SlideShare a Scribd company logo
RUMUSAN DIAGNOSA,GANGGUAN
PERKEMIHAN,BAB (BUANG AIR BESAR)
DAN HUBUNGAN SEKSUAL
Dosen Pengampu: Eva Messi Setiani, S.ST.,M.Kes
Disusun Oleh Kelompok VII:
1. Intan Fariska (062402s21006)
2. Asri Sitami (062402s21002)
PENGERTIAN SISTEM PERKEMIHAN
System perkemihan atau system urinaria adalah
suatu system tubuh tempat terjadinya proses filtrasi
atau penyaringan darah sehingga darah terbebas dari
zat-zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Selain itu
pada system ini juga terjadi proses penyerapan zat-zat
yang masih dipergunakan lagi oleh tubuh. Zat-zat yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh akan larut dalam
air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN
System urinaria terdiri atas :
1) Ginjal, yang mengeluarkan secret urine.
2) Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih.
3) Kandung kemih, yang bekerja sebagai penampung urine.
4) Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kemih untuk kemudian
dikeluarkan.
5) Urine, adalah hasil dari proses perkemihan
TAHAP PEMBENTUKAN URINE
a. Proses filtrasi
Proses filtrasi terjadi di glomerulus. Proses ini terjadi karena
permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi
penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian
cairan darah kecuali protein karena protein memiliki ukuran molekul
yang lebih besar sehingga tidak tersaring oleh glomerulus. Cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air,
natrium klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke
tubulus ginjal
b. Proses reabsorpsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar bahan-bahan yang
masih berguna oleh tubuh, diantaranya adalah glukosa, natrium, klorida, fosfat
dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal obligator
reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian
bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan
akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah. Penyerapan terjadi secara
aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla
renalis. Hormone yang dapat ikut berperan dalam proses reabsorbsi anti diuretic
hormone (ADH).
c. Proses sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan
diteruskan ke pial ginjal selanjutnya di teruskan ke ureter masuk ke
vesika urinaria.
CIRI-CIRI URINE YANG NORMAL
Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda sesuai jumlah
cairan yang dimasukan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak
protain dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk
melarutkan ureanya.
1. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jenjot
lendir tipis tanpak terapung di dalamnya.
2. Baunya tajam.
3. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
4. Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.
KOMPOSISI URINE NORMAL
Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada seseorang
yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam
24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut:
1. Air : 96%
2. Benda padat : 4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolik
lain 2%)
1. GANGGUAN-GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN DENGAN INFEKSI
1. SISTITIS
Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh penyebaran infeksi
dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih
(refluks uretrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter, atau sistoskop. Pada sititis kronik urine
keluar sedikit-sedikit tapi sering dan disertai rasa sangat sakit apabila sudah menjalar uretritis
2. Pielonefritis
Pielonefritis adalah peradangan jaringan ginjal dan pelvis ginjal. Hal ini dapat akut dan kronik,
terjadi pada berbagai penyakit dan sering disertai sistitis. Bila akut, terasa sangat sakit dengan
kenaikan suhu, menggigil dan muntah-muntah. Selain tanda dan gejala tersebut biasanya di dahului
keluhan urgency dan frekuensi, dysuria, rasa panas seperti terbakar waktu berkemih, urin tampak
keruh dan berbau menyengat. Pielonefritis kronik biasanya berjalan lebih lambat dan tampil bersama
hipertensi dan kegagalan ginjal dan kurang tampil sebagai simton infeksi.
2. BAB ( buang air besar)
Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar defekasi setelah
hari kedua postpartum.Jika hari ketiga belum juga bab, maka perlu
diberi obat pencahar per oral atau per rektal. Jika setelah pemberian
obat pencahar masih belum bisa bab, maka dilakukan klisma
(huknah).
3. AKTIVITAS SEKSUAL
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus
memenuhi syarat berikut ini.
1. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu satu dua
jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
2. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menuda hubungan
suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40
hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini
berlangsung pada pasangan yang bersangkutan.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to perkemihan kel 7 intan bu eva.pptx

PATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHAN
PATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHANPATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHAN
PATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHAN
AfrizalDoc
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotikVeri Endaryeni
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
InesRatniPravitasari
 
Eliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan DasarEliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan Dasar
Desi Ardhina
 
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
Fitri Nur Cahyanti
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Nida Chofiya
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Sulistia Rini
 
Gangguan Pada Sistem Eksresi Manusia
Gangguan Pada Sistem Eksresi ManusiaGangguan Pada Sistem Eksresi Manusia
Gangguan Pada Sistem Eksresi Manusia
KhamalYusuf
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
PutriPamungkas8
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
InesRatniPravitasari
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Ai Coryde
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
pjj_kemenkes
 
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdfSISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
FajarWahyu26
 
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiSistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to perkemihan kel 7 intan bu eva.pptx (20)

PATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHAN
PATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHANPATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHAN
PATHOFIS GANGGUAN PERKEMIHAN
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Eliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan DasarEliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan Dasar
 
Word eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifasWord eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifas
 
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Gangguan Pada Sistem Eksresi Manusia
Gangguan Pada Sistem Eksresi ManusiaGangguan Pada Sistem Eksresi Manusia
Gangguan Pada Sistem Eksresi Manusia
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdfSISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
 
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiSistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Percobaan IV
Percobaan IVPercobaan IV
Percobaan IV
 

More from LisaputriYuningsih24

PPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptx
PPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptxPPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptx
PPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptx
LisaputriYuningsih24
 
ppt Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptx
ppt  Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptxppt  Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptx
ppt Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptx
LisaputriYuningsih24
 
Syok.pptx
Syok.pptxSyok.pptx
Asuhan kehamila-WPS Office.pptx
Asuhan kehamila-WPS Office.pptxAsuhan kehamila-WPS Office.pptx
Asuhan kehamila-WPS Office.pptx
LisaputriYuningsih24
 
DAMPAK_KORUPSI-54616181.pptx
DAMPAK_KORUPSI-54616181.pptxDAMPAK_KORUPSI-54616181.pptx
DAMPAK_KORUPSI-54616181.pptx
LisaputriYuningsih24
 
Kisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptx
Kisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptxKisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptx
Kisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptx
LisaputriYuningsih24
 
KEL 2.pptx
KEL 2.pptxKEL 2.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptxPPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
LisaputriYuningsih24
 
MASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptx
MASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptxMASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptx
MASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptx
LisaputriYuningsih24
 
konsep rawat gabung dan hukum.pptx
konsep rawat gabung dan hukum.pptxkonsep rawat gabung dan hukum.pptx
konsep rawat gabung dan hukum.pptx
LisaputriYuningsih24
 

More from LisaputriYuningsih24 (10)

PPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptx
PPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptxPPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptx
PPT MIRANDA KELOMPOK 3.pptx
 
ppt Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptx
ppt  Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptxppt  Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptx
ppt Askeb Kegawatdaruratan ssi Kewenangan hipertensi kel.2.pptx
 
Syok.pptx
Syok.pptxSyok.pptx
Syok.pptx
 
Asuhan kehamila-WPS Office.pptx
Asuhan kehamila-WPS Office.pptxAsuhan kehamila-WPS Office.pptx
Asuhan kehamila-WPS Office.pptx
 
DAMPAK_KORUPSI-54616181.pptx
DAMPAK_KORUPSI-54616181.pptxDAMPAK_KORUPSI-54616181.pptx
DAMPAK_KORUPSI-54616181.pptx
 
Kisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptx
Kisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptxKisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptx
Kisi-kisi soal uas anti korupsi tahun ajaran 2021-2022.pptx
 
KEL 2.pptx
KEL 2.pptxKEL 2.pptx
KEL 2.pptx
 
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptxPPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
 
MASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptx
MASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptxMASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptx
MASALAH GANGGUAN reproduksi intan bu imah.pptx
 
konsep rawat gabung dan hukum.pptx
konsep rawat gabung dan hukum.pptxkonsep rawat gabung dan hukum.pptx
konsep rawat gabung dan hukum.pptx
 

Recently uploaded

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 

Recently uploaded (20)

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 

perkemihan kel 7 intan bu eva.pptx

  • 1. RUMUSAN DIAGNOSA,GANGGUAN PERKEMIHAN,BAB (BUANG AIR BESAR) DAN HUBUNGAN SEKSUAL Dosen Pengampu: Eva Messi Setiani, S.ST.,M.Kes Disusun Oleh Kelompok VII: 1. Intan Fariska (062402s21006) 2. Asri Sitami (062402s21002)
  • 2. PENGERTIAN SISTEM PERKEMIHAN System perkemihan atau system urinaria adalah suatu system tubuh tempat terjadinya proses filtrasi atau penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Selain itu pada system ini juga terjadi proses penyerapan zat-zat yang masih dipergunakan lagi oleh tubuh. Zat-zat yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
  • 3. BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN System urinaria terdiri atas : 1) Ginjal, yang mengeluarkan secret urine. 2) Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih. 3) Kandung kemih, yang bekerja sebagai penampung urine. 4) Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kemih untuk kemudian dikeluarkan. 5) Urine, adalah hasil dari proses perkemihan
  • 4. TAHAP PEMBENTUKAN URINE a. Proses filtrasi Proses filtrasi terjadi di glomerulus. Proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein karena protein memiliki ukuran molekul yang lebih besar sehingga tidak tersaring oleh glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal
  • 5. b. Proses reabsorpsi Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar bahan-bahan yang masih berguna oleh tubuh, diantaranya adalah glukosa, natrium, klorida, fosfat dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah. Penyerapan terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. Hormone yang dapat ikut berperan dalam proses reabsorbsi anti diuretic hormone (ADH).
  • 6. c. Proses sekresi Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke pial ginjal selanjutnya di teruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
  • 7. CIRI-CIRI URINE YANG NORMAL Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda sesuai jumlah cairan yang dimasukan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protain dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk melarutkan ureanya. 1. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jenjot lendir tipis tanpak terapung di dalamnya. 2. Baunya tajam. 3. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6. 4. Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.
  • 8. KOMPOSISI URINE NORMAL Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut: 1. Air : 96% 2. Benda padat : 4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolik lain 2%)
  • 9. 1. GANGGUAN-GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN DENGAN INFEKSI 1. SISTITIS Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks uretrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter, atau sistoskop. Pada sititis kronik urine keluar sedikit-sedikit tapi sering dan disertai rasa sangat sakit apabila sudah menjalar uretritis 2. Pielonefritis Pielonefritis adalah peradangan jaringan ginjal dan pelvis ginjal. Hal ini dapat akut dan kronik, terjadi pada berbagai penyakit dan sering disertai sistitis. Bila akut, terasa sangat sakit dengan kenaikan suhu, menggigil dan muntah-muntah. Selain tanda dan gejala tersebut biasanya di dahului keluhan urgency dan frekuensi, dysuria, rasa panas seperti terbakar waktu berkemih, urin tampak keruh dan berbau menyengat. Pielonefritis kronik biasanya berjalan lebih lambat dan tampil bersama hipertensi dan kegagalan ginjal dan kurang tampil sebagai simton infeksi.
  • 10. 2. BAB ( buang air besar) Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar defekasi setelah hari kedua postpartum.Jika hari ketiga belum juga bab, maka perlu diberi obat pencahar per oral atau per rektal. Jika setelah pemberian obat pencahar masih belum bisa bab, maka dilakukan klisma (huknah).
  • 11. 3. AKTIVITAS SEKSUAL Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut ini. 1. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. 2. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menuda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini berlangsung pada pasangan yang bersangkutan.