SlideShare a Scribd company logo
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
SERTA
GANGGGUANNYA
I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana
Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK
Unud/RSUP Sangalah Denpasar
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
perubahan dalam besar, jumlah atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu
Pertumbuhan dapat dinilai dengan ukuran berat,
ukuran panjang, umur tulang, tanda-tanda seks
sekunder dan keseimbangan metabolik
Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan (maturation)
Perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi,
dan perilaku (psikososial) sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan
PERTUMBUHAN
Berat Badan
Tinggi badan
Lingkar kepala
Gigi
CIRI – CIRI PERTUMBUHAN
Ciri-ciri pertumbuhan fisik adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan adalah proses yang kontinyu
sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
Setelah kelahiran merupakan periode dimana
mulai saat itu pertumbuhan anak lebih mudah
untuk diamati.
2. Pertumbuhan anak tidaklah konstan, terdapat
percepatan atau perlambatan yang terjadi pada
periode-periode tertentu.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses
pertumbuhan, ada yang baru saja dimulai, ada
yang mencapai titik puncaknya, dan yang lain
sedang mengalami proses penurunan.
Selama proses pertumbuhan tersebut terdapat 3
masa pertumbuhan cepat, yaitu pada: masa
janin, masa bayi 0-1 tahun (walaupun
pertumbuhan pada masa ini telah mengalami
deselerasi) dan masa pubertas.
ciri – ciri pertumbuhan
Gambar 2. Kurva laju kenaikan tinggi badan anak laki-laki
de Montbeillard
22
20
18
16
14
12
10
8
UMUR, TAHUN
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
5
4
Fig 4. Growth velocity, in centimeters per year, at different ages of the boy and girl
whose statures are shown in figure 1. (Reproduced from Tanner et al., 1966)
13 14 16
15 17
2 4
3 7
5 6 12
8
1 11
10
9 19
18
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Boys
Girls
Age, years
Height
gain,
cm
/
yr
Fig 5. Height at different ages of a hypothetical boy and girl of mean birth length,
who grew at the mean rate and experienced the adolescent growth spurt at the
mean age for their sex. Each finally reached the mean adult stature. (Reproduced
from Tanner et al., 1966)
190
100
90
60
110
120
130
140
150
160
170
180
70
60
50
13 14 16
15 17
2 4
3 7
5 6 12
8
1 11
10
9 19
18
Boys
Girls
Height,
cm
Age, years
3. Masing-masing organ tubuh memiliki pola
pertumbuhan yang berbeda. Pertumbuhan
organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola:
umum, limfoid, neural dan reproduksi.
ciri – ciri pertumbuhan
200
180
160
120
100
80
60
140
40
0
20
0 4 8 12 16 20
LYMPHOID TYPE
NEURALTYPE
GENERAL TYPE
GENITAL TYPE
AGE IN YEARS
Fig 6. Main types of postnatal growth of the various parts and organs of the
body. (After Scammon: The measurement of the body in childhood. In: Harris
B et al (eds): The Measurement of Man. Minneapolis, University of Minnesota
Press, 1930)
4. Terdapat perubahan ukuran tubuh
Contoh: anak akan bertambah dalam berat,
tinggi, dan lingkar kepala; serta terdapat
perubahan dalam ukuran besar dari organ-
organ tubuhnya.
ciri – ciri pertumbuhan
5. Terdapat perubahan proporsi
Perubahan proporsi tubuh sesuai dengan
bertambahnya umur anak. Pada bayi baru lahir,
sebagai titik pusat tubuhnya adalah di
umbilikus, sedangkan setelah dewasa sebagai
titik pusatnya adalah di simfisis pubis. Keadaan
ini akibat dari pola pertumbuhan fisik yang juga
berlangsung sefalokaudal.
ciri – ciri pertumbuhan
Fig 7. Changes in body proportions from the 2nd fetal mo to
adulthood. (From Robbins WJ, Brody S, Hogan AG, et al:
Growth New Haven, Yale University Press, 1928)
2 mo (fetal) 5 mo Newborn 2 yr 6 yr 12 yr 25 yr
6. Hilangnya ciri-ciri lama
Contoh timus mengecil, gigi susu tanggal,
rambut bayi rontok.
7. Timbulnya ciri-ciri baru
Contoh tumbuhnya gigi permanen, timbulnya
tanda-tanda seks sekunder.
ciri – ciri pertumbuhan
CARA MENGUKUR PERTUMBUHAN
CARA MENGUKUR BERAT BADAN
1. Timbangan digital ditera sebelum digunakan
2. Timbangan diletakkan di atas tempat yang permukaannya
datar, keras dan rata
3. Hidupkan/nyalakan timbangan sampai terlihat angka 0.0 maka
timbangan sudah siap digunakan
4. Bayi ditimbang dalam keadaan tidak berpakaian. Anak yang
lebih besar sebaiknya ditimbang dalam keadaan berpakaian
seminimal mungkin.
5. Berat badan bayi akan terlihat (ditunjukkan paling dekat 0.1
kg) dan catat berat badan bayi
CARA MENGUKUR PANJANG BADAN
1. Siapkan alat ukur panjang badan bayi (length board/infantometer)
2. Pengukuran sebaiknya dilakukan oleh dua orang
3. Bayi diposisikan telentang dengan wajah menghadap ke atas,
sepatu, kaos kaki dan topi dilepas
4. Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap
menempel pada pembatas angka 0 (fixed headboard)
5. Petugas 2: tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus. Tangan
kanan menekan pembatas kaki ke telapak kaki bayi (movable
footboard).
Saat petugas memegang kedua lutut anak, geser papan kaki
melawan telapak kaki anak. Telapak kaki anak harus rata melawan
papan kaki, jempol kaki mengarah ke atas
6. Petugas 2 membaca angka di batas pengukur kaki. Catat panjang
bayi dalam ukuran sentimeter sampai desimal 0,1 cm
● Jika anak berusia kurang dari 2 tahun, pengukuran
panjang tidak dilakukan dengan cara berbaring, tetapi
dilakukan dengan berdiri
→ hasilnya ditambah 0.7 cm untuk menngubahnya ke
dalam ukuran panjang
● Jika anak berusia 2 tahun atau lebih, tidak bisa berdiri,
ukur panjang dalam posisi berbaring
→ hasilnya dikurangi 0.7 cm untuk mengubahnya ke
dalam ukuran tinggi
CARA MENGUKUR LINGKAR
KEPALA
1. Siapkan pita pengukur lingkar kepala
2. Topi, hiasan rambut yang dapat mengganggu pengukuran, dilepas
3. Bayi pada posisi nyaman agar kepala tetap diam (bisa dalam
dekapan orangtua)
4. Pita pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi,
menutupi alis mata, di atas kedua telinga dan bagian kepala yang
menonjol, tarik agak kencang
5. Baca angka pada pertemuan angka 0, dengan ketelitian 0,1 cm
Pengukuran LK
0-24 bulan → tiap bulan
24-36 bulan → tiap 3 bulan
36-60 bulan → tiap 6 bulan
Di bawah - 2SD : Mikrosefali
Di atas + 2SD : Makrosefali
Di antara -2SD dan +2SD : Normal
PLOTING HASIL PERTUMBUHAN
PLOTING HASIL PENGUKURAN
BB/U
● Plot umur dalam minggu, bulan atau
tahun yang komplit, pada garis
vertikal (tidak diantara garis vertikal)
● Plot BB pada atau antara garis
horizonal, seakurat mungkin
(sampai 0,1 kg)
● Ploting pada dua kali atau lebih
kunjungan, hubungkan dengan
garis lurus → melihat
kecendrungan/trend
Underweight
Severely Underweight
Jika edema kaki (+) → plot BB/U;
BB/PB → severely undernourished
Usia 1 tahun
BB 7,5 kg
PLOTING HASIL PENGUKURAN
PB/U
● Plot umur dalam minggu, bulan atau
tahun yang komplit, pada garis
vertikal (tidak diantara garis vertikal)
● Plot PB pada atau antara garis
horizonal, seakurat mungkin
● Ploting pada dua kali atau lebih
kunjungan, hubungkan dengan
garis lurus → melihat
kecendrungan/trend
Usia 1 tahun
PB 67,8 cm
Stunted
Severely Stunted
PLOTING HASIL PENGUKURAN
BB/PB
● Plot PB pada garis vertikal,
dibulatkan pada sentimeter terdekat
● Plot BB seakurat mungkin
● Ploting pada dua kali atau lebih
kunjungan, hubungkan dengan
garis lurus → melihat
kecendrungan/trend
Wasted
Severely wasted
Possible risk of overweight
Overweight
Obese
NILAI SEMUA KURVA PERTUMBUHAN
perempuan, 12 bulan BB 7,6 kg; PB 67,8 cm
BB/U → di atas -2SD (normal) (low)
PB/U → di bawah -2SD
(stunted)
Nutrisi tidak adekuat
(kronis) /infeksi
berulang
BB/PB → Median
1
2
3
!!!
BB menurut umur
PB/TB menurut
umur
BB menurut
PB/TB
LK menurut umur
♀
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
BB menurut
PB/TB
LK menurut umur
BB menurut umur
PB/TB menurut umur
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
28
▪ Mengindikasikan kemungkinan berisiko
▪ Bergeser menuju median → perubahan yang
baik
▪ Bergeser menjauhi median → masalah / berisiko
terjadi masalah pertumbuhan
▪ Tetap dekat dengan median, kadang memotong
ke atas atau ke bawah → tidak masalah
▪ Garis pertumbuhan meningkat atau menurun,
memotong garis z-score → overweight atau
underweight
INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN
Menyeberang/memotong garis z-score
29
INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN
Peningkatan tajam dan penurunan tajam garis z-score
▪ Peningkatan tajam → catch-up growth,
perubahan asupan makanan, dapat
menyebabkan overweight
▪ Jika hanya berat naik → masalah
▪ Jika berat dan tinggi proporsional →
catch-up growth yang sebelumnya
undernutrition atau alami infeksi
▪ Penurunan tajam dari garis
pertumbuhan normal atau underweight
→ masalah pertumbuhan
INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN
Garis pertumbuhan datar (flat growth line/stagnation)
▪ Identifikasi masalah pertumbuhan
▪ Jika berat tetap, panjang atau umur
bertambah → masalah
▪ Jika berat tetap, panjang tetap →
anak tidak tumbuh
▪ Jika anak overweight/obese → berat
tetap, anak lebih sehat.
▪ Umur < 6 bl, jika stagnasi →
masalah
INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN
● STUNTED, SEVERELY STUNTED
● UNDERWEIGHT, SEVERELY UNDERWEIGHT
● WASTED, SEVERELY WASTED
● POSSIBLE RISK OF OVERWEIGHT,
OVERWEIGHT, OBESE
Z-score INDIKATOR PERTUMBUHAN
Panjang/tinggi
terhadap umur
Berat terhadap
umur
Berat terhadap
panjang/tinggi
BMI
terhadap
umur
Di atas 3 note 1 Obese Obese
Di atas 2
note 2
Overweight Overweig
ht
Di atas 1 Possible risk
overweight
(note 3)
Possible
risk
overweigh
t (note 3)
0 (median)
Di bawah -1
Di bawah -2 Stunted (note 4) Underweight Wasted Wasted
Di bawah -3 Severely stunted
(note 4)
Severely
underweight
Severely wasted Severely
wasted
1. Anak tergolong sangat tinggi. Tinggi jarang menjadi masalah, kecuali tinggi sangat berlebihan → gangguan
endokrin → rujuk
2. Anak yang berat badan menurut umur berada pada rentang ini mempunyai masalah pertumbuhan,
namun lebih baik dinilai dari pengukuran BB terhadap PB/TB atau BMI/U
3. Point yang diplot pada z-score di atas 1 menunjukkan adanya possible risk. Adanya kecendrungan menuju garis
z-score +2 menunjukkan pasti berisiko
4. Adanya kemungkinan stunted atau severely stunted menjadi overweight
Note
normal
Masalah
pertumbuhan
ERUPTION
Maxillary Mandible
Primary (month  1 SD)
Central incisor
Lateral incisor
Canine
First molar
Second molar
10 (8-12)
11 (9-13)
19 (16-22)
16 (13-19 boys)
(14-19 girls)
29 (25-33)
8 (6-10)
13 (10-16)
20 (17-23)
16 (14-18)
27 (23-31 boys)
(24-30 girls)
Table 2. Chronology of Tooth Eruption
PERTUMBUHAN GIGI
ERUPTION
Maxillary Mandible
Permanent (year)
Central incisor
Lateral incisor
Canine
First premolar
Second premolar
First molar
Second molar
Third molar
7 – 7.5
8 – 8.5
11 – 11.6
10 – 10.3
10.7 – 11.2
6 – 6.3
12.2 – 12.7
20.5
6 – 6.5
7.2 – 7.7
9.7 – 10.2
10 – 10.7
10.7 – 11.5
6 – 6.2
11.7 – 12
20 – 20.5
………table 2. Chronology of Tooth Eruption
PERKEMBANGAN
Berat Badan
Tinggi badan
Lingkar kepala
Gigi
Ciri-ciri perkembangan anak adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan merupakan proses yang kontinu sejak
dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
CIRI – CIRI PERKEMBANGAN ANAK
2. Pola perkembangan anak mempunyai patokan
umum, yaitu berurutan (sekuensial) dan sama pada
semua anak; tetapi kecepatannya berbeda antara
anak satu dengan lainnya.
Contoh: sebelum bisa berjalan anak harus bisa
duduk terlebih dahulu, tetapi umur saat anak bisa
duduk/berjalan berbeda antara anak satu dengan
lainnya.
ciri – ciri perkembangan anak
3. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi
sistem susunan saraf.
Contoh, anak tidak dapat dilatih untuk dapat
berjalan, bila sistem sarafnya belum siap untuk itu;
tetapi tidak adanya kesempatan praktek juga akan
menghambat ketrampilan anak. Untuk mencapai
perkembangan dan maturitas tertentu diperlukan
waktu. Terdapat korelasi antara perkembangan dan
pertumbuhan.
ciri – ciri perkembangan anak
Ukuran pertumbuhan otak
3 bulan dalam
kandungan
Cepat
Pada
saat lahir
1 tahun
Lambat
2 tahun
Sangat
Lambat
5 tahun
Jaringan sel otak
(tiap sel menjadi 14000 sel otak)
2 tahun
Lahir
Gambar Pertumbuhan Otak Anak
(Dikutip dari Morley, 1986)
Gambar
Pertumbuhan akson &
dendrit
Makin banyak dan
luas neuron- neuron
ini saling berhub,
makin banyak
asosiasi dan
kombinasi yang
terjadi
4. Aktifitas seluruh tubuh akan diganti oleh respons
individu yang khas.
Contoh: bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya,
tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang
menarik, tetapi pada anak yang lebih besar
reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut.
ciri – ciri perkembangan anak
5. Arah perkembangan adalah sefalokaudal atau
proksimodistal. Perkembangan motorik kasar
berlangsung sefalokaudal, yaitu mulai dari daerah
kepala kemudian ke arah kaudal.
ciri – ciri perkembangan anak
Contoh: perkembangan pertama sebelum berjalan
adalah kemampuan menegakkan kepala. Sedangkan
perkembangan motorik halus mengikuti pola
proksimodistal, yaitu mulai dari proksimal ke arah
distal, yang dimulai dari bibir dan lidah, otot-otot
mata, leher, bahu, ke arah lengan, tangan dan jari
tangan.
ciri – ciri perkembangan anak
Fig 11. The laws of developmental direction
6. Refleks primitif seperti refleks memegang dan
berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter
tercapai.
ciri – ciri perkembangan anak
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
3 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 3 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
6 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 6 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
9 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 9 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
12 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 12 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
JENIS-JENIS KASUS
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
 STUNTING
 Protein Energi Malnutrisi (PEM)
 Keterlambatan perkembangan Bicara & Bahasa
 Keterlambatan perkembangan motorik
 Keterlambatan perkembangan global
 Cerebral palsy
STUNTING apa itu?
Stunting adalah gangguan pertumbuhan
dan perkembangan pada anak akibat
asupan nutrisi yang buruk, infeksi
berulang, dan stimulasi psikososial yang
tidak adekuat (WHO)
Seorang anak dikatakan stunting
apabila PB/TB menurut umur <-2SD
standar WHO
Perhatikan tanda klinis: marasmus dan
kwashiokor
MARASMUS: gizi buruk dg tanda-tanda
muscle wasting, iga gambang, baggy pants
KWASIOKOR: gizi buruk dg tanda-tanda
muscle wasting dan edema pitting
Marasmus kwashiokor: gabungan
Protein Energi Malnutrisi (PEM)
PEMERIKSAAN KLINIS
 Cara menghitung berat badan ideal
(berdasarkan Panjang/tinggi badan) :
▪ Ukur Panjang/tinggi badan saat ini
▪ Plot Panjang/tinggi badan pada kurva
BB menurut tinggi badan ke persentil
50
▪ Tarik garis ke kiri untuk melihat BB
sesuai P50 Panjang/tinggi badan
Keterlambatan Bicara dan
Bahasa
 Gangguan bahasa merupakan sebuah ketidak
mampuan untuk mengkode sebuah informasi,
dapat berupa keterlambatan bahasa reseptif, ekspresif,
atau keduanya.
 Keterlambatan bicara atau bahasa merupakan
masalah/gangguan perkembangan yang paling
sering dijumpai (5-10% anak prasekolah)
Penyebab gangguan bicara dan bahasa :
 Faktor lingkungan. Seperti : status nutrisi,
tingkat pendidikan rendah, kurangnya
stimulasi, dll
 Faktor organik : kerusakan susunan saraf
pusat (otak) terutama pada 1 tahun pertama
kehidupan anak.
 Variasi dari perkembangan, seperti
“constitutional delay” merupakan periode
perkembangan normal tetapi tercapai pada
tahap akhir usia perkembangan.
 Gangguan berbahasa adalah gangguan
pemahaman, penggunaan bahasa lisan (verbal),
tulisan dan atau pemakaian sistim simbol (Non
verbal)(American Speech Language Hearing
Association,1993).
 Termasuk didalamnya setiap keterlambatan atau
ketidakmampuan yang mempengaruhi kemampuan
anak dalam memahami bahasa (bahasa reseptif)
dan atau menggunakan kata atau gerak tubuh
(bahasa ekspresif)
GANGGUAN
PERKEMBANGAN MOTORIK
Tidak tercapainya milestone perkembangan motorik
sesuai usia anak
Perkembangan motorik
•Keterampilan motorik kasar (keterampilan otot-
otot besar seperti kontrol kepala, duduk, berdiri dan
lokomotor)
•Keterampilan motorik halus (keterampilan otot-
otot yang lebih kecil seperti mengenggam,
melepaskan dan memanipulasi benda)
Komponen penting
perkembangan motorik
 Tonus otot
Tonus otot abnormal biasanya dideskripsikan sebagai hipotonia
(tonus otot abnormal rendah atau terdepresi) atau hipertonia
(tonus otot abnormal tinggi atau berlebihan)
 Refleks primitif :
o Beberapa bentuk refleks primitive timbul sampai umur 2-3
bulan
o Respons simetris adalah penting, terutama berkaitan dengan
Moro
o Refleks primitif yang menetap setiap saat, adalah abnormal.
Pada situasi tersebut anak “terjebak” dalam sikap refleks
primitif selama terdapat stimulus dan “lepas” apabila stimulus
hilang
o Refleks primitif menghilang setelah umur 6-8 bulan
 Secara umum menetapnya refleks primitif di atas
usia 6 bulan adalah petunjuk klinis adanya
kemungkinan masalah perkembangan motorik
dan/atau lainnya
 Refleks primitif :
▪ Refleks menghisap,
▪ refleks menggenggam tangan (palmar graps
reflex),
▪ refleks Moro,
▪ positive support reflex,
▪ asymetric tonic neck reflex,
▪ tonic Labyrinthine reflex, dll)
Penyebab kelainan motorik
1. Periventricular Leukomalacia (Ischemic Brain
Injury) ;Jaringan otak bisa rusak ketika tidak
memperoleh darah yang cukup. Ini disebut
jejas iskemik pada otak (Ischemic Brain
Injury).
2. Periventricular Hemorrhagic Infarction
3. Brain malformations
4. Hypoxic Ischemia Encephalopathy
5. Bilirubin Encephalopathy
6. Stroke
7. Lainnya
GANGGUAN
PERKEMBANGAN GLOBAL
(GDD)
Kriteria diagnostik GDD
 Keterlambatan yang signifikan (setidaknya 2 SD di bawah
rata-rata dengan tes standar) pada setidaknya dua
domain perkembangan berikut ini:
▪ Motor kasar atau halus
▪ Bicara / bahasa
▪ Kognitif
▪ Sosial / kemandirian
▪ Aktivitas hidup sehari-hari
 Ditegakkan untuk anak-anak <5 tahun
CEREBRAL PALSY
Palsi Cerebral
 Suatu grup heterogen dari gangguan motorik
terutama postur dan gerakan, disebabkan
gangguan tidak progresif pada otak yang sedang
bertumbuh.
▪ Manifestasi kelumpuhan bermacam-macam
▪ Karena gangguan pada otak sejak masa
kandungan sampai berhenti bertumbuh
▪ Gangguan pada otak tersebut tidak progresif
Palsi Cerebral
 Terjadinya gangguan otak pada:
 Antenatal, perinatal, dan postnatal
 Sampai postnatal umur berapa?
 2 tahun (Kesepakatan umum)
 3-4 tahun (Aicardi, 1992)
 Tidak ada batas (Brett, 1983)
 Di dunia: Prevalensi CP 2-3/1000 kelahiran
hidup
Oskoui M dkk. Dev Med Child Neurol 2013;55:509-19
Rangkuman
 Penting melakukan pengukuran dan penilaian
pertumbuhan menggunakan grafik WHO, serta
melakukan rujukan bila didapatkan ada kelainan
 Mengertikan prinsip-prinsip perkembangan dan
melakukan pemantauan perkembangan, serta bila
ada keterlambatan perkembangan segera lakukan
rujukan
 Terdapat berbagai gangguan pertumbuhan dan
perkembangan yang memerlukan deteksi dan
intervensi dini agar anak tumbuh dan berkembang
optimal
Pertumbuhan dan perkembangan

More Related Content

What's hot

Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
iinintansari99
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
dr. Bobby Ahmad
 
Letak lintang
Letak lintangLetak lintang
Letak lintang
luthfiasah
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
Anna Nisa
 
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiPPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
Chiyapuri
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
Erinda Rinawati
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
Jihan Nabilah
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
pjj_kemenkes
 
Leaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada AnakLeaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada Anak
lidyasrprb
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Rahayu Pratiwi
 
Kurang Kalori Protein
Kurang Kalori ProteinKurang Kalori Protein
Kurang Kalori Protein
Donna Potter
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Hendrik Sutopo
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
Rahayu Pratiwi
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
elisa novi
 

What's hot (20)

Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Letak lintang
Letak lintangLetak lintang
Letak lintang
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiPPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 
Leaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada AnakLeaflet _ Diare Pada Anak
Leaflet _ Diare Pada Anak
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
 
Kurang Kalori Protein
Kurang Kalori ProteinKurang Kalori Protein
Kurang Kalori Protein
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 

Similar to Pertumbuhan dan perkembangan

PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
JerryManuas
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Eka Safitri
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasJoni Iswanto
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaCut Ampon Lambiheue
 
POWER POINT.ppt
POWER POINT.pptPOWER POINT.ppt
POWER POINT.ppt
Ngadirah1
 
POWER POINT.ppt
POWER POINT.pptPOWER POINT.ppt
POWER POINT.ppt
Ngadirah1
 
Konsep perawatan anak1.pptx
Konsep perawatan anak1.pptxKonsep perawatan anak1.pptx
Konsep perawatan anak1.pptx
FidellaYumna
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
agriSagala1
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Hanifa Rahmadilla
 
Jenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi dan anak .pptx
Jenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi  dan anak .pptxJenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi  dan anak .pptx
Jenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi dan anak .pptx
PuskesmasSukagalih
 
Pjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdf
Pjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdfPjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdf
Pjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdfMuhammad Aiman
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
iranolalingga1
 
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptxOrientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
ivogustiaradamanik
 
review buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdfreview buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdf
DinasKesehatanKabKen
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Refinna Sari
 
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptxMATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
polinaranteallo72
 
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaPertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Via Dewi Syahara
 

Similar to Pertumbuhan dan perkembangan (20)

PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmas
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayiPengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayi
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
 
POWER POINT.ppt
POWER POINT.pptPOWER POINT.ppt
POWER POINT.ppt
 
POWER POINT.ppt
POWER POINT.pptPOWER POINT.ppt
POWER POINT.ppt
 
Konsep perawatan anak1.pptx
Konsep perawatan anak1.pptxKonsep perawatan anak1.pptx
Konsep perawatan anak1.pptx
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
Jenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi dan anak .pptx
Jenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi  dan anak .pptxJenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi  dan anak .pptx
Jenis-Jenis Antropometri dan Pemberian Makan Bayi dan anak .pptx
 
Pjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdf
Pjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdfPjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdf
Pjm 3103 tajuk 3 pertumbuhan somatik pdf
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
 
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptxOrientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
 
review buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdfreview buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdf
 
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
 
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptxMATERI  KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
MATERI KADIS DI TAMMUAN MALIK FIKS (1).pptx
 
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitaPertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
 

Recently uploaded

Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 

Pertumbuhan dan perkembangan

  • 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA GANGGGUANNYA I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK Unud/RSUP Sangalah Denpasar
  • 2. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu Pertumbuhan dapat dinilai dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang, tanda-tanda seks sekunder dan keseimbangan metabolik
  • 3. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (maturation) Perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan perilaku (psikososial) sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
  • 5. CIRI – CIRI PERTUMBUHAN Ciri-ciri pertumbuhan fisik adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Setelah kelahiran merupakan periode dimana mulai saat itu pertumbuhan anak lebih mudah untuk diamati. 2. Pertumbuhan anak tidaklah konstan, terdapat percepatan atau perlambatan yang terjadi pada periode-periode tertentu.
  • 6. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses pertumbuhan, ada yang baru saja dimulai, ada yang mencapai titik puncaknya, dan yang lain sedang mengalami proses penurunan. Selama proses pertumbuhan tersebut terdapat 3 masa pertumbuhan cepat, yaitu pada: masa janin, masa bayi 0-1 tahun (walaupun pertumbuhan pada masa ini telah mengalami deselerasi) dan masa pubertas. ciri – ciri pertumbuhan
  • 7. Gambar 2. Kurva laju kenaikan tinggi badan anak laki-laki de Montbeillard 22 20 18 16 14 12 10 8 UMUR, TAHUN 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 5 4
  • 8. Fig 4. Growth velocity, in centimeters per year, at different ages of the boy and girl whose statures are shown in figure 1. (Reproduced from Tanner et al., 1966) 13 14 16 15 17 2 4 3 7 5 6 12 8 1 11 10 9 19 18 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Boys Girls Age, years Height gain, cm / yr
  • 9. Fig 5. Height at different ages of a hypothetical boy and girl of mean birth length, who grew at the mean rate and experienced the adolescent growth spurt at the mean age for their sex. Each finally reached the mean adult stature. (Reproduced from Tanner et al., 1966) 190 100 90 60 110 120 130 140 150 160 170 180 70 60 50 13 14 16 15 17 2 4 3 7 5 6 12 8 1 11 10 9 19 18 Boys Girls Height, cm Age, years
  • 10. 3. Masing-masing organ tubuh memiliki pola pertumbuhan yang berbeda. Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola: umum, limfoid, neural dan reproduksi. ciri – ciri pertumbuhan
  • 11. 200 180 160 120 100 80 60 140 40 0 20 0 4 8 12 16 20 LYMPHOID TYPE NEURALTYPE GENERAL TYPE GENITAL TYPE AGE IN YEARS Fig 6. Main types of postnatal growth of the various parts and organs of the body. (After Scammon: The measurement of the body in childhood. In: Harris B et al (eds): The Measurement of Man. Minneapolis, University of Minnesota Press, 1930)
  • 12. 4. Terdapat perubahan ukuran tubuh Contoh: anak akan bertambah dalam berat, tinggi, dan lingkar kepala; serta terdapat perubahan dalam ukuran besar dari organ- organ tubuhnya. ciri – ciri pertumbuhan
  • 13. 5. Terdapat perubahan proporsi Perubahan proporsi tubuh sesuai dengan bertambahnya umur anak. Pada bayi baru lahir, sebagai titik pusat tubuhnya adalah di umbilikus, sedangkan setelah dewasa sebagai titik pusatnya adalah di simfisis pubis. Keadaan ini akibat dari pola pertumbuhan fisik yang juga berlangsung sefalokaudal. ciri – ciri pertumbuhan
  • 14. Fig 7. Changes in body proportions from the 2nd fetal mo to adulthood. (From Robbins WJ, Brody S, Hogan AG, et al: Growth New Haven, Yale University Press, 1928) 2 mo (fetal) 5 mo Newborn 2 yr 6 yr 12 yr 25 yr
  • 15. 6. Hilangnya ciri-ciri lama Contoh timus mengecil, gigi susu tanggal, rambut bayi rontok. 7. Timbulnya ciri-ciri baru Contoh tumbuhnya gigi permanen, timbulnya tanda-tanda seks sekunder. ciri – ciri pertumbuhan
  • 17. CARA MENGUKUR BERAT BADAN 1. Timbangan digital ditera sebelum digunakan 2. Timbangan diletakkan di atas tempat yang permukaannya datar, keras dan rata 3. Hidupkan/nyalakan timbangan sampai terlihat angka 0.0 maka timbangan sudah siap digunakan 4. Bayi ditimbang dalam keadaan tidak berpakaian. Anak yang lebih besar sebaiknya ditimbang dalam keadaan berpakaian seminimal mungkin. 5. Berat badan bayi akan terlihat (ditunjukkan paling dekat 0.1 kg) dan catat berat badan bayi
  • 18. CARA MENGUKUR PANJANG BADAN 1. Siapkan alat ukur panjang badan bayi (length board/infantometer) 2. Pengukuran sebaiknya dilakukan oleh dua orang 3. Bayi diposisikan telentang dengan wajah menghadap ke atas, sepatu, kaos kaki dan topi dilepas 4. Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka 0 (fixed headboard) 5. Petugas 2: tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus. Tangan kanan menekan pembatas kaki ke telapak kaki bayi (movable footboard). Saat petugas memegang kedua lutut anak, geser papan kaki melawan telapak kaki anak. Telapak kaki anak harus rata melawan papan kaki, jempol kaki mengarah ke atas 6. Petugas 2 membaca angka di batas pengukur kaki. Catat panjang bayi dalam ukuran sentimeter sampai desimal 0,1 cm
  • 19. ● Jika anak berusia kurang dari 2 tahun, pengukuran panjang tidak dilakukan dengan cara berbaring, tetapi dilakukan dengan berdiri → hasilnya ditambah 0.7 cm untuk menngubahnya ke dalam ukuran panjang ● Jika anak berusia 2 tahun atau lebih, tidak bisa berdiri, ukur panjang dalam posisi berbaring → hasilnya dikurangi 0.7 cm untuk mengubahnya ke dalam ukuran tinggi
  • 20. CARA MENGUKUR LINGKAR KEPALA 1. Siapkan pita pengukur lingkar kepala 2. Topi, hiasan rambut yang dapat mengganggu pengukuran, dilepas 3. Bayi pada posisi nyaman agar kepala tetap diam (bisa dalam dekapan orangtua) 4. Pita pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua telinga dan bagian kepala yang menonjol, tarik agak kencang 5. Baca angka pada pertemuan angka 0, dengan ketelitian 0,1 cm Pengukuran LK 0-24 bulan → tiap bulan 24-36 bulan → tiap 3 bulan 36-60 bulan → tiap 6 bulan Di bawah - 2SD : Mikrosefali Di atas + 2SD : Makrosefali Di antara -2SD dan +2SD : Normal
  • 22. PLOTING HASIL PENGUKURAN BB/U ● Plot umur dalam minggu, bulan atau tahun yang komplit, pada garis vertikal (tidak diantara garis vertikal) ● Plot BB pada atau antara garis horizonal, seakurat mungkin (sampai 0,1 kg) ● Ploting pada dua kali atau lebih kunjungan, hubungkan dengan garis lurus → melihat kecendrungan/trend Underweight Severely Underweight Jika edema kaki (+) → plot BB/U; BB/PB → severely undernourished Usia 1 tahun BB 7,5 kg
  • 23. PLOTING HASIL PENGUKURAN PB/U ● Plot umur dalam minggu, bulan atau tahun yang komplit, pada garis vertikal (tidak diantara garis vertikal) ● Plot PB pada atau antara garis horizonal, seakurat mungkin ● Ploting pada dua kali atau lebih kunjungan, hubungkan dengan garis lurus → melihat kecendrungan/trend Usia 1 tahun PB 67,8 cm Stunted Severely Stunted
  • 24. PLOTING HASIL PENGUKURAN BB/PB ● Plot PB pada garis vertikal, dibulatkan pada sentimeter terdekat ● Plot BB seakurat mungkin ● Ploting pada dua kali atau lebih kunjungan, hubungkan dengan garis lurus → melihat kecendrungan/trend Wasted Severely wasted Possible risk of overweight Overweight Obese
  • 25. NILAI SEMUA KURVA PERTUMBUHAN perempuan, 12 bulan BB 7,6 kg; PB 67,8 cm BB/U → di atas -2SD (normal) (low) PB/U → di bawah -2SD (stunted) Nutrisi tidak adekuat (kronis) /infeksi berulang BB/PB → Median 1 2 3 !!!
  • 26. BB menurut umur PB/TB menurut umur BB menurut PB/TB LK menurut umur ♀ PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
  • 27. BB menurut PB/TB LK menurut umur BB menurut umur PB/TB menurut umur PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
  • 28. 28 ▪ Mengindikasikan kemungkinan berisiko ▪ Bergeser menuju median → perubahan yang baik ▪ Bergeser menjauhi median → masalah / berisiko terjadi masalah pertumbuhan ▪ Tetap dekat dengan median, kadang memotong ke atas atau ke bawah → tidak masalah ▪ Garis pertumbuhan meningkat atau menurun, memotong garis z-score → overweight atau underweight INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN Menyeberang/memotong garis z-score
  • 29. 29 INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN Peningkatan tajam dan penurunan tajam garis z-score ▪ Peningkatan tajam → catch-up growth, perubahan asupan makanan, dapat menyebabkan overweight ▪ Jika hanya berat naik → masalah ▪ Jika berat dan tinggi proporsional → catch-up growth yang sebelumnya undernutrition atau alami infeksi ▪ Penurunan tajam dari garis pertumbuhan normal atau underweight → masalah pertumbuhan
  • 30. INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN Garis pertumbuhan datar (flat growth line/stagnation) ▪ Identifikasi masalah pertumbuhan ▪ Jika berat tetap, panjang atau umur bertambah → masalah ▪ Jika berat tetap, panjang tetap → anak tidak tumbuh ▪ Jika anak overweight/obese → berat tetap, anak lebih sehat. ▪ Umur < 6 bl, jika stagnasi → masalah
  • 32. ● STUNTED, SEVERELY STUNTED ● UNDERWEIGHT, SEVERELY UNDERWEIGHT ● WASTED, SEVERELY WASTED ● POSSIBLE RISK OF OVERWEIGHT, OVERWEIGHT, OBESE
  • 33. Z-score INDIKATOR PERTUMBUHAN Panjang/tinggi terhadap umur Berat terhadap umur Berat terhadap panjang/tinggi BMI terhadap umur Di atas 3 note 1 Obese Obese Di atas 2 note 2 Overweight Overweig ht Di atas 1 Possible risk overweight (note 3) Possible risk overweigh t (note 3) 0 (median) Di bawah -1 Di bawah -2 Stunted (note 4) Underweight Wasted Wasted Di bawah -3 Severely stunted (note 4) Severely underweight Severely wasted Severely wasted 1. Anak tergolong sangat tinggi. Tinggi jarang menjadi masalah, kecuali tinggi sangat berlebihan → gangguan endokrin → rujuk 2. Anak yang berat badan menurut umur berada pada rentang ini mempunyai masalah pertumbuhan, namun lebih baik dinilai dari pengukuran BB terhadap PB/TB atau BMI/U 3. Point yang diplot pada z-score di atas 1 menunjukkan adanya possible risk. Adanya kecendrungan menuju garis z-score +2 menunjukkan pasti berisiko 4. Adanya kemungkinan stunted atau severely stunted menjadi overweight Note normal Masalah pertumbuhan
  • 34. ERUPTION Maxillary Mandible Primary (month  1 SD) Central incisor Lateral incisor Canine First molar Second molar 10 (8-12) 11 (9-13) 19 (16-22) 16 (13-19 boys) (14-19 girls) 29 (25-33) 8 (6-10) 13 (10-16) 20 (17-23) 16 (14-18) 27 (23-31 boys) (24-30 girls) Table 2. Chronology of Tooth Eruption PERTUMBUHAN GIGI
  • 35. ERUPTION Maxillary Mandible Permanent (year) Central incisor Lateral incisor Canine First premolar Second premolar First molar Second molar Third molar 7 – 7.5 8 – 8.5 11 – 11.6 10 – 10.3 10.7 – 11.2 6 – 6.3 12.2 – 12.7 20.5 6 – 6.5 7.2 – 7.7 9.7 – 10.2 10 – 10.7 10.7 – 11.5 6 – 6.2 11.7 – 12 20 – 20.5 ………table 2. Chronology of Tooth Eruption
  • 37. Ciri-ciri perkembangan anak adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan merupakan proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. CIRI – CIRI PERKEMBANGAN ANAK
  • 38. 2. Pola perkembangan anak mempunyai patokan umum, yaitu berurutan (sekuensial) dan sama pada semua anak; tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya. Contoh: sebelum bisa berjalan anak harus bisa duduk terlebih dahulu, tetapi umur saat anak bisa duduk/berjalan berbeda antara anak satu dengan lainnya. ciri – ciri perkembangan anak
  • 39. 3. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf. Contoh, anak tidak dapat dilatih untuk dapat berjalan, bila sistem sarafnya belum siap untuk itu; tetapi tidak adanya kesempatan praktek juga akan menghambat ketrampilan anak. Untuk mencapai perkembangan dan maturitas tertentu diperlukan waktu. Terdapat korelasi antara perkembangan dan pertumbuhan. ciri – ciri perkembangan anak
  • 40. Ukuran pertumbuhan otak 3 bulan dalam kandungan Cepat Pada saat lahir 1 tahun Lambat 2 tahun Sangat Lambat 5 tahun Jaringan sel otak (tiap sel menjadi 14000 sel otak) 2 tahun Lahir Gambar Pertumbuhan Otak Anak (Dikutip dari Morley, 1986)
  • 41. Gambar Pertumbuhan akson & dendrit Makin banyak dan luas neuron- neuron ini saling berhub, makin banyak asosiasi dan kombinasi yang terjadi
  • 42. 4. Aktifitas seluruh tubuh akan diganti oleh respons individu yang khas. Contoh: bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut. ciri – ciri perkembangan anak
  • 43. 5. Arah perkembangan adalah sefalokaudal atau proksimodistal. Perkembangan motorik kasar berlangsung sefalokaudal, yaitu mulai dari daerah kepala kemudian ke arah kaudal. ciri – ciri perkembangan anak
  • 44. Contoh: perkembangan pertama sebelum berjalan adalah kemampuan menegakkan kepala. Sedangkan perkembangan motorik halus mengikuti pola proksimodistal, yaitu mulai dari proksimal ke arah distal, yang dimulai dari bibir dan lidah, otot-otot mata, leher, bahu, ke arah lengan, tangan dan jari tangan. ciri – ciri perkembangan anak
  • 45. Fig 11. The laws of developmental direction
  • 46. 6. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai. ciri – ciri perkembangan anak
  • 48. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN usia 3 bulan ● Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis ini ● Beri tanda Centang Ya atau Tidak sesuai perkembangan bayi anda ● Jika pada usia 3 bulan bayi belum bisa melakukan SALAH SATU dari ceklis, segera bawa bayi ke Puskesmas/fasilitas Kesehatan
  • 49. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN usia 6 bulan ● Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis ini ● Beri tanda Centang Ya atau Tidak sesuai perkembangan bayi anda ● Jika pada usia 6 bulan bayi belum bisa melakukan SALAH SATU dari ceklis, segera bawa bayi ke Puskesmas/fasilitas Kesehatan
  • 50. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN usia 9 bulan ● Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis ini ● Beri tanda Centang Ya atau Tidak sesuai perkembangan bayi anda ● Jika pada usia 9 bulan bayi belum bisa melakukan SALAH SATU dari ceklis, segera bawa bayi ke Puskesmas/fasilitas Kesehatan
  • 51. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN usia 12 bulan ● Lakukan pemantauan perkembangan dengan ceklis ini ● Beri tanda Centang Ya atau Tidak sesuai perkembangan bayi anda ● Jika pada usia 12 bulan bayi belum bisa melakukan SALAH SATU dari ceklis, segera bawa bayi ke Puskesmas/fasilitas Kesehatan
  • 52. JENIS-JENIS KASUS GANGGUAN TUMBUH KEMBANG  STUNTING  Protein Energi Malnutrisi (PEM)  Keterlambatan perkembangan Bicara & Bahasa  Keterlambatan perkembangan motorik  Keterlambatan perkembangan global  Cerebral palsy
  • 53. STUNTING apa itu? Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat (WHO) Seorang anak dikatakan stunting apabila PB/TB menurut umur <-2SD standar WHO
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57. Perhatikan tanda klinis: marasmus dan kwashiokor MARASMUS: gizi buruk dg tanda-tanda muscle wasting, iga gambang, baggy pants KWASIOKOR: gizi buruk dg tanda-tanda muscle wasting dan edema pitting Marasmus kwashiokor: gabungan Protein Energi Malnutrisi (PEM)
  • 59.
  • 60.  Cara menghitung berat badan ideal (berdasarkan Panjang/tinggi badan) : ▪ Ukur Panjang/tinggi badan saat ini ▪ Plot Panjang/tinggi badan pada kurva BB menurut tinggi badan ke persentil 50 ▪ Tarik garis ke kiri untuk melihat BB sesuai P50 Panjang/tinggi badan
  • 61. Keterlambatan Bicara dan Bahasa  Gangguan bahasa merupakan sebuah ketidak mampuan untuk mengkode sebuah informasi, dapat berupa keterlambatan bahasa reseptif, ekspresif, atau keduanya.  Keterlambatan bicara atau bahasa merupakan masalah/gangguan perkembangan yang paling sering dijumpai (5-10% anak prasekolah)
  • 62. Penyebab gangguan bicara dan bahasa :  Faktor lingkungan. Seperti : status nutrisi, tingkat pendidikan rendah, kurangnya stimulasi, dll  Faktor organik : kerusakan susunan saraf pusat (otak) terutama pada 1 tahun pertama kehidupan anak.  Variasi dari perkembangan, seperti “constitutional delay” merupakan periode perkembangan normal tetapi tercapai pada tahap akhir usia perkembangan.
  • 63.  Gangguan berbahasa adalah gangguan pemahaman, penggunaan bahasa lisan (verbal), tulisan dan atau pemakaian sistim simbol (Non verbal)(American Speech Language Hearing Association,1993).  Termasuk didalamnya setiap keterlambatan atau ketidakmampuan yang mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami bahasa (bahasa reseptif) dan atau menggunakan kata atau gerak tubuh (bahasa ekspresif)
  • 64. GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK Tidak tercapainya milestone perkembangan motorik sesuai usia anak
  • 65. Perkembangan motorik •Keterampilan motorik kasar (keterampilan otot- otot besar seperti kontrol kepala, duduk, berdiri dan lokomotor) •Keterampilan motorik halus (keterampilan otot- otot yang lebih kecil seperti mengenggam, melepaskan dan memanipulasi benda)
  • 66. Komponen penting perkembangan motorik  Tonus otot Tonus otot abnormal biasanya dideskripsikan sebagai hipotonia (tonus otot abnormal rendah atau terdepresi) atau hipertonia (tonus otot abnormal tinggi atau berlebihan)  Refleks primitif : o Beberapa bentuk refleks primitive timbul sampai umur 2-3 bulan o Respons simetris adalah penting, terutama berkaitan dengan Moro o Refleks primitif yang menetap setiap saat, adalah abnormal. Pada situasi tersebut anak “terjebak” dalam sikap refleks primitif selama terdapat stimulus dan “lepas” apabila stimulus hilang o Refleks primitif menghilang setelah umur 6-8 bulan
  • 67.  Secara umum menetapnya refleks primitif di atas usia 6 bulan adalah petunjuk klinis adanya kemungkinan masalah perkembangan motorik dan/atau lainnya  Refleks primitif : ▪ Refleks menghisap, ▪ refleks menggenggam tangan (palmar graps reflex), ▪ refleks Moro, ▪ positive support reflex, ▪ asymetric tonic neck reflex, ▪ tonic Labyrinthine reflex, dll)
  • 68. Penyebab kelainan motorik 1. Periventricular Leukomalacia (Ischemic Brain Injury) ;Jaringan otak bisa rusak ketika tidak memperoleh darah yang cukup. Ini disebut jejas iskemik pada otak (Ischemic Brain Injury). 2. Periventricular Hemorrhagic Infarction 3. Brain malformations 4. Hypoxic Ischemia Encephalopathy 5. Bilirubin Encephalopathy 6. Stroke 7. Lainnya
  • 70. Kriteria diagnostik GDD  Keterlambatan yang signifikan (setidaknya 2 SD di bawah rata-rata dengan tes standar) pada setidaknya dua domain perkembangan berikut ini: ▪ Motor kasar atau halus ▪ Bicara / bahasa ▪ Kognitif ▪ Sosial / kemandirian ▪ Aktivitas hidup sehari-hari  Ditegakkan untuk anak-anak <5 tahun
  • 72. Palsi Cerebral  Suatu grup heterogen dari gangguan motorik terutama postur dan gerakan, disebabkan gangguan tidak progresif pada otak yang sedang bertumbuh. ▪ Manifestasi kelumpuhan bermacam-macam ▪ Karena gangguan pada otak sejak masa kandungan sampai berhenti bertumbuh ▪ Gangguan pada otak tersebut tidak progresif
  • 73. Palsi Cerebral  Terjadinya gangguan otak pada:  Antenatal, perinatal, dan postnatal  Sampai postnatal umur berapa?  2 tahun (Kesepakatan umum)  3-4 tahun (Aicardi, 1992)  Tidak ada batas (Brett, 1983)  Di dunia: Prevalensi CP 2-3/1000 kelahiran hidup Oskoui M dkk. Dev Med Child Neurol 2013;55:509-19
  • 74. Rangkuman  Penting melakukan pengukuran dan penilaian pertumbuhan menggunakan grafik WHO, serta melakukan rujukan bila didapatkan ada kelainan  Mengertikan prinsip-prinsip perkembangan dan melakukan pemantauan perkembangan, serta bila ada keterlambatan perkembangan segera lakukan rujukan  Terdapat berbagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan deteksi dan intervensi dini agar anak tumbuh dan berkembang optimal