SlideShare a Scribd company logo
Tug
asBa
was
lu
Pada pasal 275 ayat 1 huruf e dalam U ndang-U ndang 7 T ahun 2017
m enyebutkan K am panye dapat dilakukan m elalui M edia S o sial .
Peraturan PK PU Nomor 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilu (Pasal 35
ayat 1-4). Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye melalui media sosial
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf e. (2) Akun Media Sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuat paling banyak 10 (sepuluh)
untuk setiap jenis aplikasi. (3) Desain dan materi pada Media Sosial sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat visi, misi, dan program Peserta
Pemilu. (4) Desain dan materi dalam Media Sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat berupa: a. tulisan; b. suara; c. gambar; dan/atau d. gabungan antara
tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau
tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.
Peraturan Bawaslu Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye
Pemilu (Pasal 27 ayat 1-4) Pengawasan Media Sosial yang dilakukan oleh Peserta
Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf e dilakukan dengan
memastikan akun Media Sosial paling banyak 10 (sepuluh) untuk setiap jenis
aplikasi dan mendapatkan daftar akun Media Sosial dari KPU sesuai dengan
tingkatannya. (2) Selain melakukan pengawasan akun Media Sosial yang
didaftarkan di KPU, Pengawas Pemilu melakukan pengawasan akun Media Sosial
yang tidak didaftarkan. (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan terhadap kesesuaian antara materi dan/atau ujaran Kampanye sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Pengawas Pemilu
memastikan akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ditutup
pada hari terakhir masa Kampanye.
R egulasi dalam
U ndang undang dan
P eraturan B awaslu
terkait Media S osial
IKLA N D A N
KA M PA N Y E PO LITIK
D I M E D IA S O S IA L
A LU R PE N A N G A N A N
PE LA N G G A R A N
KA M PA N Y E PO LITIK
D I M E D IA S O S IA L
A KU N M E D IA S O S IA L
PE LA KS A N A D A N
PE S E R TA
KA M PA N Y E
S A N KS I TE H A D A P
PE LA N N G A R A N
KA M PA N Y E PO LTIK
D I M E D IA S O S IA L
4 Isu Rekomendasi Media Sosial
A. Akun Media S osial P elaksana dan P eserta Kampanye
Problem terkait Kampanye Politik di Media Sosial
Akun media sosial yang dimiliki oleh partai politik di Indonesia berjumlah lebih
dari 10 akun dan sebagian besar partai politik belum mendaftarkan akun media
sosialnya secara resmi kepada KPU, atau tidak memenuhi jumlah minimal akun
yang wajib didaftarkan secara resmi kepada KPU.
(Lihat Pasal 35(2) Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu & Pasal 27(1) Peraturan Bawaslu Pengawasan
Kampanye Pemilu)
Ketidakjelasan terminologi “penutupan akun” yang menimbulkan multi
interpretasi apakah yang dimaksud adalah menghapus akun (delete),
menonaktifkan (deactivate) atau sekedar, menghapus konten kampanye.
(lihat Pasal 36(6) Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu)
Terdapat ketidakjelasan pengaturan akun peserta kampanye yang membuka
celah pelanggaran kampanye, seperti berkampanye di luar masa kampanye,
mengunggah konten bermuatan negatif, dll.
● Terdapat ketidakjelasan
pengaturan periode beriklan
politik di media sosial.
● Terdapat ketiadaan ketentuan
mengenai batas harga maksimal
untuk slot iklan di media sosial (lihat Pasal 37(4)
Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu).
Problem terkait
Kampanye
Politik di Media
Sosial
B. Iklan Kampanye di Media Sosial
Problem terkait Kampanye Politik di Media Sosial
C. Alur Penanganan Pelanggaran Kampanye Politik di Media Sosial
● Masih terdapat tumpang tindih terkait lembaga/institusi yang berhak menangani kasus
pelanggaran kampanye politik di media sosial, beserta dengan alur penindakannya yang
sesuai dengan kewenangan lembaga/institusi terkait
● Tumpang tindih alur penanganan berakibat pada proses penyelidikan kasus pelanggaran
kampanye politik di media sosial yang masih dirasa kurang efektif, terutama dari segi waktu,
mengingat terdapat arus informasi/konten yang sangat cepat dan dinamis dalam media sosial
● Meskipun dalam Peraturan Bawaslu tentang Pengawasan Pemilu diatur mengenai peran
KPI, Dewan Pers, dan Kominfo dalam penindakan, tidak terdapat pengaturan mengenai
mekanisme maupun alur penindakan yang jelas dari proses pelaporan hingga penjatuhan
sanksi.
(Lihat Pasal 36 Peraturan Bawaslu Pengawasan Kampanye Pemilu)
D. Implementasi Sanksi terhadap Pelanggaran
Kampanye Politik di Media Sosial
Problem terkait Kampanye Politik di
Media Sosial
● Adanya perbedaan persepsi antar lembaga dalam
sebuah gugus tugas penindakan pelanggaran kampanye
politik di media sosial dapat memengaruhi model
penindakan yang dipilih lembaga terkait terhadap
sebuah kasus pelanggaran.
● Penjatuhan sanksi pidana pada umumnya memakan
waktu yang cukup lama (lebih lanjut mengenai sanksi.
lihat: Pasal 493, 494, 521, 522, dan 523 UU Pemilu; Pasal 74
Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu; Pasal 36 dan Pasal 46(1)
Peraturan Bawaslu Pengawasan Kampanye Pemilu; dan Pasal 46(1)
dan Pasal 79 Peraturan Bawaslu Pengawasan Kampanye Pilkada)
R ekomendasi
A. Mengkategorisasikan jenis platform media sosial dalam Peraturan KPU.
B. Menghapus ketentuan yang menyebutkan bahwa jumlah maksimal akun media sosial
yang dapat didaftarkan oleh pelaksana kampanye adalah sepuluh akun.
C. Mewajibkan akun media sosial pelaksana kampanye untuk menghapus
unggahan/konten yang bermuatan kampanye pada sebelum hari pertama dimulainya
masa tenang dan menghapus ketentuan yang mewajibkan penutupan akun media
sosial pelaksana kampanye pada akhir masa kampanye.
D. Meningkatkan pengawasan terhadap akun media sosial yang dijalankan oleh buzzer
dan komunitas pendukung pelaksana kampanye.
R ekomendasi
1. Revisi Ketentuan mengenai Akun Media Sosial Pelaksana dan Peserta
Kampanye, serta Penguatan Pengawasan Kampanye Politik di Media Sosial.
A. Mendetailkan periode kampanye di media sosial
(termasuk iklan politik dan kampanye non-iklan) dengan
rekomendasi akan dimulai dari H+3 penetapan calon
sampai dengan satu hari sebelum masa tenang dimulai.
B. Menghapus peraturan mengenai durasi spot iklan di
media sosial selama 30 detik namun memberikan opsi
skip atau lewati pada iklan politik.
C. Melakukan kolaborasi dengan platform untuk
penayangan iklan layanan masyarakat (ILM) yang berisi
konten edukasi politik, seperti informasi ketika periode
kampanye sudah lewat atau sudah memasuki masa
tenang.
D. Meminta platform secara aktif melaporkan dana
kampanye daring dengan pelaporan transparan yang
merinci target iklan politik, cakupan wilayah beriklan, dan
pesan yang disampaikan.
Rekomendasi
Rekomendasi
2. Revisi Ketentuan
mengenai Iklan dan
Kampanye Politik di
Media Sosial.
● H adirnya Platform media social
sebag ai sumber informasi terkait
Pemilu idak menutup kemung kinan
munc ulnya kesimpang siuran
(disinformasi), hoax dan lain-lain.
Polarisasi melalui media sosial dinilai
akan menjadi tantang an terbesar
Indonesia di era Pemilu, oleh karena
itu diperlukannya solusi untuk
mendorong adanya ekosistem
dig ital yang demokratis.
Peningkatan L iterasi D igital
sebagai S olusi
● H ilang nya hak pilih
● Politik uang
● Pemilu tidak sesuai
deng an aturan dan
timbul g ug atan hasil
● Biaya politik mahal
● Pemung utan suara
ulang
● Konflik antar
pendukung c alon
● Terjadi manipulasi
suara
E fek Pem ilu
T anpa
Pengawasan
S trategi
Pengawasan Pem ilu
PE N C E G A H
A N
Potensi pelanggaran dengan melakukan
tindakan, langkah-langkah, dan upaya optimal
mencegah secara dini potensi pelanggaran
(Pre-entif dan Preventif)
PE N IN D A KA
N
Dugaan pelanggaran dengan melakukan
tindakan penanganan secara cepat dan tepat
terhadap temuan dan/atau laporan dugaan
pelanggaran Pemilu
Peran
M asyaraka
t dalam Pengawasan
Pemilukada
● m em beri info rm asi awal
● m enc eg ah pelang g aran
● m eng awasi/m em antau
● m elapo rkan
Pemilu bukan hanya menjadi tang g ung jawab, pihak
penyeleng g ara saja, akan tetapi menjadi tang g ung
jawab seluruh komponen masyarakat.
“
Terima kasih

More Related Content

Similar to Peran Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu dan Pilkada (2).pptx

Pilbup 1 paslon 2020
Pilbup 1 paslon 2020Pilbup 1 paslon 2020
Pilbup 1 paslon 2020
Pemdes Seboro Sadang
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Ahmad Sulton
 
Strategi survei cakada
Strategi survei cakadaStrategi survei cakada
Strategi survei cakada
Muhammad Alfian
 
V1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptx
V1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptxV1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptx
V1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptx
Mudiyati Rahmatunnisa
 
Tugas Guwe
Tugas GuweTugas Guwe
Tugas Guwe
Flow46
 
Menakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) LangsungMenakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) LangsungMuhammad Yunus
 
Proposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uangProposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uang
desta aunika
 
Proposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uangProposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uang
desta aunika
 
Kontroversi Hari Pertama Kampanye.pdf
Kontroversi Hari Pertama Kampanye.pdfKontroversi Hari Pertama Kampanye.pdf
Kontroversi Hari Pertama Kampanye.pdf
notruthfoundx
 
Print penindakan
Print penindakanPrint penindakan
Print penindakan
Rahmatsyah P. Sinaga
 
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
Ahmad371679
 
Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2masnasich
 
4ilham summary publik digital
4ilham summary  publik digital4ilham summary  publik digital
4ilham summary publik digital
temanna #LABEDDU
 
Skripsi iklan politik imam
Skripsi iklan politik imamSkripsi iklan politik imam
Skripsi iklan politik imamiwan Alit
 
Kampanye_untuk_pemasaran_politik.pptx
Kampanye_untuk_pemasaran_politik.pptxKampanye_untuk_pemasaran_politik.pptx
Kampanye_untuk_pemasaran_politik.pptx
IneMariane1
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Tri Widodo W. UTOMO
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
Cecep Husni Mubarok, S.Kom., M.T.
 

Similar to Peran Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu dan Pilkada (2).pptx (20)

Pilbup 1 paslon 2020
Pilbup 1 paslon 2020Pilbup 1 paslon 2020
Pilbup 1 paslon 2020
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Strategi survei cakada
Strategi survei cakadaStrategi survei cakada
Strategi survei cakada
 
V1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptx
V1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptxV1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptx
V1. Strategi Pendidikan Pemilih melalui DP3.pptx
 
Tugas Guwe
Tugas GuweTugas Guwe
Tugas Guwe
 
Menakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) LangsungMenakar Pemilukada (tidak) Langsung
Menakar Pemilukada (tidak) Langsung
 
Proposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uangProposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uang
 
Proposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uangProposal penelitian politik uang
Proposal penelitian politik uang
 
Kontroversi Hari Pertama Kampanye.pdf
Kontroversi Hari Pertama Kampanye.pdfKontroversi Hari Pertama Kampanye.pdf
Kontroversi Hari Pertama Kampanye.pdf
 
Print penindakan
Print penindakanPrint penindakan
Print penindakan
 
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
(PPT) PEMBENTUKAN KAMPUNG ANTI POLITIK UANG DAN HOAKS-1.pptx
 
Materi Rakor 1.pptx
Materi Rakor 1.pptxMateri Rakor 1.pptx
Materi Rakor 1.pptx
 
Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2Bimtek sosialsiasi 2
Bimtek sosialsiasi 2
 
4ilham summary publik digital
4ilham summary  publik digital4ilham summary  publik digital
4ilham summary publik digital
 
Skripsi iklan politik imam
Skripsi iklan politik imamSkripsi iklan politik imam
Skripsi iklan politik imam
 
Kampanye_untuk_pemasaran_politik.pptx
Kampanye_untuk_pemasaran_politik.pptxKampanye_untuk_pemasaran_politik.pptx
Kampanye_untuk_pemasaran_politik.pptx
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
 
Bab i
Bab   iBab   i
Bab i
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
AgungRomadhon3
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
EviRohimah3
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
naqarin2
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
NaufalKhawariz
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
SusiSusanti94678
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
AhmadBarkah2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
repyjayanti
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 

Peran Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu dan Pilkada (2).pptx

  • 1.
  • 2. Tug asBa was lu Pada pasal 275 ayat 1 huruf e dalam U ndang-U ndang 7 T ahun 2017 m enyebutkan K am panye dapat dilakukan m elalui M edia S o sial . Peraturan PK PU Nomor 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilu (Pasal 35 ayat 1-4). Peserta Pemilu dapat melakukan Kampanye melalui media sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf e. (2) Akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuat paling banyak 10 (sepuluh) untuk setiap jenis aplikasi. (3) Desain dan materi pada Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat visi, misi, dan program Peserta Pemilu. (4) Desain dan materi dalam Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa: a. tulisan; b. suara; c. gambar; dan/atau d. gabungan antara tulisan, suara, dan/atau gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, dan yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. Peraturan Bawaslu Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye Pemilu (Pasal 27 ayat 1-4) Pengawasan Media Sosial yang dilakukan oleh Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf e dilakukan dengan memastikan akun Media Sosial paling banyak 10 (sepuluh) untuk setiap jenis aplikasi dan mendapatkan daftar akun Media Sosial dari KPU sesuai dengan tingkatannya. (2) Selain melakukan pengawasan akun Media Sosial yang didaftarkan di KPU, Pengawas Pemilu melakukan pengawasan akun Media Sosial yang tidak didaftarkan. (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan terhadap kesesuaian antara materi dan/atau ujaran Kampanye sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Pengawas Pemilu memastikan akun Media Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ditutup pada hari terakhir masa Kampanye. R egulasi dalam U ndang undang dan P eraturan B awaslu terkait Media S osial
  • 3. IKLA N D A N KA M PA N Y E PO LITIK D I M E D IA S O S IA L A LU R PE N A N G A N A N PE LA N G G A R A N KA M PA N Y E PO LITIK D I M E D IA S O S IA L A KU N M E D IA S O S IA L PE LA KS A N A D A N PE S E R TA KA M PA N Y E S A N KS I TE H A D A P PE LA N N G A R A N KA M PA N Y E PO LTIK D I M E D IA S O S IA L 4 Isu Rekomendasi Media Sosial
  • 4. A. Akun Media S osial P elaksana dan P eserta Kampanye Problem terkait Kampanye Politik di Media Sosial Akun media sosial yang dimiliki oleh partai politik di Indonesia berjumlah lebih dari 10 akun dan sebagian besar partai politik belum mendaftarkan akun media sosialnya secara resmi kepada KPU, atau tidak memenuhi jumlah minimal akun yang wajib didaftarkan secara resmi kepada KPU. (Lihat Pasal 35(2) Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu & Pasal 27(1) Peraturan Bawaslu Pengawasan Kampanye Pemilu) Ketidakjelasan terminologi “penutupan akun” yang menimbulkan multi interpretasi apakah yang dimaksud adalah menghapus akun (delete), menonaktifkan (deactivate) atau sekedar, menghapus konten kampanye. (lihat Pasal 36(6) Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu) Terdapat ketidakjelasan pengaturan akun peserta kampanye yang membuka celah pelanggaran kampanye, seperti berkampanye di luar masa kampanye, mengunggah konten bermuatan negatif, dll.
  • 5. ● Terdapat ketidakjelasan pengaturan periode beriklan politik di media sosial. ● Terdapat ketiadaan ketentuan mengenai batas harga maksimal untuk slot iklan di media sosial (lihat Pasal 37(4) Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu). Problem terkait Kampanye Politik di Media Sosial B. Iklan Kampanye di Media Sosial
  • 6. Problem terkait Kampanye Politik di Media Sosial C. Alur Penanganan Pelanggaran Kampanye Politik di Media Sosial ● Masih terdapat tumpang tindih terkait lembaga/institusi yang berhak menangani kasus pelanggaran kampanye politik di media sosial, beserta dengan alur penindakannya yang sesuai dengan kewenangan lembaga/institusi terkait ● Tumpang tindih alur penanganan berakibat pada proses penyelidikan kasus pelanggaran kampanye politik di media sosial yang masih dirasa kurang efektif, terutama dari segi waktu, mengingat terdapat arus informasi/konten yang sangat cepat dan dinamis dalam media sosial ● Meskipun dalam Peraturan Bawaslu tentang Pengawasan Pemilu diatur mengenai peran KPI, Dewan Pers, dan Kominfo dalam penindakan, tidak terdapat pengaturan mengenai mekanisme maupun alur penindakan yang jelas dari proses pelaporan hingga penjatuhan sanksi. (Lihat Pasal 36 Peraturan Bawaslu Pengawasan Kampanye Pemilu)
  • 7. D. Implementasi Sanksi terhadap Pelanggaran Kampanye Politik di Media Sosial Problem terkait Kampanye Politik di Media Sosial ● Adanya perbedaan persepsi antar lembaga dalam sebuah gugus tugas penindakan pelanggaran kampanye politik di media sosial dapat memengaruhi model penindakan yang dipilih lembaga terkait terhadap sebuah kasus pelanggaran. ● Penjatuhan sanksi pidana pada umumnya memakan waktu yang cukup lama (lebih lanjut mengenai sanksi. lihat: Pasal 493, 494, 521, 522, dan 523 UU Pemilu; Pasal 74 Peraturan KPU Penyelenggaraan Pemilu; Pasal 36 dan Pasal 46(1) Peraturan Bawaslu Pengawasan Kampanye Pemilu; dan Pasal 46(1) dan Pasal 79 Peraturan Bawaslu Pengawasan Kampanye Pilkada)
  • 8. R ekomendasi A. Mengkategorisasikan jenis platform media sosial dalam Peraturan KPU. B. Menghapus ketentuan yang menyebutkan bahwa jumlah maksimal akun media sosial yang dapat didaftarkan oleh pelaksana kampanye adalah sepuluh akun. C. Mewajibkan akun media sosial pelaksana kampanye untuk menghapus unggahan/konten yang bermuatan kampanye pada sebelum hari pertama dimulainya masa tenang dan menghapus ketentuan yang mewajibkan penutupan akun media sosial pelaksana kampanye pada akhir masa kampanye. D. Meningkatkan pengawasan terhadap akun media sosial yang dijalankan oleh buzzer dan komunitas pendukung pelaksana kampanye. R ekomendasi 1. Revisi Ketentuan mengenai Akun Media Sosial Pelaksana dan Peserta Kampanye, serta Penguatan Pengawasan Kampanye Politik di Media Sosial.
  • 9. A. Mendetailkan periode kampanye di media sosial (termasuk iklan politik dan kampanye non-iklan) dengan rekomendasi akan dimulai dari H+3 penetapan calon sampai dengan satu hari sebelum masa tenang dimulai. B. Menghapus peraturan mengenai durasi spot iklan di media sosial selama 30 detik namun memberikan opsi skip atau lewati pada iklan politik. C. Melakukan kolaborasi dengan platform untuk penayangan iklan layanan masyarakat (ILM) yang berisi konten edukasi politik, seperti informasi ketika periode kampanye sudah lewat atau sudah memasuki masa tenang. D. Meminta platform secara aktif melaporkan dana kampanye daring dengan pelaporan transparan yang merinci target iklan politik, cakupan wilayah beriklan, dan pesan yang disampaikan. Rekomendasi Rekomendasi 2. Revisi Ketentuan mengenai Iklan dan Kampanye Politik di Media Sosial.
  • 10. ● H adirnya Platform media social sebag ai sumber informasi terkait Pemilu idak menutup kemung kinan munc ulnya kesimpang siuran (disinformasi), hoax dan lain-lain. Polarisasi melalui media sosial dinilai akan menjadi tantang an terbesar Indonesia di era Pemilu, oleh karena itu diperlukannya solusi untuk mendorong adanya ekosistem dig ital yang demokratis. Peningkatan L iterasi D igital sebagai S olusi
  • 11. ● H ilang nya hak pilih ● Politik uang ● Pemilu tidak sesuai deng an aturan dan timbul g ug atan hasil ● Biaya politik mahal ● Pemung utan suara ulang ● Konflik antar pendukung c alon ● Terjadi manipulasi suara E fek Pem ilu T anpa Pengawasan
  • 12. S trategi Pengawasan Pem ilu PE N C E G A H A N Potensi pelanggaran dengan melakukan tindakan, langkah-langkah, dan upaya optimal mencegah secara dini potensi pelanggaran (Pre-entif dan Preventif) PE N IN D A KA N Dugaan pelanggaran dengan melakukan tindakan penanganan secara cepat dan tepat terhadap temuan dan/atau laporan dugaan pelanggaran Pemilu
  • 13. Peran M asyaraka t dalam Pengawasan Pemilukada ● m em beri info rm asi awal ● m enc eg ah pelang g aran ● m eng awasi/m em antau ● m elapo rkan
  • 14. Pemilu bukan hanya menjadi tang g ung jawab, pihak penyeleng g ara saja, akan tetapi menjadi tang g ung jawab seluruh komponen masyarakat. “