SlideShare a Scribd company logo
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN
OLEH:
IMAS EVA WIJAYANTI, M.Si
LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
PRAKTIKUM 1
PRINSIP KALORIMETER SEDERHANA
(Didahului dengan Video Aslab dan Online Laboratory)
A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari cara kerja kalorimeter
2. Menentukan kalor lebur es
B. Teori Dasar
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator,
misalnya gelas styrofoam atau plastik yang bersifat isolator. Dengan demikian, selama reaksi
berlangsung dianggap tidak ada kalor yang diserap maupun dilepaskan oleh sistem ke
lingkungan, sehingga:
Qreaksi + Qkalorimeter + Qlarutan = Qsistem
Qreaksi + Qkalorimeter + Qlarutan = 0
atau
Qreaksi = - (Qkalorimeter + Qlarutan)
Jika nilai kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, kalor kalorimetr dapat diabaikan sehingga
perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimeter.
Qreaksi = -Qlarutan
Qlarutan = m x c x ∆T
dengan Q = kalor reaksi (J atau kJ)
m = massa (g atau kg)
c = kalor jenis (J/go
C atau J/kg K)
∆T = perubahan suhu (o
C atau K)
C. Alat dan Bahan
1. Alat: kalorimeter, termometer, gelas ukur, timbangan
2. Bahan: keping-keping es, air
D. Prosedur Percobaan
1. Menimbang kalorimeter kosong dan pengaduk
2. Mengisi kalorimeter dengan air setengah bagian, kemudian ditimbang lagi
3. Memasukkan kalorimeter ke dalam selubung luarnya dan mencatat temperatur mula-
mula
4. Memasukkan potongan es ke dalam kalorimeter kemudian tutup serta aduk
5. Mencatat temperatur kesetimbangannya
6. Menimbang kembali kalorimeter tersebut
E. Pertanyaan
1. Apa syarat bagi sebuah kalorimeter ideal?
2. Apa perbedaan kalor jenis, kapasitas kalor, dan kalor lebur?
3. Apa yang dimaksud kesetimbangan termal?
4. Apa yang dimaksud dengan harga air kalorimeter?
5. Bagaimana menentukan temperatur kesetimbangannya?
F. Link video tentang praktikum ini:
http://amrita.olabs.edu.in/?sub=73&brch=8&sim=145&cnt=1
https://youtu.be/Inmo1XiYLN4
G. Catatan:
1. Kelompok 1, 2, dan 3 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa
gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
PRAKTIKUM 2
Membuat Termometer Sederhana
A. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja termometer melalui rancangan sederhana
B. Dasar Teori
Empat ratus tahun yang lalu, akan sulit bahkan mustahil untuk mengatakan berapa
besarnya suhu dari udara yang sedang berlangsung air atau senyawa lainnya. Hal itu terjadi
karena waktu itu tidak alat seperti termometer yang berfungsi untuk mengukur besarnya suhu.
Pada waktu itu keadaan hanya dapat digambarkan sebagai panas, dingin atau hangat. Untuk
membuat suatu standar pengukur suhu, mari kita rancang percobaan berikut:
C. Alat dan Bahan
1. Alas tahan panas
2. Pembakar Bunsen dan korek api
3. Kasa kawat dan tripod
4. Tutup labu yang berlubang di tengahnya
5. Tabung reaksi
6. Dudukan retor
7. Bosshead dan klem
8. Pewarna makanan
9. Spidol yang dapat dihapus
D. Prosedur kerja
1. Susunlah peralatan seperti pada gambar
2. Gunakan dudukan retor dan klem untuk menjaga labu dan tabung reaksi kaca ketika
dipanaskan. Catat hasil penelitiannmu
3. Matikan pembakar Bunsen sebelum air mendidih
4. Selidiki apa yang terjadi ketika air mendingin. Catat hasil penyelidikanmu itu!
5. Jelaskan bagaimana peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini dapat berguna
untuk dijadikan sebagai sebuah termometer
E. Pertanyaan
Bagaimana hasil rancangan alat ukur suhu milik Anda? Bandingkan presisi dan akurasi
F. Catatan:
1. Kelompok 4, 5, dan 6 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini. Buat video
sendiri dari hasil praktikum sendiri
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
PRAKTIKUM 3
Membuat rancangan Kalorimeter sederhana
(Praktikum dapat dilakukan di rumah masing-masing/kelompok)
A. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja kalorimeter melalui rancangan sederhana
B. Teori
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan
energi, yaitu sistem dan lingkungan. Pada hukum Termodinamika 1, dinyatakan bahwa energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah ke bentuk yang lain. Oleh karena
itu, jumlah energi yang diperoleh oleh sistem dan sama dengan jumlah energi yang dilepaskan
oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan. Kalorimeter
sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Sehingga
wadah dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung.
C. Alat dan Bahan:
Gelas Styrofoam (bekas pop mie)
Kapas
Papan Styrofoam
Batang pengaduk kayu yang diberi potongan dari gelas plastik bekas wadah air mineral sebagai
baling-baling
Termometer
Gunting
Lakban
D. Prosedur
1. Menumpuk dua gelas Styrofoam menjadi satu
2. Memberi kapas sampai padat pada celah di antara gelas Styrofoam
3. Memotong papan Styrofoam sehingga berbentuk lingkaran yang akan digunakan
sebagai tutup kalorimeter
4. Melubangi tutup kalorimeter yang akan digunakan sebagai tempat batang pengaduk dan
termometer
5. Melapisi tepian tutup kalorimeter dan tepian lubang lubang pada tutup kalorimeter
dengan lakban agar tidak terkikis
6. Memasukkan 25 mL akuades ke dalam kalorimeter dan dicatat suhunya (T1)
7. Air tersebut dikeluarkan dari kalorimeter dan dipanaskan sehingga naik suhunya 10 o
C
dari semula, kemudian masukkan kembali ke dalam kalorimeter, catat suhunya (T2)
8. Kocok air dalam kalorimeter hingga konstan
9. Hitung tetapan kalorimeter dengan rumus k = Q2 / (∆T - T1)
E. Pertanyaan
1. Bagaimana hasil akhir tetapan kalorimeter?
2. Bagaimana bisa hal ini bisa terjadi?
3. Apa yang akan terjadi jika ada lubang yang terbuka?
F. Catatan:
1. Kelompok 7, 8, dan 9 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini. Buat video
sendiri dari hasil praktikum sendiri
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
PRAKTIKUM 4
MEMAHAMI PRINSIP TERMOKIMIA
(Video Aslab dan Online Laboratory)
A. Tujuan Percobaan
a. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan kalor
b. Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana
B. Dasar Teori
Penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia disebut
termokimia, yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Reaksi kimia
termasuk proses isothermal, bila dilakukan di udara terbuka, maka kalor reaksi:
Qp = ΔH
Akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi:
Q = ΔHreaksi = Hhasil reaksi – Hpereaksi
Supaya terdapat keseragaman harus ditetapkan keadaan standar, yaitu suhu 25 o
C dan tekanan
1 atm. Dengan demikian, perhitungan termokimia didasarkan pada keadaan standar, contoh:
AB + CD → AC + BD ΔHo
= x kJ mol-1
ΔHo
adalah lambang (notasi) perubahan entalpi reaksi pada keadaan itu.
Ditinjau dari jenis reaksi, terdapat empat jenis kalor, yaitu sebagai berikut.
• Kalor pembentukan, ialah kalor yang menyertai pembentukan satu mol senyawa
langsung dari unsur-unsurnya. Contohnya ammonia (NH3), harus dibuat dari gas
nitrogen dan hidrogen, sehingga reaksinya:
½ N2(g) + 1½ H2(g) → NH3(g) ΔHo
= -46 kJ mol-1
Karena NH3 harus 1 mol maka koefisien reaksi nitrogen dan hidrogen boleh dituliskan sebagai
pecahan. Energi yang dilepaskan sebesar 46 kJ disebut kalor pembentukan amonia (ΔHo
NH3).
• Kalor penguraian, (kebalikan dari kalor pembentukan), yaitu kalor yang menyertai
penguraian 1 mol senyawa langsung menjadi unsur-unsurnya, contoh:
HF(g) → ½ H2(g) + ½ F2(g) ΔH = +271 kJ mol-1
• Kalor penetralan, ialah kalor yang menyertai pembentukan 1 mol air dari reaksi
penetralan (asam dan basa), contoh:
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 121 kJ mol-1
• Kalor reaksi, yakni kalor yang menyertai suatu reaksi dengan koefisien yang paling
sederhana, contoh:
3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g) ΔH = -92 kJ
Kalor yang menyertai suatu reaksi dapat ditentukan dengan percobaan laboratorium.
Zat pereaksi yang terukur direaksikan di dalam kalorimeter, yaitu alat yang akan mengukur
kalor yang dihasilkan atau diserap reaksi tersebut. Jika reaksi eksotermik, kalor yang dihasilkan
akan menaikkan suhu air dalam kalorimeter. Besarnya kalor dapat dihitung dengan kenaikan
suhu dan massa air di dalam alat tersebut. Sebaliknya, jika reaksi endoterm, maka suhu air akan
turun sehingga dapat dihitung kalor yang diserap reaksi.
(Syukri S. 1999. Kimia Dasar I, Bandung: ITB Press)
Kalor (heat) adalah perpindahan energi termal antara dua benda yang suhunya berbeda.
Sering dikatakan “aliran kalor” dari benda panas ke benda dingin. Walaupun kalor itu sendiri
mengandung arti perpindahan energi, biasanya disebut “kalor diserap” atau “kalor dibebaskan”
ketika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. Untuk
menganalisis perubahan energi yang berkaitan dengan reaksi kimia pertama-tama harus
mendefinisikan sistem, atau bagian tertentu dari alam yang menjadi perhatian kita. Untuk
kimiawan, sistem biasanya mencakup zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia dan fisika.
Sebagai contoh dalam suatu percobaan penetralan asam-basa, sistem dapat berupa kalorimeter
yang mengandung HCl yang di dalamnya ditambahkan larutan NaOH. Sisa alam yang berada
di luar sistem di sebut lingkungan (surrounding).
(Sumber : http://aatuhalu.wordpress.com/../16, diakses 8:24 / 11-12-2011)
Jumlah perubahan kalor selama perubahan kimia dapat diukur dalam suatu kalorimeter
(yang diukur adalah temperaturnya). Kalorimeter terdiri atas tabung yang dibuat sedemikian
rupa, sehingga tidak ada pertukaran atau perpindahan kalor dengan lingkungan di sekitarnya,
atau sekelilingnya. Walaupun ada itu dapat terjadi sekecil mungkin, sehingga dapat diabaikan.
Botol termos dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana, yang dihubungkan atau
dibungkus busa pastik, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ada pertukaran kalor antara
kalorimeter dan isinya sehingga menera kalorimeter (yaitu permukaan kalor yang diserap
kalorimeter), seteliti mungkin sesuai dengan pelajaran yang dipelajari.
Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhunya sebesar 1o
C disebut
tetapan kalorimeter. Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan tetapan kalorimeter
ialah dengan mencantumkan sejumlah “air dingin” dengan massa mol, dan suhunya T dengan
sejumlah “air panas” dengan massa mol, dan suhunya T di dalam kalorimeter yang ditentukan
tetapannya pada temperatur air yang dicampurkan tidak lebih dari 30o
C. Jika kalorimeter tidak
menyerap kalor dari campuran ini. Kalor yang diberikan air panas harus sama dengan kalor
yang diserap air dingin. Harga tetapan kalorimeter degan temperaturnya tidak langsung dapat
diukur, yang dapat diukur adalah perubahan temperaturnya.
C. Alat dan Bahan
Alat
1. Kalorimeter
2. Gelas Ukur
3. Gelas Kimia
4. Termometer
5. Pipet tetes
6. Penangas
Bahan
1. Air
2. Etanol
D. Prosedur Kerja
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
o Memasukkan 20 mL air ke dalam kalorimeter dan mencatat temperaturnya
o Memanaskan air hingga suhunya 10 o
C di atas kamar
o Mencampurkan air yang berbeda suhu tersebut lalu aduk atau kocok
o Mengamati selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah pencampuran dan
mencatatnya.
Tabel pengamatan penentuan tetapan kalorimeter
T T (o
C)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tc
o Membuat kurva suhu (temperatur) terhadap waktu (menit)
2. Penentuan Kalor Pelarutan Etanol dalam Air
o Memasukan 18 mL air ke dalam kalorimeter dan mencatat temperaturnya
o Mengukur suhu 29 mL etanol lalu mencatatnya dan memasukkan ke dalam kalorimeter
o Mencampurkan etanol dan air tersebut lalu aduk atau kocok
o Mengamati selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit setelah pencampuran dan
mencatatnya.
o Mengulangi percobaan tersebut dengan volume yang berbeda.
Tabel pengamatan penentuan kalor etanol dalam air
No Volume (ml) Waktu
(menit)
Suhu
Campuran
(Tc) o
C
Air Etanol
1. 18 29 ½
1
1 ½
2
2 ½
3
3 ½
4
Tc =
2 27 19
3 36 14,5
4 36 11,6
5 36 5,8
6 45 4,8
o Menghitung ∆H dan membuat grafik
E. Pertanyaan
1. Jika sistem dipelajari hanya menyangkut zat padat dan zat cair saja, maka kerja sistem dapat
diabaikan. Apakah akibat dari keadaan ini?
2. Untuk menentukan tetapan kalorimeter, seseorang melakukan eksperimen dengan
menggunakan 40 mL air panas (T= 35 o
C). Data yang diperoleh adalah:
Waktu (menit) Temperatur (o
C)
0 ….
1 28,8
2 28,6
3 28,4
4 28,2
5 28,0
Dengan anggapan bahwa rapat massa air 1 g/dm3
, tentukan tetapan kalorimeter?
F.Catatan
1. Kelompok 10, 11, dan 12 membuat video dan presentasi praktikum ini, buat video
sendiri dari hasil percobaan, sebagai gambaran bisa disimak video berikut:
https://youtu.be/i6YVKozj6vE
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
PRAKTIKUM 5
KESETIMBANGAN KIMIA
A. Tujuan Percobaan
Menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara iodium dengan kalium iodida.
Meliputi: pengertian kesetimbangan kimia dan harga tetapan kesetimbangan reaksi antara
iod dengan kalium iodida
B. Dasar Teori
Kesetimbangan kimia adalah satu proses yang terjadi pada larutan meliputi perubahan
fisika (peleburan, penguapan) serta perubahan kimia (termasuk elektrokimia). Perubahan
konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan atau jumlah relatif reaktan dan
produk. Perubahan tekanan dan volume memungkinkan pengaruh yang sama terhadap sistem
gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta
kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaan setimbang dengan cara
mempercepat laju reaksi maju atau balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi
kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan.
C. Prosedur percobaan
1. Alat dan bahan
a. Alat
Corong pisah
Pipet tetes
Labu Erlenmeyer
Buret 50 mL
Statif dan klem
Gelas ukur
Pipet skala
Botol semprot
Spatula
Batang pengaduk
Filter
b. Bahan
Larutan Natrium tiosulfat 0,2 M
Larutan kalium iodida 0,1 M
Larutan amilum 1%
Kristal KI
Larutan iod jenuh dalam kloroform
2. Prosedur kerja
a. Menyiapkan dua buah corong pisah dan diberi label A dan B
b. Masing-masing corong pisah ini diisi 30 mL iod jenuh dalam kloroform
c. Corong pisah A diisi 100 mL air, sedangkan corong pisah B diisi 100 mL larutan
kalium iodida 0,1 M. Dicatat perubahan yang terjadi hingga terjadi reaksi
berupa larutan setimbang.
d. Diambil masing-masing 5 mL lapisan dietil eter dan dimasukkan dalam
Erlenmeyer.
e. Ditambahkan 2 gram padatan kalium iodida dan 20 mL air sambil diguncang
kemudian dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,02 M hingga berwarna
biru.
f. Masing-masing corong pisah diambil 50 mL lapisan air hingga diperoleh warna
bening. Dibuat perhitungannya.
Tabel pengamatan:
Volume Botol A Botol B
Lapisan air Lapisan
kloroform
Lapisan air Lapisan
kloroform
Volume yang
dipipet
Volume yang
dititrasi
Volume
Na2S2O3
Catatan:
1. Kelompok 13, 14, dan 15 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa
gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
PRAKTIKUM 6
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
a. Tujuan percobaan
1. Mengamati pergeseran kesetimbangan pada senyawa Fe3SCN dengan penambahan
salah satu komponennya
2. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan Azas Le
Chatelier
3. Membuktikan adanya reaksi dapat balik
4. Mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap system kesetimbangan
b. Landasan teori
Kesetimbangan itu bersifar dinamik, artinya pada keadaan itu konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksinya tidak berubah oleh waktu, sebab reaksi maju dan reaksi
balik terjadi dengan kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan kimia terdapat dua jenis
reaksi yaitu reaksi irreversible dan reversible. Pada reaksi reversible, reaksi dapat
terjadi kesetimbangan dengan ciri: 1) reaksi berlangsung dalam dua arah yang
berlawanan, 2) reaksi berlangsung terus menerus, 3) reaksi terjadi dalam ruang tertutup,
4) laju reaksi ke arah kanan sama dengan laju reaksi ke arah kiri.
c. Prosedur Percobaan
Percobaan 1:
Tabung reaksi dan rak
Spatula
Pipet tetes
Silinder ukur
Neraca
Aquades
Larutan KI 1 M
Pb(CH3COO)2 padat
Prosedur Kerja Percobaan 2
1. Memasukkan Pb(𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2 yang berwarna putih dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan larutan KI 1 M sebanyak 5 mL sehingga terbentuk larutan berwarna
kuning keruh.
3. Mengendapkan larutan kemudian mencuci endapan dengan cara mencampurkan
dengan aquades, mengendapkan kemudian membuang larutannya sebanyak 10 kali.
4. Menambahkan larutan 𝐾2𝑆𝑂4 1 M sebanyak 5 mL pada endapan atau padatan 𝑃𝑏𝐼2
Percobaan 2:
Cawan penguap
Bunsen, kaki tiga, kawat kasa
Neraca
Padatan CuSO4.5H2O
Air
Prosedur Kerja Percobaan 3
1. Memanaskan 10 gram CuS𝑆𝑂4.5𝐻2O dipanaskan dalam cawan penguap. Amati apa
yang terjadi!
2. Padatan didinginkan dan ditetesi air, amati apa yang terjadi!
3. Data Pengamatan
Percobaan 1:
a) Warna Pb (𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2 mula-mula =
b) Pb (𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2+larutan K𝐼(𝑎𝑞) =
c) Warna endapan + 𝐾2𝑆𝑂4 =
d) Warna endapan + KI =
Percobaan 2:
No. Aktivitas Pengamatan
1. Sebelum dipanaskan
2. Sesudah dipanaskan
3. Ditambah air
Catatan:
1. Kelompok 16, 17, dan 18 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa
gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan

More Related Content

What's hot

Tugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organikTugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organiksanrorobby
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetrisgalih
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
AlpiYanti
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonFirda Shabrina
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Lks termokimia
Lks termokimiaLks termokimia
Lks termokimia
Affan Salaffudin
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Rihlatul adni
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
Fadly SaNdi
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
Ida Farida Ch
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
This is My Material
This is My MaterialThis is My Material
This is My Material
lathifnurul
 
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDXPengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Universitas Gadjah Mada
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
linda listia
 
Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Dede Suhendra
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Reaksi Halogen
Reaksi HalogenReaksi Halogen
Reaksi HalogenNaufa Nur
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
Putri Aulia
 

What's hot (20)

Tugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organikTugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organik
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbon
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Lks termokimia
Lks termokimiaLks termokimia
Lks termokimia
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
This is My Material
This is My MaterialThis is My Material
This is My Material
 
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDXPengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Reaksi Halogen
Reaksi HalogenReaksi Halogen
Reaksi Halogen
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 

Similar to PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Nadiya Rahmawati
 
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdfLaporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
RizkyHadiwijaya
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
praditya_21
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
nurul limsun
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
NurLena10
 
Bab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptxBab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptx
FebrianaFisika
 
Bab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdfBab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdf
muhammadrifky878783
 
Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum KimiaLaporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
Indri Sukmawati Rahayu
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaSabrianah Badaruddin
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Fita_ta
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriFransiska Puteri
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
Linda Rosita
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
AnAm688822
 
REAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptx
REAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptxREAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptx
REAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptx
HAEKALWAHYUDIMPIPA22
 

Similar to PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf (20)

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdfLaporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
lap
laplap
lap
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
 
Bab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptxBab 7 Termodinamika.pptx
Bab 7 Termodinamika.pptx
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 
Bab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdfBab 7 Termodinamika.pdf
Bab 7 Termodinamika.pdf
 
Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum KimiaLaporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
 
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhanaPerubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
Perubahan entalpi reaksi menggunakan kalorimeter sederhana
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Ka
KaKa
Ka
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
 
REAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptx
REAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptxREAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptx
REAKSI TERMOKIMIA_PPT.pptx
 

Recently uploaded

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf

  • 1. PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN OLEH: IMAS EVA WIJAYANTI, M.Si LABORATORIUM KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2022
  • 2. PRAKTIKUM 1 PRINSIP KALORIMETER SEDERHANA (Didahului dengan Video Aslab dan Online Laboratory) A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es B. Teori Dasar Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator, misalnya gelas styrofoam atau plastik yang bersifat isolator. Dengan demikian, selama reaksi berlangsung dianggap tidak ada kalor yang diserap maupun dilepaskan oleh sistem ke lingkungan, sehingga: Qreaksi + Qkalorimeter + Qlarutan = Qsistem Qreaksi + Qkalorimeter + Qlarutan = 0 atau Qreaksi = - (Qkalorimeter + Qlarutan) Jika nilai kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, kalor kalorimetr dapat diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter. Qreaksi = -Qlarutan Qlarutan = m x c x ∆T dengan Q = kalor reaksi (J atau kJ) m = massa (g atau kg) c = kalor jenis (J/go C atau J/kg K) ∆T = perubahan suhu (o C atau K) C. Alat dan Bahan 1. Alat: kalorimeter, termometer, gelas ukur, timbangan 2. Bahan: keping-keping es, air D. Prosedur Percobaan 1. Menimbang kalorimeter kosong dan pengaduk 2. Mengisi kalorimeter dengan air setengah bagian, kemudian ditimbang lagi 3. Memasukkan kalorimeter ke dalam selubung luarnya dan mencatat temperatur mula- mula
  • 3. 4. Memasukkan potongan es ke dalam kalorimeter kemudian tutup serta aduk 5. Mencatat temperatur kesetimbangannya 6. Menimbang kembali kalorimeter tersebut E. Pertanyaan 1. Apa syarat bagi sebuah kalorimeter ideal? 2. Apa perbedaan kalor jenis, kapasitas kalor, dan kalor lebur? 3. Apa yang dimaksud kesetimbangan termal? 4. Apa yang dimaksud dengan harga air kalorimeter? 5. Bagaimana menentukan temperatur kesetimbangannya? F. Link video tentang praktikum ini: http://amrita.olabs.edu.in/?sub=73&brch=8&sim=145&cnt=1 https://youtu.be/Inmo1XiYLN4 G. Catatan: 1. Kelompok 1, 2, dan 3 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas 2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
  • 4. PRAKTIKUM 2 Membuat Termometer Sederhana A. Tujuan Percobaan Memahami prinsip kerja termometer melalui rancangan sederhana B. Dasar Teori Empat ratus tahun yang lalu, akan sulit bahkan mustahil untuk mengatakan berapa besarnya suhu dari udara yang sedang berlangsung air atau senyawa lainnya. Hal itu terjadi karena waktu itu tidak alat seperti termometer yang berfungsi untuk mengukur besarnya suhu. Pada waktu itu keadaan hanya dapat digambarkan sebagai panas, dingin atau hangat. Untuk membuat suatu standar pengukur suhu, mari kita rancang percobaan berikut: C. Alat dan Bahan 1. Alas tahan panas 2. Pembakar Bunsen dan korek api 3. Kasa kawat dan tripod 4. Tutup labu yang berlubang di tengahnya 5. Tabung reaksi 6. Dudukan retor 7. Bosshead dan klem 8. Pewarna makanan 9. Spidol yang dapat dihapus D. Prosedur kerja 1. Susunlah peralatan seperti pada gambar 2. Gunakan dudukan retor dan klem untuk menjaga labu dan tabung reaksi kaca ketika dipanaskan. Catat hasil penelitiannmu 3. Matikan pembakar Bunsen sebelum air mendidih 4. Selidiki apa yang terjadi ketika air mendingin. Catat hasil penyelidikanmu itu! 5. Jelaskan bagaimana peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini dapat berguna untuk dijadikan sebagai sebuah termometer
  • 5. E. Pertanyaan Bagaimana hasil rancangan alat ukur suhu milik Anda? Bandingkan presisi dan akurasi F. Catatan: 1. Kelompok 4, 5, dan 6 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini. Buat video sendiri dari hasil praktikum sendiri 2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
  • 6. PRAKTIKUM 3 Membuat rancangan Kalorimeter sederhana (Praktikum dapat dilakukan di rumah masing-masing/kelompok) A. Tujuan Percobaan Memahami prinsip kerja kalorimeter melalui rancangan sederhana B. Teori Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Pada hukum Termodinamika 1, dinyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah ke bentuk yang lain. Oleh karena itu, jumlah energi yang diperoleh oleh sistem dan sama dengan jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan. Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Sehingga wadah dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung. C. Alat dan Bahan: Gelas Styrofoam (bekas pop mie) Kapas Papan Styrofoam Batang pengaduk kayu yang diberi potongan dari gelas plastik bekas wadah air mineral sebagai baling-baling Termometer Gunting Lakban D. Prosedur 1. Menumpuk dua gelas Styrofoam menjadi satu 2. Memberi kapas sampai padat pada celah di antara gelas Styrofoam 3. Memotong papan Styrofoam sehingga berbentuk lingkaran yang akan digunakan sebagai tutup kalorimeter 4. Melubangi tutup kalorimeter yang akan digunakan sebagai tempat batang pengaduk dan termometer
  • 7. 5. Melapisi tepian tutup kalorimeter dan tepian lubang lubang pada tutup kalorimeter dengan lakban agar tidak terkikis 6. Memasukkan 25 mL akuades ke dalam kalorimeter dan dicatat suhunya (T1) 7. Air tersebut dikeluarkan dari kalorimeter dan dipanaskan sehingga naik suhunya 10 o C dari semula, kemudian masukkan kembali ke dalam kalorimeter, catat suhunya (T2) 8. Kocok air dalam kalorimeter hingga konstan 9. Hitung tetapan kalorimeter dengan rumus k = Q2 / (∆T - T1) E. Pertanyaan 1. Bagaimana hasil akhir tetapan kalorimeter? 2. Bagaimana bisa hal ini bisa terjadi? 3. Apa yang akan terjadi jika ada lubang yang terbuka? F. Catatan: 1. Kelompok 7, 8, dan 9 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini. Buat video sendiri dari hasil praktikum sendiri 2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
  • 8. PRAKTIKUM 4 MEMAHAMI PRINSIP TERMOKIMIA (Video Aslab dan Online Laboratory) A. Tujuan Percobaan a. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan kalor b. Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana B. Dasar Teori Penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia disebut termokimia, yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Reaksi kimia termasuk proses isothermal, bila dilakukan di udara terbuka, maka kalor reaksi: Qp = ΔH Akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi: Q = ΔHreaksi = Hhasil reaksi – Hpereaksi Supaya terdapat keseragaman harus ditetapkan keadaan standar, yaitu suhu 25 o C dan tekanan 1 atm. Dengan demikian, perhitungan termokimia didasarkan pada keadaan standar, contoh: AB + CD → AC + BD ΔHo = x kJ mol-1 ΔHo adalah lambang (notasi) perubahan entalpi reaksi pada keadaan itu. Ditinjau dari jenis reaksi, terdapat empat jenis kalor, yaitu sebagai berikut. • Kalor pembentukan, ialah kalor yang menyertai pembentukan satu mol senyawa langsung dari unsur-unsurnya. Contohnya ammonia (NH3), harus dibuat dari gas nitrogen dan hidrogen, sehingga reaksinya: ½ N2(g) + 1½ H2(g) → NH3(g) ΔHo = -46 kJ mol-1 Karena NH3 harus 1 mol maka koefisien reaksi nitrogen dan hidrogen boleh dituliskan sebagai pecahan. Energi yang dilepaskan sebesar 46 kJ disebut kalor pembentukan amonia (ΔHo NH3). • Kalor penguraian, (kebalikan dari kalor pembentukan), yaitu kalor yang menyertai penguraian 1 mol senyawa langsung menjadi unsur-unsurnya, contoh: HF(g) → ½ H2(g) + ½ F2(g) ΔH = +271 kJ mol-1 • Kalor penetralan, ialah kalor yang menyertai pembentukan 1 mol air dari reaksi penetralan (asam dan basa), contoh: HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 121 kJ mol-1 • Kalor reaksi, yakni kalor yang menyertai suatu reaksi dengan koefisien yang paling sederhana, contoh:
  • 9. 3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g) ΔH = -92 kJ Kalor yang menyertai suatu reaksi dapat ditentukan dengan percobaan laboratorium. Zat pereaksi yang terukur direaksikan di dalam kalorimeter, yaitu alat yang akan mengukur kalor yang dihasilkan atau diserap reaksi tersebut. Jika reaksi eksotermik, kalor yang dihasilkan akan menaikkan suhu air dalam kalorimeter. Besarnya kalor dapat dihitung dengan kenaikan suhu dan massa air di dalam alat tersebut. Sebaliknya, jika reaksi endoterm, maka suhu air akan turun sehingga dapat dihitung kalor yang diserap reaksi. (Syukri S. 1999. Kimia Dasar I, Bandung: ITB Press) Kalor (heat) adalah perpindahan energi termal antara dua benda yang suhunya berbeda. Sering dikatakan “aliran kalor” dari benda panas ke benda dingin. Walaupun kalor itu sendiri mengandung arti perpindahan energi, biasanya disebut “kalor diserap” atau “kalor dibebaskan” ketika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. Untuk menganalisis perubahan energi yang berkaitan dengan reaksi kimia pertama-tama harus mendefinisikan sistem, atau bagian tertentu dari alam yang menjadi perhatian kita. Untuk kimiawan, sistem biasanya mencakup zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia dan fisika. Sebagai contoh dalam suatu percobaan penetralan asam-basa, sistem dapat berupa kalorimeter yang mengandung HCl yang di dalamnya ditambahkan larutan NaOH. Sisa alam yang berada di luar sistem di sebut lingkungan (surrounding). (Sumber : http://aatuhalu.wordpress.com/../16, diakses 8:24 / 11-12-2011) Jumlah perubahan kalor selama perubahan kimia dapat diukur dalam suatu kalorimeter (yang diukur adalah temperaturnya). Kalorimeter terdiri atas tabung yang dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak ada pertukaran atau perpindahan kalor dengan lingkungan di sekitarnya, atau sekelilingnya. Walaupun ada itu dapat terjadi sekecil mungkin, sehingga dapat diabaikan. Botol termos dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana, yang dihubungkan atau dibungkus busa pastik, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ada pertukaran kalor antara kalorimeter dan isinya sehingga menera kalorimeter (yaitu permukaan kalor yang diserap kalorimeter), seteliti mungkin sesuai dengan pelajaran yang dipelajari. Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhunya sebesar 1o C disebut tetapan kalorimeter. Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan tetapan kalorimeter ialah dengan mencantumkan sejumlah “air dingin” dengan massa mol, dan suhunya T dengan sejumlah “air panas” dengan massa mol, dan suhunya T di dalam kalorimeter yang ditentukan tetapannya pada temperatur air yang dicampurkan tidak lebih dari 30o C. Jika kalorimeter tidak menyerap kalor dari campuran ini. Kalor yang diberikan air panas harus sama dengan kalor yang diserap air dingin. Harga tetapan kalorimeter degan temperaturnya tidak langsung dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan temperaturnya.
  • 10. C. Alat dan Bahan Alat 1. Kalorimeter 2. Gelas Ukur 3. Gelas Kimia 4. Termometer 5. Pipet tetes 6. Penangas Bahan 1. Air 2. Etanol D. Prosedur Kerja 1. Penentuan Tetapan Kalorimeter o Memasukkan 20 mL air ke dalam kalorimeter dan mencatat temperaturnya o Memanaskan air hingga suhunya 10 o C di atas kamar o Mencampurkan air yang berbeda suhu tersebut lalu aduk atau kocok o Mengamati selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah pencampuran dan mencatatnya. Tabel pengamatan penentuan tetapan kalorimeter T T (o C) 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 11. 9 10 Tc o Membuat kurva suhu (temperatur) terhadap waktu (menit) 2. Penentuan Kalor Pelarutan Etanol dalam Air o Memasukan 18 mL air ke dalam kalorimeter dan mencatat temperaturnya o Mengukur suhu 29 mL etanol lalu mencatatnya dan memasukkan ke dalam kalorimeter o Mencampurkan etanol dan air tersebut lalu aduk atau kocok o Mengamati selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit setelah pencampuran dan mencatatnya. o Mengulangi percobaan tersebut dengan volume yang berbeda. Tabel pengamatan penentuan kalor etanol dalam air No Volume (ml) Waktu (menit) Suhu Campuran (Tc) o C Air Etanol 1. 18 29 ½ 1 1 ½ 2 2 ½ 3 3 ½ 4 Tc = 2 27 19 3 36 14,5
  • 12. 4 36 11,6 5 36 5,8 6 45 4,8 o Menghitung ∆H dan membuat grafik E. Pertanyaan 1. Jika sistem dipelajari hanya menyangkut zat padat dan zat cair saja, maka kerja sistem dapat diabaikan. Apakah akibat dari keadaan ini? 2. Untuk menentukan tetapan kalorimeter, seseorang melakukan eksperimen dengan menggunakan 40 mL air panas (T= 35 o C). Data yang diperoleh adalah: Waktu (menit) Temperatur (o C) 0 …. 1 28,8 2 28,6 3 28,4 4 28,2 5 28,0 Dengan anggapan bahwa rapat massa air 1 g/dm3 , tentukan tetapan kalorimeter? F.Catatan 1. Kelompok 10, 11, dan 12 membuat video dan presentasi praktikum ini, buat video sendiri dari hasil percobaan, sebagai gambaran bisa disimak video berikut: https://youtu.be/i6YVKozj6vE 2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
  • 13. PRAKTIKUM 5 KESETIMBANGAN KIMIA A. Tujuan Percobaan Menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara iodium dengan kalium iodida. Meliputi: pengertian kesetimbangan kimia dan harga tetapan kesetimbangan reaksi antara iod dengan kalium iodida B. Dasar Teori Kesetimbangan kimia adalah satu proses yang terjadi pada larutan meliputi perubahan fisika (peleburan, penguapan) serta perubahan kimia (termasuk elektrokimia). Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan atau jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan tekanan dan volume memungkinkan pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaan setimbang dengan cara mempercepat laju reaksi maju atau balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan. C. Prosedur percobaan 1. Alat dan bahan a. Alat Corong pisah Pipet tetes Labu Erlenmeyer Buret 50 mL Statif dan klem Gelas ukur Pipet skala Botol semprot Spatula Batang pengaduk Filter b. Bahan Larutan Natrium tiosulfat 0,2 M Larutan kalium iodida 0,1 M Larutan amilum 1% Kristal KI Larutan iod jenuh dalam kloroform 2. Prosedur kerja a. Menyiapkan dua buah corong pisah dan diberi label A dan B b. Masing-masing corong pisah ini diisi 30 mL iod jenuh dalam kloroform
  • 14. c. Corong pisah A diisi 100 mL air, sedangkan corong pisah B diisi 100 mL larutan kalium iodida 0,1 M. Dicatat perubahan yang terjadi hingga terjadi reaksi berupa larutan setimbang. d. Diambil masing-masing 5 mL lapisan dietil eter dan dimasukkan dalam Erlenmeyer. e. Ditambahkan 2 gram padatan kalium iodida dan 20 mL air sambil diguncang kemudian dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,02 M hingga berwarna biru. f. Masing-masing corong pisah diambil 50 mL lapisan air hingga diperoleh warna bening. Dibuat perhitungannya. Tabel pengamatan: Volume Botol A Botol B Lapisan air Lapisan kloroform Lapisan air Lapisan kloroform Volume yang dipipet Volume yang dititrasi Volume Na2S2O3 Catatan: 1. Kelompok 13, 14, dan 15 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas 2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
  • 15. PRAKTIKUM 6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI a. Tujuan percobaan 1. Mengamati pergeseran kesetimbangan pada senyawa Fe3SCN dengan penambahan salah satu komponennya 2. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan Azas Le Chatelier 3. Membuktikan adanya reaksi dapat balik 4. Mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap system kesetimbangan b. Landasan teori Kesetimbangan itu bersifar dinamik, artinya pada keadaan itu konsentrasi pereaksi dan hasil reaksinya tidak berubah oleh waktu, sebab reaksi maju dan reaksi balik terjadi dengan kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan kimia terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi irreversible dan reversible. Pada reaksi reversible, reaksi dapat terjadi kesetimbangan dengan ciri: 1) reaksi berlangsung dalam dua arah yang berlawanan, 2) reaksi berlangsung terus menerus, 3) reaksi terjadi dalam ruang tertutup, 4) laju reaksi ke arah kanan sama dengan laju reaksi ke arah kiri. c. Prosedur Percobaan Percobaan 1: Tabung reaksi dan rak Spatula Pipet tetes Silinder ukur Neraca Aquades Larutan KI 1 M Pb(CH3COO)2 padat Prosedur Kerja Percobaan 2 1. Memasukkan Pb(𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2 yang berwarna putih dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Menambahkan larutan KI 1 M sebanyak 5 mL sehingga terbentuk larutan berwarna kuning keruh. 3. Mengendapkan larutan kemudian mencuci endapan dengan cara mencampurkan dengan aquades, mengendapkan kemudian membuang larutannya sebanyak 10 kali. 4. Menambahkan larutan 𝐾2𝑆𝑂4 1 M sebanyak 5 mL pada endapan atau padatan 𝑃𝑏𝐼2 Percobaan 2: Cawan penguap Bunsen, kaki tiga, kawat kasa Neraca
  • 16. Padatan CuSO4.5H2O Air Prosedur Kerja Percobaan 3 1. Memanaskan 10 gram CuS𝑆𝑂4.5𝐻2O dipanaskan dalam cawan penguap. Amati apa yang terjadi! 2. Padatan didinginkan dan ditetesi air, amati apa yang terjadi! 3. Data Pengamatan Percobaan 1: a) Warna Pb (𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2 mula-mula = b) Pb (𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2+larutan K𝐼(𝑎𝑞) = c) Warna endapan + 𝐾2𝑆𝑂4 = d) Warna endapan + KI = Percobaan 2: No. Aktivitas Pengamatan 1. Sebelum dipanaskan 2. Sesudah dipanaskan 3. Ditambah air Catatan: 1. Kelompok 16, 17, dan 18 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas 2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan