SlideShare a Scribd company logo
Tentir OSCE I
ASISTEN MAHASISWA 2018
Trisha – Irene – Afdina – Alifia – Fadhilla – Jihan – Kania – Sista –
Rhea – Jessica – Zaim - Zulfa
Basic Life
Support
7,5 Menit
Anda sedang berjalan di Jl. Malioboro.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki berusia
sekitar 40 tahun terjatuh dan terlihat
kesakitan memegang dada sebelah kiri.
Semua orang mulai panik dan mulai
mengelilingi laki-laki tersebut. Lakukan
pertolongan pada laki-laki tersebut!
SCENARIO
MANEKIN
ALAT & BAHAN
01 02 03 04
TISSUE ALCUTA AED
Overview Prosedur
01 Introducing, informed consent, safety
02 Check for response
03 Shout for help
04 Memeriksa nadi dan nafas korban
05 CPR/kompresi dada
06 Mengulangi Kompresi Dada dan Bantuan Pernapasan
serta
Recovery Position
07 Bantuan telah datang
S – R – S – C – A – B
01 Introducing, Informed Consent and Safety
• Perkenalan
• Melakukan perkenalan diri (nama, profesi, tujuan) dengan suara tegas
dan meyakinkan. Serta beritahu bahwa diri anda sudah terlatih dalam
menangani kasus seperti ini
• Informed Consent
• Tanyakan apakah ada keluarga/orang yang mengenal korban
sekaligus untuk meminta izin
• Mengamankan diri dan korban
• Dalam kasus nyata pastikan bahwa penolong dan korban berada pada
lingkungan yang aman. Jika di tengah jalan raya dipinggirkan dahulu,
jauh dari benda tajam, dan jalanan yang berair.
• Saat OSCE, cukup katakan “saya dan korban sudah dalam kondisi
yang aman”
02 Check for Response
• Posisi pasien dan korban
• Pastikan korban tidur telentang dan aman dari kondisi sekitar
• Pemeriksa di sebelah kanan korban
• Memeriksa respon korban
• Mengecek repson korban dengan menepuk-nepuk pundak korban
sambil berkata dengan lantang “pak, apakah bapak bisa mendengar
suara saya?”
• Apabila korban sadar dan bisa merespon 🡪 lakukan recovery position
03 Shout for Help (Memanggil Bantuan)
• Dengan nada yang tegas dan lantang, minta bantuan orang lain
dengan mendeskripsikan orang tersebut secara spesifik untuk
menelpon bantuan
• Pastikan memberi instruksi yang jelas pada orang yang diminta
bantuan (menelpon ambulan, menyampaikan kondisi korban,
meminta tolong bawakan AED)
• Pastikan memberikan kondisi korban secara singkat kepada
orang tersebut untuk disampaikan ke pihak berwenang (jenis
kelamin, usia, kondisi, lokasi
04 Memeriksa Nadi dan Napas Korban
• Dilakukan secara
bersamaan, kurang
dari 10 detik
• Jangan lupa untuk
membuka pakaian
korban terlebih dahulu
sebelum melakukan
pemeriksaan
Memeriksa Nadi
• Menggunakan jari tengah dan jari
telunjuk. Letakkan kedua jari ke
arah leher (trakea) kemudian
geser ke lateral dextra atau
sinistra hingga menemukan
lekukan antara m.
sternocleidomastoideus dan
trakea. Rasakan pulsasi a.carotis
• Jangan lupa tanyakan kepada
dokter penjaga “Dok, apakah
terdapat nadi?”
Memeriksa Napas
• Mendekatkan telinga kepada mulut pasien serta melihat ke arah
dada pasien untuk melihat pergerakan dada dan suara pernapasan
apabila pernapasan normal atau tidak.
• Jangan lupa tanyakan pada dokter penjaga “dok, apakah terdapat
pernapasan?”
What to do Next?
Napas normal
Ada nadi
Recovery
position
Napas tidak
normal
Ada nadi
Breathing
rescue
Napas tidak
normal
Tidak ada nadi
CPR
05 CPR (Kompresi Dada)
• Posisi korban dan penolong
• Korban terlentang
• Penolong berlutut di samping pasien, badan penolong di atas dada pasien tegak lurus
• Kompresi dada
• Letakkan heel dari telapak tangan yang tidak dominan di atas tengah 1/3 sternum
bagian bawah
• Melakukan interlocking jari-jari telapak tangan dengan tangan dominan di atas dan
tangan yang tidak dominan di bawah
• Pastikan tangan dengan lengan tegak lurus dan siku tidak menekuk
• Lakukan kompresi dada sebanyak 30x, dengan kecepatan 100-120x/menit, interupsi
minimal, kedalaman 5-6 cm
• Pastikan terdapat chest recoil
• Apabila penolong lebih dari 1, ganti kompresor setiap 5 siklus
Chest
Compressions
06 Bantuan Pernapasan
A. Membuka Jalur Napas
• Pastikan pasien tidak memiliki cedera spinal atau fraktur tengkorak.
Di OSCE cukup bertanya kepada dokter penjaga “dok, apakah
korban terdapat cedera spinal atau fraktur tengkorak?”
• Apabila tidak ada cedera spinal, leher, atau kepala 🡪 head tilt chin lift
maneuver
• caranya: letakkan tangan kiri di dahi korban dan jari tangan kanan pada dagu.
Angkat dagu korbanke arah depan atas. Pastikan leher terekstensi maksimal
• Apabila terdapat cedera spinal 🡪 jaw thrust maneuver
• caranya: posisikan jari telunjuk dan jari tengah untuk mendorong sisi belakang
mandibula, sedangkan jempol mendorong pipi ke bawah untuk membuka
mulut)
B. Mengambil Benda Asing
• Dilakukan pada saat pertama kali memberikan bantuan pernafasan
saja
• Ditanyakan pada dokter penjaga “dok apakah terdapat benda
asing?” jika iya tanyakan kembali “Apakah padat/cair, dok?”
• Benda padat : membuka rahang korban dengan bantuan jari 1 dan
jari 3 (setiap jari di rahang yang berbeda). Pada saat terbuka
gunakan jari 2 untuk mengambil benda padat yang terdapat di
daerah cavum oris
• Benda cair: memasukkan kain/tisu ke dalam mulut korban, atau
memiringkan kepala korban dan membuka mulut korban (pastikan
korban tidak memiliki cedera spinal)
C. Memberikan Napas
Buatan
• dilakukan 2x setiap siklus
• membuka mulut korban
dan menutup mulut
korban sepenuhnya
dengan mulut kita agar
udara tidak keluar, pada
saat yang bersamaan
menjepit hidung korban
(hingga tertutup) agar
udara tidak keluar.
Berikan nafas bantuan
sebesar volume tidal
07 Mengulangi Kompresi Dada dan Bantuan
Pernafasan serta Recovery Positional
1. Lakukan CPR (kompresi dada dan bantuan pernapasan) 5
siklus
• 1 siklus = 30x kompresi dada dan 2x pemberian bantuan
pernafasan (30 : 2)
2. Setiap 5 siklus sudah selesai:
• Kembali mengecek arteri carotis dan pernafasan
• Tanyakan pada penguji apabila terdapat tanda nadi dan
pernafasan. “dok apakah terdapat nadi dan tanda-tanda
pernafasan?”
• Apabila iya 🡪 lakukan recovery position
• Apabila tidak 🡪 lakukan kembali CPR kembali hingga AED datang
• Jika AED telah datang, tanpa menunggu 1 siklus selesai, segera
gunakan AED
3. Tanda-tanda CPR dihentikan:
• Korban kembali bernapas dan mempunyai nadi. Bantuan telah datang
• Penolong kelelahan
• Situasi yang mengancam (bencana, dll)
• Terlihat jelas korban meninggal
Recovery Position
1. Tangan kanan terbuka ke atas membentuk L di sebelah kepala
2. Punggung tangan kiri diletakkan di pipi kanan
3. Menekuk lutut kaki kiri
4. Memiringkan korban ke kanan
Memastikan bantuan segera datang dan memeriksa korban secara periodic
Melakukan pengecekan nadi dan pernafasan setiap 2 menit hingga bantuan
datang. Apabila korban mengalami henti jantung kembali, lakukan prosedur
BLS kembali dari awal.
08 Bantuan Telah Datang, Terdapat
AED
• Tanyakan kepada dokter penjaga “dok, apakah bantuan AED
telah datang?”, biasanya dokter akan bilang sudah dan coba
disuruh dipasang
• Memasang alat AED
• Menyalakan AED (tekan tombol on)
• Pastikan dada pasien dan sekitar kering
• Memasang elektroda di bawah klavikula kanan (di sebelah kanan
sternum) dan linea mid axillaris sinistra beberapa cm di bawah papilla
mammae
• Amatilah analisis AED
• Pastikan tidak ada yang menyentuh korban ataupun alas tempat tidur
• Tekan tombol shock jika alat AED memerintahkan tindakan kejut listrik,
atau langsung lakukan CPR 5 siklus jika alat tidak menginstruksikan
tindakan kejut listrik
Penutup
• Membereskan alat
• Pastikan mengelap mulut manekin dengan tisue dan alcuta
untuk teman-teman beritkutnya
The DOs and DON’Ts
DOs
• Komunikasi dengan dokter penjaga
mengenai kondisi pasien
• Pastikan jaket terlepas di saat melakukan
pemeriksaan pernapasan
• Memulai kompresi dada <30 detik
• Memastikan setelah shock AED
melakukan kompresi kembali
• Menjelaskan bahwa anda akan
memonitor kondisi pasien setiap 2 menit
DON’Ts
• Menekuk siku saat melakukan kompresi
dada
• Terkecoh dengan adanya alcuta →
melakukan cuci tangan terlebih dahulu
• Cepat menyerah → lakukan setidaknya 5
siklus lengkap terlebih dahulu
• Terlalu cepat atau terlalu lama dalam
kompresi dada
• Memberikan bantuan pernafasan lemah
dan terbuang

More Related Content

Similar to BASIC LIFE SUPPORT.pptx

BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.pptBASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
EvaRosdiana19
 
Bhd awam
Bhd awamBhd awam
Bhd awam
Iman Kade
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
MAKSIPUASA1
 
Initial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratInitial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat darurat
puskesmas mojoagung
 
Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1
Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1
Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1
NURUL AZREEN
 
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
ADam Raeyoo
 
Panduan tentang bantuan hidup dasar
Panduan tentang bantuan hidup dasarPanduan tentang bantuan hidup dasar
Panduan tentang bantuan hidup dasarRian Wibowo
 
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakitPAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
Elize Lee
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptxPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
TriyasSinggihPambudi
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
Resusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otakResusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otak
Fajar Prasetyo Raharjo
 
Cpr
CprCpr
BHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptxBHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptx
NilaPurnamaSari2
 
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptxBANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
novibasso80
 
Prinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgdPrinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgd
Muhammad Aminuddin
 
Asas pertolongan cemas
Asas pertolongan cemasAsas pertolongan cemas
Asas pertolongan cemas
Ibn Abdullah
 
ppt prest.pptx
ppt prest.pptxppt prest.pptx
ppt prest.pptx
ssuser76328d
 

Similar to BASIC LIFE SUPPORT.pptx (20)

BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.pptBASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
BASIC LIFE SUPPOR REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.ppt
 
Bhd awam
Bhd awamBhd awam
Bhd awam
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
Initial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat daruratInitial Assessment pada gawat darurat
Initial Assessment pada gawat darurat
 
Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1
Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1
Nota Pertolongan cemas pkes3053 topik 1 10-1
 
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
 
Panduan tentang bantuan hidup dasar
Panduan tentang bantuan hidup dasarPanduan tentang bantuan hidup dasar
Panduan tentang bantuan hidup dasar
 
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakitPAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
PAKK3373 / 4 penilaian asas pesakit
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptxPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
Resusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otakResusitasi jantung, paru dan otak
Resusitasi jantung, paru dan otak
 
Cpr & tercekik
Cpr & tercekikCpr & tercekik
Cpr & tercekik
 
Cpr
CprCpr
Cpr
 
BHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptxBHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptx
 
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptxBANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
 
Prinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgdPrinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgd
 
Asas pertolongan cemas
Asas pertolongan cemasAsas pertolongan cemas
Asas pertolongan cemas
 
ppt prest.pptx
ppt prest.pptxppt prest.pptx
ppt prest.pptx
 
First aid
First aidFirst aid
First aid
 
First aid
First aidFirst aid
First aid
 

Recently uploaded

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 

Recently uploaded (20)

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 

BASIC LIFE SUPPORT.pptx

  • 1. Tentir OSCE I ASISTEN MAHASISWA 2018 Trisha – Irene – Afdina – Alifia – Fadhilla – Jihan – Kania – Sista – Rhea – Jessica – Zaim - Zulfa
  • 3. Anda sedang berjalan di Jl. Malioboro. Tiba-tiba ada seorang laki-laki berusia sekitar 40 tahun terjatuh dan terlihat kesakitan memegang dada sebelah kiri. Semua orang mulai panik dan mulai mengelilingi laki-laki tersebut. Lakukan pertolongan pada laki-laki tersebut! SCENARIO
  • 4. MANEKIN ALAT & BAHAN 01 02 03 04 TISSUE ALCUTA AED
  • 5. Overview Prosedur 01 Introducing, informed consent, safety 02 Check for response 03 Shout for help 04 Memeriksa nadi dan nafas korban 05 CPR/kompresi dada 06 Mengulangi Kompresi Dada dan Bantuan Pernapasan serta Recovery Position 07 Bantuan telah datang
  • 6. S – R – S – C – A – B
  • 7. 01 Introducing, Informed Consent and Safety • Perkenalan • Melakukan perkenalan diri (nama, profesi, tujuan) dengan suara tegas dan meyakinkan. Serta beritahu bahwa diri anda sudah terlatih dalam menangani kasus seperti ini • Informed Consent • Tanyakan apakah ada keluarga/orang yang mengenal korban sekaligus untuk meminta izin • Mengamankan diri dan korban • Dalam kasus nyata pastikan bahwa penolong dan korban berada pada lingkungan yang aman. Jika di tengah jalan raya dipinggirkan dahulu, jauh dari benda tajam, dan jalanan yang berair. • Saat OSCE, cukup katakan “saya dan korban sudah dalam kondisi yang aman”
  • 8. 02 Check for Response • Posisi pasien dan korban • Pastikan korban tidur telentang dan aman dari kondisi sekitar • Pemeriksa di sebelah kanan korban • Memeriksa respon korban • Mengecek repson korban dengan menepuk-nepuk pundak korban sambil berkata dengan lantang “pak, apakah bapak bisa mendengar suara saya?” • Apabila korban sadar dan bisa merespon 🡪 lakukan recovery position
  • 9. 03 Shout for Help (Memanggil Bantuan) • Dengan nada yang tegas dan lantang, minta bantuan orang lain dengan mendeskripsikan orang tersebut secara spesifik untuk menelpon bantuan • Pastikan memberi instruksi yang jelas pada orang yang diminta bantuan (menelpon ambulan, menyampaikan kondisi korban, meminta tolong bawakan AED) • Pastikan memberikan kondisi korban secara singkat kepada orang tersebut untuk disampaikan ke pihak berwenang (jenis kelamin, usia, kondisi, lokasi
  • 10. 04 Memeriksa Nadi dan Napas Korban • Dilakukan secara bersamaan, kurang dari 10 detik • Jangan lupa untuk membuka pakaian korban terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan
  • 11. Memeriksa Nadi • Menggunakan jari tengah dan jari telunjuk. Letakkan kedua jari ke arah leher (trakea) kemudian geser ke lateral dextra atau sinistra hingga menemukan lekukan antara m. sternocleidomastoideus dan trakea. Rasakan pulsasi a.carotis • Jangan lupa tanyakan kepada dokter penjaga “Dok, apakah terdapat nadi?”
  • 12. Memeriksa Napas • Mendekatkan telinga kepada mulut pasien serta melihat ke arah dada pasien untuk melihat pergerakan dada dan suara pernapasan apabila pernapasan normal atau tidak. • Jangan lupa tanyakan pada dokter penjaga “dok, apakah terdapat pernapasan?”
  • 13. What to do Next? Napas normal Ada nadi Recovery position Napas tidak normal Ada nadi Breathing rescue Napas tidak normal Tidak ada nadi CPR
  • 14. 05 CPR (Kompresi Dada) • Posisi korban dan penolong • Korban terlentang • Penolong berlutut di samping pasien, badan penolong di atas dada pasien tegak lurus • Kompresi dada • Letakkan heel dari telapak tangan yang tidak dominan di atas tengah 1/3 sternum bagian bawah • Melakukan interlocking jari-jari telapak tangan dengan tangan dominan di atas dan tangan yang tidak dominan di bawah • Pastikan tangan dengan lengan tegak lurus dan siku tidak menekuk • Lakukan kompresi dada sebanyak 30x, dengan kecepatan 100-120x/menit, interupsi minimal, kedalaman 5-6 cm • Pastikan terdapat chest recoil • Apabila penolong lebih dari 1, ganti kompresor setiap 5 siklus
  • 16. 06 Bantuan Pernapasan A. Membuka Jalur Napas • Pastikan pasien tidak memiliki cedera spinal atau fraktur tengkorak. Di OSCE cukup bertanya kepada dokter penjaga “dok, apakah korban terdapat cedera spinal atau fraktur tengkorak?”
  • 17. • Apabila tidak ada cedera spinal, leher, atau kepala 🡪 head tilt chin lift maneuver • caranya: letakkan tangan kiri di dahi korban dan jari tangan kanan pada dagu. Angkat dagu korbanke arah depan atas. Pastikan leher terekstensi maksimal • Apabila terdapat cedera spinal 🡪 jaw thrust maneuver • caranya: posisikan jari telunjuk dan jari tengah untuk mendorong sisi belakang mandibula, sedangkan jempol mendorong pipi ke bawah untuk membuka mulut)
  • 18. B. Mengambil Benda Asing • Dilakukan pada saat pertama kali memberikan bantuan pernafasan saja • Ditanyakan pada dokter penjaga “dok apakah terdapat benda asing?” jika iya tanyakan kembali “Apakah padat/cair, dok?” • Benda padat : membuka rahang korban dengan bantuan jari 1 dan jari 3 (setiap jari di rahang yang berbeda). Pada saat terbuka gunakan jari 2 untuk mengambil benda padat yang terdapat di daerah cavum oris • Benda cair: memasukkan kain/tisu ke dalam mulut korban, atau memiringkan kepala korban dan membuka mulut korban (pastikan korban tidak memiliki cedera spinal)
  • 19. C. Memberikan Napas Buatan • dilakukan 2x setiap siklus • membuka mulut korban dan menutup mulut korban sepenuhnya dengan mulut kita agar udara tidak keluar, pada saat yang bersamaan menjepit hidung korban (hingga tertutup) agar udara tidak keluar. Berikan nafas bantuan sebesar volume tidal
  • 20. 07 Mengulangi Kompresi Dada dan Bantuan Pernafasan serta Recovery Positional 1. Lakukan CPR (kompresi dada dan bantuan pernapasan) 5 siklus • 1 siklus = 30x kompresi dada dan 2x pemberian bantuan pernafasan (30 : 2) 2. Setiap 5 siklus sudah selesai: • Kembali mengecek arteri carotis dan pernafasan • Tanyakan pada penguji apabila terdapat tanda nadi dan pernafasan. “dok apakah terdapat nadi dan tanda-tanda pernafasan?” • Apabila iya 🡪 lakukan recovery position • Apabila tidak 🡪 lakukan kembali CPR kembali hingga AED datang • Jika AED telah datang, tanpa menunggu 1 siklus selesai, segera gunakan AED
  • 21. 3. Tanda-tanda CPR dihentikan: • Korban kembali bernapas dan mempunyai nadi. Bantuan telah datang • Penolong kelelahan • Situasi yang mengancam (bencana, dll) • Terlihat jelas korban meninggal
  • 22. Recovery Position 1. Tangan kanan terbuka ke atas membentuk L di sebelah kepala 2. Punggung tangan kiri diletakkan di pipi kanan 3. Menekuk lutut kaki kiri 4. Memiringkan korban ke kanan Memastikan bantuan segera datang dan memeriksa korban secara periodic Melakukan pengecekan nadi dan pernafasan setiap 2 menit hingga bantuan datang. Apabila korban mengalami henti jantung kembali, lakukan prosedur BLS kembali dari awal.
  • 23. 08 Bantuan Telah Datang, Terdapat AED • Tanyakan kepada dokter penjaga “dok, apakah bantuan AED telah datang?”, biasanya dokter akan bilang sudah dan coba disuruh dipasang • Memasang alat AED • Menyalakan AED (tekan tombol on) • Pastikan dada pasien dan sekitar kering • Memasang elektroda di bawah klavikula kanan (di sebelah kanan sternum) dan linea mid axillaris sinistra beberapa cm di bawah papilla mammae • Amatilah analisis AED • Pastikan tidak ada yang menyentuh korban ataupun alas tempat tidur • Tekan tombol shock jika alat AED memerintahkan tindakan kejut listrik, atau langsung lakukan CPR 5 siklus jika alat tidak menginstruksikan tindakan kejut listrik
  • 24.
  • 25. Penutup • Membereskan alat • Pastikan mengelap mulut manekin dengan tisue dan alcuta untuk teman-teman beritkutnya
  • 26. The DOs and DON’Ts DOs • Komunikasi dengan dokter penjaga mengenai kondisi pasien • Pastikan jaket terlepas di saat melakukan pemeriksaan pernapasan • Memulai kompresi dada <30 detik • Memastikan setelah shock AED melakukan kompresi kembali • Menjelaskan bahwa anda akan memonitor kondisi pasien setiap 2 menit DON’Ts • Menekuk siku saat melakukan kompresi dada • Terkecoh dengan adanya alcuta → melakukan cuci tangan terlebih dahulu • Cepat menyerah → lakukan setidaknya 5 siklus lengkap terlebih dahulu • Terlalu cepat atau terlalu lama dalam kompresi dada • Memberikan bantuan pernafasan lemah dan terbuang