Makalah ini membahas perilaku konsumen dan pendekatan untuk mempelajarinya, termasuk pendekatan kardinal, ordinal, dan proses pengambilan keputusan pembelian yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca-pembelian. Makalah ini juga membahas aplikasi pemahaman perilaku konsumen dalam bisnis dan pemasaran.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi (prilaku konsumen), teori produksi, dan teori biaya. Secara khusus membahas tentang cara mengukur manfaat konsumsi, kendala konsumen, keseimbangan konsumen, fungsi produksi, biaya produksi, dan hubungan antara ketiganya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaku kegiatan ekonomi seperti rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Terdapat interaksi antar pelaku melalui aliran arus barang dan uang yang dapat digambarkan dalam circular flow diagram. Dokumen juga menjelaskan perilaku konsumen dan produsen serta konsep-konsep seperti kurva indiferensi dan kurva isokuant.
Teori perilaku konsumen menggunakan pendekatan nilai guna (utility) dan kurva kepuasan sama (indifferent curve). Konsumen akan memilih kombinasi barang yang memberi kepuasan maksimum dengan mempertimbangkan anggaran dan harga barang.
Makalah ini membahas perilaku konsumen dan pendekatan untuk mempelajarinya, termasuk pendekatan kardinal, ordinal, dan proses pengambilan keputusan pembelian yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca-pembelian. Makalah ini juga membahas aplikasi pemahaman perilaku konsumen dalam bisnis dan pemasaran.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi (prilaku konsumen), teori produksi, dan teori biaya. Secara khusus membahas tentang cara mengukur manfaat konsumsi, kendala konsumen, keseimbangan konsumen, fungsi produksi, biaya produksi, dan hubungan antara ketiganya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaku kegiatan ekonomi seperti rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Terdapat interaksi antar pelaku melalui aliran arus barang dan uang yang dapat digambarkan dalam circular flow diagram. Dokumen juga menjelaskan perilaku konsumen dan produsen serta konsep-konsep seperti kurva indiferensi dan kurva isokuant.
Teori perilaku konsumen menggunakan pendekatan nilai guna (utility) dan kurva kepuasan sama (indifferent curve). Konsumen akan memilih kombinasi barang yang memberi kepuasan maksimum dengan mempertimbangkan anggaran dan harga barang.
Pertemuan 05 Teori Perilaku Konsumen.
Bahasan ini akan menguraikan perilaku konsumen dalam menentukan alokasi sumber daya ekonominya.
Tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen adalah kepuasan maksimum.
Untuk dapat membahasnya kita harus mengetahui beberapa pengertian dan asumsi dasar (utama)
]
ASUMSI UTAMA:
a. Barang (commodities)
Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Bila seseorang mengonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, sleuruhnya digabungkan dalam bundle barang (commodities bundle). Barang yang dokonsumsi mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh (good). Contoh: pakaian, makin banyak dimiliki makin memberi manfaat. Sesuatu yang bila konsumsinya ditambah justru mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dimasukkan dalam analisis. Misal: penyakit
b. utilitas (utility)
Adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang. Utilitas merupakan ukuran manfaan suatu barang disbanding dengan alternatif penggunaannya. Utilitas digunakan sebagai dasar pegnambilan keputusan oleh konsumen. Utilitas total (total utility?TU) adalah manfaat yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi. Utilitas marginal (marginal Utilility/MU) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karen amanmabah konsumsi sebanyak satu unit barang.
c. Hukum pertambahan manfaat yang makin menusurn (The law of diminishing marginal utility)
Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lam apertambahan itu bukan makin menurun, bahkan negative. Good sudah berubah menjadi bad. Gejala itu disebut The law of diminishing marginal utility. Dalam analisis perilaku konsumen, gejala LDMU dilihat dari makin menurunnya nilai utilitas marjinal. Karena dasar analisisnya adalah perubahan utilitas marjinal, analisis ini dikenal sebagai analisis marjinal (marginal analysis).
d. Konsistensi preferensi (Transitivity).
Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen Menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama – sama disukai (indifference). Misal ada du abarang X dan Y, maka konsumen mengetakan X lebih disukai dari padaY (X>Y) atau X sama – sama disukai seperti Y (X= Y). Tanpa sikap ini perilaku konsumen ulit dianalisis. Syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki konsistensi preferensi. Bila barang X lebih disukai dari Y (X>Y) dan barang Y lebih disukai dari Z (Y>Z), maka barang X lebih disukai dari Z (X>Z). Konsep ini disebut transitivitas (transitivity).
e. Pengetahuan sempurna (Perfenct Konowledge)
Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk suatu periode konsumsi
Dokumen tersebut membahas teori perilaku konsumen berdasarkan teori nilai guna. Terdapat dua pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal menganggap kepuasan dapat diukur secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal menilai kepuasan secara relatif tanpa kuantifikasi. Teori nilai guna menerangkan hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi, nilai guna total, dan nil
Tugas ini membahas tentang pengantar mikroekonomi dengan menjelaskan beberapa bab seperti bidang studi ilmu ekonomi, pola kegiatan perekonomian, masalah ekonomi, teori permintaan dan penawaran, teori produksi, biaya produksi, berbagai jenis pasar dan peran pemerintah dalam menangani kegagalan pasar.
Makalah ini membahas tentang ekonomi mikro, meliputi pengertian ilmu ekonomi mikro, asumsi dan definisi yang mendasarinya, model operasi perusahaan, jenis-jenis kegagalan pasar, serta konsep biaya peluang. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan tentang ekonomi mikro dan memahami mekanisme pasar serta permintaan dan penawaran.
Teks tersebut membahas tentang mekanisme pasar, permintaan, dan penawaran. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa permintaan dipengaruhi oleh faktor harga barang, pendapatan, dan selera, sedangkan penawaran dipengaruhi oleh harga barang, biaya produksi, dan teknologi.
Makalah ini membahas tentang Teori Ekonomi Manajerial dengan menjelaskan definisi dan ruang lingkupnya, penawaran dan permintaan serta harga keseimbangan pasar, dan teori perilaku konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumen dan pendekatan kardinal serta ordinal. Secara khusus, dibahas mengenai pendekatan kardinal yang mengukur kepuasan konsumen secara kuantitatif, konsep nilai guna total dan marginal, serta hubungan antara nilai guna total, rata-rata, dan marginal. Dokumen ini juga menjelaskan asumsi-asumsi dari pendekatan kardinal dan pendekatan guna batas yang menurun dalam teori konsumen.
Dokumen ini membahas perilaku konsumen dari pendekatan cardinal. Ada 3 poin penting: (1) kepuasan konsumen dapat diukur dan dibandingkan dengan satuan util, (2) hukum menurunnya utilitas marjinal berlaku, dan (3) konsumen akan memilih kombinasi barang yang memaksimalkan kepuasan dengan tunduk pada anggaran.
1. Terdapat dua pendekatan dalam teori perilaku konsumen, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal.
2. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif menggunakan satuan util, sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukur secara kuantitatif.
3. Kurva kepuasan/nilai guna dan kurva indifferent digunakan sebagai alat untuk menganalisis perilaku konsumen berdasarkan kedua pendek
Dokumen tersebut membahas tentang teori perilaku konsumen dan peran individu dalam perekonomian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa individu berperan sebagai konsumen yang mengkonsumsi barang dan jasa, sebagai penyedia tenaga kerja, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan memberikan suara. Dokumen juga menjelaskan pendekatan-pendekatan dalam memahami perilaku konsumen seperti pendekatan utilitas, kurva indiferensi
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis, dan antropologis. Dokumen juga menjelaskan ruang lingkup studi perilaku konsumen yang terfokus pada proses pengambilan keputusan individu dalam membeli barang dan jasa. Teori-teori awal perilaku konsumen didasarkan pada teori ekon
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ekonomi kelas X ini membahas tentang peran pelaku kegiatan ekonomi. Materi ini akan diajarkan selama 3 pertemuan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Siswa diharapkan mampu menjelaskan peran berbagai pelaku ekonomi seperti rumah tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri serta interaksinya.
Pertemuan 05 Teori Perilaku Konsumen.
Bahasan ini akan menguraikan perilaku konsumen dalam menentukan alokasi sumber daya ekonominya.
Tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen adalah kepuasan maksimum.
Untuk dapat membahasnya kita harus mengetahui beberapa pengertian dan asumsi dasar (utama)
]
ASUMSI UTAMA:
a. Barang (commodities)
Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Bila seseorang mengonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, sleuruhnya digabungkan dalam bundle barang (commodities bundle). Barang yang dokonsumsi mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh (good). Contoh: pakaian, makin banyak dimiliki makin memberi manfaat. Sesuatu yang bila konsumsinya ditambah justru mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dimasukkan dalam analisis. Misal: penyakit
b. utilitas (utility)
Adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang. Utilitas merupakan ukuran manfaan suatu barang disbanding dengan alternatif penggunaannya. Utilitas digunakan sebagai dasar pegnambilan keputusan oleh konsumen. Utilitas total (total utility?TU) adalah manfaat yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi. Utilitas marginal (marginal Utilility/MU) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karen amanmabah konsumsi sebanyak satu unit barang.
c. Hukum pertambahan manfaat yang makin menusurn (The law of diminishing marginal utility)
Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lam apertambahan itu bukan makin menurun, bahkan negative. Good sudah berubah menjadi bad. Gejala itu disebut The law of diminishing marginal utility. Dalam analisis perilaku konsumen, gejala LDMU dilihat dari makin menurunnya nilai utilitas marjinal. Karena dasar analisisnya adalah perubahan utilitas marjinal, analisis ini dikenal sebagai analisis marjinal (marginal analysis).
d. Konsistensi preferensi (Transitivity).
Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen Menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama – sama disukai (indifference). Misal ada du abarang X dan Y, maka konsumen mengetakan X lebih disukai dari padaY (X>Y) atau X sama – sama disukai seperti Y (X= Y). Tanpa sikap ini perilaku konsumen ulit dianalisis. Syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus memiliki konsistensi preferensi. Bila barang X lebih disukai dari Y (X>Y) dan barang Y lebih disukai dari Z (Y>Z), maka barang X lebih disukai dari Z (X>Z). Konsep ini disebut transitivitas (transitivity).
e. Pengetahuan sempurna (Perfenct Konowledge)
Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk suatu periode konsumsi
Dokumen tersebut membahas teori perilaku konsumen berdasarkan teori nilai guna. Terdapat dua pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal menganggap kepuasan dapat diukur secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal menilai kepuasan secara relatif tanpa kuantifikasi. Teori nilai guna menerangkan hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi, nilai guna total, dan nil
Tugas ini membahas tentang pengantar mikroekonomi dengan menjelaskan beberapa bab seperti bidang studi ilmu ekonomi, pola kegiatan perekonomian, masalah ekonomi, teori permintaan dan penawaran, teori produksi, biaya produksi, berbagai jenis pasar dan peran pemerintah dalam menangani kegagalan pasar.
Makalah ini membahas tentang ekonomi mikro, meliputi pengertian ilmu ekonomi mikro, asumsi dan definisi yang mendasarinya, model operasi perusahaan, jenis-jenis kegagalan pasar, serta konsep biaya peluang. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan tentang ekonomi mikro dan memahami mekanisme pasar serta permintaan dan penawaran.
Teks tersebut membahas tentang mekanisme pasar, permintaan, dan penawaran. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa permintaan dipengaruhi oleh faktor harga barang, pendapatan, dan selera, sedangkan penawaran dipengaruhi oleh harga barang, biaya produksi, dan teknologi.
Makalah ini membahas tentang Teori Ekonomi Manajerial dengan menjelaskan definisi dan ruang lingkupnya, penawaran dan permintaan serta harga keseimbangan pasar, dan teori perilaku konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumen dan pendekatan kardinal serta ordinal. Secara khusus, dibahas mengenai pendekatan kardinal yang mengukur kepuasan konsumen secara kuantitatif, konsep nilai guna total dan marginal, serta hubungan antara nilai guna total, rata-rata, dan marginal. Dokumen ini juga menjelaskan asumsi-asumsi dari pendekatan kardinal dan pendekatan guna batas yang menurun dalam teori konsumen.
Dokumen ini membahas perilaku konsumen dari pendekatan cardinal. Ada 3 poin penting: (1) kepuasan konsumen dapat diukur dan dibandingkan dengan satuan util, (2) hukum menurunnya utilitas marjinal berlaku, dan (3) konsumen akan memilih kombinasi barang yang memaksimalkan kepuasan dengan tunduk pada anggaran.
1. Terdapat dua pendekatan dalam teori perilaku konsumen, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal.
2. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif menggunakan satuan util, sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukur secara kuantitatif.
3. Kurva kepuasan/nilai guna dan kurva indifferent digunakan sebagai alat untuk menganalisis perilaku konsumen berdasarkan kedua pendek
Dokumen tersebut membahas tentang teori perilaku konsumen dan peran individu dalam perekonomian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa individu berperan sebagai konsumen yang mengkonsumsi barang dan jasa, sebagai penyedia tenaga kerja, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan memberikan suara. Dokumen juga menjelaskan pendekatan-pendekatan dalam memahami perilaku konsumen seperti pendekatan utilitas, kurva indiferensi
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis, dan antropologis. Dokumen juga menjelaskan ruang lingkup studi perilaku konsumen yang terfokus pada proses pengambilan keputusan individu dalam membeli barang dan jasa. Teori-teori awal perilaku konsumen didasarkan pada teori ekon
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ekonomi kelas X ini membahas tentang peran pelaku kegiatan ekonomi. Materi ini akan diajarkan selama 3 pertemuan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Siswa diharapkan mampu menjelaskan peran berbagai pelaku ekonomi seperti rumah tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri serta interaksinya.
Compilation homework of microeconomic shintashintadews
Dokumen tersebut merupakan kumpulan tugas mata kuliah Mikroekonomi yang berisi 6 tugas beserta jawabannya. Tugas-tugas tersebut meliputi konsep-konsep dasar Mikroekonomi seperti permintaan konsumen, biaya produksi, bentuk-bentuk pasar, dan kebijakan ekonomi. [ringkasan selesai]
Dokumen tersebut merupakan kumpulan tugas mata kuliah Mikroekonomi yang berisi 6 tugas beserta jawabannya. Tugas-tugas tersebut meliputi konsep-konsep dasar Mikroekonomi seperti permintaan konsumen, biaya produksi, bentuk-bentuk pasar, dan kebijakan ekonomi. [ringkasan selesai]
Dokumen tersebut merupakan pengantar mata kuliah ekonomi mikro yang mencakup materi pelajaran, literatur utama dan tambahan, kriteria penilaian, dan definisi-definisi dasar ilmu ekonomi seperti teori ekonomi, mikroekonomi, makroekonomi, serta sepuluh prinsip ekonomi.
Dokumen tersebut membahas teori perilaku konsumen dalam ilmu ekonomi, termasuk pengertian barang dan utilitas, hukum manfaat menurun, preferensi konsisten, pengetahuan sempurna, serta teori kardinal dan ordinal dalam menganalisis perilaku konsumen."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar ilmu ekonomi meliputi pengertian, tujuan, dan pembagian ilmu ekonomi serta prinsip, kegiatan, motif, dan politik ekonomi. Dibahas pula konsep kelangkaan sumber daya, kebutuhan manusia, barang dan jasa, serta pentingnya menentukan pilihan dan mengelola keuangan berdasarkan skala prioritas.
Bab ini membahas konsep dasar ilmu ekonomi, termasuk pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi menjadi ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan, serta prinsip, kegiatan, motif, dan politik ekonomi.
Materi Kuliah Pengantar Ekonomi Jurusan Ekonomi Syari'ah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Semester II Tahun 2014
(Silahkan dimanfaatkan (download) jangan lupa tinggalkan pesan)
Tugas softskill rahmah, anton, sahrul, achmadsyahrulhavianto
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan teori-teori yang melandasinya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor personal, sosial, psikologi, dan budaya. Dokumen juga membahas dua pendekatan utama dalam memahami perilaku konsumen yaitu teori kardinal dan teori ordinal beserta konsep-konsep kuncinya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. 2
Kata Pengantar
Pertama – tama saya ingin mengucapkan Puji dan Syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena atar berkat dan rahmat-Nya lah saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Selain itu, saya ingin berterima kasih
kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung saya dengan
memfasilitasi saya sarana dan pra sarana yang saya butuhkan, serta
teman – teman saya yang juga telah mendukung dan membantu saya
dalam proses menyelesaikan tugas ini. Saya juga ingin berterima
kasih kepada Pak Febrizal, selaku pembimbing mata kuliah
mikroekonomi, yang telah memberikan tugas ini sehingga saya lebih
mendapatkan pemahaman lebih mengenai mikroekonomi.
Tugas ini berisi kompilasi dari pekerjaan rumah yang telah
dikerjakan selama ini. Semoga tugas kompilasi ini dapat bermanfaat
bagi semua orang terutama bagi para pembaca. Karena adanya
keterbatasan baik dalam penyusunan tugas maupun wawasan sendiri,
saya meyakini bahwa tugas ini tidak sempurna sepenuhnya. Maka
dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan. Terima kasih.
Jakarta, Juni 2018
Penyusun
BIANCA PATRICIA
3. 3
Latar Belakang
Ekonomi merupakan suatu cabang ilmu sosial yang mempelajari
berbagai aktivitas manusia yang berkaitan dengan kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi. Ekonomi sendiri tidak dipisahkan dari
kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia
akan selalu bertambah dan berubah, begitu juga dengan kehidupan
perekonomiannya, karena manusia tidak pernah puas dengan apa
yang telah dicapai atau didapatkan. Perubahan ekonomi ini tidak
hanya dialami dalam kehidupan seseorang saja, tetapi juga
mencakup perubahan dalam skala besar yang mencakup Negara
seperti meningkatnya masalah pengangguran, inflasi, kesempatan
kerja dan lain –lain. Maka dari itu, penanganan yang baik tentunya
sangat diperlukan apabila suatu Negara ingin terbebas dari masalah
ekonomi. Apakah Indonesia sendiri sudah mencapai standar stabil
dalam perekonomian? Dari segi ekonomi, Indonesia termasuk ked
lam kategori Negara berkembang dan sedang dalam proses untuk
masuk ke dalam kategori Negara maju. Dalam kesempatan
ini,penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan
mengenai kondisi perekonomian Indonesia serta peran dan
keterlibatannya di Dunia.
4. 4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………2
Latar Belakang ………………………...…3
Homework 1……………………………...5
Homework 2……………………………...8
Homework 3…………………………….13
Homework 4…………………………….17
Homework 5…………………………….21
Homework 6………………………….....25
Penutup………………………………....30
5. 5
HOMEWORK 1
1. Jelaskan perbedaan antara Mikroekonomi dan Makroekonomi??
Ilmu ekonomi makro lebih mempelajari variable- variable ekonomi
secara agregat ( keseluruhan ). Variable – variable tersebut antara lain :
pendapatan nasional , kesempatan kerja dan atau pengangguran ,
jumlah uang beredar , laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional. Sejauh mana berbagai sumber daya
telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi, sejauh mana
perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter, dan sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan
terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya
cenderung memburuk.
Ilmu ekonomi mikro mempelajari variable – variable ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan , rumah tangga. Dalam ekonomi
mikro dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber
daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang
optimum. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.
2. Beberapa keuntungan dalam mempelejari mikroekonomi?
Mikroekonomi bisa membuat orang menggunakan pemikiran ekonomi
untuk menavigasi pasar kerja.
Mikroekonomi bisa membantu kita menerapkan prinsip- prinsip
ekonomi.
Mikroekonomi bisa mengambil keputusan yang benar dan bijak untuk
menyelesaikan suatu permasalahan ekonomi.
Sebagai dasar untuk membuat suatu ramalan mengenai aktivitas
ekonomi
3. Supply curve :
6. 6
Harga (P) Jumlah yang ditawarkan (Q) Titik
500 40 A
400 30 B
300 25 C
200 20 D
100 10 E
4.Demand Curve :
Harga Kualitas yang diminta (Q) Pendapatan
(Revenue)
Titik / periode
4000 200 350.000 A
3000 300 350.000 B
2500 350,2 350.000 C
2000 400 350.000 D
1000 440 350.000 E
7. 7
5. What do you know about elasticity ?
Elastisitas merupakan hal yang mengacu kepada tingkat dimana individu,
konsumen, produsen mengubah jumlah permintaan mereka sebagai respon
terhadap perubahan harga atau pendapatan. Formula yang dapat saya berikan
sebagai berikut Formula : Elastisitas busur dari formula permintaan adalah: E
sub d = (P sub 1 + P sub 2) / (Q sub d1 + Q sub d2) * perubahan pada Q sub d
/ perubahan pada P, di mana: P sub 1 adalah asli titik hargs, P sub 2 adalah
titik harga baru, Q sub d1 adalah kuantitas yang diminta pada titik harga asli.
Q sub d2 adalah kuantitas yang diminta pada harga baru.
HOMEWORK 2
8. 8
Question :
1. Sebutkan beberapa macam tingkah laku konsumen terhadap resiko dan
jelaskan!
2. Gambarkan kurva dari masing – masing diatas
3. Sebutkan tiga asumsi teori permintaan konsumen! Berikan contoh masing –
masing
4. Gambarkan kurva total produksi (dengan input satu variable)
5. Kemudian turunkan menjadi kurva average product dan marginal product
Answer :
1. Macam tingkah laku konsumen (2) :
A. Perilaku rasional
Perilaku rasional adalah perilaku konsumsi yang dilakukan berdasarkan akal
sehat
mengonsumsi produk sesuai yang dimiliki
mongonsumsi produk sesuai kualitasnya
mengonsusi produk yang benar - benar yang dibutuhkan oleh konsumsi
mengonsumsi produk yang mampu meberikan kegunaan optimal,
maksudny dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama
B. Perilaku Irasional
Perilaku irasional adalah perilaku konsumsi yang dilakukan dangan tidak
berdasarkan pada pertimbangan yang baik. perilaku irasional antara lain.
membeli karena tertarik pada merek
demonstration effect
membeli karena adanya potongan produk
membeli karena tertarik iklan produk
membeli karena ingin mempertahankan prestise
9. 9
membeli karena adanya bonus pembelian
2. Kurva Tingkah laku konsumen :
3. Teori Permintaan Konsumen :
Teori perilaku konsumen paling banyak dijelaskan melalui pendekatan
Pendekatan guna batas Klasik (utility)
Dalam pendekatan ini, seorang konsumen dianggap mengkonsumsi
kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal.
Selanjutnya kepuasan dianggap dapat dihitung dalam satuan kepuasan
(utility). Untuk memaksimumkan kepuasannya, seorang konsumen
akan mengkonsumsi atau meminta barang sedemikian rupa sehingga
kepuasan marginal dari barang X yang dikonsumsinya dibagi dengan
harga barang X itu sama dengan kepuasan marginal barang Y yang
dikonsumsinya dibagi dengan harga barang Y tersebut, dan seterusnya.
Pendekatan Nilai Guna dibagi menjadi dua macam, yaitu :
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat
atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif.
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau
10. 10
kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi
barang-barang tidak dikuantifikasi.
Contoh :
Jika konsumen mengurangi konsumsi barang X sebesar 1 unit,
maka konsumsi barang Y akan naik sebesar 4 unit dengan
jumlah pengeluaran yang sama. Utilitas akan turun sebesar 10
unit untuk penurunan 1 unit barang X tsb. Utilitas akan naik
sampai 20 unit jika tambahan konsumsi barang X sebesar 4
unit. TU konsumen akan naik, jika rasio MU & P adalah sama,
maka konsumen tidak perlu mengatur lagi pengalokasian
pembelian untuk menaikkan TU-nya.
MUx/Px=10/4=2,5 MUy/Py=5/1=5
Asumsi bahwa MU semakin menurun (deminishing marginal
utility) mencerminkan bahwa kurva permintaan akan ber slope
negatif. Konsumen akan mengurangi jumlah barang yang
dibelinya jika harga barang tsb naik, sesuai dengan kaidah rasio
di atas, ceteris paribus.
Pendekatan kurva tak acuh (indifference curve)
Pendekatan ordinal utility ini menggunakan pengukuran ordinal dalam
menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan.
Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan pada beberapa kelompok
barang menunjukkan peringkat dari barang tsb. Sekelompok barang
terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu, ex : sebuah
rumah, dua mobil, tiga sepeda motor dll.
Pendekatan “atribut”
Pendekatan atribut mendasar pada asumsi bahwa yang diperhatikan
oleh konsumen bukan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan,
melainkan lebih pada atribut barang yang bersangkutan. Pendekatan ini
tetap menggunakan analisis kepuasan digabungkan dengan analisis
kurva tak acuh. Yang dimaksudkan dengan atribut suatu barang adalah
11. 11
semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan
barang tersebut. Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa
pengangkutan, prestise, privasi, keamanan dan sebagainya
Dalam Pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga telah
membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya
untuk makan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya. Yang
menjadi persoalan selanjutnya ialah bagaimana jatah anggaran untuk
makan didistribusikan diantara berbagai pilihan makanan, bagaimana
jatah untuk sandang dialokasikan, berapa untuk membeli baju, sepatu,
dan sebagainya
Konsumen mendapatkan kepuasan dari konsumsi atribut, namun harus
membeli barang untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi barang itu
merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam proses konsumsi.
Setiap
barang
memberikan satu atribut atau lebih dalam suatu perbandingan tertentu.
Contoh Kurva :
4. Kurva Total Produksi :
13. 13
HOMEWORK 3
Question :
1. Apakah yang dimaksud dengan Total Cost (TC), Fixed Cost (FC) dan
Variable Cost (VC)? Berikan contoh masing – masing!
2. Tuliskan rumus dari Total Cost dan Gambarkan kurva masing – masing
Nomor 1
3. Jelaskan : increasing returns to scale, constant returns to scale dan decreasing
returns to scale? Mana yang paling baik dan mengapa?
4. Apa yang dimaksud dengan economies of scope, diseconomies of scope dan
learning curve ?
5. Gambarkan kurva learning curve dan jelaskan!
Answer :
1. Pengertian dari :
Total Cost adalah jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah
produk dalam suatu periode tertentu.
Contoh : produk sebanyak 200 unit memerlukan biaya tetap Rp
300.000 dan biaya variabel per unit Rp 3000. Maka besarnya biaya
total?
TFC = 300.000
TVC = 200 X 3000 = 600.000
TC = TFC+ TVC = 300.000 + 600.00 = 900.000
Fixed Cost (biaya tetap) adalah pengeluaran yang jumlahnya tetap
tanpa memperhatikan perubahan kegiatan dalam tingkat yang relevan.
Misalnya, sewa, asuransi dan pajak. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh
banyak sedikitnya produk atau jasa yang dihasilkan, nilainya tetap dan
tidak berubah.
Contoh : Air, listrik,internet
14. 14
Variable Cost (biaya variable) adalah besarnya biaya yang tergantung
pada banyaknya produk dan jasa yang dihasilkan. Semakin besar
produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak tetap akan semakin tinggi
dan sebaliknya. Contoh dari biaya ini adalah biaya material produksi,
biaya bahan bakar, lembur tenaga kerja dan lain sebagainya.
Contoh : biaya produksi, biaya distribusi
2. Rumus Total Cost :
Rumus
Total cost = TFC + TVC
= Total Fixed Cost + Total Variabel Cost
Kurva
Total Cost
Fixed Cost
Variabel Cost
Gambar Kurva =
3. Pengertian dari :
Increasing Returns to Scale : proporsi dari penambahan faktor produksi
akan menghasilkan pertambahan produksi yang lebih besar
Rp
n A
0 Q
TC
TVC
TFC
15. 15
Constant Returns to Scale : penambahan faktor produksi akan
proporsional dengan penambahan produksi yang diperoleh
Decreasing Returns to Scale : proporsi dari penambahan faktor
produksi melebihi proporsi pertambahan produksi
Yang paling baik antara lain Constant Returns to scale, karena returns
to scale yang konstan menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat
keseimbangan antara jumlah penambahan faktor produksi dan hasil
produksi yang diperoleh
4. Pengertian dari :
Economies of Scope : Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis
out put maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil.
Economies of Scope merupakan situasi dimana joint output dari satu
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai
oleh dua perusahaan berbeda yang memproduksi barang yang sama.
Atau singkatnya dimana satu perusahaan memproduksi lebih dari 1
jenis barang. Untuk mengukur derajat dari economies of scope, perlu
diketahui berapa persen dari biaya produksi yang disimpan/tersimpan
ketika dua atau lebih produk barang diproduksi secara bersama sama
dibandingkan secara individual (satu perusahaan memproduksi 1 jenis
barang).
Diseconomies of Scope : Kondisi dimana average total cost per unit
dalam periode tertentu semakin meningkat bila jumlah hasil produksi
terus ditingkatkan dapat terjadi. Sumber dari timbulnya diseconomies
of scale berasal dari birokrasi, upah buruh yang tinggi, dan operasi
yang tidak efisien.
16. 16
Learning Curve : Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman
(learning curve) adalah sebuah kurva garis yang menunjukkan
hubungan antara waktu yang diperlukan untuk produksi dan jumlah
komulatif unit yang diproduksi.
5. Kurva Learning Curve :
HOMEWORK 4
t rata- rata akumulasi
LC = 70%
8
4
2
2
0
4
0
8
0
100
Penjelasan
Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat konstanta
tertentu.
Misalnya, diketahui learning curve 70% artinya bila produks pertama
membutuhkan waktu 100 JTKL maka waktu rata- rata akumulasi setiap satuan
unit produksi yang kedua, kemdian keempat dan selanjutnya kedelapan adalah
untuk yang kedua sebesar 70% X 100 = 70, yang keempat adalah 70% X 70% X
1000 = 49 , dan yang kedelapan sebesar 70% X 70% X 70% X 100 = 35
17. 17
Question
1. Jelaskan apa yang dimaksud Consumer Surplus dan Producer Surplus!
Berikan kurvanya masing – masing
2. Apa yang kamu ketahui tentang Deadweight loss, kenapa bisa terjadi, berikan
kurvanya ?
3. Deskripsikan tentang : market failure, externalities dan lack of information!
4. Apa yang dimaksud dengan : quota, tariff, specific tax dan subsidi?
Berikan contohnya masing – masing!
5. Untuk kasus garam dan gula import yang terjadi di Indonesia, jelaskan yang
menjadi tujuan pemerintah melakukan hal tersebut
Answer
1. Producer Surplus : Selisih antara harga produsen yang sudah disediakan
dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen.
Ini adalah uang tambahan, manfaat, dan atau keuntungan dari produsen yang
didapatkan dari menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga
minimal yang diterima mereka seperti yang ditunjukkan oleh kurva
penawaran.
Consumer Surplus : elisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia
untuk membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya. Jika
konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga yang diminta saat ini,
maka mereka mendapatkan keuntungan yang lebih dari produk yang dibeli
dari mereka untuk membelinya. Surplus konsumen ditambah surplus produsen
sama dengan jumlah surplus ekonomi di pasar.
Kurva :
Surplus konsumen
selisih antara harga maksimum yang bersedia dibayar dan
harga sebenarnya yang harus dibayar
18. 18
Surplus produser
selisih antar harga produsen yang sudah disediakan dengan
jumlah harga yang sebenarnya diterima dari konsumen.
2. Deadweight loss adalah hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen/
produsen karena efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai. DWL tercipta
karena inefisiensi pasar. DWL terjadi ketika penawaran dan permintaan tidak
berada di titik ekuilibrium. Mengapa bisa terjadi? DWL terjadi apabila output
suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah dari tingkat efisiensi optimum.
3. Market Failure : Kegagalan pasar atau market failure terjadi ketika mekanisme
harga gagal untuk memperhitungkan semua biaya dan manfaat yang diperlukan,
baik untuk menyediakan dan mengkonsumsinya. Pasar akan gagal dengan tidak
menyediakan jumlah yang optimal secara asfek sosial. Sebelum kegagalan pasar,
penawaran dan permintaan dalam pasar tidak menghasilkan jumlah barang
19. 19
dimana harga mencerminkan manfaat terhadap konsumsi.
Externalities : biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang
diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi. Eksternalitas sering
disinggung ketika muncul dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi.
Lack of Information : Lack information adalah keadaan individu atau sistim
dimana input komunikasi (informasi) kurang dari semestinya sehingga tidak dapat
diproses atau digunakan atau dapat menimbulkan kesalahan dalam penerapan
informasi. Sebagai contoh, pada Informasi tentang pemanfaatan kotoran ternak
sebagai biogas dalam surat kabar tidak dicantumkan dengan jelas teknik
pembuatannya sehingga informasi tersebut tidak dapat diproses untuk digunakan
oleh klien.
4. Tarrif : Pembebanan pajak atau Custom Duties terhadap barang – barang
yang melewati suatu batas Negara.
Contoh : Bea Cukai
Specific Tax : Pajak tidak langsung dimana fixed sume dibayar dengan
hitungan penjualan per unit
Contoh : pajak untuk minuman alcohol yang berlaku di UK
Subsidi : kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan
kepada industri dalam negeri dalam bentuk bantuan pajak, pengembalian
pajak, fasilitas kredit, subsidi harga dan lain - lain
Contoh : subsidi pangan, subsidi pupuk, subsidi benih
Quota : Pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan
barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari/ke suatu
negara untuk melindungi kepentingan industry dan konsumen
Contoh : Ekspor tekstil dari Indonesia ke Jepang
5. Alasan pemerintah mengimpor garam dan gula :
Menurut artikel rmolsumsel.com, dituliskan bahwa Deputi Bidang Pangan dan
Pertanian Kementerian Koor-dinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah
Machmud mengungkapkan, pemerintah beren-cana impor gula karena stok di
20. 20
dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Dikarenakan, produksi gula
tahun ini diperkirakan hanya bisa mencapai 2,2 juta ton. Sementara, konsumsi
gula domestik sepanjang 2018 diperkirakan mencapai 2,9 juta ton. Dan kebutuhan
pada Januari-Mei 2019 sebesar 1,1 juta ton. Menurutnya, impor menjadi
pertimbangan sebab stok gula di Perum Bulog hanya sekitar 200 ribu ton. Dan,
stok gula di petani tingga 600 ribu ton. Hal ini juga terjadi pada jumlah garam di
Indonesia.
HOMEWORK 5
21. 21
1. Gambarkan kurva monopolistik tunjukan daerah profitnya
2. Gambarkan kurva monopolistic pada jangka panjang! Kenapa hal tersebut
dapat terjadi ?
3. Apa yang dimaksud dengan competitive price dan collusive price ? berikan
contoh masing – masing
4. Apa perbedaan antara oligopoly dan cartel ? berikan contoh masing – masing
5. Menurut anda, cara bagaimana suatu Negara mengatasi praktek cartel ?
Jawab :
1. 1. Kurva Monopolistik
Pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang
ekstrem, yaitu persaingan sempurna dari monopoli. Dan juga didefinisikan
sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang yang berbeda corak.
2. Perusahaan mendapatkan keutungan, perusahaan-perusahaan baru akan masuk
dan kurva permintaan perusahaan yang lama akan bergeser ke kiri. Ketika
pasar merugi, sebagian perusahaan-perusahaa keluar, dan kurva permintaan
perusahaanperusahaan yang bertahan akan bergeser ke kanan.
22. 22
Karena adanya pergeseran permintaan, perusahaan pasar monopolistic akhirnya
mencapai keseimbangan jangka Panjang.
3. Competitive price : suatu bentuk persaingan antara peasok yang bertujuan
untuk menarik para langganan dengan menawarkan suatu produk pada tingkat
harga yang lebih rendah daripada harga pesaing. Strategi penentuan harga
kompetitif ada 2 yaitu :
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di
bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan
harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga
produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar /
penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
Contoh :
1. Persaingan antara fish&co dan fish streat, dimana dengan harga
yang lebih murah konsumen dapat menikmati makanan yang
sejenis dengan harga yang lebih murah, tentu konsumen akan lebih
memilih fish street khususnya bagi para mahasiswa.
23. 23
2. Persaingan antara kintan dan gyukaku, dengan harga yang lebih
murah konsumen bisa menikmati all u can eat grill barbeque
Collusive price : Proses illegal yang dianggap pelanggaran pidana dimana
sejumlah perusahaan menaikkan harga barang untuk mendapatkan keuntungan
lebih besar. Ini diilakukan agar pesaing eksternal tidak masuk ke pasar
tersebut.
Contoh : di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian pembelian,
bagian gudang produksi, bagian keuangan dan supplier dalam pembelian
bahan atau barang.
4. Oligopoli : Salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana hanya
terdapat beberapa produsen atau penjual dengan banyak pembeli di pasar.
Contoh : industri rokok, jasa penerbangan
Cartel : Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan
menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan
hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun
demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional,
formal maupun informal.
Contoh : : Di Indonesia, PT. Semen Gresik, PT. Holcim Indonesia dan PT.
Indocement melakukan kerjasama kartel.
5. Salah satu metode yang digunakan otoritas persaingan dalam mendeteksi
kartel adalah dengan Coordination Failure Diagnostics (CFD) cartel audit.
CFD bertujuan untuk mendeteksi keseimbangan yang mengindikasikan
adanya kesejahteraan yang hilang. CFD ini menggunakan lima proses.
Pertama, market clearing process yang menyebabkan penyesuaian penawaran
dan permintaan untuk mencegah adanya faktor produksi yang tidak
digunakan. Variabel yang digunakan adalah perbedaan jumlah permintaan dan
penawaran. Kedua, rate-of-return normalization process, dimana efisiensi
faktor produksi akan menciptakan kesejahteraan maksimal. Variabel yang
24. 24
digunakan adalah perbedaan tingkat keuntungan di pasar dengan tingkat
keuntungan di dalam industri keseluruhan. Ketiga, erosion market power
process yang mencegah perusahaan mempunyai posisi dominan, dan variabel
yang digunakan pada tahap ini adalah indeks konsentrasi. Keempat, product
innovation process yang bertujuan menjamin perusahaan domestik tetap
kompetitif dan tidak kalah dengan perusahaan luar negeri. Variabel yang
digunakan adalah pangsa pasar dari produk baru. Kelima, technology
innovation process yang bertujuan menjamin perusahaan domestik (dalam
jangka panjang) tidak akan tertinggal. Variabel yang digunakan adalah
produktivitas tenaga kerja.
Cara lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya kartel adalah dengan
menggunakan analisis ekonomi. Secara umum, analisis ekonomi dapat dibagi
menjadi dua metodologi, yakni pendekatan struktural dan pendekatan
perilaku. Pendekatan struktural meliputi identifikasi pasar dengan karakteristik
yang kondusif untuk melakukan tindakan kolusif. Beberapa studi atau literatur
ekonomi dapat diidentifikasikan beberapa faktor terkait dengan struktur pasar
dan kekuatan pasar yang mendorong atau memfasilitasi terbentuknya perilaku
kartel. Faktor-faktor ini dapat dijadikan sebagai indikasi terbentuknya suatu
kartel. Sebagai contoh misalnya terbentuknya kartel dalam suatu pasar akan
mudah terjadi jika pasar terdiri atas beberapa pelaku usaha, dengan produk
yang homogen, dan permintaan yang stabil
HOMEWORK 6
25. 25
Question :
1. Gambarkan kurva monopolistic competition, jelaskan menurut kamu
elastisitasnya dan berapa range angka utilitas ?
2. Gambarkan pada pasar olipoli terjadinya nash equilibrium dan collusive
equilibrium! Jelaskan masing – masing fenomena tsb!
3. Pada pasar oligopoly, terjadi game theory sebagai strategi yang digunakan,
jelaskan dua saja dari berbagai game theory, gambarkan tabelnya dan
jelaskan!
4. OPEC adalah suatu organisasi para Negara peng-eksport minyak, praktek apa
yang dilakukan oleh mereka ? bagaimana menurut kamu tentang hal tersebut ?
5. Apa perbedaan pasar sebagai output dan input ? beri contoh masing – masing
Answer :
1.
Kurva permintaan sangat elastis tetapi memiliki kemiringan negative
untuk produk dengan diferensiasi yang dijualnya
Kurva permintaan menurun seidikit demi sedikit akibatnya kurva D
tidak berimpit dengan MR
Posisi keseimbangan bila MR= MC (P lebih besar daripada AVC)
dititik E
Equilibrium perusahaan dalam jangka pendek dengan keuntungan
lebih ( excess profit )
26. 26
2. Collusive equilibrium : fenomena yang terjadi di antara perusahaan dalam pasar
oligopoly. Biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang
disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga yang
akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu
(contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini
biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh
masing-masing perusahaan dengan harga yang sama.
Nash Equilibrium : suatu fenomena dimana semua pelaku ekonomi yang berinteraksi
satu sama lain, masing-masing memilih strategi terbaik mereka dengan
mempertimbangkan strategi yang dipilih oleh pihak lain. Ketika suatu perusahaan
dalam oligopoli secara individu memilih untukuntuk memproduksi suatu jumlah yang
memaksimalkan keuntungan, mereka memproduksi jumlah yang lebih besar dari pada
jumlah yang diproduksi oleh monopoli dan lebih sedikit dari pada jumlah yang
diproduksi oleh pasar kompetitif.
3. Game theory (2) :
The Payoff matrix of a Game (Profit Matrix)
Strategi ini di berlakukan untuk dua (2) pelaku (Pelaku I dan Pelaku II)
dimana disebut Duopolis. Disini duopolis berkompetisi dalam mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Dalam game ini, jumlah keuntungan pihak I sama
27. 27
dengan kerugian yang didapatkan oleh pihak II, dan keuntungan yang di dapat
selalu diasumsikan sama, misalkan jumlah keuntungan yang dibagikan untuk
kedua duopolis ini adalah Rp100.000.000;, jika duopolis I mendapatkan
Rp60.000.000 maka duopolis II akan mendapat Rp40.000.000. Dan sama
halnya jika Duopolis I mendapat Rp30.000.000, maka duopolis II akan
mendapatkan Rp70.000.000. Jadi berapapun beda pendapatan yang didapatkan
oleh kedua belah pihak, jumlah keuntungan tetap sama, yaitu Rp100.000.000.
Karena itu kedua duopolis menggunakan strategi yang berbeda untuk
mendapatkan keinginannya. Secara umum, jika duopolis I menggunakan
m dan duopolis II menggunakan strategi n, kemungkinan hasil dari permainan
berdasarkan profit matrix. Profit Matrix juga dikenal sebagai Pay-off matrix.
Tabel Payoff Matrix
Strategi Duopolis I Strategi Duopolis II Minimax
1 2 3
1
2
3
10 14 8
4 6 10
20 12 16
8
4
12
Maximin 20 14 16 12≠14
Strategi Tit – For – Tat
Strategi ini merupakan strategi permainan yang terbaik untuk
mengulang/multipergerakan (multiple move) permainan dilemma narapidana.
Strategi ini menyatakan bahwa tiap perusahaan harus mulai dengan bekerja
sama dan terus melakukannya selama pesaingnya dapat bekerja sama saat
pesaingnya menghentikan kerja sama.
Kondisi yang dibutuhkan untuk permainan ini antara lain :
Harus ada kelompok pemain yang stabil
Jumlah pemain harus sedikit
Tiap – tiap perusahaan harus lekas mendeteksi penipuan dari
perusahaan lain
Kondisi permainan dan biaya harus relative stabil
Jumlah pergerakan harus tidak terbatas/ tidak sangat besar/ tidak tentu
28. 28
Tabel Tit – For – Tat
Penjelasan Tabel :
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada periode pertama, Perusahaan A
menetapkan harga tinggi (yaitu bekerja sama) dan begitu pula dengan
Perusahaan B jadi tiap perusahaan memperolah keuntungan 2. Dalam periode
kedua, Perusahaan B tidak lagi kerja sama dan mengumpulkan harga rendah
sementara Perusahaan A tetap bekerja sama dan mengumpulkan harga tinggi ,
sehingga Perusahaan B memperoleh keuntungan 3 dan Perusahaan A
memperoleh kerugian 1. Periode ketiga menunjukkan bahwa Perusahaan A
membalas dan juga menetapkan harga rendah. Hasilnya tiap – tiap perusahaan
memperoleh keuntungan 1. Pada periode keempat, Perusahaan B bekerja sama
lagi dengan menetapkan harga tinggi, tetapi Perusahaan A menetapkan harga
rendah. Maka, Perusahaan A memperoleh keuntungan 3 sementara Perusahaan
B memperoleh kerugian 1. Pada periode kelima, Perusahaan A juga bekerja
sama kembali dan menetapkan harga tinggi. Karena kedua perusahaan
menetapkan harga tinggi , keduanya memperoleh keuntungan 2
4. OPEC merupakan suatu Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi yang
melakukan suatu praktik menciptakan sistem untuk mengatur produksi dan harga
patokan mereka. Kuota ditinjau kembali beberapa kali setahun guna mengantisipasi
perkembangan pasar. Secara teori, semua peningkatan dan penurunan tingkat output
akan dipikul berdasarkan pro-rata oleh 10 dari 11 anggota organisasi tersebut.
PERIODE PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B
1 2 2
2 -1 3
3 1 1
4 3 -1
5 2 2
29. 29
Menurut saya, praktek ini cukup bermanfaat dalam upaya melindungi kepentingan
dari Negara – Negara yang terlibat dalam organisasi tersebut sebagai produsen
minyak.
5. Perbedaan pasar input dan pasar output :
Pasar input
Yang diperjualbelikan faktor produksi
Penawaran dari RTK permintaan dari RTP
Termasuk pasar abstrak dimana penjual dan pembeli tidak bisa tatap
muka
Contoh : perusahaan menjual barang dan jasa yang mereka hasilkan
dalam pasar output. Dalam pasar ini, perusahaan menawarkan barang
dan jasa untuk dijual, dan rumah tangga (konsumen) membeli barang-
barang dan jasa.
Pasar output
Diperjualbelikan barang dan jasa
Penawaran RTP permintaan RTK
Termasuk pasar konkrit, penjual pembeli bisa bertatap
Muka
Contoh : pasar buah , pasar sayuran , pasar ikan
Penutup
30. 30
Demikian tugas ini saya susun semaksimal mungkin dengan harapan
dapat berguna bagi semua orang, terutama para pembaca dan orang
– orang yang membutuhkan. Proposal ini disusun dengan tujuan
untuk memperluas wawasan mengenai ilmu mikroekonomi. Dari
pembuatan tugas ini, saya menyimpulkan bahwa adanya
pembelajaran mengenai mikroekonomi sendiri sangat bermanfaat
bagi mahasiswa. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penggunaan maupun pengetikkan kata, sekian dan terima kasih.