Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Perawatan luka dan tindakan asepsis membahas tentang definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruh penyembuhan luka, komplikasi luka, dan tindakan perawatan luka bersih dan kotor termasuk prosedur dan peralatannya serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Dokumen tersebut membahas tentang sistem triase dalam penanganan korban bencana. Sistem triase digunakan untuk menentukan prioritas perawatan korban berdasarkan tingkat keparahannya dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dibahas pula pengertian kegawatdaruratan, kasus yang dapat terjadi, prinsip triase, dan penanganan prioritas berdasarkan pengkajian primer ABC (Airway, Breathing, Circulation).
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
Kewaspadaan umum (universal precautions) pjj_kemenkes
Modul ini membahas langkah-langkah kewaspadaan universal dalam pencegahan penularan infeksi, termasuk cuci tangan, penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan, dan pengelolaan limbah medis. Langkah-langkah ini perlu dilaksanakan dengan ketat khususnya dalam tindakan medis invasif yang berisiko terpapar darah dan cairan tubuh pasien.
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Cinta merupakan perasaan manusia yang kompleks yang dapat bersifat sementara maupun abadi. Ada tiga jenis cinta utama yaitu cinta palsu yang bersifat nafsu, cinta semu yang awalnya nafsu namun seolah-olah membawa kebaikan, dan cinta sejati kepada Allah dan rasul-Nya yang bersifat abadi. Cinta sejati merupakan cinta yang diwajibkan oleh agama karena hanya Allah dan rasul-Nya yang p
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pemasangan EKG (elektrokardiografi) yang meliputi persiapan peralatan, penjelasan kepada pasien, pemasangan elektroda di berbagai bagian tubuh, rekaman EKG 12 lead, dan pembersihan setelah selesai. Tujuan pemasangan EKG adalah untuk mendeteksi kelainan irama dan struktur jantung serta pengaruh obat. Prosedur harus dilakukan dengan benar agar hasil pemeriksaan ak
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perawatan luka dan tindakan asepsis. Terdapat definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, komplikasi luka, dan tindakan perawatan luka seperti perawatan luka bersih dan kotor.
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
Dokumen tersebut membahas tentang sistem triase dalam penanganan korban bencana. Sistem triase digunakan untuk menentukan prioritas perawatan korban berdasarkan tingkat keparahannya dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dibahas pula pengertian kegawatdaruratan, kasus yang dapat terjadi, prinsip triase, dan penanganan prioritas berdasarkan pengkajian primer ABC (Airway, Breathing, Circulation).
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
Kewaspadaan umum (universal precautions) pjj_kemenkes
Modul ini membahas langkah-langkah kewaspadaan universal dalam pencegahan penularan infeksi, termasuk cuci tangan, penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan, dan pengelolaan limbah medis. Langkah-langkah ini perlu dilaksanakan dengan ketat khususnya dalam tindakan medis invasif yang berisiko terpapar darah dan cairan tubuh pasien.
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Cinta merupakan perasaan manusia yang kompleks yang dapat bersifat sementara maupun abadi. Ada tiga jenis cinta utama yaitu cinta palsu yang bersifat nafsu, cinta semu yang awalnya nafsu namun seolah-olah membawa kebaikan, dan cinta sejati kepada Allah dan rasul-Nya yang bersifat abadi. Cinta sejati merupakan cinta yang diwajibkan oleh agama karena hanya Allah dan rasul-Nya yang p
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pemasangan EKG (elektrokardiografi) yang meliputi persiapan peralatan, penjelasan kepada pasien, pemasangan elektroda di berbagai bagian tubuh, rekaman EKG 12 lead, dan pembersihan setelah selesai. Tujuan pemasangan EKG adalah untuk mendeteksi kelainan irama dan struktur jantung serta pengaruh obat. Prosedur harus dilakukan dengan benar agar hasil pemeriksaan ak
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perawatan luka dan tindakan asepsis. Terdapat definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, komplikasi luka, dan tindakan perawatan luka seperti perawatan luka bersih dan kotor.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan tindakan asepsis. Ia menjelaskan definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, komplikasi luka, dan tindakan keperawatan untuk luka bersih dan kotor seperti decubitus.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka pasca operasi dan perineum. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang pengertian, jenis, faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, prosedur merawat luka seperti mengangkat jahitan, mengganti balutan, serta perawatan luka perineum pasca persalinan untuk mencegah infeksi.
Perawatan luka operasi dan basah melibatkan membersihkan, menilai, dan membalut luka secara steril untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Prosedurnya meliputi persiapan pasien dan peralatan, membersihkan luka, penilaian, dan pemasangan balutan baru. Faktor lingkungan yang lembab penting untuk penyembuhan.
(A) Rencana persiapan dan manajemen perawatan luka korban bencana meliputi pencegahan risiko darurat, penilaian kondisi luka, pembersihan dan perawatan luka, evaluasi, serta kolaborasi tim medis multidisiplin untuk memastikan penanganan yang tepat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Modul ini membahas tentang pencegahan infeksi pada persalinan dan bayi baru lahir, meliputi metode cuci tangan, persiapan persalinan dan penerimaan bayi, pencegahan infeksi infus, dan pengolahan alat dan bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka secara umum, termasuk proses penyembuhan luka, jenis-jenis luka, perawatan gangren, dan teknik perawatan luka secara spesifik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) kepada anak-anak. Ia menjelaskan arti P3K, tujuannya, pedoman pelaksanaannya, peralatan yang dibutuhkan, langkah-langkah pertolongan dasar seperti memeriksa kesadaran, pernafasan, denyut nadi korban, dan perawatan luka awal. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik pembalutan
Dokumen tersebut membahas tentang mengganti balutan luka dan mengangkat jahitan luka. Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Tindakan ini dilakukan dengan teknik aseptik dan antiseptik serta menggunakan peralatan yang steril.
Luka bakar dan luka kotor adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti panas, kimia, elektrik, radiasi, atau infeksi. Perawatan luka bertujuan untuk mencegah infeksi lebih lanjut, mempercepat penyembuhan, dan memulihkan integritas kulit. Prosedurnya meliputi pembersihan luka, debridemen, dan aplikasi obat sesuai kebutuhan pasien.
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptxfernaldoworiwun
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka, meliputi proses penyembuhan luka, jenis-jenis luka berdasarkan tingkat kontaminasi, kedalaman, dan waktu penyembuhan, serta tahapan perawatan luka mulai dari persiapan, pemeriksaan, pembersihan, hingga penutupan luka.
2. DEFINISI LUKA
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan
tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau
tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan
listrik atau gigitan hewan[ R. Sjamsu Hidayat, 1997].
Menurut Koiner dan Taylan luka adalah terganggunya
(disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di
bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja,
tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
superficial atau dalam.
3. KLASIFIKASI LUKA
Tindakan Thd Luka
Luka disengaja (Intentional Traumatis )
Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)
Integritas Luka
Luka tertutup
Luka terbuka
Mekanisme Luka
Luka memar
Luka incisi
Luka abrasi
4.
5. PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Fase Inflamasi
,Pembuluh darah terputus
menyebabkan Pendarahan
dan tubuh berusaha
.untuk menghentikannya
sejak terjadi luka sampai)
(hari ke – lima
Fase Proliferasi
Fase Penyudahan
Penyerapan
Terjadi
proliferasi fibroplast
(menautkan tepi luka)
kembali
jaringan berlebih.
Pengerutan sesuai
gaya gravitasi.
Perupaan kembali
jaringan yg baru.
Biasanya 3 – 6 bulan.
7. KLASIFIKASI PENYEMBUHAN
LUKA
Penyembuhan Primer
luka diusahakan bertaut, biasanya dengan
bantuan jahitan.
Penyembuhan Sekunder
Penyembuhan luka tanpa ada bantuan
dari luar (mengandalkan antibodi)
9. KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA
Hemorrhage (Perdarahan)
Meningkaynya nadi, meningkatnya pernafasan,
Menurunnya tekanan darah, lemah, pasien mengeluh
kehausan.
Infeksi
luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar
mengeras, leukosit meningkat.
Dehiscene
(tepi sulit/tidak dapat menyatu)
Eviceration
(menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke arah
luar melalui incisi)
10. TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP
LUKA
Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa
ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti
balutan.
Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus
menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah
ke daerah tersebut terganggu.
Ciri – ciri :
luka + serum
luka + pus
luka + nekrose
11. Perawatan Luka Bersih
Tujuan :
Mencegah timbulnya infeksi.
Observasi perkembangan luka.
Mengabsorbsi drainase.
Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
Indikasi :
Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
Balutan kotor dan basah
akibat eksternal ada
rembesan/ eksudat.
Ingin mengkaji keadaan luka.
Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.
12. Prosedur Perawatan Luka Bersih
Menyiapkan alat
2. Menyiapkan pasien
Perkenalkan diri
Jelaskan tujuan
Jelaskan prosedur perawatan pada
pasien
Persetujuan pasien
1. Tekhnis pelaksanaan
1.
13. PERALATAN
Alat Steril
Alat Tidak Steril
Pincet anatomi 1
Gunting pembalut
Pinchet chirurgie 1
Plaster
Gunting Luka (Lurus)
Bengkok/ kantong plastik
Kapas Lidi
Pembalut
Kasa Steril
Alkohol 70 %
Kasa Penekan (deppers)
Betadine 10 %
Mangkok / kom Kecil
Bensin/ Aseton
Obat antiseptic/ desinfektan
NaCl 0,9 %
14. Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas
dengan larutan steril atau NaCl.
Bersihkan bekas plester dengan
bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi),
arah dari dalam ke luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol
70%.
15. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan
pincet kotor tempatkan pada bengkok
dengan larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan
keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai
advis dari dokter) dan tutup luka dengan
kasa steril
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
16. Perawatan Luka Kotor (decubitus)
Definisi :
Luka + Serum
Luka + Pus
Luka + Nekrose
Tujuan :
Mempercepat penyembuhan luka.
Mencegah meluasnya infeksi.
Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien
maupun orang lain.
17. Prosedur Perawatan Luka Kotor (decubitus)
Menyiapkan alat
2. Menyiapkan pasien
Perkenalkan diri
Jelaskan tujuan
Jelaskan prosedur perawatan pada
pasien
Persetujuan pasien
1. Tekhnis pelaksanaan
1.
18. PERALATAN
Alat Steril
Alat Tidak Steril
Pincet anatomi 1
Gunting pembalut
Pinchet chirurgie 2
Plaster
Gunting Luka (Lurus dan
Bengkok/ kantong plastik
bengkok)
Kapas Lidi
Kasa Steril
Kasa Penekan (deppers)
Sarung Tangan
Mangkok / kom Kecil 2
Pembalut
Alkohol 70 %
Betadine 2 %
H2O2, savlon
Bensin/ Aseton
Obat antiseptic/ desinfektan
NaCl 0,9 %
19. Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
(mengurangi transmisi pathogen yang berasal
dari darah). Sarung tangan digunakan saat
memegang bahan berair dari cairan tubuh.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya
serta kajilah luka becubitus yang ada.
Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton
(bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke
luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
20. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan
pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan
larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan
keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis
dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril .
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
21. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Cermat dalam menjaga kesterilan.
Peka terhadap privasi pasien.
Saat melepas atau memasang balutan,
perhatikan tidak merubah posisi drain atau
menarik luka.
Alat pelindung mata harus dipakai bila
terdapat resiko kontaminasi okuler seperti
cipratan mata.
dsb
22. PERAWATAN LUKA & TINDAKAN
ASEPSIS
(Kebutuhan Dasar Manusia)
Presented by
Group 5 (I-B)