Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistemjannatunaliyah1
Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistem.
Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk mendukung kegiatan bisnis dalam organisasi, tahapannya terdiri dari inisialisasi, analisis, desain, dan implementasi. Pengembangan sistem informasi dapat berupa pembuatan suatu sistem baru maupun penambahan atau perubahan modul pada system yang sudah ada. Secara umum, alur pengembangan suatu sistem informasimempunyai beberapa tahapan. Tahapan pengembangan sistem informasi sering kali disebut juga sebagai System Development Life Cycle (SDLC).
Artikel ilmiah mengelola proyek sistem informasiMegaNurastuti
ARTIKEL ILMIAH
“MENGELOLA PROYEK SISTEM INFORMASI”
Disusun Oleh :
Mega Nurastuti (43219110270)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKOONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. MODUL
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
“SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE”
Dosen Pengampu
Hendrik Setyo Utomo.ST,MMSI
Oleh
Ahmad fauzi
2001301065
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT PELAIHARI
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas modul yang berjudul Software Development
Life Cycle (SDLC) ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari modul
ini adalah untuk memenuhi tugas pak Hendrik Setyo Utomo. ST,MMSI pada prodi
rekayasa perangkat lunak. Selain itu, modul ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang isntallasi linux ubuntu bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Saya
mengucapkan terima kasih kepada pak pak Hendrik Setyo Utomo. ST,MMSI, Selaku
dosen pengampu rekayasa perangkat lunak yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan modul ini.Saya
menyadari, modul yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan modul ini.
Balangan, Maret 2021
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II ISI ....................................................................................................2
1.Pengertian System development life cycle (SDLC)....................................2
2.Perancangan system (System plan) ............................................................2
3.Tahapan dalam perancangan system ..........................................................2
BAB III PENUTUP ......................................................................................3
Kesimpulan...................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................4
4. 1
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan sebelum menjelaskan inti materi. Modul ini berkaitan
dengan rekayasa perangkat lunak (RPL) atau software engineering. Bab ini menjelaskan tentang
hal-hal sebagai berikut :
1.Pengertian System Development Life Cycle (SDLC)
2.Perancangan system (System plan)
3.Tahapan dalam perancangan system
Setelah membaca bab ini, Pembaca diharapkan memahami pengertian bidang rekayasa perangkat
lunak dan istilah-istilah yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
5. 2
BAB II ISI
1. Pengertian System development life cycle (SDLC)
Siklus hidup pengembangan sistem ( System development life cycle / SDLC ) adalah tahapan
aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sebuah sistem yang
dapat dioperasikan pada organisasi pemakai sistem.
2. Perancangan system (System plan)
Perencanaan sistem mencakup identifikasi subsistem dalam sistem informasi yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan.
- Tujuan perancangan
Mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi segera ataupun untuk kepentingan di masa
yang akan datang.
Memanfaatkan sumberdaya secara tepat pada target subsistem yang paling
membutuhkan.
Menghindari dan meminimalkan duplikasi dan hasil yang sia-sia.
Agar pengembangan sistem konsisten dengan perencanaan stratejik organisasi secara
keseluruhan.
3. Tahapan dalam perancangan system
a. Obtain Support Of Top Management
Sangat penting bagi pengembang sistem untuk mendapat dukungan dari manajemen
puncak perusahaan pemakai sistem. Namun tidak berarti pengembang sistem selalu
mengikuti kemauan manajemen
Peran pengembang sistem seperti dokter kepada pasien, yang menentukan obat apa yang
diperlukan pasien sesuai dengan hasil diagnosenya, bukan sesuai dengan yang diinginkan
pasien
b. Organize Steering Committee
Dewan pengarah (steering committee) mewakili manajemen puncak dan seluruh fungsi
utama dalam organisasi.
Tanggungjawab utama Dewan Pengarah adalah memfokuskan kebutuhan perusahaan *
akan informasi sekarang dan masa yang akan datang.
Perlunya adanya wakil dari manajemen puncak (misal, wakil presiden direktur bidang
sistem informasi) agar sistem yang dibangun cocok dengan perencanaan strategik
perusahaan secara keseluruhan.
Perlunya adanya wakil dari seluruh fungsi utama agar sistem yang dibangun sesuai denga
kebutuhan para pengguna.
c. Clarify Objectives And Constraints
Tujuan pembuatan sistem harus seirama dengan tujuan umum organisasi dan tujuan
khusus bagian-bagian yang ada dalam suborganisasi.
6. 3
Tujuan umum meliputi tujuan-tujuan strategis keseluruhan yang berkaitan dengan siklus
perencanaan jangka panjang.
Tujuan khusus merupakan tujuan yang bersifat taktis yang berjangka waktu 1 s/d 3 tahun
dan merupakan bagian dari tujuan strategis.
Contoh, untuk pengendalian pruduksi perusahaan harus menetapkan tujuan khusus berikut:
Meyakinkan bahwa semua pekerjaan akan diselesaikan sesuai dengan waktu yang
dijanjikan
Meminimalkan pemborosan bahan baku
Meminimalkan waktu menganggur
Meyakinkan tingkat pengendalian kualitas yang tinggi
Berdasarkan tujuan tersebut perancang sistem dapat mengembangkan laporan-laporan
khusus. Misalnya tersedianya laporan penggunaan waktu, unit-unit yang ditolak, dll.
d. Clarify Objectives And Constraints
Tujuan pembuatan sistem juga harus terkait dengan faktor-faktor penentu kesuksesan
organisasi.
Faktor penentu kesuksesan adalah karakteristik yang membedakan perusahaan dari
pesaingnya dan merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan, misalnya kecepatan
pelayanan, kualitas produk, harga yang rendah.
Contoh, perusahaan yang memiliki tujuan kunci yang berkaitan dengan waktu pengiriman
yang cepat akan menginginkan informasi mengenai keterlambatan pengiriman sebagai bagian
dari sistem pengirimannya.
e. Prepare Strategic System Plan
Rencana sistem strategis (strategic system plan) merupakan rencana tertulis yang
berkaitan dengan sasaran jangka pendek dan jangka panjang dalam hal pengembangan
sistem perusahaan.
Elemen-elemen kunci strategic system plan:
1. Pernyataan menyeluruh faktor-faktor penentu kesuksesan dan tujuan-tujuan
perusahaan keseluruhan.
2. Diskripsi sistem di perusahaan yang memerlukan pengembangan.
3. Pernyataan mengenai prioritas yang menunjukkan area mana yang merupakan
prioritas tertinggi.
4. Garis besar sumber daya yang dibutuhkan, mencakup biaya, kepegawaian, dan
peralatan.
5. Kerangka waktu tentatif yang diperlukan untuk pengembangan sistem khusus.
f. Submit Plan for Top Management's Approval
Top management’s approval of the plan is the final step.
Approval serves two purposes:
1. It signal future direction of systems development.
2. It ensures that those systems-related expenditures that are desirable will be made.
7. 4
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Modul pembelajaran rekayasa perangkat lunak dengan menerapkan strategi belajar mandiri
didasarkan pada modul yang diberikan oleh dosen pengajar. Modul pembelajaran rekayasa
perangkat lunak dengan menerapkan strategi belajar mandiri dinilai efektif sebagai bahan
pembelajaran bagi mahasiswa semsetar 2 TI. Kesimpulan dibuktikan dengan data Yang saya
peroleh dari berbagai sumber.