Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Pada Kecelakaan, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.
Ini adalah materi pembelajaran bantuan hidup dasar bagi karyawan non dokter dan non perawat di RS Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah rumah sakit swasta publik dengan 375 tempat tidur dan lebih dari 1000 karyawan. Saat ini RS Panti Rapih telah terakreditasi 16 pelayanan dan mengikuti standar mutu ISO 9001:2008.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Pada Kecelakaan, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.
Ini adalah materi pembelajaran bantuan hidup dasar bagi karyawan non dokter dan non perawat di RS Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah rumah sakit swasta publik dengan 375 tempat tidur dan lebih dari 1000 karyawan. Saat ini RS Panti Rapih telah terakreditasi 16 pelayanan dan mengikuti standar mutu ISO 9001:2008.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
ada pengenalan mengenai pertolongan pertama yang terdiri dari pengertian pp penolong pertama,klasifikasi pelaku pp, kewajiban pelaku pp,apd, serta kasus umum yang sering terjadi di lapangan beserta penanganan nya
3. Kecelakaan atau kejadian yang tidak
diinginkan dapat terjadi dimana saja &
kapan saja untuk itulah di perlukan
kemampuan dalam memberikan tindakan
pertolongan pertama pada awal kejadian
sehingga meminimalkan cedera yang
terjadi pada korban.
21. Luka bakar
terjadi akibat paparan suhu yang tinggi
Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan
kimia alirkan air terus
menerus selama 20 menit atau lebih
Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat
pada luka bakar gunting sekitarnya.
Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril (kassa
Steril), jangan memecahkan gelembung.
Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi, air es.
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Penangan Pada Luka
23. Luka tertutup (memar)
Tindakan pertolongannya
Kompres dengan air dingin/es, setelah
1 jam baru dapat dikompres dengan air
hangat
Penangan Pada Luka Tertutup
24. Luka terbuka (lecet/scratch, luka
sayat, luka gigitan)
Tindakan penangan
Bersihkan luka dengan larutan
pembersih dan steril, Cegah terjadinya
infeksi, lakukan penutupan luka dan
pembalutan, Tenangkan penderita,
Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Penangan Pada Luka Terbuka
26. keadaan tidak sadarkan diri yang disebabkan karena
berkurangnya suplai darah ke otak.
Baringkan dalam posisi terlentang
Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang
yang menghambat pernafasan
Beri udara segar
Periksa kemungkinan cedra lain
Selimuti korban
Korban diistirahatkan beberapa saat
Bila tidak segera sadar, periksa nafas, nadi, & rujuk ke
dokter atau paramedis
Penangan Korban Pingsan
27.
28. Shock adalah keadaan yang timbul karena jumlah darah yang
beredar didalam pembuluh darah sangat kurang
Gejala dan tanda
Merasa mual, lemas
Pucat dan dingin
Keringat dingin tampak pada kening
Nadi cepat ( lebih besar dari 100 per menit )
Pernafasam cepat dan dangkal
pertolongan pertama
Tenangkan korban
Usahakan penderita mendapat udara segar
Apabila korban sudah mendingan atau lebih sadar dapat
diberi minum hangat
Jika korban masih syok segera hubungi dokter
Penangan pada shcok
29. Gejala dan tanda :
o Korban seolah mencekik leher sendiri
o Berusaha batuk, namun sukar
o Ada suara napas tambahan
o Terlihat gelisah
Pertolongan pertama :
Perkenalkan diri anda, kemudian minta izin
Awasi Airway + Breathing.
Lakukan pukulan punggung sebanyak 5 kali
Jika bendanya belum keluar, lanjutkan dengan melakukan
hentakan perut sebanyak 5 kali
Bila korban tidak sadar, lakukan RJP
Bawa ke fasilitas kesehatan
Tersedak
30. Gejala
· Mual, muntah
· Keringat dingin
· Wajah pucat/kebiruan
Penanganan
1. Bawa ke tempat teduh dan segar
2. Korban diminta muntah
3. Diberi minum susu atau air, kemudian beri norit
4. Istirahatkan
Keracunan Makanan atau Minuman