1. PERANGKAT PEMBELAJARAN
“Pembelajaran PKn SD”
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Osa Juarsa, M.Pd.
Anggota kelompok 4 :
Ahmad Gupron (A1G013039)
Sherli Minarti (A1G013048)
Novi Yani (A1G013066)
Yasi Korniati (A1G013123)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014/2015
2. MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER
A. Pengertian Advance Organizer
Model pembelajaran Advance Organizer merupakan suatu cara belajar
untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan
yang telah ada pada pembelajaran, yang artinya setiap pengetahuan
mempunyai struktur konsep tertentu yang membentuk kerangka dari sistem
pemprosesan informasi yang dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu) itu.
Model pembelajaran Advance Organizer ini dikembangkan oleh David
Ausubel, menurut David Ausubel model pembelajaran inin merupakan model
belajar bermakna.
Menurut David Ausubel model pembelajaran Advance Organizer yaitu:
Cara belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan
dengan pengetahuan yang telah ada pada pembelajar.
Setiap pengetahuan (ilmu) mempunyai struktur konsep tertentu yang
membentuk kerangka dari system pemprosesan informasi yang
dikembangkan dalam ilmu itu.
Model pembelajaran advance organizer bertujuan untuk memperkuat
struktur kognitif siswa dan menambah daya ingat (retensi) siswa terhadap
informasi yang bersifat baru.
B. Latar Belakang (Tinjauan Historis) Advance Organizer
Advance Organizer adalah konsep yang dikembangkan dan sistematis
dipelajari oleh David Ausubel pada tahun 1960. Dia sangat dipengaruhi oleh
ajaran-ajaran Jean Piaget (Geier, 1999). Ausubel telah bekerja secara
konsisten untuk membuktikan bahwa Advance Organizer memfasilitasi
pembelajaran dan banyak penelitiannya telah mempengaruhi orang lain sejak
1960-an. Namun, sepanjang sejarah penggunaan Advance Organizer masih
bisa memutuskan apakah atau tidak sepenuhnya Advance Organizer
mempromosikan belajar atau jika proses lain yang lebih menguntungkan,
namun banyak penelitian mempromosikan kemampuan Advance Organizer
3. akan bermanfaat dalam meningkatkan tingkat pemahaman dan ingatan
peserta didik (Mayer, 2003).
Sejak munculnya Advance Organizer , penelitian telah mampu
membuktikan bahwa bekerja dengan baik ketika tidak ada pengetahuan
sebelumnya yang terlibat, karena Advance Organizer menjadi pengetahuan
awal siswa sebelum mempelajari materi baru.
Advance Organizer Ausubel terbaik dapat diklasifikasikan sebagai metode
deduktif. metode deduktif atau penalaran memberikan aturan untuk
mengikuti, kemudian mencontohkan yang mengarah ke jawaban yang benar.
(Mayer, 2003). Hal ini berlawanan dari metode penalaran induktif atau yang
memberikan contoh untuk mengikuti maka aturan itu.
Advance Organizer juga sangat berguna dalam proses transfer
pengetahuan. Karena alasan deduktif, siswa dapat menggunakan aturan
sehingga contoh untuk belajar terjadi. Mayer menulis dalam teks-nya, "...
efek dari Advance Organizer harus maju paling tidak untuk tes yang
melibatkan pemecahan masalah secara kreatif atau transfer ke situasi baru,
karena Advance Organizer memungkinkan pembelajar untuk mengatur materi
menjadi struktur akrab" (Mayer , 2003).
C. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Advance Organizer
Seperti model pembelajaran yang lain, model pembelajaran advance
organizer juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan model
pembelajaran advance organizer yaitu diantaranya : memakan waktu yang
lama, tidak semua model pembelajaran dapat digabungkan denga advance
organizer. Sedangkan kelebihan model pembelajaran ini yaitu dapat
membantu pemahaman siswa, membantu mempertajam daya ingat siswa.
D. Ciri-ciri Model Pembelajaran Advance Organizer
1) Membebaskan murid dari belenggu kuriulum yang berisi fakta-fakta lepas
yang sudah ditetapkan dan memberikan kesempatan murid untuk
mengembangkan ide-idenya secara lebih luas.
4. 2) Menempatkan murid sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat
hubungan di antara ide-ide yang ada, memformulasikan kembali ide-ide
tersebut, serta membuat kesimpulan.
3) Guru bersama murid mengkaji pesan-pesan penting bahwa dunia adalah
kompleks, di dalamnya terdapat macam-macam pandangan tentang
kebenaran yang datangnya dari berbagai interpretasi.
E. Bentuk-bentuk Model Pembelajaran Advance Organizer
Bentuk Model pembelajaran advance organizer terbagi menjadi dua
bentuk yaitu:
1. Expository advance organizer
Dirancang jika akan menjelaskan suatu gagasan umum yang
memiliki beberapa bagian yang saling berhubungan. Bentuk ini bertujuan
untuk membantu memperluas pemahaman konsep bagi siswa. Contoh, jika
kita ingin menjelaskan tentang fungsi jaringan tumbuhan terlebih dahulu
dijelaskan tentang struktur jaringan tumbuhan.
2. Comparatif advance organizer
Dirancang untuk mengintrgrasikan konsep baru dengan konsep
lama yang telah siswa miliki dalam struktur kognitifnya. Benyuk ini
bertujuan mempertajam dan memprluas pemahaman konsep. Contoh,
konsep kultur jaringan berhubungan dengan jaringan tumbuhan, untk itu
jika kita ingin menjelaskan kultur jaringan, melalui pemahaman terhadap
perbandingan antara pemahaman konsep struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan (konsep lama) dengan konsep kultur jaringan (konsep baru)
maka siswa akan mengintegrasikan konsep baru tersebut.
5. F. Langkah – Langkah Dalam Pembelajaran Advance Organizer
Fase Tindakan Aktivitas Guru
1 Penyajian advance
organizer
Pada fase ini guru memberikan
apersepsi untuk memancing
pengetahuan siswa, lalu dilanjutkan
dengan menyampaikan tujuan
pendidikan yang bertujuan untuk
membangun perhatian siswa. Setelah
tujuan disampaikan guru memberikan
beberapa contoh tentang hal-hal yang
akan dibahas misalnya contoh lagu
wajib.
2 Penyajian Bahan Pelajaran Guru membentuk kelompok, lalu
menampilkan media pembelajaran
misalnya video. Lalu guru melakukan
berbagai tanya jawab tentang materi
pembelajaran. Selanjutnya guru
membimbing siswa melakukan praktik
tentang materi tersebut untuk membuat
siswa terus mengingat pembelajaran
tersebut.
3 Penguatan Organisasi
Kognitif
Guru meminta siswa untuk membuat
kesimpulan dengan cara tanya jawab,
kemudian guru memberi penjelasaan
yang lebih detail tentang materi
tersebut agar pengetahuan siswa lebih
mantap.
6. G. Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran advance organizer
1) Dengan bernyanyi dan diskusi, siswa dapat memperoleh berbagai
informasi sehingga siswa dapat menemukan dan memecahkan masalah.
2) Dengan melakukan pemungutan suara, siswa dapat mempraktikkan cara
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3) Dengan tanya jawab, siswa dapat membuat dan memperoleh kesimpulan
dari pembelajaran yang telah dilakukan.
7. PENGEMBANGAN MATERI
A. Tinjauan yuridis
1. Pancasila
Memunculkan sikap hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari yang
tercantum dalam sila ke-2. Butir-butir dalam sila ke-2 :
1) kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan
tuntutan hati nurani.
2) Pengakuan dan penghormatan akan hak asasi manusia.
3) Menwujudkan kehidupan yang berkeadilan dan berkeadaban
4) Mengembangkan sikap saling mencintai atas dasar kemanusiaan
5) Memunculkan sikap tenggang rasa dan tepo slira dalam hubungan
sosial
6) Tidak semena-mena terhadap orang lain
2. Pembukaan Undang-Undang 1945 alenia ke-4
Dalam Pembukaan Undang-Undang 1945 alenia ke-4, yang berbunyi
: “Kemudian daripada itu untuk membentuk susunan pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia. Hal ini
8. merupakan prinsip dasar yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia.
Prinsip dasar untuk mencapai tujuan itu adalah dengan menyusun
kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan PancasiIa.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang
Sistem pendidikan nasional.
Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tercantum dalam
BAB II Pasal 3.
4. Bhinneka Tunggal Ika seperti yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah No. 66 tahun 1951 tersebut mengandung makna sebagai
berikut.
1. Mendorong semakin kokohnya persatuan Indonesia
2. Menorong timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi
kokohnya persatuan dan kesatuan.
3. Tidak saling menghina, mencemooh, atau saling menjelek-jelekan
diantara sesama bangsa Indonesia.
4. Saling menghormati dan mencintai antar sesama.
5. Meningkatkan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
6. Meningkatkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas.
B. Tinjauan sosiologis
1) Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri sehingga kita harus
menerima dan menghargai berbagai keragaman yang ada di sekitar kita,
9. baik itu keragaman suku, ras, bangsa, bahasa, budaya, adat-istiadat dan
sebagainya.
2) Sesama manusia, kita harus bisa menerima pendapat orang lain tanpa
harus membeda-bedakan ras, suku, bangsa, bahasa, dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap toleransi, saling menghormati, saling tolong
menolong antar ras, budaya, suku bangsa, profesi, agama dan sebagainya.
10. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
A. Pengertian media pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup
luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,
film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education
Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras.
B. Pengertian media audio visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual
(melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual
yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar
untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan
pengetahuan, sikap, dan ide. Dari hasil penelitian media audiovisual
sudah tidak diragukan lagi dapat membantu dalam pengajaran apabila
dipilih secara bijaksana dan digunakan dengan baik
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak,
semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang
disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita),
maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif
11. maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh
video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan
film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.
2. Kelebihan dan kelemahan Media video
Kelebihan video
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan lainnya.
2) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt
memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
3) Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian
dan penyajiannya.
4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
5) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi
komentar yang akan didengar.
6) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar
tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
7) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.
Kekurangan video
1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang
dipraktekkan.
2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi
dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara
sempurna.
4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks
3. Tahapan penerapan
Dalam pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus
dipersiapkan misalnya; guru harus tau cara pengoprasian media tersebut, guru
12. harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang
pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut
akan dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran agar dapat berfungsi secara optimal:
a. Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang
dibicarakan oleh kelompok, dalam artian harus terarah.
b. Bahan seyogianya hanya disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak
menyebabkan terputusnya kelangsungan berpikir.
c. Pimpinan sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.
d. Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan
sesuatu.
e. Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audio
visual digunakan.
f. Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan
alat bantu lebih efektif.
g. Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan.
h. Alat bantu audio visual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan
disimpan dengan baik.
13. I. PERANGKAT PEMBELAJARAN
A. Silabus Pembelajaran
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : 2/1
Tema : Hidup Rukun
Waktu : 2 x 35 menit
Kompetensi Inti :
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
14. Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
1.2 Menerima kebersamaan
dalam keberagaman
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di
lingkungan rumah dan
sekolah.
2.1 Menunjukkan perilaku
toleransi, kasih sayang,
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru sebagai
perwujudan moral
Pancasila.
1. Menceritakan isi
lagu Satu Nusa
Satu Bangsa
menggunakan
bahasa daerah.
2. Mengidentifikasi
keberagaman
suku di kelas.
3. Menyebutkan
sikap menerima
keberagaman di
sekolah.
4. Menerapkan sikap
menerima
1. Berdoa sesuai agama yang dianutnya
2. Melakukan apresiasi untuk menggali
informasi yang dimiliki peserta didik
3. Menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa
bersama-sama
4. Menceritakan isi lagu Satu Nusa Satu
Bangsa menggunakan bahasa sendiri.
5. Bertanya jawab tentang keberagaman suku
yang ada di kelas.
6. Melakukan pemungutan suara dalam
menentukan lagu untuk dinyanyikan
bersama di kelas dengan teliti
7. Menerapkan sikap menerima keberagaman
individu di sekolah ketika melakukan
pemungutan suara
8. Menyamapaikan makna hidup rukun dalam
2 x 35
menit
- Diri anak
- Lingkungan
Sekolah
- Buku BSE kelas 1
- Kurikulum 2013
15. 3.4 Memahami makna
keberagaman
karakteristik individu di
rumah dan di sekolah.
4.3 Berinteraksi dengan
beragam teman di
lingkungan rumah dan
sekolah.
keberagaman
individu di
sekolah.
5. Menyadari makna
hidup rukun
dalam
keberagaman
individu di
sekolah. (C2-
Pengetahuan
Konseptual)
kemajemukan teman
Penilaian:
a. Penilaian Proses
1. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Hasil Belajar
- Esai atau uraian
16. B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : 2/1
Tema : 1 (Hidup Rukun)
Subtema : 3 (Hidup Rukun di Sekolah)
Waktu : 2 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar
1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah.
2.1 Menunjukkan perilaku toleransi, kasih sayang, jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan moral Pancasila.
3.4 Memahami makna keberagaman karakteristik individu di rumah dan di
sekolah.
4.3 Berinteraksi dengan beragam teman di lingkungan rumah dan sekolah.
17. C. Indikator
1. Menceritakan isi lagu Satu Nusa Satu Bangsa menggunakan bahasa
daerah.
(C2-Pengetahuan Konseptual)
2. Mengidentifikasi keberagaman suku di kelas. (C2-Pengetahuan
Konseptual)
3. Menyebutkan sikap menerima keberagaman di sekolah. (C1-Pengetahuan
Konseptual)
4. Menerapkan sikap menerima keberagaman individu di sekolah. (C3-
Pengetahuan Konseptual)
5. Menyadari makna hidup rukun dalam keberagaman individu di sekolah.
(C2-Pengetahuan Konseptual)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan teks lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan tanya jawab,
siswa dapat menceritakan isi lagu Satu Nusa Satu Bangsa dengan bahasa
daerah.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat mengidentifikasi keberagaman suku di
kelas.
3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sikap menerima
keberagaman.
4. Melalui pemungutan suara, siswa dapat menerapkan sikap menerima
keberagaman individu di sekolah.
5. Melalui permohonan maaf, siswa dapat menjelaskan makna hidup rukun
dalam keberagaman individu di sekolah.
E. Materi Ajar
( TERLAMPIR )
F. Alokasi Waktu
2 x 35 menit
18. G. Pendekatan/strategi/Metode
Pendekatan : Scientific (mengamati, mencoba, menalar, dan
mengomunikasikan)
Strategi : Cooperatif Learning
Model : Advance Organizer
Teknik : Example Non Example
Metode : Diskusi, penugasan, tanya jawab, ceramah.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam pada siswa dan menanyakan kabar mereka.
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
3. Guru mengamati sikap siswa saat berdoa, dan
memberi nasihat kepada siswa yang kurang benar
dan kurang sempurna saat berdoa.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
tanya jawab tentang suku yang ada di daerah itu
untuk memancing pengetahuan awal siswa.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
5 Menit
Kegiatan
Inti
1. Guru membentuk kelompok siswa beranggotakan
4-6 orang.
2. Guru menampilkan video lagu Satu Nusa Satu
Bangsa dan mengajak siswa bernyanyi bersama.
(mengamati)
55
menit
19. 3. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi
tentang isi lagu wajib yang dinyanyikan.
(mengkomunikasikan)
4. Siswa ditugaskan untuk menyampaikan hasil
diskusi kelompok secara lisan di depan kelas
menggunakan bahasa sendiri. (mencoba)
5. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
keberagaman teman satu kelas berdasarkan suku
bangsa masing-masing. (menanya, menalar)
6. Guru menunjukkan gambar hidup rukun dan
tidak rukun, dan siswa mengamatinya.
(mengamati)
7. Guru membimbing siswa menyebutkan judul lagu
wajib yang ingin mereka nyanyikan secara
berkelompok. (menalar)
8. Guru membimbing siswa untuk melakukan
pemungutan suara dalam menentukan lagu untuk
dinyanyikan bersama di kelas. (mencoba)
9. Siswa melakukan pemungutan suara dalam
menentukan lagu untuk dinyanyikan bersama di
kelas. (mencoba)
10. Siswa menyanyikan lagu yang telah dipilih
bersama di kelas. (mencoba)
11. Guru membimbing siswa menyatakan bagaimana
perasaannya ketika menyanyikan lagu yang
bukan pilihannya. (mengkomunikasikan)
12. Siswa yang lagunya terpilih mengucapkan
permintaan maaf kepada siswa yang kalah suara
untuk mewujudkan sikap hidup rukun dalam
kemajemukan teman dengan santun.
(mengkomunikasikan)
20. 13. Guru melakukan tanya jawab tentang hubungan
pemungutan suara dengan keberagaman individu
di sekolah. (menanya, menalar)
Penutup 1. Guru dan siswa berdiskusi menyimpulkan hasil
belajar selama pembelajaran.
2. Guru melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran).
4. Melakukan penilaian hasil belajar
10
menit
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Prosedur penilaian
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan penilaian hasil belajar dengan test.
2. Instrument Penilaian
a. Penilaian Proses
Penilaian kerja
b. Penilaian Hasil Belajar
Esai atau uraian
J. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Diri anak
2. Lingkungan Sekolah
21. 3. Video lagu Satu Nusa Satu Bangsa
4. Gambar hidup rukun dan tidak rukun
5. Gambar wajah dan lagu wajib pilihan
6. Gambar tabel pemilihan lagu.
7. Buku BSE kelas 2
8. Kurikulum 2013
22. Lampiran
A. Penilaian Proses
1. Penilaian Sikap
Nama
Siswa
Percaya Diri Teliti Santun Ket
BT MT MB MY BT MT MB MY BT MT MB MY
Keterangan kategori kinerja:
Tahapan perkembangan nilai karakter sebagaimana tercantum dalam
Kerangka Acuan Pendidikan Karakter (Kemendiknas, 2010) meliputi:
BT : Belum Terlihat,
Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari
nilai itu (Tahap Anomi).
MT : Mulai Terlihat,
Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten
karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan
terdekat (Tahap Heteronomi).
MB : Mulai Berkembang,
Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang
dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada
pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat
dan lingkungan yang lebih luas (Tahap Sosionomi).
23. SM : Sudah Membudaya,
Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada
pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat
dan lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (Tahap
Autonomi)
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: tes lisan
a. Mengisi tabel pemilihan lagu
Kunci jawaban : disesuaikan dengan jawaban siswa.
b. Menjawab pertanyaan berdasarkan lagu yang dipilih bersama.
Tes lisan : skor
Banyak soal : 2 buah
Kunci jawaban : kurang senang, permintaan maaf.
B. Penilaian Kinerja
1. Penilaian Keterampilan
a. Menceritakan Isi Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Penilaian: Unjuk Kerja
Rubrik Menceritakan Isi Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
No. Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
1. Kemampuan
Bercerita
Siswa bercerita
dengan lancar
Setengah
bagian cerita
disampaikan
dengan lancar
Kurang dari
setengah
bagian cerita
disampaikan
dengan
lancar
Belum
mampu
bercerita
24. 2. Volume Suara Terdengar
sampai seluruh
ruang kelas
Terdengar
sampai
setengah ruang
kelas
Terdengar
hanya bagian
depan ruang
kelas
Suara sangat
pelan atau
tidak
terdengar
Rumus perhitungan sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100
Keterangan:
• Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh
siswa dari kriteria 1, kriteria 2, kriteria 3, dan kriteria 4.
• Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor
tertinggi.
Skor ideal = 4 × 4 = 16.
Perhitungan nilai akhir siswa:
Tomi =
…
𝟏𝟔
× 100 = ….
Ratih =
…
𝟏𝟔
× 100 = ….
Liza =
…
𝟏𝟔× 100 = ….
Dio =
…
𝟏𝟔
× 100 = ….
b. Rubrik Menerapkan sikap menerima keberagaman
Penilaian : Lembar pengamatan/observasi
No. Kriteria Terlihat ( ) Belum terlihat
( )
1 Sikap mau berteman dengn siapa saja
(tidak memilih-milih teman)
2 Sikap menghargai teman
3 Sikap toleransi terhadap teman
25. 4 Sikap menerima dengan senang hati
keputusan bersama
Hasil pengamatan berprilaku menerima keberagaman teman
No. Nama Siswa Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3
Terlihat
( )
Belum
Terlihat
( )
Terlihat
( )
Belum
Terlihat
( )
Terlihat
( )
Belum
Terlihat
( )
1
2
3
4
5
C. Penilaian Hasil Belajar
a. Evaluasi
Mengetahui
Kepala Sekolah,
……………………….
NIP.
Guru Kelas
26. Soal Evaluasi
1. Apa kelebihan perbedaan ?
2. Coba sebutkan suku berbeda yang ada di sekitarmu !
3. Apa makna satu nusa satu bangsa?
4. Mengapa menghargai perbedaan itu penting?
5. Apa contoh saling menghargai perbedaan di sekolah?
27. Jawaban Soal Evaluasi
1. Kelebihan perbedaan adalah sebagai kekeyaan bangsa kita, perbedaan dapat
kita satukan dengan semangat persatuan dan kesatuan.
2. Suku Rejang, Suku Serawai, Suku Jawa, dll.
3. Makna satu nusa satu bangsa yaitu air yang satu, tanah air Indonesia
4. Menghargai perbedaan itu penting karena merupakan kekayaan bangsa
Indonesia, perbedaan dapat kita satukan dengan semangat persatuan dan
kesatuan.
5. Contoh sikap saling menghargai di sekolah yaitu berteman dengan siapa saja
tanpa membeda-bedakan suku bangsanya.
28. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pencerminaan satu nusa dan satu bangsa
Perbedaan bukanlah merupakan kendala bagi kita, jadikanlah perbedaan
sebagai suatu kelebihan yaitu sebagai kekeyaan bangsa kita, perbedaan dapat kita
satukan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Sumpah Pemuda lahir pada
tanggal 28 oktober 1928, yang isinya yaitu satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.
Makna yang terkandung dari isi Sumpah Pemuda yaitu satu nusa satu
bangsa: maksudnya bertanah air yang satu, tanah air Indonesia yaitu meskipun
bangsa Indonesia bertempat tinggal berpencar-pencar di wilayah Indonesia, ada
yang di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Papua dan sebagainya namun merupakan satu
tanah air yaitu tanah air Indonesia.
Bangsa yang satu bangsa Indonesia maksudnya meskipun bangsa Indonesia
terdiri dari beberapa suku bangsa tetapi merupakan satu bangsa Indonesia. Suku
bangsa Indonesia misalnya suku Jawa, suku batak, suku Dayak dan sebagainya.
Setiap suku bangsa memiliki adapt kebiasaan yang berbeda
Menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, maksudnya tiap
daerah memiliki bahasa daerah sendiri tetapi mereka mempunyai bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia.
B. Mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
Sejak peristiwa Sumpah Pemuda para pemuda bertekad untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan, karena dengan bersatu bangsa Indonesia sulit dilawan dan
dipatahkan oleh penjajah dari mana pun.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain :
1. nilai persatuan;
2. nilai kebersamaan;
3. nilai cinta tanah air.
Semangat persatuan dan kesatuan banyak memberiakn manfaat bagi bangsa
Indonesia yaitu :
1. mempererat hubungan kekeluargaan;
29. 2. terciptanya kerukunan hidup;
3. membina rasa kesetiakawanan social;
4. memperkokoh rasa cinta tanah air, sehingga tidak mudah dijajah oleh
bangsa lain.
Perjuagan para tokoh Sumpah Pemuda perlu kita teladani, oleh karena itu
hindari permusuhan, ciptakan rasa persatuan dalam berbagai kegiatan agar Negara
kita utuh dan jaya untuk selama-lamanya. Untuk mengenang peristiwa bersejarah
itu maka setiap tanggal 28 Oktober bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah
Pemuda. Contohnya mengikuti upacara bendera dengan tertib merupakan
pencerminan sikap semangat Sumpah Pemuda.
C. Menghargai perbedaan
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam-macam suku bangsa, ada
suku Batak, suku Jawa, suku Madura dan lain sebagainya. Dengan adanya
keragaman suku bangsa, menyebabkan parbedaan bahasa daerah, adat istiadat dan
keragaman budaya tiap-tiap daerah. Contohnya dalam keluarga Andi. Ayah Andi
berasal dari Makassar, ibunya dari jawa. Mereka tetap bisa bersatu, saling
menyayangi, menghargai, menghormati dan saling berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Ada bermacam-macam bahasa daerah yang bentuk dan cara pengucapannya
sama. Namun mempunyai arti yang berbeda. Hal tersebut sering kali dapat
menimbulkan kesalahpahaman dan terjadi kekacauan. Kita juga harus menghargai
bahasa daerah lain karena perbedaan merupakan kekayaan bangsa Indonesia, agar
tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.
D. Hidup Rukun
Hidup rukun adalah suasana kehidupan aman, tentram dan saling kerja
sama. Hidup rukun sangat penting dalam kehidupan kita. Karena hidup rukun
ciptakan rasa aman. Dalam lingkungan rumah dan sekolah pasti ada suatu
perbedaan, yaitu beda agama, ras dan suku bangsa. Tetapi walaupun ada
perbedaan kita harus hidup rukun agar dapat menciptakan suasana yang damai dan
30. nyaman. Untuk mewujudkan hidup rukun kita harus mau berteman dengan siapa
saja dan juga harus saling mengasihi, menyayangi, dengan sesama manusia tanpa
membeda-bedakan agama dan suku bangsa.
31. LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Nama Pengamat :
Siklus :
Materi :
Hari/Tanggal Pengamatan :
PETUNJUK:
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan
anda sesuai dengan indikator yang ada.
Tahapan Aspek yang dinilai
Skor
3 2 1
Kegiatan
Pembuka
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam pada siswa dan
menanyakan kabar mereka.
2. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa
3. Guru mengamati sikap siswa saat
berdoa, dan memberi nasihat kepada
siswa yang kurang benar dan kurang
sempurna saat berdoa.
4. Guru mengecek kehadiran siswa .
5. Guru melakukan apersepsi dengan
melakukan tanya jawab tentang suku
yang ada di daerah itu untuk
memancing pengetahuan awal siswa.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Kegiatan Inti 7. Guru membentuk kelompok siswa
beranggotakan 4-6 orang.
32. 8. Guru menampilkan video lagu Satu
Nusa Satu Bangsa dan mengajak siswa
bernyanyi bersama.
9. Guru membimbing siswa untuk
berdiskusi tentang isi lagu wajib yang
dinyanyikan.
10.Guru menugaskan siswa untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok
secara lisan di depan kelas
menggunakan bahasa sendiri.
11.Guru dan siswa melakukan tanya jawab
keberagaman teman satu kelas
berdasarkan suku bangsa masing-
masing.
12.Guru menunjukkan gambar hidup
rukun dan tidak rukun, dan siswa
mengamatinya.
13.Guru membimbing siswa menyebutkan
judul lagu wajib yang ingin mereka
nyanyikan secara berkelompok.
14.Guru membimbing siswa untuk
melakukan pemungutan suara dalam
menentukan lagu untuk dinyanyikan
bersama di kelas.
15.Guru membimbing siswa menyanyikan
lagu yang telah dipilih bersama di
kelas. (mencoba).
16.Guru membimbing siswa menyatakan
bagaimana perasaannya ketika
menyanyikan lagu yang bukan
33. pilihannya. (mengkomunikasikan)
17.Guru membimbing siswa yang lagunya
terpilih mengucapkan permintaan maaf
kepada siswa yang kalah suara untuk
mewujudkan sikap hidup rukun dalam
kemajemukan teman dengan santun.
(mengkomunikasikan)
18.Guru melakukan tanya jawab tentang
hubungan pemungutan suara dengan
keberagaman individu di sekolah.
(menanya, menalar).
Kegiatan
penutup
19.Guru dan siswa berdiskusi
menyimpulkan hasil belajar selama
pembelajaran.
20.Guru melaksanakan evaluasi hasil
belajar siswa.
21.Guru mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-
masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran).
22.Guru melakukan penilaian hasil belajar
Julah tiap penilaian
Rata-rata
Kriteria penilaian
Keterangan: Bengkulu, 2013
Baik (B ) = 3
Cukup (C) = 2
Kurang (K) = 1
( )
NIP:
34. LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Pengamat :
Siklus :
Materi :
Hari/ Tanggal Pengamatan :
PETUNJUK:
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda
sesuai dengan indikator yang ada.
Tahapan Aspek yang dinilai
Skor
3 2 1
Kegiatan
pembuka
1. Siswa berdo’a menurut agama
dan kepercayaannya.
2. Siswa mengikuti apersepsi yang
diberikan oleh guru.
3. Siswa mendengarkan penjelasan
guru tentang tujuan dan manfaat
yang akan di capai dari materi
pelajaran yang akan di pelajari.
Kegiatan
inti
4. Siswa mengikuti instruksi dari
guru untuk membentuk
kelompok.
5. Siswa melihat dan menyanyikan
lagu Satu Nusa Satu Bangsa
secara bersama.
6. Siswa berdiskusi tentang isi lagu
wajib yang dinyanyikan.
7. Siswa menyampaikan hasil
diskusi kelompok secara lisan di
depan kelas menggunakan
35. bahasa sendiri.
8. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab keberagaman teman
satu kelas berdasarkan suku
bangsa masing-masing.
9. Siswa memperhatikan gambar
hidup rukun dan tidak rukun,
dan siswa mengamatinya.
10. Siswa menyebutkan judul lagu
wajib yang ingin mereka
nyanyikan secara berkelompok.
11. Siswa melakukan pemungutan
suara dalam menentukan lagu
untuk dinyanyikan bersama di
kelas.
12. Siswa menyanyikan lagu yang
telah dipilih bersama di kelas.
(mencoba).
13. Siswa menyatakan bagaimana
perasaannya ketika
menyanyikan lagu yang bukan
pilihannya.
(mengkomunikasikan)
14. Siswa yang lagunya terpilih
mengucapkan permintaan maaf
kepada siswa yang kalah suara
untuk mewujudkan sikap hidup
rukun dalam kemajemukan
teman dengan santun.
(mengkomunikasikan)
36. 15. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab tentang hubungan
pemungutan suara dengan
keberagaman individu di
sekolah. (menanya, menalar).
Kegiatan
penutup
16. Siswa dan guru menyimpulkan
hasil belajar yang telah dicapai
selama proses pembelajaran
17. Siswa melaksanakan evaluasi
hasil belajar.
18. Ketua kelas memimpin doa
penutup untuk mengakhiri
pembelajaran.
Jumlah tiap penilaian
Rata-rata
Kriteria Penilaian
Keterangan: Bengkulu, 2013
Baik (B ) = 3
Cukup (C) = 2
Kurang (K) = 1
( )
NIP: