Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
Sebagai pendidik bukan hanya seorang Guru yang mengajar disekolah tetapi Pendeta jugabisa dikategorikan sebagai seorang pendidik, karena seorang pendeta juga memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengajarkan kebenaran dan mendidik jemaat agar Iman mereka dapat bertumbuh kokoh.
Jadi dari makalah ini penulis membahas secara terperinci seorang pendeta sebagai seorang pendidik didalam Gereja.
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Deflit Lilo
Buku ini menganalisa hal-hal seputar peran Roh Kudus yang menjadi topik hangat kemunculan dan perkembangan Gerakan Karismatik secara global maupun di Indonesia. Tujuannya agar para pembaca lebih jelas memahami warisan rohani dalam Kristus yang sungguh luar biasa ini dan bagaimana besarnya tanggung jawab orang percaya dalam menggunakan karunia rohani yang dianugerahkan. Stott sendiri berupaya dalam pengakuannya bahwa informasi-informasi dan literatur-literatur yang digunakan untuk menuntaskan bukunya ini digunakan seobjektif dan sejujur mungkin, tanpa bermaksud merusak persekutuan di antara orang percaya. Demi tujuan dimaksud maka Stott mengharapkan para pembaca bukunya dapat sama-sama setuju bahwa segala argumentasi harus diuji oleh firman Allah yang telah dinyatakan secara historis dan objektif; bahwa Yesus Kristus haruslah menjadi sentral; dan bahwa keragaman adalah ciptaan Tuhan termasuk keragaman pengalaman rohani yang harus dihargai.
tanpa Roh Kudus manusia tidak akan mengalami pertobatan dalam dirinya, Roh Kudus sangat berperan penting dalam menginsafkan manusia dari kehidupan dosa dan mengalami pembaharuan didalam Yesus Tuhan.
Tugas utama yang dilakukan orang percaya kepada Tuhan adalah melakukan 9 buah Roh yang diajarkan oleh Tuhan, yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
Sebagai pendidik bukan hanya seorang Guru yang mengajar disekolah tetapi Pendeta jugabisa dikategorikan sebagai seorang pendidik, karena seorang pendeta juga memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengajarkan kebenaran dan mendidik jemaat agar Iman mereka dapat bertumbuh kokoh.
Jadi dari makalah ini penulis membahas secara terperinci seorang pendeta sebagai seorang pendidik didalam Gereja.
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Deflit Lilo
Buku ini menganalisa hal-hal seputar peran Roh Kudus yang menjadi topik hangat kemunculan dan perkembangan Gerakan Karismatik secara global maupun di Indonesia. Tujuannya agar para pembaca lebih jelas memahami warisan rohani dalam Kristus yang sungguh luar biasa ini dan bagaimana besarnya tanggung jawab orang percaya dalam menggunakan karunia rohani yang dianugerahkan. Stott sendiri berupaya dalam pengakuannya bahwa informasi-informasi dan literatur-literatur yang digunakan untuk menuntaskan bukunya ini digunakan seobjektif dan sejujur mungkin, tanpa bermaksud merusak persekutuan di antara orang percaya. Demi tujuan dimaksud maka Stott mengharapkan para pembaca bukunya dapat sama-sama setuju bahwa segala argumentasi harus diuji oleh firman Allah yang telah dinyatakan secara historis dan objektif; bahwa Yesus Kristus haruslah menjadi sentral; dan bahwa keragaman adalah ciptaan Tuhan termasuk keragaman pengalaman rohani yang harus dihargai.
tanpa Roh Kudus manusia tidak akan mengalami pertobatan dalam dirinya, Roh Kudus sangat berperan penting dalam menginsafkan manusia dari kehidupan dosa dan mengalami pembaharuan didalam Yesus Tuhan.
Tugas utama yang dilakukan orang percaya kepada Tuhan adalah melakukan 9 buah Roh yang diajarkan oleh Tuhan, yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
Peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja tugas dokmatika iv
1. PERAN ROH KUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJA
Di Tujukan Kepada Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung Untuk
Memenuhi Persyaratan Dalam Mata Kuliah Dokmatika IV
DI SUSUN OLEH:
MORISON LIANTO AMA
NIM 20178614
T.A. 2020/2021
STT MAWAR SARON LAMPUNG
2. Kata pengantar
Puji syukur atas kasih karunia Tuhan sebagai Guru Agung yang adalah Tuhan
pemberi hikmat bagi penulis yang oleh kerena Dialah dalam penulisan paper ini penulis
bisa menyelesaikannya dengan baik adapun dalam penulisannya masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyususan paper ini penulis masih banyak belajar
dalam menyusun paper. dan paper ini adalah pelajaran bagi penulis untuk menambah
wawasan dalam menyusun paper.
3. Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Roh Kudus
Berbicara tentang Roh Kudus, bukanlah hal yang asing lagi bagi setiap orang
Kristen. Hanya saja, Tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini masih banyak orang
Kristeen memahami bahwa Roh Kudus itu hanyalah sebagai salah satu oknum dari
ketritunggalan Allah yang tidak lebih dari sekadar pengetahuan belaka. Artinya bahwa
Banyak orang Kristen mengetahui bahwa di dalam Alkitab memang ada di tuliskan
mengenai Roh Kudus. Tetapi untuk mengalami seperti apakah Roh Kudus itu atau
bagaimana cara mengalmi-Nya, belum pernah atau mungkin sudah pernah mengalami
tetapi tidak menyadarinya. Tidak sedikit orang Kristen yang beranggapan bahwa kuasa
Roh Kudus itu hanya bekerja pada zaman jemaat/gereja mula-mula yaitu tepatnya pada
hari pentakosta. Atau mungkin berpikir bahwa yang paling berperan dalam
perkembangan gereja/jemaat mula-mula adalah karena kerja keras para murid Yesus
dan Rasul-rasul pada waktu itu. Pemahaman seperti itu adalah salah besar. Yang benar
adalah sesungguhnya kuasa Roh Kudus itu masih tetap bekerja hingga hari ini
sebagaimana Dia bekerja pada zaman gereja mula-mula, dan Roh Kuduslah yang
menjadi toko utama dalam terbentuknya maupun perkembangan geraja mula-mula. Dan
sampai sekarangpun Roh Kudus masih tetap bekerja dalam pertumbuhan gereja yang
walaupun dalam situasi yang berbeda dari gereja mula-mula dan gereja zaman sekarang
yang berbentuk gedung, dan gereja berbagai denominasi, dan orgnisasi gereja tetapi
tidak membatasi kuasa Roh kudus untuk tetap bekerja bagi pertumbuhan gereja tetapi
hanya saja para hamba Tuhan yang kadang salah dalam meresponi Roh kudus dalam
kehidupan mereka bagi pertumbuhan gereja.
Kekristenan dapat berkembang pada masa gereja mula-mula, bukan karena
pekerjaan atau usaha rasul-rasul atau murid-murid Yesus atau sala satu toko Alkitab PB
siapapun juga. Gereja atau jemaat mula-mulah dapat bertumbuh baik secara kerohanian
maupun secara jiwa atau kuantitas karena pekerjaan Roh Kudus melalui murid-murid
dan para Rasul. Meskipun pada masa itu gereja menghadapi tantangan / rintangan/
tekanan dari pihak lain maupun dalam gereja sendiri yang amat berat, namun oleh kuasa
4. Roh Kudus Gereja dapat bertmbuh dan semakin berkembang hingga detik ini. Kalau
bukan karena pekerjaan kuasa Roh Kudus mustahil itu dapat terjadi. Seperti halnya
dalam Perjanjian Lama, Allah memberi kuasa untuk para nabi untuk memberitakan akan
Firman Tuhan kepada bangsa-bangsa, seperti itu jugalah kuasa yang diberikan oleh
Allah lewat Roh Kudus untuk memberikan kuasa bagi orang percaya untuk dapat
bersaksi tentang Yesus. Roh Kudus menolong orang yang percaya supaya ia dengan
penuh kuasa dapat meneruskan kepada orang-orang lain kebenaran yang diajarkan oleh
Roh Kudus kepadanya (1 Kor. 2:1-5; I Tes. 1:5; Kis. 1:8). Bahwa setiap orang percaya
kepada Yesus akan diberikan kuasa oleh Roh Kudus untuk dapat bersaksi kepada orang
lain tentang Yesus. Roh Kudus adalah janji Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Di
dalam Kisah Para Rasul diceritakan bahwa para rasul menerima kuasa dari Roh Kudus
sehingga mereka dapat melakukan mujizat.
Dalam gereja mula-mula yang didirikan para rasul, peran Roh Kudus sangat
penting. Roh Kudus yang mendiami setiap orang yang telah percaya kepada Kristus
membuat kehidupan mereka berubah drastis. Dalam I Korintus 1:26 adalah bukti
tentang berubahnya orang-orang yang telah menerima Roh Kudus di dalam hati mereka
karena percaya kepada Yesus. Jemaat mula-mula sangat pesat pertumbuhannya
walaupun didera penderitaan yang sangat besar. Pegaruh atau peran Roh kudus sangat
besar dalam pertumbuhan gereja Ia bukan pribadi yang Pasif tetapi pribadi yang aktif
kita dapat melihat dalam sejarah gereja mula-mula bagimana Roh Kudus bekerja dalam
KuasaNya Ia membawa pengaruh yang sangat besar bagi jemaat/gereja mula melalui
Roh Kuduslah yang memberikan kuasa keberanian kepada murid-murid dan rasul-arsul,
sehingga perluasan pekabaran Injil dapat dilakukan mulai dari Yerusalem sampai ke
ujung bumi. Karena kuasa Roh Kudus, kita yang hidup pada zaman ini dapat mendengar
kabar sukacita, yaitu Injil kebenaran Kristus yang sanggup mengubahkan / memulihkan
kehidupan seseorang dan memberikan pengharapan hidup yang kekal dalam kerajaan
Surga.
5. B. rumusan masalah
Melihat dari permbasan diatas dari judul bagaimana peran Roh kudus dalam
pertumbuhan gereja maka di sini penulis akan membahas beberapa poin dari judul
tersebut
A. Pengertian Roh Kudus
B. Bagaimana peran Roh Kudus dalam gereja mula-mula
C. Bagaimana peran Roh Kuds bagi gereja Zaman sekarang
C. Tujuan penulisan
Supaya gereja atau orang percaya masa kini memahami peran Roh Kudus bahwa
Roh Kuduslah yang membawa pengaruh bagi pertumbuhan setiap gereja zaman
sekarang yang bukan saja hanya terjadi di gereja mula-mula lewat para rasul tetapi juga
Roh Kudus yang adalah pribadi ketiga dari tritunggal memiliki kuasa dalam membawa
gereja kepada pertumbuhan iman bagi setiap orang percaya melalui gerejaNya. Dan
membawa setiap umat Tuhan dalam pengenalan akan Tuhan Yesus sebagai pribadi yang
adalah kasih sebagai juruselamat kehidupan mereka dari dosa oleh Roh Kuduslah
jemaat Tuhan dalam gereja bertumbuh dan gereja semakin bertumbuh dalam membawa
jiwa-jiwa baru bagi kemuliaan Tuhan.
6. BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Roh Kudus
Roh Kudus dalam bahasa Ibrani adalah “Ruah” dan dalam bahasa Yunani
adalah “Pneuma” berarti “Nafas” atau “Angin”, dan diterjemahkan dengan “Roh”, yang
menunjukkan kuasa pemberi kehidupan yang tak terlihat. Jika digabungkan dengan
“Kudus”, maka kuasa itu dikatakan sebagai yang ilahi, meskipun kombinasi dua kata
tersebut hanya tampak tiga kali dalam Perjanjian Lama (Yesaya 63:10,11; Mzm. 51:11).
Sejak pada awalnya Alkitab memperkenalkan kepada kita Roh Allah itu. Yang terdapat
di dalam kejadian 1:1-2, “Pada mulanya menciptakan langit dan bumi. Bumi belum
berbentuk dan kosong gelap gulita mentupi samudera raya dan Roh Allah melayng-
layang diatas permukaan air. Dan Roh itu adalah Allah itu sendiri bukan berarti Allah
berdiam diri baru Roh yang melayang-layang melainkan Roh itu adalah pribadi Allah
sendiri sebagaimana dalam buku yang dikarang stephen tong ia mengatakan:
Roh kudus jangan dimengerti hanya sebagai gerakan atau semacam fenomena psikologis, tetapi
sebagai Allah yang bekerja hal tersebut sudah dibuktikan sejak pasal pertama, halaman pertama,
bagian pertama tema dari kitab suci. Waktu Allah mencipta, Roh Allahlah yang mengenapi dan
melaksanakan pekerjaan itu 1
Di sini dapat kita melihat bahwa Roh Kudus bukan sekedar kuasa atau pengaruh yang
sewaktu-waktu. Roh Kudus adalah satu oknum ilahi yang mempunyai Pribadi sama
derajatnya dengan Allah Bapa dan Allah Anak. Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari
ketritunggalan Allah. Dapat dikatakan juga bahwa Roh kudus adalah Roh Allah.
sebagaimana dalam buku yang dikarang Stephen Tong dalam bukunya ia menjelaskan:
Bahwa Roh kudus adalah Roh Allah Roh yang keluar dari Allah, Roh yang dimiliki Allah, Roh
kepunyaan Allah sendiri arti dari Roh Allah adalah Roh yang keluar atau berasal dari Allah, Roh
Allah sendiri, Roh dari hidupNya Allah sendiri2
Roh Kudus adalah Allah dan Pribadi ketiga dari Trinitas. Ia setara dengan Allah
Bapa dan Allah Anak. Karena itu sesungguhnya bagi Dia pun selayaknya diberikan
1 Stephen tong, 2011, Roh Kudus doa dan kebangunan, surabaya,hal. 9.
2 Ibid.1,Hal.23
7. penghormatan, penghargaan dan kemuliaan yang sama. Dan mengenal Dia sebagaimana
kita mengenal kedua pribadi Allah yang lain (Kis 5:3,4).
Yohanes menulis, “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga:
Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi
kesaksian di bumi. Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.”(1 Yoh
5:7,8). Roh Kudus adalah salah satu pribadi dari Allah Tritunggal. Seperti dalam
amanat agung yang disampaikan oleh Yesus bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah
sama hakekatnya. Jadi disini dapat dipahami bahwa Roh Kudus memiliki kuasa sama
seperti Allah Bapa, dan Allah Anak karena dari tiga pribadi ini adalah satu kakekat yang
berpribadi tiga yang adalah pribadi yang memiliki sifat-sifat ilahi, kehendak, pikiran,
dan perasaan.
Maka dapat di simpulkan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri dalam wujud
Roh yang merupakan oknum ketiga dari ketritunggalan Allah yang memiliki sifat-sifat
ilahi, yang berfungsi menghibur, menolong, menguatkan, dan memberikan keberanian
dan kuasa kepada orang Kristen untuk bersaksi bagi Kristus, serta sebagai sumber awal
mula kasih ilahi, Dia adalah realita kehidupan ke-Kristenan, pemberi semangat, dan
dasar kekuatan penggerak iman. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri yang jauh
sebelumnya sudah dijanjikan oleh Allah sendiri melalui nabi-nabi-Nya, yang kemudian
janji itu di teguhkan kembali oleh Yesus sebelum Dia naik ke Sorga.dan digenapi ketika
Dia ada di Sorga.
Bukti-bukti Alkitab bahwa Roh Kudus adalah Allah
Bukti berdasarkan penyataan Alakitab bahwa sebutan Roh Kudus dan Allah atau
Tuhan dapat saling dipertukarkan (interchangeable). (1) Apa yang disampaikan Paulus
dalam Kisah Para Rasul 28:25-27 itu ia kutip dari Yesaya 6:8-10. Paulus berkata bahwa
“firman itu disampaikan oleh Roh Kudus” dengan perantaraan nabi Yesaya, tetapi
Yesaya 6:8-10 menyebutkan bahwa itu adalah “suara Tuhan” kepadaNya. Ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan sendiri! (2) Pernyataan dalam Ibrani 3:7-
11 jika dibandingkan dengan Mazmur 95:7b-11 dan Keluaran 17:1-7, maka kita
menemukan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN. Kata-kata dalam Ibrani 3:7-11
merupakan kata-kata Roh Kudus, maka kata-kata “mencobai Aku” berarti “mencobai
Roh Kudus”. Jika kita melihat dalam Mazmur 95:7b-11, yang hampir-hampir identik
dengan Ibrani 3:7-11 tadi, maka bisa kita dapatkan dari Mazmur 95:8 bahwa itu adalah
8. peristiwa yang terjadi di Masa dan Meriba (Keluaran 17:1-7). Dalam Keluaran 17:7
dikatakan, "Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah
bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan:
“Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?". Jadi disini dipakai istilah
“mencobai TUHAN”, padahal dalam Ibrani 3:7-11 dikatakan bahwa mereka “mencobai
Roh Kudus”. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah TUHAN! (3) Selanjutnya,
Ibrani 10:16-17 merupakan kutipan sebagian dari Yeremia 31:33,34. Dalam Yeremia 31
disebutkan bahwa kata-kata itu diucapkan oleh TUHAN. Perhatikan kata-kata “firman
TUHAN” dalam Yeremia 31:31,32c,34b. tetapi dalam Ibrani 10:15-17 disebutkan
bahwa itu merupakan “kesaksian / firman Roh Kudus” (Ibrani 10:15b,16b). Ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN sendiri! (4) Hal yang sama dapat kita
lihat dalam Kisah Para Rasul 5:3-9, bahwa Ananias yang “mendustai Roh Kudus" (ayat
3) sama dengan “mendustai Allah” (ayat 4) dan “mencobai Roh Tuhan” (ayat 9). (5)
Paulus menyatakan bahwa tubuh orang percaya adalah “bait Allah” dan bahwa “Roh
Allah diam di dalam kamu’ (1 Korintus 3:16. Jika tubuh orang percaya adalah bait
Allah, maka artinya Allahlah yang tinggal di dalam tubuh kita, tetapi Paulus
mengatakan Roh Allah atau Roh Kuduslah yang tinggal di dalam orang percaya. Hal ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah (bandingkan 1 Korintus 6:19).
B. PERAN ROH KUDUS DALAM GEREJA MULA-MULA
a. Pemberi Kuasa Untuk Bersaksi Bagi Kristus, Menyatakan Kebesarannya
Kekristenan dapat berkembang pada masa gereja mula-mula, bukan karena
pekerjaan atau usaha rasul-rasul atau murid-murid Yesus atau sala satu toko Alkitab PB
siapapun juga. Gereja atau jemaat mula-mulah dapat bertumbuh baik secara kerohanian
maupun secara jiwa atau kuantitas karena pekerjaan Roh Kudus melalui murid-murid
dan para Rasul. Meskipun pada masa itu gereja menghadapi tantangan / rintangan/
tekanan dari pihak lain maupun dalam gereja sendiri yang amat berat, namun oleh kuasa
Roh Kudus Gereja dapat bertmbuh dan semakin berkembang hingga detik ini. Kalau
bukan karena pekerjaan kuasa Roh Kudus mustahil itu dapat terjadi.
Roh Kuduslah yang memberikan kuasa keberanian kepada murid-murid dan
rasul-arsul, sehingga perluasan pekabaran Injil dapat dilakukan mulai dari Yerusalem
sampai ke ujung bumi. Karena kuasa Roh Kudus, kita yang hidup pada zaman ini dapat
mendengar kabar sukacita, yaitu Injil kebenaran Kristus yang sanggup mengubahkan /
memulihkan kehidupan seseorang dan memberikan pengharapan hidup yang kekal
dalam kerajaan Surga.
9. Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya
mempunyai dua tujuan.
1. Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan
Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja,
menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat
gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai
bahasa lidah. Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini
adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap
bagi gereja.
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan
diajarkan Yesus" Kis. 1:1 tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat
dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di
dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga
Kis. 1-9-11instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem
hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus Kis. 1:4-5. Ayat kunci kitab Kis. 1:8
berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa
mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk
menjadi saksi-Nya
1. Di Yerusalem" (pasal 1-7:Kis.1:1-7
2. Di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8:12 , dan)
3. Sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28: Kis. 13:1-28)
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia.
Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil" Kis 8:4. Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis. 6:1-
6)menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan
tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis. 6:8) bahkan sampai menggoncangkan
beberapa kota dengan Injil Kis 8:5-13. Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat
malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang
10. ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan
keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan
antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (Kis15:1-41) dan kendatipun penganiayaan
terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan
Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota
yang lain.
Dalam Kis. 1:1-12 dan 25, pusat utama dari penjangkauan gereja adalah
Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk
menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 Kis. 13:1-28:31 pusat utama penjangkauan gereja
adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai
Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para
Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di
depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada
kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan
mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan.
b. penginjilan
Roh kudus dalam pertumbuhan gereja mula selain dari Ia sebagai penghibur dan
bersaksi tentang Yesus melalui Ia menyatakan dalam kehidupan murid-murid pada
waktu itu dalam menyatakan Yesus lewat Roh Kuduslah gereja terbentuk dari di dalam
Ia memilih pekabar injil dapat kita lihat di dalam Kis. 13:2 Roh kudus memilih pekabar
injil di dalam ayat ini di jelaskan bahwa Roh Kudus berkata Khusukan bagiKu bernabas
dan saulus untuk tugas yang untuk itu Aku telah memanggil mereka." Oleh karena
disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka
berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam
rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu
mereka. jadi disini Roh Kudus yang adalah pribadi ketiga yang di utus Yesus ketika Ia
naik kesorga Ia memiliki kuasa dalam menyatakan Yesus untuk disaksikan kepada
semua orang yakni dalam hal ini di dalam persekutuan didalam Ia mengutus murid-
murid dalam memberitakan injil tentang Yesus sebagaimana dalam buku yang dikarang
benny Him:
11. Mengatakan bahwa Roh Kudus adalah penghibur, penasihat,penolong,yang ajaib, yang di utus
oleh Bapa dan putra untuk menyertai dengan,di dalam dan di atas umat Allah ketika Yesus naik
kesorga. Dan pribadi mulia ketiga dari tritunggal keAllahan mempunyai tujuan utama untuk
menyingkapkan Tuhan Yesus Kristus3
dan di situ kita melihat bahwa oleh karena pekerjaan Roh Kuduslah mereka dapat pergi
memberitakan injil Yesus Kristus di dalam Roh Kudus memilih pekabar injil Ia tidak
hanya saja memilih tetapi Ia juga menguts dan juga memberi kuasa kepada pengabar
injil Kis. 13:9-12 dan hal ini kita dapat kembali ke pasal 2 di situlah bagaimana peran
Roh Kudus dalam gereja mula-mula yang begitu luar biasa lewat pekabar injil yang Roh
Kudus pilih, di utus dan di berikan kuasa di situlah pertumbuhan gereja yang luar biasa
oleh pekerjaan Roh Kudus Kis. 2:41-47. 41 Orang-orang yang menerima perkataannya
itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu
jiwa.
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda.
44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama,
45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
3 Benny Him, 2000, Urapan, Jakarta,Hal.111.
12. c. pemersatu orang kristen dari berbagai latar belakang
Dalam Kis. 2:4, di sana menjelaskan bahwa ketika orang percaya yang
berkumpul waktu itu di penuhi Roh Kudus, mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa lain seperti yang diberikan Roh kepada mereka untuk mengatakannya. Bahasa-
bahasa lain ini adalah suatu bahasa yang dapat di mengerti oleh semua orang yang hadir
pada waktu itu, walaupun mereka datang dari berbagai daerah yang berbeda-beda
bahasanya. Dan ini adalah pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya merupakan
pekerjaan yang besar dan luas mempersatukan orang percaya dari berbagai latar
belakang dan Roh Kudus menguatkan dengan kuat kuasaNya didalam batin orang
percaya.
Hal ini menandakan bahwa oleh kuasa dan pekerjaan Roh Kudus, perbedaan
bahasa, suku, bangsa, budaya, tidak menghalangi kuasa Tuhan untuk mempersatukan
umat-Nya dan menyatakan rencana misinya bagi umat manusia melalui berita
keselamatan.
C. PEKERJAAN Roh Kudus dalam Gereja zaman Skarang
a) Pengertian gereja
Kata Gereja berasal dari kata dalam bahasa Yunani “Ekklesia” yang didefinisikan
sebagai “perkumpulan” atau “orang-orang yang dipanggil keluar.” Akar kata ”Gereja”
tidak berhubungan dengan gedung, tetapi dengan orang.
Roma 16:5 berkata, “Salam juga kepada jemaat di rumah mereka...” Paulus merujuk
pada Gereja di rumah mereka, bukan pada gedung gereja, namun kumpulan orang-orang
percaya.
Gereja itu tubuh Kristus. Efesus 1:22-23 mengatakan, “Dan segala sesuatu telah
diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat
sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan
Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”
Tubuh Kristus terdiri dari semua orang percaya, mulai dari Pentakosta sampai
Pengangkatan. Tubuh Kristus terdiri dari dua aspek:
1. Gereja universal/sedunia, yaitu Gereja yang terdiri dari semua orang yang
memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. 1 Korintus 12:13-14
mengatakan “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun
orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu
tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak
terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.”
Kita melihat bahwa siapa pun yang percaya langsung menjadi bagian dari tubuh
13. Kristus. Gereja Tuhan yang sebenarnya bukanlah bangunan gereja atau
denominasi tertentu. Gereja Tuhan yang universal/sedunia adalah semua orang
yang telah menerima keselamatan melalui iman di dalam Yesus Kristus.
2. Gereja lokal digambarkan dalam Galatia 1:1-2, “Dari Paulus, seorang rasul, ...
dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-
jemaat di Galatia.”Di sini kita melihat bahwa di propinsi Galatia saat itu ada
banyak gereja – apa yang kita sebut sebagai gereja lokal. Gereja Baptis, gereja
Lutheran, gereja Katolik, dan sebagainya bukanlah gereja sebagaimana Gereja
universal, namun hanyalah gereja lokal. Gereja universal/sedunia terdiri dari
mereka-mereka yang telah percaya pada Yesus untuk keselamatan mereka.
Anggota-anggota Gereja universal/sedunia ini sepatutnya mencari persekutuan
dan pembinaan dalam gereja lokal.
Secara ringkas, gereja bukanlah bangunan atau denominasi.
Menurut Alkitab, gereja itu Tubuh Kristus – setiap mereka yang telah
menempatkan iman kepada Yesus Kristus untuk keselamatannya (Yohanes 3:16;
1 Korintus 12:13). Dalam gereja-gereja lokal terdapat anggota-anggota dari
Gereja universal/sedunia (Tubuh Kristus).
Gambaran tentang gereja
Alkitab khususnya Perjanjian Baru menggunakan istilah gereja dengan bermacam-
macam gambaran, antara lain:
Bangunan Allah (I Kor. 3:9; 17:2; Ef.2:20-22; I Tim. 3:15) yang dipakai untuk
menggambarkan keberadaan gereja, sebab Kristus sendiri merupakan batu
penjuru dari bangunan ini (Mat. 16:18; I Kor. 3:11; I Ptr 2:6-7)
Tubuh Kristus (Ef. 1:22-23). Gambaran gereja sebagai tubuh Kristus yang
ditekankan adalah kesatuan. Satu hal yang nampak jelas dari tubuh yaitu
kesatuan. Meskipun dalam tubuh banyak terdapat keanekaragaman (kaki, mulut,
tangan, dll) namun segala pertentangan ditiadakan. Rasul Paulus dalam Kolose
1:18 mengatakan bahwa Kristus-lah yang menjadi Kepala atas tubuh yakni
Gereja. Semua anggota dipersatukan di dalam Dia, sehingga tubuh itu menjadi
tanda keterikatan dalam persekutuan yang mendalam. Dalam Roma 12:4,
dikatakan tidak semua anggota mempunyai tugas yang sama. Jadi gereja sebagai
14. tubuh Kristus, di dalam cara hidupnya harus menampakan hidup Kristus, melalui
kata-kata dan perbuatan yang harus diterangi oleh terang Kristus.
Sifat Gereja
a. Kudus
Kata “Kudus” berasal dari bahasa Ibrani qadosy yang berarti disendirikan, diasingkan,
dipisahkan dari yang lain, berbeda dari yang lain. Kekudusan Gereja bukan karena ia
kudus adanya, tetapi karena dikuduskan oleh Kristus. Rasul Paulus menyebutkan bahwa
Jemaat adalah mereka yang dikuduskan di dalam Kristus (Fil.1:1 ; 1 Kor. 1:2 ; Ef. 1:1).
Gereja adalah kudus, diasingkan tapi bukan “mengasingkan diri” karena Gereja disuruh
ke dalam dunia untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Adanya Gereja di dunia ini
ialah untuk dipakai dalam karya penyelamatan Allah.
b. Am
Gereja adalah am, universal, tersebar di seluruh dunia. Am berarti umum, oleh sebab itu
Gereja “menerobos” segala pembatas dan memiliki perpektif yang umum. Gereja
sebagai yang am harus bersifat universal sebab kasih Allah itu ditujukan kepada dunia.
Jadi Gereja bukan dan janganlah jadi suatu “golongan elite”. Gereja tidak terbatas pada
suatu daerah/ suku/ bangsa atau bahasa tertentu tapi meliputi seluruh dunia (2 Kor.
5,19). Gereja tidak terbatas pada suatu zaman, tapi meliputi zaman yang lalu, masa
sekarang dan masa yang akan datang. Sebagaiamana dalam buku sejarah gereja betel
indonesia yang dikarang Pdt. L. Senduk mengatakan, bahwa:
Sejarah telah mengajar kepada kita bahwa umat Kristen dari berbagai macam-macam
denominasi dan dan organisasisebenarnya adalah satu keluarga Allah. Gereja pertama kali
disebut rasuli sebab di pimpin oleh rasul-rasul, yaitu murid-murid kristus yang pertama Luk
6:12-16. Pendiri gereja adalah Kristus sendiri pada waktu itu hanya dengan injil dan Roh Kuds
Kis. 17:6 gereja telah bertumbuh dan berkembang dengan luar biasa.4
Dan juga jusuf Roni dalam buku karangannya yang berjudul kesatuan gereja ia
mengatakan bahwa:
Gereja yang kudus dan am bukan gereja yang mengutamakan organisasi melainkan spirit tubuh
Kristus. Gereja yang kudus am itu bukan berarti ada satu organisasigereja, atau badan
koordinasi panampungan dari gereja-gereja.5
4 Dr. H.l Senduk, 2013, Sejarah gereja bethel indonesia, Jakarta,Hal.15.
5 Jusuf Roni,1993, Kesatuan gereja, Yokyakarta,Hal.21.
15. c) Pekerjaan Roh Kudus bagi gereja masa kini
Sepanajang sejarah kebanyakan gereja, menganggap Roh Kudus tidak lebih dari
sebuah nama”. Senada dengan itu, ada banyak organisasi/aliran Gereja masa kini tidak
lagi menganggap bahwa peranan Roh Kudus dalam kehidupan bergeraja sangat penting.
Penulis dapat mengatakan demikian oleh karena ada banyak gereja/orang-orang kristen
hanya sekadar mengetahui bahwa memang ada Roh Kudus tetapi tidak menyadari
bahwa Roh Kudus itu memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan gereja.
Pada saat Roh Kudus dicurahkan kepada para rasul pada hari pentakosta atau lima puluh
hari setelah kematian Tuhan Yesus di kayu salib, momen ini disebut sebagai awal
zaman Roh Kudus dan sekaligus sebagai awal pembentukan gereja Tuhan yang pertama
di bumi. Tuhan Yesus sudah menjanjikan, bahwa setelah Dia pergi akan datang
Penghibur, yakni Roh Kudus. Roh Kudus sudah datang, firman Tuhan sudah digenapi,
itu berarti semua orang percaya pada masa kini disebut sebagai orang Kristen hidup di
dalam era Roh Kudus.
Tuhan yang Mahapengasih memberi tempat berlabuh bagi semua orang Kristen
dalam satu organisasi yang disebut gereja dan di situ Roh Kudus yang yang bekerja
untuk membentuk dan memperkuat suatu arganisasi gereja yang ilahi gereja adalah
fasilitas yang diberikan oleh Tuhan bagi semua orang Kristen untuk memupuk tali
persaudaraan, saling memperkuat keimanan melalui persekutuan di dalam Kristus dalam
satu organisasi gereja yang berdiri atas kasih Kristus Dr H.L Senduk dalam bukunya
yang berjudul sejarah gereja bethel indonesia mengatakan:
Struktur adalah susunan atau kerangka sebuah organisasiGereja Bethel Indonesia adalah
(Gereja)/ organisasi gereja adalah organisme ilahi, juga organisasimanusiawi. Suatu organisasi
yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Organisme adalah hidup Roh Kudus yang
mengalir dalam gereja melalui Firman Tuhan (Alkitab).6
Jika dua atau tiga orang hadir di satu tempat dan berbicara tentang Dia yang telah
menyelamatkan manusia dari dosa, Dia hadir di situ. Tuhan Yesus telah diangkat ke
surga, tetapi Dia tetap hadir sebagai Roh yang memberi penghiburan jiwa, sehingga
jemaat tetap hidup dalam pengharapan, kesabaran, dan ketekunan. Dhus, artinya Roh
Allah atau Roh Kudus selalu hadir di tengah-tengah persekutuan orang Kristen (gereja).
Roh Kudus berperan dalam upaya jemaat untuk mengembangkan gereja baik ke dalam
6 Ibid.1.Hal.49.
16. maupun keluar. Ke dalam berarti memperkuat akar keimanan para jemaatnya, karena
semakin besar gereja bertumbuh semakin besar juga tantangan yang dihadapinya,
sedangkan keluar berarti mengamalkan Amanat Agung dari Tuhan dan menjadi garam
dunia, yakni memberikan pelayanan kasih sebagai bakti orang Kristen yang berperan
bagi lingkungannya. Roh Kudus berperan memberikan kekuatan supaya gereja
berkemampuan menjadi saksi Kristus. kehidupan orang-orang Kristen dan berbagai
peristiwa dunia yang sudah tentu tidak lepas dari peran Roh Kudus di dalamnya. Bicara
tentang Roh Kudus tidak lepas dari Lukas penulis Kitab Injil Lukas dan Kisah Para
Rasul, karena kitabnya kita lebih mengenal Roh Kudus yang memberi pengaruh besar
terhadap perkembangan gereja Tuhan dari masa gereja pertama, pada masa kini dan
pada masa yang akan datang. Jika Roh Kudus telah menetapkan seorang Kristen untuk
menjalankan Amanat Agung, yakni misi atau perwartaan Injil dan menjadikan segala
bangsa murid Kristus, pantang mengeraskan hati untuk menolak, Roh Kudus tidak akan
melepaskannya, karena perintah Tuhan memberi mandat kepada Anda tidak akan
kembali dengan sia-sia.
Roh Kudus sebagai pendiri gereja yang kuat
Gereja yang kita kenal dengan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan
dunia ini masuk ke dalam terang Kristus yang ajaib, awal mulanya terbentuk pada hari
Pentakosta. Beberapa tanda ilahi yang ikut menandai/meneguhkan bahwa geraja
terbentuk bukan karena usaha manusia, tetapi semata-mata karena karya Tuhan.
Tanda-tanda tersebut berupa Angin dan api (2:2-3) , merupakan lambang-
lambang keilahian yang juga terdapat dalam kitab PL (kel 19:18; 1 Raja2 19:11-12).
Tanda yang lain yaitu berupa Karunia lidah (2:4-13), yang mungkin dipilih Allah
dengan sengaja untuk melambangkan gereja yang sifatnya universal, yang hadir di
tengah-tangah umat manusia dari segala bangsa dan bahasa. Roh Kudus menciptakan
persekutuan kasih dan kesatuan (2:43-46). Dan Ia dijanjikan akan dikaruniakan kepada
mereka yang menyambut serta menerima Injil Kristus (2:38; 5:32). Penulis kitab KPR,
Dr. Lukas benar-benar tertarik padakemajuan Injil dan perluasan Gereja yang
berkesinambungan (konsekuen) malalui pekerjaan Roh Kudus. Gereja pada hari
Pentakosta itu terdiri dari orang-orang Yahudi dan kaum proselit (orang-orang bukan
Yahudi yang telah memluk Yudaisme/agama Yahudi, dan di anggap orang Yahudi.
(2:10). Orang Yahudi membenci orang Samaria, suku bangsa campuran dengan agama
campuran pula. Tetapi dalam KPR 8:14-17, Roh Kudus turun ke atas orang-orang
Samaria yang percaya. Di sini jelas bahwa peristiwa itu terjadi hanya setelah para
rasul (org Yahudi) menumpangkan tangan ke atas mereka, suatu sikap kasih dan
persekutuan dari pihak para rasul, juga kenyataan bahwa “keselamatan datang dari
bangsa Yahusdi” (Yoh 4:22). Pemisah antara orang Yahudi dan bukan Yahudi,
dihancurkan oleh KPR 10:44-48; 11:1-18, ketika tanda-tanda ajaib Pentakosta terulang
kembali oleh pekerjaan Roh Kudus, semenentara Petrus memberitakan Injil kepada
17. orang-orang bukan Yahudi, melalui Yohanes Pembabtislah janji mengenai Roh Kudus
diberikan untuk pertama kalinya (mat 3:11,12; Kis. 1:1-5; 11:6) dan Lukas mencatat
bagaimana kelompok murid-murid Yohanes pembabtis juga menerima Roh Kudus
mempersatukan kelompok yang berbeda dan mencegah terjadinya perpecahan.
Oleh kuasa Roh Kudus Gereja dalam hal ini jemaat dapat berkembang, dimana
jumlah jemaat pada awalnya adalah 120 orang, kemudian bertambah menjadi 3000
orang setelah peristiwa hari pentakosta, dimana sebelumnya di tandai oleh beberapa
peristiwa adikodrati, seperti angin kencang, lida-lida apai, lalu ada bahasa-bahasa lain,
yang dikaruniakan oleh Roh Kudus kepada orang-orang percaya pada waktu itu.
Dari sini jelas bahwa gereja ada bukan karena manusia yang ingin
mengadakannya, tetapi karena kuasa dan kehendak Tuahan sendri melalui Roh
Kudusnya. Gereja terus ada dan berkembang hingga saat ini bukang Karena hasil usaha
para rasul, bapak-bapak gereja, para pnginjil atau para hamba Tuhan, melainkan oleh
karena karya Roh Kudus.
Meskipun dalam perkembangan gereja dari sejak awal terbentuknya mengalami
tantangan yang begitu berat,baik dari dalam gereja sendiri maupun dari luar. Tantangan
dari dalam seperti munculnya berbagi pengajaran yang menyimpang dari Injil Kristus,
sedangkan dari luar yaitu orang-orang yang tidak percaya Kristus, berusaha menentang
kekristenan dengan cara kekerasan. Namun hal-hal itu bukan merupakan penghalang
bagi kemajuan dan pertumbuhan gereja secara kualitas maupun kuantitas, atau secara
organisasi maupun secara jiwa-jiwa yang percaya kepada Kristus terus bertambah,
tetapi justru tantangan-tantangan itu merupakan sebagai batu loncatan bagi
pertumbuhan gereja.
Mendemontrasikan Kuasa Tuhan melalui Mujizat Dalam Gereja
Seperti kesaksian gereja mula-mula, oleh kuasa Roh Kudus ada banyak
kesaksian tentang mujizat Tuhan yang terjadi secara adikodrati atau supranatural.
Misalnya orang yang lumpuh, bisa berjalan, orang sakit di sembuhkan dan bahkan orang
mati di bangkitkan. Demonstrasi kuasa Tuhan itu juga sangat berperan dalam membawa
orang percaya kepada Kristus. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa banyak juga orang
zaman itu maupun zaman masa kini akhirnya dalam mengikut Tuhan, motifasinya jadi
keliru yaitu hanya untuk mencari mujizat atau hal-hal yang sifatnya supranatural. Ini
bisa berbahaya bagi pertumbuhan rohani seseorang, karena ketika dia tidak
mendapatkan/mangalami mujizat “yang supranatural/adikodrati” itu, maka dia akan
cepat kecewa dan akhirnya dia akan dengan gampang imannya goyah bahkan
kerohanian/imannya akan mati secara pelan-pelan. Padahal tidak menyadari bahwa
sebetulnya setiap hari dalam kehidupan mujizat Tuhan selalu terjadi.
Demontrasi kuasa Roh Kudus dalam kehidupan kekristenan melalui hal-hal
yang supranatural, hingga saat ini masih terus dapat di buktikan. Hanya saja kerika hal-
hal seperti itu terjadi. Sebagaiman tanggapan ketika terjadi pada jemaat mula-mula,
banyak orang yang tidak percaya kalau itu bisa terjadi karena kuasa Tuhan melali Roh
Kudus-Nya, demikianlah juga tanggapan orang Kristen zaman ini ketika melihat atau
18. meyaksikan peristiwa-peristiwa “aneh” tersebut. Tetapi juga tidak tertutup
kemungkinan ketika kejadian-kejadian supranatural itu terjadi bisa juga ditunggangi
kuasa-kuasa si jahat oleh karena yang di tonjolkan adalah demi kepopuleran diri sendiri,
atau merasa diri bahwa karena ajaran saya yang palig benar, meras lebih rohani dari
yang lain, maka saya bisa melakukan hal-hal yang luar biasa itu, dan masih banyak
motifasi-motifasi yang lain yang sering tidak disadari bahwa yang di permuliakan
adalah diri sendiri dan bukan TUHAN. Kesadaran inilah yang haru terjadi dalam hidup
kita sebagai orang beriman percaya kepada Roh Kudus bahwa Seseorang dapat
diselamatkan dari darah-Nya bukan karena perbuatan baik, ataupun karena usaha untuk
mendapatkan keselamatan, namun karena kuasa Allah dan Roh Kudus, melalui kasih
Karunia-Nya yang besar (Efesus 2:8-9). Maka olehnya itu, betapa pentingnya setelah
orang percaya diselamatkan dari darah-Nya, bahwa peranan Roh Kudus bermanfaat
untuk merawat, mengingatkan, menghibur dan menuntun orang-orang percaya agar
tetap berjalan dalam kebenaran. Roh Kudus menyucikan dan membantu orang percaya
dalam kelemahan. Roma 8:26 berkata: “Demikian juga Roh membantu kita dalam
kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.”
19. BAB
III
KESIMPULAN
Dapat di simpulkan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri dalam wujud Roh
yang merupakan oknum ketiga dari ketritunggalan Allah yang memiliki sifat-sifat ilahi,
yang berfungsi menghibur, menolong, menguatkan, dan memberikan keberanian dan
kuasa kepada orang Kristen untuk bersaksi bagi Kristus.
Sebagaimana peranan Roh Kudus pada Gereja Mula-mula maka demikianlah
pula halnya peranan Roh Kudus pada zaman gereja masa kini yaitu sala satunya yang
dengan jelas di paparkan dalam Kis. 1:8; Roh Kudus berfungsi memberikan Kuasa
kepada setiap orang Kristen untuk menjadi saksi bagi Kristus bagi banyak orang yang
dimulai dari lingkup terkecil/terdekat sampai ke lingkup terbesar/terjauh. Dan Roh
Kudus bertidak dalam setiap kehidupan orang percaya dan Ia tidak pernah diam, yaitu:
Roh Kudus berbicara (Why. 2:7)
Roh Kudus menolong orang percaya (Rm.8:26)
Roh Kudus berdoa bagi orang-orang percaya (Rm.8:26)
Roh Kudus adalah guru orang percaya yang mengajar untuk melaksanakan
kehendak Bapa dan menginsafkan yang sudah orang percaya terima dari Dia
(Yoh.14:26).
Roh Kudus bersaksi tentang Tuhan (Yohanes 15:26)
Roh Kudus memimpin orang percaya (Yohanes 16:13)
Roh Kudus memanggil orang dalam pekerjaan Allah (Kis. 13:2)
Roh Kudus menghibur pada orang beriman (Kis. 9:31).
20. DAFTAR PUSTAKA
1 Tong stephen, 2011, Roh Kudus doa dan kebangunan, surabaya, hal. 9.
2 Ibid.1, Hal.23
3 Him Benny, 2000, Urapan, Jakarta, Hal. 111.
4 Dr. H.l Senduk, 2013, Sejarah gereja bethel indonesia, Jakarta, Hal. 15.
5Roni Jusuf, 1993, Kesatuan gereja, Yokyakarta, Hal. 21.
6Ibid.1. Hal. 49.