Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
MENATAP TANTANGAN INTEGRASI NASIONAL
ANCAMAN MILITER, ANCAMAN NON MILITER, STRATEGI DALAM MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SMA BAB 7
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap NegaraShieni Rahmadani Amalia
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir-Militer
3. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Politik
4. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Ekonomi
5. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Sosial Budaya
Ketahanan Nasional Pendidikan KewarganegaraanAhmad Eriadi
ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Upload by Ahmad Eriadi (FE UMI-Makassar)
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
MENATAP TANTANGAN INTEGRASI NASIONAL
ANCAMAN MILITER, ANCAMAN NON MILITER, STRATEGI DALAM MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SMA BAB 7
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap NegaraShieni Rahmadani Amalia
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir-Militer
3. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Politik
4. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Ekonomi
5. Strategi Menghadapi Ancaman bidang Sosial Budaya
Ketahanan Nasional Pendidikan KewarganegaraanAhmad Eriadi
ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Upload by Ahmad Eriadi (FE UMI-Makassar)
Menjelaskan sekilas mengenai ketahanan nasional Indonesia. Presentasi ini dibuat dalam penyampaian bagisn materi dari perkuliahan Kewarganegaran, Ilmu komunikasi FISIP Untirta Serang
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
5. Pengertian
Secara etimologis,
istilah ketahanan
berasal dari kata
dasar “tahan” yang
berarti tahan
penderitaan, tabah,
kuat, dapat
menguasai diri, gigih,
dan tidak mengenal
menyerah.
1969
“Keuletan dan daya tahan
suatu bangsa yang
mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan
nasional yang ditujukan
untuk menghadapi segala
ancaman yang
membahayakan
kelangsungan hidup negara
dan bangsa Indonesia”.
6. Diperbaharui Pada Tahun 1972
“Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional, didalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang
luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsung yang membahayakan identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional”.
8. 2. Ketahanan Nasional adalah
kondisi dinamis yang
merupakan integrasi dari
kondisi tiap aspek kehidupan
bangsa dan negara. Pada
hakekatnya Ketahanan
Nasional adalah kemampuan
dan ketangguhan suatu bangsa
untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju
kejayaan bangsa dan negara.
Berhasilnya pembangunan
nasional akan meningkatkan
Ketahanan Nasional.
Selanjutnya Ketahanan
Nasional yang tangguh akan
mendorong pembangunan
nasional.
1. Untuk tetap memungkinkan
berjalannya pembangunan
nasional yang selalu harus
menuju ke tujuan yang ingin
dicapai dan agar dapat secara
efektif dielakkan dari
hambatan, tantangan,
ancaman dan gangguan yang
timbul baik dari luar maupun
dari dalam, maka
pembangunan nasional
diselenggarakan melalui
pendekatan Ketahanan
Nasional yang mencerminkan
keterpaduan antara segala
aspek kehidupan nasional
bangsa secara utuh dan
menyeluruh.
3. Ketahanan Nasional
meliputi:
a. ketahanan ideologi
b. ketahanan politik
c. ketahanan ekonomi
d. ketahanan sosial budaya
e. ketahanan pertahanan
keamanan.
rumusan konsep ketahanan
nasional dalam GBHN
tahun 1998
9. Tiga wujud atau wajah
konsepsi Ketahanan Nasional,
yaitu ;
Ketahanan nasional sebagai metode, tercermin
dari rumusan pertama
Ketahanan nasional sebagai kondisi, tercermin
dari rumusan kedua
Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar
nasional, tercermin dari rumusan ketiga
10. Unsur atau gatra dalam Ketahanan Nasional
Indonesia tersebut adalah sebagai berikut;
Tiga aspek kehidupan alamiah (tri gatra), yaitu :
Gatra letak dan kedudukan geografi
Gatra keadaan dan kekayaan alam
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Lima aspek kehidupan sosial (panca gatra) yaitu :
Gatra ideologi
Gatra politik
Gatra ekonomi
Gatra sosial budaya (sosbud)
Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)
11. Undang-Undang Terkait
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia, yang terdiri atas
komponen dasar, komponen utama, komponen
khusus, dan komponen pendukung.
UU No 3/2002 tentang Pertahanan Negara (Haneg).
Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27
ayat 3., masalah bela negara dan pertahanan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2002 Tentang Pertahanan Negara
12. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a) bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan
hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
b) bahwa pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan
negara yang merupakan usaha untuk mewujudkan satu kesatuan
pertahanan negara guna mencapai tujuan nasional, yaitu untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
c) bahwa dalam penyelenggaraan pertahanan negara setiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya
pembelaan negara sebagai pencerminan kehidupan kebangsaan yang
menjamin hak-hak warga negara untuk hidup setara, adil, aman,
damai, dan sejahtera.
d) bahwa usaha pertahanan negara dilaksanakan dengan membangun,
memelihara, mengembangkan, dan menggunakan kekuatan pertahanan
negara berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional,
hukum internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup
berdampingan secara damai.
14. Menurut Buku Putih Pertahanan Tahun 2008,
ancaman yang membahayakan keamanan dan
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara itu
ada dua yaitu ;
Ancaman Militer
Ancaman Non Militer
15. ANCAMAN MILITER
Ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi, yang dinilai
mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi,
pelanggaran wilayah, pemberontakan
bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror
bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara, serta konflik komunal.
17. ANCAMAN NON MILITER
Ancaman yang menggunakan faktor-
faktor nirmiliter, yang dinilai
mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
18. Ancaman berdimensi
ideology
Contohnya ialah gerakan kelompok
radikal sebagai salah satu ancaman
nyata. Motif yang melatarbelakangi
gerakan-gerakan tersebut dapat berupa
dalih agama, etnik, atau kepentingan
rakyat.
20. Ancaman berdimensi politik
Dapat bersumber dari luar negeri
maupun dari dalam negeri. Dari luar
negeri, ancaman dilakukan oleh suatu
negara dengan melakukan tekanan
politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk-bentuk ancaman
nirmiliter berdimensi politik yang sering kali
digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
21. 10 desa yang ingin pindah kewarganegaaran menjadi warga negara Malaysia
22. Ancaman berdimensi
ekonomi
Dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu internal
dan eksternal. Dalam konteks Indonesia,
ancaman dari internal dapat berupa inflasi dan
pengangguran yang tinggi, infrastruktur yang
tidak memadai, penetapan sistem ekonomi yang
belum jelas, ketimpangan distribusi pendapatan
dan ekonomi biaya tinggi, sedangkan secara
eksternal, dapat berbentuk indikator kinerja
ekonomi yang buruk, daya saing rendah,
ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dan
tingkat dependensi yang cukup tinggi terhadap
asing.
24. Ancaman yang berdimensi
sosial budaya
Ancaman dari dalam
didorong oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut
menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan,
seperti separatisme,
terorisme, kekerasan yang
melekat-berurat berakar, dan
bencana akibat perbuatan
manusia.
Ancaman dari luar timbul
bersamaan dengan dinamika
yang terjadi dalam format
globalisasi. Hal ini ditindai
dengan penetrasi nilai-nilai
budaya dari luar negeri yang
sulit dibendung, yang
mempengaruhi nilai-nilai di
Indonesia. Kemajuan teknologi
informasi mengakibatkan dunia
menjadi kampung global yang
interaksi antarmasyarakat
berlangsung dalam waktu yang
aktual.
Dibedakan antara ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar.
26. Ancaman berdimensi
teknologi informasi
Adalah munculnya kejahatan yang memanfaatkan
kemajuan Iptek tersebut, antara lain kejahatan siber, dan
kejahatan perbankan. Kondisi lain yang berimplikasi
menjadi ancaman adalah lambatnya perkembangan
kemajuan Iptek di Indonesia sehingga ketergantungan
teknologi terhadap negara-negara maju semakin tinggi.
Ketergantungan terhadap negara lain tidak saja
menyebabkan Indonesia menjadi pasar produk-produk
negara lain, tetapi lebih dari itu, sulit bagi Indonesia
untuk mengendalikan ancaman berpotensi teknologi yang
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk melemahkan
Indonesia.
28. Ancaman berdimensi
keselamatan umum
Ialah adanya bencana alam, seperti gempa bumi, meletusnya
gunung berapi, dan tsunami. Bencana lain ialah yang disebabkan
oleh ulah manusia, antara lain : tidak terkontrolnya penggunaan
obat-obatan dan bahan kimia lain yang dapat meracuni
masyarakat, baik secara langsung maupun kronis (menahun),
misalnya pembuangan limbah industri atau limbah pertambangan
lainnya. Sebaliknya, bencana alam yang disebabkan oleh faktor
alam yang dipicu oleh ulah manusia, antara lain bencana banjir,
tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan bencana
lainnya. Selain itu, keamanan transportasi juga merupakan salah
satu dimensi ancaman keselamatan umum yang cukup serius di
Indonesia.
31. Masyarakat harus berani untuk melapor ke
pihak berwenang ketika ada suatu hal yang
ganjal.
32. Masyarakan harus melakukan berbagai
antisipasi untuk menghadapi suatu ancaman,
hal ini harus dibekali tentang pengetahuan
mengenai Ketahan Nasional sendiri.
34. Pemerintah harus bergerak cepat, kerja pemerintah
harus nyata tidak hanya berbicara semata. Pemerintah
harus sigap ketika mendapati hal-hal yang tidak sesuai
sebagai antisipasi terjadinya ancaman.