Plate Heat Exchanger atau PHE adalah alat pertukaran panas yang terdiri dari pelat-pelat yang disusun secara berlapis untuk memfasilitasi aliran dua cairan dengan suhu berbeda sehingga terjadi pertukaran panas. PHE memiliki kapasitas pertukaran panas yang besar dalam ukuran kompak, mudah dirawat, dan fleksibel untuk menyesuaikan kapasitasnya. PHE lebih disukai industri dibanding tipe pertukaran panas lainny

1. PLATE HEAT EXCHANGER

3. Apa itu PHE
• Plate Heat Exchanger adalah suatu media
pertukaran panas yang terdiri dari Pelat (plate)
dan Rangka (frame). Dalam Plate Heat Exchanger,
pelat disusun dengan susunan tertentu, sehingga
terbentuk dua jalur yang disebut dengan Hot Side
dan Cold Side. Hot Side dialiri dengan cairan
dengan suhu relatif lebih panas dan Cold Side
dialiri dengan cairan dengan suhu relative lebih
dingin. Zat cair yang digunakan sebagai medium
bisa dari jenis yang sama atau lain, misalnya air-
air, air-minyak, dll.

6. Mengapa PHE
• Saat ini di Indonesia, dunia industri beramai-ramai beralih ke pemakaian Plate Heat
Exchanger (PHE). Mengapa hal itu bisa terjadi? Mari kita simak penjelasan di bawah ini:1.
Kapasitas Lebih Besar.Plate Heat Exchanger didesain untuk membuat kapasitas perpindahan
panas sebesar-besarnya karena perpindahan panas terjadi di seluruh luasan pelat. Oleh
karena itu PHE lebih efisien dan berkapasitas lebih besar dibanding heat exchanger jenis
lainnya.2. Ukuran Lebih Kompak.Karena sangat efisien, dengan kapasitas yang sama, ukuran
fisik PHE lebih kompak bila dibandingkan dengan heat exchanger model lain.3. Mudah
dibongkar-pasang untuk maintenance.Mengapa mudah dibongkar-pasang ? Karena berbeda
dari jenis lainnya, Plate Heat Exchanger untuk skala industri pelat-pelatnya disusun dengan
gasket diantaranya. Pelat-pelat tersebut dipasang dalam satu frame yang diikat dengan bolt
berukuran panjang. Untuk maintenance, bolt bisa dilepas dan seluruh pelat beserta gasket
dapat dilepaskan satu persatu. Demikian pelat dapat dikeluarkan untuk dibersihkan dari
kotoran-kotoran yang terbawa zat cair.Demikian pula bisa hanya salah satu pelat atau gasket
ternyata bermasalah. Tidak semua pelat dan gasket perlu dibongkar dan diturunkan, namun
cukup dengan melepas bolt, menggeser beberapa pelat, keluarkan dan ganti pelat yang
bermasalah. Pasang kembali bolt. Selesai.4. Fleksibel, mudah ditambah atau dikurangi
kapasitasnya.Cara tersebut di atas juga dapat digunakan bila ada diinginkan perubahan
kapasitas dari Plate Heat Exchanger yang digunakan. Mengurangi atau menambah jumlah
pelat tidak sulit, tinggal melepas bolt, geser sebagian pelat yang terpasang, tambah/kurangi
sejumlah pelat yang diinginkan. Pasang kembali bolt. Selesai.5. Lebih Awet.PHE menjadi lebih
awet karena maintenance mudah dilakukan seperti yang diuraikan di atas.Dari kemudahan
yang diberikan dari penggunaan dan maintenance Plate Heat Exchanger, tidaklah berlebihan
bahwa dunia industri lebih memilihnya dibanding jenis Heat Exchanger lainnya.

7. DESAIN DASAR PHE Aliran Satu Phase
• Besar perpindahan panas
lmTOT TAUq 

8. Overall heat transfer coefficient (U)

9. Heat Transfer Surface (A)

10. • Luas permukaan channel
• Luas permukaan satu plat
• Luas permukaan total
ANA effphot  ,

11. Diameter
• Diameter ekivalen
• Diameter hidrolis

13. Susunan PHE
• Co curent (pararel)

15. Susunan PHE
• Counter Current

17. • Kec Aliran dalam channel
• Reynold Number
• Nusselt Number
33,067,0
PrRe37,0
k
dh
Nu h

18. Pressure Drop














G
d
L
fP
h
2

19. 1
2,


pc
peffp
NN
NN
2
2
2
,
,
effp
cold
effp
hot
N
N
N
N


 dinginsisiplatJumlahN
panassisiplatJumlahN
channelplatJumlahN
effectifplateJumlahN
platJumlahN
cold
hot
c
effp
p
:
:
:
:
:
,