4. 1. Pengertian Israf
Secara Bahasa israf berasal dari kata sarafa, yasrafu, israfa yg artinya
memboroskan, membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-
lebihan. Dan secara istilah adalah melakukan suatu perbuatan yg
melampaui batas atau ukuran yang sebenarnya. Sikap ini biasanya
terjadi pada orang-orang yang rakus dan tidak puas atas nikmat yang
telah di beri oleh Allah Ta'la.
Pengertian Boros
5. Lanjutan...
Israf adalah perbuatan yg tidak di senangi
oleh Allah karena perbuatan ini merupakan
bagian dari bentuk tidak mensyukuri nikmat
yang telah di berikan oleh allah Ta'ala.
6. Dalil tentang Larangan Bersifat Israf
"wahai anak cucu adam, pakailah pakaianmu yang indah
di setiap ( memasuki ) masjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebihan." (Q.S Al-
a'raf[7]:31)
7. Bentuk-Bentuk Sikap Isyraf
Sikap melampaui batas (berlebihan)
menjelma dalam bentuk :
Pamer kekayaan, berlebihan dalam
memakai atau menggunakan kekayaan,
baik berupa pakaian ataupun makanan,
sehingga menimbulkan sikap ria.
Berjiwa sombong, lepas kontrol terhadap
diri sendiri dan sosial, sehingga melakukan
hal-hal yang diluar kewajaran.
8. Lanjutan...
Mendambakan kemewahan dunia
semata, sehingga melupakan akhirat.
Kufur nikmat, seperti melupakan pemberi
rezki (Allah) dan menganggap rezeki yang
diperoleh hanya semata karena usaha
sendiri.
Melakukan ibadah secara berlebihan,
seperti shalat malam semalam suntuk,
sehingga ketiduran ketika menjelang pagi
dan meninggalkan shalat shubuh.
9. Menurut syaekh Nashir As Sa'di, hal yg bisa dikatagorikan berlebihan, yaitu :
a. Menambah-nambah di atas kadar kemampuan, dan berlebihan dalam hal
makan, karena makan yang terlalu kenyang dapat menimbulkan hal yang
negatif pada struktur tubuh manusia.
b. Bermewah-mewah dalam makan, minum dan lain-lain artinya dalam
memakan atau meminum sesuatu tidak boleh memperturutkan hawa
nafsu, sehingga semua yang di inginkan tersedia.
c. Melanggar batasan-batasan yang telah di tentukan Allah Ta'ala.
10. Lanjutan...
d. Menumpuk-numpuk harta atau sesuatu hal yang
tidak telalu dibutuhkan oleh kita maupun oleh
masyarakat.
e. Melakukan segala sesuatu yang berlebihan,
contohnya terlalu banyak tidur bisa
menyebabkan berbagai penyakit terutama
malas, dari penyakit malas inilah timbul
berbagai dampak yang tidak baik seperti tidak
mau bekerja, kalaupun bekerja hasilnya pun
tidak akan optimal.
11. Lanjutan...
f. Melakukan pekerjaan yang sia-sia, terkadang
kita sebagai manusia suka denga hal-hal yang
bersifat hura-hura.
g. Memperturutkan hawa nafsunya, manusia
dalam menghadapi hidup biasanya
dihadapakan pada dua permasalahan yaitu
antara keperluan dan kebutuhan dengan
keinginan.
12.
13. Upaya Menghindari Sikap Isyraf
• Melakukan amal ibadah secara istiqamah
ataupun terus-menerus meskipun sedikit. Amal
tersebut merupakan amal yang paling di sukai
oleh Allah SWT.
• Hidup secara bersahaja dan tidak selalu
mengikuti hawa nafsu. Sederhanakanlah dan
tundukkanlah hawa nafsu dengan menggunakan
akal sehat.
14. Kata tabzir berasal dari kata bahasa arab yaitu
bazara,yubaziru tabzir yang artinya pemborosan.
Secara istilah tabzir adalah
membelanjakan/mengeluarkan harta benda
yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan
Allah. Sifat tabzir ini timbul karena adanya
dorongan nafsu dari setan dan biasanya untuk
halhal yang tidak disenagi oleh Allah serta ingin
dipuji oleh orang lain.
1. Pengertian Mubazir
15. Dalil tentang tabdzir
يِاطَيَّشال َان َوْخِإ ْاوُناَك َين ِرِِّذَبُمْال َّنِإَك ِهِِّبَرِل ُانَطْيَّشال َانَك َو ِنوراُُف
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang
pemboros itu adalah saudara setan dan
setan itu sangat ingkar kepada Tuhan-nya.
(al-Isra' : 27).
16. Bentuk-Bentuk Sikap Tabzir
Menganggap kemewahan hidup di
dunia sebagai suatu kesenangan dan
kebahagiaan dan berusaha meraihnya
tanpa mempedulikan ketentuan
agama.
Mencari kekayaan yang berlimpah
dengan segala cara dengan jalan yang
tidak wajar dan dilarang agama,
sehingga menimbulkan kecurangan,
kejahatan dan penipuan yang
merugikan pihak lain.
17. Lanjutan...
Membelanjakan harta yang dimiliki secara
boros tanpa memperhitungkan azas
manfaat dan mudaratnya. Sementara
larangan berlaku boros bertujuan supaya
setiap muslim dapat mengatur
pengeluaran sesuai keperluan.
Kikir dalam membelanjakan harta untuk
berbuat kebajikan, seperti wakaf, infaq
ataupun sedekah.
18. Akibat dari Perbuatan Tabzir
Setiap aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah pasti
mengandung hikmah/manfaat bagi hamba-Nya, begitupun larangan
terhadap perbuatan tabzir (boros). Berikut beberapa akibat yang
dapat ditimbulkan dari perbuatan tabzir, yaitu :
a. Mendapat murka Allah
b. Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah
c. Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat
d. Mendapat cacian dari orang lain
19. Upaya Menghindari Sikap Tabzir
a. Islam melarang makan dan minum, berpakaian, berhias ataupun dalam
bersedekah secara berlebihan.
b. Islam menganjurkan hidup sederhana, yang dimaksud sederhana di sini bukan
berarti harus hidup melarat, tetapi sederhana sekedar mencukupi kebutuhan
yang diperlukan tanpa berlebihan dan sewajarnya.
c. Islam melarang bersikap sombong dengan menzalimi diri sendiri ataupun orang
lain, karena menyebabkan kesengsaraan.
d. Setiap yang dilarang dalam Islam sudah tentu mengandung mudarat yang dapat
merugikan kehidupan manusia. Sementara setiap suruhan sudah pasti juga
memiliki manfaat yang akan menguntungkan bagi keselamatan hidup.
20. c. Menghargai sikap Hemat
Pengertian Hemat
Hemat adalah sikap berhati-hati dalam
menggunakan atau mengeluarkan uang,
barang, tenaga, pikiran atau waktu serta
cermat dalam menggunakan uang, barang dan
sebagainya.
21. Manfaat Hemat
Terhindar dari
pemborosan dan
mubazir
Terhindar dari
sifat bakhil
Mempunyai
jaminan masa
depan
Terhindar dari
kesusahan dan
kesulitan
Mendapat
pahala dari
Allah
22. Adapun usaha yang dapat dilakukan agar dapat hidup
hemat dalam kehidupan sehari-hari :
1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari secara wajar.
2. Menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung.
3. Meningkatkan dan meratakan penghasilan yang dapat
mendatangkan kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi,
masyarakat dan bangsa sehingga terjadi keseimbangan
pendapatan masyarakat melalui koperasi.
23. Lanjutan...
4. Mengurangi atau membatasi masuknya barang-barang mewah dari luar negeri
sehingga tidak mendorong masyarakat untuk pamer kemewahan dalam
kehidupannya.
5. Pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan dengan menerapkan pola hidup
sederhana, yaitu berusaha menghemat penggunaan sumber daya alam tanpa
merusak lingkungan.
6. Menumbuhkan rasa membina dan mengembangkan semangat kesetiakawanan
sosial yaitu menghayati rasa senasib seperjuangan sepenanggungan dengan orang
lain, kebahagiaan seseorang dalam lingkungan kita rasakan sebagai kebahagiaan
kita bersama , penderitaan orang lain kita hayati sebagai penderitaan bersama .