Dokumen tersebut merupakan petunjuk praktikum tentang termodinamika dan kesetimbangan untuk mahasiswa program studi pendidikan kimia. Terdiri dari empat praktikum yang meliputi prinsip kalorimeter sederhana, membuat termometer sederhana, membuat rancangan kalorimeter sederhana, dan memahami prinsip termokimia. Praktikum-praktikum tersebut bertujuan untuk mempelajari konsep-konsep dasar termodinamika secara praktis
The topic explain about material, such as phase diagram, deform or cacat kristal,karakteristik logam n keramik etc. If you search about it, You can see n read it. Maybe it can help you. Good Luck... :)
Pengujian SEM-EDX merupakan karakterisasi tingkat dasar dari material yang telah di hasilkan. Pengujian SEM-EDX digunakan untuk menganalisis bentuk dan morfologi permukaan, serta komposisi penyusun dari suatu bahan atau material.
The topic explain about material, such as phase diagram, deform or cacat kristal,karakteristik logam n keramik etc. If you search about it, You can see n read it. Maybe it can help you. Good Luck... :)
Pengujian SEM-EDX merupakan karakterisasi tingkat dasar dari material yang telah di hasilkan. Pengujian SEM-EDX digunakan untuk menganalisis bentuk dan morfologi permukaan, serta komposisi penyusun dari suatu bahan atau material.
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptxAnAm688822
Termodinamika merupakan salah satu cabang fisika yang membahas mengenai perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain. Hukum pertama termodinamika dan hukum termodinamika kedua menjadi acuan dalam membahas mengenai perubahan energi
Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan akhirnya mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang bersangkutan dengan suatu data. Istilah "Statistika" berbeda dengan "Statistik".
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
1. PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN
OLEH:
IMAS EVA WIJAYANTI, M.Si
LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
2. PRAKTIKUM 1
PRINSIP KALORIMETER SEDERHANA
(Didahului dengan Video Aslab dan Online Laboratory)
A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari cara kerja kalorimeter
2. Menentukan kalor lebur es
B. Teori Dasar
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator,
misalnya gelas styrofoam atau plastik yang bersifat isolator. Dengan demikian, selama reaksi
berlangsung dianggap tidak ada kalor yang diserap maupun dilepaskan oleh sistem ke
lingkungan, sehingga:
Qreaksi + Qkalorimeter + Qlarutan = Qsistem
Qreaksi + Qkalorimeter + Qlarutan = 0
atau
Qreaksi = - (Qkalorimeter + Qlarutan)
Jika nilai kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, kalor kalorimetr dapat diabaikan sehingga
perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimeter.
Qreaksi = -Qlarutan
Qlarutan = m x c x ∆T
dengan Q = kalor reaksi (J atau kJ)
m = massa (g atau kg)
c = kalor jenis (J/go
C atau J/kg K)
∆T = perubahan suhu (o
C atau K)
C. Alat dan Bahan
1. Alat: kalorimeter, termometer, gelas ukur, timbangan
2. Bahan: keping-keping es, air
D. Prosedur Percobaan
1. Menimbang kalorimeter kosong dan pengaduk
2. Mengisi kalorimeter dengan air setengah bagian, kemudian ditimbang lagi
3. Memasukkan kalorimeter ke dalam selubung luarnya dan mencatat temperatur mula-
mula
3. 4. Memasukkan potongan es ke dalam kalorimeter kemudian tutup serta aduk
5. Mencatat temperatur kesetimbangannya
6. Menimbang kembali kalorimeter tersebut
E. Pertanyaan
1. Apa syarat bagi sebuah kalorimeter ideal?
2. Apa perbedaan kalor jenis, kapasitas kalor, dan kalor lebur?
3. Apa yang dimaksud kesetimbangan termal?
4. Apa yang dimaksud dengan harga air kalorimeter?
5. Bagaimana menentukan temperatur kesetimbangannya?
F. Link video tentang praktikum ini:
http://amrita.olabs.edu.in/?sub=73&brch=8&sim=145&cnt=1
https://youtu.be/Inmo1XiYLN4
G. Catatan:
1. Kelompok 1, 2, dan 3 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa
gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
4. PRAKTIKUM 2
Membuat Termometer Sederhana
A. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja termometer melalui rancangan sederhana
B. Dasar Teori
Empat ratus tahun yang lalu, akan sulit bahkan mustahil untuk mengatakan berapa
besarnya suhu dari udara yang sedang berlangsung air atau senyawa lainnya. Hal itu terjadi
karena waktu itu tidak alat seperti termometer yang berfungsi untuk mengukur besarnya suhu.
Pada waktu itu keadaan hanya dapat digambarkan sebagai panas, dingin atau hangat. Untuk
membuat suatu standar pengukur suhu, mari kita rancang percobaan berikut:
C. Alat dan Bahan
1. Alas tahan panas
2. Pembakar Bunsen dan korek api
3. Kasa kawat dan tripod
4. Tutup labu yang berlubang di tengahnya
5. Tabung reaksi
6. Dudukan retor
7. Bosshead dan klem
8. Pewarna makanan
9. Spidol yang dapat dihapus
D. Prosedur kerja
1. Susunlah peralatan seperti pada gambar
2. Gunakan dudukan retor dan klem untuk menjaga labu dan tabung reaksi kaca ketika
dipanaskan. Catat hasil penelitiannmu
3. Matikan pembakar Bunsen sebelum air mendidih
4. Selidiki apa yang terjadi ketika air mendingin. Catat hasil penyelidikanmu itu!
5. Jelaskan bagaimana peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini dapat berguna
untuk dijadikan sebagai sebuah termometer
5. E. Pertanyaan
Bagaimana hasil rancangan alat ukur suhu milik Anda? Bandingkan presisi dan akurasi
F. Catatan:
1. Kelompok 4, 5, dan 6 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini. Buat video
sendiri dari hasil praktikum sendiri
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
6. PRAKTIKUM 3
Membuat rancangan Kalorimeter sederhana
(Praktikum dapat dilakukan di rumah masing-masing/kelompok)
A. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja kalorimeter melalui rancangan sederhana
B. Teori
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan
energi, yaitu sistem dan lingkungan. Pada hukum Termodinamika 1, dinyatakan bahwa energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah ke bentuk yang lain. Oleh karena
itu, jumlah energi yang diperoleh oleh sistem dan sama dengan jumlah energi yang dilepaskan
oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan. Kalorimeter
sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Sehingga
wadah dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung.
C. Alat dan Bahan:
Gelas Styrofoam (bekas pop mie)
Kapas
Papan Styrofoam
Batang pengaduk kayu yang diberi potongan dari gelas plastik bekas wadah air mineral sebagai
baling-baling
Termometer
Gunting
Lakban
D. Prosedur
1. Menumpuk dua gelas Styrofoam menjadi satu
2. Memberi kapas sampai padat pada celah di antara gelas Styrofoam
3. Memotong papan Styrofoam sehingga berbentuk lingkaran yang akan digunakan
sebagai tutup kalorimeter
4. Melubangi tutup kalorimeter yang akan digunakan sebagai tempat batang pengaduk dan
termometer
7. 5. Melapisi tepian tutup kalorimeter dan tepian lubang lubang pada tutup kalorimeter
dengan lakban agar tidak terkikis
6. Memasukkan 25 mL akuades ke dalam kalorimeter dan dicatat suhunya (T1)
7. Air tersebut dikeluarkan dari kalorimeter dan dipanaskan sehingga naik suhunya 10 o
C
dari semula, kemudian masukkan kembali ke dalam kalorimeter, catat suhunya (T2)
8. Kocok air dalam kalorimeter hingga konstan
9. Hitung tetapan kalorimeter dengan rumus k = Q2 / (∆T - T1)
E. Pertanyaan
1. Bagaimana hasil akhir tetapan kalorimeter?
2. Bagaimana bisa hal ini bisa terjadi?
3. Apa yang akan terjadi jika ada lubang yang terbuka?
F. Catatan:
1. Kelompok 7, 8, dan 9 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini. Buat video
sendiri dari hasil praktikum sendiri
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
8. PRAKTIKUM 4
MEMAHAMI PRINSIP TERMOKIMIA
(Video Aslab dan Online Laboratory)
A. Tujuan Percobaan
a. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan kalor
b. Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana
B. Dasar Teori
Penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia disebut
termokimia, yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Reaksi kimia
termasuk proses isothermal, bila dilakukan di udara terbuka, maka kalor reaksi:
Qp = ΔH
Akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi:
Q = ΔHreaksi = Hhasil reaksi – Hpereaksi
Supaya terdapat keseragaman harus ditetapkan keadaan standar, yaitu suhu 25 o
C dan tekanan
1 atm. Dengan demikian, perhitungan termokimia didasarkan pada keadaan standar, contoh:
AB + CD → AC + BD ΔHo
= x kJ mol-1
ΔHo
adalah lambang (notasi) perubahan entalpi reaksi pada keadaan itu.
Ditinjau dari jenis reaksi, terdapat empat jenis kalor, yaitu sebagai berikut.
• Kalor pembentukan, ialah kalor yang menyertai pembentukan satu mol senyawa
langsung dari unsur-unsurnya. Contohnya ammonia (NH3), harus dibuat dari gas
nitrogen dan hidrogen, sehingga reaksinya:
½ N2(g) + 1½ H2(g) → NH3(g) ΔHo
= -46 kJ mol-1
Karena NH3 harus 1 mol maka koefisien reaksi nitrogen dan hidrogen boleh dituliskan sebagai
pecahan. Energi yang dilepaskan sebesar 46 kJ disebut kalor pembentukan amonia (ΔHo
NH3).
• Kalor penguraian, (kebalikan dari kalor pembentukan), yaitu kalor yang menyertai
penguraian 1 mol senyawa langsung menjadi unsur-unsurnya, contoh:
HF(g) → ½ H2(g) + ½ F2(g) ΔH = +271 kJ mol-1
• Kalor penetralan, ialah kalor yang menyertai pembentukan 1 mol air dari reaksi
penetralan (asam dan basa), contoh:
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 121 kJ mol-1
• Kalor reaksi, yakni kalor yang menyertai suatu reaksi dengan koefisien yang paling
sederhana, contoh:
9. 3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g) ΔH = -92 kJ
Kalor yang menyertai suatu reaksi dapat ditentukan dengan percobaan laboratorium.
Zat pereaksi yang terukur direaksikan di dalam kalorimeter, yaitu alat yang akan mengukur
kalor yang dihasilkan atau diserap reaksi tersebut. Jika reaksi eksotermik, kalor yang dihasilkan
akan menaikkan suhu air dalam kalorimeter. Besarnya kalor dapat dihitung dengan kenaikan
suhu dan massa air di dalam alat tersebut. Sebaliknya, jika reaksi endoterm, maka suhu air akan
turun sehingga dapat dihitung kalor yang diserap reaksi.
(Syukri S. 1999. Kimia Dasar I, Bandung: ITB Press)
Kalor (heat) adalah perpindahan energi termal antara dua benda yang suhunya berbeda.
Sering dikatakan “aliran kalor” dari benda panas ke benda dingin. Walaupun kalor itu sendiri
mengandung arti perpindahan energi, biasanya disebut “kalor diserap” atau “kalor dibebaskan”
ketika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. Untuk
menganalisis perubahan energi yang berkaitan dengan reaksi kimia pertama-tama harus
mendefinisikan sistem, atau bagian tertentu dari alam yang menjadi perhatian kita. Untuk
kimiawan, sistem biasanya mencakup zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia dan fisika.
Sebagai contoh dalam suatu percobaan penetralan asam-basa, sistem dapat berupa kalorimeter
yang mengandung HCl yang di dalamnya ditambahkan larutan NaOH. Sisa alam yang berada
di luar sistem di sebut lingkungan (surrounding).
(Sumber : http://aatuhalu.wordpress.com/../16, diakses 8:24 / 11-12-2011)
Jumlah perubahan kalor selama perubahan kimia dapat diukur dalam suatu kalorimeter
(yang diukur adalah temperaturnya). Kalorimeter terdiri atas tabung yang dibuat sedemikian
rupa, sehingga tidak ada pertukaran atau perpindahan kalor dengan lingkungan di sekitarnya,
atau sekelilingnya. Walaupun ada itu dapat terjadi sekecil mungkin, sehingga dapat diabaikan.
Botol termos dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana, yang dihubungkan atau
dibungkus busa pastik, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ada pertukaran kalor antara
kalorimeter dan isinya sehingga menera kalorimeter (yaitu permukaan kalor yang diserap
kalorimeter), seteliti mungkin sesuai dengan pelajaran yang dipelajari.
Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhunya sebesar 1o
C disebut
tetapan kalorimeter. Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan tetapan kalorimeter
ialah dengan mencantumkan sejumlah “air dingin” dengan massa mol, dan suhunya T dengan
sejumlah “air panas” dengan massa mol, dan suhunya T di dalam kalorimeter yang ditentukan
tetapannya pada temperatur air yang dicampurkan tidak lebih dari 30o
C. Jika kalorimeter tidak
menyerap kalor dari campuran ini. Kalor yang diberikan air panas harus sama dengan kalor
yang diserap air dingin. Harga tetapan kalorimeter degan temperaturnya tidak langsung dapat
diukur, yang dapat diukur adalah perubahan temperaturnya.
10. C. Alat dan Bahan
Alat
1. Kalorimeter
2. Gelas Ukur
3. Gelas Kimia
4. Termometer
5. Pipet tetes
6. Penangas
Bahan
1. Air
2. Etanol
D. Prosedur Kerja
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
o Memasukkan 20 mL air ke dalam kalorimeter dan mencatat temperaturnya
o Memanaskan air hingga suhunya 10 o
C di atas kamar
o Mencampurkan air yang berbeda suhu tersebut lalu aduk atau kocok
o Mengamati selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah pencampuran dan
mencatatnya.
Tabel pengamatan penentuan tetapan kalorimeter
T T (o
C)
1
2
3
4
5
6
7
8
11. 9
10
Tc
o Membuat kurva suhu (temperatur) terhadap waktu (menit)
2. Penentuan Kalor Pelarutan Etanol dalam Air
o Memasukan 18 mL air ke dalam kalorimeter dan mencatat temperaturnya
o Mengukur suhu 29 mL etanol lalu mencatatnya dan memasukkan ke dalam kalorimeter
o Mencampurkan etanol dan air tersebut lalu aduk atau kocok
o Mengamati selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit setelah pencampuran dan
mencatatnya.
o Mengulangi percobaan tersebut dengan volume yang berbeda.
Tabel pengamatan penentuan kalor etanol dalam air
No Volume (ml) Waktu
(menit)
Suhu
Campuran
(Tc) o
C
Air Etanol
1. 18 29 ½
1
1 ½
2
2 ½
3
3 ½
4
Tc =
2 27 19
3 36 14,5
12. 4 36 11,6
5 36 5,8
6 45 4,8
o Menghitung ∆H dan membuat grafik
E. Pertanyaan
1. Jika sistem dipelajari hanya menyangkut zat padat dan zat cair saja, maka kerja sistem dapat
diabaikan. Apakah akibat dari keadaan ini?
2. Untuk menentukan tetapan kalorimeter, seseorang melakukan eksperimen dengan
menggunakan 40 mL air panas (T= 35 o
C). Data yang diperoleh adalah:
Waktu (menit) Temperatur (o
C)
0 ….
1 28,8
2 28,6
3 28,4
4 28,2
5 28,0
Dengan anggapan bahwa rapat massa air 1 g/dm3
, tentukan tetapan kalorimeter?
F.Catatan
1. Kelompok 10, 11, dan 12 membuat video dan presentasi praktikum ini, buat video
sendiri dari hasil percobaan, sebagai gambaran bisa disimak video berikut:
https://youtu.be/i6YVKozj6vE
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
13. PRAKTIKUM 5
KESETIMBANGAN KIMIA
A. Tujuan Percobaan
Menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara iodium dengan kalium iodida.
Meliputi: pengertian kesetimbangan kimia dan harga tetapan kesetimbangan reaksi antara
iod dengan kalium iodida
B. Dasar Teori
Kesetimbangan kimia adalah satu proses yang terjadi pada larutan meliputi perubahan
fisika (peleburan, penguapan) serta perubahan kimia (termasuk elektrokimia). Perubahan
konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan atau jumlah relatif reaktan dan
produk. Perubahan tekanan dan volume memungkinkan pengaruh yang sama terhadap sistem
gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta
kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaan setimbang dengan cara
mempercepat laju reaksi maju atau balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi
kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan.
C. Prosedur percobaan
1. Alat dan bahan
a. Alat
Corong pisah
Pipet tetes
Labu Erlenmeyer
Buret 50 mL
Statif dan klem
Gelas ukur
Pipet skala
Botol semprot
Spatula
Batang pengaduk
Filter
b. Bahan
Larutan Natrium tiosulfat 0,2 M
Larutan kalium iodida 0,1 M
Larutan amilum 1%
Kristal KI
Larutan iod jenuh dalam kloroform
2. Prosedur kerja
a. Menyiapkan dua buah corong pisah dan diberi label A dan B
b. Masing-masing corong pisah ini diisi 30 mL iod jenuh dalam kloroform
14. c. Corong pisah A diisi 100 mL air, sedangkan corong pisah B diisi 100 mL larutan
kalium iodida 0,1 M. Dicatat perubahan yang terjadi hingga terjadi reaksi
berupa larutan setimbang.
d. Diambil masing-masing 5 mL lapisan dietil eter dan dimasukkan dalam
Erlenmeyer.
e. Ditambahkan 2 gram padatan kalium iodida dan 20 mL air sambil diguncang
kemudian dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,02 M hingga berwarna
biru.
f. Masing-masing corong pisah diambil 50 mL lapisan air hingga diperoleh warna
bening. Dibuat perhitungannya.
Tabel pengamatan:
Volume Botol A Botol B
Lapisan air Lapisan
kloroform
Lapisan air Lapisan
kloroform
Volume yang
dipipet
Volume yang
dititrasi
Volume
Na2S2O3
Catatan:
1. Kelompok 13, 14, dan 15 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa
gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan
15. PRAKTIKUM 6
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
a. Tujuan percobaan
1. Mengamati pergeseran kesetimbangan pada senyawa Fe3SCN dengan penambahan
salah satu komponennya
2. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan Azas Le
Chatelier
3. Membuktikan adanya reaksi dapat balik
4. Mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap system kesetimbangan
b. Landasan teori
Kesetimbangan itu bersifar dinamik, artinya pada keadaan itu konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksinya tidak berubah oleh waktu, sebab reaksi maju dan reaksi
balik terjadi dengan kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan kimia terdapat dua jenis
reaksi yaitu reaksi irreversible dan reversible. Pada reaksi reversible, reaksi dapat
terjadi kesetimbangan dengan ciri: 1) reaksi berlangsung dalam dua arah yang
berlawanan, 2) reaksi berlangsung terus menerus, 3) reaksi terjadi dalam ruang tertutup,
4) laju reaksi ke arah kanan sama dengan laju reaksi ke arah kiri.
c. Prosedur Percobaan
Percobaan 1:
Tabung reaksi dan rak
Spatula
Pipet tetes
Silinder ukur
Neraca
Aquades
Larutan KI 1 M
Pb(CH3COO)2 padat
Prosedur Kerja Percobaan 2
1. Memasukkan Pb(𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2 yang berwarna putih dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan larutan KI 1 M sebanyak 5 mL sehingga terbentuk larutan berwarna
kuning keruh.
3. Mengendapkan larutan kemudian mencuci endapan dengan cara mencampurkan
dengan aquades, mengendapkan kemudian membuang larutannya sebanyak 10 kali.
4. Menambahkan larutan 𝐾2𝑆𝑂4 1 M sebanyak 5 mL pada endapan atau padatan 𝑃𝑏𝐼2
Percobaan 2:
Cawan penguap
Bunsen, kaki tiga, kawat kasa
Neraca
16. Padatan CuSO4.5H2O
Air
Prosedur Kerja Percobaan 3
1. Memanaskan 10 gram CuS𝑆𝑂4.5𝐻2O dipanaskan dalam cawan penguap. Amati apa
yang terjadi!
2. Padatan didinginkan dan ditetesi air, amati apa yang terjadi!
3. Data Pengamatan
Percobaan 1:
a) Warna Pb (𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2 mula-mula =
b) Pb (𝐶𝐻3𝐶𝑂𝑂)2+larutan K𝐼(𝑎𝑞) =
c) Warna endapan + 𝐾2𝑆𝑂4 =
d) Warna endapan + KI =
Percobaan 2:
No. Aktivitas Pengamatan
1. Sebelum dipanaskan
2. Sesudah dipanaskan
3. Ditambah air
Catatan:
1. Kelompok 16, 17, dan 18 membuat video dan presentasi tentang praktikum ini, bisa
gunakan simulasi dari video yang telah saya lampirkan di atas
2. Semua individu membuat laporan berdasarkan hasil pengamatan