3. ii
Puji syukur kehadirat T
uhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Desain Komunikasi Visual III yang berjudul Perancangan Iklan Layanan Masyarakat
Pentingnya Membaca Buku Dibandingkan Sosial Media bagi Remaja di Kota Semarang
untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Desain Komunikasi Visual III.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Arief Agung Swasono, M.Sn
dan Bapak Dimas Irawan Ihya Ulumuddin S.Sn, M.Kom yang telah membimbing penulis
sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu. Laporan ini berisi proses perancangan
iklan layanan masyarakat pentingnya membaca buku dibandingkan sosial media bagi remaja
di Kota Semarang, serta pengaplikasian pada beberapa media.
Penulis menyadari bahwa perancangan ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis meminta maaf apabila terdapat kekurangan, kesalahan
dalam penulisan dan terdapat sesuatu yang kurang tepat.
Semoga bermanfaat, terima kasih.
4. Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Latar Belakang
Rumusan Masalah
T
ujuan Perancangan
Urgensi & Manfaat
Batasan & Ruang Lingkup Perancangan
Identifikasi & Analisis Data
1. Identifikasi Data
2. Data Verbal
3. Data Visual
4. Referensi Literatur
a. Pengertian ILM
b. T
eori Warna
c. T
ypography
d. Media
5. Analisis Data
6. Kesimpulan Analisis Data
iii
.............................................. ii
....................................................... iii
............................................. 1
........................................ 3
..................................... 3
........................................ 4
...... 4
.......................... 5
....................................... 6
.............................................. 7
.............................................. 8
.................................. 9
..................................... 9
...................................... 10
........................................ 11
................................................. 13
........................................ 15
..................... 16
Konsep & Perancangan
1. Perencanaan Media
a. T
ujuan Media
b. Strategi Media
c. Program Media
d. Biaya Media
2. Perancangan Kreatif
a. T
ujuan Kreatif
b. Strategi Kreatif
c. Program Kreatif
d. Pedoman Kreatif
3. Visualisasi
a. Studi Kasus
b. Sketsa Desain
c. Final Desain
d. Aplikasi Media
.......................................... 17
........................................... 18
.................................................... 18
.................................................. 18
................................................. 19
...................................................... 21
.......................................... 22
.................................................... 22
.................................................. 22
................................................. 22
............................................... 23
......................................................... 24
...................................................... 24
................................................. 25
...................................................... 25
................................................... 26
5. 1
Minat baca masyarakat Indonesia saat ini masih tergolong rendah, budaya membaca sebagai jendela dunia
kini tergeser oleh sosial media yang menghancurkan batas jarak dan waktu. Harga buku yang berkualitas
pun cenderung mahal sehingga masyarakat kehilangan minat untuk membelinya dan justru membeli paket
data yang harganya juga tidak jauh berbeda, belum lagi kebiasaan masyarakat yang sibuk dan tidak
sempat membaca buku semakin menurunkan minat baca mereka pada buku cetak.
Alasan yang diucapkan kebanyakan orang pun beragam, mulai dari harga yang mahal, sulit mencari buku
yang bagus, ribet saat membawanya kemana-mana dan tidak punya waktu luang untuk membacanya.
Sebenarnya hal ini merupakan pola pikir yang diakibatkan oleh budaya membaca dan kebutuhan akan
buku yang masih kurang di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan sering dibandingkan dengan
sosial media yang dianggap unggul dalam berbagai hal.
Kemunculan ponsel dan sosial media yang telah menyebar luas di Indonesia membuat masyarakat lupa
waktu karena terhanyut dalam dunia maya, hal tersebut membuat budaya membaca buku perlahan luntur.
Bahkan istilah perpustakaan sering dianggap sebagai tempat yang menyediakan Wifi gratis bagi mereka
yang aktif di sosial media namun tidak memiliki paket data seluler, hal ini membuat buku cetak perlahan
memudar dari budaya masyarakat modern dan tergeser oleh era digitalisasi.
Latar Belakang
6. Daftar Isi
2
Namun tidak semua sosial media memberikan manfaat yang baik dan juga edukasi yang sesuai, karena
fungsi utama sosial media adalah sebagai media komunikasi. Oleh sebab itu tidak jarang tersebar informasi
palsu yang tidak dapat dipastikan kebenarannya sehingga menyesatkan penggunanya, berbeda dengan buku
cetak yang pasti telah dikerjakan dengan penuh kehati-hatian dan juga disunting oleh banyak pihak sehingga
mampu menyampaikan informasi yang dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan.
Konteks permasalahan dari hal tersebut adalah transisi dari konvensional menjadi digital, dan remaja sebagai
pengguna aktif terbanyak menjadi pusat dari perkembangan teknologi. Karena remaja cenderung cepat
beradaptasi dengan hal baru, maka developer social media melirik mereka sebagai target market utama.
Perkembangan social media yang masuk ke Indonesia membuat kebiasaan remaja untuk membaca buku
semakin berkurang, karena itulah tema mengenai kurangnya membaca buku akibat perkembangan social
media ini diangkat. Meskipun terkesan telah banyak dicanangkan dalam berbagai media, namun tindakan
pemerintah masih kurang efektif dan hanya sesaat.
Latar Belakang
Penyuluhan yang hanya sebatas ajakan kurang efektif dalam mengajak masyarakat terutama remaja untuk
membaca buku, karena masa remaja adalah masa dimana mereka cenderung memilih hal yang populer
dikalangan mereka tanpa memikirkan apakah hal tersebut bermanfaat atau tidak. Karena itu dibutuhkan
iklan laynan masyarakat yang mampu membuat remaja berpikir dan menyadari tentang pentingnya
membaca buku disbanding social media.
7. 3
Bagaimana merancang pesan untuk Iklan Layanan Masyarakat tentang
Pentingnya Membaca Buku Dibandingkan Sosial Media Bagi Remaja
di wilayah Kota Semarang dengan media
visual yang memadai?
- Menghasilkan konsep perancangan tentang Pentingnya Membaca Buku Dibandingkan Sosial
Media Bagi Remaja yang dibentuk menjadi Iklan Layanan Masyarakat.
- Menghasilkan Iklan Layanan Masyarakat yang mampu menghasilkan konsep sesuai dengan
karakteristik remaja sebagai target utama.
Rumusan Masalah
T
ujuan Perancangan
8. Daftar Isi
4
Latar Belakang
Pentingnya dibuat Iklan Layanan Masyarakat ini adalah sebagai sarana untuk menyadarkan masyarakat
terutama remaja untuk mulai membaca buku dan mengurangi social media, dengan harapan dapat membuat
remaja berpikir rasional dan tersadar akan pentingnya membaca buku.
Manfaat dari dibuatnya Iklan Layanan Masyarakat ini adalah mampu menampilkan keunggulan dari membaca
buku dan membuat masyarakat terutama remaja tersadar akan manfaat buku dibandingkan social media.
Urgensi & Manfaat
Daftar Isi
Latar Belakang
Batasan & Ruang Lingkup Perancangan
Iklan Layanan Masyarakat ini memiliki batasan berupa konten dan konteks, konten yang berupa isi dari
penyampaian Iklan Layanan Masyarakat akan memaparkan spesifik isu Pentingnya Membaca Buku
Dibandingkan Sosial Media Bagi Remaja.
Sedangkan konteks yaitu target sasaran utama Iklan Layanan Masyarakat ini akan dikumunikasikan dan lokasi
penyampaiannya, untuk isu pentingnya membaca buku dibandingkan social media bagi remaja target utamanya
adalah remaja yang berusia 12 hingga 25 tahun yang akan disosialisasikan di wilayah Kota Semarang.
10. Daftar Isi
6
Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif
smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah itu, Indonesia akan menjadi negara
pengguna aktif smartphone terbesar keempat setelah Cina, India, dan Amerika.
1. Identifikasi Data
Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai
63 juta orang dan 95 persen menggunakannya untuk mengakses jejaring sosial. Bahkan Indonesia menempati
peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India, juga menempati peringkat 5 pengguna
T
witter setelah USA, Brazil, Jepang, dan Inggris.
Menurut survey yang dilakukan oleh wearesocial.org.sg tercatat bahwa durasi rata-rata penggunaan sosial
media kurang lebih selama 2 jam 54 menit, namun tidak menutup kemungkinan lebih banyak pengguna yang
aktif dan merasa tidak tahan untuk membuka notifikasi walaupun baru saja meletakkan ponselnya.
Masyarakat modern seperti saat ini lebih sering menatap layar ponsel dibanding halaman buku cetak, bahkan
survey yang dilakukan oleh Kemkominfo dan UNICEF menyatakan bahwa 79,5 remaja usia 10-19 tahun yang
disurvey merupakan pengguna aktif internet terutama sosial media.
Hal itulah yang menyebabkan penurunan intensitas membaca buku dikalangan anak-anak hingga remaja yang
masih bersekolah, dan budaya membaca buku yang seharusnya dilestarikan oleh generasi muda menjadi
terancam eksistensinya dalam era globalisasi seperti sekarang.
Buku yang popularitasnya semakin menurun dibuktikan dengan data studi yang dilakukan oleh Most Littered
Nation In The World 2016, menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia menduduki peringkat 60 dari
61 negara partisipan. Bahkan menurut UNESCO, minat baca Indonesia hanya 0,001 atau jika diumpamakan dari
1000 orang hanya satu yang membaca buku.
11. Sumber : www.slideshare.net
Sumber : www.wearesocial.com via T
ech In Asia.com
7
2. Data Verbal
Sumber : www.katadata.co.id
Sumber : www.wearesocial.com via Liputan6.com
12. Sumber : www.google.com/books
Sumber : www.google.com/teen-reading-book
8
3. Data Visual
Sumber : www.google.com/teen-with-social-media-addict Sumber : www.google.com/gadget-addict
13. 9
Daftar Isi
Latar Belakang
4. Referensi Literatur
a. Pengertian ILM
Menurut Crompton dan Lamb (dalam Kasali, 1993 ), ILM adalah suatu pengumuman atau pemberitahuan yang
bersifat non komersial yang mempromosikan program-program kegiatan, layanan pemerintah, layanan
organisasi non-bisnis dan pemberitahuanpemberitahuan lainnya tentang layanan kebutuhan masyarakat di luar
ramalan cuaca dan pemberitahuan yang bersifat komersial.
Menurut Liliweri (1992:32) pengertian iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non-profit.
Jadi iklan ini tidak mencari keuntungan akibat pemasangan kepada khalayak. Iklan layanan masyarakat
menurut Susanto (1976: 203), adalah pengumuman tentang berbagai pelayanan masyarakat, tidak
disebarluaskan melalui pembelian ruang dan waktu serta setiap kegiatan pelayanan masyarakat dilaksanakan
oleh suatu kegiatan non-profit/ tidak mengejar keuntungan.
Kriteria ILM menurut Ad Council (dalam Kasali, 1992, p.202) adalah :
- Non komersial
- Tidak bersifat keagamaan
- Non-politik
- Berwawasan nasional
- Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat
- Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima
- Dapat diiklankan
- Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi, sehingga patut memperoleh dukungan media lokal
maupun nasional.
14. 10
Warna merupakan elemen pernting dalam semua lingkup disiplin seni rupa, bahkan secara umum
warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. Hal tersebut dapat kita
lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusiam, semua peralatan, pakaian, bahkan alam
disekeliling kita merupakan benda yang berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi
manusia warna sering kali dipakai sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna
sebagai komunikasi, dan warna sebagai ekspresi.
Warna itu sendiri adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulka benda-benda
yang dikenainya; corak rupa, seperti: merah, biru, hijau, dan lain-lain. Peranan warna sagat
penting domina pada karya seni rupa, hal ini dapat dikaitkan denga upaya menyatakan gerak,
jarak, tegangan, (tension), deskripsi alam (naturalisme), ruang, bentuk, ekspresi, atau makna simbolik
dan justru dalam kaitan yag beraneka ragam ini akan melihat betapa kedudukan warna dalam
seni lukis (rupa). Zat warna didapatkan dari perpaduan dari pigmen yang berupa bubuk halus,
yang disatukan dengan biner (zat pengikat) atau paint vehicle (pembawa pigmen).
(Mikke Susanto, Diksi Rupa, Jogjakarta: Kanisius, 2002.)
Daftar Isi
Latar Belakang
4. Referensi Literatur
b. T
eori Warna
15. 11
Tipografi adalah pengetahuan dan seni tentang pendesignan atau pemformatan dokumen cetakan.
Pengetahuan ini membahas bagaimana elemen tipografis dipilih dan digunakan dalam merancang hasil cetakan
suatu dokumen. Plumpley (1992) menjelaskan pengertian tipografi, “T
ypography, one of the most important
elements of design, refers to the style, arrangement, or appearance of typeset elements and the general
appearance of printed page.
Tipografi membahas format/ gaya, susunan, penampilan elemen-elemen tata wajah dan berkaitan dengan
penampilan umum suatu wajah cetakan. Tipografi membantu meningkatkan keterbacaan suatu dokumen
karena keterbacaan merupakan alasan untuk merancang tampilan dokumen sebaik-baiknya.
Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan
dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan,
penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi
dan unsurunsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman
tersebut ke pengamat. T
erkadang secara tidak sadar, kita selau berhubungan dengan tipografi setiap hari
dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang biasa kita kenakan dan
masih banyak lagi contoh lainnya.
Daftar Isi
Latar Belakang
4. Referensi Literatur
c. T
ypography
16. 12
Contoh bentuk huruf :
- Serif
A B C D E Times New Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/
kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya.
Huruf Serif memiliki ketebalan dan ketipisan
yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan
yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah
gemulai dan feminin.
- Sans-Serif
A B C D E Calibri
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/ serif,
jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada
ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf
yang sama atau hampir sama. Kesan yang
ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern,
kontemporer dan efisien.
- Script
A B C D E Arabella
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang
dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam
dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang
ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
- Dekoratif
A B C D E ANGULAR
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari
bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan
dan ornamen, atau garisgaris dekoratif. Kesan
yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Daftar Isi
Latar Belakang
4. Referensi Literatur
c. T
ypography
17. 13
Media dalam kontek periklanan memiliki definisi tersendiri, dalah satunya dikemukakan oleh
William Wells, John Burnett & Sandra Moriarty sebagai berikut : “ The media are channels
of communication that carry the messages from the adverteser to the audience”. (Media
adalah sarana komunikasi yang membawa pesan-pesan dari pengiklan kepada konsumen).
a. Media Cetak
Menurut Eric Barnow, Media cetak adalah segala barang yang dicetak dan ditunjukan untuk
umum dengan tujuan untuk menyebarkan informasi atau pesan komunikasi. Contoh media
cetak : Koran, Majalah dan Poster
Kelebihan :
- Relatif tidak mahal
- Fleksibel
- Dapat dinikmati lebih lama
- Dapat dibaca berulang
- Analisa lebih tajam untuk hal yang kompleks
Kekurangan :
- Lambat menyampaikan informasi
- Mudah diabaikan
- Mudah sobek
Daftar Isi
Latar Belakang
4. Referensi Literatur
d. Media
18. 14
b. Media Luar Ruang
Menurut Fandy Tjiptono, media luar ruangan adalah media yang berukuran besar dipasang di tempat-tempat
terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya seperti di dalam bus kota,
gedung, pagar tembok dan sebagainya.
Kelebihan :
- Mampu menguasai pasar local dengan lebih baik
- Mampu dilihat calon konsumen dengan frekuensi lebih sering
- Pemilihan lokasi iklan yang fleksibel dan dapat disesuaikan
- Dapat membentuk awareness masyarakat terhadap hal baru
- Kompetitif untuk digunakan sebagai media iklan
Kekurangan :
- Pasar yang tidak ditarget secara spesifik sebab orang yang melihat belum tentu target pasar yang diinginkan
- Pesan yang dismpaikan terbatas dan cenderung tidak banyak disimak
- Memerlukan biaya perawatan media iklan
- Lebih mudah dilupakan masyarakat yang melihat
c. Media Lain
Media lain yang dimaksud merupakan bentuk lain dari promosi seperti poster, pin, stiker dan sablon kaos.
Daftar Isi
Latar Belakang
4. Referensi Literatur
d. Media
19. 15
5. Analisis Data
Analisa data ini akan menggunakan metode 5W+1H yang meliputi :
- What (Apa) : isu yang diangkat adalah Pentingnya Membaca Buku dibandingkan Sosial Media bagi Remaja,
alasan pemilihan isu ini karena banyaknya remaja yang lebih sering membaca status orang
lain daripada membaca buku.
- Who (Siapa) : spesifik isu ini akan dikomunikasikan kepada remaja usia 12 hingga 23 tahun yang
cenderung malas membaca buku.
- Why (Kenapa) : hubungan antara spesifik isu dengan target sasaran adalah remaja yang mayoritas
masih bersekolah atau menempuh pendidikan lain seharusnya lebih sering membaca buku,
namun pada kenyataannya mereka justru sibuk dengan dunia maya terutama social media.
- Where (Dimana) : kampanye ini akan disosialisasikan di wilayah Kota Semarang.
- When (Kapan) : kampanye ini akan dikomunikasikan selama 3 bulan dimulai pada Maret 2018 sampai
bulan Mei 2018 tepat pada Hari Buku Sedunia dan Nasional.
- How (Bagaimana): pendekatan komunikasi kampanye ini akan menggunakan metode persuasif dengan
jenis motivasi dan menggunakan media ATL (Above The Line) dan BTL (Below The Line).
20. 16
Daftar Isi
Latar Belakang
6. Kesimpulan Analisis Data
Kesimpulan berdasarkan analisis 5W+1H di atas yaitu spesifik isu yang diangkat adalah
Pentingya Membaca Buku Dibandingkan Sosial Media Bagi remaja dengan target utama remaja
usia 12 hingga 23 tahun yang malas membaca buku dan lebih sering membaca social media
padahal masih berstatus pelajar atau menempuh pendidikan.
Kampanye Iklan Layanan Masyarakat ini akan disosialisasikan di wilayah Kota Semarang pada
dikomunikasikan selama 3 bulan dimulai pada saat Maret 2018 sampai bulan Mei 2018 tepat
pada Hari Buku Sedunia dan Hari Buku Nasional dengan menggunakan metode persuasive dengan
jenis memotivasi dengan media BTL (Below The Line) atau media yang tidak meminta bayaran.
22. 18
Daftar Isi
Latar Belakang
1. Perancangan Media
- Jangkauan
Demografis: Remaja yang masih
menempuh pendidikan
Geografis: Remaja yang berdomisili di
Kota Semarang
Psikografis: Pengguna yang ingin mengikuti
perkembangan lingkungan
Behaviour: Pengguna social media aktif
dan kurang membaca buku
- Frekuensi
Direncanakan waktu kampanye dalam dua
minggu sekali dengan media dan desain
yang beragam
- Kontinuitas
Perancangan ILM akan diinformasikan dan
disosialisasikan selama 4 Bulan dengan
acuan desain yang telah ditentukan
a. T
ujuan Media
b. Strategi Media
- T
arget Audiens
Demografis: Remaja laki-laki maupun perempuan
usia 12 - 23 tahun yang
berstatus pelajar atau mahasiswa
Geografis: Warga Kota Semarang terutama
remaja yang masih sekolah
Psikografis: Pengguna social media aktif
Behaviour: Remaja yang lebih aktif social
media daripada membaca buku
- Panduan Media
Media utama: Poster, baliho, iklan social media,
majalah
Media pendukung: Stiker, kaos sablon, pin
24. 20
T
abel tersebut disusun selama 3 bulan, dengan tiap bulan terdapat 4 minggu.
Poster dipasang pada minggu pertama dan kedua pada tiap awal bulan selama masa kampanye, dipasang di area
sekolah seperti SMP
, SMA dan Universitas.
Iklan social media akan dikampanyekan dalam beberapa social media seperti Facebook dan Instagram dengan
estimasi waktu pada tiap minggu selama masa kampanye.
Majalah dapat dimuat pada minggu ketiga tiap bulan selama masa kampanye melalui majalah anak sekolah dan
remaja seperti Gradasi.
Baliho ditempatkan pada area lampu lalu lintas dan sering dilalui pelajar maupun mahasiswa, di jalan utama Kota
Semarang terutama dekat dengan perpustakaan dan area sekolah serta kampus.
Stiker akan dibagikan bersama dengan pemasangan poster pada minggu pertama dan minggu kedua awal bulan.
Kaos sablon akan dibagikan pada minggu keempat setiap bulan sebagai reward pada remaja dan pelajar yang
terlihat sedang membaca buku di area tempat pemasangan poster dan baliho.
Pin akan dibagikan pada minggu ketiga dan minggu keempat diakhir bulan bersamaan dengan pembagian kaos
sablon dan sebagai hadiah dari majalah.
c. Program Media
25. 21
Media Bahan Ukuran Harga Jumlah
Poster Fancy A3 5.000 x 100 lbr Rp. 500.000
Majalah 1 Halaman 2.000.000 x 3 Rp. 6.000.000
Baliho Flexi 4 x 5 m
360.000 x 5 =
1.800.000
sewa 3 bln =
50.000.000 x 3
Rp. 151.800.000
Stiker Linen A3 (40 Pcs) 6.000 x 5 lbr Rp. 30.000
Kaos Sablon Cotton Combad Sablon A4 50.000 x 10 pcs Rp. 500.000
Pin 5 x5 cm 3.000 x 50 pcs Rp. 150.000
d. Biaya Media
26. 22
2. Perancangan Kreatif
a. T
ujuan Kreatif
b. Strategi Kreatif
Isi Pesan : Pentingnya membaca buku dibandingkan sosial media
Bentuk Pesan : Menggunakan slogan sebagai bentuk ajakan
Strategi Visual : Menggunakan ilustrasi sebagai gambar dasar serta
diolah secara digital.
Mengajak target audiens untuk memahami dan menyadari pentingnya membaca buku
dibandingkan social media, terutama dalam hal penyampaian ilmu pengetahuan sehingga
mampu meningkatkan minat remaja untuk lebih sering membaca buku.
c. Program Kreatif
T
ema Pokok : Ilmu yang menuntun prestasi tertinggi
Pendukung T
ema : Menggunakan teks bodycopy yang berisi gambaran prestasi karena
membaca buku dan perbandingannya dengan akibat social media.
27. 23
d. Pedoman Kreatif
Pesan verbal : Pesan utama menggunakan slogan sebagai tema utama
Pesan visual : Penggambaran dengan ilustrasi buku yang terdapat gambar ilustrasi wanita dengan pakaian wisuda,
mengutamakan perbandingan dan perbedaan antara yang melihat ponsel dan yang membawa buku.
Penyajian visual : Menggunakan ilustrasi dengan teknik digital berupa bentuk 3 Dimensi
Program penulisan teks dan visual :
a. Keyword : Buku, Sosial Media, Prestasi
b. Headline : Apresiasi dari ilmu yang lebih indah dari sekedar Like
c. Bodycopy : Lulus seadanya tanpa satupun prestasi, dialah T
erjebak Dunia Maya.
Lulusan T
erbaik Dengan Prestasi Gemilang, Dialah Maya.
d. Closing : Logo-logo penyelenggara kampanye yang disertakan dalam desain kampanye
e. Warna : Dominan warna kertas putih sedikit kecoklatan, dan warna hitam serta putih dengan warna dasar kebiruan.
f. Ilustrasi : Sebuah buku yang terbuka dan menampilkan halaman berisi gambar wanita memakai pakaian wisuda dengan
ekspresi yang berbeda. Wanita di sebelah kiri sedang memegang ponsel dengan ekspresi penuh harap, dan
wanita di sebelah kanan memegang buku sambil membawa buku.
g. Font: Headline : ShoestringSSI (ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890)
Bodycopy : ANDY (ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ1234567890)
Key Visual : Penggambaran dengan ilustrasi buku yang terdapat gambar ilustrasi wanita dengan pakaian wisuda,
mengutamakan perbandingan dan perbedaan antara yang melihat ponsel dan yang membawa buku.
28. 24
3. Visualisasi
a. Studi Kasus
Masuknya social media di Indonesia membuat masyarakat terutama remaja lebih banyak
menghabiskan waktu untuk melihat social media dibandingkan membaca buku. Hal itu
menyebabkan kurang berkembangnya ilmu pengetahuan kepada calon penerus bangsa,
dan tingkat kebutuhan akan ilmu semakin menurun.
Pemilihan cara berpikir dan penyelesaian yang dipakai melalui cara motivasi, yakni
memberikan ilustrasi perbandingan antara remaja yang kecanduan dengan social media
tidak dapat mencapai prestasi secara maksimal sedangkan remaja yang membaca buku
akan memperoleh ilmu lebih banyak dan menjadi lebih produktif dalam hal prestasi.
Ditampilkannya perbandingan tersebut diharapkan memberikan sebuah motivasi kepada
khalayak umum terutama remaja sehingga mampu menggerakkan kesadaran untuk
memperbanyak membaca buku dibandingkan melihat social media.
30. APRESIASI DARI ILMU YANG LEBIH
INDAH DARI SEKEDAR “LIKE”
C
U
M
L
A
U
D
E
L
U
C
K
Y
LULUS SEADANYA TANPA
SATUPUN PRESTASI
DIALAH TERJEBAK DUNIA MAYA
LULUSAN TERBAIK DENGAN
PRESTASI GEMILANG
SEPERTI MAYA
PILIHANMU !!
Iklan Layanan Masyarakat Ini
Dipersembahkan Oleh :
32. 28
Iklan Majalah
Majalah terutama dengan
target sasaran anak
sekolah dan remaja
memiliki peluang yang
besar sebagai media
penyampaian iklan
layanan masyarakat.
33. 29
Stiker
Stiker memiliki keunggulan dalam
ukuran yang lebih sederhana, jadi
walaupun tidak memiliki efektifitas
penyebaran informasi yang baik
namun memiliki nilai pengingat
bagi khalayak.
C
U
M
L
A
U
D
E
L
U
C
K
Y
APRESIASI DARI ILMU YANG LEBIH
INDAH DARI SEKEDAR “LIKE”
34. 30
Sablon Kaos
Kaos merupakan media yang tepat
digunakan sebagai reward atau hadiah
dan juga sebagai pengingat bagi orang
yang memakai dan orang yang melihatnya.
APRESIASI DARI ILMU YANG LEBIH
INDAH DARI SEKEDAR “LIKE”
35. 31
Pin
Pin memiliki keunggulan pada
penggunaan yang multifungsi
sehingga dapat menjadi pengingat
yang baik bagi yang memakai
dan yang melihat
APRESIASI DARI ILMU
YANG LEBIH
INDAH DARI SEKEDAR
“LIKE”