SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
1 
BUPATI BLORA 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA 
NOMOR 13 TAHUN 2011 
TENTANG 
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH 
KABUPATEN BLORA 
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
BUPATI BLORA, 
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, Bupati dibantu oleh perangkat daerah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah yang bertugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan otonomi daerah dan tugas pembantuan yang diwadahi dalam Dinas Daerah; 
b. bahwa dalam rangka optimalisasi perangkat daerah dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka susunan organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2008 perlu ditinjau kembali; 
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora; 
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 
2. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 );
2 
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 
4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ; 
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ) ; 
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 
8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang- undangan; 
9. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blora ( Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 );
3 
Dengan Persetujuan Bersama 
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BLORA 
dan 
BUPATI BLORA 
MEMUTUSKAN : 
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BLORA. 
BAB I 
KETENTUAN UMUM 
Pasal 1 
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 
1. Daerah adalah Kabupaten Blora. 
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 
3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Blora. 
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Blora. 
5. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Blora. 
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis Dinas Daerah. 
7. Eselon adalah tingkatan jabatan Struktural. 
8. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan ketrampilan serta bersifat mandiri untuk mencapai tujuan organisasi. 
BAB II 
PEMBENTUKAN 
Pasal 2 
Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Dinas Daerah yang terdiri dari : 
a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga; 
b. Dinas Kesehatan; 
c. Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan; 
d. Dinas Kehutanan; 
e. Dinas Pekerjaan Umum;
4 
f. Dinas Perhubungan,Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika; 
g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah; 
h. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial; 
i. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral; 
j. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil; dan 
k. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah. 
BAB III 
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 3 
(1) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pendidikan, pemuda dan olah raga. 
(2) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 4 
(1) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pendidikan pemuda dan olah raga. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 5 
(1) Susunan organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum.
5 
c. Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan : 
1. Seksi Kurikulum Dan Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar; 
2. Seksi Kesiswaan Pendidikan Dasar; dan 
3. Seksi Sarana Prasarana. 
d. Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan : 
1. Seksi Kurikulum Dan Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah; 
2. Seksi Kesiswaan Pendidikan Menengah; dan 
3. Seksi Sarana Prasarana. 
e. Bidang Pendidikan Non Formal Dan Informal, membawahkan : 
1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; 
2. Seksi Taman Kanak-kanak; dan 
3. Seksi Pendidikan Masyarakat. 
f. Bidang Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, membawahkan : 
1. Seksi Administrasi Mutasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan; 
2. Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan; dan 
3. Seksi Disiplin, Kesejahteraan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. 
g. Bidang Pemuda Dan Olah Raga, membawahkan 
1. Seksi Pemuda 
2. Seksi Olah Raga 
3. Seksi Sarana Prasarana 
h. UPTD; 
i. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
6 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB IV 
DINAS KESEHATAN 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 6 
(1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang kesehatan. 
(2) Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 7 
(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Kesehatan diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 8 
(1) Susunan organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas ; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program ; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum.
7 
c. Bidang Pelayanan Kesehatan, Pengawasan Obat Dan Makanan, membawahkan : 
1. Seksi Pelayanan Kesehatan; 
2. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat; dan 
3. Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan. 
d. Bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, membawahkan : 
1. Seksi Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit; 
2. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman; dan 
3. Seksi Surveilans Dan Imunisasi. 
e. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, membawahkan : 
1. Seksi Kesehatan Keluarga; 
2. Seksi Gizi; dan 
3. Seksi Promosi Kesehatan. 
f. Bidang Sumberdaya Kesehatan, membawahkan : 
1. Seksi Pengembangan Tenaga Kesehatan; 
2. Seksi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan; dan 
3. Seksi Akreditasi Dan Perijinan. 
g. UPTD; 
h. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
8 
(8) Bagan organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB V 
DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 9 
(1) Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan. 
(2) Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan sebagaimana dimaksud ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 10 
(1) Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 11 
(1) Susunan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura, membawahkan : 
1. Seksi Produksi dan Perlindungan Tanaman; 
2. Seksi Sarana Prasarana, Pengelolaan Lahan Dan Air; dan 
3. Seksi Pengembangan Kelembagaan, Pemasaran Dan Teknologi.
9 
d. Bidang Perkebunan, membawahkan : 
1. Seksi Produksi Dan Perlindungan Tanaman; 
2. Seksi Sarana Dan Prasarana; dan 
3. Seksi Pengembangan Kelembagaan Dan Pemasaran. 
e. Bidang Peternakan, membawahkan : 
1. Seksi Produksi Peternakan; 
2. Seksi Usaha Peternakan; dan 
3. Seksi Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 
f. Bidang Perikanan, membawahkan : 
1. Seksi Produksi Dan Pemasaran; dan 
2. Seksi Sarana Prasarana Dan Kelembagaan. 
g. Bidang Penyuluhan Dan Informasi, membawahkan : 
1. Seksi Penyuluhan; 
2. Seksi Data Dan Informasi; dan 
3. Seksi Sumber Daya Manusia Dan Kelembagaan. 
h. UPTD; 
i. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
10 
BAB VI 
DINAS KEHUTANAN 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 12 
(1) Dinas Kehutanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang kehutanan. 
(2) Dinas Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 13 
(1) Dinas Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kehutanan. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Kehutanan diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 14 
(1) Susunan organisasi Dinas Kehutanan terdiri dari : 
a. Kepala Dinas; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, membawahkan : 
1. Seksi Rehabilitasi Lahan; 
2. Seksi Pembibitan Dan Perbenihan Tanaman Hutan; dan 
3. Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dan Sistem Informasi Kehutanan. 
d. Bidang Pengendalian Dan Pengawasan Pengelolaan Hutan, membawahkan : 
1. Seksi Pengembangan Dan Pengendalian Hutan Rakyat; 
2. Seksi Produksi Dan Provisi Sumber Daya Hutan; dan 
3. Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan.
11 
e. Bidang Perlindungan Dan Pengembangan Usaha Kehutanan, membawahkan: 
1. Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan Dan Konservasi Sumber daya Alam; 
2. Seksi Pembinaan Dan Perijinan Industri Hasil Hutan; dan 
3. Seksi Bina Lembaga Dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan. 
f. UPTD; 
g. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB VII 
DINAS PEKERJAAN UMUM 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 15 
(1) Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pekerjaan umum.
12 
(2) Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 16 
(1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pekerjaan Umum diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 17 
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas ; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Bina Marga, membawahkan : 
1. Seksi Pembangunan Jalan Dan Jembatan; 
2. Seksi Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan; dan 
3. Seksi Administrasi Dan BinaTeknik. 
d. Bidang Cipta Karya, membawahkan : 
1. Seksi Perumahan; 
2. Seksi Tata Bangunan Dan Lingkungan; dan 
3. Seksi Sarana Prasarana Permukiman. 
e. Bidang Sumber Daya Air, membawahkan : 
1. Seksi Pengembangan Dan Bina Teknis; 
2. Seksi Irigasi Dan Air Baku; dan 
3. Seksi Sungai Dan Waduk. 
f. Bidang Kebersihan Dan Pertamanan, membawahkan : 
1. Seksi Kebersihan Dan Pengelolaan Sampah; 
2. Seksi Pertamanan Dan Pemakaman; dan 
3. Seksi Penerangan Jalan Umum. 
g. Bidang Tata Ruang, membawahkan : 
1. Seksi Perencanaan Tata Ruang; 
2. Seksi Pengawasan Dan Pengendalian Ruang; dan 
3. Seksi Pembinaan Dan Pengendalian Lahan.
13 
h. UPTD; 
i. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB VIII 
DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KEBUDAYAAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 18 
(1) Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang perhubungan, pariwisata, kebudayaan, komunikasi dan informatika. 
(2) Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
14 
Pasal 19 
(1) Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perhubungan, pariwisata, kebudayaan, komunikasi dan informatika. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 20 
(1) Susunan organisasi Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas ; 
b. Sekretariat, terdiri dari : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Teknik Kendaraan Dan Perbengkelan, membawahkan : 
1. Seksi Pengujian Kendaraan; dan 
2. Seksi Perbengkelan. 
d. Bidang Lalu Lintas Dan Angkutan, membawahkan : 
1. Seksi Lalu Lintas; dan 
2. Seksi Angkutan. 
e. Bidang Pariwisata, membawahkan : 
1. Seksi Usaha Dan Pengembangan; dan 
2. Seksi Promosi Dan Pemasaran. 
f. Bidang Kebudayaan, membawahkan : 
1. Seksi Budaya, Seni Dan Film; dan 
2. Seksi Kesejarahan Dan Kepurbakalaan. 
g. Bidang Pos, Telekomunikasi Dan Telematika, membawahkan : 
1. Seksi Pos Dan Telekomunikasi; dan 
2. Seksi Telematika. 
h. Bidang Sarana Komunikasi Dan Desiminasi Informasi, membawahkan : 
1. Seksi Sarana Komunikasi; dan 
2. Seksi Desiminasi Informasi.
15 
i. UPTD; 
j. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin, oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB IX 
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, 
KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 21 
(1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, dan usaha mikro, kecil dan menengah. 
(2) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
16 
Pasal 22 
(1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 23 
(1) Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah terdiri dari : 
a. Kepala Dinas; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Perindustrian, membawahkan : 
1. Seksi Agro, Kimia Dan Hasil Hutan; 
2. Seksi Alat Transportasi, Elektronik Dan Aneka; dan 
3. Seksi Logam Dan Mesin. 
d. Bidang Perdagangan, membawahkan : 
1. Seksi Usaha Dan Sarana Perdagangan; 
2. Seksi Kelembagaan Perdagangan; dan 
3. Seksi Pengawasan Perdagangan Dan Perlindungan Konsumen. 
e. Bidang Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, membawahkan: 
1. Seksi Bina Usaha Koperasi; 
2. Seksi Kelembagaan Dan Pengawasan Koperasi; dan 
3. Seksi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. 
f. Bidang Pengelolaan Pasar, membawahkan membawahkan : 
1. Seksi Pengawasan Dan Pengendalian; 
2. Seksi Sarana Dan Pemeliharaan Pasar; dan 
3. Seksi Kebersihan Dan Penataan Pasar. 
g. UPTD. 
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
17 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB X 
DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN SOSIAL 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 24 
(1) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang tenaga kerja, transmigrasi dan sosial. 
(2) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
18 
Pasal 25 
(1) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang tenaga kerja, transmigrasi dan sosial. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 26 
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, membawahkan : 
1. Seksi Pelatihan Tenaga Kerja; 
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan 
3. Seksi Transmigrasi. 
d. Bidang Hubungan Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahkan : 
1. Seksi Hubungan Industrial Dan Persyaratan Kerja; dan 
2. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan. 
e. Bidang Kesejahteraan Sosial, membawahkan : 
1. Seksi Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial; dan 
2. Seksi Pengembangan Potensi, Kesetiakawanan Dan Bantuan Sosial. 
f. UPTD. 
g. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
19 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB XI 
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 27 
(1) Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang energi dan sumber daya mineral. 
(2) Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 28 
(1) Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang energi dan sumber daya mineral. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral diatur dengan Peraturan Bupati.
20 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 29 
(1) Susunan organisasi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral terdiri dari : 
a. Kepala Dinas; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Pertambangan, Minyak Dan Gas Bumi, membawahkan : 
1. Seksi Pelayanan Pertambangan; dan 
2. Seksi Minyak Dan Gas Bumi. 
d. Bidang Geologi Dan Sumber Daya Mineral, membawahkan : 
1. Seksi Geologi; dan 
2. Seksi Sumber Daya Mineral. 
e. Bidang Ketenagalistrikan Dan Energi, membawahkan ; 
1. Seksi Pengusahaan Listrik Dan Energi; dan 
2. Seksi Pengembangan Dan Pemanfaatan Energi. 
f. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. 
(6) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(7) Bagan organisasi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
21 
BAB XII 
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 30 
(1) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang kependudukan dan pencatatan sipil. 
(2) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 31 
(1) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 32 
(1) Susunan organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas ; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Pendaftaran Penduduk, membawahkan : 
1. Seksi Mutasi Dan Perkembangan Penduduk; dan 
2. Seksi Penerbitan Kartu Keluarga Dan Kartu Tanda Penduduk. 
d. Bidang Pencatatan Sipil, membawahkan : 
1. Seksi Kelahiran Dan Kematian; dan 
2. Seksi Perkawinan Dan Perceraian, Pengakuan Dan Pengesahan Anak. 
e. Bidang Data dan Informasi, membawahkan : 
1. Seksi Pengelolaan Data Kependudukan Dan Pencatatan Sipil; dan 
2. Seksi Informasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil. 
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
22 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. 
(6) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(7) Bagan organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB XIII 
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 
Bagian Pertama 
Kedudukan dan Tugas Pokok 
Pasal 33 
(1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pendapatan, pengelolaan keuangan Dan aset daerah. 
(2) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 34 
(1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kebijakan dibidang pengelolaan pendapatan daerah, keuangan daerah, dan aset daerah.
23 
(2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah diatur dengan Peraturan Bupati. 
Bagian Kedua 
Susunan Organisasi 
Pasal 35 
(1) Susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah, terdiri dari : 
a. Kepala Dinas ; 
b. Sekretariat, membawahkan : 
1. Subbagian Program; 
2. Subbagian Keuangan; dan 
3. Subbagian Umum. 
c. Bidang Pendapatan, membawahkan : 
1. Seksi Perencanaan Dan Penetapan Pendapatan Daerah; 
2. Seksi Penagihan Dan Keberatan; dan 
3. Seksi Pendapatan Dana Perimbangan Dan Pendapatan Lain – lain. 
d. Bidang Anggaran, membawahkan : 
1. Seksi Perencanaan Anggaran; 
2. Seksi Otorisasi Anggaran; dan 
3. Seksi Pengendalian Anggaran. 
e. Bidang Perbendaharaan Dan Pengelolaan Belanja, membawahkan : 
1. Seksi Pengelolaan Belanja Tak Langsung Dan Pembiayaan; 
2. Seksi Pengelolaan Belanja Langsung; dan 
3. Seksi Perbendaharaan. 
f. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan : 
1. Seksi Verifikasi; 
2. Seksi Akuntansi, Pengelolaan Utang Dan Piutang; dan 
3. Seksi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah. 
g. Bidang Aset Daerah, membawahkan : 
1. Seksi Pendataan Dan Inventarisasi ; 
2. Seksi Pengelolaan Aset Daerah; dan 
3. Seksi Penilaian Dan Pengawasan. 
h. UPTD. 
i. Kelompok Jabatan Fungsional. 
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
24 
(3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 
(5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. 
(6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 
(7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 
(8) Bagan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 
BAB XIV 
TATA KERJA 
Pasal 36 
Setiap pimpinan unit organisasi dan tenaga fungsional dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan. 
Pasal 37 
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit organisasi dan tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik secara vertikal maupun horizontal. 
Pasal 38 
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin, membimbing, mengawasi, dan memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan, dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
25 
Pasal 39 
Setiap unsur pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. 
BAB XV 
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS 
Pasal 40 
(1) UPTD dapat dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. 
(2) Ketentuan mengenai nomenklatur, jumlah, jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPTD diatur dengan Peraturan Bupati. 
BAB XVI 
KETENTUAN LAIN-LAIN 
Pasal 41 
Eselon jabatan struktural pada Dinas Daerah berpedoman pada ketentuan peraturan perundang – undangan. 
Pasal 42 
Evaluasi terhadap Peraturan Daerah ini dapat dilaksanakan 1 (satu) tahun setelah Peraturan Daerah ini ditetapkan dan dilaksanakan. 
BAB XVII 
KETENTUAN PERALIHAN 
Pasal 43 
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, pejabat yang diangkat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 ) tetap menduduki jabatan sampai dengan diangkatnya pejabat baru.
26 
BAB XVIII 
KETENTUAN PENUTUP 
Pasal 44 
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 ) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 
Pasal 45 
Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 
Pasal 46 
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Blora. 
Ditetapkan di Blora 
pada tanggal 25 Pebruari 2011 
BUPATI BLORA, 
Cap. ttd. 
DJOKO NUGROHO 
Diundangkan di Blora 
pada tanggal 
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2011 NOMOR 13 
Sesuai dengan aslinya 
Plt. Kepala Bagian Hukum 
Setda Kabupaten Blora 
AKHMAD KAIDAR ALI, SH, MH 
Pembina 
NIP. 19610103 198608 1 001 
Kabid. Pelayanan Informasi dan 
Pengaduan pada BPPT Kab. Blora 
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLORA, 
Cap.ttd 
BAMBANG SULISTYA
27 
PENJELASAN 
ATAS 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA 
NOMOR 13 TAHUN 2011 
TENTANG 
ORGANISASI DAN TATA KERJA 
DINAS DAERAH KABUPATEN BLORA 
I. UMUM. 
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Bupati dibantu oleh perangkat daerah antara lain Dinas Daerah yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang bertugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan otonomi daerah dan tugas pembantuan. Pembentukan Dinas Daerah dilaksanakan dalam rangka penerapan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi antar perangkat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 
Penataan kembali organisasi perangkat daerah di Kabupaten Blora dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah yang mengatur mengenai organisasi dan tata kerja perangkat daerah di Kabupaten Blora. Dengan pelaksanaan penataan organisasi tersebut diharapkan mampu mewujudkan perangkat daerah yang efektif, efisien, rasional dan proporsional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah. 
II. PASAL DEMI PASAL 
Pasal 1 
Cukup jelas. 
Pasal 2 
Cukup jelas. 
Pasal 3 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “melalui” adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 4 
Cukup jelas.
28 
Pasal 5 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 6 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 7 
Cukup jelas. 
Pasal 8 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas.
29 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 9 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 10 
Cukup jelas. 
Pasal 11 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 12 
Ayat (1) 
Cukup jelas.
30 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 13 
Cukup jelas. 
Pasal 14 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 15 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 16 
Cukup jelas. 
Pasal 17 
Ayat (1) 
Cukup jelas.
31 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 18 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 19 
Cukup jelas. 
Pasal 20 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas.
32 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 21 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 22 
Cukup jelas. 
Pasal 23 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Pasal 24 
Ayat (1) 
Cukup jelas.
33 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 25 
Cukup jelas. 
Pasal 26 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 27 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 28 
Cukup jelas. 
Pasal 29 
Ayat (1) 
Cukup jelas.
34 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Pasal 30 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 31 
Cukup jelas. 
Pasal 32 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas.
35 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Pasal 33 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. 
Pasal 34 
Cukup jelas. 
Pasal 35 
Ayat (1) 
Cukup jelas. 
Ayat (2) 
Cukup jelas. 
Ayat (3) 
Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. 
Ayat (4) 
Cukup jelas. 
Ayat (5) 
Cukup jelas. 
Ayat (6) 
Cukup jelas. 
Ayat (7) 
Cukup jelas. 
Ayat (8) 
Cukup jelas. 
Pasal 36 
Cukup jelas. 
Pasal 37 
- Yang dimaksud dengan “koordinasi” adalah peran serta para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi perangkat daerah sesuai dengan lingkup kewenangannya, baik lintas sektor maupun antar strata pemerintah. 
- Yang dimaksud dengan “integrasi” adalah penyelenggaraan fungsi- fungsi pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam suatu organisasi perangkat daerah.
36 
- Yang dimaksud dengan “sinkronisasi” adalah konsistensi dalam penyusunan prosedur pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi perangkat daerah sesuai dengan norma, prinsip dan standar yang berlaku. 
- Yang dimaksud dengan “simplifikasi” adalah penyederhanaan prosedur pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi perangkat daerah yang efektif, rasional dan proporsional. 
Pasal 38 
Cukup jelas. 
Pasal 39 
Cukup jelas. 
Pasal 40 
Cukup jelas. 
Pasal 41 
Cukup jelas. 
Pasal 42 
Cukup jelas. 
Pasal 43 
Cukup jelas. 
Pasal 44 
Cukup jelas. 
Pasal 45 
Cukup jelas. 
Pasal 46 
Cukup jelas. 
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 13

More Related Content

What's hot

Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...
Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...
Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...
RendyTa Zha
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Ade Suerani
 
Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011
vozol
 

What's hot (19)

Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008
 
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
 
Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
 
Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...
Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...
Perda no 28_tahun_2007_tentang_pembentukan_organisasi_dinas_pendidikan_nasion...
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
 
Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011Permen no.57 th_2011
Permen no.57 th_2011
 
Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan ...
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Pergub tgupp
Pergub tguppPergub tgupp
Pergub tgupp
 
Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawas...
Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawas...Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawas...
Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawas...
 
Keputusan Presiden No. 25 Tahun 1995
Keputusan Presiden No. 25 Tahun 1995Keputusan Presiden No. 25 Tahun 1995
Keputusan Presiden No. 25 Tahun 1995
 
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
PERDA NOMOR 3 PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
 
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
 
Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015Pma nomor 56 tahun 2015
Pma nomor 56 tahun 2015
 
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
PERDA NOMOR 4 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
 

Similar to PERDA Dinas daerah

2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setda2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setda
PA_Klaten
 
Pp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerah
Pp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerahPp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerah
Pp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerah
Abdul Rohman
 
Permensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journalPermensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journal
IdnJournal
 
2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpol2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpol
PA_Klaten
 
Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007
PMPK
 

Similar to PERDA Dinas daerah (20)

Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
 
PERDA Lemtekda
PERDA LemtekdaPERDA Lemtekda
PERDA Lemtekda
 
BAGAN ORGANISASI Setda dan setwan
BAGAN ORGANISASI Setda dan setwanBAGAN ORGANISASI Setda dan setwan
BAGAN ORGANISASI Setda dan setwan
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
 
2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setda2012 Perda sot setda
2012 Perda sot setda
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
 
PERDA Kecamatan dan kelurahan
PERDA Kecamatan dan kelurahan PERDA Kecamatan dan kelurahan
PERDA Kecamatan dan kelurahan
 
Pp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerah
Pp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerahPp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerah
Pp 41 2007 organisasi perangkat daerah Pemernitah daerah
 
Permensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journalPermensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journal
 
2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpol2012 Perda sot kesbangpol
2012 Perda sot kesbangpol
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
PERDA Satpol pp new
PERDA Satpol pp newPERDA Satpol pp new
PERDA Satpol pp new
 
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
RANCANGAN PENGGANTI PP NO. 41 TAHUN 2007
 
Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007
 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
 
Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007Pp 38 Tahun 2007
Pp 38 Tahun 2007
 
Tusi bkd2 revisi..
Tusi bkd2 revisi..Tusi bkd2 revisi..
Tusi bkd2 revisi..
 
perbup-no-43-tahun-2016 DINSOS.pdf
perbup-no-43-tahun-2016 DINSOS.pdfperbup-no-43-tahun-2016 DINSOS.pdf
perbup-no-43-tahun-2016 DINSOS.pdf
 

More from Jhon Blora

More from Jhon Blora (20)

Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
 
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptanPp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
 
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
 
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
 
Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014
 
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
 
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
 
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
 
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranPermenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakP.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
 
Data sosial kehutanan
Data sosial kehutananData sosial kehutanan
Data sosial kehutanan
 
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan dasData rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
 
Data umum
Data umumData umum
Data umum
 
Data pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanData pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutan
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
meirahayu651
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
InnesKana26
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Obat Telat Bulan Di Bandung
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
buktifisikskp23
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (20)

Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxTUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
 

PERDA Dinas daerah

  • 1. 1 BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, Bupati dibantu oleh perangkat daerah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah yang bertugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan otonomi daerah dan tugas pembantuan yang diwadahi dalam Dinas Daerah; b. bahwa dalam rangka optimalisasi perangkat daerah dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka susunan organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2008 perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora; Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 2. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 );
  • 2. 2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang- undangan; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blora ( Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 );
  • 3. 3 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BLORA dan BUPATI BLORA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BLORA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Blora. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Blora. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Blora. 5. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Blora. 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis Dinas Daerah. 7. Eselon adalah tingkatan jabatan Struktural. 8. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan ketrampilan serta bersifat mandiri untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Dinas Daerah yang terdiri dari : a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga; b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan; d. Dinas Kehutanan; e. Dinas Pekerjaan Umum;
  • 4. 4 f. Dinas Perhubungan,Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika; g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah; h. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial; i. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral; j. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil; dan k. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah. BAB III DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 3 (1) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pendidikan, pemuda dan olah raga. (2) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 (1) Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pendidikan pemuda dan olah raga. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum.
  • 5. 5 c. Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan : 1. Seksi Kurikulum Dan Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar; 2. Seksi Kesiswaan Pendidikan Dasar; dan 3. Seksi Sarana Prasarana. d. Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan : 1. Seksi Kurikulum Dan Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah; 2. Seksi Kesiswaan Pendidikan Menengah; dan 3. Seksi Sarana Prasarana. e. Bidang Pendidikan Non Formal Dan Informal, membawahkan : 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; 2. Seksi Taman Kanak-kanak; dan 3. Seksi Pendidikan Masyarakat. f. Bidang Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, membawahkan : 1. Seksi Administrasi Mutasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan; 2. Seksi Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan; dan 3. Seksi Disiplin, Kesejahteraan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. g. Bidang Pemuda Dan Olah Raga, membawahkan 1. Seksi Pemuda 2. Seksi Olah Raga 3. Seksi Sarana Prasarana h. UPTD; i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
  • 6. 6 (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV DINAS KESEHATAN Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 6 (1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang kesehatan. (2) Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 7 (1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Kesehatan diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 8 (1) Susunan organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program ; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum.
  • 7. 7 c. Bidang Pelayanan Kesehatan, Pengawasan Obat Dan Makanan, membawahkan : 1. Seksi Pelayanan Kesehatan; 2. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat; dan 3. Seksi Pengawasan Obat Dan Makanan. d. Bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, membawahkan : 1. Seksi Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit; 2. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman; dan 3. Seksi Surveilans Dan Imunisasi. e. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, membawahkan : 1. Seksi Kesehatan Keluarga; 2. Seksi Gizi; dan 3. Seksi Promosi Kesehatan. f. Bidang Sumberdaya Kesehatan, membawahkan : 1. Seksi Pengembangan Tenaga Kesehatan; 2. Seksi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan; dan 3. Seksi Akreditasi Dan Perijinan. g. UPTD; h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
  • 8. 8 (8) Bagan organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 9 (1) Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan. (2) Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan sebagaimana dimaksud ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 10 (1) Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 11 (1) Susunan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan Dan Perikanan, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura, membawahkan : 1. Seksi Produksi dan Perlindungan Tanaman; 2. Seksi Sarana Prasarana, Pengelolaan Lahan Dan Air; dan 3. Seksi Pengembangan Kelembagaan, Pemasaran Dan Teknologi.
  • 9. 9 d. Bidang Perkebunan, membawahkan : 1. Seksi Produksi Dan Perlindungan Tanaman; 2. Seksi Sarana Dan Prasarana; dan 3. Seksi Pengembangan Kelembagaan Dan Pemasaran. e. Bidang Peternakan, membawahkan : 1. Seksi Produksi Peternakan; 2. Seksi Usaha Peternakan; dan 3. Seksi Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. f. Bidang Perikanan, membawahkan : 1. Seksi Produksi Dan Pemasaran; dan 2. Seksi Sarana Prasarana Dan Kelembagaan. g. Bidang Penyuluhan Dan Informasi, membawahkan : 1. Seksi Penyuluhan; 2. Seksi Data Dan Informasi; dan 3. Seksi Sumber Daya Manusia Dan Kelembagaan. h. UPTD; i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
  • 10. 10 BAB VI DINAS KEHUTANAN Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 12 (1) Dinas Kehutanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang kehutanan. (2) Dinas Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 13 (1) Dinas Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kehutanan. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Kehutanan diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 14 (1) Susunan organisasi Dinas Kehutanan terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, membawahkan : 1. Seksi Rehabilitasi Lahan; 2. Seksi Pembibitan Dan Perbenihan Tanaman Hutan; dan 3. Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dan Sistem Informasi Kehutanan. d. Bidang Pengendalian Dan Pengawasan Pengelolaan Hutan, membawahkan : 1. Seksi Pengembangan Dan Pengendalian Hutan Rakyat; 2. Seksi Produksi Dan Provisi Sumber Daya Hutan; dan 3. Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan.
  • 11. 11 e. Bidang Perlindungan Dan Pengembangan Usaha Kehutanan, membawahkan: 1. Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan Dan Konservasi Sumber daya Alam; 2. Seksi Pembinaan Dan Perijinan Industri Hasil Hutan; dan 3. Seksi Bina Lembaga Dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan. f. UPTD; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VII DINAS PEKERJAAN UMUM Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 15 (1) Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pekerjaan umum.
  • 12. 12 (2) Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 16 (1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pekerjaan Umum diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 17 (1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Bina Marga, membawahkan : 1. Seksi Pembangunan Jalan Dan Jembatan; 2. Seksi Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan; dan 3. Seksi Administrasi Dan BinaTeknik. d. Bidang Cipta Karya, membawahkan : 1. Seksi Perumahan; 2. Seksi Tata Bangunan Dan Lingkungan; dan 3. Seksi Sarana Prasarana Permukiman. e. Bidang Sumber Daya Air, membawahkan : 1. Seksi Pengembangan Dan Bina Teknis; 2. Seksi Irigasi Dan Air Baku; dan 3. Seksi Sungai Dan Waduk. f. Bidang Kebersihan Dan Pertamanan, membawahkan : 1. Seksi Kebersihan Dan Pengelolaan Sampah; 2. Seksi Pertamanan Dan Pemakaman; dan 3. Seksi Penerangan Jalan Umum. g. Bidang Tata Ruang, membawahkan : 1. Seksi Perencanaan Tata Ruang; 2. Seksi Pengawasan Dan Pengendalian Ruang; dan 3. Seksi Pembinaan Dan Pengendalian Lahan.
  • 13. 13 h. UPTD; i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VIII DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KEBUDAYAAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 18 (1) Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang perhubungan, pariwisata, kebudayaan, komunikasi dan informatika. (2) Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
  • 14. 14 Pasal 19 (1) Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perhubungan, pariwisata, kebudayaan, komunikasi dan informatika. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 20 (1) Susunan organisasi Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Teknik Kendaraan Dan Perbengkelan, membawahkan : 1. Seksi Pengujian Kendaraan; dan 2. Seksi Perbengkelan. d. Bidang Lalu Lintas Dan Angkutan, membawahkan : 1. Seksi Lalu Lintas; dan 2. Seksi Angkutan. e. Bidang Pariwisata, membawahkan : 1. Seksi Usaha Dan Pengembangan; dan 2. Seksi Promosi Dan Pemasaran. f. Bidang Kebudayaan, membawahkan : 1. Seksi Budaya, Seni Dan Film; dan 2. Seksi Kesejarahan Dan Kepurbakalaan. g. Bidang Pos, Telekomunikasi Dan Telematika, membawahkan : 1. Seksi Pos Dan Telekomunikasi; dan 2. Seksi Telematika. h. Bidang Sarana Komunikasi Dan Desiminasi Informasi, membawahkan : 1. Seksi Sarana Komunikasi; dan 2. Seksi Desiminasi Informasi.
  • 15. 15 i. UPTD; j. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin, oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi Dan Informatika sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IX DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 21 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, dan usaha mikro, kecil dan menengah. (2) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
  • 16. 16 Pasal 22 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 23 (1) Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Perindustrian, membawahkan : 1. Seksi Agro, Kimia Dan Hasil Hutan; 2. Seksi Alat Transportasi, Elektronik Dan Aneka; dan 3. Seksi Logam Dan Mesin. d. Bidang Perdagangan, membawahkan : 1. Seksi Usaha Dan Sarana Perdagangan; 2. Seksi Kelembagaan Perdagangan; dan 3. Seksi Pengawasan Perdagangan Dan Perlindungan Konsumen. e. Bidang Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, membawahkan: 1. Seksi Bina Usaha Koperasi; 2. Seksi Kelembagaan Dan Pengawasan Koperasi; dan 3. Seksi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. f. Bidang Pengelolaan Pasar, membawahkan membawahkan : 1. Seksi Pengawasan Dan Pengendalian; 2. Seksi Sarana Dan Pemeliharaan Pasar; dan 3. Seksi Kebersihan Dan Penataan Pasar. g. UPTD. h. Kelompok Jabatan Fungsional.
  • 17. 17 (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB X DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN SOSIAL Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 24 (1) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang tenaga kerja, transmigrasi dan sosial. (2) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
  • 18. 18 Pasal 25 (1) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang tenaga kerja, transmigrasi dan sosial. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 26 (1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, membawahkan : 1. Seksi Pelatihan Tenaga Kerja; 2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan 3. Seksi Transmigrasi. d. Bidang Hubungan Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahkan : 1. Seksi Hubungan Industrial Dan Persyaratan Kerja; dan 2. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan. e. Bidang Kesejahteraan Sosial, membawahkan : 1. Seksi Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial; dan 2. Seksi Pengembangan Potensi, Kesetiakawanan Dan Bantuan Sosial. f. UPTD. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
  • 19. 19 (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB XI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 27 (1) Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang energi dan sumber daya mineral. (2) Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 28 (1) Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang energi dan sumber daya mineral. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral diatur dengan Peraturan Bupati.
  • 20. 20 Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 29 (1) Susunan organisasi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Pertambangan, Minyak Dan Gas Bumi, membawahkan : 1. Seksi Pelayanan Pertambangan; dan 2. Seksi Minyak Dan Gas Bumi. d. Bidang Geologi Dan Sumber Daya Mineral, membawahkan : 1. Seksi Geologi; dan 2. Seksi Sumber Daya Mineral. e. Bidang Ketenagalistrikan Dan Energi, membawahkan ; 1. Seksi Pengusahaan Listrik Dan Energi; dan 2. Seksi Pengembangan Dan Pemanfaatan Energi. f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan organisasi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
  • 21. 21 BAB XII DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 30 (1) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang kependudukan dan pencatatan sipil. (2) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 31 (1) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 32 (1) Susunan organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Pendaftaran Penduduk, membawahkan : 1. Seksi Mutasi Dan Perkembangan Penduduk; dan 2. Seksi Penerbitan Kartu Keluarga Dan Kartu Tanda Penduduk. d. Bidang Pencatatan Sipil, membawahkan : 1. Seksi Kelahiran Dan Kematian; dan 2. Seksi Perkawinan Dan Perceraian, Pengakuan Dan Pengesahan Anak. e. Bidang Data dan Informasi, membawahkan : 1. Seksi Pengelolaan Data Kependudukan Dan Pencatatan Sipil; dan 2. Seksi Informasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil. f. Kelompok Jabatan Fungsional.
  • 22. 22 (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB XIII DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 33 (1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pendapatan, pengelolaan keuangan Dan aset daerah. (2) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 34 (1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kebijakan dibidang pengelolaan pendapatan daerah, keuangan daerah, dan aset daerah.
  • 23. 23 (2) Ketentuan mengenai penjabaran tugas pokok, fungsi dan uraian tugas pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 35 (1) Susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah, terdiri dari : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum. c. Bidang Pendapatan, membawahkan : 1. Seksi Perencanaan Dan Penetapan Pendapatan Daerah; 2. Seksi Penagihan Dan Keberatan; dan 3. Seksi Pendapatan Dana Perimbangan Dan Pendapatan Lain – lain. d. Bidang Anggaran, membawahkan : 1. Seksi Perencanaan Anggaran; 2. Seksi Otorisasi Anggaran; dan 3. Seksi Pengendalian Anggaran. e. Bidang Perbendaharaan Dan Pengelolaan Belanja, membawahkan : 1. Seksi Pengelolaan Belanja Tak Langsung Dan Pembiayaan; 2. Seksi Pengelolaan Belanja Langsung; dan 3. Seksi Perbendaharaan. f. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan : 1. Seksi Verifikasi; 2. Seksi Akuntansi, Pengelolaan Utang Dan Piutang; dan 3. Seksi Penyusunan Laporan Keuangan Daerah. g. Bidang Aset Daerah, membawahkan : 1. Seksi Pendataan Dan Inventarisasi ; 2. Seksi Pengelolaan Aset Daerah; dan 3. Seksi Penilaian Dan Pengawasan. h. UPTD. i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
  • 24. 24 (3) Bidang – bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Subbagian – Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi - seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing - masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (8) Bagan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB XIV TATA KERJA Pasal 36 Setiap pimpinan unit organisasi dan tenaga fungsional dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan. Pasal 37 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit organisasi dan tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik secara vertikal maupun horizontal. Pasal 38 Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin, membimbing, mengawasi, dan memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan, dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 25. 25 Pasal 39 Setiap unsur pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. BAB XV UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 40 (1) UPTD dapat dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. (2) Ketentuan mengenai nomenklatur, jumlah, jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPTD diatur dengan Peraturan Bupati. BAB XVI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 41 Eselon jabatan struktural pada Dinas Daerah berpedoman pada ketentuan peraturan perundang – undangan. Pasal 42 Evaluasi terhadap Peraturan Daerah ini dapat dilaksanakan 1 (satu) tahun setelah Peraturan Daerah ini ditetapkan dan dilaksanakan. BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 43 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, pejabat yang diangkat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 ) tetap menduduki jabatan sampai dengan diangkatnya pejabat baru.
  • 26. 26 BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 44 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 ) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 45 Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 46 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Blora. Ditetapkan di Blora pada tanggal 25 Pebruari 2011 BUPATI BLORA, Cap. ttd. DJOKO NUGROHO Diundangkan di Blora pada tanggal LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2011 NOMOR 13 Sesuai dengan aslinya Plt. Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Blora AKHMAD KAIDAR ALI, SH, MH Pembina NIP. 19610103 198608 1 001 Kabid. Pelayanan Informasi dan Pengaduan pada BPPT Kab. Blora SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLORA, Cap.ttd BAMBANG SULISTYA
  • 27. 27 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BLORA I. UMUM. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Bupati dibantu oleh perangkat daerah antara lain Dinas Daerah yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang bertugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan otonomi daerah dan tugas pembantuan. Pembentukan Dinas Daerah dilaksanakan dalam rangka penerapan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi antar perangkat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penataan kembali organisasi perangkat daerah di Kabupaten Blora dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah yang mengatur mengenai organisasi dan tata kerja perangkat daerah di Kabupaten Blora. Dengan pelaksanaan penataan organisasi tersebut diharapkan mampu mewujudkan perangkat daerah yang efektif, efisien, rasional dan proporsional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “melalui” adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 Cukup jelas.
  • 28. 28 Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas.
  • 29. 29 Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 9 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 12 Ayat (1) Cukup jelas.
  • 30. 30 Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 15 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Ayat (1) Cukup jelas.
  • 31. 31 Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 18 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas.
  • 32. 32 Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 21 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Pasal 24 Ayat (1) Cukup jelas.
  • 33. 33 Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 25 Cukup jelas. Pasal 26 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 27 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 28 Cukup jelas. Pasal 29 Ayat (1) Cukup jelas.
  • 34. 34 Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Pasal 30 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 31 Cukup jelas. Pasal 32 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas.
  • 35. 35 Ayat (7) Cukup jelas. Pasal 33 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “ melalui “ adalah bahwa Kepala Dinas bukan berarti merupakan bawahan Sekretaris Daerah, namun secara Struktural Kepala Dinas berada langsung di bawah Bupati dan secara administrasi melalui Sekretaris Daerah. Pasal 34 Cukup jelas. Pasal 35 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugas secara administrasi dikoordinasikan oleh Sekretaris. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7) Cukup jelas. Ayat (8) Cukup jelas. Pasal 36 Cukup jelas. Pasal 37 - Yang dimaksud dengan “koordinasi” adalah peran serta para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi perangkat daerah sesuai dengan lingkup kewenangannya, baik lintas sektor maupun antar strata pemerintah. - Yang dimaksud dengan “integrasi” adalah penyelenggaraan fungsi- fungsi pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam suatu organisasi perangkat daerah.
  • 36. 36 - Yang dimaksud dengan “sinkronisasi” adalah konsistensi dalam penyusunan prosedur pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi perangkat daerah sesuai dengan norma, prinsip dan standar yang berlaku. - Yang dimaksud dengan “simplifikasi” adalah penyederhanaan prosedur pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi perangkat daerah yang efektif, rasional dan proporsional. Pasal 38 Cukup jelas. Pasal 39 Cukup jelas. Pasal 40 Cukup jelas. Pasal 41 Cukup jelas. Pasal 42 Cukup jelas. Pasal 43 Cukup jelas. Pasal 44 Cukup jelas. Pasal 45 Cukup jelas. Pasal 46 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 13