Dokumen tersebut merangkum survei kondisi perkerasan jalan raya Maospati-Solo. Survei dilakukan di 16 section jalan dengan panjang total 600 meter. Setiap section dinilai berdasarkan jenis dan parahnya kerusakan perkerasan, kemudian dirancang tindakan perbaikan yang sesuai. Hasil survei digunakan untuk merencanakan pemeliharaan rutin maupun perbaikan berkelanjutan pada jalan tersebut.
2. Perkerasan Flexibel
Perkerasan flexibel / lentur merupakan struktur perkerasan
dengan lapis permukaan campuran agregat yang bergradasi
rapat dan aspal, atau disebut juga campuran beraspal. Kedua
bahan ini dicampur dalam keadaan panas (sehingga dikenal
dengan nama hot mix, dihamparkan serta dipadatkan dalam
keadaan panas pula.
Agar struktur perkerasan lentur ini berfungsi dengan baik, maka
selain perkerasan harus terpelihara dengan baik, bahu jalan dan
saluran samping juga harus terpelihara.
3. Data-data
Lokasi : Jalan Raya Maospati-Solo (Depan gardu induk
palur)
Panjang jalan tersurvei : 600 m
Lebar Jalan : ± 14 m
Kelas Jalan : Arteri III A
Metode Survei : asphalt-surfaced pavements
10. Perhitungan Section 1
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Slippage Cracking 0,14 2
Patching 0,21 9
Rutting 0,29 9,5
Deduct Values Total q CDV
9,5 9 2 20,5 3 10
9,5 9 2 20,5 2 15
9,5 2 2 13,5 1 13,5
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar, untuk
Section 1 : CDV = 15
11. Perhitungan density
Ambil contoh kerusakan patching :
Density level =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
𝑥 100 %
=
1 𝑚 𝑥 1,5 𝑚
7 𝑚 𝑥 100 𝑚
𝑥 100 %
= 0,21 %
Untuk nilai deduct value didapat berdasarkan grafik dalam
appendix B yang terdapat pada buku “Pavement Management
for Airports, Roads, and Parking Lots Second Edition”, M.Y.
Shahin
12. Kerusakan Patching dengan severity level high
Dari grafik tersebut didapat nilai deduct value = 9
Dengan cara yang sama akan diperoleh nilai density dan deduct
value untuk jenis – jenis kerusakan lainnya.
13. Untuk nilai CDV (Correction Deduct Value) diperoleh dari grafik
pada halaman terakhir dalam appendix B yang terdapat pada
buku “Pavement Management for Airports, Roads, and Parking
Lots Second Edition”, M.Y. Shahin
Dari grafik tersebut akan diperoleh nilai CDV yang dibutuhkan.
14. Treatment Section 1
Jenis Kerusakan Treatment
Slippage Cracking Ditambal di kulit permukaan perkerasan saja
(tanpa agregat). Karena slippage cracking pada
section 1 masih pada kondisi Low, setidaknya
kerusakan tersebut dapat diperlambat agar tidak
menjadi lebih parah. (Partial patch)
Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali,
karena kerusakan Patching pada section 1 sudah
pada kondisi High, jadi perlu dibongkar. (Replace
patch)
Rutting Dilakukan penambalan permukaan agar kondisi
permukaan bisa rata kembali.
18. Section 2
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Slippage Cracking 0,05 0
Weathering/Ravelling 0,07 4
Transversal Cracking 0,29 0
Deduct Values Total q CDV
4 0 0 4 1 4
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 2 : CDV = 4
19. Treatment Section 2
Jenis Kerusakan Treatment
Slippage Cracking Ditambal di kulit permukaan perkerasan saja
(tanpa agregat). Karena slippage cracking pada
section 1 masih pada kondisi Low, setidaknya
kerusakan tersebut dapat diperlambat agar tidak
menjadi lebih parah
Weathering/Ravelling Diperbaiki dengan Fog seal / dengan Lapis penutup
yang berupa aspal emulsi tipis dengan tipe ikatan
lambat yang tanpa agregat penutup, karena
Ravelling pada section 2 belum terlalu parah.
Transversal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan
tidak bertambah. Retak pada section 2 ini celahnya
antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat kira-kira
3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan
dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan
(slury seal).
23. Section 3
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Longitudinal Cracking 0,58 0
Patching 0,17 9
Deduct Values Total q CDV
9 0 9 1 9
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 3 : CDV = 9
24. Treatment Section 3
Jenis Kerusakan Treatment
Longitudinal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan
tidak bertambah. Retak pada section 3 ini celahnya
antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat kira-kira
3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan
dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan
(slury seal).
Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali,
karena kerusakan Patching pada section 3 sudah
pada kondisi High, jadi perlu dibongkar.
27. Section 4
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Pothole 0,29 8
Deduct Values Total q CDV
8 8 1 8
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 4 : CDV = 8
28. Treatment Section 4
Jenis Kerusakan Treatment
Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan
agregat). Karena pothole pada section 4 masih pada
kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat
diminimalisasi.
31. Section 5
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Longitudinal Cracking 0,14 0
Deduct Values Total q CDV
0 0 0 0
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 5 : CDV = 0
Perhitungan Deduct Value
32. Treatment Section 5
Jenis Kerusakan Treatment
Longitudinal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan
tidak bertambah. Retak pada section 5 ini celahnya
antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat kira-kira
3 mm lebih besar dari lebar rata-rata retakan, dan
dibersihkan dan ditutup dengan penutup larutan
(slury seal).
36. Section 6
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Edge Cracking 0,43 5
Pothole 0,14 4
Patching 0,17 8
Deduct Values Total q CDV
8 5 4 17 3 0
8 5 2 15 2 9
8 2 2 12 1 12
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 6 : CDV = 12
37. Treatment Section 6
Jenis Kerusakan Treatment
Edge Cracking Perbaikan dilakukan dengan Seal Crack, mengisi
material ke dalam celah dan dilakukan penambalan,
agar celah dapat terisi penuh.
Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan
agregat). Karena pothole pada section 6 masih pada
kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat
diminimalisasi.
Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali,
karena kerusakan Patching pada section 6 sudah
pada kondisi High, jadi perlu dibongkar.
40. Section 11
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Lane/Shoulder Drop Off 0,71 0
Deduct Values Total q CDV
0 0 0 0
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 7 : CDV = 0
Perhitungan Deduct Value
41. Treatment Section 11
Jenis Kerusakan Treatment
Lane/Shoulder Drop Off Perbaikan dilakukan dengan membuat campuran
aslpal lagi dan mengisi bahu jalan untuk
mencocokkan ketinggian bahu jalan agar tidak
terlalu tinggi terhadap permukaan tanah
disampingnya.
45. Section 12
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Transversal Cracking 0,05 2
Pothole 0,29 8
Deduct Values Total q CDV
8 2 10 2 0
8 2 10 1 10
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 12 : CDV = 10
Perhitungan Deduct Value
46. Treatment Section 12
Jenis Kerusakan Treatment
Transversal Cracking Diperbaiki dengan Crack Sealing, agar lebar retakan
tidak bertambah. Retak pada section 12 ini
celahnya antara 6 – 20 mm, maka perbaikan dibuat
kira-kira 3 mm lebih besar dari lebar rata-rata
retakan, dan dibersihkan dan ditutup dengan
penutup larutan (slury seal).
Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan
agregat). Karena pothole pada section 12 masih
pada kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut
dapat diminimalisasi.
51. Section 13
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Alligator Cracking 1,11 10,5
Alligator Cracking 1,71 27,5
Edge Cracking 0,70 2,5
Deduct Values Total q CDV
27,5 10,5 2,5 40,5 3 25
27,5 10,5 2 40 2 30
27,5 2 2 31,5 1 31,5
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 13 : CDV = 31,5
52. Treatment Section 13
Jenis Kerusakan Treatment
Aligator Cracking Low Perbaikan dilakukan dengan penambalan
permukaan saja (tanpa pembongkaran), karena
aligator cracking masih pada kondisi Low
Aligator Cracking Medium Perbaikan dilakukan dengan penambalan
permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun
aligator cracking pada kondisi Medium, tapi belu
terlalu parah.
Edge Cracking Perbaikan dilakukan dengan Seal Crack, mengisi
material ke dalam celah dan dilakukan penambalan,
agar celah dapat terisi penuh.
57. Section 14
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Alligator Cracking 0,5 18
Alligator Cracking 0,43 21
Edge Cracking 0,29 8
Deduct Values Total q CDV
21 18 8 47 3 29
21 18 2 41 2 31
21 2 2 25 1 25
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 14 : CDV = 31
58. Treatment Section 14
Jenis Kerusakan Treatment
Aligator Cracking High Perbaikan dilakukan dengan penambalan
permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun
sudah high, tapi belum perlu dibongkar, karena
masih pada zona yang kecil
Aligator Cracking Medium Perbaikan dilakukan dengan penambalan
permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun
aligator cracking pada kondisi Medium, tapi belu
terlalu parah.
Edge Cracking Perbaikan dilakukan dengan Seal Crack, mengisi
material ke dalam celah dan dilakukan penambalan,
agar celah dapat terisi penuh.
62. Section 15
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Alligator Cracking 1,29 10,5
Pothole 0,29 8
Deduct Values Total q CDV
10,5 8 18,5 2 11
10,5 2 10,5 1 10,5
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 15 : CDV = 11
63. Treatment Section 15
Jenis Kerusakan Treatment
Aligator Cracking Medium Perbaikan dilakukan dengan penambalan
permukaan saja (tanpa pembongkaran), walaupun
aligator cracking pada kondisi Medium, tapi belum
terlalu parah.
Pothole Dilakukan penambalan permukaan (dengan
agregat). Karena pothole pada section 6 masih pada
kondisi Low, setidaknya kerusakan tersebut dapat
diminimalisasi.
67. Section 16
Jenis Kerusakan Density (%) Deduct Value
Pathcing 0,278 10
Ravelling 0,14 4
Deduct Values Total q CDV
10 4 14 2 9
10 2 12 1 12
Perhitungan Deduct Value
Perhitungan Correction Deduct Value
Ket. : Nilai Correction Deduct Value (CDV) dipilih yang paling besar.
Section 16 : CDV = 12
68. Treatment Section 16
Jenis Kerusakan Treatment
Patching Dibongkar, dan dilakukan penambalan kembali,
karena kerusakan Patching pada section 16 sudah
pada kondisi High, jadi perlu dibongkar.
Ravelling Diperbaiki dengan Fog seal / dengan Lapis penutup
yang berupa aspal emulsi tipis dengan tipe ikatan
lambat yang tanpa agregat penutup, karena
Ravelling pada section 16 tidak terlalu parah.
69. Hitungan PCI
• PCI = 100 −
Σ 𝐶𝐷𝑉 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
Σ 𝑠𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
• PCI = 100 −
15+4+9+8+0+12+0+10+31,5+31+11+12
12
• PCI = 100 −11,96
• PCI = 88,04
Kesimpulan :
Dari perhitungan didapat nilai PCI = 88,04. Berdasarkan skala standar
PCI, angka tersebut menunjukkan perkerasan masih dalam kondisi yang
Bagus, sehingga tidak diperlukan perkerasan tambahan/overlay dan
hanya diperlukan preventive maintenance treatment seperti
pembahasan di atas.