Legenda sumatra utara dongeng batak karo beru sibou dan tare iluhChia Ie
Menurut cerita, pada zaman dahulu kala
di sebuah desa yang terletak di Tanah
Karo, Sumatera Utara, hiduplah
sepasang suami-istri bersama dua orang
anaknya yang masih kecil. Yang pertama
seorang laki-laki bernama Tare Iluh,
sedangkan yang kedua seorang
perempuan bernama Beru Sibou.
Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tumbuhan
berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai
90cm.
Sambiloto (Andrographis paniculata) banyak ditemukan di India,
Pakistan dan Srilanka, tumbuh di tempat panas dan dibudidayakan
di sebagian daerah India, India Timur, India Barat dan Mauritius.
Sambiloto (Andrographis paniculata) tumbuh baik di daerah dataran
rendah sampai ketinggian 700 mdpl, dapat tumbuh baik pada curah
hujan 2.000-3.000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celsius.
kelembaban yang dibutuhkan 70-90% dengan penyinaran agak lama
Herba Sambiloto (Andrographis panuculata) tanaman obat yang
berkhasiat sebagai dieuretik. (MMI III,1979)
Diuretik adalah obat yang bekerja pada ginjal untuk menigkatkan
ekskresi air dan natrium klorida.
Edema adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan
cairan berlebih di dalam jaringan tubuh
Legenda sumatra utara dongeng batak karo beru sibou dan tare iluhChia Ie
Menurut cerita, pada zaman dahulu kala
di sebuah desa yang terletak di Tanah
Karo, Sumatera Utara, hiduplah
sepasang suami-istri bersama dua orang
anaknya yang masih kecil. Yang pertama
seorang laki-laki bernama Tare Iluh,
sedangkan yang kedua seorang
perempuan bernama Beru Sibou.
Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tumbuhan
berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai
90cm.
Sambiloto (Andrographis paniculata) banyak ditemukan di India,
Pakistan dan Srilanka, tumbuh di tempat panas dan dibudidayakan
di sebagian daerah India, India Timur, India Barat dan Mauritius.
Sambiloto (Andrographis paniculata) tumbuh baik di daerah dataran
rendah sampai ketinggian 700 mdpl, dapat tumbuh baik pada curah
hujan 2.000-3.000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celsius.
kelembaban yang dibutuhkan 70-90% dengan penyinaran agak lama
Herba Sambiloto (Andrographis panuculata) tanaman obat yang
berkhasiat sebagai dieuretik. (MMI III,1979)
Diuretik adalah obat yang bekerja pada ginjal untuk menigkatkan
ekskresi air dan natrium klorida.
Edema adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan
cairan berlebih di dalam jaringan tubuh
2. PENGERTIAN
Dalam tanaman terbentuk sebagai hasil metabolisme primer.
Karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis yang mencakup selulosa
dan pati.
3. IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
● Karbohidrat tidak
spesifik.
● Reagent : ⍺-naftol
dalam asam cuka.
● Hasil positif :
terbentuk cincin
ungu.
● Reagent : Iodium
● Hasil positif :
terbentuk warna
ungu-biru tua
Iodium
Molisch
7. 1. GLUKOSA
CARA PRODUKSI PEMERIAN KEGUNAAN
1. Tepung jagung dicuci lalu
ditambahkan HCl encer.
2. Dipanaskan selama 22 menit
dengan tekanan ±15 kg.
3. Asam dinetralkan, disentrifugasi,
lalu disaring hingga cairan menjadi
jernih.
4. Diuapkan sampai konsistensi
seperti sirup.
Sirup tidak berwarna sampai
kekuningan, hampir tidak
berbau, rasa manis.
- Pemanis
- Pengikat dan coating
tablet
- Pengobatan defisiensi Ca
- Pengobatan defisiensi Fe
9. LAKTOSA (SACCHARUM LACTIS)
CARA PRODUKSI
Susu sapi didiamkan
beberapa jam sampai
lemak terpisah ke atas,
dikelilingi lapisan
albumin.
A. Lemak dipisahkan
Terbentuk endapan
mentega dan susu
mentega.
B. Cairan (skimmed
milk) ditambah renin
Koagulasi yang
terdiri atas keju dan
cairan (whey)
Whey
- Asam laktat+garam anorganik,
dihablurkan: hablur laktosa
- Dimurnikan dengan dilarutkan
dalam air+arang: laktosa murni
10. PEMERIAN KEGUNAAN
Hablur putih, tidak berbau, agak manis,
stabil di udara, tidak mengabsorbsi
bau.
- Makanan bayi
- Campuran obat (inert)
LAKTOSA (SACCHARUM LACTIS)
11. 3. SUKROSA (SACCHARUM ALBUM)
CARA PRODUKSI PEMERIAN
1. Batang tebu dibersihkan, lalu digiling segera Air perasan
disaring dan dipanaskan dengan penambahan kalsium oksida.
2. Cairan disaring. Terkadang diputihkan dengan sulfur dioksida.
3. Pekatkan dan dihablurkan.
4. Disentrifugasi untuk memisahkan kristal dengan cairannya
yang kental dan berwarna gelap (melase).
5. Gula kasar yang diperoleh dicampur dengan larutan induk
untuk menghilangkan warna tanpa melarutkan hablurnya.
6. Sentrifugasi , lalu dicuci dengan melarutkan dalam air panas
sesedikit mungkin dan diberi kapur, dialirkan melalui arang
penyerap.
7. Cairan yang jernih disentrifugasi
8. Diperoleh gula yang kemudian dikeringkan
Hablur, tidak berwarna
atau massa hablur atau
serbuk putih, tidak
berbau, rasa manis
Gula Tebu (Saccharum officinarum)
Daerah penghasil: Indonesia dan daerah penghasil lainnya.
12. GULA TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM)
Tanaman lain yang menghasilkan gula:
- Beta vulgaris, familia Chenopodiaceae .
- Acer saccharum, familia Aceraceae
- Stevia rebaudiana
13. 4. MEL DEPURATUM (MADU MURNI)
Cairan dalam sarang Apis mellifera atau Apis sp lain.
Daerah penghasil: hampir semua daerah tropik dan subtropik.
CARA PRODUKSI PEMERIAN KEGUNAAN
1. Sarang lebah dipanaskan
dibawah 80°C, didiamkan.
Ambil kotoran yang
mengapung.
2. Madu diencerkan dengan
air secukupnya sehingga
pada 20°C bobot per mL
1,35 – 1,36 g.
Cairan kental seperti sirup,
jernih, kuning muda
sampai merah coklat, rasa
manis khas, bau dan rasa
seperti bunga yang dihisap
oleh lebahnya. Dipanaskan
diatas tangas air, bau lebih
keras
- Sumber hidrat
arang/KH yang
mudah dicerna.
- Reduktor dari
sediaan yang
mengandung ferro.
- Seperti sirup tetapi
mempunyai daya
laksan lemah.
- Sisa perasan
sarang untuk lilin
batik
14. MEL DEPURATUM (MADU MURNI)
Madu terbaik diperoleh dengan cara membiarkan madu mengalir tanpa diperas,
Virgin honey diperoleh dari sarang lebah yang belum terbuka.
Di Indonesia terdapat 3 macam lebah yang dibudidayakan:
- Apis cerana : lebah lokal
- Apis dorsata : lebah hutan
- Apis mellifera : lebah import Australia
15. 5. TAMARINDI PULPA
Daerah penghasil: Indonesia
Daunnya mengandung flavonoid C - glikosida: vitexin, isovitexin, orientin, dan isoorientin.
PEMERIAN KEGUNAAN KANDUNGAN
Massa liat, coklat kehitaman,
konsistensi mirip tanah liat yang
basah, tercampur fragmen serat
dan selaput.
Kadang-kadang terdapat biji
bentuk bersudut-sudut, agak
pipih, berselaput, warna coklat
tua mengkilap, bau asam, rasa
asam agak manis.
- Pencahar lemah.
- Daunnya menghasilkan
asam tartrat.
- Gula invert (25-40%)
- Asam (asam tartrat 4-8%, asam sitrat
2-6%, Kalium bitartrat 4-8%, asam
malat 6%, Sedikit asam nikotinat )
- Selulosa 15%
- Air 25%
- Zat yang tidak larut dalam air 15-20%
- Biji: minyak lemak (campuran dari
gliserida, asam jenuh, dan asam tak
jenuh (oleat, linoleat)
16. 6. AMYLUM
Tepung, Pati, Almidon
PROFIL
- Amylum terbentuk dalam klorofil
- Fungsi: zat cadangan utama (biji,
jari – jari teras & cortex batang,
akar). Dan sbg zat cadangan
sementara dari hasil fotosintesa.
- Sifat kimia: BM tinggi.
- Rumus kimia :(C6
H10
O5
)n (n=1500)
- Pemerian : serbuk halus, putih,
tidak berbau, tak berasa atau
berupa massa yang tak sama.
Tdk larut air & etanol;
- Bila, suspensi amilum + air
mendidih sambil diaduk, terjadi
pembengkakan dari butir-butir
amylum kemudian pecah &
membentuk massa cair, jernih,
kental.
1. Jika, kadar amilum ↑ bila, didinginkan = mengental.
2. Jika, lar. amilum dipanaskan, terbentuk 2 senyawa:
- α amilosa (amilopektin, amiloselulosa), 80% : tdk larut air &
membentuk zat, seperti lem, bila di + lar. iodin = biru kemerahan
-β amilosa (granulosa, amilosa), larut dalam air, bila di +lar. iodin
berwarna biru khas
3. Jika, amilum + enzim yang menguraikan amilum (amilase, diastase)
maka, terjadi hidrolisa = dekstrin → maltosa.
4. Jika, amilum + asam/maltase maka terjadi hidrolisa = glukosa.
5. Reaksi warna amilum + lar. iodin:
Amylum + lar iodin= biru khas
Dekstrin + lar. iodin = ungu kemerahan atau merah coklat
Glukosa + lar. Iodin = tidak berwarna
PRINSIP
17. Penggunaan umum:
1. Bedak tabur (sifat absorben)
2. Dalam bentuk mucilago (untuk: emolien, basis enema, antidot keracunan iodium)
3. Desintegran untuk tablet (Amylum Marantae)
4. Suspending agent dalam bubur Barium
5. Amylum Maydis (bentuk tepung) yang disterilkan digunakan pada kaus/sarung tangan
untuk pembedahan (perlakuan kimia dan fisika) sehingga tidak dapat menjadi gelatin bila
terkena uap air pada waktu sterilisasi),
AMYLYUM
Tepung, Pati, Almidon
18. AMYLUM
Amylum Maydis, Tepung Jagung, Maizena
Amylum Maydis/Tepung Jagung,
Maizena
Tanaman asal : Zea mays Linne
Familia : Poaceae
Daerah Penghasil : Daerah tropik dan
subtropik
Pemerian: Serbuk halus, putih tidak
berbau, hampir tak berasa.
Cara Produksi
1. Buah jagung dimasukkan dalam air panas
yang mengandung SO2
(mencegah fermentasi)
selama 40 jam sampai lunak.
2. Kemudian dimasukkan ke penggilingan
(memisahkan kulit & memecahkan endosperm)
3. Embrio dipisahkan (diambil minyaknya yang
mengandung vitamin)
4. Endosperm dipecah lagi dan disaring
(memisahkan sisa kulit buah)
5. Diperoleh amilum, di+ gluten (zat yang bersifat
melekat/lengket dan gluten lebih ringan
daripada amilum)., dicuci dengan air dingin &
dipisahkan amilumnya (dasar pemisahan
6. Amilum yang terpisah dikeringkan
19. Tanaman asal : Maranta arundinaceae L
Familia : Marantaceae
Daerah Penghasil : daerah tropik
Pemerian: Serbuk warna putih, tidak berbau,
tidak berasa, sering bergumpal tak beraturan
dengan panjang sampai 8 mm, jika ditekan
agak gemerisik.
AMYLUM
Amylum Marantae Arrowroot starch, Tepung Ararut
Cara Produksi
1. Rhizoma (berumur 1 tahun) diambil, dicuci,
dipukul-pukul menjadi seperti bubur
2. Dicampur dengan air dan disaring
3. Cairan tsb dibiarkan sampai tepung
mengendap, pisahkan dari cairannya, dan
dikeringkan
20. Tanaman asal : Manihot utilissima
Familia: Euphorbiaceae
Daerah Penghasil : daerah tropis
Pemerian: Serbuk halus, kadang berupa gumpalan kecil, warna putih, tak
berbau, tak berasa.
Cara Produksi: Tanaman singkong yang cukup umur umbi akarnya diambil,
dicuci dan dihaluskan, kerjakan seperti pada pembuatan Amylum Marantae.
Pemerian: Serbuk halus, kadang berupa gumpalan kecil, warna putih, tak
berbau, tak berasa.
Penggunaan: Bahan penolong pada pembuatan obat (bahan pengikat pada
pembuatan tablet dengan metode granulasi basah dengan cara dibuat
mucilage terlebih dahulu (Rowe, dkk, 2006), pembuatan tapioka (Pearl
Tapioca).
AMYLUM
Amylum Manihot Cassava starch, Pati Singkong
21. Tanaman Asal : Oryza sativa
Familia : Poaceae
Daerah Penghasil : Daerah tropik
Cara Produksi:
- Beras direndam dalam lar. kaustik soda 0,4% sehingga mudah terdesintegrasi.
- Beras yang telah lunak dihaluskan menjadi suspensi encer, kemudian amilum dipisahkan dengan
disentrifus.
- Amilum yang masih basah dipotong dan dikeringkan selama 2 hari pada suhu 50° - 60° C
- Bagian luar yang berwarna kecoklatan dibuang, kemudian tepungnya yang putih dikeringkan lagi
pada suhu yang lebih rendah selama 14 hari, sehingga gumpalan tepung menjadi pecah.
Penggunaan : Farmasi (bahan penolong)→ tepung dihaluskan : digunakan sebagai bahan pengikat pada
tablet cetak langsung (zhang et al, 2003)
AMYLUM
Amylum Oryzae, Tepung Beras
22. Tanaman asal: Solanum tuberosum
Familia: Solanaceae
Daerah Penghasil: Daerah tropik dan subtropik
Pemerian : Berupa serbuk halus, putih, tak berbau.
Cara Produksi: Umbi batang (kentang) dicuci, dihaluskan.
Jaringannya dipisahkan dengan cara disaring. Diperoleh
cairan spt susu. Cairan tsb mengandung amilum, protein
yang mudah larut, garam-garam dan sisa-sisa sel
didiamkan sehingga amilum terpisah, atau dipisahkan
dengan cara disentrifus.
(Selama pemisahan di+sulfur oksida (mencegah terjadinya
perubahan warna oleh enzim oksidase))
Amilum dicuci, dikeringkan sehingga kadar air tinggal 18%.
Penggunaan: bahan penolong pada pembuatan obat,
bahan dasar kosmetik (absorben).
AMYLUM
Amylum Solani Tepung kentang
Cara Pembuatan Amylum Solani:
Amylum Solani di+ HCl , sampai setelah dicuci
dan dilarutkan dalam air panas , terbentuk
larutan encer dan jernih:
a. Jika di+ lar. Fehling=reaksi reduksi lemah.
b. Jika di+ iodin = biru gelap.
c. Jika di+ lar. KOH + dipanaskan = warna
kuning kenari
(Amylum tdk menunjukkan perubahan warna)
(Dekstrin =warna coklat)
23. Tanaman Asal : Triticum vulgare
Familia: Poaceae
Daerah penghasil: daerah subtropik
Pemerian: Berupa serbuk sangat halus, warna putih, tak berbau,
hampir tak berasa.
Cara produksi: Buah gandum digerus dan dialiri air sehingga
gluten terpisah berupa massa yang lengket dan amilum
tercampur dengan air terbentuk emulsi seperti susu.
Penggunaan: bahan penolong pada pembuatan obat
AMYLUM
Amylum Tritici Tepung terigu, tepung gandum
24. 7. CELLULOSE (SELULOSA)
Selulosa adalah zat pembentuk hampir semua sel tumbuh-tumbuhan,
kecuali jamur (dari khitin) dan beberapa ganggang hijau (dari xilose), jarang
terdapat pada hewan. Selulosa terdapat dalam dinding sel meristematis
yang tipis maupun dinding serabut yang tebal.
Bagian tanaman yang hanya mengandung selulosa, misalnya: serabut dari
macam-macam Boehmeria dan rambut biji Gossypium
Sifat Kimia
● Selulosa terbentuk dari ribuan molekul glukosa yang
ber-sambung satu sama lain secara β glikosidis pada C1 , C4
● BM sampai 1.000.000
● Selulosa dengan ZnCl2 atau asam sulfat 70% + larutan
reagen Jod Asam Sulfat atau Chlor Zink Jod -> warna biru
25. 8. GOSSYPIUM DEPURATUM
Kapas murni, absorbent cotton, purrified cotton
Tanaman asal: Gossypium sp. yang diperkebunkan,
terutama:
- Gossypium arboreum;
- Gossypium hirsutum;
- Gossypium herbaceum;
- Gossypium barbadense.
Familia : Malvaceae.
Daerah penghasil: daerah tropik dan sub tropik (Amerika,
India, Rusia Selatan).
Gossypium barbadense
26. CARA PRODUKSI PEMERIAN PENGGUNAAN Zat Terkandung
● Buah yang masak akan pecah
memanjang, dan terlihat biji warna
coklat dengan rambut biji putih. Biji
dengan rambut biji dimasukkan ke
dalam mesin pemisah biji.
● Rambut dipisahkan dari kotoran dan
rambut yang pendek
● Dicuci dengan alkali lemah untuk
menghilangkan lemaknya.
● Ditambahkan klorinated soda untuk
memutihkan, cuci dengan asam
lemah.
● Dicuci dengan air dan dikeringkan,
akhirnya dipres menjadi lembaran
-lembaran.
● Disterilkan.
Rambut putih, lunak,
dibawah mikroskop
terlihat seperti pipa pipih
terpilin, kosong, dibagian
pinggir sedikit menebal.
Terdiri dari 1 sel, tak
berkelenjar, panjang 2,5 –
4,5 cm.
Diameter 25-35 mikron,
hampir tdk berbau dan tdk
berasa.
Dalam pembedahan
setelah disterilkan lebih
dahulu untuk melindungi
luka terhadap bakteri,
menghisap nanah, darah
dan lendir.
● Kapas yang belum
dimurnikan mengandung:
- 50% selulosa
- 12% protein dan
pektin
- 7% lemak yang
menyebabkan tak
dapat basah
● Kapas murni
mengandung:
- 88% selulosa
- 0.1%–0.3% mineral
- 5% - 9% air
27. 9. CETRARIA ISLANDICA
Lumut islandica
Tanaman asal : Cetraria islandica
Familia : Parmeliaceae
Daerah penghasil : Skandinavia
CARA PRODUKSI PENGGUNAAN Zat Terkandung
Seluruh bagian thallus
dikeringkan.
menutupi rasa obat yang
memualkan
● Lichenin dan isolichenin (70%)
- Lichenin :zat semacam selulosa,
dengan larutan iod menjadi biru
- Isolichenin: zat semacam amylum,
dengan larutan iod menjadi biru
● Antibiotika : asam usnat
● Asam cetrarat : suatu depsidon yang
sangat pahit
28. 10. AGAR – AGAR
Japanese isinglass
Tanaman asal :
● Gelidium cartilagineum
(Fam. Gelidiaceae)
● Gracilaria confervoides
(Fam. Gracillariaceae)
Pemerian:
Berupa lembaran-lembaran tipis seperti selaput, melekat atau berbentuk
keping, serpih atau berbutir-butir. Warna kuning jingga lemah, kuning
abu-abu, kuning pucat atau tak berwarna. Jika lembab liat, jika kering
rapuh. Tak berbau, atau agak berbau, rasa seperti lendir.
29. Cara produksi:
➤ Ganggang dibersihkan dari pasir dan kotoran lain dengan cara dialiri air selama 24
jam.
➤ Disari panas dengan asam klorida (suhu 94 – 98 C, pH = 5 – 6).
➤ Disentrifus untuk memisahkan bagian yang padat.
➤ Cairan yang diperoleh dicuci dengan norit, dikentalkan, diamkan pada suhu 21 C
untuk memisahkan kotoran organik
➤Dibilas dengan air dan dikeringkan pada suhu 40-50 C.
Zat yang dikandung:
❑ Polisakarida sampai 90%, terdiri atas agarose dan agaropektin
➣Agarose terdiri atas ikatan rantai dari agarobinose.
➣Agaropektin merupakan ikatan yang lebih kompleks, antara lain
terbentuk dari galaktosa, asam sulfat, asam anggur/as. tartrat, asam
uron yang menyebabkan sifat khas dari agaropektin.
Penggunaan:
❑ Sebagai pencahar (mampu menghisap air sehingga isi usus bertambah dan
juga sebagai pelumas).
❑ Sebagai pembiak bakteri/media.
❑ Untuk pembuatan suppositoria, ovula, dan emulsi
❑ Dalam industri makanan: mengentalkan es krim
❑ Dalam industri tekstil terutama sutera, fotografi, perekat
30. 11. CARRAGEENAN
Daerah penghasil: Pantai Atlantik di Eropa dan Amerika Utara
CARA PRODUKSI PEMERIAN ZAT TERKANDUNG PENGGUNAAN
❑ Seluruh tumbuhan ganggang
dijemur dipantai dan diembunkan
sehingga menjadi putih.
❑ Diberi air, garam, dikeringkan
dan disimpan.
Berupa Thallus panjang 5 – 30
cm, bagian pangkal hampir
silindris, bagian atas pipih,
bercabang menggarpu dua,
pada cabang terdapat lubang
atau noktah kecil bentuk jorong
yaitu bekas sistokarp
❑ 55-80% substansi pektin
(yg disebut karagenin)
❑ 10% protein
❑ Zat organik: Ca karbonat
dan senyawa Na, K, Mg, Ca
dengan Cl, J, Br dan S
❑ Pencahar
❑ Protektiva dan antikoagulan
(seperti heparin)
❑ Emulgator bagi minyak ikan
dan campuran obat batuk
Irish Moss (Chondrus crispus) Gigartina mamillosa
31. 12. ASAM ALGIN & ALGINAT
Tumbuhan Asal: Macam- macam ganggang coklat,
terutama :
Macrocystis pyrivera Laminaria digitata Fucus serratus
Penggunaan:
- Dalam farmasi dan kosmetika sebagai bahan penolong pembuatan salep;
emulsi, stabilisator dan pelekat tablet.
- Serat alginat digunakan untuk absorben pada perban hemostatik
32. CARA PRODUKSI SIFAT KIMIA
❑ Ganggang dicuci dengan asam kuat yang telah
diencerkan, kemudian dihaluskan dengan mesin.
❑ Asam algin yang diperoleh dilarutkan dalam
natrium bikarbonat panas, disaring, maka diperoleh
asam alginat dan kalsium bikarbonat.
❑ Dimurnikan dengan cara dilarutkan kembali dengan
asam dan diendapkan kembali sehingga diperoleh
zat yang putih sampai kuning muda.
❑ Alginat adalah garam dari asam algin
(asam polimanuronat)
❑ Garam alginat yang penting adalah garam
dari Na, K, NH4
Sifat :
- Mudah larut dalam air, larutan 4%
bersifat viskus, jika dipanaskan tak
menggumpal.
- Dengan larutan CaCl2 menjadi Gel
yang stabil.
❑ Garam alginat dari Ca, Ba, dan Sr tdk larut
dalam air dan amonia.
❑ Asam alginat jika dihidrolisa dgn asam
mineral dapat mereduksi larutan Fehling.
33. 13. GOM & MUCILAGO DARI TUMBUHAN
Gom berupa zat amorf, jernih, dan merupakan kondensasi dari pentosa dan atau heksosa. Sedangkan
mucilago merupakan ester dari polisakarida kompleks dengan asam sulfat. Gom dan mucilago memiliki sifat
yang sama, yaitu:
a. Merupakan hasil peruraian selulosa
b. Memiliki komposisi dan fungsi mirip hemiselulosa, tetapi gula pada hemiselulosa berbeda dengan
gula pada gom dan mucilago
c. Mengandung macam-macam asam uronat
Gom dapat digolongkan berdasarkan kelarutannya, yaitu:
1. Gom yang larut dalam air dapat membentuk larutan koloid, contohnya gom arab.
2. Gom yang tidak larut dalam air dapat membentuk jelly, contohnya tragakan.
3. Gom semi larut mula-mula dalam air akan membentuk jelly, jika berlebih maka akan terbentuk larutan.
34. Tumbuhan asal : Acacia senegal Wild dan species lain, suku Mimosaceae
Daerah penghasil: Afrika tengah, terutama Abessinia Timur samapai Senegal, terbanyak
dari Cordofan.
Gom Akasia adalah eksudat, yang mengeras di udara seperti gom, yang mengalir secara
alami atau dengan penorehan batang dan cabang tanaman Acacia senegal L. Willdenow
(Familia Leguminosae) dan spesies lain acacia yang berasal dari Afrika.
Zat kandung isi utama: arabin, garam Ca (sedikit Mg dan K) dari asam arabinat. Isi lain:
Enzim oksidase, air 14%.
a. Gummi Arabicum, Gummi Mimosa,
Gummi Acacia, Gom Arab
35. Cara produksi untuk tumbuhan
yang dibudidayakan:
1. Buat irisan pada kulit
batang, diiris sampai
daerah kambium dengan
ukuran irisan 2 x 4 cm.
2. Setelah 2-3 minggu
gom dikumpulkan, dijemur
sampai menjadi putih.
3. Selama batang dijemur
akan timbul
retakan-retakan pada
bagian luarnya, sehingga
gom yang dihasilkan tidak
begitu jernih.
Pemerian:
1. - Berupa butir bentuk bulat atau
bulat telur, atau pecahan segi
banyak.
2. - Warna putih sampai kekuningan,
tembus cahaya, buram karena ada
retakan–retakan kecil, amat rapuh,
permukaan pecahan seperti kaca,
kadang-kadang berwarna pelangi.
3. - Hampir tak berbau.
4. -Rasa tawar seperti berlendir.
5. -Larut dalam air dengan
perbandingan 1:2.
6. - Membentuk larutan viskeus dan
homogen.
7. - Dalam bentuk serbuk warna
putih atau kekuningan, larut dalam
air dingin membentuk pasta yang
melekat.
8. - Sedikit mengandung pati atau
jaringan tumbuhan.
Penggunaan:
- Stabilisator dalam pembuatan
emulsi
- Bahan tambahan dalam
pembuatan pil
- Bersifat demulsen, maka
digunakan dalam obat batuk,
obat diare, dan obat
tenggorokan
- Digunakan dalam industri
makanan dan minuman
36. b. Tragacantha, Gum Tragacantha, Goat’s
Thorn
Gum tragakan merupakan eksudat yang keluar dari cabang Astragalus spp. (A.gummifer,
A.kurdicus, A.brachycalyx, famili dari Fabaceae) yang dilukai. Tragakan diperdagangkan
dalam bentuk keping-kepingan semi transparan, berwarna putih sampai putih kekuningan.
Zat kandungan: polisakarida, basorin (60-70%) dalam air tidak larut tetapi membengkak,
10-30% tragakan yang tidak larut dalam air, dan 2-35% amylum.
Beberapa species Astragallus, misalnya:
A. gummifer, A. microcephallus, dan A. adscendens
Familia : Papilionaceae
Daerah produksi : Pegunungan di Yunani, Kaukus, Turki, Iran, Irak
Gum Tragacantha A. gummifer
37. Cara produksi:
- Pada Astragallus, kayu
primer dan jari – jari teras
primer mengandung sedikit
lendir.
- Dalam lendir terdapat sisa
parenkim kayu dan sel jari-jari
teras. Untuk memperoleh lendir
tersebut, kulit batang dilukai
memanjang, lendir mengalir
keluar dan bila kena udara akan
mengeras.
- Lendir berikutnya akan
menumpuk diatasnya, sehingga
terbentuk lempeng-lempeng
yang bertumpuk disebut
tragakan daun.
- Jika lendir terlalu cepat
mengering akan berbentuk
bulat.
-
1.
Pemerian:
- - Bentuk potongan seperti
pita atau daun.
- - Sifat seperti tanduk, warna
putih transparan.
- - Tebal 1–3mm.
- - Tak berbau
- - Rasa berlendir
- - Sukar dibuat serbuk.
Penggunaan:
❑ Sebagai zat pen-suspensi bagi
pulvis yang tidak larut
❑ Emulgator bagi minyak dan
damar
❑ Perekat dalam pil dan trochisci
❑ Zat pelunak dalam hand lotion
❑ Digunakan dalam industri
pangan dan bahan sandang
38. Tumbuhan asal: Linum usitatissimum L, suku Linaceae
Daerah produksi: Argentina, Amerika Serikat, Uni Soviet, India
Zat kandungan:
❑ 40% minyak lemak
❑ 25% protein
❑ Sedikit glikosida sianogen
❑ 65% lendir, jika dihidrolisa terjadi glukosa, l-galaktosa, d-xilosa, l-xilosa, arabinosa
c. lini semen
Penggunaan:
❑ Obat batuk dan katartika
❑ Pencahar
❑ Minyak yang diperoleh dari
pemerasan cara dingin
digunakan dalam teknik
(Oleum Lini)
39. Tumbuhan asal: Plantago ovata, Pl. psyllium (P. afra)
Faimilia: Plantaginaceae
Daerah produksi: India, dan daerah Laut Tengah
Zat kandungan:
Lendir, protein, minyak lemak, glikosida aukubin, gula, sterol, dan
macam – macam alkali
d. Plantago
Semen, Psyllii
Semen
Penggunaan:
❑ Pencahar lemah, untuk
pengobatan konstipasi
kronis
40. DAFTAR PUSTAKA
Rowe, R.C. et Al. (2006). Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 5th Ed, The Pharmaceutical
Press, London.
Zhang. Et Al. (2003). Physical Properties and Compact Analysis of Commonly Used Direct
Compression Binders, AAPS PharmSciTech: 4(4) Article 62
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 2020. Farmakope Indonesia EdisiVI.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Pusdik SM Kesehatan. 2016. Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
41. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
THANKS!
Please keep this slide for attribution