc486d52c8bea7fb698cd3e78275528
 
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutanPp tata hutan dan perencanaan hutan
Pp tata hutan dan perencanaan hutan
 
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutanPp tata guna hutan dan perencanaan hutan
Pp tata guna hutan dan perencanaan hutan
 
Pp 27 1991
Pp 27 1991Pp 27 1991
Pp 27 1991
 
Permenhut 30 2009.pdf ttg redd
Permenhut 30 2009.pdf ttg reddPermenhut 30 2009.pdf ttg redd
Permenhut 30 2009.pdf ttg redd
 
Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)
Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)
Mgt plan hrg merang kepahiyang (final full)
 
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauserKeppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
 
Uu 30 tahun 2007 tentang energi
Uu 30 tahun 2007 tentang energiUu 30 tahun 2007 tentang energi
Uu 30 tahun 2007 tentang energi
 
Uu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uu
Uu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uuUu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uu
Uu 19 tahun 2004 tentang kehutanan menjadi uu
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
 
multimidia
multimidia multimidia
multimidia
 
V06 complexos polinômios equações resolução
V06 complexos polinômios equações resoluçãoV06 complexos polinômios equações resolução
V06 complexos polinômios equações resolução
 
Philip Battison
Philip BattisonPhilip Battison
Philip Battison
 
Alline Boning Portfólio
 Alline Boning Portfólio Alline Boning Portfólio
Alline Boning Portfólio
 

Similar to Pp 2 2008 ttg tarif dan jasa yg berasal dari kawasan hutan

Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Penataan Ruang
 
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasiPp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasiwalhiaceh
 
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptanPp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
Jhon Blora
 
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Medan Comonity
 
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Penataan Ruang
 
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Gedhe Foundation
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
Jhon Blora
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanwalhiaceh
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanwalhiaceh
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanwalhiaceh
 
Kabupaten pakpakbharat 20-2006
Kabupaten pakpakbharat 20-2006Kabupaten pakpakbharat 20-2006
Kabupaten pakpakbharat 20-2006
Medan Comonity
 
Kab pakpak barat 20_2006
Kab pakpak barat 20_2006Kab pakpak barat 20_2006
Kab pakpak barat 20_2006
Medan Comonity
 
Kab pakpak barat 20_2006 ujud
Kab pakpak barat 20_2006 ujudKab pakpak barat 20_2006 ujud
Kab pakpak barat 20_2006 ujudMedan Comonity
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
Jhon Blora
 
Perda rtrw kab tangerang 2002
Perda  rtrw kab tangerang 2002Perda  rtrw kab tangerang 2002
Perda rtrw kab tangerang 2002
Virza Arizal
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutanwalhiaceh
 
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakP.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
Jhon Blora
 
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kota
Pp 63 tahun  2002  ttg hutan kotaPp 63 tahun  2002  ttg hutan kota
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kotawalhiaceh
 
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Jhon Blora
 
PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002
CIkumparan
 

Similar to Pp 2 2008 ttg tarif dan jasa yg berasal dari kawasan hutan (20)

Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
Pp24 2010 penggunaan kawasan hutanPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tent...
 
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasiPp 35 tahun 2002  ttg dana reboisasi
Pp 35 tahun 2002 ttg dana reboisasi
 
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptanPp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
 
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006Kabupaten pakpakbharat 9-2006
Kabupaten pakpakbharat 9-2006
 
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
 
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
 
Kabupaten pakpakbharat 20-2006
Kabupaten pakpakbharat 20-2006Kabupaten pakpakbharat 20-2006
Kabupaten pakpakbharat 20-2006
 
Kab pakpak barat 20_2006
Kab pakpak barat 20_2006Kab pakpak barat 20_2006
Kab pakpak barat 20_2006
 
Kab pakpak barat 20_2006 ujud
Kab pakpak barat 20_2006 ujudKab pakpak barat 20_2006 ujud
Kab pakpak barat 20_2006 ujud
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
Perda rtrw kab tangerang 2002
Perda  rtrw kab tangerang 2002Perda  rtrw kab tangerang 2002
Perda rtrw kab tangerang 2002
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
 
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakP.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
 
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kota
Pp 63 tahun  2002  ttg hutan kotaPp 63 tahun  2002  ttg hutan kota
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kota
 
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
 
PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002
 

More from walhiaceh

Profil yasindo
Profil  yasindoProfil  yasindo
Profil yasindowalhiaceh
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesawalhiaceh
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesawalhiaceh
 
Profil flower aceh
Profil flower acehProfil flower aceh
Profil flower aceh
walhiaceh
 
Profil forsikal
Profil forsikalProfil forsikal
Profil forsikal
walhiaceh
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhwalhiaceh
 
Profil lembaga yea
Profil lembaga yeaProfil lembaga yea
Profil lembaga yea
walhiaceh
 
Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1
walhiaceh
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1walhiaceh
 
Profil puspa
Profil puspaProfil puspa
Profil puspa
walhiaceh
 
Profil sahara
Profil saharaProfil sahara
Profil saharawalhiaceh
 
Profil yps
Profil ypsProfil yps
Profil yps
walhiaceh
 
Profil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaruProfil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaru
walhiaceh
 
Profile organisasi yab
Profile organisasi yabProfile organisasi yab
Profile organisasi yab
walhiaceh
 
Profile organisasi ysl
Profile organisasi yslProfile organisasi ysl
Profile organisasi ysl
walhiaceh
 
Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010walhiaceh
 
Profil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruProfil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruwalhiaceh
 
Profil cdi
Profil  cdiProfil  cdi
Profil cdi
walhiaceh
 
Profil lpl ha
Profil lpl haProfil lpl ha
Profil lpl ha
walhiaceh
 

More from walhiaceh (20)

Profil yasindo
Profil  yasindoProfil  yasindo
Profil yasindo
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesa
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesa
 
Profil flower aceh
Profil flower acehProfil flower aceh
Profil flower aceh
 
Profil forsikal
Profil forsikalProfil forsikal
Profil forsikal
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselh
 
Profil lembaga yea
Profil lembaga yeaProfil lembaga yea
Profil lembaga yea
 
Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1
 
Profil puspa
Profil puspaProfil puspa
Profil puspa
 
Profil sahara
Profil saharaProfil sahara
Profil sahara
 
Profil yicm
Profil yicmProfil yicm
Profil yicm
 
Profil yps
Profil ypsProfil yps
Profil yps
 
Profil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaruProfil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaru
 
Profile organisasi yab
Profile organisasi yabProfile organisasi yab
Profile organisasi yab
 
Profile organisasi ysl
Profile organisasi yslProfile organisasi ysl
Profile organisasi ysl
 
Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010
 
Profil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruProfil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baru
 
Profil cdi
Profil  cdiProfil  cdi
Profil cdi
 
Profil lpl ha
Profil lpl haProfil lpl ha
Profil lpl ha
 

Recently uploaded

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 

Pp 2 2008 ttg tarif dan jasa yg berasal dari kawasan hutan

  • 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka memperoleh kompensasi atas penggunaaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Kehutanan; Mengingat 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; : 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 4. Peraturan . . .
  • 2. -24. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Pasal 1 (1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam Peraturan Pemerintah ini adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang luas kawasan hutannya di atas 30% (tiga puluh persen) dari luas daerah aliran sungai dan/atau pulau. (2) Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan formula sebagai berikut : PNBP = (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) Rp/tahun L1 adalah area terganggu karena penggunaan kawasan hutan untuk sarana prasarana penunjang yang bersifat permanen dan bukaan tambang selama jangka waktu penggunaan kawasan hutan (ha) L2 adalah . . .
  • 3. -3L2 adalah area terganggu karena penggunaan kawasan hutan yang bersifat temporer yang secara teknis dapat dilakukan reklamasi (ha) L3 adalah area terganggu karena penggunaan kawasan hutan yang bersifat permanen yang secara teknis tidak dapat dilakukan reklamasi (ha) (3) Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana prasarana penunjang yang bersifat permanen, bukaan tambang, dan penggunaan kawasan hutan yang bersifat temporer dan permanen diatur dengan Peraturan Menteri Kehutanan berdasarkan usulan Menteri teknis terkait. Pasal 2 Seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 wajib disetor langsung secepatnya ke kas negara. Pasal 3 Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mempunyai tarif dalam bentuk satuan rupiah. Pasal 4 (1) Terhadap penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang bersifat nonkomersial dikenakan tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah). (2) Ketentuan . . .
  • 4. -4- (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang bersifat nonkomersial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Kehutanan. Pasal 5 Tata cara pengenaan, pemungutan, dan penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan setelah menerima usulan dan pertimbangan tertulis dari Menteri Kehutanan. Pasal 6 Pengguna kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang telah menyelesaikan kewajiban kompensasi lahan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, tidak dikenakan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1. Pasal 7 Peraturan Pemerintah diundangkan. ini mulai berlaku pada tanggal Agar . . .
  • 5. -5- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2008 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2008 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd ANDI MATTALATTA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 NOMOR 15 Salinan sesuai dengan aslinya DEPUTI MENTERI SEKRETARIS NEGARA BIDANG PERUNDANG-UNDANGAN, ttd. MUHAMMAD SAPTA MURTI
  • 6. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN I. UMUM Sumber daya hutan Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai penyangga kehidupan manusia melalui berbagai fungsinya. Hilangnya fungsi hutan mengakibatkan bencana seperti banjir, kekeringan, hilangnya keanekaragaman hayati, cadangan pangan, cadangan obatobatan, hasil kayu dan nonkayu, dan lain-lain. Oleh karena itu, sumber daya hutan merupakan objek sekaligus subjek pembangunan yang sangat strategis. Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang saat ini dilakukan, belum sepenuhnya memberikan penghargaan terhadap nilai manfaat hutan yang hilang. Nilai manfaat hutan ini antara lain kompensasinya adalah dalam bentuk lahan kompensasi, tetapi lahan kompensasi sulit diperoleh. Oleh karena itu, diperlukan suatu nilai pengganti terhadap lahan kompensasi. Sehubungan dengan maksud tersebut di atas dan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu ditetapkan jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) . . .
  • 7. -2Ayat (2) Perhitungan PNBP berdasarkan formula, dengan contoh sebagai berikut : a. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang terbuka yang bergerak secara horizontal (tambang terbuka horizontal) • Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional tambangnya dari tahun 2006-2036 • Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 12.500 ha, dengan rincian: Sarana prasarana (jalan, perumahan, sarana pengolahan) = 800 ha Luas bukaan tambang = 1.400 ha Penimbunan material /waste dump = 2.400 ha Areal yang belum dibuka = 7.900 ha Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi dapat ditentukan pada tahun 2035, menjelang penutupan tambang. • Perhitungan PNBP tahun pertama adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(800 ha +1400 ha) x Rp2.400.000] + (2400 ha x 4 x Rp2.400.000) + (0 ha x Rp2.400.000) = Rp5.280.000.000 Rp28.320.000.000 • + Rp23.040.000.000 + Rp0 = Perhitungan PNBP tahun kedua adalah : Reklamasi telah dilaporkan oleh perusahaan kepada Menteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas = 100 ha. Pertambahan bukaan tambang tahun kedua seluas 200 ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 1400 ha 100 ha + 200 ha = 1500 ha. Tidak ada penambahan sarana dan prasarana tambang. (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(800 ha + 1500 ha) x Rp2.400.000] + (2400 ha x 4 x Rp2.400.000) + ( 0 ha x Rp2.400.000) = Rp5.520.000.000 Rp28.560.000.000 + Rp23.040.000.000 + Rp0 = b. Penggunaan . . .
  • 8. -3b. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang terbuka yang bergerak secara vertikal • Luas wilayah perjanjian = 20.000 ha yang operasional tambangnya dari tahun 2006-2036 • Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi 5.000 ha, dengan rincian: Sarana prasarana (jalan, perumahan, sarana pengolahan) = 1000 ha Luas bukaan tambang yang dapat direklamasi = 200 ha Luas lokasi penimbunan material /waste dump = 400 ha Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 250 ha Areal yang belum dibuka = 3.150 ha • Perhitungan PNBP tahun pertama adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(1000 ha + 200 ha) x Rp1.800.000] + (400 ha x 4 x Rp1.800.000) + ( 250 ha x 2 x Rp1.800.000) = Rp2.160.000.000 + Rp2.880.000.000 + Rp900.000.000 = Rp5.940.000.000 • Perhitungan PNBP tahun kedua adalah : Reklamasi telah dilaporkan oleh perusahaan kepada Menteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas = 20 ha. Pertambahan bukaan tambang = 0 ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 200 – 20 = 180 ha. Tidak ada penambahan sarana dan prasarana tambang. (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(1000 ha + 180 ha) x Rp1.800.000] + (400 ha x 4 x Rp1.800.000) + ( 250 ha x 2 x Rp1.800.000) = Rp2.124.000.000 + Rp2.880.000.000 + Rp900.000.000 = Rp5.904.000.000 c. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang bawah tanah • Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 53 ha, dengan rincian : Jalan . . .
  • 9. -4Jalan = 4 ha Tailing = 10 ha Mulut tambang, ventilasi, tempat pembuangan/waste = 2 ha pengolahan = 6 ha Base camp dan sarana pendukung = 1 ha Daerah penyangga = 30 ha Perhitungan PNBP adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(4 ha + 10 ha + 2 ha + 6 ha + 1 ha) x Rp1.800.000] + (0 ha x 4 x Rp1.800.000) + (0 ha x 2 x Rp1.800.000) = Rp41.400.000 d. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk migas atau panas bumi • Luas wilayah perjanjian = 17,60 ha yang operasional tambangnya dari tahun 2006-2036 • Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 17,60 ha, dengan rincian : Sarana prasarana (jalan, pengolahan) = 17,60 ha perumahan, sarana Luas bukaan tambang = 0 ha Luas penimbunan material /waste dump = 0 ha Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 0 ha Areal yang belum dibuka = 0 ha • Perhitungan PNBP adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = (17,6 ha x Rp1.200.000) + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000) = Rp21.120.000 + Rp0 + Rp0 = Rp21.120.000 e. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pembangunan jaringan telekomunikasi • Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 0,54 ha, dengan rincian : Jalan . . .
  • 10. -5Jalan masuk = 0,5 ha Tapak tower = 0,04 ha Bukaan tambang = 0 ha • Perhitungan PNBP adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = (0,54 ha x Rp1.200.000) + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000) = Rp648.000 + Rp0 + Rp0 = Rp648.000 f. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pembangunan jaringan listrik • Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 7,2 ha, dengan rincian : Jaringan listrik = 7,2 ha (30 m x 2.400 m) Bukaan tambang = 0 ha • Perhitungan PNBP adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(7,2 ha + 0 ha) x Rp1.200.000] + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000) = Rp8.640.000 + Rp0 + Rp0 = Rp8.640.000 g. Penggunaan kawasan pembangunan jalan tol • hutan produksi untuk Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi 150 ha, dengan rincian: Luas jalan : 150 ha (100 m x 15.000 m) Areal yang belum dibuka = 0 ha • Perhitungan PNBP adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(150 ha+0 ha) x Rp1.200.000] + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000) = Rp180.000.000 + Rp0 + Rp0 = Rp180.000.000 h. Penggunaan . . .
  • 11. -6h. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk PLTA • Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-2011 teridentifikasi = 307 ha, dengan rincian : Jalan dan jaringan listrik = 5 ha Dam dan bendungan = 101 ha Base camp dan sarana pendukung = 1 ha Daerah penyangga = 200 ha • Perhitungan PNBP adalah : (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) = [(5 ha +101 ha+ 1 ha) x Rp1.200.000] + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp 1.200.000) = Rp128.400.000 + Rp0 + Rp0 = Rp128.400.000 Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4813