Perlawanan rakyat Tapanuli melawan penjajahan Belanda dimulai pada tahun 1873 ketika Belanda memasuki daerah Tapanuli Utara dan berlanjut hingga 1907 dengan pecahnya Perang Tapanuli di bawah pimpinan Raja Sisingamangaraja XII melawan operasi militer Belanda yang berusaha menguasai wilayah Sumatera Utara, hingga akhirnya raja gugur dan Tapanuli jatuh ke tangan Belanda.
Pangeran Antasari mempersatukan gerakan perlawanan rakyat Banjar melawan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan pada tahun 1857. Perlawanan ini dipimpin Antasari setelah Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan tanpa restu rakyat. Meskipun perlawanan sengit, pada 1862 kerajaan Banjar dibubarkan Belanda dan Antasari meninggal dunia saat merencanakan perlawanan besar berikutnya.
Pangeran Antasari adalah Sultan Banjar yang memimpin perlawanan rakyat melawan kolonialisme Belanda di Kalimantan Selatan pada abad ke-19. Ia lahir pada tahun 1797 atau 1809 dan meninggal pada 1862 saat berjuang melawan Belanda di tengah pasukannya. Untuk memperkuat perjuangannya, pada 1862 Pangeran Antasari menyatakan dirinya sebagai pemimpin tertinggi umat Islam di Banjar bagian utara. Pangeran Antasari kemud
Dokumen ini membahas latar belakang Perang Banjar melawan kolonialisme Belanda pada abad ke-19. Faktor penyebabnya antara lain ambisi Belanda untuk menguasai sumber daya alam Banjar dan campur tangan mereka dalam urusan pemerintahan kesultanan setempat. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Antasari setelah Belanda menghapus kerajaan Banjar dan mengangkat pemimpin boneka. Meskipun Pangeran Hidayatullah dan Antasari memberontak
Perang Banjar (1878-1907) dan perlawanan rakyat Palembang (1804-1821) melibatkan konflik antara rakyat lokal melawan penjajahan Belanda. Perang Banjar dipicu oleh intervensi Belanda dalam urusan pemerintahan kesultanan setempat. Sementara itu, perlawanan rakyat Palembang dimulai ketika Sultan menolak kedatangan Belanda dan berlanjut hingga kesultanan dibubarkan. Kedua peristiwa ini melibatkan perlaw
Perlawanan rakyat Tapanuli melawan penjajahan Belanda dimulai pada tahun 1873 ketika Belanda memasuki daerah Tapanuli Utara dan berlanjut hingga 1907 dengan pecahnya Perang Tapanuli di bawah pimpinan Raja Sisingamangaraja XII melawan operasi militer Belanda yang berusaha menguasai wilayah Sumatera Utara, hingga akhirnya raja gugur dan Tapanuli jatuh ke tangan Belanda.
Pangeran Antasari mempersatukan gerakan perlawanan rakyat Banjar melawan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan pada tahun 1857. Perlawanan ini dipimpin Antasari setelah Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan tanpa restu rakyat. Meskipun perlawanan sengit, pada 1862 kerajaan Banjar dibubarkan Belanda dan Antasari meninggal dunia saat merencanakan perlawanan besar berikutnya.
Pangeran Antasari adalah Sultan Banjar yang memimpin perlawanan rakyat melawan kolonialisme Belanda di Kalimantan Selatan pada abad ke-19. Ia lahir pada tahun 1797 atau 1809 dan meninggal pada 1862 saat berjuang melawan Belanda di tengah pasukannya. Untuk memperkuat perjuangannya, pada 1862 Pangeran Antasari menyatakan dirinya sebagai pemimpin tertinggi umat Islam di Banjar bagian utara. Pangeran Antasari kemud
Dokumen ini membahas latar belakang Perang Banjar melawan kolonialisme Belanda pada abad ke-19. Faktor penyebabnya antara lain ambisi Belanda untuk menguasai sumber daya alam Banjar dan campur tangan mereka dalam urusan pemerintahan kesultanan setempat. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Antasari setelah Belanda menghapus kerajaan Banjar dan mengangkat pemimpin boneka. Meskipun Pangeran Hidayatullah dan Antasari memberontak
Perang Banjar (1878-1907) dan perlawanan rakyat Palembang (1804-1821) melibatkan konflik antara rakyat lokal melawan penjajahan Belanda. Perang Banjar dipicu oleh intervensi Belanda dalam urusan pemerintahan kesultanan setempat. Sementara itu, perlawanan rakyat Palembang dimulai ketika Sultan menolak kedatangan Belanda dan berlanjut hingga kesultanan dibubarkan. Kedua peristiwa ini melibatkan perlaw
Dokumen tersebut membahas tentang Perang Banjar melawan penjajahan Belanda di Kalimantan Selatan antara 1859-1905. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan K. Demang Lehman melawan penjajah Belanda seperti Johannes Andresen. Perang berakhir dengan kekalahan rakyat Banjar dan penguasaan penuh Belanda atas wilayah Kalimantan Selatan.
Perang Banjar tahun 1859-1863 merupakan perlawanan rakyat Kalimantan Selatan terhadap monopoli perdagangan dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan. Faktor ekonomi dan politik memicu pemberontakan di bawah pimpinan Pangeran Antasari melawan pengangkatan Sultan yang disukai Belanda. Perlawanan berlanjut walaupun kerajaan dihapus dan pemimpin tertangkap, hingga akhirnya Antasari meninggal dunia tahun 1862.
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGOROAdinda Gifary
Perang Diponegoro (1825-1830) terjadi akibat pertentangan antara Pangeran Diponegoro dengan pemerintah kolonial Belanda mengenai perbaikan jalan di Yogyakarta. Perang Padri (1803-1838) dimulai dari konflik agama antara Kaum Padri dan Kaum Adat di Minangkabau, kemudian berubah menjadi perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Kedua perang berakhir dengan kemenangan Belanda dan pengasingan tokoh pemimpin perlaw
Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa pada abad ke-17 dan berusaha melawan pengaruh Belanda di Indonesia timur. Ia berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan lokal untuk melawan Belanda, namun akhirnya Gowa dikalahkan pada tahun 1669. Setelah itu, Sultan Hasanuddin mundur dari takhta dan mengabdikan sisa hidupnya untuk mengajarkan agama Islam dan semangat persatuan.
Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa ke-16 yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Ia berulang kali menyerang balik pasukan Belanda namun akhirnya kalah dan menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667. Walaupun mengalami kekalahan, Sultan Hasanuddin tetap tidak mau tunduk pada Belanda hingga akhir hayatnya.
Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa ke-16 yang melawan kolonialisme Belanda. Ia menolak monopoli perdagangan Belanda di Makassar namun akhirnya dikalahkan dalam Perjanjian Bongaya tahun 1667. Hasanuddin wafat pada usia 39 tahun dan diangkat sebagai pahlawan nasional karena perlawanannya melawan kolonialisme.
Perlawanan rakyat Bali terhadap pengaruh dan dominasi Belanda dimulai pada tahun 1830-an. Upaya Belanda untuk menanamkan pengaruhnya melalui perjanjian dengan raja-raja setempat ditolak oleh Patih Buleleng, I Ketut Jelantik. Perlawanan bersenjata terjadi di Jagaraga tahun 1848 yang berakhir dengan kekalahan Buleleng. Serangan balasan Belanda pada 1849 berhasil menewaskan Raja Buleleng dan I Ketut Jelantik. Per
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Dokumen tersebut merangkum biografi dan latar belakang perlawanan Sultan Hasanuddin melawan kolonialisme Belanda di Sulawesi pada abad ke-17. Terjadi tiga pertempuran antara Kerajaan Makassar dengan VOC, dimana pada pertempuran ketiga VOC berhasil menaklukan Kerajaan Makassar. Sultan Hasanuddin kemudian dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya yang memberikan kontrol atas wilayah dan perdagangan di Sulawesi kepada Belanda.
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariregiandira739
Dokumen ini membahas perlawanan masyarakat Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Pangeran Antasari melawan kolonialisme Belanda sejak abad ke-19. Perlawanan ini berlangsung hingga 1905 setelah kematian Sultan Muhammad Seman yang menandai berakhirnya perlawanan rakyat melawan penjajahan Belanda.
Pangeran Antasari (1797-1862) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Selatan. Ia memimpin perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda. Pangeran Antasari menerima gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin pada 1862 untuk memimpin perjuangan mengusir Belanda. Ia meninggal dalam pertempuran melawan Belanda pada 1862.
Perlawanan terhadap pemerintah kolonial belandaNazrizza Alba
Dokumen tersebut membahas berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19, termasuk perlawanan Pattimura, Perang Padri, Diponegoro, Aceh, Batak, dan lainnya. Sebab-sebab perlawanan antara lain penindasan rakyat, campur tangan politik Belanda, dan penolakan terhadap agama dan adat baru.
Pangeran diponegoro_SMAN 1 KEJAYAN KAB.PASURUANIlham Iman
Perang Diponegoro (1825-1830) adalah perang besar antara pasukan Pangeran Diponegoro melawan Belanda yang dipimpin Jenderal De Kock. Perang ini terjadi akibat ketidakpuasan Diponegoro atas pembangunan jalan oleh Belanda yang melewati makam leluhurnya. Perang berakhir dengan menyerahnya Diponegoro kepada Belanda pada 1830 setelah lima tahun perlawanan sengit.
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan BanjarRahma Kahar
Perlawanan rakyat Bali melawan Belanda terjadi antara 1846-1849 yang dipimpin oleh Raja Buleleng I Gusti Made Karangasem dan patihnya I Gusti Ketut Jelantik. Perlawanan ini bermula dari penolakan Belanda atas hak tradisional Bali dan upaya untuk menguasai seluruh pulau. Puncak perlawanan terjadi di Benteng Jagaraga namun akhirnya jatuh pada 1849. Perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Bel
Dokumen tersebut membahas tentang Perang Banjar melawan penjajahan Belanda di Kalimantan Selatan antara 1859-1905. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan K. Demang Lehman melawan penjajah Belanda seperti Johannes Andresen. Perang berakhir dengan kekalahan rakyat Banjar dan penguasaan penuh Belanda atas wilayah Kalimantan Selatan.
Perang Banjar tahun 1859-1863 merupakan perlawanan rakyat Kalimantan Selatan terhadap monopoli perdagangan dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan. Faktor ekonomi dan politik memicu pemberontakan di bawah pimpinan Pangeran Antasari melawan pengangkatan Sultan yang disukai Belanda. Perlawanan berlanjut walaupun kerajaan dihapus dan pemimpin tertangkap, hingga akhirnya Antasari meninggal dunia tahun 1862.
Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGOROAdinda Gifary
Perang Diponegoro (1825-1830) terjadi akibat pertentangan antara Pangeran Diponegoro dengan pemerintah kolonial Belanda mengenai perbaikan jalan di Yogyakarta. Perang Padri (1803-1838) dimulai dari konflik agama antara Kaum Padri dan Kaum Adat di Minangkabau, kemudian berubah menjadi perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Kedua perang berakhir dengan kemenangan Belanda dan pengasingan tokoh pemimpin perlaw
Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa pada abad ke-17 dan berusaha melawan pengaruh Belanda di Indonesia timur. Ia berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan lokal untuk melawan Belanda, namun akhirnya Gowa dikalahkan pada tahun 1669. Setelah itu, Sultan Hasanuddin mundur dari takhta dan mengabdikan sisa hidupnya untuk mengajarkan agama Islam dan semangat persatuan.
Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa ke-16 yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Ia berulang kali menyerang balik pasukan Belanda namun akhirnya kalah dan menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667. Walaupun mengalami kekalahan, Sultan Hasanuddin tetap tidak mau tunduk pada Belanda hingga akhir hayatnya.
Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa ke-16 yang melawan kolonialisme Belanda. Ia menolak monopoli perdagangan Belanda di Makassar namun akhirnya dikalahkan dalam Perjanjian Bongaya tahun 1667. Hasanuddin wafat pada usia 39 tahun dan diangkat sebagai pahlawan nasional karena perlawanannya melawan kolonialisme.
Perlawanan rakyat Bali terhadap pengaruh dan dominasi Belanda dimulai pada tahun 1830-an. Upaya Belanda untuk menanamkan pengaruhnya melalui perjanjian dengan raja-raja setempat ditolak oleh Patih Buleleng, I Ketut Jelantik. Perlawanan bersenjata terjadi di Jagaraga tahun 1848 yang berakhir dengan kekalahan Buleleng. Serangan balasan Belanda pada 1849 berhasil menewaskan Raja Buleleng dan I Ketut Jelantik. Per
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Dokumen tersebut merangkum biografi dan latar belakang perlawanan Sultan Hasanuddin melawan kolonialisme Belanda di Sulawesi pada abad ke-17. Terjadi tiga pertempuran antara Kerajaan Makassar dengan VOC, dimana pada pertempuran ketiga VOC berhasil menaklukan Kerajaan Makassar. Sultan Hasanuddin kemudian dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya yang memberikan kontrol atas wilayah dan perdagangan di Sulawesi kepada Belanda.
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariregiandira739
Dokumen ini membahas perlawanan masyarakat Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Pangeran Antasari melawan kolonialisme Belanda sejak abad ke-19. Perlawanan ini berlangsung hingga 1905 setelah kematian Sultan Muhammad Seman yang menandai berakhirnya perlawanan rakyat melawan penjajahan Belanda.
Pangeran Antasari (1797-1862) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Selatan. Ia memimpin perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda. Pangeran Antasari menerima gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin pada 1862 untuk memimpin perjuangan mengusir Belanda. Ia meninggal dalam pertempuran melawan Belanda pada 1862.
Perlawanan terhadap pemerintah kolonial belandaNazrizza Alba
Dokumen tersebut membahas berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19, termasuk perlawanan Pattimura, Perang Padri, Diponegoro, Aceh, Batak, dan lainnya. Sebab-sebab perlawanan antara lain penindasan rakyat, campur tangan politik Belanda, dan penolakan terhadap agama dan adat baru.
Pangeran diponegoro_SMAN 1 KEJAYAN KAB.PASURUANIlham Iman
Perang Diponegoro (1825-1830) adalah perang besar antara pasukan Pangeran Diponegoro melawan Belanda yang dipimpin Jenderal De Kock. Perang ini terjadi akibat ketidakpuasan Diponegoro atas pembangunan jalan oleh Belanda yang melewati makam leluhurnya. Perang berakhir dengan menyerahnya Diponegoro kepada Belanda pada 1830 setelah lima tahun perlawanan sengit.
Perlawanan Rakyat Bali dan Perlawanan BanjarRahma Kahar
Perlawanan rakyat Bali melawan Belanda terjadi antara 1846-1849 yang dipimpin oleh Raja Buleleng I Gusti Made Karangasem dan patihnya I Gusti Ketut Jelantik. Perlawanan ini bermula dari penolakan Belanda atas hak tradisional Bali dan upaya untuk menguasai seluruh pulau. Puncak perlawanan terjadi di Benteng Jagaraga namun akhirnya jatuh pada 1849. Perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Bel
Perang Padri berlangsung dari 1803 hingga 1838 di Sumatera Barat antara Kaum Padri melawan Kaum Adat. Kaum Padri ingin menghapus kebiasaan adat yang bertentangan dengan agama Islam, tetapi Kaum Adat tidak setuju. Perang ini berubah menjadi perang melawan kolonial Belanda setelah Kaum Adat meminta bantuan mereka pada 1821. Perlawanan berlanjut hingga akhirnya dapat dikalahkan Belanda pada 1838.
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat antara kaum adat dan kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Belanda ikut campur dan mendukung kaum adat. Perang berlangsung selama 18 tahun dari 1821-1837 dan melalui 3 fase, dimana pada akhirnya Belanda berhasil menangkap dan mengasingkan Tuanku Imam Bonjol.
Kesultanan Kotawaringin didirikan oleh keturunan Sultan Banjar dan merupakan bagian dari Kesultanan Banjar. Masa keemasan Kesultanan Kotawaringin berakhir dengan penyerahan kendali atas Kesultanan tersebut oleh Kesultanan Banjar kepada Belanda sebagai bagian dari perjanjian.
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahRohman Efendi
Dokumen tersebut merangkum perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang, mulai dari Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, hingga Sisingamangaraja XII dari Tapanuli Sumatra Utara. Mereka semua berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara untuk membebaskan tanah air dari belenggu kolonialisme.
Tengku Kudin memainkan peranan penting dalam pergolakan politik Selangor pada tahun 1870-an. Beliau berjaya mengalahkan Raja Mahadi dalam Perang Klang dengan bantuan 500 orang askar Kedah dan tentera Pahang, lantas mendapat kuasa memerintah Daerah Klang. Hubungannya yang rapat dengan British membantu memengaruhi campur tangan mereka dalam politik Selangor.
Perang Paderi berlangsung dari 1821-1837 antara Kaum Paderi yang ingin memurnikan Islam melawan Kaum Adat yang didukung Belanda. Perang berakhir dengan kekalahan Kaum Paderi setelah benteng terakhirnya di Bonjol jatuh pada 1837. Tokoh kuncinya adalah Tuanku Imam Bonjol yang kemudian diasingkan ke Manado setelah menyerah.
Dokumen ini membahas tentang perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda. Tokoh-tokoh seperti Sultan Agung, Pattimura, Diponegoro, dan Teuku Umar melawan penjajahan dengan berbagai upaya perang. Perlawanan ini bertujuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas dampak penjajahan bangsa Eropa di Indonesia hingga awal abad ke-20, yaitu (1) bidang politik dan ekonomi dikuasai bangsa Eropa, (2) sistem hukum dan pendidikan dipengaruhi, (3) budaya dan bahasa Indonesia diserap unsur asing.
Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita Aceh yang berjuang melawan Belanda selama Perang Aceh setelah suaminya tewas. Ia bersumpah untuk menghancurkan Belanda.
Sisingamangaraja adalah tokoh pemersatuan Batak pada abad ke-16. Dinastinya memimpin sejak tahun 1515.
Pattimura adalah pahlawan Maluku yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Ia berasal dari keluarga kera
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesiairfi bifadlillah
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang pada masa Perang Dunia 2. Perlawanan dilakukan dengan berbagai strategi seperti kooperasi melalui organisasi-organisasi, gerakan di bawah tanah, dan perlawanan bersenjata di beberapa daerah seperti Singaparna, Jawa Barat yang dipimpin KH Zainal Mustafa dan di Blitar yang dipimpin Supriyadi. Perlawanan mengakibatkan banyak korban
Proposal ini merangkum rencana pelaksanaan kegiatan HUT RI ke-72 oleh Karang Taruna Cidoyang di Tasikmalaya yang akan diselenggarakan pada 17-18 Agustus 2017. Kegiatan akan meliputi berbagai tradisi rakyat dan perlombaan serta diikuti seluruh masyarakat di lingkungan tersebut. Anggaran kebutuhan acara sebesar Rp3.600.000 akan digunakan untuk peralatan, konsumsi, dan hadiah lomba.
Proposal ini merinci rencana pelaksanaan pameran seni rupa oleh siswa SMK Manangga Pratama Kota Tasikmalaya pada 25 Januari 2018. Pameran ini bertujuan untuk memberikan ajang prestasi bagi siswa, menanamkan kecintaan seni, dan memenuhi tugas pelajaran seni budaya. Jenis karya yang dipamerkan meliputi seni rupa murni seperti lukisan dan batik, serta seni rupa terapan seperti gantungan kunci. Pro
Perang Aceh melawan Belanda berlangsung selama 33 tahun antara 1873 hingga 1904. Perang ini dimulai setelah Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 1873 dan menduduki ibu kota Banda Aceh. Perlawanan sengit rakyat Aceh menyebabkan banyak korban di kedua belah pihak. Setelah berbagai strategi militer dan politik, Belanda akhirnya berhasil menaklukkan Aceh dan memaksa Sultan menyerah pada 1903. Perang ini berdamp
Dokumen tersebut meringkas latar belakang dan proses perlawanan Pattimura melawan penjajahan Belanda di Maluku pada abad ke-19. Perlawanan dimulai dengan menyerang kapal dan benteng Belanda. Meskipun mendapat perlawanan sengit dari pasukan Belanda, Pattimura terus memimpin perjuangan rakyat Maluku selama 6 bulan. Pada akhirnya, Pattimura dihukum mati gantung pada 16 Desember 1817, sementara perlaw
System bus atau bus sistem merupakan jalur data yang menghubungkan komponen-komponen komputer seperti CPU, memori, dan periferal lainnya agar dapat berkomunikasi dan saling bertukar data dalam menjalankan tugasnya. Komputer membutuhkan beberapa jenis bus tergantung arsitekturnya, seperti bus prosesor, AGP, PCI, USB, dan ISA untuk menghubungkan perangkat-perangkat seperti keyboard dan mouse.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 6 yang melakukan penelitian tentang kesalahan periferal pada komputer. Terdapat penjelasan singkat tentang DVD-ROM, gejala yang sering terjadi pada DVD-ROM seperti tidak terbaca atau tidak terdeteksi beserta diagnosa dan penyelesaiannya. Juga dibahas tentang LAN CARD, pengertian LAN CARD, gejala yang sering terjadi seperti koneksi jaringan terputus, tidak bisa
4. Pangeran
Hidayatullah
Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman, atau lebih dikenal sebagai
Pangeran Hidayatullah lahir di Martapura 1822. Beliau adalah salah
seorang pemimpin perang banjar dan berkat jasanya kepada bangsa dan
negara pada tahun 1999 Pemerintah Republik Indonesia menganugrahkan
Bintang MahaputraUtama kepandanya. Dan beliau menunggal di
Cianjur,Jawabarat 24 November 1904.
5. Pangeran
Antasari
Lahir di KayuTangi, Kesultanan Banjar 1787. Pada 14 Maret 1862, dia
di nobatkan sebagai pemimpin pemerintahan Kesultanan Banjar dan
mendapat gelar Penembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin di
hadapan para kepala suku Dayak dan Adipati. Dan beliau meninggal
pada tanggal 11 Oktober 1862
6. Latar Belakang Terjadinya Perang Banjar
Adapun peristiwa yang melatarbelakangi peristiwa tersebut adalah sbb:
• • Belanda ingin menguasai Banjar.
• Sumber DayaAlam yang ada di wilayah banjar menjadi faktor utama perang Banjar. Hal ini dikarenakan Belanda
ingin menguasai seluruh nusantara termasuk wilayah kesultanan Banjar beserta hasil buminya seperti emas,
batu bara, dan intan.
• • Belanda campur tangan terhadap urusan pribadi kesultanan Banjar.
• Siapa yang tak geram dengan tingkah Belanda yang selalu ikut campur terhadap urusan intern penguasa daerah.
Siapapun pastinya tidak suka jika masalah pribadinya turut diperkeruh oleh pihak lain. Begitu pula dengan
kesultanan Banjar, Belanda yang notabenya adalah para pendatang serta merta tidak menyetujui Pangeran
Hidayatullah naik tahta menjadi pemimpin utama di kesultanan Banjar. Hal ini tentunya disebabkan karena tidak
memihaknya Pangeran Hidayatullah terhadap Belanda.
• • Belanda menghapus kerajaan banjar dari nusantara.
• Setelah menolak Pangeran Hidayatullah sebagai sultan kolonial Belanda justru menghapus kesultanan Banjar
dari daftar penguasa daerah. Hal ini tentunya sangat menyakitkan dan memukul pihak kesultanan Banjar
7. Di Kalimantan juga terjadi perjuangan melawan
pemerintahan kolonial Belanda.Berikut
perjuangan rakyat Banjarmasin dalam melawan
pemerintah kolonial Belanda.Belanda mulai
masuk ke wilayah Banjarmasin pada masa
pemerintahan Sultan Adam.Pada tahun 1826
terjalin hubungan secara resmi dengan
Belanda.Pada tahun
1850 terjadi permusuhan di antara keluarga
kerajaan.Dengan keadaan tersebut dimanfaatkan
oleh Belanda.Belanda ikut campur tangan dalam
kehidupan politik kerajaan dengan cara mengadu
domba antar keluarga sultan
8. Di kerajaan Banjarmasin ada 3 kelompok yang saling
berebut kekuasaan.Berikut kelompok tersebut :
Kelompok PangeranTamjidillah (Cucu Sultan Adam)
• Kelompok ini adalah kelompok yang sangat dibenci oleh rakyat karena tingkah lakunya yang
kurang baik.PangeranTamjidillah memiliki hubungan yang erat dengan Belanda.Belanda
mengangkat PangeranTamjidillah sebagai sultan pada tahun 1852.
Kelompok Pangeran Prabu Anom (Cucu Sultan Adam)
• Kelompok ini adalah kelompok yang juga tidak disenangi rakyat, karena tindakannya yang
sewenang-wenang.
Kelompok Pangeran Hidayatullah (Cucu Sultan Adam)
• Kelompok ini adalah kelompok yang disenangi rakyat dan dicalonkan menjadi pengganti
Sultan Adam.
9. Terjadinya Perang Banjar
• Setelah Sultan Adam meninggal pada tahun 1857, di kerajaan terjadi perebutan
kekuasaan.Belanda mengangkat PangeranTamjidillah sebagai sultan Kerajaan
Banjarmasin.Namun pengangkatan PangeranTamjidillah tersebut tidak disukai
rakyat.Adapun Pangeran Prabu Anom (sainganTamjidillah) diasingkan ke Jawa oleh Belanda.
Pada waktu itu terjadi kekacauan tersebut, meletuslah Perang Banjarmasin (1859) yang
digerakkan oleh Pangeran Antasari.Pangeran Antasari adalah putra Sultan Muhammad yang
anti Belanda.Dalam perang Banjarmasin tersebut Belanda berusaha menarik perhatian rakyat
dengan menurunkan PangeranTamjidillah dan mengangkat Pangeran Hidayatullah sebagi
sultan.Namun Hidayatullah menolak.Pada tahun 1860 Belanda menjadikan seluruh kerajaan
Banjarmasin menjadi wilayah kekuasaannya.
Pangeran Hidayatullah memihak Pangeran Antasari, tetapi pada tahun 1862 Pangeran
Hidayatullah ditawan Belanda dan dibuang ke Cianjur.Selanjutnya perang diteruskan oleh
Pangeran Antasari, yang kemudian oleh rakyat menjadi Sultan.Setelah menjadi sultan, perang
berkobar kembali.Namun Pangeran Antasari terkena wabah cacar.Setelah sakit beberapa
hari, Pangeran Antasari meninggal pada tahun 1862
10. Akhir Perang Banjar
• Setelah pangeran Hidayatullah tertangkap & Pangeran Antasari
wafat, namun perjuangan tetap berlanjut yang di pimpin oleh Gusti
Mat Seman, Gusti Acil, Gusti Muhammad Arsyad, & Antung
Durrahman.