Pangeran Antasari adalah Sultan Banjar yang memimpin perlawanan rakyat melawan kolonialisme Belanda di Kalimantan Selatan pada abad ke-19. Ia lahir pada tahun 1797 atau 1809 dan meninggal pada 1862 saat berjuang melawan Belanda di tengah pasukannya. Untuk memperkuat perjuangannya, pada 1862 Pangeran Antasari menyatakan dirinya sebagai pemimpin tertinggi umat Islam di Banjar bagian utara. Pangeran Antasari kemud
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariregiandira739
Dokumen ini membahas perlawanan masyarakat Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Pangeran Antasari melawan kolonialisme Belanda sejak abad ke-19. Perlawanan ini berlangsung hingga 1905 setelah kematian Sultan Muhammad Seman yang menandai berakhirnya perlawanan rakyat melawan penjajahan Belanda.
Dokumen ini membahas latar belakang Perang Banjar melawan kolonialisme Belanda pada abad ke-19. Faktor penyebabnya antara lain ambisi Belanda untuk menguasai sumber daya alam Banjar dan campur tangan mereka dalam urusan pemerintahan kesultanan setempat. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Antasari setelah Belanda menghapus kerajaan Banjar dan mengangkat pemimpin boneka. Meskipun Pangeran Hidayatullah dan Antasari memberontak
Pangeran Antasari adalah Sultan Banjar yang memimpin perlawanan rakyat melawan kolonialisme Belanda di Kalimantan Selatan pada abad ke-19. Ia lahir pada tahun 1797 atau 1809 dan meninggal pada 1862 saat berjuang melawan Belanda di tengah pasukannya. Untuk memperkuat perjuangannya, pada 1862 Pangeran Antasari menyatakan dirinya sebagai pemimpin tertinggi umat Islam di Banjar bagian utara. Pangeran Antasari kemud
Perlawanan terhadap kolonialisme dibawah pimpinan pangeran antasariregiandira739
Dokumen ini membahas perlawanan masyarakat Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Pangeran Antasari melawan kolonialisme Belanda sejak abad ke-19. Perlawanan ini berlangsung hingga 1905 setelah kematian Sultan Muhammad Seman yang menandai berakhirnya perlawanan rakyat melawan penjajahan Belanda.
Dokumen ini membahas latar belakang Perang Banjar melawan kolonialisme Belanda pada abad ke-19. Faktor penyebabnya antara lain ambisi Belanda untuk menguasai sumber daya alam Banjar dan campur tangan mereka dalam urusan pemerintahan kesultanan setempat. Perang ini dipimpin oleh Pangeran Antasari setelah Belanda menghapus kerajaan Banjar dan mengangkat pemimpin boneka. Meskipun Pangeran Hidayatullah dan Antasari memberontak
Perang Padri berlangsung dari 1803 hingga 1838 di Sumatera Barat antara Kaum Padri melawan Kaum Adat. Kaum Padri ingin menghapus kebiasaan adat yang bertentangan dengan agama Islam, tetapi Kaum Adat tidak setuju. Perang ini berubah menjadi perang melawan kolonial Belanda setelah Kaum Adat meminta bantuan mereka pada 1821. Perlawanan berlanjut hingga akhirnya dapat dikalahkan Belanda pada 1838.
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908YABES HULU
Sistem yang digunakan penjajah untuk menguasai Nusantara meliputi:
1. Membangun benteng-benteng pertahanan untuk mengamankan wilayah jajahan
2. Menerapkan sistem ekonomi eksploitasi seperti monopoli perdagangan dan pungutan pajak
3. Menanamkan pengaruh budaya dan agama untuk melegitimasi kekuasaan kolonial
Perang Banjar tahun 1859-1863 merupakan perlawanan rakyat Kalimantan Selatan terhadap monopoli perdagangan dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan. Faktor ekonomi dan politik memicu pemberontakan di bawah pimpinan Pangeran Antasari melawan pengangkatan Sultan yang disukai Belanda. Perlawanan berlanjut walaupun kerajaan dihapus dan pemimpin tertangkap, hingga akhirnya Antasari meninggal dunia tahun 1862.
Perang Paderi berlangsung dari 1821-1837 antara Kaum Paderi yang ingin memurnikan Islam melawan Kaum Adat yang didukung Belanda. Perang berakhir dengan kekalahan Kaum Paderi setelah benteng terakhirnya di Bonjol jatuh pada 1837. Tokoh kuncinya adalah Tuanku Imam Bonjol yang kemudian diasingkan ke Manado setelah menyerah.
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Perang Padri dan Perang Aceh berlangsung karena pertentangan antara kaum adat dan kaum agama di Sumatera Barat serta perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda. Konflik ini berujung pada kekalahan kaum Padri dan perlawanan Aceh setelah beberapa dasawarsa pertempuran melawan pasukan kolonial Belanda.
Perang Padri terjadi antara tahun 1821-1837 di Sumatra Barat antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Kaum Padri berusaha hidup sesuai ajaran agama sedangkan kaum Adat masih memegang tradisi lama. Pertempuran besar terjadi pada tahun 1821 di Sulit Air antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Perang berakhir pada tahun 1837 setelah benteng Bonjol dikuasai Belanda dan Imam Bonjol ditang
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahRohman Efendi
Dokumen tersebut merangkum perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang, mulai dari Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, hingga Sisingamangaraja XII dari Tapanuli Sumatra Utara. Mereka semua berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara untuk membebaskan tanah air dari belenggu kolonialisme.
Pangeran Antasari (1797-1862) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Kalimantan Selatan yang memimpin perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda. Ia dinobatkan menjadi pemimpin tertinggi Kesultanan Banjar pada 1862 dan terus memimpin perjuangan rakyat melawan Belanda hingga akhirnya wafat akibat sakit paru-paru dan cacar saat pertempuran. Perjuangannya melawan penjajahan kemudian dilanj
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesiairfi bifadlillah
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang pada masa Perang Dunia 2. Perlawanan dilakukan dengan berbagai strategi seperti kooperasi melalui organisasi-organisasi, gerakan di bawah tanah, dan perlawanan bersenjata di beberapa daerah seperti Singaparna, Jawa Barat yang dipimpin KH Zainal Mustafa dan di Blitar yang dipimpin Supriyadi. Perlawanan mengakibatkan banyak korban
Proposal ini merangkum rencana pelaksanaan kegiatan HUT RI ke-72 oleh Karang Taruna Cidoyang di Tasikmalaya yang akan diselenggarakan pada 17-18 Agustus 2017. Kegiatan akan meliputi berbagai tradisi rakyat dan perlombaan serta diikuti seluruh masyarakat di lingkungan tersebut. Anggaran kebutuhan acara sebesar Rp3.600.000 akan digunakan untuk peralatan, konsumsi, dan hadiah lomba.
Perang Padri berlangsung dari 1803 hingga 1838 di Sumatera Barat antara Kaum Padri melawan Kaum Adat. Kaum Padri ingin menghapus kebiasaan adat yang bertentangan dengan agama Islam, tetapi Kaum Adat tidak setuju. Perang ini berubah menjadi perang melawan kolonial Belanda setelah Kaum Adat meminta bantuan mereka pada 1821. Perlawanan berlanjut hingga akhirnya dapat dikalahkan Belanda pada 1838.
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908YABES HULU
Sistem yang digunakan penjajah untuk menguasai Nusantara meliputi:
1. Membangun benteng-benteng pertahanan untuk mengamankan wilayah jajahan
2. Menerapkan sistem ekonomi eksploitasi seperti monopoli perdagangan dan pungutan pajak
3. Menanamkan pengaruh budaya dan agama untuk melegitimasi kekuasaan kolonial
Perang Banjar tahun 1859-1863 merupakan perlawanan rakyat Kalimantan Selatan terhadap monopoli perdagangan dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan. Faktor ekonomi dan politik memicu pemberontakan di bawah pimpinan Pangeran Antasari melawan pengangkatan Sultan yang disukai Belanda. Perlawanan berlanjut walaupun kerajaan dihapus dan pemimpin tertangkap, hingga akhirnya Antasari meninggal dunia tahun 1862.
Perang Paderi berlangsung dari 1821-1837 antara Kaum Paderi yang ingin memurnikan Islam melawan Kaum Adat yang didukung Belanda. Perang berakhir dengan kekalahan Kaum Paderi setelah benteng terakhirnya di Bonjol jatuh pada 1837. Tokoh kuncinya adalah Tuanku Imam Bonjol yang kemudian diasingkan ke Manado setelah menyerah.
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Perang Padri dan Perang Aceh berlangsung karena pertentangan antara kaum adat dan kaum agama di Sumatera Barat serta perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda. Konflik ini berujung pada kekalahan kaum Padri dan perlawanan Aceh setelah beberapa dasawarsa pertempuran melawan pasukan kolonial Belanda.
Perang Padri terjadi antara tahun 1821-1837 di Sumatra Barat antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Kaum Padri berusaha hidup sesuai ajaran agama sedangkan kaum Adat masih memegang tradisi lama. Pertempuran besar terjadi pada tahun 1821 di Sulit Air antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Perang berakhir pada tahun 1837 setelah benteng Bonjol dikuasai Belanda dan Imam Bonjol ditang
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahRohman Efendi
Dokumen tersebut merangkum perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang, mulai dari Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, hingga Sisingamangaraja XII dari Tapanuli Sumatra Utara. Mereka semua berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara untuk membebaskan tanah air dari belenggu kolonialisme.
Pangeran Antasari (1797-1862) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Kalimantan Selatan yang memimpin perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda. Ia dinobatkan menjadi pemimpin tertinggi Kesultanan Banjar pada 1862 dan terus memimpin perjuangan rakyat melawan Belanda hingga akhirnya wafat akibat sakit paru-paru dan cacar saat pertempuran. Perjuangannya melawan penjajahan kemudian dilanj
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesiairfi bifadlillah
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang pada masa Perang Dunia 2. Perlawanan dilakukan dengan berbagai strategi seperti kooperasi melalui organisasi-organisasi, gerakan di bawah tanah, dan perlawanan bersenjata di beberapa daerah seperti Singaparna, Jawa Barat yang dipimpin KH Zainal Mustafa dan di Blitar yang dipimpin Supriyadi. Perlawanan mengakibatkan banyak korban
Proposal ini merangkum rencana pelaksanaan kegiatan HUT RI ke-72 oleh Karang Taruna Cidoyang di Tasikmalaya yang akan diselenggarakan pada 17-18 Agustus 2017. Kegiatan akan meliputi berbagai tradisi rakyat dan perlombaan serta diikuti seluruh masyarakat di lingkungan tersebut. Anggaran kebutuhan acara sebesar Rp3.600.000 akan digunakan untuk peralatan, konsumsi, dan hadiah lomba.
Proposal ini merinci rencana pelaksanaan pameran seni rupa oleh siswa SMK Manangga Pratama Kota Tasikmalaya pada 25 Januari 2018. Pameran ini bertujuan untuk memberikan ajang prestasi bagi siswa, menanamkan kecintaan seni, dan memenuhi tugas pelajaran seni budaya. Jenis karya yang dipamerkan meliputi seni rupa murni seperti lukisan dan batik, serta seni rupa terapan seperti gantungan kunci. Pro
Perang Aceh melawan Belanda berlangsung selama 33 tahun antara 1873 hingga 1904. Perang ini dimulai setelah Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 1873 dan menduduki ibu kota Banda Aceh. Perlawanan sengit rakyat Aceh menyebabkan banyak korban di kedua belah pihak. Setelah berbagai strategi militer dan politik, Belanda akhirnya berhasil menaklukkan Aceh dan memaksa Sultan menyerah pada 1903. Perang ini berdamp
Dokumen tersebut meringkas latar belakang dan proses perlawanan Pattimura melawan penjajahan Belanda di Maluku pada abad ke-19. Perlawanan dimulai dengan menyerang kapal dan benteng Belanda. Meskipun mendapat perlawanan sengit dari pasukan Belanda, Pattimura terus memimpin perjuangan rakyat Maluku selama 6 bulan. Pada akhirnya, Pattimura dihukum mati gantung pada 16 Desember 1817, sementara perlaw
System bus atau bus sistem merupakan jalur data yang menghubungkan komponen-komponen komputer seperti CPU, memori, dan periferal lainnya agar dapat berkomunikasi dan saling bertukar data dalam menjalankan tugasnya. Komputer membutuhkan beberapa jenis bus tergantung arsitekturnya, seperti bus prosesor, AGP, PCI, USB, dan ISA untuk menghubungkan perangkat-perangkat seperti keyboard dan mouse.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 6 yang melakukan penelitian tentang kesalahan periferal pada komputer. Terdapat penjelasan singkat tentang DVD-ROM, gejala yang sering terjadi pada DVD-ROM seperti tidak terbaca atau tidak terdeteksi beserta diagnosa dan penyelesaiannya. Juga dibahas tentang LAN CARD, pengertian LAN CARD, gejala yang sering terjadi seperti koneksi jaringan terputus, tidak bisa
3. Perang Padri
• Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat dan
sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga
1838. Perang ini merupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan
dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan
penjajahan.
• Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan sekelompok ulama yang
dijuluki sebagai Kaum Padri terhadap kebiasaan-kebiasaan yang marak
dilakukan oleh kalangan masyarakat yang disebut Kaum Adat di kawasan
Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya. Kebiasaan yang dimaksud seperti
perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat, minuman keras, tembakau,
sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan, serta
longgarnya pelaksanaan kewajiban ritual formal agama Islam. Tidak adanya
kesepakatan dari Kaum Adat yang padahal telah memeluk Islam untuk
meninggalkan kebiasaan tersebut memicu kemarahan Kaum Padri, sehingga
pecahlah peperangan pada tahun 1803.
4. • Hingga tahun 1833, perang ini dapat dikatakan sebagai perang saudara
yang melibatkan sesama Minang dan Mandailing. Dalam peperangan ini,
Kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan sedangkan Kaum Adat
dipimpinan oleh Yang Dipertuan Pagaruyung waktu itu Sultan Arifin
Muningsyah. Kaum Adat yang mulai terdesak, meminta bantuan kepada
Belanda pada tahun 1821. Namun keterlibatan Belanda ini justru
memperumit keadaan, sehingga sejak tahun 1833 Kaum Adat berbalik
melawan Belanda dan bergabung bersama Kaum Padri, walaupun pada
akhirnya peperangan ini dapat dimenangkan Belanda.
• Perang Padri termasuk peperangan dengan rentang waktu yang cukup
panjang, menguras harta dan mengorbankan jiwa raga. Perang ini selain
meruntuhkan kekuasaan Kerajaan Pagaruyung, juga berdampak
merosotnya perekonomian masyarakat sekitarnya dan memunculkan
perpindahan masyarakat dari kawasan konflik.
5. Latar Belakang
• Perang Padri dilatarbelakangi oleh kepulangan tiga orang Haji dari Mekkah sekitar tahun
1803, yaitu Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piobang yang ingin memperbaiki syariat
Islam yang belum sempurna dijalankan oleh masyarakat Minangkabau.Mengetahui hal
tersebut, Tuanku Nan Renceh sangat tertarik lalu ikut mendukung keinginan ketiga orang
Haji tersebut bersama dengan ulama lain di Minangkabau yang tergabung dalam Harimau
Nan Salapan.
• Harimau Nan Salapan kemudian meminta Tuanku Lintau untuk mengajak Yang Dipertuan
Pagaruyung Sultan Arifin Muningsyah beserta Kaum Adat untuk meninggalkan beberapa
kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Dalam beberapa perundingan
tidak ada kata sepakat antara Kaum Padri dengan Kaum Adat. Seiring itu beberapa nagari
dalam Kerajaan Pagaruyung bergejolak, puncaknya pada tahun 1815, Kaum Padri
dibawah pimpinan Tuanku Pasaman menyerang Kerajaan Pagaruyung dan pecahlah
peperangan di Koto Tangah. Serangan ini menyebabkan Sultan Arifin Muningsyah terpaksa
menyingkir dan melarikan diri dari ibu kota kerajaan.Dari catatan Raffles yang pernah
mengunjungi Pagaruyung pada tahun 1818, menyebutkan bahwa ia hanya mendapati
sisa-sisa Istana Kerajaan Pagaruyung yang sudah terbakar.
7. • Tuanku Imam Bonjol (lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Indonesia 1772 - wafat
dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864),
adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda
dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.
Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK
Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.
• Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol
pada tahun 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin (ayah) dan Hamatun
(ibu). Ayahnya, Khatib Bayanuddin, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari
Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota. Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat
setempat, Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin
Basa, dan Tuanku Imam. Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang
pemimpin dari Harimau nan Salapan adalah yang menunjuknya sebagai Imam
(pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol. Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku
Imam Bonjol.
8. Penyebab perang padri
• Adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum padri sebagai
akibat dari usaha yang dilakukan kaum padri untuk memurnikan
ajaran Islam dengan menghapus adat kebiasaan yang tidak sesuai
dengan ajaran islam.
• Campur tangan belanda dengan membantu kaum adat .Pertempuran
pertama terjadi dikota lawas kemudian meluas ke daerah daerah
lain. Sehingga muncul pemimpin pemimpin yang mendukung gerakan
kaum padri seperti Datuk Bandaro, Datuk Malim Basa (Imam Bonjol),
Tuanku pasaman, Tuanku Nan Rencek, Tuanku Nan. cerdik, dan
Tuanku Nan Gapuk.