SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Manusia merupakan salah satu mahluk hidup,karena dapat
bernafas,berkembang biak,tumbuh,beradaptasi,memerlukan
makanan dan mengeluarkan metabolisme(eliminasi). Setiap
kegiatan yang di lakukan tubuh dikarenakan peran masing-masing
organ .
Salah satu kegiatan tubuh dalam membuang sisa-sisa metabolisme
adalah mengeluarkan urine .Membuang urine dengan melalui
eliminasi merupakan salah satu aktivitas pokok yang harus
dilakukan oleh setiap manusia. Apabila eliminsi tidak di lakukan
oleh tubuh ,maka akan terjadi gangguan-gangguan di antaranya :
retensi urine,(perubahan pola eliminasi
urine),enuresis,inkontinensia urine,dll. Selain dapat menimbulkan
gangguan yang disebut di atas , dapat juga menimbulkan dampak
pada sistem organ lain seperti sistem pencernaan .
1.2 Rumusan Masalah
1. apa yang dimaksud dengan eliminasi ?
2. apa saja jenis- jenis eliminasi ?
3. sistim tubuh apa saja yang berperan dalam eliminasi urine ?
4. bagaimana proses berkemih ?
5. apa saja faktor yang mempengaruhi eliminasi urine ?
6. apa saja gangguan/ masalah dalam eliminasi urine ?
7. bagaimana tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine ?
8. sistem tubuh apa saja yang berperan dalam eliminasi alfi ?
9. bagaimana proses eliminasi alfi
10.apa saja faktor yang mempengaruhi eliminasi alfi ?
11.apa saja gangguan/ masalah dalam eliminasi alfi ?
12.bagaimana tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi alfi ?
2
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian eliminasi
2. untuk mengetahui jenis-jenis eliminasi
3. untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi
urine
4. untuk mengetahui proses berkemih
5. untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
6. untuk mengetahui gangguan/ masalah dalam eliminasi urine
7. untuk mengetahui tindakan mengatasi masalah eliminasi urine
8. untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi alfi
9. untuk mengetaui proses eliminasi alfi
10.untuk mengetahui faktoryang mempengaruhi eliminasi alfi
11.untuk mengetahui gangguan/ masalah dalam eliminasi alfi
12.untuk mengetahui tindakan mengatasi masalah eliminasi alfi
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1pengertian eliminasi
eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik
berupa urine atau veses
2.2jenis-jenis eliminasi
1. eliminasi urine adalah kebutuhan dalam manusia yang esensial dan
berperan menentukan kelangsungan hidup manusia.
2. Eliminasi alvi adalah proses pembuangan atau pengeluaran
metabolisme berupa veses yang berasal dari saluran pencernaan
yang melalui anus.
2.3 sistem tubuh yang berperan dalam mengeliminasi urine
sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya eliminasi urine adalah
ginjal,ureter,kandung kemih dan urretra,yang memiliki peran masing-
masing,di antaranya :
 ginjal
ginjal merupakan organ retroperitoneal ( dibelakang selaput perut )
yang terdiri dari ginjal sebelah kanan dan kiri tulang punggung.
Ginjal berperan ssebagai pengatur komposisi dan volume cairan
dalam tubuh. Ginjal juga menyaring bagian dari darah untuk di
buang dalam bentuk urine sebgai zat sisa yang tidak di perlukan
oleh tubuh.bagian ginjal terdiri atas nefron,yaitu merupakan unit
dari struktur ginjal yang berjumlah kurang lebih satu juta nefron.
Melalui nefron,urine di salurkan ke dalam bagian pelvis ginjal
kemudian di salurkan melalui uleter di kandung kemih.
 Kandung kemih
Kandung kemih merupakan sebuah kantong terdiri atas otot polos
yang berfungsi sebagai tempat penampungan air seni ( urine ) . Di
dalam kandung kemih,terdapat lapisan jaringan otot yang
memanjang di tengah dan melingkar disebut sebagai detrusor,dan
berfungsi untuk mengeluarkan urine. Pada dasar kandung kemih
terdapat lapisan tengah jaringan otot yang berbentuk lingkaran
bagian dalam atau di sebut sebagai otot lingkaran yang berfungsi
menjaga saluran antara kandung kemih keluar tubuh .
Penyaluran rangsangan ke kandung kemih dan rangsangan motoris
ke otot lingkar bagian dalam di atur oleh sistem saraf simpatis.
4
Akibat dari rangsangan ini,otot lingkar menjadi kendur dan terjadi
kontraksi sphinoter bagian dalam sehingga urine tetap tinggal di
dalam kandung kemih .sistem saraf simpatis menyalurkan
rangsangan motoris kandung kemih dan rangsangan penghalang ke
bagian dalam . rangangan ini dapat menyebabkan terjadinya
kontraksi otot detrusor dan kendurnya shinoter.
3.Uretra
Uretra merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine
ke bagian luar. Saluran perkemihan di lapisi membran mukosa,di
mulai dari meatus uretra hingga ginjal.
2.4Proses Berkemih
Berkemih merupakan proses pengosonngan vesika urinaria ( kandung
kemih ).
Vesika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria
berisi kurang lebih 250 – 450 cc ( pada orang dewasa ) dan 200-250
cc ( pada anak-anak).
Mekanisme terjadi karena vesika urinaria berisi urine yang dapat
menimbulakn rangsangan pada saraf-saraf ke dinding vesika urinaria.
Kemudian rangsangan tersebut di teruskan melalui medulla spinalis
ke puat pengontrol berkemih yang terdapat di korteks serebral .
selannjutnya otak memberikan impuls/rangsangan melalui medula
spinalis ke neuromotoris ke daerah sakral , kemudian terjadi
koneksasi otot detrusor dan relaksasi otot sfingter internal.
2.5 Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
1.Diet dan asupan ( intake )
2.Respons keinginan awal untuk berkemih
3.Gaya hidup
4. Stres psikologis
5. Tingkat aktivitas
6.Tingkat perkembangan
7.Kondisi penyakit
8.Sosiokultural
9.Kebiasaan seseorang
10. Tonus otot
11.Pembedahan
12.Pengobatan
13.Pemeriksaan diagnostik
5
2.6Gangguan/masalah kebutuhan eliminasi urine
1 .Retensi Urine
Merupakan penumpukan urine di dalam kandungn kemih akibat
ketidak mampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung
kemih,sehingga menyebabkan distensi urinaria atau merupakan
keadaan ketika seseorang mengalami pengosongan kandung kemih
yang tidak lengkap. Dalam keadaan distensi, vesika urinaria dapat
menampung urine sebanyak 3.000 – 4.000 ml urine .
2. Inkontinensia urine
Adalah ketidak mampuan otot sfingter eksternal sementra atau
menetap untuk mengonntrol eksressi urine. Secara umum
penyebab dari inkontinensia uirne adalah proses penuaan ( aging
process ),pembesaran kelnjar protat,penurunan
kesadaran,penggunaan obat narkotik dan sedatif .
3. Enuresis
Enureis merupakan ketidak sanggupan menahan kemih (
mengompol ) yang di akibat kan tidak mampu mengontrol spingter
eksterna enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo.
Umumnya terjadi pada malam hari ( nocturnal enuresis )
4. Perubahan pola eliminasi urine
Perubahan pola eliminsi urine merupakan keadaan seseorang yang
mengalami kangguan pada eliminasi urine yang di sebabkan oleh
obstruksi anatomis,kerusakan motorik sensorik, infeksi saluran .
2.7Tindakan mengatasi masalah eliminsi urine
1. Menolong buang air kecil dengan menggunakan urineal
Merupakan tindakan keperawatan dngan membantu pasien yang
tidak mampu buang air kecil sendiri di kamar kecil dengan
menggunakan alat penampung ( urineal ) dengan tujuan
menampung urine dan mengetahui kelainan dari urine ( warna ,
jumlah ) .
Alat dan bahan :
1. Urineal
2. Pengalas
3. Tisu
Prosedur kerja :
6
1. Cucin tangan
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Pasang alas urineal di bawah glutea
4. Lepas pakaian bawah pasien
5. Pasang urineal di bawah glutea/pinggul atau di antara ke dua
paha
6. Anjurkan pasien untuk berkemih
7. Setelah selesai rapikan alat
8. Cuci tangan ,catat warna dan jumlah produksi urine
2. Melakukan katerisasi
Katerisasi merupakan cara memasukan kateter ke dalam kandung
kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memnuhi
kebutuhan eliminasi,sebagai pengambilan bahan pemeriksaan .
Alat dan bahan :
1. Sarung tangan steril
2. Kateter steril ( sesuai dengan ukuran dan jenis ).
3. Duk steril
4. Minyak pelumas / jeli
5. Larutan pembrsi anti septik ( kapas sublimat )
6. Spuit yang berisi cairan
7. Perlak dan alas nya
8. Pingset anatomi
9. Bengkok
10.Urineal bag
11.Sampiran
Prosedur kerja ( pada peempuan )
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur
3. Atur ruangan
4. Pasang prlak /alas
5. Gunakan sarung steril
6. Pasang duk steril
7. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dari atas ke bawah (
kurang lebih 3x hinngga bersih .
8. Buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
dan bersihkan bagian dalam
9. Kateter di beri minyak pelumas atau jeli pada ujungnya (
kuranng lebih 2,5- 5 cm ) lalu usap pelan-pelan dan sambil
anjurkan untuk tarik napas, asupan ( 2,5-5 cm ) atau hingga
urine keluar .
7
10.Setelah selesai , isi balon dengan cairan aquades atau
sejenisnya dengan menggunakan spuit untuk yang di pasang
tetap dan bila tidak d pasang tetap,tarik kembali sambil
pasien di suruh napas dalam .
11.Sambung kateter dengan urobag dan fiksasi ke arah samping
12.Rapikan alat
13.Cuci tangan.
2.8Organ yang beperan dalam eliminasi alvi
1. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar . Bagian-bagian
dari usus halus yaitu : duodenum ( usus 12 jari ) , jejenum atau
usus kosong , ileum atau usus penyerapan .
2. Usus besar
Usus besar adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum .
fungsi utama organ ini adalah menyerap air dan feses bagian –
bagian dari usus besar yaitu : kolon,rektum dan anus.
2.9proses pelaksanaan eliminasi alvi
- proses defekasi
merupakan proses pengosongan usus yang sering di sebut buang
air besar. Terdapat dua pusat yang menguasai refleks untuk
defekasi,yang terlelletak di medula,dan sum-sum tulang belakang
apabila terjadi rangsangan para simpatis,sphincter anus bagian
dalam akan mengendur dan usus besar menguncup. Refleks
defekasi di rangsang untuk buang air besar,kemudian sphincter
anus bagian luar yang di awasi oleh sistem saraf para
simpatis,setiap waktu menguncup atau mengendur . selama
defekasi berbagai otot lain membantu proses itu,seperti : otot
dinding perut,diafragma,dan otot-otot dasar pelvis.
Secara umum,terdapat dua macam refleks yang membantu proses
defekasi yaitu refleks defekasi intrinsik dan refleks para simpatis .
Refleks defekasi intrinsik di mulai adanya dari adanya zat sisa
makanan ( feses ) di dalam rektum sehingga terjadi distensi
kemudian fleksus mesenterikus merangnsang gerakan peristaltik
dan akhirnya feses sampai di anus . lalu pada saat sphinchter
intrnal relaksasi,maka terjadilah proses defekasi . sedangkan,
refleks defeksi parasintetis di mulai dari adanya proses dalam
8
rektum yang meranngsang saraf rektum , ke spinal cord, dan
meranganng ke kolon desenden,kemudian kesigmoid,lalu ke
rektum dengan gerakan peristaltik dan akhirnya terjadi relaksasi
spinchter internal, maka terjadila proses defeksi saat spinchter
internal bereklasasi. Veses terdiri atas sisa makanan seperti
selulosa yang tidak di rencanakan dan zat makanan lain yang
seluruhnya tidak di pakai oleh tubuh,berbagai macam mikro
organisme,sekresi kelenjar usus,pigment empedu dan usus kecil .
2.10 Gangguan eliminasi alvi
1. Konstipasi
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami
atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga
mengalami eliminasi yang jarang atau keras,serta tinja yang
keluar terlalu kering dan keras .
2. Diare
Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau
bersesiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk
cair.
3. Inkontinesia usus
Inkontinensia usus merupakan keadaan individu yang
mengalami perubahan kebiasaan dari proses defekasi
normal,sehingga mengalami proses pengeluaran feses tidak
di sadari. Hal ini terjadi karena hilangnya kemampuan otot
untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui
sphincter akibat kerusakan sphincter .
4. Kembung
Yaitu keadaan penuh udara di dalam perut karena
pengumpulan gas berlebih di dalam lambung atau usus .
5. Hemorroid
Hemorroid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di
daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah
anus yang dapat disebabakan karena konstipasi,peregangan
saat devekasi dll
9
6. Vecal impaction
Vecal impaction merupakan masa veses karena di lipatakan
rektum yang di akibabtkan oleh retensi dan akumulasi
materi veses yang berkepanjangan .
2.11 Faktor yang mempengaruhi eliminasi alvi
1. Usia
2. Diet
3. Asupan cairan
4. Aktifitas
5. Pengobatan
6. Kebiasaan atau gaya hidup
7. Penyakit
8. Nyeri
9. Kerusakan sensoris dan motoris
2.12 Penanggulangan gangguan eliminasi alvi
1. Menyiapkan veses untuk bahan pemeriksaan
Menyiapkaan feses untuk bahan pemeriksaan merupakan
tindakan yang di lakukan untuk mengambil veses sebagai bahan
pemeriksaan. Pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur (
pembiakan )
2. Memberikan huknah rendah .
Yaitu tindakan memasukan cairan hangat kedalam kolon
desensen dengan mengunakan kanula rekti melalui anus .
tindakan tersebut bertujuan untuk mengosongkan usus pada
proses prabedah agar dapat mencegah terjadinya obstruksi
makanan sebagai dampak pasca operasi dan merangsang
buang air besar pada pasien yang mengalami kesulitan
buang air besar .
3. Memberikan huknah tinggi
Yaitu tindakan memasukan cairan hangat ke dalam kolon
asenden dengan menggunakan kanula usus . hal tersebut di
lakukan untuk mengosongkan usus pada pasien prabedah
untuk prosedur dignostik .
10
4. Membantu pasien buang air besar dengan pispot
Yaitu tindakan bagi pasien yang tidak mampu buang air
besar secara sendiri di kamar mandi .
5. Memberikan gliserin
Yaitu tindakan memasukan cairan gliserin ke dalam poros
usus dengan menggunakan spuit gliserin . hal ini di lakukan
untuk merangsang peristaltik usus , sehingga pasien dapat
buang air besar.
.
6. Mengeluarkan veses dengan jari
Yaitu tindakan memasukan jari ke dalam rektum pasien
untuk mengambil atau menghancurkan veses sekaligus
mengeluarkannya
11
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka adapun yang dapat kami
simpulkan yaitu sebagai berikut :
3.1.1 Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa metabolisme
tubuh baik berupa urine maupun alvi demi menjaga
homeostasis tubuh.
3.1.2 Eliminasi terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Eliminasi urine
2. Aliminasi alfi
3.1.3 sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi urine yaitu
ginjal, kandung kemih, dan uretra
3.1.4 proses berkemih yaitu proses pengosongan vesika urinaria
3.1.5 faktor yang mempengaruhi eliminasi urine yaitu diet dan
asupan, respons keinginan awal untuk berkemih, gaya hidup,
stres psikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan,
kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan seseorang, tonus
otot, pembedahan, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostik
3.1.6 gangguan/ masalah eliminasi urine yaitu retensi urine,
inkontinensia urine enuresis, dan perubahan pola eliminasi
urine.
3.1.7 Tindakan mengatasi masalah eliminasi urin yaitu menolong
buang air kecil dengan urineal’ dan melekukan katerisasi
3.1.8 Organ yang berperan dalam eliminasi alfi yaitu usus halus
dan usus besar
3.1.9 Proses eliminasi alfi ( defekasi ) yaitu proses pengosongan
usus yang sering disebut buang air besar
3.1.10Gangguan eliminasi alfi yaitu konstipasi, diare, inkontinesia
usus, kembung, hemorroid,dan vecal impaction
3.1.11Faktor yang mempengaruhi aliminasi alfi yaitu usia, diet,
asupan cairan, aktifitas, pengobatan, kebiasaan atau gaya
hidup, penyakit, nyeri, kerusakan sensoris dan motoris
3.1.12Penanggulangan gangguan eliminasi alfi yaitu menyiapkan
veses untuk bahan pemeriksaan, memberikan huknah
rendah, memberikan huknah tinggi, membantu pasien buang
air besar dengan pispot, memberikan gliserin, serta
mengeluarkan veses dengan jari
12
3.2 Saran
1. Kita harus lebih memperhatikan kebutuhan eliminasi
urine dan alvi dalam kehidupan kita sehari-hari
2. Menjaga kebersihan daerah tempat keluarnya urine dan
alvi
13
DAFTAR PUSTAKA
 http : //miamisaland.blogspot.com/2010/03/makala-
prinsip-kebutuhan-eliminasi.html
 http://perawotsupri.worpres.com//2008/07/07/asuhan-
keperawatam-drngan masalah eliminasi-alvi
 http://www.scribd.com/doc/39657696/asuhan-
keperawatan-eliminasi-urine
 http://obstetriginekologi.com/artikel/pengkajian+eliminasi
+vekal.html
 http://www.blueclssy.com/search/teori-pengkajian-
eliminasi-alvi
.
14
MAKALAH KDPK
KEBUTUHAN ELIMINASI
OLEH
KELOMPOK II :
1. WA ODE ANISAH
2. WA ODE FITRIANI
3. MARSELA
4. ARSLYA
5. CICI
6. FEMI FEBRIANTI
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2015/2016
15
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Alhamndulillah, puji dan syukur kami kami persembahkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan nikmat Nya, sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini.Makalah ini kami susun untuk
menambah pemahaman
materi KDPK khususnya mengenai kebutuhan eliminasi.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini tak lepas dari
bantuan berbagai pihak, dorongan dari keluarga dan reken-rekan
mahasiswi kebidanan.Untuk itu, kami penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini.
Kami sebagai penyusun menyadari, bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, sehingga saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Raha september 2015
penyusun
i
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
1.2Rumusan masalah
1.3Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian eliminasi
1.1 Jenis-jenis eliminasi
1.2 Sistem tubuh yang berparandakam eliminasi urine
1.3 Proses berkemih
1.4 Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
1.5 Gangguan/ masalah dalam eliminasi urine
1.6 Tindakan mengatasi masalah eliminasi urine
1.7 Sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi alfi
1.8 Proses eliminasi alfi
1.9 Faktoryang mempengaruhi eliminasi alfi
1.10 Gangguan/ masalah dalam eliminasi alfi
1.11 Tindakan mengatasi masalah eliminasi alfi
BAB III PENUTUP
1.1Kesimpulan
1.2Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii

More Related Content

What's hot

What's hot (15)

Eliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan DasarEliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan Dasar
 
sistem perkemihan
sistem perkemihansistem perkemihan
sistem perkemihan
 
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecalKonsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
Konsep dasar pemenuhan eliminasi fecal
 
Sistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power pointSistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power point
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
 
Sistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester vSistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester v
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
Ilmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses PencernaanIlmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses Pencernaan
 
sistem ekresi
sistem ekresisistem ekresi
sistem ekresi
 
TUGAS ( Ginjal )
TUGAS ( Ginjal )TUGAS ( Ginjal )
TUGAS ( Ginjal )
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Kb4
Kb4Kb4
Kb4
 
Anfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budionoAnfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budiono
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 

Similar to Bab i1

KEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docx
KEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docxKEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docx
KEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docxAnty34
 
KONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptxEndahAyata
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxEndahSuprihatin2
 
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdfSISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdfFajarWahyu26
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaOperator Warnet Vast Raha
 
tekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urintekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urinIrmadani Irmadani
 
Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan OsmoregulasiSistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan OsmoregulasiAmalia Aldania
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasipjj_kemenkes
 
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotikVeri Endaryeni
 

Similar to Bab i1 (20)

KEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docx
KEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docxKEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docx
KEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN FEKAL.docx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
KONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE.pptx
 
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaanMakalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
 
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaanMakalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
 
Word eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifasWord eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifas
 
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdfSISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
SISTEM PERKEMIHAN-Kelompok 1 universitas harbang (1).pdf
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
 
tekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urintekhnik pemasangan kateter urin
tekhnik pemasangan kateter urin
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan OsmoregulasiSistem Ekskresi dan Osmoregulasi
Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
Rangkuman tugas
Rangkuman tugasRangkuman tugas
Rangkuman tugas
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)
Tugas kdpk eliminasi(ibu dina)
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Panduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasi
Panduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasiPanduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasi
Panduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasiixanzzz
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptxHasmiSabirin1
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxIpinTriono
 
EVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
EVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN  PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIKEVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN  PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
EVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIKWulanHandayani19
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxadilaks
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...yennylampouw
 
UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014
UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014
UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014FatihazmiSyihab
 
Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta Tahun 2024
Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta  Tahun 2024Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta  Tahun 2024
Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta Tahun 2024Sarjuri Sleman
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IITri Widodo W. UTOMO
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdfkemendagatang
 
LAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdf
LAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdfLAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdf
LAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdfSarjuri Sleman
 

Recently uploaded (12)

Panduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasi
Panduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasiPanduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasi
Panduan Aplikasi ASIK pengelola program imunisasi
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
EVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
EVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN  PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIKEVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN  PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
EVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014
UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014
UU Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua UU 6 Tahun 2014
 
Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta Tahun 2024
Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta  Tahun 2024Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta  Tahun 2024
Rencana Kerja PMI DI Yogyakarta Tahun 2024
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
LAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdf
LAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdfLAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdf
LAPORAN TRIWULAN I _JAN_MRT_PMI SLEMAN 2024 halamn 1-3.pdf
 

Bab i1

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Manusia merupakan salah satu mahluk hidup,karena dapat bernafas,berkembang biak,tumbuh,beradaptasi,memerlukan makanan dan mengeluarkan metabolisme(eliminasi). Setiap kegiatan yang di lakukan tubuh dikarenakan peran masing-masing organ . Salah satu kegiatan tubuh dalam membuang sisa-sisa metabolisme adalah mengeluarkan urine .Membuang urine dengan melalui eliminasi merupakan salah satu aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Apabila eliminsi tidak di lakukan oleh tubuh ,maka akan terjadi gangguan-gangguan di antaranya : retensi urine,(perubahan pola eliminasi urine),enuresis,inkontinensia urine,dll. Selain dapat menimbulkan gangguan yang disebut di atas , dapat juga menimbulkan dampak pada sistem organ lain seperti sistem pencernaan . 1.2 Rumusan Masalah 1. apa yang dimaksud dengan eliminasi ? 2. apa saja jenis- jenis eliminasi ? 3. sistim tubuh apa saja yang berperan dalam eliminasi urine ? 4. bagaimana proses berkemih ? 5. apa saja faktor yang mempengaruhi eliminasi urine ? 6. apa saja gangguan/ masalah dalam eliminasi urine ? 7. bagaimana tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine ? 8. sistem tubuh apa saja yang berperan dalam eliminasi alfi ? 9. bagaimana proses eliminasi alfi 10.apa saja faktor yang mempengaruhi eliminasi alfi ? 11.apa saja gangguan/ masalah dalam eliminasi alfi ? 12.bagaimana tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi alfi ?
  • 2. 2 1.3 Tujuan 1. untuk mengetahui pengertian eliminasi 2. untuk mengetahui jenis-jenis eliminasi 3. untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi urine 4. untuk mengetahui proses berkemih 5. untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi eliminasi urine 6. untuk mengetahui gangguan/ masalah dalam eliminasi urine 7. untuk mengetahui tindakan mengatasi masalah eliminasi urine 8. untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi alfi 9. untuk mengetaui proses eliminasi alfi 10.untuk mengetahui faktoryang mempengaruhi eliminasi alfi 11.untuk mengetahui gangguan/ masalah dalam eliminasi alfi 12.untuk mengetahui tindakan mengatasi masalah eliminasi alfi
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1pengertian eliminasi eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine atau veses 2.2jenis-jenis eliminasi 1. eliminasi urine adalah kebutuhan dalam manusia yang esensial dan berperan menentukan kelangsungan hidup manusia. 2. Eliminasi alvi adalah proses pembuangan atau pengeluaran metabolisme berupa veses yang berasal dari saluran pencernaan yang melalui anus. 2.3 sistem tubuh yang berperan dalam mengeliminasi urine sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya eliminasi urine adalah ginjal,ureter,kandung kemih dan urretra,yang memiliki peran masing- masing,di antaranya :  ginjal ginjal merupakan organ retroperitoneal ( dibelakang selaput perut ) yang terdiri dari ginjal sebelah kanan dan kiri tulang punggung. Ginjal berperan ssebagai pengatur komposisi dan volume cairan dalam tubuh. Ginjal juga menyaring bagian dari darah untuk di buang dalam bentuk urine sebgai zat sisa yang tidak di perlukan oleh tubuh.bagian ginjal terdiri atas nefron,yaitu merupakan unit dari struktur ginjal yang berjumlah kurang lebih satu juta nefron. Melalui nefron,urine di salurkan ke dalam bagian pelvis ginjal kemudian di salurkan melalui uleter di kandung kemih.  Kandung kemih Kandung kemih merupakan sebuah kantong terdiri atas otot polos yang berfungsi sebagai tempat penampungan air seni ( urine ) . Di dalam kandung kemih,terdapat lapisan jaringan otot yang memanjang di tengah dan melingkar disebut sebagai detrusor,dan berfungsi untuk mengeluarkan urine. Pada dasar kandung kemih terdapat lapisan tengah jaringan otot yang berbentuk lingkaran bagian dalam atau di sebut sebagai otot lingkaran yang berfungsi menjaga saluran antara kandung kemih keluar tubuh . Penyaluran rangsangan ke kandung kemih dan rangsangan motoris ke otot lingkar bagian dalam di atur oleh sistem saraf simpatis.
  • 4. 4 Akibat dari rangsangan ini,otot lingkar menjadi kendur dan terjadi kontraksi sphinoter bagian dalam sehingga urine tetap tinggal di dalam kandung kemih .sistem saraf simpatis menyalurkan rangsangan motoris kandung kemih dan rangsangan penghalang ke bagian dalam . rangangan ini dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot detrusor dan kendurnya shinoter. 3.Uretra Uretra merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian luar. Saluran perkemihan di lapisi membran mukosa,di mulai dari meatus uretra hingga ginjal. 2.4Proses Berkemih Berkemih merupakan proses pengosonngan vesika urinaria ( kandung kemih ). Vesika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria berisi kurang lebih 250 – 450 cc ( pada orang dewasa ) dan 200-250 cc ( pada anak-anak). Mekanisme terjadi karena vesika urinaria berisi urine yang dapat menimbulakn rangsangan pada saraf-saraf ke dinding vesika urinaria. Kemudian rangsangan tersebut di teruskan melalui medulla spinalis ke puat pengontrol berkemih yang terdapat di korteks serebral . selannjutnya otak memberikan impuls/rangsangan melalui medula spinalis ke neuromotoris ke daerah sakral , kemudian terjadi koneksasi otot detrusor dan relaksasi otot sfingter internal. 2.5 Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine 1.Diet dan asupan ( intake ) 2.Respons keinginan awal untuk berkemih 3.Gaya hidup 4. Stres psikologis 5. Tingkat aktivitas 6.Tingkat perkembangan 7.Kondisi penyakit 8.Sosiokultural 9.Kebiasaan seseorang 10. Tonus otot 11.Pembedahan 12.Pengobatan 13.Pemeriksaan diagnostik
  • 5. 5 2.6Gangguan/masalah kebutuhan eliminasi urine 1 .Retensi Urine Merupakan penumpukan urine di dalam kandungn kemih akibat ketidak mampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih,sehingga menyebabkan distensi urinaria atau merupakan keadaan ketika seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. Dalam keadaan distensi, vesika urinaria dapat menampung urine sebanyak 3.000 – 4.000 ml urine . 2. Inkontinensia urine Adalah ketidak mampuan otot sfingter eksternal sementra atau menetap untuk mengonntrol eksressi urine. Secara umum penyebab dari inkontinensia uirne adalah proses penuaan ( aging process ),pembesaran kelnjar protat,penurunan kesadaran,penggunaan obat narkotik dan sedatif . 3. Enuresis Enureis merupakan ketidak sanggupan menahan kemih ( mengompol ) yang di akibat kan tidak mampu mengontrol spingter eksterna enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo. Umumnya terjadi pada malam hari ( nocturnal enuresis ) 4. Perubahan pola eliminasi urine Perubahan pola eliminsi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami kangguan pada eliminasi urine yang di sebabkan oleh obstruksi anatomis,kerusakan motorik sensorik, infeksi saluran . 2.7Tindakan mengatasi masalah eliminsi urine 1. Menolong buang air kecil dengan menggunakan urineal Merupakan tindakan keperawatan dngan membantu pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri di kamar kecil dengan menggunakan alat penampung ( urineal ) dengan tujuan menampung urine dan mengetahui kelainan dari urine ( warna , jumlah ) . Alat dan bahan : 1. Urineal 2. Pengalas 3. Tisu Prosedur kerja :
  • 6. 6 1. Cucin tangan 2. Jelaskan prosedur pada pasien 3. Pasang alas urineal di bawah glutea 4. Lepas pakaian bawah pasien 5. Pasang urineal di bawah glutea/pinggul atau di antara ke dua paha 6. Anjurkan pasien untuk berkemih 7. Setelah selesai rapikan alat 8. Cuci tangan ,catat warna dan jumlah produksi urine 2. Melakukan katerisasi Katerisasi merupakan cara memasukan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memnuhi kebutuhan eliminasi,sebagai pengambilan bahan pemeriksaan . Alat dan bahan : 1. Sarung tangan steril 2. Kateter steril ( sesuai dengan ukuran dan jenis ). 3. Duk steril 4. Minyak pelumas / jeli 5. Larutan pembrsi anti septik ( kapas sublimat ) 6. Spuit yang berisi cairan 7. Perlak dan alas nya 8. Pingset anatomi 9. Bengkok 10.Urineal bag 11.Sampiran Prosedur kerja ( pada peempuan ) 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur 3. Atur ruangan 4. Pasang prlak /alas 5. Gunakan sarung steril 6. Pasang duk steril 7. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dari atas ke bawah ( kurang lebih 3x hinngga bersih . 8. Buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dan bersihkan bagian dalam 9. Kateter di beri minyak pelumas atau jeli pada ujungnya ( kuranng lebih 2,5- 5 cm ) lalu usap pelan-pelan dan sambil anjurkan untuk tarik napas, asupan ( 2,5-5 cm ) atau hingga urine keluar .
  • 7. 7 10.Setelah selesai , isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya dengan menggunakan spuit untuk yang di pasang tetap dan bila tidak d pasang tetap,tarik kembali sambil pasien di suruh napas dalam . 11.Sambung kateter dengan urobag dan fiksasi ke arah samping 12.Rapikan alat 13.Cuci tangan. 2.8Organ yang beperan dalam eliminasi alvi 1. Usus halus Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar . Bagian-bagian dari usus halus yaitu : duodenum ( usus 12 jari ) , jejenum atau usus kosong , ileum atau usus penyerapan . 2. Usus besar Usus besar adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum . fungsi utama organ ini adalah menyerap air dan feses bagian – bagian dari usus besar yaitu : kolon,rektum dan anus. 2.9proses pelaksanaan eliminasi alvi - proses defekasi merupakan proses pengosongan usus yang sering di sebut buang air besar. Terdapat dua pusat yang menguasai refleks untuk defekasi,yang terlelletak di medula,dan sum-sum tulang belakang apabila terjadi rangsangan para simpatis,sphincter anus bagian dalam akan mengendur dan usus besar menguncup. Refleks defekasi di rangsang untuk buang air besar,kemudian sphincter anus bagian luar yang di awasi oleh sistem saraf para simpatis,setiap waktu menguncup atau mengendur . selama defekasi berbagai otot lain membantu proses itu,seperti : otot dinding perut,diafragma,dan otot-otot dasar pelvis. Secara umum,terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsik dan refleks para simpatis . Refleks defekasi intrinsik di mulai adanya dari adanya zat sisa makanan ( feses ) di dalam rektum sehingga terjadi distensi kemudian fleksus mesenterikus merangnsang gerakan peristaltik dan akhirnya feses sampai di anus . lalu pada saat sphinchter intrnal relaksasi,maka terjadilah proses defekasi . sedangkan, refleks defeksi parasintetis di mulai dari adanya proses dalam
  • 8. 8 rektum yang meranngsang saraf rektum , ke spinal cord, dan meranganng ke kolon desenden,kemudian kesigmoid,lalu ke rektum dengan gerakan peristaltik dan akhirnya terjadi relaksasi spinchter internal, maka terjadila proses defeksi saat spinchter internal bereklasasi. Veses terdiri atas sisa makanan seperti selulosa yang tidak di rencanakan dan zat makanan lain yang seluruhnya tidak di pakai oleh tubuh,berbagai macam mikro organisme,sekresi kelenjar usus,pigment empedu dan usus kecil . 2.10 Gangguan eliminasi alvi 1. Konstipasi Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras,serta tinja yang keluar terlalu kering dan keras . 2. Diare Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau bersesiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. 3. Inkontinesia usus Inkontinensia usus merupakan keadaan individu yang mengalami perubahan kebiasaan dari proses defekasi normal,sehingga mengalami proses pengeluaran feses tidak di sadari. Hal ini terjadi karena hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui sphincter akibat kerusakan sphincter . 4. Kembung Yaitu keadaan penuh udara di dalam perut karena pengumpulan gas berlebih di dalam lambung atau usus . 5. Hemorroid Hemorroid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat disebabakan karena konstipasi,peregangan saat devekasi dll
  • 9. 9 6. Vecal impaction Vecal impaction merupakan masa veses karena di lipatakan rektum yang di akibabtkan oleh retensi dan akumulasi materi veses yang berkepanjangan . 2.11 Faktor yang mempengaruhi eliminasi alvi 1. Usia 2. Diet 3. Asupan cairan 4. Aktifitas 5. Pengobatan 6. Kebiasaan atau gaya hidup 7. Penyakit 8. Nyeri 9. Kerusakan sensoris dan motoris 2.12 Penanggulangan gangguan eliminasi alvi 1. Menyiapkan veses untuk bahan pemeriksaan Menyiapkaan feses untuk bahan pemeriksaan merupakan tindakan yang di lakukan untuk mengambil veses sebagai bahan pemeriksaan. Pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur ( pembiakan ) 2. Memberikan huknah rendah . Yaitu tindakan memasukan cairan hangat kedalam kolon desensen dengan mengunakan kanula rekti melalui anus . tindakan tersebut bertujuan untuk mengosongkan usus pada proses prabedah agar dapat mencegah terjadinya obstruksi makanan sebagai dampak pasca operasi dan merangsang buang air besar pada pasien yang mengalami kesulitan buang air besar . 3. Memberikan huknah tinggi Yaitu tindakan memasukan cairan hangat ke dalam kolon asenden dengan menggunakan kanula usus . hal tersebut di lakukan untuk mengosongkan usus pada pasien prabedah untuk prosedur dignostik .
  • 10. 10 4. Membantu pasien buang air besar dengan pispot Yaitu tindakan bagi pasien yang tidak mampu buang air besar secara sendiri di kamar mandi . 5. Memberikan gliserin Yaitu tindakan memasukan cairan gliserin ke dalam poros usus dengan menggunakan spuit gliserin . hal ini di lakukan untuk merangsang peristaltik usus , sehingga pasien dapat buang air besar. . 6. Mengeluarkan veses dengan jari Yaitu tindakan memasukan jari ke dalam rektum pasien untuk mengambil atau menghancurkan veses sekaligus mengeluarkannya
  • 11. 11 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan Berdasarkan pembahasan maka adapun yang dapat kami simpulkan yaitu sebagai berikut : 3.1.1 Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine maupun alvi demi menjaga homeostasis tubuh. 3.1.2 Eliminasi terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Eliminasi urine 2. Aliminasi alfi 3.1.3 sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi urine yaitu ginjal, kandung kemih, dan uretra 3.1.4 proses berkemih yaitu proses pengosongan vesika urinaria 3.1.5 faktor yang mempengaruhi eliminasi urine yaitu diet dan asupan, respons keinginan awal untuk berkemih, gaya hidup, stres psikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan, kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan seseorang, tonus otot, pembedahan, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostik 3.1.6 gangguan/ masalah eliminasi urine yaitu retensi urine, inkontinensia urine enuresis, dan perubahan pola eliminasi urine. 3.1.7 Tindakan mengatasi masalah eliminasi urin yaitu menolong buang air kecil dengan urineal’ dan melekukan katerisasi 3.1.8 Organ yang berperan dalam eliminasi alfi yaitu usus halus dan usus besar 3.1.9 Proses eliminasi alfi ( defekasi ) yaitu proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar 3.1.10Gangguan eliminasi alfi yaitu konstipasi, diare, inkontinesia usus, kembung, hemorroid,dan vecal impaction 3.1.11Faktor yang mempengaruhi aliminasi alfi yaitu usia, diet, asupan cairan, aktifitas, pengobatan, kebiasaan atau gaya hidup, penyakit, nyeri, kerusakan sensoris dan motoris 3.1.12Penanggulangan gangguan eliminasi alfi yaitu menyiapkan veses untuk bahan pemeriksaan, memberikan huknah rendah, memberikan huknah tinggi, membantu pasien buang air besar dengan pispot, memberikan gliserin, serta mengeluarkan veses dengan jari
  • 12. 12 3.2 Saran 1. Kita harus lebih memperhatikan kebutuhan eliminasi urine dan alvi dalam kehidupan kita sehari-hari 2. Menjaga kebersihan daerah tempat keluarnya urine dan alvi
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA  http : //miamisaland.blogspot.com/2010/03/makala- prinsip-kebutuhan-eliminasi.html  http://perawotsupri.worpres.com//2008/07/07/asuhan- keperawatam-drngan masalah eliminasi-alvi  http://www.scribd.com/doc/39657696/asuhan- keperawatan-eliminasi-urine  http://obstetriginekologi.com/artikel/pengkajian+eliminasi +vekal.html  http://www.blueclssy.com/search/teori-pengkajian- eliminasi-alvi .
  • 14. 14 MAKALAH KDPK KEBUTUHAN ELIMINASI OLEH KELOMPOK II : 1. WA ODE ANISAH 2. WA ODE FITRIANI 3. MARSELA 4. ARSLYA 5. CICI 6. FEMI FEBRIANTI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2015/2016
  • 15. 15 KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim, Alhamndulillah, puji dan syukur kami kami persembahkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan nikmat Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.Makalah ini kami susun untuk menambah pemahaman materi KDPK khususnya mengenai kebutuhan eliminasi. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, dorongan dari keluarga dan reken-rekan mahasiswi kebidanan.Untuk itu, kami penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Kami sebagai penyusun menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Raha september 2015 penyusun i
  • 16. 16 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang 1.2Rumusan masalah 1.3Tujuan BAB II PEMBAHASAN Pengertian eliminasi 1.1 Jenis-jenis eliminasi 1.2 Sistem tubuh yang berparandakam eliminasi urine 1.3 Proses berkemih 1.4 Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine 1.5 Gangguan/ masalah dalam eliminasi urine 1.6 Tindakan mengatasi masalah eliminasi urine 1.7 Sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi alfi 1.8 Proses eliminasi alfi 1.9 Faktoryang mempengaruhi eliminasi alfi 1.10 Gangguan/ masalah dalam eliminasi alfi 1.11 Tindakan mengatasi masalah eliminasi alfi BAB III PENUTUP 1.1Kesimpulan 1.2Saran DAFTAR PUSTAKA ii