Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung gugus hidroksil dan berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida seperti glukosa merupakan blok pembangun karbohidrat lainnya.
2. Pendahuluan
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung
sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehida
(disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa
keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).
Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa
karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O.
Rumus umum dari karbohidrat adalah:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
3. Biomolekul yang paling banyak
ditemukan di alam
Dari namanya molekul yang terdiri
dari carbon (C) dan hydrate (air
H2O)
Mempunyai rumus molekul (CH2O)n
untuk monosakarida
Disintesis dari CO2 dan H2O dlm proses
fotosintesis
Dikenal juga sebagai sakarida
4. • cadangan energi jangka pendek (gula sebagai penghasil energi)
Fungsi primer
• cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen
untuk hewan dan manusia).
Fungsi sekunder
• Komponen struktural sel.
• Simpanan energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolisme(Pati,
glikogen dgn cepat dpt diubah mjd glukosa)
• Bagian dr kerangka struktural pembentuk RNA dan DNA gula ribosa dan
deoksiribosa
• Elemen struktural pd dinding sel tanaman, bakteri & eksoskleleton
Arthropoda polisakarida
• Identitas sel berikatan dgn protein atau lipid dan berfungsi dlm proses
pengenalan antar sel (cell-cell recognition) oligosakarida
Fungsi lainnya
Karbohidrat di dalam organisme memiliki
berbagai peranan:
6. A. Monosakarida
Gula paling sederhana
Rumus molekul (CH2O)n
Terdapat dalam 2 bentuk :
◦ Aldosa (memiliki gugus aldehida), Gugus
aldehida selalu berada di atom C pertama
◦ Ketosa (memiliki gugus keton), Gugus keton
selalu berada di atom C kedua
Monosakarida plg sederhana mempunyai jumlah
karbon 3 gliseraldehid dan dihidroksiaseton
Monosakarida yang paling umum adalah heksosa
Di alam biasa terdapat dlm konformasi D
7. Aldosa memiliki gugus aldehida pada
salah satu ujungnya. (cth: glukosa)
Ketosa biasanya memiliki gugus
keton pada atom C kedua. (cth:
fruktosa)
C
C OH
H
C H
HO
C OH
H
C OH
H
CH2OH
D-glucose
O
H
C H
HO
C OH
H
C OH
H
CH2OH
CH2OH
C O
D-fructose
10. D-glukosa
Glukosa merupakan aldoheksosa
Sering disebut sebagai dekstrosa dan merupakan gula yang
terbentuk secara alami pada anggur dan buah-buahan lain.
Glukosa berasal dari hidrolisis asam atau enzimatik dari
amilum, biasanya dari pati jagung
Glukosa terdapat di dalam darah, sumber ATP dlm respirasi
seluler
Tersimpan dalam bentuk polimer: pati dan glikogen
11. Sifat dan kegunaan glukosa:
Sifat :
Kristal monohidrat
Larut dalam air, rasa manis 25% lebih rendah dibanding
sukrosa (gula pasir)
Kegunaan :
◦ Sebagai nutrisi (dpt diberikan secara oral, injeksi subkutan, atau injeksi iv.)
◦ Dlm industri farmasi digunakan dlm larutan anti-koagulan untuk menyimpan darah,
pengobatan dan pencegahan dehidrasi, mencegah dan mengobati ketosis pada
malnutrisi
12. -Glukosa dalam bentuk liquid (cair) diperoleh dari hidrolisis (tidak
lengkap) dari pati jagung serta masih mengandung dekstrin,
maltosa, dan air dan digunakan sebagai bahan keperluan
farmasetik.
-Cara membuatnya:
Pati jagung yang telah
dicuci
- Dicampur dgn HCl. encer
- Dipanaskan selama 22 menit dgn tekanan sekitar 30 lb
Larutan netral
-Sentrifugasi
-Saring hingga jernih
-Dipekatkan
Glukosa cair berbentuk
sirup
13. D-galaktosa
Merupakan aldoheksosa
Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis,
namun merupakan bagian dari disakarida laktosa.
Galaktosa dikenal sebagai gula dalam susu dan yoghurt
sebagai bagian dr laktosa
Terdapat dalam polimer sebagai agar
14. D-fruktosa
Merupakan ketoheksosa.
Nama lain : fruktosa, -D(-)-fruktopiranosa, levulosa.
Sumber : terdapat secara alami pada buah-buahan yang berasa manis dan
madu gula buah
Diperoleh dgn cara hidrolisis inulin (fruktosan) dan inversi larutan sukrosa
dalam air.
Scra komersial, fruktosa dibuat dari kristalisasi sirup fruktosa yg diturunkan
dgn cara hidrolisis dan isomerisasi pati sereal atau gula tebu dan buah bit.
15. Sifat dan kegunaan fruktosa:
Sifat :
Kristal tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau dan berasa manis.
Mudah larut dalam air.
Lebih manis dibanding sukrosa (sukrosa 100, fruktosa 173)
Kegunaan :
Bhn pemanis pada tablet, sirup
Pelengkap nutrisi secara parenteral ataupun oral. Digunakan pada kondisi
ketoasidosis akut
16. Xilosa
Xilosa (wood sugar) = suatu aldopentosa yang diperoleh
dengan mendidihkan bonggol jagung (corn cob), jerami
(straw) dengan asam encer untuk menghidrolisis
polimer xilan.
Rasa manis
Sebagai bahan diagnostik untuk
mengevaluasi absorbsi di usus.
17. Arabinosa
Arabinosa (pectin sugar) = suatu aldopentosa yang
diperoleh dari gum (dari tanaman Acasia, Mesquite atau
Cherry gum)
Merupakan kristal, larut dalam air (1:1), agak larut dalam
etanol 95% (1:950)
Kegunaan : sebagai pereaksi fermentasi pada kultur media
preparat mikrobiologi
18. D-ribosa
merupakan penyusun kerangka RNA
penting perannya bagi genetika bukan
merupakan sumber energi.
Jika atom C nomor 2 dari ribosa
kehilangan atom O, maka akan menjadi
deoksiribosa yang merupakan penyusun
kerangka DNA.
19. Contoh monosakarida lain yang
sering digunakan dalam farmasi
sirup glukosa (Liquid glucose)
sirup glukosa yang diperkaya dengan fruktosa
20. Derivat monosakarida
1. Sorbitol/D-glucitol
◦ Diperoleh dari reduksi glukosa dan jg dapat diisolasi dari
buah berry Sorbus aucuparia (Rosaceae)
◦ kegunaan : gangguan sal. cerna, laksatif, pemanis
pengganti gula utk penderita diabetes
2. Manitol
◦ Diperoleh dari reduksi manosa dan jg dapat diisolasi dari
Manna, suatu eksudat berupa getah dari Fraxinus ornus
(Oleaceae)
◦ kegunaan : pengisi, pelicin, dan pengencer; gangguan sal.
cerna, terapi tambahan utk sembelit, sbg pemanis
pengganti gula utk penderita diabetes
Sorbus aucuparia
Fraxinus ornus
21. 3. Xylitol
- Guna: bahan pengawet antimikroba, emolien, bhn pemanis,
penghancur tablet
- Kandungan: 20-35% xilan (dpt diubah menjadi xilosa dengan
hidrolisis)
- Cara memperoleh: xylitol terjadi secara alami pada beberapa buah
dan berry. Secara komersial, xylitol diperoleh dari hidrogenasi
(reduksi) xilosa.
22. 4. Asam-asam
Kegunaan : komponen sistem buffer pada makanan dan obat-
obatan.
- Asam sitrat (acidum citricum) diisolasi dari buah jeruk/dari
fermentasi sukrosa
- Asam laktat (acidum lacticum) dari fermentasi laktat,
hidrolisis amilum jagung/kentang, atau gula susu
- Asam tartrat (acidum tartariicum) diperoleh dari buah
anggur (Vitis vinifera, Vitaceae)
23. B. DISAKARIDA
Disakarida adalah jenis karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menjadi
dua molekul monosakarida (gula sederhana).
Disakarida terdiri dari :
1. disakarida yang mereduksi
(cth: gentibiosa, laktosa, maltosa)
2. disakarida yang tidak mereduksi (cth: sukrosa)
25. β-maltosa
Disakarida ini tak ditemukan di alam kecuali pada
kecambah gandum dan padi-padian.
Maltosa merupakan gabungan dari 2 molekul glukosa.
Maltosa : hasil hidrolisis pati terdiri dari 2 glukosa yg
terikat dgn ikatan α 1-4
Dapat dihidrolisis dengan
maltase
Guna: bhn pemanis, penghancur tablet
26. β-laktosa
Sering disebut sebagai laktosa atau gula susu.
Sumber : susu segar (baik yang belum/telah dipasteurisasi) dari
Bos taurus (fam: Bovidae) tanpa modifikasi.
Tersusun atas D-glukosa dan D-galaktosa.
Merupakan gula yang mereduksi
β-laktosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan
C1-4)
Dapat dihidrolisis dengan laktase
Bos taurus
27. Sifat dan kegunaan laktosa :
Sifat :
Serbuk tidak berbau, rasa agak manis, stabil diudara tp dpt menyerap bau,
larut dalam air, sedikit larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform. kurang
manis dibanding dengan sukrosa dan lebih mudah terhidrolisis.
Kegunaan :
Bahan makanan untuk bayi
Bahan pengisi tablet.
28. Sukrosa
Sukrosa disebut juga saccharum
Sumber: Secara komersial diperoleh dari tebu
(Saccharum officinarum, Graminae) dan buah bit (Beta
vulgaris, Chenopodiaceae), dpt pula dari palem (Acer
saccharum, Aceraceae).
Sukrosa tersusun atas molekul glukosa dan fruktosa.
Batang tebu
-Dihancurkan
-Direbus dengan kapur (untuk menetralkan
asam dan untuk menggumpalkan protein
albumin)
-Buih dibuang
-Disaring
-Dipekatkan
-Setelah dingin, dikristalisasi
sukrosa
Beta vulgaris
Saccharum officinarum Acer saccharum
Phoenix dactylifera
29. Sifat dan kegunaan sukrosa :
Sifat:
Kristal berbentuk kubus, tidak berbau, tidak berwarna,
rasa manis, stabil di udara, bereaksi netral terhadap
lakmus, mudah larut dalam air dan agak sukar larut
dalam alkohol.
Kegunaan:
Memberikan rasa manis pada sediaan obat.
Kadar lebih dari 60% sebagai pengawet
Bahan penyalut tablet
Bahan pembantu pembuatan granul
30. Derivat disakarida :
Gula-gula alkohol :
Maltitol
- diperoleh dari hidrogenasi dgn suatu katalis pada sirup maltosa dari
hidrolisis pati dimurnikan dipekatkan sirup dikristalisasi
- sbg pengganti gula, bhn granulasi
Isomalt
- diproduksi dari sukrosa (food-grade). Gula bit diubah dgn
transglukosidasi secara enzimatik menjadi isomaltulosa disaksarida
tereduksi.
- sbg bhn granulasi, bhn pemanis permen karet,
Lactitol
- diperoleh dgn cara hidrogenasi katalitik dari laktosa
- sbg pengganti gula, pencahar, prebiotik
31. C. POLISAKARIDA
Polisakarida merupakan polimer dari unit monosakarida
Berbeda antara satu dgn yg lain pada unit penyusunnya, ikatan yg
menghubungkan, rantai cabang yg terbentuk
Sifat-sifat:
- Sering disebut senyawa bukan gula (karena rasanya tidak
manis)
- Satuan-satuannya dihubungkan secara glikosidik dan dapat
dipecah dengan cara hidrolisis
- Polimernya terbentuk secara alamiah
34. Pati (amilum)
Merupakan polimer glukosa
Terdiri dari :
◦ 20% bagian yg larut air (Amilosa) tidak bercabang
◦ 80% bagian yg tdk larut air (Amilopektin) byk cabang C 1-6 setiap 10-30 residu
Hidrolisis dengan enzim -amilase (endoglikosidase)
Tidak larut dalam air, sehingga banyak digunakan sbg bentuk simpanan karbohidrat pd tanaman.
Kegunaan amilum:
- Bahan pengisi, pengikat, dan penghancur tablet
- Suspensi amilum scra oral sbg antidotum
- Sebagai pelengkap nutrisi, adsorben
H O
OH
H
OH
H
OH
CH2OH
H
O H
H
OH
H
OH
CH2OH
H
O
H
H H O
O
H
OH
H
OH
CH2OH
H
H H O
H
OH
H
OH
CH2OH
H
OH
H
H O
O
H
OH
H
OH
CH2OH
H
O
H
1
6
5
4
3
1
2
amylose
35. Cara memproduksi pati (secara umum):
1. Bagian tanaman digiling kasar
2. Pencucian berulang dengan air
3. Pengayakan basah
4. Pemisahan dengan sentrifugasi
5. Pengeringan dan penggilingan
*note: Untuk jagung dan gandum perlu proses eliminasi
protein lengket (gluten) karena mempengaruhi aliran pati dan
lipid karena dpt menyebabkan tengik.
Sumber: Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th
37. Glikogen
Polimer glukosa dengan struktur yg mirip dgn
amilopektin tp byk cabang (setiap 8 residu) dan
lebih pendek
Terdapat di hewan sebagai bentuk simpanan
karbohidrat ktk dibutuhkan energi dipecah mjd
glukosa glikogenolisis
Tersimpan dlm hati dan otot
H O
OH
H
OH
H
OH
CH2OH
H
O H
H
OH
H
OH
CH2OH
H
O
H
H H O
O
H
OH
H
OH
CH2
H
H H O
H
OH
H
OH
CH2OH
H
OH
H
H O
O
H
OH
H
OH
CH2OH
H
O
H
O
1 4
6
H O
H
OH
H
OH
CH2OH
H
H H O
H
OH
H
OH
CH2OH
H
H
O
1
OH
3
4
5
2
glycogen
38. Selulosa
Komponen utama pada tumbuhan berkayu pembentuk
dinding sel tumbuhan
Polimer D-glukosa linear dgn iktn β14, sehingga mempunyai
karakter yg sangat berbeda dgn amilosa (tidak mudah
dihidrolisis)
Bentuk spt fiber/serat lurus dan memanjang
Kegunaan : adsorben, pengisi, pengikat, bahan pakaian,
pelindung luka bedah, seratnya berguna memperlancar
pencernaan.
39. Serat selulosa bisa diperoleh dari:
◦ Acetobacter xylinum
◦ Gossypium arboreum
◦ G. herbaceum
◦ G. hirsutum
◦ G. barbadense
Serbuk selulosa diperoleh dengan cara pemurnian dan reduksi ukuran secara
mekanik dari -selulosa yang diperoleh dari bubur kayu tanaman berserat.
Penghasil
serat
katun
G. hirsutum
40.
41. Polisakarida dari mikroba dan jamur
1. Dekstran
Dihasilkan melalui aksi sistem enzim transglukosilase yang terdapat dalam :
Leuconostoc dextranicum dan L. Mesenteroides.
Guna: untuk infus, pengencer darah
2. Xanthan gum
Berasal dari bakteri Xanthomonas campestris
Guna: untuk stabilizer suspensi dan emulsi
Cara memperoleh: fermentasi aerobik dari kultur murni bakteri yg kemudian
dimurnikan dan perolehan kembali menggunakan propan-2-ol, dikeringkan lali
digiling.
3. Lentinan (suatu -glukan)
diisolasi dari jamur Lentinus edodes
Guna: antitumor
(Shiitake)
42. Polisakarida dari alga
1. Natrium alginat (algin)
Sumber : Ganggang coklat
- Laminaria digitata, L. hyperborea Laminariaceae,
- Macrocyctis pyrifera (Lessoniaceae)
- Fucus serratus, F. vesiculosus, Fucaceae
Guna :
- stabilisator emulsi dan suspensi pada industri makanan
(cth: es krim, cokelat susu, permen) dan juga kosmetik
- pengikat tablet dan bahan pengental
- matrix tablet lepas lambat
- bahan enteric coating
Cara memperoleh: ekstraksi ganggang coklat
menggunakan alkali encer dinetralkan dgn
natrium bikarbonat membentuk natrium alginat
Laminaria digitata
43. 2. Agar
Berasal dari:
- genus Gelidium yaitu Gelidium corneum dan
G. amansii, G.cartilagineum (famili : Gelidiaceae)
- genus Gracilaria yaitu Gracilaria confervoides dan
G. lichenoides (famili : Sphaerococcaceae)
diekstrak dalam uap panas menggunakan larutan asam
encer selama 30 jam ekstrak cair didinginkan kemudian
dibekukan es batu agar dihancurkan, dilelehkan dan
disaring serpihan agar basah di keringkan lalu dijadikan
bentuk serbuk agar.
Guna : sbg bahan medium pertumbuhan bakteri, sbg
matriks pemisahan elektroforesis.
Gracilaria confervoides
44. 3. Caragenan/karaginan
Suatu hidrokoloid yang diperoleh dari ganggang
merah: Chondrus crispus dan Gigartina mamillosa
(Gigartinaceae)
Cara memperoleh: ganggang dicuci berulang kali utk
menghilangkan pasir dan garam diekstraksi panas
dgn dengan air atau larutan alkali disaring
dipekatkan dikeringkan diserbuk
Karaginan mengandung ester sulfat yang lebih tinggi
dari agar.
Guna : bahan penstabil emulsi dan suspensi, basis gel,
bahan peningkat viskositas, pencahar.
4. Polimer lain
◦ Fulcellaran berasal dari Fucellaria fastigiata
◦ Fucan berasal dari Phaeophyceae yang diduga sebagai
antitumor
Chondrus crispus
Fucellaria fastigiata
45. Derivat gula
Derivat gula : asam askorbat (vitamin C) dan asam lainnya
Vitamin C banyak terdapat di
◦ Hippophae rhamnoides, Elaegnaceae
◦ Actinidia chinensis, Actinidiaceae ( kiwi )
◦ Capsicum annuum, Solanaceae ( paprika )
◦ Myrcaria cauliflora, Myrtaceae
◦ Malphighia punicifolia, Malphighiaceae
46. . Hibiscus sabdariffa
1. Rosa canina ( fam : Rosaceae )
Kandungan : vit C, asam malat, asam sitrat, pektin,
tannin, sorbitol, gula
Guna : penambah berat badan
2. Hibiscus sabdariffa ( fam : Malvaceae )
Kandungan : asam sitrat, asam malat, asam
tartrat, antosianin
Guna : penambah berat badan, antosianin utk
angina pectoris
3. Tamarindus indica ( fam : Caesalpiniaceae )
Pulpa merah kecoklatan, rasa agak manis, kaya pektin
dan monosakarida, asam organik (as.tartrat, as.malat,
as.sitrat )
Rosa canina,
Tamarindus indica
47. Identifikasi Karbohidrat
Uji Molisch (identifikasi karbohidrat secara umum)
Uji Tollens (identifikasi gula pereduksi)
Uji Barfoed (membedakan mono dan disakarida)
Uji Benedict (identifikasi gula pereduksi)
Uji Fehling (identifikasi gula pereduksi)
Uji Bial (identifikasi adanya pentosa)
Uji Selliwanoff (identifikasi adanya Ketosa)
48. 1. Uji Molisch (untuk semua karbohidrat)
- Teteskan 10 tetes larutan percobaan masing-masing ke dalam tabung reaksi
(larutan 1% glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa,
amylum)
- Kedalam setiap tabung reaksi tambahkan 5 tetes α-naphthol dan campurlah.
- Miringkan tabung reaksi dan tambahkan dengan hati-hati asam sulfat pekat
sebanyak 8 tetes
- Positif bila terjadi piringan berwarna merah ungu pada perbatasan kedua
cairan
- Ulangi dengan menggunakan air sebagai pengganti larutan gula.
2. Uji Tollens untuk gula pereduksi
- Kedalam tabung masukkan pereaksi tollens (pembuatan liat di atas)
- Teteskan 5 tetes larutan percobaan masing-masing ke dalam tabung reaksi
(larutan 1% glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa,
amylum)
- Amati apakah terjadi cermin perak atau tidak (bila perlu dengan
pemanasan), catat hasil pengujian.
- Positif bila terjadi cermin perak.
49. 3. Uji Fehling untuk gula pereduksi
- Campurlah larutan fehling A dan B sama banyak (@ 5 tetes) masukkan kedalam tabung
reaksi
- Teteskan 10 tetes larutan percobaan masing-masing ke dalam tabung reaksi (larutan 1%
glukosa, fruktosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa, amylum)
- Panaskan setiap tabung selama 2 menit dalam penangas air mendidih.
- Uji positif bila terbentuk endapan merah bata dari tembaga (I) oksida. Cata kapan
terjadinya waktu pembentukan endapan tersebut.
- Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan sukrosa 1 ml yang ditambahkan dengan
asam sulfat pekat 1 ml kemudian dinetralkan dengan natrium karbonat. Penambahan
natrium karbonat dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi buih lagi.
4. Uji barfoed untuk membedakan monosakarida dan disakarida
- Teteskan 10 tetes larutan percobaan masing-masing ke dalam tabung reaksi (larutan 1%
glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa)
- Tambahkan 10 tetes reagen barfoed dan dicampur.
- Panaskan ke dalam penangas air mendidih selam 30 menit dan catat waktu yang
dibutuhkan untuk terbentuknya endapan merah bata pada setiap tabung.
- Monosakarida akan memberikan uji positif dalam waktu 5 menit, sedangkan disakarida
akan memerlukan waktu sekitar 10 menit.
50. 5. Uji seliwanoff untuk ketosa
- Teteskan 10 tetes larutan percobaan masing-masing ke dalam tabung reaksi
(larutan 1% glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa,
amylum)
- Tambahkan ke dalam masing-masing tabung larutan seliwanoff (dibuat dengan
melihat cara di atas) dan dicampur.
- Panaskan dalam penangas air mendidihdan cata warna yang terjadi selam periode
15 menit untuk masing-masing larutan gula tersebut.
6. Uji bial untuk pentosa
- Teteskan 10 tetes larutan percobaan masing-masing ke dalam tabung reaksi
(larutan 1% glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa,
amylum)
- Tambahkan masing-masing tabung larutan bial sebanyak 8 tetes, dicampur.
- Panaskan ke dalam penangas air mendidih dan catat warna yang terjadi dalam
waktu 15 menit pemanasan.
- Reaksi positif bila terjadi warna biru yang larut dalam amil alkohol.
51. 7. Pembentukan ozason
- Teteskan 10 tetes larutan percobaan masing-masing ke dalam tabung reaksi (larutan
1% glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa)
- Dalam tabung reaksi yang lain masukkan 2 gram fenilhidrazin HCL, 3 gram natrium
asetat dan 10 ml air, panaskan hati-hati di atas nyala spiritus sambil di aduk. Setelah
larutan ini keruh tambahkan pada larutan gula masing-masing 2 ml.
- Sumbatlah masing-masing tabung dengan kapas, campur isi tabung dan dipanaskan
pada penangas air mendidih dan catat waktu terbentuknya kristal ozason.
- Bila kristal telah terjadi, pindahkan ke dalam rak tabung reaksi dan dinginkan pada
suhu kamar.
- Ambilah sedikit suspensi secara hati-hati, teteskan pada gelas obyek, tutup dengan
gelas penutup dan periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah.
8. Uji untuk polisakarida
- Ambilah sehelai kertas saring dan uji seserpih kertas dengan beberapa tetes larutan
iodium. Uji seserpih kertas lain , mula-mula dengan asam sulfat pekat lalu dibubuhi
dengan larutan iodium. Uji seserpih kertas yang lain dengan pereaksi seng-klor-
iodida. Catat masing-masing warna yang diperoleh dari ketiga uji tersebut
- Masukkan larutan sukrosa dan amilum masing-masing 10 tetes tambahkan
beberapa tetes larutan iodium. Catat warna yang terjadi untuk setiap tabung.
52. TERIMA KASIH....
“ kita tidak
dapat
mengubah
arah angin
tetapi kita
dapat
mengatur
layar perahu
....“