1. BIMBINGAN TEKNIS
GURU BAHASA JERMAN SMA/SMK
DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2018
ANALISIS DOKUMEN:
SKL, KI-KD, DAN SILABUS
2. PETA KONSEP
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan
PELATIHAN DAN
PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 SMA
Penguatan Pendidikan Karakter
Penerapan Literasi dalam Pembelajaran
Perkembangan Pembelajaran Bahasa Jerman dan
Pemahaman Lintas Budaya
Analisis Dokumen: SKL – KI – KD
Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
Analisis Model Pembelajaran
Analisis Penilaian Hasil Belajar
Perancangan RPP
Penerapan Model Pembelajaran dan Penilaian
Pengolahan dan Pelaporan PHB
3. TUJUAN
Setelah mempelajari materi bimtek ini melalui kegiatan
belajar diskusi, presentasi, dan lainnya, peserta mampu :
1. menganalisis SKL, KI, dan KD;
2. mengembangkan IPK;
3. mengembangkan silabus.
3
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan
4. BAHAN DAN MEDIA:
• HO A1: Analisis Dokumen SKL, KI-KD, dan Silabus
• LK A1
• Bahan presentasi
• LCD
• Permendikbud No 20 Th 2016 tentang SKL
• Permendikbud No 21 Th 2016 tentang Standar Isi
• Permendikbud No 22 Th 2016 tentang Standar Proses
• Permendikbud No 23 Th 2016 tentang Standar Penilaian
• Permendikbud No 24 Th 2016 tentang KI dan KD, Lampiran
57
4
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
5. ALUR PEMBELAJARAN
5
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Konsep (15’)
Penguatan (15’)
Presentasi hasil
diskusi (40’)
Diskusi kelompok
membahas SKL, KI, KD,
dan Silabus Bahasa
Jerman (50’)
6. SKL, KI, KD, PPK
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah muara utama
pencapaian semua mata pelajaran pada satuan
pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu
Kompetensi Inti (KI) merupakan pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat
kompetensi tertentu
Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan
suatu pokok bahasan pada suatu mata pelajaran yang
mengacu pada Kompetensi inti.
Penguatan Pendidikan Karakter melalui kemampuan
berliterasi diintegrasikan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi tersebut.
6
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
7. 1. SKL
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
acuan utama pengembangan 7 standar pendidikan lainnya
(isi, proses, penilaian pendidikan, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan)
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
7
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
8. 2.KOMPETENSI ISI (KI)
tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan pengembangan KD.
berfungsi sebagai unsur pengorganisasi KD pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal KD.
KI-3 dan KI-4 memberikan arah tingkat kompetensi
pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai
peserta didik.
8
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
9. RANAH SIKAP
(SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSAL)
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
10. RANAH SIKAP
(SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSAL)
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Proses Afektif Definisi
A1 Penerimaan
penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik
A2 Menanggapi
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk
mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi
terhadapnya dengan salah satu cara.
A3 Penilaian
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau
stimulus tertentu.
A4 Mengelola
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan
prioritas nilai yang telah dimiliki.
A5 Karakterisasi
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
13. DIMENSI PENGETAHUAN
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Dimensi
Pengetahuan
Definisi
Faktual pengetahuan tentang elemen-elemen terpisah dan memiliki cirinya
tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminologi dan detail dan
elemen yang lebih spesifik.
Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi,
mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup
pengetahuan dalam hal keterampilan dan algoritmik, teknik dan metode,
dan model dan struktur.
Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk
menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati
tingkat pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai
informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan
belajar sendiri.
14. PROSES KOGNITIF
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1
L
O
T
S
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3
Menerapkan /
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam
situasi yang tidak biasa
C4
H
O
T
S
Menganalisis
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu
terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan
keseluruhan
C5
Menilai /
Mengevaluasi
Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
standar
C6
Mengkreasi /
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama
untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau
fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam
pola atau struktur baru
15. Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Mengaplikasikan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Mencipta/
Membuat
(C6)
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasangkan
Membaca
Menamai
Menandai
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menelusuri
Memperkirakan
Menjelaskan
Menceritakan
Mengkatagorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menggali
Mengubah
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Menghitung
Membangun
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Mengaudit
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Menguji
Mencerahkan
Membagankan
Menyimpulkan
Menjelajah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengaitkan
Mentransfer
Melatih
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
Menimbang
Mengumpulkan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengkatagorikan
Membangun
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merencanakan
Memadukan
Mendikte
Membentuk
Meningkatkan
Menanggulangi
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Merancang
Membatas
Mereparasi
Membuat
Menyiapkan
Memproduksi
Memperjelas
Merangkum
Merekonstruksi
Mengarang
Menyusun
Mengkode
Mengkombinasikan
17. RANAH KETERAMPILAN
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Proses Berpikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan
observasi. Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan
keterampilan tertentu.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam
bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar
sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu
keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.
P5 Naturalisasi
Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan
dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik
atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar
penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada
tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
18. RANAH KETERAMPILAN
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Imitasi
(P1)
Manipulasi
(P2)
Presisi
(P3)
Artikulasi
(P4)
Naturalisasi
(P5)
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungka
n
Mengatur
Mengumpulkan
Menimbang
Memperkecil
Mengubah
Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Melatih
Memperbaiki
Memanipulasi
Mereparasi
Menunjukkan
Melengkapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memproduksi
Mencampur
Mengemas
Menyajikan
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
koordinat
Mengintegrasika
n
Beradaptasi
Mengembangkan
Merumuskan
Memodifikasi
master
Mensketsa
Mendesain
Menentukan
Mengelola
Menciptakan
19. 2.KOMPETENSI DASAR (KD)
merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada
suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.
perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai
pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, yang kedua-duanya menjadi
acuan penilaian mata pelajaran.
perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk KD-KD pada
kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4;
setiap KD minimal terdiri atas dua indikator
menggunakan kata kerja operasioal yang sesuai
19
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
20. 3. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
DAN INDIKATOR PENILAIAN (IP)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) adalah indikator yang
terdapat dalam RPP
Indikator Penilaian (IP) digunakan untuk menyusun kisi-kisi
dalam menulis soal. Dikenal sebagai indikator soal.
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
21. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
1. Indikator kunci
• Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi,
Keterkaitan, Relevansi, Keterpakaian)
• Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang
terdapat pada KD
• Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal
dari KD
• Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus
teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga
sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik
tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
22. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
2. Indikator kunci
• Membantu peserta didik memahami indikator kunci
• Dinamakan juga indikator prasyarat (kompetensi sebelumnya yang telah
dikuasai peserta didik)
• Berkaitan dengan indikator kunci
3. Indikator pengayaan
• Kompetensi yang dituntut lebih dari KD
• Tidak wajib (tidak selalu harus ada)
• Perumusannya perlu mempertimbangkan potensi peserta didik, fasilitas
pembelajaran, dan kompetensi guru
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
23. 4. FUNGSI INDIKATOR
Sebagai pedoman dalam:
a. mengembangkan materi pembelajaran
b. mendesain kegiatan pembelajaran
c. mengembangkan bahan ajar
d. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
23
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
24. 5. ANALISIS SKL DAN KOMPETENSI INTI
24
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
25. 6. ANALISIS KD
25
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
KOMPETENSI DASAR TARGET KOMPETENSI
26. 7. MATRIK SUMBU SIMETRI KOMBINASI26
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
DIMENSI
PENGETAHUAN
(Permendikbud
No.
20
Tahun
2016
Tentang
SKL
Pendidikan
Dasar
dan
Menangah)
METAKOGNIT
IF
PROSEDURAL
KONSEPTUAL
FAKTUAL
C1
MENGINGAT
C2
MEMAHAM
I
C3
MENGAPLIKASIK
AN
C4
MENGANALI
SIS
C5
MENGEVALU
ASI
C6
MENCIPTA
DIMENSI PROSES BERPIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
28. 4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah sebagai berikut.
a.Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan
yang menjadi target yang harus dicapai peserta didik.
b.Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK
c.Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk
perumusan IPK agar konsep materi dapat tersampaikan secara
efektif. Gradasi IPK di Identifikasi dari Low Order Thinking Skill
(LOTS) menuju High Order Thinking Skill (HOTS)
d.Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK
pengayaan dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah
dipenuhi oleh peserta didik.
29. 8. PERUMUSAN IPK29
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
KD
TINGKAT
KOMPETENSI KD
PROSES BERPIKIR
(C1-C6)
DIMENSI
PENGETAHUAN
&
PROSES
KETERAMPILAN
MATERI DAN SUB
MATERI
IPK
(Semester 1)
IPK
(Semester 2)
KD Pengetahuan
Dimensi
Pengetahuan:
Proses Berpikir:
Proses Berpikir dan
dimensi
pengetahuan:
<Gradasi dimensi
proses berpikir>
IPK Penunjang:
IPK Kunci:
IPK Pengayaan :
KD Keterampilan
Tingkat Proses
Keterampilan:
Langkah Proses
Keterampilan:
<Gradasi dimensi
Keterampilan>
IPK Penunjang:
IPK Kunci:
IPK Pengayaan:
30. VIEL SPAß BEI DER
IMPLEMENTIERUNG
30
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus