Peraturan Gubernur Jawa Barat ini mengatur tentang tugas pokok, fungsi, rincian tugas unit dan tata kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Dokumen ini menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan bertugas dalam pelaksanaan kesehatan di Jawa Barat, termasuk merumuskan kebijakan, menyelenggarakan pelayanan kesehatan, dan memfasilitasi UPTD. Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas Dinas dan berkoordin
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatOswar Mungkasa
Panduan ini disiapkan oleh Biro Perencanaan dan Anggaran Kemnepra yang dimaksudkan sebagai acuan internal jajaran Kemenpera dlm menyusun rencana tahunan dan melakukan monev terhadap pelaksanaan dan hasilnya.
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas peraturan sebelumnya tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi istilah, penambahan istilah baru, dan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah.
Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dari APBD dengan mengubah beberapa ketentuan terkait penganggaran, penjabaran, dan pelaporan hibah serta bantuan sosial agar sesuai dengan peraturan terbaru.
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatOswar Mungkasa
Panduan ini disiapkan oleh Biro Perencanaan dan Anggaran Kemnepra yang dimaksudkan sebagai acuan internal jajaran Kemenpera dlm menyusun rencana tahunan dan melakukan monev terhadap pelaksanaan dan hasilnya.
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas peraturan sebelumnya tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi istilah, penambahan istilah baru, dan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah.
Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dari APBD dengan mengubah beberapa ketentuan terkait penganggaran, penjabaran, dan pelaporan hibah serta bantuan sosial agar sesuai dengan peraturan terbaru.
RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2015 menetapkan rencana pembangunan untuk lima tahun ke depan dengan tujuan mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis dan berkeadilan sosial serta melindungi hak asasi manusia di Kabupaten Pakpak Bharat. Dokumen ini menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan satuan kerja dalam menyusun rencana kerja dan strategis untuk melaksanakan program pembangunan.
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Joy Irman
Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum 2010-2014 memberikan gambaran umum tentang visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum untuk lima tahun ke depan dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur dan permukiman di Indonesia. Dokumen ini juga menjabarkan tantangan dan isu-isu strategis yang dihadapi, arahan kebijakan, serta strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan pembang
Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010-2014 mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis dan kebijakan pemerintah. Perubahan kedua mencakup penajaman target dan prioritas pembangunan untuk tahun 2013-2014 serta penyesuaian indikator kinerja.
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas peraturan sebelumnya tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi istilah, penambahan istilah baru, dan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah.
Peraturan Bupati Purbalingga mengatur tentang organisasi, tugas, dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas di bidang kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Joy Irman
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Secara garis besar mengatur tentang pengertian istilah, organisasi pengelola keuangan daerah, perencanaan dan pelaksanaan anggaran, serta pengawasan dan pelaporan keuangan daerah.
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desaDodi Palowan
Peraturan ini mengatur pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa, mencakup pengalokasian, penyaluran, penggunaan, pemantauan, dan evaluasi. Transfer ke daerah terdiri dari dana perimbangan, insentif daerah, otonomi khusus, dan keistimewaan DIY. Dana desa bersumber dari APBN untuk membiayai pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan di desa.
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas PembantuanPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan antara pemerintah pusat dan daerah. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dari kementerian kepada gubernur dan instansi vertikal di daerah. Tugas pembantuan adalah penugasan sebagian urusan pemerintahan dari pemerintah pusat kepada daerah dan desa, serta dari provinsi kepada kabupaten/kota dan
Peraturan Bupati Banjarnegara ini mengatur tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Dokumen ini mengatur tentang susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi RSUD serta Direktur RSUD.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pengelolaan sampah di Provinsi Jawa Barat dengan asas-asas seperti tanggung jawab, berkelanjutan, manfaat, keadilan, kesadaran, keselamatan, dan efisiensi. Tujuannya adalah melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah secara sistematis dan berkelanjutan mulai dari sumber sampah hingga pemrosesan akhir.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini menetapkan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Banyumas tahun 2013 dengan total anggaran meningkat menjadi Rp2,3 triliun dari semula Rp2,1 triliun. Peningkatan terjadi pada pendapatan daerah sebesar Rp145 miliar dan belanja daerah sebesar Rp207 miliar.
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang tahun 2009-2029. Rencana ini bertujuan untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Serang dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan. Rencana ini juga menjabarkan strategi dan arahan keb
Peraturan ini menetapkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum untuk membangun, memperluas, dan meningkatkan sistem fisik dan nonfisik penyediaan air minum secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kebijakan dan strategi ini menjadi pedoman penyusunan kebijakan air minum daerah dengan memperhatikan kondisi sos
Lowongan pekerjaan untuk tenaga gizi dan KIA di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membutuhkan kualifikasi tertentu seperti pendidikan minimal D3, usia 20-35 tahun, IPK minimal 2.75 untuk PTN dan 3 untuk PT swasta, serta kemampuan mengoperasikan komputer. Persyaratan yang dibutuhkan antara lain surat lamaran, ijazah, KTP, surat keterangan kelakuan baik, CV dan pas foto. Batas akhir pengiri
RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2015 menetapkan rencana pembangunan untuk lima tahun ke depan dengan tujuan mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis dan berkeadilan sosial serta melindungi hak asasi manusia di Kabupaten Pakpak Bharat. Dokumen ini menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan satuan kerja dalam menyusun rencana kerja dan strategis untuk melaksanakan program pembangunan.
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Joy Irman
Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum 2010-2014 memberikan gambaran umum tentang visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum untuk lima tahun ke depan dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur dan permukiman di Indonesia. Dokumen ini juga menjabarkan tantangan dan isu-isu strategis yang dihadapi, arahan kebijakan, serta strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan pembang
Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010-2014 mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis dan kebijakan pemerintah. Perubahan kedua mencakup penajaman target dan prioritas pembangunan untuk tahun 2013-2014 serta penyesuaian indikator kinerja.
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas peraturan sebelumnya tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi istilah, penambahan istilah baru, dan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah.
Peraturan Bupati Purbalingga mengatur tentang organisasi, tugas, dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas di bidang kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Joy Irman
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Secara garis besar mengatur tentang pengertian istilah, organisasi pengelola keuangan daerah, perencanaan dan pelaksanaan anggaran, serta pengawasan dan pelaporan keuangan daerah.
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desaDodi Palowan
Peraturan ini mengatur pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa, mencakup pengalokasian, penyaluran, penggunaan, pemantauan, dan evaluasi. Transfer ke daerah terdiri dari dana perimbangan, insentif daerah, otonomi khusus, dan keistimewaan DIY. Dana desa bersumber dari APBN untuk membiayai pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan di desa.
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas PembantuanPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan antara pemerintah pusat dan daerah. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dari kementerian kepada gubernur dan instansi vertikal di daerah. Tugas pembantuan adalah penugasan sebagian urusan pemerintahan dari pemerintah pusat kepada daerah dan desa, serta dari provinsi kepada kabupaten/kota dan
Peraturan Bupati Banjarnegara ini mengatur tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Dokumen ini mengatur tentang susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi RSUD serta Direktur RSUD.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pengelolaan sampah di Provinsi Jawa Barat dengan asas-asas seperti tanggung jawab, berkelanjutan, manfaat, keadilan, kesadaran, keselamatan, dan efisiensi. Tujuannya adalah melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah secara sistematis dan berkelanjutan mulai dari sumber sampah hingga pemrosesan akhir.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini menetapkan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Banyumas tahun 2013 dengan total anggaran meningkat menjadi Rp2,3 triliun dari semula Rp2,1 triliun. Peningkatan terjadi pada pendapatan daerah sebesar Rp145 miliar dan belanja daerah sebesar Rp207 miliar.
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang tahun 2009-2029. Rencana ini bertujuan untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Serang dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan. Rencana ini juga menjabarkan strategi dan arahan keb
Peraturan ini menetapkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum untuk membangun, memperluas, dan meningkatkan sistem fisik dan nonfisik penyediaan air minum secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kebijakan dan strategi ini menjadi pedoman penyusunan kebijakan air minum daerah dengan memperhatikan kondisi sos
Lowongan pekerjaan untuk tenaga gizi dan KIA di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membutuhkan kualifikasi tertentu seperti pendidikan minimal D3, usia 20-35 tahun, IPK minimal 2.75 untuk PTN dan 3 untuk PT swasta, serta kemampuan mengoperasikan komputer. Persyaratan yang dibutuhkan antara lain surat lamaran, ijazah, KTP, surat keterangan kelakuan baik, CV dan pas foto. Batas akhir pengiri
Dokumen tersebut membahas tentang analisis pekerjaan yang meliputi pengertian, langkah-langkah, dan kegunaan analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan diperlukan untuk merekrut, melatih, dan menempatkan karyawan secara tepat guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Ringkasan dokumen ini menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab seorang petugas protokol di Kantor Regional IV BKN Makassar. Tugas utama petugas protokol meliputi mengatur acara hari besar nasional, mengatur tempat acara, mengantar dan menjemput kepala kantor untuk perjalanan dinas, mempersiapkan pengumuman, dan menerima kunjungan tamu. Petugas protokol juga bertanggung jawab atas kelancaran pelaksana
Surat keputusan Kepala Desa Cilayun menetapkan tim penyelenggara Musrenbang Desa Cilayung tahun 2013 yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, perwakilan BPD, LPM, PKK, Pemuda dan masyarakat untuk merencanakan program pembangunan desa.
Dokumen ini berisi informasi mengenai jabatan Sekretaris Camat di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan. Jabatan ini bertanggung jawab merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan serta mengawasi penyusunan berbagai dokumen perencanaan dan pelaporan. Tugas kunci mencakup merencanakan operasi kesekretariatan, mendistribusikan tugas, mengevaluasi kinerja, dan melaporkan pelaksanaan tug
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja menjadi pedoman dalam proses penyusunan formasi kebutuhan pegawai. Dalam proses penyusunannya setian instansi baik pusat maupun dan daerah harus memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan yang berlaku terutama Permen PAN No. 33 Tahun 2011 & Perka BKN No. 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan serta Perka BKN No. 19 Tahun 2011 tentang Analisis Beban Kerja.
Analisis Jabatan Berdasarkan Permendagri 35 Tahun 2012Bayu Wahyudi
Analisis jabatan memberikan informasi tentang tiga hal utama: (1) penguraian tugas dan tanggung jawab jabatan, (2) persyaratan jabatan, dan (3) hubungan antar jabatan. Hal ini berguna untuk merencanakan sumber daya manusia, menata organisasi, dan meningkatkan kinerja aparatur.
No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...ppbkab
Dokumen tersebut merupakan peraturan daerah tentang perubahan organisasi dan tata kerja dinas di Kabupaten Pakpak Bharat, khususnya mengenai pembentukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari sebelumnya Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil. Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dalam hal administrasi kependudukan dan catatan sipil.
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas dan fungsi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Kabupaten Ogan Komering Ilir. Badan ini bertugas membantu Bupati dalam menyusun kebijakan di bidang KB dan melaksanakan tugas pemerintah terkait koordinasi KB. Terdiri dari sekretariat, bidang KB, dan beberapa subbidang yang masing-masing memiliki tugas khusus mendukung terlaksananya program KB di kabupaten.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Banyumas. Dibentuk 15 Dinas Daerah dan masing-masing dinas memiliki tugas, susunan organisasi, dan unit pelaksana teknisnya.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...iniPurwokerto
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyumas
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dari rencana kerja tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai tahun 2022. Ia menjelaskan latar belakang, dasar hukum, dan tujuan penyusunan rencana kerja tahunan tersebut sesuai dengan peraturan dan rencana pembangunan daerah jangka panjang serta menengah Kabupaten Sinjai.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang urusan pemerintahan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Terdiri atas 31 bidang urusan pemerintahan yang terbagi menjadi urusan wajib sebanyak 25 bidang dan urusan pilihan sebanyak 6 bidang. Urusan wajib meliputi pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan dasar, sedangkan urus
Peraturan Daerah ini mengatur tentang retribusi jasa umum yang dikenakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atas pelayanan kesehatan dan tera serta tera ulang yang diberikan kepada masyarakat. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah yang terkait dengan retribusi jasa umum, jenis pelayanan yang dikenakan retribusi, serta ketentuan pelaksanaan pemungutan retribusi.
Peraturan Daerah ini mengatur perubahan struktur organisasi beberapa dinas di Pemerintah Kota Cirebon, yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian.
Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 mengatur tentang rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi dan tugas pokok setiap satuan organisasi di dalam Dinas Daerah Kabupaten Bandung seperti Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang, dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 mengatur tentang rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi dan tugas pokok Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Sekretariatnya.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. GubernurJawaBarat
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR 32 TAHUN 2009
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
GUBERNUR JAWA BARAT,
Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Jawa Barat, perlu diatur lebih lanjut Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat;
b. bahwa Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud
pada pertimbangan huruf a, ditetapkan dengan Peraturan
Gubernur Jawa Barat;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4
Juli 1950) Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang
Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000
tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3041) Jo. Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) 4232448 - 4233347 - 4230963 Faks. (022) 4203450
Bandung - 40115
2. - 2 -
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemeritahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);
10.Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
12.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 46);
13.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008
tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah
Tahun 2008 Nomor 20 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 55);
3. - 3 -
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI,
RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat.
4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD
adalah unsur pelaksana teknis pada Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat.
7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat.
8. Bidang adalah Bidang di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat.
9. Subbagian adalah Subbagian di lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat.
10. Seksi adalah Seksi di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat.
11. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut
fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT
DAN TATA KERJA
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 2
(1) Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
Daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi
dan tugas pembantuan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
4. - 4 -
a. penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis
urusan kesehatan;
b. penyelenggaraan urusan kesehatan meliputi regulasi dan
kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, penyehatan
lingkungan dan pencegahan penyakit serta sumberdaya
kesehatan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kesehatan meliputi
regulasi dan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan,
penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit serta
sumberdaya kesehatan;
d. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
e. penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.
Bagian Kedua
Kepala Dinas
Pasal 3
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan tugas pokok Dinas serta mengkordinasikan dan membina
UPTD.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis kesehatan meliputi
regulasi dan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan,
penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit serta
sumberdaya kesehatan;
b. penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-
tugas kesehatan;
c. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas
pokok dan fungsi Dinas;
d. penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.
(3) Rincian Tugas Kepala Dinas :
a. menyelenggarakan dan menetapkan program kerja dan rencana
pembangunan kesehatan;
b. memimpin, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Dinas;
c. menyelenggarakan dan menetapkan kebijakan teknis Dinas
sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Daerah;
d. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan
penyelenggaraan program, kesekretariatan, regulasi dan
kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, penyehatan
lingkungan dan pencegahan penyakit serta sumberdaya
kesehatan;
5. - 5 -
e. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada
Gubernur mengenai kesehatan sebagai bahan penetapan
kebijakan umum Pemerintah Daerah;
f. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi
pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan Dinas;
g. menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
LKPJ, dan LPPD Dinas yang meliputi kesekretariatan, regulasi
dan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, penyehatan
lingkungan dan pencegahan penyakit serta sumberdaya
kesehatan;
h. menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD;
i. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan umum kesehatan;
j. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
k. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan
kegiatan di Kabupaten/Kota;
l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 4
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi
perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan
program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas;
b. penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program
Sekretariat;
c. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian
dan umum.
(3) Rincian Tugas Sekretariat :
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat;
b. menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan
program Dinas;
c. menyelenggarakan perencanaan dan program Sekretariat;
d. menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;
6. - 6 -
f. menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja;
g. menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
h. menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
i. menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan
perlengkapan;
j. menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan,
pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;
k. menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis,
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan
LPPD Dinas;
k. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;
l. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
m. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sekretariat;
n. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional;
o. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
p. menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
(4) Sekretariat membawahkan :
a. Subbagian Perencanaan dan Program;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 5
(1) Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan program.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program
Sekretariat;
b. pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi
perencanaan dan program Dinas yang meliputi regulasi dan
kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, penyehatan
lingkungan dan pencegahan penyakit serta sumberdaya
kesehatan;
c. pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan
dan program Dinas yang meliputi regulasi dan kebijakan
kesehatan, pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan
pencegahan penyakit serta sumberdaya kesehatan;
d. pelaksanaan koordinasi perencanaan dan program UPTD.
7. - 7 -
(3) Rincian Tugas Subbagian Perencanaan dan Program :
a. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kerja
Sekretariat dan Subbagian Perencanaan dan Program;
b. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan
program Dinas yang meliputi regulasi dan kebijakan kesehatan,
pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan pencegahan
penyakit serta sumberdaya kesehatan;
c. melaksanakan penyusunan Rencana Strategis dan LAKIP, LKPJ,
dan LPPD Dinas;
d. melaksanakan penyusunan bahan evaluasi program kesehatan;
e. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian
Perencanaan dan Program;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Pasal 6
(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja
langsung dan tidak langsung Dinas;
b. pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi
keuangan Dinas;
c. pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD.
(3) Rincian Tugas Subbagian Keuangan :
a. melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran
Dinas;
b. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan
Dinas;
c. melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan
tunjangan Daerah serta pembayaran lainnya;
d. melaksanakan perbendaharaan keuangan;
e. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi
keuangan;
f. melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja
tidak langsung Dinas dan UPTD;
g. melaksanakan verifikasi keuangan;
h. melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan
bahan pertanggungjawaban keuangan;
8. - 8 -
i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi administrasi keuangan;
k. mengendalikan administrasi perjalanan dinas pegawai;
l. melaksanakan kordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Pasal 7
(1) Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi,
pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan
pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya;
b. pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan
kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga;
c. pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-
undangan, kearsipan dan perpustakaan;
d. pelaksanaan tugas kehumasan Dinas;
e. pelaksanaan pengelolaan perlengkapan Dinas.
(3) Rincian Tugas Subbagian Kepegawaian dan Umum :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian
Kepegawaian;
b. melaksanakan penyusunan, pengolahan data kepegawaian;
c. melaksanakan pengusulan kenaikan gaji berkala dan
peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan
Dinas;
d. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai,
peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta
tugas/ijin belajar, pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis
dan fungsional;
e. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;
f. melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan
mutasi serta pemberhentian pegawai;
g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan Dinas;
h. melaksanakan pendokumentasian peraturan perundang-
undangan;
i. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman
surat-surat/ naskah dinas dan arsip serta pengelolaan
perpustakaan;
9. - 9 -
j. melaksanakan penggandaan naskah dinas;
k. melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat
Dinas;
l. melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat dan
pendokumentasian;
m. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/
perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta
ketertiban, keindahan dan keamanan kantor;
n. melaksanakan Sistem Akuntansi Milik Negara (SAB-MN) dan
menyiapkan bahan pertanggungjawaban;
o. melaksanakan monitoring dan evaluasi Subbagian Kepegawaian
dan Umum;
p. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
q. melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada UPTD;
r. melaksanakan pembinaan jabatan fungsional Dinas dan UPTD;
s. melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait;
t. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Bagian Keempat
Bidang Regulasi dan Kebijakan Kesehatan
Pasal 8
(1) Bidang Regulasi dan Kebijakan Kesehatan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis regulasi dan
kebijakan kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Regulasi dan Kebijakan Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis regulasi
dan kebijakan kesehatan;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi regulasi dan
kebijakan kesehatan;
c. penyelenggaraan fasilitasi regulasi dan kebijakan kesehatan.
(3) Rincian Tugas Bidang Regulasi dan Kebijakan Kesehatan :
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Regulasi
dan Kebijakan Kesehatan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan regulasi dan
kebijakan kesehatan;
c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi akreditasi sarana
kesehatan;
d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi akreditasi dan
pendayagunaan tenaga kesehatan;
10. - 10 -
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi legislasi dan
kebijakan kesehatan;
f. menyelenggarakan fasilitasi regulasi dan kebijakan kesehatan;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan regulasi dan kebijakan kesehatan;
h. menyelenggarakan bina pelayanan kesehatan regulasi dan
kebijakan kesehatan;
i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan
tugas di Kabupaten/Kota;
k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang
Regulasi dan Kebijakan Kesehatan;
l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
(4) Bidang Regulasi dan Kebijakan Kesehatan membawahkan:
a. Seksi Akreditasi Sarana Kesehatan;
b. Seksi Akreditasi dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan;
c. Seksi Legislasi dan Kebijakan Kesehatan.
Pasal 9
(1) Seksi Akreditasi Sarana Kesehatan mempunyai tugas pokok
menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitasi akreditasi sarana
kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Akreditasi Sarana Kesehatan mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
akreditasi sarana kesehatan;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
akreditasi sarana kesehatan.
(3) Rincian Tugas Seksi Akreditasi Sarana Kesehatan :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Akreditasi
Sarana Kesehatan;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan akreditasi sarana
kesehatan;
c. melaksanakan penyusunan kebutuhan sarana kesehatan skala
Provinsi;
d. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis
perijinan pendirian sarana kesehatan meliputi sarana produksi
dan distribusi obat, bahan baku obat, obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah
tangga, sarana pendidikan tenaga kesehatan, unit transfusi
darah, rumah sakit dan rumah sakit khusus skala Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
11. - 11 -
e. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi, akreditasi,
sertifikasi, jaga mutu sarana kesehatan meliputi sarana produksi
dan distribusi obat, bahan baku obat, obat tradisional,
kosmetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah
tangga, sarana pendidikan tenaga kesehatan, unit transfusi
darah, sarana kesehatan dasar, rumah sakit dan rumah sakit
khusus skala Provinsi dan Kabupaten/Kota;
f. melaksanakan fasilitasi dan pemantauan penerapan standard
sarana kesehatan;
g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
h. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Akreditasi
Sarana Kesehatan;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 10
(1) Seksi Akreditasi dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan
kebijakan teknis dan fasilitasi akreditasi serta pendayagunaan
tenaga kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Akreditasi dan Pendayagunaan Tenaga
Kesehatan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
akreditasi serta pendayagunaan tenaga kesehatan;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
akreditasi dan pendayagunaan tenaga kesehatan.
(3) Rincian Tugas Seksi Akreditasi dan Pendayagunaan Tenaga
Kesehatan :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Akreditasi dan
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan akreditasi dan
pendayagunaan tenaga kesehatan;
c. melaksanakan pengelolaan kebutuhan tenaga profesional
kesehatan;
d. melaksanakan penyusunan bahan dan fasilitasi seleksi, orientasi
dan pendayagunaan tenaga kesehatan strategis bagi Daerah
dan Kabupaten/Kota;
e. melaksanakan fasilitasi pendidikan tenaga kesehatan;
f. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan dan fasilitasi
pendidikan, pelatihan dan pengembangan bagi tenaga
kesehatan;
g. melaksanakan penyusunan bahan dan fasilitasi penilaian
tampilan kerja tenaga kesehatan;
12. - 12 -
h. melaksanakan penyusunan bahan dan fasilitasi kerjasama lintas
sektor;
i. melaksanakan penyusunan telaahan bahan dan penerbitan
registrasi, akreditasi dan sertifikasi tenaga kesehatan;
j. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Akreditasi
dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan;
l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 11
(1) Seksi Legislasi dan Kebijakan Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
legislasi dan kebijakan kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Legislasi dan Kebijakan Kesehatan mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
legislasi dan kebijakan kesehatan;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
legislasi dan kebijakan kesehatan.
(3) Rincian Tugas Seksi Legislasi dan Kebijakan Kesehatan :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Legislasi dan
Kebijakan Kesehatan;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan legislasi dan
kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan pengelolaan data dan penyusunan bahan
pengembangan kebijakan kesehatan dan legislasi program
kesehatan;
d. melaksanakan penyusunan bahan bimbingan dan penerapan
norma, standard, prosedur dan kriteria;
e. melaksanakan pengkoordinasian kerjasama luar negeri skala
Provinsi;
f. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan jaminan kesehatan
masyarakat;
g. melaksanakan penyusunan pedoman dan standardisasi program
jaminan kesehatan masyarakat;
h. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan pengendalian
pelayanan umum jaminan kesehatan masyarakat;
i. melaksanakan penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi
program jaminan kesehatan masyarakat;
j. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan program jaminan
kesehatan masyarakat dan pengkoordinasian kegiatan jaminan
kesehatan masyarakat;
13. - 13 -
k. melaksanakan penyusunan bahan penggalian sumber-sumber
pembiayaan kesehatan dari masyarakat termasuk swasta atau
dunia usaha;
l. melaksanakan penyusunan bahan penelitian dan uji coba
pengembangan program pemeliharaan kesehatan;
m. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan kebijakan;
n. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Legislasi
dan Kebijakan Kesehatan;
o. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
p. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Bagian Kelima
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
Pasal 12
(1) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pelayanan
kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai
fungsi :
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pelayanan
kesehatan;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pelayanan
kesehatan;
c. penyelenggaraan fasilitasi pelayanan kesehatan.
(3) Rincian Tugas Bidang Bina Pelayanan Kesehatan :
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Bina
Pelayanan Kesehatan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan fasilitasi
penyusunan pedoman dan supervisi pelayanan kesehatan;
c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelayanan
kesehatan dasar dan kesehatan khusus;
d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi kesehatan
keluarga dan gizi;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi rumah sakit;
f. menyelenggarakan fasilitasi pelayanan kesehatan;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
h. menyelenggarakan kerjasama pelayanan kesehatan;
i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai pertimbangan
pengambilan kebijakan;
14. - 14 -
j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan
tugas di Kabupaten/Kota;
k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang
Bina Pelayanan Kesehatan;
l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(4) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan membawahkan :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus;
b. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
c. Seksi Rumah Sakit.
Pasal 13
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan khusus.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan khusus;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan khusus.
(3) Rincian Tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Khusus :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Khusus;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pelayanan
kesehatan dasar dan kesehatan khusus;
c. melaksanakan pengelolaan data pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan khusus, program pengembangan di
puskesmas/pelayanan dasar lainnya, meliputi pelayanan
kesehatan gigi, pelayanan kesehatan indera, pelayanan
kesehatan jiwa, kesehatan olahraga, kesehatan kerja,
pengobatan tradisional dan laboratorium kesehatan;
d. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan peningkatan askes
dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan khusus/
program pengembangan lainnya di Puskesmas/pelayanan dasar
lainnya;
e. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan peningkatan akses
dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan
kesehatan khusus/program pengembangan lainnya di
puskesmas/ pelayanan dasar lainnya meliputi pelayanan
kesehatan gigi, pelayanan kesehatan indera, pelayanan
kesehatan jiwa, kesehatan olahraga, kesehatan kerja,
pengobatan tradisional;
15. - 15 -
f. melaksanakan fasilitasi penerapan kebijakan pelayanan dasar
dan pelayanan kesehatan khusus/program pengembangan
lainnya meliputi pelayanan kesehatan gigi, pelayanan kesehatan
indera, pelayanan kesehatan jiwa, kesehatan olahraga,
kesehatan kerja, pengobatan tradisional di sarana kesehatan
pemerintah, swasta, Kabupaten/Kota dan UPTD;
g. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan pengembangan
Puskesmas yang efektif dan responsif;
h. melaksanakan penyusunan bahan pelaksanaan, pengawasan,
bimbingan, koordinasi, advokasi dan pencatatan pelaporan
program pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan
khusus/program pengembangan;
i. melaksanakan koordinasi dan kerjasama pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan khusus/program
pengembangan;
j. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Khusus;
l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 14
(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
kesehatan keluarga dan gizi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
kesehatan keluarga dan gizi;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
kesehatan keluarga dan gizi.
(3) Rincian Tugas Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan kesehatan keluarga
dan gizi;
c. melaksanakan pengelolaan data program kesehatan keluarga
dan gizi di sarana pelayanan kesehatan dasar;
d. melaksanakan penyusunan bahan pengembangan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan keluarga dan gizi, meliputi
pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan keluarga
berencana, pelayanan kesehatan anak usia sekolah/remaja,
pelayanan kesehatan usia lanjut, dan program perbaikan gizi
masyarakat;
16. - 16 -
e. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pelayanan
kesehatan keluarga dan gizi;
f. melaksanakan fasilitasi penerapan kebijakan pelayanan
kesehatan keluarga dan gizi;
g. melaksanakan penyusunan standar operasional prosedur
pelayanan kesehatan keluarga dan gizi di sarana pelayanan
kesehatan dasar;
h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi;
j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 15
(1) Seksi Rumah Sakit mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi rumah sakit.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Rumah Sakit mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
rumah sakit;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan rumah
sakit dan pelayanan kesehatan rujukan skala Provinsi.
(3) Rincian Tugas Seksi Rumah Sakit :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rumah Sakit;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pelayanan di
rumah sakit;
c. melaksanakan pengelolaan dan program kesehatan rujukan dan
rumah sakit;
d. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan peningkatan akses
dan kualitas rumah sakit serta pelayanan kesehatan rujukan
skala Provinsi;
e. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pelayanan rujukan
kesehatan dan rujukan medis;
f. melaksanakan penyusunan bahan dan fasilitasi pengembangan
rumah sakit secara proaktif dan responsif;
g. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan standardisasi
pelayanan medik, penunjang medik, medik spesialistik dan
pasca akreditasi rumah sakit;
h. melaksanakan pembinaan dan pengawasan sarana prasarana
medik serta mutu pelayanan rumah sakit;
i. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan dan pengendalian
pola tarif pelayanan rumah sakit;
j. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
17. - 17 -
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Rumah
Sakit;
l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Bagian Keenam
Bidang Bina Penyehatan Lingkungan dan
Pencegahan Penyakit
Pasal 16
(1) Bidang Bina Penyehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan
kebijakan teknis penyehatan lingkungan, pengendalian penyakit,
pengamatan, pencegahan penyakit dan matra.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Bina Penyehatan Lingkungan dan
Pencegahan Penyakit mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis
penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penyehatan
lingkungan dan pencegahan penyakit;
c. penyelenggaraan fasilitasi penyehatan lingkungan dan
pencegahan penyakit.
(3) Rincian Tugas Bidang Bina Penyehatan Lingkungan dan
Pencegahan Penyakit:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Bina
Penyehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan teknis penyehatan
lingkungan dan pencegahan penyakit;
c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyehatan
lingkungan;
d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengendalian
penyakit;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengamatan,
pencegahan penyakit dan matra;
f. menyelenggarakan fasilitasi penyehatan lingkungan dan
pencegahan penyakit;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan penyehatan lingkungan dan pencegahan
penyakit;
h. menyelenggarakan kerjasama penyehatan lingkungan dan
pencegahan penyakit;
i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
18. - 18 -
j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan
tugas di Kabupaten/Kota;
k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Bina
Penyehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit;
l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(4) Bidang Bina Penyehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit
membawahkan:
a. Seksi Penyehatan Lingkungan;
b. Seksi Pengendalian Penyakit;
c. Seksi Pengamatan, Pencegahan Penyakit dan Matra.
Pasal 17
(1) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
penyehatan lingkungan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
penyehatan lingkungan;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
penyehatan lingkungan.
(3) Rincian Tugas Seksi Penyehatan Lingkungan:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyehatan
Lingkungan;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penyehatan
lingkungan;
c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penyehatan
lingkungan, meliputi tempat umum dan industri, tempat kerja,
permukiman, tempat pengelolaan makanan dan minuman,
pengamatan dampak kesehatan lingkungan, pengendalian
faktor risiko lingkungan dan pengembangan penyehatan
lingkungan wilayah;
d. melaksanakan pengelolaan data penyehatan lingkungan;
e. melaksanakan penyusunan bahan rencana program dan
pelaksanaan penyehatan lingkungan;
f. melaksanakan pembinaan dan pengendalian penyehatan
lingkungan skala Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota;
g. melaksanakan fasilitasi dan bimbingan teknis penyehatan
lingkungan kepada Kabupaten/Kota dan UPTD;
h. melaksanakan koordinasi penyehatan lingkungan dengan
Lembaga Swadaya Masyarakat dan UPT Pusat;
19. - 19 -
i. melaksanakan penyusunan bahan telaahan petunjuk teknis,
pedoman dan program penyehatan lingkungan;
j. melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian alih
teknologi dan orientasi/pelatihan penyehatan lingkungan;
k. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
l. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi
Penyehatan Lingkungan;
m. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
n. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 18
(1) Seksi Pengendalian Penyakit mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pengendalian penyakit.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pengendalian penyakit;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
pengendalian penyakit.
(3) Rincian Tugas Seksi Pengendalian Penyakit :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengendalian
Penyakit;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengendalian
penyakit;
c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengendalian,
penanggulangan dan pemberantasan penyakit meliputi penyakit
menular langsung, penyakit menular bersumber binatang,
vektor penyakit dan penyakit tidak menular;
d. melaksanakan pengelolaan data pengendalian penyakit;
e. melaksanakan penyusunan bahan rencana program dan
pelaksanaan pengendalian penyakit;
f. melaksanakan fasilitasi dan pengendalian penyakit kepada
Kabupaten/Kota dan UPTD;
g. melaksanakan koordinasi pengendalian penyakit dengan
Lembaga Swadaya Masyarakat dan UPT Pusat;
h. melaksanakan penyusunan bahan, pedoman dan program
pengendalian penyakit;
i. melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian alih
teknologi dan orientasi/pelatihan pengendalian penyakit;
j. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi
Pengendalian Penyakit;
20. - 20 -
l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 19
(1) Seksi Pengamatan, Pencegahan Penyakit dan Matra mempunyai
tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pengamatan, pencegahan penyakit dan matra.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pengamatan, Pencegahan Penyakit dan Matra
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pengamatan, pencegahan penyakit dan kesehatan matra;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
pengamatan, pencegahan penyakit dan kesehatan matra.
(3) Rincian Tugas Seksi Pengamatan, Pencegahan Penyakit dan
Matra :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengamatan,
Pencegahan Penyakit dan Matra;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengamatan,
pencegahan pencegahan penyakit dan kesehatan matra;
c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengamatan,
pencegahan penyakit dan matra, meliputi pencegahan penyakit
menular dan imunisasi, kesehatan haji, kesehatan pelabuhan,
karantina dan transmigrasi serta penanggulangan kejadian luar
biasa (KLB), wabah, kesehatan matra dan bencana;
d. melaksanakan pengelolaan data pengamatan, pencegahan
penyakit dan kesehatan matra;
e. melaksanakan penyusunan bahan dan pelaksanaan
pengamatan, pencegahan penyakit dan kesehatan matra;
f. melaksanakan fasilitasi dan bimbingan teknis pengamatan,
pencegahan penyakit dan matra kepada Kabupaten/Kota dan
UPTD;
g. melaksanakan koordinasi pengamatan, pencegahan penyakit
dan matra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat dan UPT
Pusat;
h. melaksanakan penyusunan bahan, pedoman dan program
pengamatan, pencegahan penyakit dan kesehatan matra;
i. melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian alih
teknologi dan orientasi/pelatihan pengamatan, pencegahan
penyakit dan kesehatan matra;
j. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
k. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi
Pengamatan, Pencegahan Penyakit dan Matra;
l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.
21. - 21 -
Bagian Ketujuh
Bidang Sumber Daya Kesehatan
Pasal 20
(1) Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis sumberdaya
kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis
sumberdaya kesehatan;
b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi sumberdaya
kesehatan;
c. penyelenggaraan fasilitasi sumberdaya kesehatan.
(3) Rincian Tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan :
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sumber
Daya Kesehatan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan sumberdaya
kesehatan;
c. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi sediaan farmasi,
kosmetika, alat kesehatan dan makanan minuman;
d. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
e. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi teknologi dan
informasi kesehatan;
f. menyelenggarakan fasilitasi sumberdaya kesehatan;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan sumberdaya kesehatan;
h. menyelenggarakan kerjasama sumberdaya kesehatan;
i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan
tugas di Kabupaten/Kota;
k. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang
Sumberdaya Kesehatan;
l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(4) Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahkan :
a. Seksi Farmasi, Kosmetika, Alat Kesehatan dan Makanan
Minuman;
b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
c. Seksi Teknologi dan Informasi Kesehatan.
22. - 22 -
Pasal 21
(1) Seksi Farmasi, Kosmetika, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan
kebijakan teknis dan fasilitasi ketersediaan farmasi, kosmetika, alat
kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga serta makanan
dan minuman.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Farmasi, Kosmetika, Alat Kesehatan dan
Makanan Minuman mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
sediaan farmasi, kosmetika, alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga serta makanan dan minuman;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
ketersediaan farmasi, kosmetika, alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga serta makanan dan minuman.
(3) Rincian Tugas Seksi Farmasi, Kosmetika, Alat Kesehatan dan
Makanan Minuman :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Farmasi,
Kosmetika, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan farmasi, kosmetika,
alat kesehatan serta makanan dan minuman;
c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan dan fasilitasi
ketersediaan farmasi meliputi obat, obat tradisional, bahan
obat, narkotika, psikotropika, bahan berbahaya;
d. melaksanakan penyusunan perencanaan obat dan alat
kesehatan tertentu untuk buffer stock Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
e. melaksanakan penyediaan obat dan alat kesehatan tertentu,
reagensia dan vaksin lainnya untuk buffer stock Provinsi serta
obat program skala Provinsi;
f. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan fasilitasi kosmetika,
alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga serta
makanan dan minuman;
g. melaksanakan pengelolaan data ketersediaan farmasi,
kosmetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga
serta makanan dan minuman;
h. menyusun bahan pelaksanaan kegiatan ketersediaan farmasi,
kosmetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga
serta makanan dan minuman;
i. melaksanakan fasilitasi ketersediaan farmasi, kosmetika, alat
kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga dan makanan
minuman kepada Kabupaten/Kota dan UPTD;
j. melaksanakan penyusunan bahan, pedoman dan program
ketersediaan farmasi, kosmetika, alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga serta makanan dan minuman;
23. - 23 -
k. melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian alih
teknologi dan orientasi/pelatihan ketersediaan farmasi,
kosmetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga
serta makanan dan minuman;
l. melaksanakan pembinaan dan pengawasan sarana industri
farmasi dan sarana distribusi obat, kosmetika, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga, industri obat
tradisional dan industri kecil obat tradisional serta industri
makanan dan minuman;
m. melaksanakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
pengawasan dan registrasi makanan dan minuman produksi
rumah tangga;
n. melaksanakan bimbingan dan pengendalian perijinan
pelaksanaan apotik dan toko obat;
o. melaksanakan kompilasi informasi kefarmasian dan alat
kesehatan meliputi narkotika, psikotropika dan prekursor
farmasi tingkat Provinsi;
p. melaksanakan pengambilan sampel ketersediaan farmasi,
kosmetika, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga
serta makanan dan minuman untuk pengujian;
q. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
r. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Farmasi,
Kosmetika, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman;
s. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
t. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 22
(1) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan
kebijakan teknis dan fasilitasi promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
(3) Rincian Tugas Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat;
c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan dan fasilitasi
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
24. - 24 -
d. melaksanakan pengelolaan data promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat;
e. melaksanakan penyusunan bahan pelaksanaan kegiatan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
f. melaksanakan fasilitasi promosi dan kampanye kesehatan serta
pemberdayaan masyarakat kepada Kabupaten/Kota;
g. melaksanakan penyusunan bahan, pedoman dan program
promosi dan kampanye kesehatan serta pemberdayaan
masyarakat;
h. melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian alih
teknologi dan orientasi/pelatihan promosi dan kampanye
kesehatan serta pemberdayaan masyarakat;
i. melaksanakan pembinaan dan pengawasan promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat;
j. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi kegiatan dengan
unit kerja terkait, LSM, forum masyarakat dan dunia usaha;
k. melaksanakan penyusunan bahan penggalian sumberdaya
kesehatan masyarakat dan swasta;
l. melaksanakan penyusunan bahan penelitian, ujicoba
pengembangan program pemeliharaan kesehatan;
m. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
n. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
o. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
p. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 23
(1) Seksi Teknologi dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
teknologi dan informasi kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Teknologi dan Informasi Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan
teknologi dan informasi kesehatan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi teknologi dan
informasi kesehatan.
(3) Rincian Tugas Seksi Teknologi dan Informasi Kesehatan:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Teknologi dan
Informasi Kesehatan;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknologi dan
informasi kesehatan;
25. - 25 -
c. melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengembangan
sistem informasi kesehatan;
d. melaksanakan pengolahan data dan teknologi informasi
program kesehatan;
e. melaksanakan pengelolaan sistem informasi kesehatan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Teknologi
dan Informasi Kesehatan;
h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
i. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 24
(1) Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis dan/atau kegiatan
teknis penunjang, pada Dinas dapat dibentuk UPTD, yang
mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kabupaten/Kota.
(2) Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas serta Susunan
Organisasi dan Tata Kerja UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ditetapkan oleh Gubernur.
Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk.
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Jumlah Tenaga Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan beban
kerja.
(6) Rincian Tugas kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
26. - 26 -
Bagian Kesepuluh
Tata Kerja
Pasal 26
(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala
UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-
masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Dinas, serta
instansi lain di luar Dinas, sesuai dengan tugas pokok.
(2) Kepala Dinas wajib mengawasi bawahannya, dengan ketentuan
dalam hal terjadi penyimpangan ketentuan, harus mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(3) Kepala Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Kepala Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab pada atasan serta menyampaikan laporan
berkala secara tepat waktu.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas dari bawahannya
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan
laporan lebih lanjut.
(6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
(7) Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas dan unit organisasi di
bawahnya wajib mengadakan rapat berkala dalam rangka pemberian
bimbingan kepada bawahan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Keputusan Gubernur
Propinsi Jawa Barat Nomor 38 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi
dan Rincian Tugas Unit Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 28
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini,
ditetapkan oleh Gubernur.
27. - 27 -
Pasal 29
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Jawa Barat.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 9 Juni 2009
GUBERNUR JAWA BARAT,
ttd
AHMAD HERYAWAN
Diundangkan di Bandung
pada tanggal 9 Juni 2009
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT,
ttd
LEX LAKSAMANA
BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009 NOMOR 105 SERI D