SlideShare a Scribd company logo
WELCOME
PENUNTUN FISIKA DASAR
Search
Dr. Wa Ode Sukmawati Arsyad, M.Si
PENUNTUN FISIKA
UPT LABORATORIUM DASAR
Alamat : Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu,
Kendari, 93131
Buku penuntun praktikum ini dimaksudkan
untuk membantu mahasiswa Tingkat Persiapan
Bersama (TPB) Universitas Halu Oleo dalam
melaksanakan praktikum Fisika Dasar/Fisika
Dasar 1/Fisika Dasar 2. Praktikum ini merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang terpadu dengan
materi teori Fisika Dasar.
Masukan dari Lokakarya Revisi Penuntun
1. Penyesuaian judul praktikum dengan lab lanjut dijurusan masing-masing agar tidak
tumpang tindih
2. Pengurangan judul besar praktikum
3. Penyederhanaan tujuan dan item praktikum
4. Pengenalan virtual lab
5. Penyederhanaan format laporan praktikum
FISIKA DASAR
EKSPERIME
N HUKUM
HOOKE
4
3
2
VISKOSITAS
ZAT CAIR
MOMENT
UM
SUDUT
DAN
BENDA
TEGAR
1
PENGUKUR
AN DASAR
EKSPERIMEN
MELDE
6
KOEFISIEN
MUAI
PANJANG
5
7
EKSPERIME
N HUKUM
OHM
8
TRANSFORMAT
OR
PRINSIP
KERJA
LENSA
9 10
EKSPERIMEN
DAYA
DISPERSI
PENGUKURAN DASAR
Tujuan
1. Mengenal alat-alat ukur dasar beserta
ketelitiannya.
2. Mengenal besaran fisis panjang dan massa,
kemudian menggunakannya untuk menghitung
besaran-besaran fisis yang lain.
3. Mengetahui konsep dasar penentuan kesalahan
relatif dari hasil pengukuran
PENGUKURAN DASAR
Prosedur Percobaan
1. Melakukan Pengukuran panjang, lebar dan tebal
benda menggunakan mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup
2. Melakukan Penimbangan massa benda dengan
neraca digital
MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR N
F
m.g cos 
m.g
m.g sin 

Tujuan
1. Memahami analogi antara gerak translasi dan gerak rotasi
benda tegar
2. Menyelediki hubungan antara percepatan benda dengan
momen inersia pada gerak rotasi.
3. Menghitung besarnya torka, momen inersia dan percepatan
anguler benda yang berotasi.
4. Menentukan besarnya kecepatan anguler dan kecepatan linier
5. Membuktikan bahwa energi mekanik total pada benda tegar
yang berotasi adalah tetap.
MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR N
F
m.g cos 
m.g
m.g sin 

Prosedur Percobaan
Bidang Miring
1. Ukurlah jarak S antara dua garis pada bidang miring
2. Aturlah sudut pada bidang miring menggunakan busur derajat
sebesar 200
3. Letakan benda I tepat di garis atas, di tahan dengan balok kayu
kecil. Ukurlah waktu untuk benda sampai pada garis bawah.
Usahakanlah agar benda langsung mulai bergerak ke bawah.
Seandainya di sorong atau bergerak ke atas sedikit maka
hasilnya tidak bisa baik. Lakukan pengukuran waktu sampai
beberapa kali.
4. Ubalah sudut θ sebesar 300, ulangi langkah 3 dan 4 di atas.
5. Catatlah bentuk geometris dari benda I dan II dan ukurlah
diameternya (untuk pipa diameter dalam dan luar)
6. Dengan memakai benda II ulangi langkah 3 – 5
MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR
Prosedur Percobaan
Rotasi
1. Ukur diameter poros roda, dan tanyakan pada asisten massa
roda.
2. Pasang dan lilitkan salah satu ujung tali pada roda.
3. Gantungkan beban pada ujung tali yang lain.
4. Ukur panjang tali dari roda ke beban yang tergantung.
5. Dengan posisi tali yang digantungkan beban terlilit pada roda
secara teratur, lepaskan secara tiba-tiba, amati yang
menyebabkan roda berputar lebih cepat.
6. Catat waktu yang diperlukan beban bergerak sampai
mencapai jarak maksimum (panjang tali).
7. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak mungkin
8. Ulangi percobaan ini dengan beban yang lain.
VISKOSITAS ZAT CAIR
Tuhuan
1. Memahami konsep dasar tentang viskositas.
2. Memahami gaya-gaya yang bekerja pada benda yang bergerak
dalam zat cair.
3. Menentukan besarnya kecepatan terminal bola yang bergerak
dalam fluida.
4. Menentukan koefisien viskositas zat cair
W
Fv FA
VISKOSITAS ZAT CAIR
Prosedur Percobaan
1. Gunakan 3 buah bola dengan ukuran yang berbeda-beda (besar,
sedang dan kecil). Ukurlah diameter masing-masing bola 5 kali
pada tempat yang berbeda-beda. Gunakan mikrometer sekrup
untuk pengukuran ini (perhatikan skala terkecil alat).
2. Timbanglah massa masing-masing bola dengan neraca analitis.
3. Siapkan tabung gelas berisi gliserin/oli. Tempatkan dua karet
gelang pada tabung dengan cara melingkarkannya. Dengan jarak
20 cm
4. Pastikan saringan pengambilan bola sudah tersedia di dasar
tabung. Lepaskan bola pertama dari permukaan zat cair. Ukurlah
dengan stopwatch waktu tempuh bola dalam melintasi jarak d1.
Lakukan percoban ini secara berulang. (Pada waktu melepaskan
bola, pastikan bahwa dalam zat cair tidak terdapat gelembung
udara).
5. Ulangi langkah 5 untuk bola yang lain
6. Ubahlah jarak antara kedua karet gelang menjadi 30 cm. Untuk
mengubahnya geser karet gelang yang ada di bawah dan jangan
mengubah kedudukan karet gelang yang ada di atas).
7. ulangi langkah 5 dan 6 untuk masing-masing jarak ini
W
Fv FA
EKSPERIMEN HUKUM HOOKE
Tujuan
1. Memahami Hukum Hooke
2. Menetukan Konstanta Pegas
X0
W
Gambar 1. Posisi pegas sebelum dan
sesudah diberi beban
X
X1
Pegas
Seri
Pegas
paralel
Gambar 2. Susunan seri dan paralel pada
pegas
EKSPERIMEN HUKUM HOOKE
Prosedur Percobaan
Menentukan konstannta pegas tunggal
1. Tempatkan sebuah pegas pada tempatnya seperti
Gambar 1. Ukurlah panjang pegas tesebut x0.
2. Kemudian ditambahkan beban dengan massa 10 g,
sehingga pegas bertambah panjang menjadi x1.
Diperoleh pertambahan panjang .
3. Ulangi Pengukuran pertambahan panjang pegas
dengan massa 20 g, 30 g, 40 g, 50 g, dan 60 g.
4. Ulangi langkah 1 sampai 3 dengan pegas yang lain.
Prosedur Percobaan
Menetukan Konstanta pegas yang disusun seri dan
paralel
1. Tempatkan pegas pada tempatnya dan susunlah
secara seri dan paralel seperti gambar 2.
2. Kemudian lakukan seperti percobaan A no.2.
Sehingga diperoleh pertambahan panjang pegas
yang disusun seri maupun paralel .
3. Untuk pegas yang disusun seri digunakan beban
dengan massa 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, 50 g, dan 60
g.
4. Sedang untuk pegas paralel digunakan beban
dengan massa 15 g, 30 g, 45g, 60 g, 75 g, dan 90 g.
EKSPERIMEN MELDE
Prosedur Percobaan
1. Buatlah rangkailah peralatan yang akan digunakan seperti pada
gambar disamping:
2. Gantungkan beban kecil pada ujung tali melalui katrol sehingga
tali nampak tegang.
3. Periksalah bahwa katrol berputar dengan bebas.
4. Gunakkan catudaya 3 volt 50 Hz, getarkan vibrator sehingga
terjadi gelombang pada tali
5. Ubahlah panjang tali dengan menggeser vibrator dengan
perlahan-lahan sehingga mendapat gelombang stasioner dengan
amplitudo maksimum
6. Catat beban m dan posisi simpul l
7. Ulangi langkah 3 dan 4 hingga beberapa kali
8. Variasikan massa beban
9. Ulangi poin 3 hingga 7 dengan tali yang lain.
Medium Mb (Kg) Ln (m) n
Tasi
Benang
Kawat
L= (3/2)
4
3
2
1
Ket: 1. Vibrator 2. Katrol
3. Beban 4. Meja
KOEFISIEN MUAI PANJANG
TUJUAN
1. Memahami prinsip dan konsep dasar ekspansi termal
2. Memahami pengaruh kenaikan temperatur terhadap sifat bahan
3. Menentukan koefisien muai panjang tembaga dan aluminium berbentuk
batang silinder pejal
KOEFISIEN MUAI PANJANG
Prosedur Percobaan
1. Pasang peralatan muai panjang diatas meja seperti pada gambar.
Periksa skala perubahan panjang, apakah dalam keadaan normal.
Pastikan bahwa jarum penunjuk menunjuk pada titik nol.
2. Ambil salah satu pipa logam, ukur panjangnya dengan teliti (Lo)
kemudian masukkan pada peralatan muai panjang. Salah satu
ujung pipa logam menyentuh tungkai skala perubahan panjang.
3. Jarum pada skala perubahan panjang diberi simpangan sedikit
supaya dapat dipastikan bahwa batang telah menyentuh skala.
4. Nyalakan kompor listrik. Hubungkan salah satu ujung pipa dengan
sumber uap panas melalui pipa penghubung. Perhatikan
penunjukkan skala dan temperatur bahan setiap 30 detik
3
2
3
1
4
5
6
7
8
Gambar 1. Rangkaian Percobaan
Ket: 1. Batangan logam, 2. Alat ukur perubahan
panjang, 3. Tiang penyangga, 4. Pipa saluran uap
panas, 5. Termometer, 6. Bejana berisi air, 7.
Kompor listrik, 8. Meja praktikum
No T1 (OC) T=(T1- TO)OC L1 (m) L =(L1x0,01mm)
1
2
3
4
5
EKSPERIMEN HUKUM OHM
Tujuan
1. Menentukan hambatan lampu pijar
2. Menentukan besarnya daya yang terpakai
3. Menganalisa grafik hubungan hambatan logam (konduktor)
sebagai fungsi kuat arus.
EKSPERIMEN HUKUM OHM
Prosedur Percobaan
1. Rangkailah alat-alat seperti pada gambar
2. Ukurlah kuat arus (I) yang dimulai dari tegangan rendah (0 - 12)
volt, amati arus dan tegangan pada saat lampu mulai menyala
3. Gantilah lampu dengan karbon dan ulangi pengukuran untuk kuat
arus (I) dan tegangan (V).
Untuk kawat email
1. Ukurlah besarnya hambatan kawat email untuk 5m, 10m, 15 m,
dan 20 m.
2. Ukur pula diameter kawat email tersebut.
3. Ukurlah hambatan lampu pijar dengan ohmmeter
No Vs (Volt) I (A) V (volt) Keterangan
1
2
3
4
5
6
No L (m) R (Ω) d (m)
1
2
3
4
TRANSFORMATOR
Prosedur Percobaan
1. Susunlah transformator seperti pada Gambar 1 berikut ini, dengan memghubungkan
kumparan primer pada terminal catu daya 4 V.AC dalam posisi OFF.
2. Untuk membedakan tegangan primer ukurlah GGL yang diparalelkan dengan lilitan
sekunder yang berbeda.
3. Catu daya dibuat ON, ukurlah tegangan AC (VS) dan arus AC (IS) dengan menggunakan pada
lilitan sekunder 1000 dan lilitan primer 500 liiltan.
4. Ukurlah tegangan primer dan sekunder dari rangkaian
5. Ulangi prosedur 1 sampai 4 dengan mengganti mengganti lilitan sekunder 500 dan lilitan
primer 1000
Np Ns V
Vs
Vs
PRIMARY SECONDARY
POWER
SUPPLY
LAMINATED CORE
MAGNETIC FLUX LINKAGE
Gambar 1
NO Vp (Volt) Np (lilitan) Ns (lilitan) Vs (Volt)
1
2
3
4
PRINSIP KERJA LENSA
Prosedur Percobaan
Lensa Tunggal
1. Hubungkan lampu ke PLN, ukurlah tinggi benda (panjang anak panah).
2. Susunlah sistem optik berurutan sebagai berikut : benda (dengan lampu di
belakangnya), lensa positif lemah dan layar.
3. Ambillah jarak L benda ke layar, ukur dan cacat jarak layar ke benda itu.
4. Atur kedudukan lensa hingga diperoleh bayangan tegas pada layar, dan atur lagi
jarak lensa ini sehingga diperoleh bayangan tegas yang lain (tanpa mengubah
jarak benda L). Catat kedudukan lensa dan ukur tinggi bayangannya.
5. Ulangilah prosedur 3  4, sebanyak tiga kali dan gunakan harga L yang
berlainan (tanyakan pada Asisten).
6. Pada salah satu kedudukan dimana pada layar terdapat bayangan tegas, ukurlah
tinggi bayangan ini.
7. Letakan lensa negatif diantara layar dan lensa positif. Jangan mengubah letak
lensa dan layar. Ukurlah jarak layar ke lensa positif dan jarak layar ke lensa
negatif.
8. Aturlah kedudukan layar sehingga terdapat bayangan tegas pada layar. Ukurlah
jarak layar le lensa negatif, dan ukurlah tinggi bayangan yang terjadi.
9. Ulangilah prosedur 6  8, sebanyak 3 kali.
10. Ulangi prosedur 2  5 untuk lensa (++).
11. Ulangi prosedur 2  5 untuk gabungan lensa (+) dan (++), perhatikan jarak ke
dua lensa tersebut.
S1*
S1
Benda Lensa + Layar
F*
L
No Lensa L (m) S (m) S’ (m)
Keteran
gan
1
I
2
3
4
II
5
6
PRINSIP KERJA LENSA
Prosedur Percobaan
Lensa Gabungan
1. Ambil jarak L(benda ke layar), ukur dan catat jarak tersebut
2. Letakkan lensa positif lemah dan lensa positif kuat diantara benda dan layar
3. Aturlah kedudukan kedua lensa tersebut sehingga diperoleh bayangan yang
tegas pada layar
4. Ukurlah jarak benda dan bayangan untuk lensa positif lemah dan lensa positif
kuat
Benda
Lensa +
Bayangan
Akhir
P
Q
Lensa -
No L (m) S1 (m) S1’ (m) S2 (m) S2’ (m) Keterangan
1
2
3
EKSPERIMEN DAYA DISPERSI
Prosedur Percobaan
1. Hubungkan sumber cahaya dengan power supply, tanpa prisma di meja prisma, tempatkan layar kira-kira 50 cm
100 cm dari sumber cahaya.
2. Pilihlah slide tunggal, tempatkan di depan sumber cahaya. Aturlah posisinya hingga cahaya tajam berbentuk garis
berwarna putih muncul pada layar.
3. Tempatkan prisma dimeja prisma sehingga cahaya yang keluar dari slide terpotong oleh prisma. Aturlah posisi
prisma dan kotak sumber cahaya sehingga bayangan dari spektrum muncul pada layar.
4. Putarlah prisma perlahan-lahan searah jarum jam sehingga sudut minimum diperoleh untuk masing-masing cahaya
biru, kuning dan merah.
5. Lakukan pengukuran a dan b sehingga diperoleh besar sudut deviasi minimum indeks bias prisma untuk tiap warna
biru, kuning dan merah.
6. Ulangi metode diatas dengan mengubah jarak layar, prisma dan kotak sumber cahaya.
LAYAR
a
b

Y
A
R
PRISMA
LIGHT BOX
Gambar 1a
Warna Biru Warna Merah Warna Kuning
a b Ф a b Ф a b Ф
FISIKA DASAR II
EKSPERIME
N HUKUM
OHM
4
3
2
RANGKAIA
N LISTRIK
DC
PENGUKUR
AN
TEGANGAN
LISTRIK
DENGAN
OSILOSKOP
1
PENGENALA
N ALAT
UKUR
LISTRIK DAN
KOMPONEN
LISTRIK
JEMBATAN
WHITESTONE
6
MEDAN
MAGNET
INDUKSI DAN
MOTOR LISTRIK
5
7
TRANSFORMAT
OR
8
PRINSIP
KERJA
LENSA
EKSPERIME
N DAYA
DISPERSI
9
LASER
5
PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN LISTIK
Tujuan
1. Mengetahui cara penggunaan multimeter digital dan analog
2. Dapat memahami konfigurasi Multimeter dan kontrol indikator
yang terdapat pada sebuah Multimeter
3. Memahami sifat dan karakteristik resistor
4. Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai
dan toleransi dari resistor.
5. Mengetahui perbandingan nilai resistansi resistor berdasarkan
gelang warna dan pembacaan multimeter.
PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN LISTIK
Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan tiga buah resistor dan catat kode warna resistor
tersebut
2. Ukur besar hambatan ketiga resistor dengan ohmmeter
3. Hubungan salah satu resistor dengan power supply pada papan
rangkaian
4. Ukur besarnya arus dan tegangan pada resistor dengan
multimeter
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk resistor kedua dan ketiga
No. Warna
Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4
1
2
3
4
5
No. R (Ω)
1
2
3
4
5
No. I (A) V (Volt)
1
2
3
4
5
PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP
TUJUAN
1. Mampu menggunakan osiloskop untuk mengukur bentuk
fungsi, frekuensi, amplitudO, dan beda fasa dari sinyal
tegangan.
2. Memahami pengukuran tegangan atau arus AC, DC
menggunakan alat ukur yang tepat
Diagram blok osiloskop Ilustrasi cuplikan sinyal
PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP
Prosedur Percobaan
Mengukur tegangan pada arus searah (DC)
1. Dalam eksperimen ini kita akan mengukur tegangan dari perangkat
baterai. Tersedia: baterai berhubungan seri dan baterai berhubungan
parallel.
2. Siapkan osiloskop anda sehingga siap untuk pengukuran tegangan DC.
3. Ukurlah baterai-baterai yang telah disediakan dengan multimeter
4. Catat nilai tegangan yang terbaca pada multimeter
5. Sambungkan probe osiloskop ke baterai atur vertical scale knob
sehingga dapat terlihat bentuk fungsi tegangan dengan jelas
6. Catat bentuk gelombang yang teramati pada layar osiloskop
7. Catat pula nilai tegangan Vrms yang ditampilkan osiloskop.
Rangkaian
sumber DC
Multimeter Osiloskop
Vrms (volt) Vrms (volt)
Baterai A
Baterai B
Seri
Paralel
PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP
Prosedur Percobaan
Mengukur tegangan pada arus bolak-balik
1. Gambar bentuk gelombang keluaran yang teramati pada layar osiloskop.
2. Catat Vrms, Vpp, Vmaks dan periodanya.
3. Gunakan juga multimeter untuk mencatat tegangan keluarannya.
4. Ulangi langkah 3-5 dengan memvariasi tegangan dan frekuensi keluaran
signal generator sebanyak 4 kali.
Variasi sumber
AC
Multimeter Osiloskop
Vrms (volt) Vrms (volt) Vpp (volt) Vmaks (volt)
1
2
3
4
RANGKAIAN LISTRIK DC
Tujuan
1. Menyusun rangkaian resistor seri, parallel, dan kombinasi seri
paralel.
2. Menentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap
resistor.
3. Menentukan besarnya tegangan pada setiap resistor
V V V
R1 R2 R3 Rek
V V
R1
R2
R3
Rek
V
RANGKAIAN LISTRIK DC
Prosedur Percobaan
Rangkaian Seri Tiga Buah Resistor
1. Ukurlah besarnya tegangan sumber (baterai) yang disediakan
2. Buatlah rangkaian seri 3 buah resistor dan rangkaian seri 3 buah
bola lampu seperti pada Gambar .
3. Ukurlah besarnya arus listrik yang mengalir pada masing-masing
resistor
4. Ukurlah besarnya tegangan pada masing-masing resistor.
5. Apa yang akan terjadi jika salah satu bola lampu pada rangkaian 1
di off-kan?
V V V
R1 R2 R3 Rek
NO Vs (Volt)
V (Volt)
I (A)
V1 V2 V3
1 3
2 6
3 9
4 12
RANGKAIAN LISTRIK DC
Rangkaian Paralel Tiga Buah Resistor
1. Ukurlah besarnya tegangan sumber (baterai) yang disediakan
2. Buatlah rangkaian paralel 3 buah resistor dan rangkaian paralel 3
buah bola lampu seperti pada Gambar
3. Ukurlah besarnya arus listrik yang mengalir pada masing-masing
resistor
4. Ukurlah besarnya tegangan pada masing-masing resistor.
5. Apa yang akan terjadi jika salah satu bola lampu pada rangkaian 1
di off-kan?
V V
R1
R2
R3
Rek
V
NO Vs (Volt)
I (A)
V (Volt)
I1 I2 I3
1 3
2 6
3 9
4 12
EKSPERIMEN HUKUM OHM
Tujuan
1. Menentukan hambatan lampu pijar
2. Menentukan besarnya daya yang terpakai
3. Menganalisa grafik hubungan hambatan logam (konduktor)
sebagai fungsi kuat arus.
EKSPERIMEN HUKUM OHM
Prosedur Percobaan
1. Rangkailah alat-alat seperti pada gambar
2. Ukurlah kuat arus (I) yang dimulai dari tegangan rendah (0 - 12)
volt, amati arus dan tegangan pada saat lampu mulai menyala
3. Gantilah lampu dengan karbon dan ulangi pengukuran untuk kuat
arus (I) dan tegangan (V).
Untuk kawat email
1. Ukurlah besarnya hambatan kawat email untuk 5m, 10m, 15 m,
dan 20 m.
2. Ukur pula diameter kawat email tersebut.
3. Ukurlah hambatan lampu pijar dengan ohmmeter
No Vs (Volt) I (A) V (volt) Keterangan
1
2
3
4
5
6
No L (m) R (Ω) d (m)
1
2
3
4
JEMBAYAN WHEATSTONE
TUJUAN
1. Menentukan besarnya hambatan listrik dengan menggunakan
metoda jembatan Wheatstone.
2. Menguji kebenaran rumus untuk hubungan seri dan paralel dari
hambatan-hambatan listrik.
R1 R2
Rb Rx
G
E
Gambar 1. Rangkaian jembatan
Wheatstone
Rb Rx
G
E
K
S
Rs
A
C
B
L1 L2
Gambar 2 Rangkaian percobaan jembatan
Wheatstone
JEMBAYAN WHEATSTONE
PERCOBAAN YANG DILAKUKAN
1. Susunlah rangkaian untuk percoban seperti pada Gambar 2 dengan Rxl sebagai hambatan yang belum
diketahui nilainya. Perhatikan supaya saklar Smula-mula dalam keadaan terbuka (off).
2. Aturlah hambatan geser Rspada posisi maksimum. Atur tegangan catu daya sebesar 12 volt, kemudian saklar
Sdipindah ke posisi On.
3. Atur hambatan bangku Rb, atau geserkan kontak gescr Cpada kawat AB sampai galvanometer menunjukkan
nilai nol. Anda dapat mengecilkan nilai hambatan seri Rsuntuk meningkatkansensitivitas galvanometer. Bila
galvanometer telah menunjukkan nilai nol, balikkan arah arus di dalam rangkaian dengan membalikkan saklar
komutator untuk memastikan bahwa galvanometer tetap menunjukkan nilai nol.
4. Setelah setimbang, catat nilai Rb,, L1 dan L2lengkap dengan ketelitiannya.
5. Matikan catu daya atau pindahkan saklar ke posisi Off.
6. Ganti hambatan Rx1dengan Rx2, dan ulangi langkah 3 s/d 7 di atas..
7. Ganti Rx2dengan rangkaian seri Rx1dan Rx2, dan ulangi langkah 3 s/d 7 di atas.
8. Ganti rangkaian seri Rx1dan Rx2dengan rangkaian paralel Rx1danRx2, dan ulangi langkah 3 s/d 7 di atas.
MEDAN MAGNET INDUKSI DAN MOTOR LISTRIK
TUJUAN
1. Menentukan medan magnet diantara dua buah magnet cakram
yang dengan kutub yang berbeda jenis saling berhadapan.
2. Menentukan hubungan antara torsi magnetic dengan gaya
magnetik pada suatu loop kawat yang dialiri arus listrik dan
ditempatkan dalam medan magnetic.
3. Memahami hubungan antara gejala kelistrikan dan kemagnetan
melalui fenomena induksi magnetic.
4. Menentukan nilai kecepatan sudut maksimum suatu loop kawat
dengan jumlah lilitan tertentu dan luasan loop tertentu.
5. Menentukan efisiensi motor listrik dan menyelidiki hubungannya
dengan arus input.
MEDAN MAGNET INDUKSI DAN MOTOR LISTRIK
Prosedur Percobaan
Medan magnet disekitar dua kutub pada dua magnet
cakram yang terpisah.
1. Untuk mengetahui arah kutub magnet, gantungkan
salah satu magnet menggunakan tali nilon.
Perhatikan bahwa kutub utara magnet akan
mengarah ke kutub utara medan magnet bumi,
begitu pula sebaliknya.
2. Letakkan dua magnet cakram diatas meja pada
jarak sekitar 10 cm, dengan kutub yang berbeda
saling berhadapan.
3. Ukur dan catat nilai medan magnet di antara dua
kutub magnet cakram.
Posisi xy B (mT)
0,0
0,2
0,-2
2,0
-2,0
MEDAN MAGNET INDUKSI DAN MOTOR LISTRIK
Prosedur Percobaan
Torsi Magnetik
1. Catat: Jumlah lilitan kawat adalah 20 lilitan.
2. Ukur panjang dan lebar kumparan. Catat pada table pengamatan dalam satuan meter.
3. Susun rangkaian alat motor listrik tanpa magnet. Hubungkan dengan amperemeter, voltmeter,
catu daya, rheostat seperti gambar
4. Atur sedemikian rupa agar arus listrik yang mengalir sebesar 0,5 A. Jika sudah, matikan catudaya.
5. Pasang magnet dengan kutub berlawanan saling berhadapan, dengan jarak antar magnet 10 cm
(jarak terdekat).
6. Pastikan sensor gerbang cahaya terhubung dengan piranti antarmuka dan computer. Tekan
tombol start (hijau) pada computer, lalu nyalakan catu daya. Pada keadaan ini seharusnya
kumparan mulai berputar. Jika tidak, beri sedikit dorongan lembut pada kumparan hingga mulai
berputar.
7. Amati nilai arus yang terbaca pada saat kumparan sedang berputar, catat pada table hasil
pengamatan (Iaktual).
8. Ulangi percobaan untuk beberapa nilai arus in – out sesuai pada table hasil pengamatan.
9. Lengakapi nilai Wt dan ∆t berdasarkan grafik hasil pengamatan.
TRANSFORMATOR
Prosedur Percobaan
1. Susunlah transformator seperti pada Gambar 1 berikut ini, dengan memghubungkan
kumparan primer pada terminal catu daya 4 V.AC dalam posisi OFF.
2. Untuk membedakan tegangan primer ukurlah GGL yang diparalelkan dengan lilitan
sekunder yang berbeda.
3. Catu daya dibuat ON, ukurlah tegangan AC (VS) dan arus AC (IS) dengan menggunakan pada
lilitan sekunder 1000 dan lilitan primer 500 liiltan.
4. Ukurlah tegangan primer dan sekunder dari rangkaian
5. Ulangi prosedur 1 sampai 4 dengan mengganti mengganti lilitan sekunder 500 dan lilitan
primer 1000
Np Ns V
Vs
Vs
PRIMARY SECONDARY
POWER
SUPPLY
LAMINATED CORE
MAGNETIC FLUX LINKAGE
Gambar 1
NO Vp (Volt) Np (lilitan) Ns (lilitan) Vs (Volt)
1
2
3
4
PRINSIP KERJA LENSA
Prosedur Percobaan
Lensa Tunggal
1. Hubungkan lampu ke PLN, ukurlah tinggi benda (panjang anak panah).
2. Susunlah sistem optik berurutan sebagai berikut : benda (dengan lampu di
belakangnya), lensa positif lemah dan layar.
3. Ambillah jarak L benda ke layar, ukur dan cacat jarak layar ke benda itu.
4. Atur kedudukan lensa hingga diperoleh bayangan tegas pada layar, dan atur lagi
jarak lensa ini sehingga diperoleh bayangan tegas yang lain (tanpa mengubah
jarak benda L). Catat kedudukan lensa dan ukur tinggi bayangannya.
5. Ulangilah prosedur 3  4, sebanyak tiga kali dan gunakan harga L yang
berlainan (tanyakan pada Asisten).
6. Pada salah satu kedudukan dimana pada layar terdapat bayangan tegas, ukurlah
tinggi bayangan ini.
7. Letakan lensa negatif diantara layar dan lensa positif. Jangan mengubah letak
lensa dan layar. Ukurlah jarak layar ke lensa positif dan jarak layar ke lensa
negatif.
8. Aturlah kedudukan layar sehingga terdapat bayangan tegas pada layar. Ukurlah
jarak layar le lensa negatif, dan ukurlah tinggi bayangan yang terjadi.
9. Ulangilah prosedur 6  8, sebanyak 3 kali.
10. Ulangi prosedur 2  5 untuk lensa (++).
11. Ulangi prosedur 2  5 untuk gabungan lensa (+) dan (++), perhatikan jarak ke
dua lensa tersebut.
S1*
S1
Benda Lensa + Layar
F*
L
No Lensa L (m) S (m) S’ (m)
Keteran
gan
1
I
2
3
4
II
5
6
PRINSIP KERJA LENSA
Prosedur Percobaan
Lensa Gabungan
1. Ambil jarak L(benda ke layar), ukur dan catat jarak tersebut
2. Letakkan lensa positif lemah dan lensa positif kuat diantara benda dan layar
3. Aturlah kedudukan kedua lensa tersebut sehingga diperoleh bayangan yang
tegas pada layar
4. Ukurlah jarak benda dan bayangan untuk lensa positif lemah dan lensa positif
kuat
Benda
Lensa +
Bayangan
Akhir
P
Q
Lensa -
No L (m) S1 (m) S1’ (m) S2 (m) S2’ (m) Keterangan
1
2
3
EKSPERIMEN DAYA DISPERSI
Prosedur Percobaan
1. Hubungkan sumber cahaya dengan power supply, tanpa prisma di meja prisma, tempatkan layar kira-kira 50 cm
100 cm dari sumber cahaya.
2. Pilihlah slide tunggal, tempatkan di depan sumber cahaya. Aturlah posisinya hingga cahaya tajam berbentuk garis
berwarna putih muncul pada layar.
3. Tempatkan prisma dimeja prisma sehingga cahaya yang keluar dari slide terpotong oleh prisma. Aturlah posisi
prisma dan kotak sumber cahaya sehingga bayangan dari spektrum muncul pada layar.
4. Putarlah prisma perlahan-lahan searah jarum jam sehingga sudut minimum diperoleh untuk masing-masing cahaya
biru, kuning dan merah.
5. Lakukan pengukuran a dan b sehingga diperoleh besar sudut deviasi minimum indeks bias prisma untuk tiap warna
biru, kuning dan merah.
6. Ulangi metode diatas dengan mengubah jarak layar, prisma dan kotak sumber cahaya.
LAYAR
a
b

Y
A
R
PRISMA
LIGHT BOX
Gambar 1a
Warna Biru Warna Merah Warna Kuning
a b Ф a b Ф a b Ф
LASER
TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan laser dari cahaya biasa
2. Mengetahui peristiwa-peristiwa fisis yang dapat terjadi pada
hamburan pada laser
20,66 eV
18,70 eV
2p55s1
2p53p1
2p53s1
2p6
638,8 nm
20,61
eV
0 0
He Ne
Tumbukan
LASER
Prosedur Percobaan
Percobaan 1. Hamburan cahaya
1. Hamburan cahaya diamati dengan menggunakan debu kapur dan
tepung sebagai partikel penghambur.Lakukanlah langkah-langkah
berikut:
2. Taburkan debu kapur (sisa kapur dari penghapus papan tul’s) di depan
laser, amati apa yang terjadi.
3. Lewatkan laser melalui bak tembus cahaya yang berisi air jernih dan
tangkap cahaya yang keluar dari sisi lain dengan layar (layar).
Dapatkah anda melihat jalannya cahaya dalam air tersebut?
4. Taburkan sedikit tepung ke dalam bak air tersebut; amati apa yang
terjadi.
5. Amati cahaya yang berhambur elativ tegak lurus jalannya sinar pada
sinar elati melalui elativ elative. Putarlah arah polaripasi elativ.
Jelaskan hasil pengamatan anda.
Percobaan 2. Penyebaran berkas laser
1. Gunakan layar di depan sumber laser untuk menangkap sinar laser
dan ukurlah diameternya pada jarak 5m, 10m dan 20 m. Hitunglah
sudut penyebaran laser, yaitu diameter / jarak
. L (m) d (m)
1
2
3
4
5
20,66 eV
18,70 eV
2p55s1
2p53p1
2p53s1
2p6
638,8 nm
20,61
eV
0 0
He Ne
Tumbukan
m2
T
m1
X
DINAMIKA PARTIKEL
TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami hukum-hukum Newton tentang gerak
2. Memahami konsep teorema Kerja-Energi.
3. Dapat menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah
benda.
DINAMIKA PARTIKEL
Prosedur Percobaan
1. Susunlah sistem (peralatan ) diatas meja kaca seperti gambar
disamping
2. Ukur panjang lintasan yang akan ditempuh oleh benda m1
(jarak ditentukkan oleh Asisten)
3. Tambahkan massa lain pada m2 sedikit demi sedikit sehingga
sistem bergerak
4. Ukur waktu yang diperlukan m1 untuk menempuh jarak yang
telah ditentukan
5. Ulangi point 4 sebanyak-banyaknya
6. Ulangi point 3 s/d 5 untuk tambahan massa yang lain
m
2
T
m
1
X

More Related Content

Similar to Finishing Penuntun - Copy.pptx

laporan tetap Elastisitas
laporan tetap Elastisitaslaporan tetap Elastisitas
laporan tetap Elastisitas
naila hanin
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
Adhi Susanto
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
Operator Warnet Vast Raha
 
BAB V
BAB VBAB V
Gerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar BeraturanGerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar Beraturan
Musyirul
 
Bab v
Bab vBab v
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
GGM Spektafest
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
umammuhammad27
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
aviyalisana
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
sigit pamungkas
 
Amali 6
Amali 6Amali 6
Amali 6
mamaaini
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
umammuhammad27
 
Modul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xiModul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xi10DEKY
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
RadenRamadhanSyaidin
 
BAB III
BAB IIIBAB III
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
Muhammad Ananta Buana Burhan
 

Similar to Finishing Penuntun - Copy.pptx (20)

laporan tetap Elastisitas
laporan tetap Elastisitaslaporan tetap Elastisitas
laporan tetap Elastisitas
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
BAB V
BAB VBAB V
BAB V
 
Gerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar BeraturanGerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar Beraturan
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Amali 6
Amali 6Amali 6
Amali 6
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
Pesawat atwood
Pesawat atwoodPesawat atwood
Pesawat atwood
 
Modul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xiModul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xi
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
 
BAB III
BAB IIIBAB III
BAB III
 
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 

Finishing Penuntun - Copy.pptx

  • 1. WELCOME PENUNTUN FISIKA DASAR Search Dr. Wa Ode Sukmawati Arsyad, M.Si
  • 2. PENUNTUN FISIKA UPT LABORATORIUM DASAR Alamat : Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari, 93131 Buku penuntun praktikum ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Universitas Halu Oleo dalam melaksanakan praktikum Fisika Dasar/Fisika Dasar 1/Fisika Dasar 2. Praktikum ini merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu dengan materi teori Fisika Dasar.
  • 3. Masukan dari Lokakarya Revisi Penuntun 1. Penyesuaian judul praktikum dengan lab lanjut dijurusan masing-masing agar tidak tumpang tindih 2. Pengurangan judul besar praktikum 3. Penyederhanaan tujuan dan item praktikum 4. Pengenalan virtual lab 5. Penyederhanaan format laporan praktikum
  • 4. FISIKA DASAR EKSPERIME N HUKUM HOOKE 4 3 2 VISKOSITAS ZAT CAIR MOMENT UM SUDUT DAN BENDA TEGAR 1 PENGUKUR AN DASAR EKSPERIMEN MELDE 6 KOEFISIEN MUAI PANJANG 5 7 EKSPERIME N HUKUM OHM 8 TRANSFORMAT OR PRINSIP KERJA LENSA 9 10 EKSPERIMEN DAYA DISPERSI
  • 5. PENGUKURAN DASAR Tujuan 1. Mengenal alat-alat ukur dasar beserta ketelitiannya. 2. Mengenal besaran fisis panjang dan massa, kemudian menggunakannya untuk menghitung besaran-besaran fisis yang lain. 3. Mengetahui konsep dasar penentuan kesalahan relatif dari hasil pengukuran
  • 6. PENGUKURAN DASAR Prosedur Percobaan 1. Melakukan Pengukuran panjang, lebar dan tebal benda menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup 2. Melakukan Penimbangan massa benda dengan neraca digital
  • 7. MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR N F m.g cos  m.g m.g sin   Tujuan 1. Memahami analogi antara gerak translasi dan gerak rotasi benda tegar 2. Menyelediki hubungan antara percepatan benda dengan momen inersia pada gerak rotasi. 3. Menghitung besarnya torka, momen inersia dan percepatan anguler benda yang berotasi. 4. Menentukan besarnya kecepatan anguler dan kecepatan linier 5. Membuktikan bahwa energi mekanik total pada benda tegar yang berotasi adalah tetap.
  • 8. MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR N F m.g cos  m.g m.g sin   Prosedur Percobaan Bidang Miring 1. Ukurlah jarak S antara dua garis pada bidang miring 2. Aturlah sudut pada bidang miring menggunakan busur derajat sebesar 200 3. Letakan benda I tepat di garis atas, di tahan dengan balok kayu kecil. Ukurlah waktu untuk benda sampai pada garis bawah. Usahakanlah agar benda langsung mulai bergerak ke bawah. Seandainya di sorong atau bergerak ke atas sedikit maka hasilnya tidak bisa baik. Lakukan pengukuran waktu sampai beberapa kali. 4. Ubalah sudut θ sebesar 300, ulangi langkah 3 dan 4 di atas. 5. Catatlah bentuk geometris dari benda I dan II dan ukurlah diameternya (untuk pipa diameter dalam dan luar) 6. Dengan memakai benda II ulangi langkah 3 – 5
  • 9. MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR Prosedur Percobaan Rotasi 1. Ukur diameter poros roda, dan tanyakan pada asisten massa roda. 2. Pasang dan lilitkan salah satu ujung tali pada roda. 3. Gantungkan beban pada ujung tali yang lain. 4. Ukur panjang tali dari roda ke beban yang tergantung. 5. Dengan posisi tali yang digantungkan beban terlilit pada roda secara teratur, lepaskan secara tiba-tiba, amati yang menyebabkan roda berputar lebih cepat. 6. Catat waktu yang diperlukan beban bergerak sampai mencapai jarak maksimum (panjang tali). 7. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanyak mungkin 8. Ulangi percobaan ini dengan beban yang lain.
  • 10. VISKOSITAS ZAT CAIR Tuhuan 1. Memahami konsep dasar tentang viskositas. 2. Memahami gaya-gaya yang bekerja pada benda yang bergerak dalam zat cair. 3. Menentukan besarnya kecepatan terminal bola yang bergerak dalam fluida. 4. Menentukan koefisien viskositas zat cair W Fv FA
  • 11. VISKOSITAS ZAT CAIR Prosedur Percobaan 1. Gunakan 3 buah bola dengan ukuran yang berbeda-beda (besar, sedang dan kecil). Ukurlah diameter masing-masing bola 5 kali pada tempat yang berbeda-beda. Gunakan mikrometer sekrup untuk pengukuran ini (perhatikan skala terkecil alat). 2. Timbanglah massa masing-masing bola dengan neraca analitis. 3. Siapkan tabung gelas berisi gliserin/oli. Tempatkan dua karet gelang pada tabung dengan cara melingkarkannya. Dengan jarak 20 cm 4. Pastikan saringan pengambilan bola sudah tersedia di dasar tabung. Lepaskan bola pertama dari permukaan zat cair. Ukurlah dengan stopwatch waktu tempuh bola dalam melintasi jarak d1. Lakukan percoban ini secara berulang. (Pada waktu melepaskan bola, pastikan bahwa dalam zat cair tidak terdapat gelembung udara). 5. Ulangi langkah 5 untuk bola yang lain 6. Ubahlah jarak antara kedua karet gelang menjadi 30 cm. Untuk mengubahnya geser karet gelang yang ada di bawah dan jangan mengubah kedudukan karet gelang yang ada di atas). 7. ulangi langkah 5 dan 6 untuk masing-masing jarak ini W Fv FA
  • 12. EKSPERIMEN HUKUM HOOKE Tujuan 1. Memahami Hukum Hooke 2. Menetukan Konstanta Pegas X0 W Gambar 1. Posisi pegas sebelum dan sesudah diberi beban X X1 Pegas Seri Pegas paralel Gambar 2. Susunan seri dan paralel pada pegas
  • 13. EKSPERIMEN HUKUM HOOKE Prosedur Percobaan Menentukan konstannta pegas tunggal 1. Tempatkan sebuah pegas pada tempatnya seperti Gambar 1. Ukurlah panjang pegas tesebut x0. 2. Kemudian ditambahkan beban dengan massa 10 g, sehingga pegas bertambah panjang menjadi x1. Diperoleh pertambahan panjang . 3. Ulangi Pengukuran pertambahan panjang pegas dengan massa 20 g, 30 g, 40 g, 50 g, dan 60 g. 4. Ulangi langkah 1 sampai 3 dengan pegas yang lain. Prosedur Percobaan Menetukan Konstanta pegas yang disusun seri dan paralel 1. Tempatkan pegas pada tempatnya dan susunlah secara seri dan paralel seperti gambar 2. 2. Kemudian lakukan seperti percobaan A no.2. Sehingga diperoleh pertambahan panjang pegas yang disusun seri maupun paralel . 3. Untuk pegas yang disusun seri digunakan beban dengan massa 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, 50 g, dan 60 g. 4. Sedang untuk pegas paralel digunakan beban dengan massa 15 g, 30 g, 45g, 60 g, 75 g, dan 90 g.
  • 14. EKSPERIMEN MELDE Prosedur Percobaan 1. Buatlah rangkailah peralatan yang akan digunakan seperti pada gambar disamping: 2. Gantungkan beban kecil pada ujung tali melalui katrol sehingga tali nampak tegang. 3. Periksalah bahwa katrol berputar dengan bebas. 4. Gunakkan catudaya 3 volt 50 Hz, getarkan vibrator sehingga terjadi gelombang pada tali 5. Ubahlah panjang tali dengan menggeser vibrator dengan perlahan-lahan sehingga mendapat gelombang stasioner dengan amplitudo maksimum 6. Catat beban m dan posisi simpul l 7. Ulangi langkah 3 dan 4 hingga beberapa kali 8. Variasikan massa beban 9. Ulangi poin 3 hingga 7 dengan tali yang lain. Medium Mb (Kg) Ln (m) n Tasi Benang Kawat L= (3/2) 4 3 2 1 Ket: 1. Vibrator 2. Katrol 3. Beban 4. Meja
  • 15. KOEFISIEN MUAI PANJANG TUJUAN 1. Memahami prinsip dan konsep dasar ekspansi termal 2. Memahami pengaruh kenaikan temperatur terhadap sifat bahan 3. Menentukan koefisien muai panjang tembaga dan aluminium berbentuk batang silinder pejal
  • 16. KOEFISIEN MUAI PANJANG Prosedur Percobaan 1. Pasang peralatan muai panjang diatas meja seperti pada gambar. Periksa skala perubahan panjang, apakah dalam keadaan normal. Pastikan bahwa jarum penunjuk menunjuk pada titik nol. 2. Ambil salah satu pipa logam, ukur panjangnya dengan teliti (Lo) kemudian masukkan pada peralatan muai panjang. Salah satu ujung pipa logam menyentuh tungkai skala perubahan panjang. 3. Jarum pada skala perubahan panjang diberi simpangan sedikit supaya dapat dipastikan bahwa batang telah menyentuh skala. 4. Nyalakan kompor listrik. Hubungkan salah satu ujung pipa dengan sumber uap panas melalui pipa penghubung. Perhatikan penunjukkan skala dan temperatur bahan setiap 30 detik 3 2 3 1 4 5 6 7 8 Gambar 1. Rangkaian Percobaan Ket: 1. Batangan logam, 2. Alat ukur perubahan panjang, 3. Tiang penyangga, 4. Pipa saluran uap panas, 5. Termometer, 6. Bejana berisi air, 7. Kompor listrik, 8. Meja praktikum No T1 (OC) T=(T1- TO)OC L1 (m) L =(L1x0,01mm) 1 2 3 4 5
  • 17. EKSPERIMEN HUKUM OHM Tujuan 1. Menentukan hambatan lampu pijar 2. Menentukan besarnya daya yang terpakai 3. Menganalisa grafik hubungan hambatan logam (konduktor) sebagai fungsi kuat arus.
  • 18. EKSPERIMEN HUKUM OHM Prosedur Percobaan 1. Rangkailah alat-alat seperti pada gambar 2. Ukurlah kuat arus (I) yang dimulai dari tegangan rendah (0 - 12) volt, amati arus dan tegangan pada saat lampu mulai menyala 3. Gantilah lampu dengan karbon dan ulangi pengukuran untuk kuat arus (I) dan tegangan (V). Untuk kawat email 1. Ukurlah besarnya hambatan kawat email untuk 5m, 10m, 15 m, dan 20 m. 2. Ukur pula diameter kawat email tersebut. 3. Ukurlah hambatan lampu pijar dengan ohmmeter No Vs (Volt) I (A) V (volt) Keterangan 1 2 3 4 5 6 No L (m) R (Ω) d (m) 1 2 3 4
  • 19. TRANSFORMATOR Prosedur Percobaan 1. Susunlah transformator seperti pada Gambar 1 berikut ini, dengan memghubungkan kumparan primer pada terminal catu daya 4 V.AC dalam posisi OFF. 2. Untuk membedakan tegangan primer ukurlah GGL yang diparalelkan dengan lilitan sekunder yang berbeda. 3. Catu daya dibuat ON, ukurlah tegangan AC (VS) dan arus AC (IS) dengan menggunakan pada lilitan sekunder 1000 dan lilitan primer 500 liiltan. 4. Ukurlah tegangan primer dan sekunder dari rangkaian 5. Ulangi prosedur 1 sampai 4 dengan mengganti mengganti lilitan sekunder 500 dan lilitan primer 1000 Np Ns V Vs Vs PRIMARY SECONDARY POWER SUPPLY LAMINATED CORE MAGNETIC FLUX LINKAGE Gambar 1 NO Vp (Volt) Np (lilitan) Ns (lilitan) Vs (Volt) 1 2 3 4
  • 20. PRINSIP KERJA LENSA Prosedur Percobaan Lensa Tunggal 1. Hubungkan lampu ke PLN, ukurlah tinggi benda (panjang anak panah). 2. Susunlah sistem optik berurutan sebagai berikut : benda (dengan lampu di belakangnya), lensa positif lemah dan layar. 3. Ambillah jarak L benda ke layar, ukur dan cacat jarak layar ke benda itu. 4. Atur kedudukan lensa hingga diperoleh bayangan tegas pada layar, dan atur lagi jarak lensa ini sehingga diperoleh bayangan tegas yang lain (tanpa mengubah jarak benda L). Catat kedudukan lensa dan ukur tinggi bayangannya. 5. Ulangilah prosedur 3  4, sebanyak tiga kali dan gunakan harga L yang berlainan (tanyakan pada Asisten). 6. Pada salah satu kedudukan dimana pada layar terdapat bayangan tegas, ukurlah tinggi bayangan ini. 7. Letakan lensa negatif diantara layar dan lensa positif. Jangan mengubah letak lensa dan layar. Ukurlah jarak layar ke lensa positif dan jarak layar ke lensa negatif. 8. Aturlah kedudukan layar sehingga terdapat bayangan tegas pada layar. Ukurlah jarak layar le lensa negatif, dan ukurlah tinggi bayangan yang terjadi. 9. Ulangilah prosedur 6  8, sebanyak 3 kali. 10. Ulangi prosedur 2  5 untuk lensa (++). 11. Ulangi prosedur 2  5 untuk gabungan lensa (+) dan (++), perhatikan jarak ke dua lensa tersebut. S1* S1 Benda Lensa + Layar F* L No Lensa L (m) S (m) S’ (m) Keteran gan 1 I 2 3 4 II 5 6
  • 21. PRINSIP KERJA LENSA Prosedur Percobaan Lensa Gabungan 1. Ambil jarak L(benda ke layar), ukur dan catat jarak tersebut 2. Letakkan lensa positif lemah dan lensa positif kuat diantara benda dan layar 3. Aturlah kedudukan kedua lensa tersebut sehingga diperoleh bayangan yang tegas pada layar 4. Ukurlah jarak benda dan bayangan untuk lensa positif lemah dan lensa positif kuat Benda Lensa + Bayangan Akhir P Q Lensa - No L (m) S1 (m) S1’ (m) S2 (m) S2’ (m) Keterangan 1 2 3
  • 22. EKSPERIMEN DAYA DISPERSI Prosedur Percobaan 1. Hubungkan sumber cahaya dengan power supply, tanpa prisma di meja prisma, tempatkan layar kira-kira 50 cm 100 cm dari sumber cahaya. 2. Pilihlah slide tunggal, tempatkan di depan sumber cahaya. Aturlah posisinya hingga cahaya tajam berbentuk garis berwarna putih muncul pada layar. 3. Tempatkan prisma dimeja prisma sehingga cahaya yang keluar dari slide terpotong oleh prisma. Aturlah posisi prisma dan kotak sumber cahaya sehingga bayangan dari spektrum muncul pada layar. 4. Putarlah prisma perlahan-lahan searah jarum jam sehingga sudut minimum diperoleh untuk masing-masing cahaya biru, kuning dan merah. 5. Lakukan pengukuran a dan b sehingga diperoleh besar sudut deviasi minimum indeks bias prisma untuk tiap warna biru, kuning dan merah. 6. Ulangi metode diatas dengan mengubah jarak layar, prisma dan kotak sumber cahaya. LAYAR a b  Y A R PRISMA LIGHT BOX Gambar 1a Warna Biru Warna Merah Warna Kuning a b Ф a b Ф a b Ф
  • 23. FISIKA DASAR II EKSPERIME N HUKUM OHM 4 3 2 RANGKAIA N LISTRIK DC PENGUKUR AN TEGANGAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP 1 PENGENALA N ALAT UKUR LISTRIK DAN KOMPONEN LISTRIK JEMBATAN WHITESTONE 6 MEDAN MAGNET INDUKSI DAN MOTOR LISTRIK 5 7 TRANSFORMAT OR 8 PRINSIP KERJA LENSA EKSPERIME N DAYA DISPERSI 9 LASER 5
  • 24. PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN LISTIK Tujuan 1. Mengetahui cara penggunaan multimeter digital dan analog 2. Dapat memahami konfigurasi Multimeter dan kontrol indikator yang terdapat pada sebuah Multimeter 3. Memahami sifat dan karakteristik resistor 4. Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dan toleransi dari resistor. 5. Mengetahui perbandingan nilai resistansi resistor berdasarkan gelang warna dan pembacaan multimeter.
  • 25. PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN LISTIK Prosedur Percobaan 1. Menyiapkan tiga buah resistor dan catat kode warna resistor tersebut 2. Ukur besar hambatan ketiga resistor dengan ohmmeter 3. Hubungan salah satu resistor dengan power supply pada papan rangkaian 4. Ukur besarnya arus dan tegangan pada resistor dengan multimeter 5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk resistor kedua dan ketiga No. Warna Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4 1 2 3 4 5 No. R (Ω) 1 2 3 4 5 No. I (A) V (Volt) 1 2 3 4 5
  • 26. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP TUJUAN 1. Mampu menggunakan osiloskop untuk mengukur bentuk fungsi, frekuensi, amplitudO, dan beda fasa dari sinyal tegangan. 2. Memahami pengukuran tegangan atau arus AC, DC menggunakan alat ukur yang tepat Diagram blok osiloskop Ilustrasi cuplikan sinyal
  • 27. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP Prosedur Percobaan Mengukur tegangan pada arus searah (DC) 1. Dalam eksperimen ini kita akan mengukur tegangan dari perangkat baterai. Tersedia: baterai berhubungan seri dan baterai berhubungan parallel. 2. Siapkan osiloskop anda sehingga siap untuk pengukuran tegangan DC. 3. Ukurlah baterai-baterai yang telah disediakan dengan multimeter 4. Catat nilai tegangan yang terbaca pada multimeter 5. Sambungkan probe osiloskop ke baterai atur vertical scale knob sehingga dapat terlihat bentuk fungsi tegangan dengan jelas 6. Catat bentuk gelombang yang teramati pada layar osiloskop 7. Catat pula nilai tegangan Vrms yang ditampilkan osiloskop. Rangkaian sumber DC Multimeter Osiloskop Vrms (volt) Vrms (volt) Baterai A Baterai B Seri Paralel
  • 28. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK DENGAN OSILOSKOP Prosedur Percobaan Mengukur tegangan pada arus bolak-balik 1. Gambar bentuk gelombang keluaran yang teramati pada layar osiloskop. 2. Catat Vrms, Vpp, Vmaks dan periodanya. 3. Gunakan juga multimeter untuk mencatat tegangan keluarannya. 4. Ulangi langkah 3-5 dengan memvariasi tegangan dan frekuensi keluaran signal generator sebanyak 4 kali. Variasi sumber AC Multimeter Osiloskop Vrms (volt) Vrms (volt) Vpp (volt) Vmaks (volt) 1 2 3 4
  • 29. RANGKAIAN LISTRIK DC Tujuan 1. Menyusun rangkaian resistor seri, parallel, dan kombinasi seri paralel. 2. Menentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap resistor. 3. Menentukan besarnya tegangan pada setiap resistor V V V R1 R2 R3 Rek V V R1 R2 R3 Rek V
  • 30. RANGKAIAN LISTRIK DC Prosedur Percobaan Rangkaian Seri Tiga Buah Resistor 1. Ukurlah besarnya tegangan sumber (baterai) yang disediakan 2. Buatlah rangkaian seri 3 buah resistor dan rangkaian seri 3 buah bola lampu seperti pada Gambar . 3. Ukurlah besarnya arus listrik yang mengalir pada masing-masing resistor 4. Ukurlah besarnya tegangan pada masing-masing resistor. 5. Apa yang akan terjadi jika salah satu bola lampu pada rangkaian 1 di off-kan? V V V R1 R2 R3 Rek NO Vs (Volt) V (Volt) I (A) V1 V2 V3 1 3 2 6 3 9 4 12
  • 31. RANGKAIAN LISTRIK DC Rangkaian Paralel Tiga Buah Resistor 1. Ukurlah besarnya tegangan sumber (baterai) yang disediakan 2. Buatlah rangkaian paralel 3 buah resistor dan rangkaian paralel 3 buah bola lampu seperti pada Gambar 3. Ukurlah besarnya arus listrik yang mengalir pada masing-masing resistor 4. Ukurlah besarnya tegangan pada masing-masing resistor. 5. Apa yang akan terjadi jika salah satu bola lampu pada rangkaian 1 di off-kan? V V R1 R2 R3 Rek V NO Vs (Volt) I (A) V (Volt) I1 I2 I3 1 3 2 6 3 9 4 12
  • 32. EKSPERIMEN HUKUM OHM Tujuan 1. Menentukan hambatan lampu pijar 2. Menentukan besarnya daya yang terpakai 3. Menganalisa grafik hubungan hambatan logam (konduktor) sebagai fungsi kuat arus.
  • 33. EKSPERIMEN HUKUM OHM Prosedur Percobaan 1. Rangkailah alat-alat seperti pada gambar 2. Ukurlah kuat arus (I) yang dimulai dari tegangan rendah (0 - 12) volt, amati arus dan tegangan pada saat lampu mulai menyala 3. Gantilah lampu dengan karbon dan ulangi pengukuran untuk kuat arus (I) dan tegangan (V). Untuk kawat email 1. Ukurlah besarnya hambatan kawat email untuk 5m, 10m, 15 m, dan 20 m. 2. Ukur pula diameter kawat email tersebut. 3. Ukurlah hambatan lampu pijar dengan ohmmeter No Vs (Volt) I (A) V (volt) Keterangan 1 2 3 4 5 6 No L (m) R (Ω) d (m) 1 2 3 4
  • 34. JEMBAYAN WHEATSTONE TUJUAN 1. Menentukan besarnya hambatan listrik dengan menggunakan metoda jembatan Wheatstone. 2. Menguji kebenaran rumus untuk hubungan seri dan paralel dari hambatan-hambatan listrik. R1 R2 Rb Rx G E Gambar 1. Rangkaian jembatan Wheatstone Rb Rx G E K S Rs A C B L1 L2 Gambar 2 Rangkaian percobaan jembatan Wheatstone
  • 35. JEMBAYAN WHEATSTONE PERCOBAAN YANG DILAKUKAN 1. Susunlah rangkaian untuk percoban seperti pada Gambar 2 dengan Rxl sebagai hambatan yang belum diketahui nilainya. Perhatikan supaya saklar Smula-mula dalam keadaan terbuka (off). 2. Aturlah hambatan geser Rspada posisi maksimum. Atur tegangan catu daya sebesar 12 volt, kemudian saklar Sdipindah ke posisi On. 3. Atur hambatan bangku Rb, atau geserkan kontak gescr Cpada kawat AB sampai galvanometer menunjukkan nilai nol. Anda dapat mengecilkan nilai hambatan seri Rsuntuk meningkatkansensitivitas galvanometer. Bila galvanometer telah menunjukkan nilai nol, balikkan arah arus di dalam rangkaian dengan membalikkan saklar komutator untuk memastikan bahwa galvanometer tetap menunjukkan nilai nol. 4. Setelah setimbang, catat nilai Rb,, L1 dan L2lengkap dengan ketelitiannya. 5. Matikan catu daya atau pindahkan saklar ke posisi Off. 6. Ganti hambatan Rx1dengan Rx2, dan ulangi langkah 3 s/d 7 di atas.. 7. Ganti Rx2dengan rangkaian seri Rx1dan Rx2, dan ulangi langkah 3 s/d 7 di atas. 8. Ganti rangkaian seri Rx1dan Rx2dengan rangkaian paralel Rx1danRx2, dan ulangi langkah 3 s/d 7 di atas.
  • 36. MEDAN MAGNET INDUKSI DAN MOTOR LISTRIK TUJUAN 1. Menentukan medan magnet diantara dua buah magnet cakram yang dengan kutub yang berbeda jenis saling berhadapan. 2. Menentukan hubungan antara torsi magnetic dengan gaya magnetik pada suatu loop kawat yang dialiri arus listrik dan ditempatkan dalam medan magnetic. 3. Memahami hubungan antara gejala kelistrikan dan kemagnetan melalui fenomena induksi magnetic. 4. Menentukan nilai kecepatan sudut maksimum suatu loop kawat dengan jumlah lilitan tertentu dan luasan loop tertentu. 5. Menentukan efisiensi motor listrik dan menyelidiki hubungannya dengan arus input.
  • 37. MEDAN MAGNET INDUKSI DAN MOTOR LISTRIK Prosedur Percobaan Medan magnet disekitar dua kutub pada dua magnet cakram yang terpisah. 1. Untuk mengetahui arah kutub magnet, gantungkan salah satu magnet menggunakan tali nilon. Perhatikan bahwa kutub utara magnet akan mengarah ke kutub utara medan magnet bumi, begitu pula sebaliknya. 2. Letakkan dua magnet cakram diatas meja pada jarak sekitar 10 cm, dengan kutub yang berbeda saling berhadapan. 3. Ukur dan catat nilai medan magnet di antara dua kutub magnet cakram. Posisi xy B (mT) 0,0 0,2 0,-2 2,0 -2,0
  • 38. MEDAN MAGNET INDUKSI DAN MOTOR LISTRIK Prosedur Percobaan Torsi Magnetik 1. Catat: Jumlah lilitan kawat adalah 20 lilitan. 2. Ukur panjang dan lebar kumparan. Catat pada table pengamatan dalam satuan meter. 3. Susun rangkaian alat motor listrik tanpa magnet. Hubungkan dengan amperemeter, voltmeter, catu daya, rheostat seperti gambar 4. Atur sedemikian rupa agar arus listrik yang mengalir sebesar 0,5 A. Jika sudah, matikan catudaya. 5. Pasang magnet dengan kutub berlawanan saling berhadapan, dengan jarak antar magnet 10 cm (jarak terdekat). 6. Pastikan sensor gerbang cahaya terhubung dengan piranti antarmuka dan computer. Tekan tombol start (hijau) pada computer, lalu nyalakan catu daya. Pada keadaan ini seharusnya kumparan mulai berputar. Jika tidak, beri sedikit dorongan lembut pada kumparan hingga mulai berputar. 7. Amati nilai arus yang terbaca pada saat kumparan sedang berputar, catat pada table hasil pengamatan (Iaktual). 8. Ulangi percobaan untuk beberapa nilai arus in – out sesuai pada table hasil pengamatan. 9. Lengakapi nilai Wt dan ∆t berdasarkan grafik hasil pengamatan.
  • 39. TRANSFORMATOR Prosedur Percobaan 1. Susunlah transformator seperti pada Gambar 1 berikut ini, dengan memghubungkan kumparan primer pada terminal catu daya 4 V.AC dalam posisi OFF. 2. Untuk membedakan tegangan primer ukurlah GGL yang diparalelkan dengan lilitan sekunder yang berbeda. 3. Catu daya dibuat ON, ukurlah tegangan AC (VS) dan arus AC (IS) dengan menggunakan pada lilitan sekunder 1000 dan lilitan primer 500 liiltan. 4. Ukurlah tegangan primer dan sekunder dari rangkaian 5. Ulangi prosedur 1 sampai 4 dengan mengganti mengganti lilitan sekunder 500 dan lilitan primer 1000 Np Ns V Vs Vs PRIMARY SECONDARY POWER SUPPLY LAMINATED CORE MAGNETIC FLUX LINKAGE Gambar 1 NO Vp (Volt) Np (lilitan) Ns (lilitan) Vs (Volt) 1 2 3 4
  • 40. PRINSIP KERJA LENSA Prosedur Percobaan Lensa Tunggal 1. Hubungkan lampu ke PLN, ukurlah tinggi benda (panjang anak panah). 2. Susunlah sistem optik berurutan sebagai berikut : benda (dengan lampu di belakangnya), lensa positif lemah dan layar. 3. Ambillah jarak L benda ke layar, ukur dan cacat jarak layar ke benda itu. 4. Atur kedudukan lensa hingga diperoleh bayangan tegas pada layar, dan atur lagi jarak lensa ini sehingga diperoleh bayangan tegas yang lain (tanpa mengubah jarak benda L). Catat kedudukan lensa dan ukur tinggi bayangannya. 5. Ulangilah prosedur 3  4, sebanyak tiga kali dan gunakan harga L yang berlainan (tanyakan pada Asisten). 6. Pada salah satu kedudukan dimana pada layar terdapat bayangan tegas, ukurlah tinggi bayangan ini. 7. Letakan lensa negatif diantara layar dan lensa positif. Jangan mengubah letak lensa dan layar. Ukurlah jarak layar ke lensa positif dan jarak layar ke lensa negatif. 8. Aturlah kedudukan layar sehingga terdapat bayangan tegas pada layar. Ukurlah jarak layar le lensa negatif, dan ukurlah tinggi bayangan yang terjadi. 9. Ulangilah prosedur 6  8, sebanyak 3 kali. 10. Ulangi prosedur 2  5 untuk lensa (++). 11. Ulangi prosedur 2  5 untuk gabungan lensa (+) dan (++), perhatikan jarak ke dua lensa tersebut. S1* S1 Benda Lensa + Layar F* L No Lensa L (m) S (m) S’ (m) Keteran gan 1 I 2 3 4 II 5 6
  • 41. PRINSIP KERJA LENSA Prosedur Percobaan Lensa Gabungan 1. Ambil jarak L(benda ke layar), ukur dan catat jarak tersebut 2. Letakkan lensa positif lemah dan lensa positif kuat diantara benda dan layar 3. Aturlah kedudukan kedua lensa tersebut sehingga diperoleh bayangan yang tegas pada layar 4. Ukurlah jarak benda dan bayangan untuk lensa positif lemah dan lensa positif kuat Benda Lensa + Bayangan Akhir P Q Lensa - No L (m) S1 (m) S1’ (m) S2 (m) S2’ (m) Keterangan 1 2 3
  • 42. EKSPERIMEN DAYA DISPERSI Prosedur Percobaan 1. Hubungkan sumber cahaya dengan power supply, tanpa prisma di meja prisma, tempatkan layar kira-kira 50 cm 100 cm dari sumber cahaya. 2. Pilihlah slide tunggal, tempatkan di depan sumber cahaya. Aturlah posisinya hingga cahaya tajam berbentuk garis berwarna putih muncul pada layar. 3. Tempatkan prisma dimeja prisma sehingga cahaya yang keluar dari slide terpotong oleh prisma. Aturlah posisi prisma dan kotak sumber cahaya sehingga bayangan dari spektrum muncul pada layar. 4. Putarlah prisma perlahan-lahan searah jarum jam sehingga sudut minimum diperoleh untuk masing-masing cahaya biru, kuning dan merah. 5. Lakukan pengukuran a dan b sehingga diperoleh besar sudut deviasi minimum indeks bias prisma untuk tiap warna biru, kuning dan merah. 6. Ulangi metode diatas dengan mengubah jarak layar, prisma dan kotak sumber cahaya. LAYAR a b  Y A R PRISMA LIGHT BOX Gambar 1a Warna Biru Warna Merah Warna Kuning a b Ф a b Ф a b Ф
  • 43. LASER TUJUAN 1. Mengetahui perbedaan laser dari cahaya biasa 2. Mengetahui peristiwa-peristiwa fisis yang dapat terjadi pada hamburan pada laser 20,66 eV 18,70 eV 2p55s1 2p53p1 2p53s1 2p6 638,8 nm 20,61 eV 0 0 He Ne Tumbukan
  • 44. LASER Prosedur Percobaan Percobaan 1. Hamburan cahaya 1. Hamburan cahaya diamati dengan menggunakan debu kapur dan tepung sebagai partikel penghambur.Lakukanlah langkah-langkah berikut: 2. Taburkan debu kapur (sisa kapur dari penghapus papan tul’s) di depan laser, amati apa yang terjadi. 3. Lewatkan laser melalui bak tembus cahaya yang berisi air jernih dan tangkap cahaya yang keluar dari sisi lain dengan layar (layar). Dapatkah anda melihat jalannya cahaya dalam air tersebut? 4. Taburkan sedikit tepung ke dalam bak air tersebut; amati apa yang terjadi. 5. Amati cahaya yang berhambur elativ tegak lurus jalannya sinar pada sinar elati melalui elativ elative. Putarlah arah polaripasi elativ. Jelaskan hasil pengamatan anda. Percobaan 2. Penyebaran berkas laser 1. Gunakan layar di depan sumber laser untuk menangkap sinar laser dan ukurlah diameternya pada jarak 5m, 10m dan 20 m. Hitunglah sudut penyebaran laser, yaitu diameter / jarak . L (m) d (m) 1 2 3 4 5 20,66 eV 18,70 eV 2p55s1 2p53p1 2p53s1 2p6 638,8 nm 20,61 eV 0 0 He Ne Tumbukan
  • 45.
  • 46. m2 T m1 X DINAMIKA PARTIKEL TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami hukum-hukum Newton tentang gerak 2. Memahami konsep teorema Kerja-Energi. 3. Dapat menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda.
  • 47. DINAMIKA PARTIKEL Prosedur Percobaan 1. Susunlah sistem (peralatan ) diatas meja kaca seperti gambar disamping 2. Ukur panjang lintasan yang akan ditempuh oleh benda m1 (jarak ditentukkan oleh Asisten) 3. Tambahkan massa lain pada m2 sedikit demi sedikit sehingga sistem bergerak 4. Ukur waktu yang diperlukan m1 untuk menempuh jarak yang telah ditentukan 5. Ulangi point 4 sebanyak-banyaknya 6. Ulangi point 3 s/d 5 untuk tambahan massa yang lain m 2 T m 1 X