Kerajaan Jambi dan Siak merupakan dua kesultanan Islam yang berdiri pada abad ke-14 di Sumatera. Kesultanan Jambi berpusat di kota Jambi di sepanjang Sungai Batang Hari, sedangkan Kesultanan Siak berpusat di Buantan, Riau. Kedua kerajaan ini memiliki struktur pemerintahan yang dipimpin Sultan dan dibantu dewan menteri serta mengembangkan perdagangan maritim.
Kerajaan Aceh didirikan pada 1496 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan menaklukkan wilayah seperti Pahang dan melakukan serangan ke Melaka. Namun kemudian Kerajaan Aceh mulai mengalami kemunduran akibat perebutan tahta, melemahnya perdagangan, dan menguatnya pengaruh Belanda.
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir dan terbesar di Indonesia yang berdiri dari 1293 hingga 1500. Ibukotanya berada di Wilwatikta, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk pada abad ke-14 dimana wilayah kekuasaannya meluas hingga ke Selatan Semenanjung Malaya. Struktur pemerintahan Majapahit terdiri dari raja, pejabat biro
Dokumen tersebut membahas sejarah Kesultanan Siak Sri Inderapura, mulai dari pendirian kerajaan pada tahun 1723 hingga masa kemunduran pada abad ke-19. Disebutkan juga tokoh-tokoh penguasa Siak dan peristiwa penting yang terjadi pada masa kejayaan maupun kemunduran kerajaan tersebut. Warisan sejarah Siak Sri Inderapura antara lain Balai Kerapatan Tinggi, Istana Siak Sri Inderapura, tari
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 di Sumatera Utara, menggantikan peran Kerajaan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan Islam di kawasan itu. Pada puncak kejayaannya di bawah Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh menguasai jalur pelayaran Selat Malaka serta wilayah semenanjung Malaya dan Sumatera. Namun kemunduran dimulai setelah kekalahan perang melawan Portugal dan berkur
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Kediri, mulai dari berdirinya kerajaan pada tahun 1042 hingga runtuhnya kerajaan pada tahun 1222 akibat perang melawan Kerajaan Tumapel di bawah pimpinan Ken Arok. Dokumen ini juga menyinggung tentang raja-raja, prasasti, kebudayaan, dan faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri.
Dokumen ini membahas perlawanan Aceh, Banten, dan Demak terhadap penjajah asing seperti Portugis dan VOC. Aceh melawan Portugis karena persaingan dagang dan mengambil langkah-langkah seperti meminta bantuan meriam dari Turki. Banten melawan VOC yang menerapkan monopoli perdagangan. Demak melawan Portugis di Malaka pada 1513 dan melakukan blokade untuk membendung pengaruh Portugis di Jawa.
Kerajaan Aceh didirikan pada 1496 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan menaklukkan wilayah seperti Pahang dan melakukan serangan ke Melaka. Namun kemudian Kerajaan Aceh mulai mengalami kemunduran akibat perebutan tahta, melemahnya perdagangan, dan menguatnya pengaruh Belanda.
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir dan terbesar di Indonesia yang berdiri dari 1293 hingga 1500. Ibukotanya berada di Wilwatikta, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk pada abad ke-14 dimana wilayah kekuasaannya meluas hingga ke Selatan Semenanjung Malaya. Struktur pemerintahan Majapahit terdiri dari raja, pejabat biro
Dokumen tersebut membahas sejarah Kesultanan Siak Sri Inderapura, mulai dari pendirian kerajaan pada tahun 1723 hingga masa kemunduran pada abad ke-19. Disebutkan juga tokoh-tokoh penguasa Siak dan peristiwa penting yang terjadi pada masa kejayaan maupun kemunduran kerajaan tersebut. Warisan sejarah Siak Sri Inderapura antara lain Balai Kerapatan Tinggi, Istana Siak Sri Inderapura, tari
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 di Sumatera Utara, menggantikan peran Kerajaan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan Islam di kawasan itu. Pada puncak kejayaannya di bawah Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh menguasai jalur pelayaran Selat Malaka serta wilayah semenanjung Malaya dan Sumatera. Namun kemunduran dimulai setelah kekalahan perang melawan Portugal dan berkur
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Kediri, mulai dari berdirinya kerajaan pada tahun 1042 hingga runtuhnya kerajaan pada tahun 1222 akibat perang melawan Kerajaan Tumapel di bawah pimpinan Ken Arok. Dokumen ini juga menyinggung tentang raja-raja, prasasti, kebudayaan, dan faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri.
Dokumen ini membahas perlawanan Aceh, Banten, dan Demak terhadap penjajah asing seperti Portugis dan VOC. Aceh melawan Portugis karena persaingan dagang dan mengambil langkah-langkah seperti meminta bantuan meriam dari Turki. Banten melawan VOC yang menerapkan monopoli perdagangan. Demak melawan Portugis di Malaka pada 1513 dan melakukan blokade untuk membendung pengaruh Portugis di Jawa.
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan Raden Patah pada tahun 1500. Di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono, Demak mencapai puncak kejayaannya dengan memperluas wilayah kekuasaan hingga Jawa Timur dan Barat. Namun setelah kematian Trenggono terjadi perebutan tahta yang mengakibatkan pelemahan Demak sebelum akhirnya jatuh ke tangan Pajang pada tahun
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Sumatera Selatan. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan, agama Buddha, dan pendidikan. Beberapa raja terkenalnya antara lain Dapunta Hyang Sri Jayanagara dan Dharmasetu. Sriwijaya mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas perdagangan.
Perlawanan rakyat banten terhadap belandaIndryanisrj
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan rakyat Banten terhadap VOC sejak abad ke-17. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa yang berusaha mempertahankan kedaulatan Banten dari pengaruh berlebihan VOC. Upaya Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya gagal dan ia ditangkap oleh VOC pada tahun 1683.
Peran Kerajaan dalam Perkembangan Agama Islam di IndonesiaEva Rahma Indriyani
Kerajaan-kerajaan di Sumatera dan Jawa memiliki peran penting dalam perkembangan agama Islam di Indonesia. Mereka menyebarkan Islam melalui para pedagang dan ulama, mendirikan pesantren dan menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan. Kerajaan-kerajaan seperti Samudera Pasai, Aceh, Demak dan Mataram berperan dalam memperluas pengaruh Islam di nusantara.
1. Hubungan antara kerajaan-kerajaan di Bali dengan Hindia Belanda dimulai sejak abad ke-17 untuk tujuan militer, namun baru menjadi politik pada 1841 ketika Raja Karangasem meminta bantuan Belanda.
2. Perang Jagaraga terjadi pada 1849 akibat Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang dan meningkatkan pengaruhnya di Bali. I Gusti Ketut Jelantik gugur dalam perlawanan heroik melawan
Mesopotamia terletak di antara sungai Tigris dan Eufrat di Irak modern. Daerah ini subur dan menjadi rebutan karena memiliki akses ke Teluk Persia. Berbagai peradaban berkembang di sana seperti Sumeria, Akkadia, Babilonia Lama dan Baru, Asyiria, dan Persia. Peradaban-peradaban ini membangun sistem irigasi, tulisan paku, dan arsitektur seperti ziggurat. Kode Hammurabi dari Babilonia Lama merupakan sal
Di Riau terdapat 3 kerajaan Islam, salah satunya adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura yang berdiri sejak 1723-1946. Kerajaan ini menjadi daerah kekuasaan Malaka dan terikat perjanjian perdagangan. Kerajaan Siak menghasilkan berbagai komoditas seperti padi, madu, dan emas. Tradisi Ghatib Beranyut merupakan tradisi ritual kerajaan untuk menolak bala dengan dzikir dan doa di sungai.
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)Purna Senda
Kerajaan Mataram Kuno didirikan pada abad ke-8 di Jawa Tengah dan terdiri dari dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya bercorak Hindu dan Dinasti Syailendra bercorak Buddha. Kedua dinasti ini membangun candi-candi agung seperti Candi Borobudur dan Prambanan yang menjadi bukti semangat keagamaan tinggi pada masa itu.
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan kerajaan kecil di Kepulauan Maluku yang memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah pada abad ke-15 hingga 16. Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol memunculkan persaingan dan konflik di antara kerajaan-kerajaan tersebut. Sultan Hairun dari Ternate memberontak melawan monopoli perdagangan Portugis, sementara Sultan Nuku dari Tidore berhasil menyatukan Ternate dan T
Bab I membahas kerajaan-kerajaan maritim di Indonesia pada masa Hindu-Buddha dan Islam, meliputi Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak, Aceh dan kerajaan-kerajaan lainnya. Kerajaan-kerajaan tersebut memberikan pengaruh besar terhadap pemerintahan, ekonomi, sosial budaya Indonesia.
Laporan ini merangkum hasil observasi penulis terhadap Kesultanan Siak Sri Inderapura. Penulis menjelaskan sejarah berdirinya kerajaan tersebut pada tahun 1723 oleh Raja Kecil. Penulis juga mengunjungi istana dan mengambil foto peninggalan sejarah seperti ruang pertemuan, ruang kristal, dan patung sultan.
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan Raden Patah pada tahun 1500. Di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono, Demak mencapai puncak kejayaannya dengan memperluas wilayah kekuasaan hingga Jawa Timur dan Barat. Namun setelah kematian Trenggono terjadi perebutan tahta yang mengakibatkan pelemahan Demak sebelum akhirnya jatuh ke tangan Pajang pada tahun
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Sumatera Selatan. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan, agama Buddha, dan pendidikan. Beberapa raja terkenalnya antara lain Dapunta Hyang Sri Jayanagara dan Dharmasetu. Sriwijaya mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas perdagangan.
Perlawanan rakyat banten terhadap belandaIndryanisrj
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan rakyat Banten terhadap VOC sejak abad ke-17. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa yang berusaha mempertahankan kedaulatan Banten dari pengaruh berlebihan VOC. Upaya Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya gagal dan ia ditangkap oleh VOC pada tahun 1683.
Peran Kerajaan dalam Perkembangan Agama Islam di IndonesiaEva Rahma Indriyani
Kerajaan-kerajaan di Sumatera dan Jawa memiliki peran penting dalam perkembangan agama Islam di Indonesia. Mereka menyebarkan Islam melalui para pedagang dan ulama, mendirikan pesantren dan menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan. Kerajaan-kerajaan seperti Samudera Pasai, Aceh, Demak dan Mataram berperan dalam memperluas pengaruh Islam di nusantara.
1. Hubungan antara kerajaan-kerajaan di Bali dengan Hindia Belanda dimulai sejak abad ke-17 untuk tujuan militer, namun baru menjadi politik pada 1841 ketika Raja Karangasem meminta bantuan Belanda.
2. Perang Jagaraga terjadi pada 1849 akibat Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang dan meningkatkan pengaruhnya di Bali. I Gusti Ketut Jelantik gugur dalam perlawanan heroik melawan
Mesopotamia terletak di antara sungai Tigris dan Eufrat di Irak modern. Daerah ini subur dan menjadi rebutan karena memiliki akses ke Teluk Persia. Berbagai peradaban berkembang di sana seperti Sumeria, Akkadia, Babilonia Lama dan Baru, Asyiria, dan Persia. Peradaban-peradaban ini membangun sistem irigasi, tulisan paku, dan arsitektur seperti ziggurat. Kode Hammurabi dari Babilonia Lama merupakan sal
Di Riau terdapat 3 kerajaan Islam, salah satunya adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura yang berdiri sejak 1723-1946. Kerajaan ini menjadi daerah kekuasaan Malaka dan terikat perjanjian perdagangan. Kerajaan Siak menghasilkan berbagai komoditas seperti padi, madu, dan emas. Tradisi Ghatib Beranyut merupakan tradisi ritual kerajaan untuk menolak bala dengan dzikir dan doa di sungai.
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)Purna Senda
Kerajaan Mataram Kuno didirikan pada abad ke-8 di Jawa Tengah dan terdiri dari dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya bercorak Hindu dan Dinasti Syailendra bercorak Buddha. Kedua dinasti ini membangun candi-candi agung seperti Candi Borobudur dan Prambanan yang menjadi bukti semangat keagamaan tinggi pada masa itu.
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan kerajaan kecil di Kepulauan Maluku yang memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah pada abad ke-15 hingga 16. Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol memunculkan persaingan dan konflik di antara kerajaan-kerajaan tersebut. Sultan Hairun dari Ternate memberontak melawan monopoli perdagangan Portugis, sementara Sultan Nuku dari Tidore berhasil menyatukan Ternate dan T
Bab I membahas kerajaan-kerajaan maritim di Indonesia pada masa Hindu-Buddha dan Islam, meliputi Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak, Aceh dan kerajaan-kerajaan lainnya. Kerajaan-kerajaan tersebut memberikan pengaruh besar terhadap pemerintahan, ekonomi, sosial budaya Indonesia.
Laporan ini merangkum hasil observasi penulis terhadap Kesultanan Siak Sri Inderapura. Penulis menjelaskan sejarah berdirinya kerajaan tersebut pada tahun 1723 oleh Raja Kecil. Penulis juga mengunjungi istana dan mengambil foto peninggalan sejarah seperti ruang pertemuan, ruang kristal, dan patung sultan.
Pada awalnya, Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1556 M setelah berhasil membunuh Aria Penangsang. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada abad ke-17 menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa. Namun kemudian kekuasaannya mulai melemah akibat campur tangan Belanda dan berakhir dengan Perjanjian Giyanti dan Salatiga pada abad ke-18.
Kerajaan-kerajaan Islam awal di Indonesia bermula dari Kerajaan Perlak, Samudra Pasai, dan Aceh di Sumatra. Kerajaan-kerajaan ini berperan besar dalam menyebarkan agama Islam. Di Jawa, Kerajaan Demak menjadi kerajaan Islam pertama yang berkembang pesat di bawah Raden Patah. Kerajaan Demak kemudian digantikan oleh Kerajaan Pajang di bawah Sultan Hadiwijaya sebelum akhirnya dipindah ke Mat
1. Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung, yang memerintah dari 1613-1645 dan memperluas wilayah kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Pulau Jawa.
2. Setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda, Kerajaan Mataram mulai mengalami kemunduran akibat berbagai pemberontakan dan peperangan.
3. Akhirnya pada tahun 1755 dan 1757, Kerajaan
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan Islam di Indonesia yang ditandai dengan munculnya beberapa kerajaan Islam seperti Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Mataram Islam, dan Kerajaan Makassar (Gowa dan Tallo). Kerajaan-kerajaan tersebut membahas aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya masing-masing.
Teks tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa kerajaan Islam awal di Indonesia, yaitu Kerajaan Perlak, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Pajang, dan Mataram. Kerajaan-kerajaan tersebut berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berdiri pada abad ke-13 di muara Sungai Pasai, Aceh. Kerajaan ini berkembang menjadi pusat perdagangan maritim melalui hubungan dagang dengan Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Namun kemunduran Kerajaan Pasai dimulai ketika putra Sultan Malik al-Thahir memisahkan diri, diikuti berdirinya pelabuhan Melaka dan ekspansi Kerajaan Maj
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Kelompok 2:
Ignatius Jonathan M.
Reynaldi Rifqi
Ulul Azmi Aziz
Ivan Chandra
Satria Adipradana
Kautsar Nawansyah
3. Kesultanan Jambi
Kesultanan Jambi adalah
kerajaan Islam yang berkedudukan di
provinsi Jambi sekarang. Kerajaan ini
berbatasan dengan Kerajaan
Indragiri dan kerajaan-
kerajaan Minangkabau seperti Siguntur
dan Lima Kota di utara. Di selatan
kerajaan ini berbatasan
dengan Kesultanan
Palembang (kemudian Keresidenan
Palembang). Jambi juga
mengendalikan lembah Kerinci,
meskipun pada akhir masa
kekuasaannya kekuasaan nominal ini
tidak lagi dipedulikan.
Ibukota Kesultanan Jambi terletak di
kota Jambi, yang terletak di pinggir
sungai Batang Hari.
Kediaman Sultan Jambi,Dusun Tengah
thn. 1877-1879
4. Jambi berkembang di
wilayah cekungan Batang
Hari, sungai terpanjang
di Sumatera. Sungai ini, dan
anak-anak sungainya,
seperti Tembesi, Tabir dan
Merangin, merupakan
tulang punggung wilayah
tersebut. Sungai Tungkal
yang berbatasan dengan
Indragiri memiliki
cekungan tangkapan air
sendiri. Sungai-sungai itu
merupakan andalan
transportasi utama Jambi.
Peta Ibukota Jambi thn.
1878
Lokasi
5. Sejarah
Wilayah Jambi dulunya merupakan wilayah Kerajaan Malayu, dan kemudian
menjadi bagian dari Sriwijaya. Pada akhir abad ke-14 Jambi merupakan
vasal Majapahit, dan pengaruh Jawa masih terus mewarnai kesultanan Jambi
selama abad ke-17 dan ke-18.
Berdirinya kesultanan Jambi bersamaan dengan bangkitnya Islam di wilayah itu.
Pada 1616 Jambi merupakan pelabuhan terkaya kedua di Sumatera setelah Aceh,
dan pada 1670 kerajaan ini sebanding dengan tetangga-tetangganya
seperti Johor dan Palembang.Namun kejayaan Jambi tidak berumur panjang.
Tahun 1680-an Jambi kehilangan kedudukan sebagai pelabuhan lada utama,
setelah perang dengan Johor dan konflik internal.
Tahun 1903 Pangeran Ratu Martaningrat, keturunan Sultan Thaha, sultan yang
terakhir, menyerah Belanda. Jambi digabungkan dengan keresidenan Palembang.
Tahun 1906 kesultanan Jambi resmi dibubarkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
6. Pemerintahan
Kesultanan Jambi dipimpin oleh raja yang bergelar sultan.
Raja ini dipilih dari perwakilan empat keluarga bangsawan
(suku): suku Kraton, Kedipan, Perban dan Raja Empat
Puluh. Selain memilih raja keempat suku tersebut juga
memilih pangeran ratu, yang mengendalikan jalan
pemerintahan sehari-hari. Dalam menjalankan
pemerintahan pangeran ratu dibantu oleh para menteri dan
dewan penasihat yang anggotanya berasal dari keluarga
bangsawan. Sultan berfungsi sebagai pemersatu dan
mewakili negara bagi dunia luar.
7. Berikut adalah daftar Sultan Jambi.
1790 – 1812 : Mas’ud Badruddin bin
Ahmad Sultan Ratu Seri Ingalaga
1812 – 1833 : Mahmud Muhieddin bin
Ahmad Sultan Agung Seri Ingalaga
1833 – 1841 : Muhammad Fakhruddin bin
Mahmud Sultan Keramat
1841 – 1855 : Abdul Rahman Nazaruddin
bin Mahmud
1855 – 1858 : Thaha Safiuddin bin
Muhammad (Pertama kali)
1858 – 1881 : Ahmad Nazaruddin bin
Mahmud
1881 – 1885 : Muhammad Muhieddin bin
Abdul Rahman
1885 – 1899 : Ahmad Zainul Abidin bin
Muhammad
1900 – 1904 : Thaha Safiuddin bin
Muhammad (Kedua kali)
Silsilah
Sultan Ahmad Nazaruddin
Sultan Thaha Saifuddin
8. Kesultanan Siak
Kesultanan Siak Sri
Inderapura adalah sebuah Kerajaan
Melayu Islam yang pernah berdiri
di Kabupaten Siak,
Provinsi Riau, Indonesia.
Kerajaan ini didirikan di Buantan oleh Raja
Kecil dari Pagaruyung Dalam
perkembangannya, Kesultanan Siak
muncul sebagai sebuah
kerajaan bahari yang kuat dan menjadi
kekuatan yang diperhitungkan di pesisir
timur Sumatera dan Semenanjung
Malaya di tengah tekanan imperialisme
Eropa. Jangkauan terjauh pengaruh
kerajaan ini sampai
ke Sambas di Kalimantan Barat, sekaligus
mengendalikan jalur pelayaran antara
Sumatera dan Kalimantan.
Bendera Lambang
9. Etimologi
Kata Siak Sri Inderapura, secara harfiah dapat bermakna pusat kota
raja yang taat beragama, dalam bahasa Sanskerta, sri berarti
"bercahaya" dan indera atau indra dapat bermakna raja.
Sedangkan pura dapat bermaksud dengan "kota" atau
"kerajaan". Siak dalam anggapan masyarakat Melayu sangat bertali
erat dengan agama Islam, Orang Siak ialah orang-orang yang ahli
agama Islam, kalau seseorang hidupnya tekun beragama dapat
dikatakan sebagai Orang Siak.
Nama Siak, dapat merujuk kepada sebuah klan di kawasan
antara Pakistan dan India, Sihag atau Asiagh yang bermaksud pedang.
Masyarakat ini dikaitkan dengan bangsa Asii, masyarakat nomaden
yang disebut oleh masyarakat Romawi, dan diidentifikasikan
sebagai Sakai oleh Strabo seorang penulis geografi
dari Yunani.Berkaitan dengan ini pada sehiliran Sungai Siak sampai
hari ini masih dijumpai masyarakat terasing yang dinamakan
sebagai Orang Sakai.
10. Perdagangan
Kesultanan Siak Sri Inderapura mengambil keuntungan atas pengawasan perdagangan
melalui Selat Melaka, serta kemampuan mengendalikan para perompak di kawasan
tersebut. Kemajuan perekonomian Siak terlihat dari catatan Belanda yang menyebutkan
di tahun 1783 ada sekitar 171 kapal dagang dari Siak menuju Malaka. Siak menjadi
kawasan segitiga perdagangan antara Belanda di Malaka dan Inggris di Pulau
Pinang.Namun disisi lain, kejayaan Siak ini memberi kecemburuan pada keturunan Yang
Dipertuan Muda terutama setelah hilangnya kekuasaan mereka pada
kawasan Kepulauan Riau. Sikap ketidaksukaan dan permusuhan terhadap Sultan Siak,
terlihat dalam Tuhfat al-Nafis, di mana dalam deskripsi ceritanya mereka
menggambarkan Sultan Siak sebagai "orang yang rakus akan kekayaan dunia".
Dominasi Kesultanan Siak terhadap wilayah pesisir pantai timur Sumatera dan
Semenanjung Malaya cukup signifikan. Mereka mampu menggantikan pengaruh Johor
sebelumnya atas penguasaan jalur perdagangan. Selain itu Kesultanan Siak juga muncul
sebagai pemegang kunci ke dataran tinggi Minangkabau, melalui tiga sungai utama
yaitu Siak, Kampar, dan Kuantan, yang mana sebelumnya telah menjadi kunci bagi
kejayaan Malaka. Namun demikian kemajuan perekonomian Siak memudar seiring
dengan munculnya gejolak di pedalaman Minangkabau yang dikenal dengan Perang
Padri.
11. Struktur Pemerintahan
Sebagai bagian dari rantau Minangkabau, sistem pemerintahan Kesultanan Siak mengikuti
model Kerajaan Pagaruyung. Setelah posisi Sultan, terdapat Dewan Menteri yang mirip dengan
kedudukan Basa Ampek Balai di Pagaruyung. Dewan Menteri ini memiliki kekuasaan untuk memilih
dan mengangkat Sultan Siak, sama dengan Undang Yang Ampat di Negeri Sembilan.Dewan Menteri
bersama dengan Sultan, menetapkan undang-undang serta peraturan bagi masyarakatnya. Dewan
menteri ini terdiri dari:
Datuk Tanah Datar
Datuk Limapuluh
Datuk Pesisir
Datuk Kampar
Seiring dengan perkembangan zaman, Siak Sri Inderapura juga melakukan pembenahan sistem birokrasi
pemerintahannya. Hal ini tidak lepas dari pengaruh model birokrasi pemerintahan yang berlaku
di Eropa maupun yang diterapkan pada kawasan kolonial Belanda dan Inggris. Modernisasi sistem
penyelenggaraan pemerintahan Siak terlihat pada naskah Ingat Jabatan yang diterbitkan tahun 1897.
Naskah ini terdiri dari 33 halaman yang panjang serta ditulis dengan Abjad Jawi atau tulisan Arab-
Melayu.
Ingat Jabatan merupakan dokumen resmi Siak Sri Inderapura yang dicetak di Singapura, berisi rincian
tanggung jawab dari berbagai posisi atau jabatan di pemerintahan mulai dari pejabat istana, wakil
kerajaan di daerah jajahan, pengadilan maupun polisi. Pada bagian akhir dari setiap uraian tugas para
birokrat tersebut, ditutup dengan peringatan serta perintah untuk tidak khianat kepada sultan
dan nagari.
12. Daftar Sultan Siak
1723-1746 : Yang Dipertuan Besar Siak
Sultan Abdul Jalil Syah
1746-1761 : Sultan Abdul Jalil Syah II
1761-1761 : Sultan Abdul Jalil Syah III
1770-1779 : Sultan Abdul Jalil Muazzam
Syah
1779-1781 : Sultan Abdul Jalil Syah III
1781-1791 : Sultan Abdul Jalil Muzaffar
Syah
1791-1811 : Sultan Abdul Jalil Saifuddin
1811-1827 : Sultan Abdul Jalil
Khaliluddin
1827-1864 : Sultan Abdul Jalil
Jalaluddin
1864-1889 : Sultan Syarif Kasim I
1889-1908 : Yang Dipertuan Besar
Syarif Hasyim Abdul Jalil Saifuddin
1915-1945 : Yang Dipertuan Besar
Syarif Kasyim Abdul Jalil Saifuddin
Sultan Syarif Kasim II dan
Istrinya (1910-1939)
Sultan Siak dan Dewan
Menterinya serta Kadi
Siak pada tahun 1888