Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017Muh Saleh
Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data / informasi kesehatan yang ringkas dan praktis. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyusun informasi ringkas dalam bentuk booklet yang menyajikan Data kesehatan Tahun 2017
Paket informasi ini disusun dengan Judul “Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017”.
Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017Muh Saleh
Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data / informasi kesehatan yang ringkas dan praktis. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyusun informasi ringkas dalam bentuk booklet yang menyajikan Data kesehatan Tahun 2017
Paket informasi ini disusun dengan Judul “Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017”.
Provinsi Sulawesi Barat menuju Universal Coverage Tahun 2017Muh Saleh
Paparan Gubernur Sulawesi Barat pada acara Rapat Koordinasi Provinsi Sulawesi Barat menuju Universal Coverage Tahun 2017 yang dilaksanakan di Hotel dMaleo Mamuju pada tanggal 29 Agustus 2016
Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015Muh Saleh
Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data / informasi kesehatan yang ringkas dan praktis. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyusun informasi ringkas dalam bentuk booklet yang menyajikan Data kesehatan Tahun 2014
Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015
RAD Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 - 2019Muh Saleh
Pembangunan ketahanan pangan dan gizi di Sulawesi Barat harus dipandang sebagai bagian yang tidak terlepas dari wawasan nasional. Sulawesi Barat sebagai provinsi dengan penduduk sekitar 1.258.090 jiwa dengan luas wilayah 16.937,16 kilometer persegi, ketahanan pangan dan gizi merupakan agenda penting di dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan Ketahanan Pangan dan Gizi di Sulawesi Barat sebagai wilayah yang surplus pangan telah menjadi tolok ukur keberhasilan ketahanan pangan dan gizi nasional. Oleh karena itu Pemerintah Sulawesi Barat harus terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan dan gizi melalui program-program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Multisektor Tahun 2015 – 2019 Provinsi Sulawesi Barat ini diharapkan dapat memantapkan ketahanan pangan dan gizi, melalui: (1) meningkatkan status gizi masyarakat dengan memprioritaskan pada penurunan prevalensi gizi buruk dan kurang anak balita menjadi 25% Persen pada tahun 2019, (2) mempertahankan dan meningkatkan produksi pangan berbasis kemandirian untuk menyediakan ketersediaan energi perkapita minimal 2200 Kilokalori/hari, dan penyediaan protein perkapita minimal 57 Gram/hari, (3) meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi seimbang dengan kecukupan energi minimal 3763 kkal/hari dan protein sebesar 97,82 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mendekati 100 pada tahun 2019, (4) meningkatkan keamanan, mutu dan hygiene pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan.
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 – 2019 diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten dalam melaksanakan pembangunan periode 2015 - 2019. Kebijakan RAD Pangan dan gizi 2015 - 2019 berisi 5 (lima) strategi utama yaitu (1) Pengelolaan Ketersediaan Pangan, (2) Pengelolaan Keterjangkauan Pangan, (3) Pengelolaan Pemanfaatan Pangan, (4) Penguatan Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan, dan (5) Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangan. Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 2015 - 2019 juga telah mengakomodir keterlibatan dari seluruh elemen bangsa yang dijabarkan dalam matriks Program Rencana Aksi Nasional Pembangunan Pangan dan Gizi 2015 - 2019. Dengan demikian, diharapkan Kebijakan Strategis. Pangan dan Gizi 2015 - 2019 dapat memberikan daya ungkit dan dorongan yang kuat bagi pembangunan nasional pangan dan gizi.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015Muh Saleh
Profil Kesehatan 2015 yang berbasis data terpilah menurut jenis kelamin. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2015 adalah gambaran situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama tahun 2015 . Data dan informasi yang termuat antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat ini disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat
bisa dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2015 telah dilakukan selama tahun 2015 dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi perwujudan menuju Sulawesi Barat yang sejahtera dan Malaqbi.
Profil Kesehatan ini memuat informasi penting tentang berbagai capaian program dan kegiatan pada tahun 2014. Informasi tersebut bisa menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Propinsi Sulawesi Barat. Data yang digunakan dalam proses penyusunan buku profil kesehatan ini bersumber dari berbagai sektor baik sektor kesehatan maupun sektor di luar kesehatan. Data dan informasi yang disajikan masih terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi tepat waktu, sehingga masih ada beberapa tabel yang belum terisi. Namun dengan segala keterbatasan dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2013 dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan informasi serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 menggambarkan capaian Pembangunan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat sepanjang tahun 2016. Selain itu menerangkan upaya-upaya yang dilakukan serta data-data Sumber Daya Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat menuju Universal Coverage Tahun 2017Muh Saleh
Paparan Gubernur Sulawesi Barat pada acara Rapat Koordinasi Provinsi Sulawesi Barat menuju Universal Coverage Tahun 2017 yang dilaksanakan di Hotel dMaleo Mamuju pada tanggal 29 Agustus 2016
Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015Muh Saleh
Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data / informasi kesehatan yang ringkas dan praktis. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyusun informasi ringkas dalam bentuk booklet yang menyajikan Data kesehatan Tahun 2014
Buku Indikator Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015
RAD Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 - 2019Muh Saleh
Pembangunan ketahanan pangan dan gizi di Sulawesi Barat harus dipandang sebagai bagian yang tidak terlepas dari wawasan nasional. Sulawesi Barat sebagai provinsi dengan penduduk sekitar 1.258.090 jiwa dengan luas wilayah 16.937,16 kilometer persegi, ketahanan pangan dan gizi merupakan agenda penting di dalam pembangunan ekonomi. Keberhasilan Ketahanan Pangan dan Gizi di Sulawesi Barat sebagai wilayah yang surplus pangan telah menjadi tolok ukur keberhasilan ketahanan pangan dan gizi nasional. Oleh karena itu Pemerintah Sulawesi Barat harus terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan dan gizi melalui program-program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) Multisektor Tahun 2015 – 2019 Provinsi Sulawesi Barat ini diharapkan dapat memantapkan ketahanan pangan dan gizi, melalui: (1) meningkatkan status gizi masyarakat dengan memprioritaskan pada penurunan prevalensi gizi buruk dan kurang anak balita menjadi 25% Persen pada tahun 2019, (2) mempertahankan dan meningkatkan produksi pangan berbasis kemandirian untuk menyediakan ketersediaan energi perkapita minimal 2200 Kilokalori/hari, dan penyediaan protein perkapita minimal 57 Gram/hari, (3) meningkatkan keragaman konsumsi pangan perkapita untuk mencapai gizi seimbang dengan kecukupan energi minimal 3763 kkal/hari dan protein sebesar 97,82 gram/hari dan cukup zat gizi mikro, serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mendekati 100 pada tahun 2019, (4) meningkatkan keamanan, mutu dan hygiene pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan.
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Sulawesi Barat 2015 – 2019 diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten dalam melaksanakan pembangunan periode 2015 - 2019. Kebijakan RAD Pangan dan gizi 2015 - 2019 berisi 5 (lima) strategi utama yaitu (1) Pengelolaan Ketersediaan Pangan, (2) Pengelolaan Keterjangkauan Pangan, (3) Pengelolaan Pemanfaatan Pangan, (4) Penguatan Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan, dan (5) Penguatan Koordinasi Ketahanan Pangan. Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 2015 - 2019 juga telah mengakomodir keterlibatan dari seluruh elemen bangsa yang dijabarkan dalam matriks Program Rencana Aksi Nasional Pembangunan Pangan dan Gizi 2015 - 2019. Dengan demikian, diharapkan Kebijakan Strategis. Pangan dan Gizi 2015 - 2019 dapat memberikan daya ungkit dan dorongan yang kuat bagi pembangunan nasional pangan dan gizi.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015Muh Saleh
Profil Kesehatan 2015 yang berbasis data terpilah menurut jenis kelamin. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2015 adalah gambaran situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama tahun 2015 . Data dan informasi yang termuat antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat ini disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat
bisa dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2015 telah dilakukan selama tahun 2015 dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi perwujudan menuju Sulawesi Barat yang sejahtera dan Malaqbi.
Profil Kesehatan ini memuat informasi penting tentang berbagai capaian program dan kegiatan pada tahun 2014. Informasi tersebut bisa menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Propinsi Sulawesi Barat. Data yang digunakan dalam proses penyusunan buku profil kesehatan ini bersumber dari berbagai sektor baik sektor kesehatan maupun sektor di luar kesehatan. Data dan informasi yang disajikan masih terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi tepat waktu, sehingga masih ada beberapa tabel yang belum terisi. Namun dengan segala keterbatasan dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2013 dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan informasi serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 menggambarkan capaian Pembangunan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat sepanjang tahun 2016. Selain itu menerangkan upaya-upaya yang dilakukan serta data-data Sumber Daya Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat
gizi buruk adalah suatu keadaaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) < -3 standar deviasi WHO-NCHS dan atau ditemukan tanda-tanda klinis marasMUS
Bahan Dialog Kalakarya Kesehatan Mamuju November 2015Muh Saleh
Kalakarya Kesehatan adalah Model Intervensi yang dikembangkan dalam penanganan Pada Daerah Bermalasah Kesehatan. Berdasarkan pengalaman Kami Model Intervensi ini sangat efektif dalam Mendorong Aksi Bersama. Merajut Kreativitas menuju Impian
Laporan Analisa Data Puskesmas Bentengrestirohimah
Laporan ini berisi pembahasan mengenai definisi, fungsi, peran, tujuan, struktur, tata kerja, rasio ideal dokter dan pola penyakit di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi, selain itu makalah ini dapat digunakan untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 memuat Teman Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 dan Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Majene Tahun 2017Muh Saleh
Program Prioritas Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi barat tahun 2019 menjelaskan tentang ketersediaan tenaga Kesehatan di kabupaten mamje pada tahun 2017 yang tersebar di Puskesmas dan Rumah Sakit
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
2. i
DAFTAR ISI
Visi, Misi dan Arah Kebijakan
Data Umum Dan Kependudukan
Sarana Kesehatan
Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan
Derajat Kesehatan
Upaya Pelayanan Kesehatan
1
4
19
31
42
48
55
Halaman
3. VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
“ JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA “
MISI PEMBANGUNAN (5) :
1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing
2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan
3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur,
dan Perluasan Partisipasi Publik
4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan
Infrasturktur Strategis yang Berkelanjutan
5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran
Pemuda dan Olahraga Serta Pengembangan Pariwisata dan
Bingkai Kearifan Lokal
1
4. VISI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
“ MASYARAKAT YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT “
MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN (4) :
1. Membangun Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat
2. Menjamin Pelayanan Kesehatan yang Prima
3. Mendukung Sumber Daya Pembangunan Kesehatan
4. Regulator Pembangunan Kesehatan di Jawa Barat
2
5. ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
• Penguatan Pemberdayaan Masyarakat,
Kerjasama dan Kemitraan serta Penyehatan
Lingkungan
Program Promosi Kesehatan
Program Pengembangan Lingkungan
Sehat
• Penguatan Pelayanan Kesehatan,
Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular
dan Tidak Menular, Gangguan Mental serta
Gangguan Gizi
Program Pelayanan Kesehatan
Program Pengendalian Penyakit Menular
dan Tidak Menular
• Penguatan Pembiayaan dan Sumber Daya
Kesehatan
Program Sumber Daya Kesehatan
• Penguatan Manajemen, Regulasi, Sistem
Informasi di Bidang Kesehatan dan Penelitian
Pengembangan Kesehatan
Program Manajemen Kesehatan
3
7. BEKASI
KOTA BEKASI KARAWANG
SUBANG INDRAMAYU
KOTA DEPOK
BOGOR
KOTA BOGOR
PURWAKARTA
CIANJUR
SUKABUMI
KOTA SUKABUMI BANDUNG BARAT
KOTA CIMAHI
KOTA BANDUNG
BANDUNG
GARUT
TASIKMALAYA
KOTA TASIKMALAYA
KOTA BANJAR
CIAMIS
PANGANDARAN
KUNINGAN
CIREBON
KOTA CIREBON
SUMEDANG
MAJALENGKA
U
TB
S
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN/KOTA
PROVINSI JAWA BARAT
INDEKS LOKASI
Luas Wilayah
35.377,76 Km2
Jumlah Penduduk
46.709.569 Jiwa
Kepadatan Penduduk
1.320 Per Km2
Laju Pertumubuhan Penduduk
1.52 %
IPM 2014
68.82
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
4
SEKILAS PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015
9. Persentase Penduduk di Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Jenis Kelamin
6
Tahun 2014 Tahun 2015
10. Piramida Penduduk di Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Rentan Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2015
2.290.744
2.186.834
2.168.261
2.151.996
2.061.245
1.989.751
1.954.760
1.887.013
1.713.679
1.456.391
1.188.751
932.833
658.853
442.218
302.779
294.819 398.436
343.382
470.612
627.650
873.790
1.143.462
1.397.871
1.642.867
1.836.541
1.939.614
1.940.780
2.003.571
2.076.704
2.074.061
2.074.816
2.184.485
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat7
11. Kepadatan Penduduk di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015
8
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
U
12. Persentase Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2015
9
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
13. Laju Pertumbuhan Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
10
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
14. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Maret 2015 – September 2015
11 Sumber : Susenas 2015
15. Grafik Garis Kemiskinan dan Peranan Komoditi Makanan & Non Makanan
Terhadap Garis Kemiskinan
Maret 2015 – September 2015
12
Sumber : Susenas 2015
Kota Desa Kota + Desa
70.33 75.54 72.03
29.67 24.48 27.97
GK Non Makanan
GK Makanan
16. Penduduk yang Memanfaatkan Fasilitasi Pendidikan Dilihat dari APK, APM, dan APS
Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2014
13
21,7
68,55
87,5
106,98
17,48
56,48
79,3
97,6
19,27
65,48
92,84
99,3
17. Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang Melek Huruf
dan Persentase Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2015
14Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
Penduduk Melek Huruf
> 10 Thn 98,22 %
Penduduk Tidak Melek Huruf > 10 Thn
1,78 %
19. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) & Angka Harapan Hidup (AHH)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2014
Menggunakan Perhitungan Metode Baru
16Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
20. Indeks Pembangunan Manusia dengan Perhitungan Metode Baru
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
17
U
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
21. 18
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
Angka Harapan Hidup Berdasarkan Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
U
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
U
23. Jumlah Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2015
19Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
24. 20 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Rasio Puskesmas Terhadap Wilayah Administrasi dan Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2015
25. 21Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Puskesmas di Jawa Barat 1.050
u
Sebaran Puskesmas di Kabupaten – Kota se Jawa Barat
Tahun 2015
26. 22 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Rumah Sakit Berdasarkan Kepemilikan dan Jenis RS di Kabupaten – Kota se
Jawa Barat Tahun 2015
5 3
42
14
2
250
316
RS Khusus
RS Umum
27. 23Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sebaran RS di Kabupaten – Kota se Jawa Barat
Tahun 2015
Rumah Sakit di Jawa Barat 316
u
28. 24 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit Umum dan Khusus
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 – 2015
29. 25Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Lainnya
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Praktek Perorangan Bidan
Praktek Perorangan Dokter Gigi
Praktek Perorangan Dokter Umum
Balai Pengobatan/Klinik
Puskesmas
16,3425,22
38,78
4,71
4,96
30. Pratama
46,71 %
Mandiri
5,71 %
Purnama
12,96 %
Madya
35, 16 %
26
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Desa Siaga Aktif
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Desa Siaga Aktif
Jawa Barat : 5.842
• Pratama :2.729
• Madya : 20.54
• Purnama : 757
• Mandiri : 302
434
418
386
384
376
360
351
341
317
309
283
280
265
253
187
165
150
139
93
69
68
63
56
33
26
22
15
31. 27Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sebaran Persentase Desa Siaga Aktif
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
Desa Siaga Aktif Jabar 97,99 %
32. 28
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Persentase Strata Posyandu Aktif
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Posyandu Aktif di Jawa Barat
23.062
Rasio Posyandu terhadap
desa/keluarahan 8.49 %
Mandiri
11,19 %
Purnama
34,38 %
Pratama
7,27 %
Madya
47,16 %
34. 30
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.064
1.284
8.099
36. 31
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Proporsi Kelompok Tenaga Kesehatan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
47,38 %
22,07 %
12,82 %
6,11 %
4,72 %
2,50 %
2,48 %
0,81 %
1,10 %
38. 33
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Rasio Tenaga Kesehatan dan Rasio Berdasarkan Jenis Tenaga Kesehatan
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
39. 34 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
Sebaran Rasio Dokter Umum Terhadap 100.000 Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Rasio Dokter Umum :
K
1 - 3
4 - 8
9 - 12
Rasio Dokter Umum Jabar 10, 21/100.000 Penduduk
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
40. 35Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
Rasio Bidan :
K14 - 30
31- 50
51 - 100
Rasio Bidan Jabar 33,4/100.000 Penduduk
Sebaran Rasio Bidan Terhadap 100.000 Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
41. 36 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Rasio Perawat :
K
11 - 71
72- 146
147 - 378
Rasio Perawat Jabar 57,87/100.000 Penduduk
Sebaran Rasio Perawat Terhadap 100.000 Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
42. 37Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sebaran Rasio Dokter Spesialis Terhadap 100.000 Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
Rasio Dokter Spesialis :
K
1 - 7
8 - 31
32 - 53
Rasio Dokter Spesialis Jabar 11,43/100.000 Penduduk
43. 38
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Rasio Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah Puskesmas
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
44. 39
JUMLAH PUSKESMAS DI KABUPATEN/KOTA
DENGAN KATEGORI SDM KESEHATAN LEBIH, CUKUP, KURANG
DI JAWA BARAT TAHUN 2015
(Berdasarkan PERMENKES 75 Tahun 2014)
89
406
622
475
377
512
695
481
332
441
497
318
154
116
508
321
494
660
524
151 114
425
561
34 38 79 62
Dokter Dokter Gigi Sarjana Kesehatan
Masyarakat
Bidan Puskesmas Perawat Tenaga Gizi Tenaga
Laboratorium
Kefarmasian Sanitarian
PUSKESMAS DENGAN KATEGORI JUMLAH SDM KESEHATAN LEBIH
PUSKESMAS DENGAN KATEGORI JUMLAH SDM KESEHATAN CUKUP
PUSKESMAS DENGAN KATEGORI JUMLAH SDM KESEHATAN KURANG
Sumber : Bidang Regulasi dan Kebijakan Kesehatan Prov. Jawa Barat
45. 40 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Dokter Spesialis Dasar dan Penunjang
di RSUD Jawa Barat Tahun 2015
83
91
105 109
58 59
39
17
23
dr. Spesialis
Bedah
dr. Spesialis
Penyakit
Dalam
dr. Spesialis
Kesehatan
Anak
dr. Spesialis
Obstetri &
Ginekologi
dr. Spesialis
Radiologi
dr. Spesialis
Anesthesi
dr. Spesialis
Patologi
Klinik
dr. Spesialis
Patologi
Anatomi
dr. Spesialis
Rehabilitasi
Medik
46. 41
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
48. 42
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Anggaran Pembangunan Kesehatan Menurut Sumber Anggaran
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
SUMBER
Anggaran (Rp) Tahun
2013 2014 2015
APBD Rp. 390,378,006,608 Rp. 478,311,998,342 Rp. 507,284,125,300
BL Rp. 75,654,839,471 Rp. 105,999,676,232 Rp. 109,546,291,271
BTL Rp. 46,186,661,377 Rp. 369,812,322,110 Rp. 45,318,011,089
BANKEU Rp. 268,536,505,760 Rp. 2,500,000,000 Rp. 352,419,822,940
APBN Rp. 251,588,572,522 Rp. 267,411,482,682 Rp. 290,199,982,000
DEKON Rp. 35,551,448,000 Rp. 74,798,849,000 Rp. 49,841,792,000
DAK Rp. 216,037,124,522 Rp.192,612,633,682 Rp. 240,358,190,000
PHLN Rp. 21,947,605,635 Rp. 13,576,218,685 Rp. 33,373,160,744
TOTAL ANGGARAN Rp. 641,966,579,130 Rp. 745,723,481,024 Rp. 797,484,107,300
49. 43
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Proporsi Anggaran APBD Kesehatan
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 - 2015
50. 44
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Anggaran Kesehatan Per Kapita
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 - 2015
51. 45 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
52. 46
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Alokasi Anggaran Per Program Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
PROGRAM ANGGARAN
Program Pokok Rp 89.418.790.650
1. Program Promosi Kesehatan Rp 1.754.250.000
2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp 722.708.750
3. Program Pelayanan Kesehatan Rp 3.587.941.125
4. Program Program pengendalian penyakit menular dan tidak menular Rp 2.406.704.300
5. Program Sumber Daya Kesehatan anggaran Rp 77.597.098.725
6. Program Manajemen Kesehatan Rp 3.350.087.750
Program Penunjang Rp 20.127.500.621
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur Rp 1.611.325.000
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 6.218.253.621
3. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Rp 4.855.958.750
4. Program Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Aparatur Rp 7.157.440.500
5.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Dan Keuangan
Rp 284.522.750
T O T A L Rp 109.546.291.271
53. 47
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Realisasi Keuangan dan Fisik Per Program
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
55. u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
AHH Jabar 72,78
48Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
56. 49
42,5
41,7
40,9
40,3
39,4
38,5
36
30
Sumber : SDKI dan BPS Jawa Barat
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 – 2012
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Kematian Bayi
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 – 2012
57. u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
50
Jumlah Kematian Bayi
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Kematian Bayi Jabar 4.045
58. 51
Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
AkBalita Jabar 4,39 per 1.000 KH
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
59. 52
Sumber : SDKI dan BPS Jawa Barat
Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 – 2012
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Kematian Ibu
Berdasarkan Kelompok Umur
Kematian Ibu
Berdasarkan Jenis Persalinan
60. 53
Angka Kematian Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran Hidup
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
AKI Jabar 83,47 per 100.000 KH
61. 54
Angka Kematian Kasar Nasional dan Provinsi Jawa Barat
Tahun 1971 - 1995
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Barat
1971-1980 (BPS)
1980-1995
(SUPAS)
1985-1990
(SUPAS)
1990-1995
(ESTIMASI)
NASIONAL 16.7 9.1 7.9 7.5
JAWA BARAT 13.57 11.32 9.2 8.4
0
5
10
15
20
63. 55
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2015
Proporsi Nakes
yang Memberi Pelayanan ANC Tahun 2013
Proporsi Fasilitas Kesehatan
yang Memberi Pelayanan ANC Tahun 2013
Sumber : RISKESDAS 2013
Pelayanan Kesehatan Ibu
64. 56 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Ditangani
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Ibu
65. 57Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi yang di Imunisasi TT 1 dan TT 2
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Ibu
Peta sebaran
66. 58 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Ibu
67. 59
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF)
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Ibu
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF) Jabar 97,39 %
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
U
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF) Jabar 97,39 %
68. Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
60 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Ibu
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
69. 61Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Ibu
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
U
95,1
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Jabar 95,1 %
70. 62 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Berat Badan Lahir Bayi
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Anak
71. 63Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN)
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2015
Pelayanan Kesehatan Anak
72. 64 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Kunjungan Lengkap (KN)
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Bayi
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
U
73. 65
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
Cakupan Kunjungan Lengkap (KN)
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 (Riskesdas 2013)
Pelayanan Kesehatan Neonatal
0
100
KN1
(6 - 48 Jam)
KN3
(8 - 28 Hari)
Tidak Pernah
KN
67.5 62.9 53.8 42.6 22.2
74. 66
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Kunjungan Bayi
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Bayi
75. 67
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan ASI Eksklusif
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
76. 68
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Kapsul Vitamin A
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
77. 69
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Desa/Keluarahan Universal Child Immunization (UCI)
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2015
78. 70 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
79. 71
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Immunisasi Dasar Bayi
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2015
80. 72
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi
Berdasarkan Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2015
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
81. 70Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
Berdasarkan Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Target Cakupan 85 %
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
82. 71
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Siswa Sekolah Dasar/Sederajat yang Melaksanakan Penjaringan Kesehatan
Berdasarkan Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Target 95 %
Cakupan Siswa SD Penjaringan Kesehatan Jabar 91, 5 %
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
83. Perbaikan Gizi
72Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Bayi Umur 0 -23 bulan Ditimbang
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
84. 73
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Balita Umur 0 -59 bulan Ditimbang Tahun 2015
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Perbaikan Gizi
85. Perbaikan Gizi
74Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Baduta Bawah Garis Merah (BGM)
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
86. 75 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM)
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 Tahun 2015
Perbaikan Gizi
87. 76
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
79.5 82.1
87.94 90.32 87.1 97.6 95.27
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe3) Ibu Hamil
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
88. 77
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Siswa Anak Balita (6 -59 Bulan) Mendapatkan Vitamin A
Berdasarkan Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
89. 78
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
90. 79
Penduduk ≥10 Tahun Beperilaku Benar Menyikat Gigi
di Kabupaten/Kota Jawa Barat Tahun 2015
Sumber : Riskesdas 2013
91. 80Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Pelayanan Usia Lanjut (> 60 Tahun)
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
92. 81
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Cakupan Rumah Tangga Ber-Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS)
Berdasarkan Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
93. Cakupan Rumah Sehat
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
82
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penyehatan Lingkungan
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
100
92,15
90,53
85,93
84,5
81,8
80,18
79,34
78,35
75,18
74,88
74,02
73,09
71,81
70,15
68,79
66,18
65,01
63,11
63,03
62,45
62,1
60
59,62
54,43
53,02
39,51
39,31
95. 84
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penyehatan Lingkungan
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
96. 55.35%
66,70%
0%
50%
100%
Tahun 2014 Tahun 2015
Cakupan Akses
Fasilitasi Sanitasi
Layak
Target MDGs Tahun 2015
= 62,41%
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
85
Akses Penduduk Terhadap Fasilitasi Sanitasi Layak
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penyehatan Lingkungan
97. 86
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarat Kesehatan
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penyehatan Lingkungan
98. 87
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat Kesehatan
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penyehatan Lingkungan
100. 89
Sumber : Bidang PLPP Dinkes Provinsi Jabar
Proporsi Suspek Penderita Malaria Klinis Yang Diambil Sediaan Darah Malaria Menurut
Asal Penemuan di Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2011 – 2015
Pengendalian Penyakit
Tahun
ACD PCD Lain-lain
Jumlah
Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
2011 32.398
(82,39%)
4.537
(11,54%)
2.387
(6,07%)
39.322
2012 30.016
(87,85%)
2.983
(8,73%)
1.168
(3,42%)
34.174
2013 27.855
(89,08%)
3.194
(22,23%)
281
(0,90%)
31.267
2014 161
(13,21%)
271
(53,14%)
787
(64,56%)
1.219
2015 145
(50%)
117
(53,14%)
59
(20,34%)
290
101. 90Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Annual Parasit Insiden (API) Malaria per 1.000 Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 1997 - 2015
Pengendalian Penyakit
102. 91
Pengendalian Penyakit
Angka Kejadian dan Angka Kematian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
di Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2000 – 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
103. DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
U
92 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pengendalian Penyakit
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)
di Kabupaaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2015
104. 93
Pengendalian Penyakit
Kumulatif Kasus Filariasis
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2002 – 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Survei Mikro Filaria Tahun 2002 - 2011
105. 94
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pengendalian Penyakit
Kasus Filariasis Kronis
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
37
9
6
6
3
3
3
2
2
2
2
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
106. 95
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Pelayanan Diare
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 – 2015
107. Cakupan Penanganan Diare
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
96
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pengendalian Penyakit
Cakupan Diare Jabar 82,20 %
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
108. 97
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Proporsi Pemberian Oralit Terhadap Kasus Diare
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 – 2015
109. 98
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penggunaan Zinc Terhadap Kasus Diare
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 – 2015
110. 99
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pengendalian Penyakit
Penemuan Kusta Baru, Kusta Tercatat, Kusta Anak, dan Kecacatan Tk.2
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2015
Kasus
Baru
Kasus
Tercatat
Cacat
Tk. 2
% Cacat
Tk. 2
Kasus
Anak
Kasus
MB
Kasus
PB
1.846 2.229 214 11,59 % 150
(8,13 %)
1.667
(90,30 %)
179
9,70 (%)
Prevalensi Kusta dan Case Detection Rate *per 10.000 Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 - 2015
111. 100
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penemuan Kusta Dengan Kecacatan Tingkat 2
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
112. 101
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pengendalian Penyakit
Case Notification Rate (CNR) TBC Paru dalam 100.000 Penduduk
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 - 2015
Pola Angka Kesembuhan (Cure Rate ) TBC Paru
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 - 2015
113. 102
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Case Notification Rate (CNR) TBC Paru dalam 100.000 Penduduk
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
u
448,79
293,6
281,61
233,71
211,57
208,92
181,31
180,08
164,99
150,52
147,33
146,86
142,53
138,87
138,36
133,65
133,16
125,68
124,56
108,2
107,4
101,27
100,36
99,28
96,54
89,9
74,27
67,31
114. 103
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pengendalian Penyakit
Cakupan Pneumoni
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Insiden & Prevaliensi Pneumonia
di Jawa Barat Tahun 2013 (Riskesdas 2013)
1,9 % (Nasional 1,8 %) dan 4,9 % (Nasional 4,5 %)
115. 104
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Pneumonia
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
85,85
9,44
9,69
28,73
30,92
31,13
37,1
15,17
28,94
31,03
32,95
43,69
44,11
45,81
48,88
59,65
59,95
59,99
60,08
71,12
71,96
72,29
74,2
74,84
76,31
81,84
87,23
100
116. 105
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pengendalian Penyakit
Kumulatif HIV dan Kasus HIV
di Provinsi Jawa Barat Tahun < 2004 - 2015
Prosentasi HIV
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
117. 106
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Cakupan Penemuan Kasus AIDS
di Provinsi Jawa Barat Tahun < 2004 - 2015
Cakupan Penemuan Kasus AIDS
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
118. 107
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penemuan Kasus Diptheri
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 - 2015
59
7
Kasus Diptheri Tersebar di 13 Kabupaten/Kota
Kasus Diptheri
Meninggal
CFR 11,86 %
119. 108
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Kasus Tetanus Neonatrum
di Jawa Barat Tahun 2012 - 2015
120. 109
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Insiden Rate Campak
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Jumlah Campak di Jabar
Tahun 2015 = 4.135 Orang,
Kematian = 2 Orang
(CFR 0,05 %)
121. 110
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Surveilans AFP (Non Polio) Rate
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Ambang Batas 2/100.000
122. 111
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Prevalensi Hipertensi Terhadap Penduduk Usia ≥ 18 Tahun Berdasarkan Pemerikasaan
darah di Puskesmas Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Rata-rata Jabar 0,02 %
123. 112
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Persentase Pemeriksaan Obesitas Terhadap Jumlah Pengunjung
Puskesmas dan Jejaringnya di Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
124. 113
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
IVA Positif (Kanker Rahim) Terhadap Sasaran Wanita Usia 30 – 50 Tahun
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
125. 114
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
IVA Positif (Tumor Bejolan) Terhadap Sasaran Wanita Usia 30 – 50 Tahun
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
126. u
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
115
Pengendalian Penyakit
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Kasus KLB Jabar
tahun 2015
395 Kali
Kejadian
99,25 % Kasus
ditanggulangi
dalam 24 Jam
24
Kabupaten/Kota,
228 Kecamatan,
243 Keluarahan
Kasus KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB)
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
127. 116
Standar Pelayanan Minimal
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Provinsi Jawa Barat, Data Tahun 2015
INDIKATOR - SPM
REALISASI SASARAN
A/B (%)
(A) SETAHUN (B)
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Cakupan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 (mendapat
pelayanan kehamilan paling sedikit 4 kali sesuai standar)
735,460 741,579 99.17
Cakupan Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 130,637 137,592 94.94
Cakupan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
703,135 708,693 99.22
Cakupan Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (masa 6 sampai 42
jam pasca persalinan)
628,044 689,281 91.12
Cakupan Cakupan Neonatus (bayi umur 0-28 hari) dengan
Komplikasi yang Ditangani
67,365 92,580 72.76
Cakupan Cakupan Kunjungan Bayi 673,855 714,086 94.37
Cakupan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (desa/kelurahan dengan cakupan imunisasi
dasar secara lengkap pada bayi >= 80%)
4,027 4,478 89.93
128. 117
Standar Pelayanan Minimal
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
INDIKATOR - SPM
REALISASI SASARAN
A/B (%)
(A) SETAHUN (B)
Cakupan Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak
Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin
68,271 122,828 55.58
Cakupan Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 3,072 3,072 100.00
Cakupan Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa Kelas I SD dan
Setingkat oleh Tenaga Kesehatan atau Tenaga Terlatih (guru UKS/
dokter kecil)
477,488 520,667 91.71
Cakupan Cakupan Peserta KB Aktif pada Pasangan Usia Subur 6,277,271 9,035,216 69.48
Cakupan Angka Penemuan Acute Flacid Paralysis (lumpuh layuh
mendadak) per 100.000 penduduk < 15 tahun
230 7,123,289 3.22
Cakupan Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita 363,127 237,245 153.06
Cakupan Cakupan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 23,887 1,266,020 1.89
Cakupan Cakupan Penderita DBD yang ditangani 17,583 17,754 99.04
Cakupan Cakupan Penemuan Penderita Diare 847,392 4,700,047 18.03
Cakupan Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat Miskin di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dasar (Puskesmas/Balai Pengobatan/Praktek
bersama dan Perorangan)
5,363,467 11,720,782 45.76
129. 118
Standar Pelayanan Minimal
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
INDIKATOR - SPM
REALISASI SASARAN
A/B (%)
(A) SETAHUN (B)
Cakupan Cakupan Pelayanan Pasien Masyarakat Miskin di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan (Rumah
Sakit/BKMM/BKPM/BKIM)
473,729 4,972,415 9.53
Cakupan Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus
diberikan oleh Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) di Kab/Kota
181 189 95.77
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
Cakupan Cakupan Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar
Biasa yang ditangani < 24 jam
576 666 86.49
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Cakupan Cakupan Desa Siaga Aktif 5,666 5,561 101.89
130. Jl. Pasteur No. 25 Bandung
http ://www.diskes.jabarprov.go.id