2. DEFINISI
Kejadian Luar Biasa (KLB) a/ timbulnya atau
meningkatnya kesakitan/kematian yg bermakna scr
epidemiologi dlm kurun wkt & daerah t3
KLB keracunan Makanan a/ s/ kejadian dimana tdpt 2
org at lbh yg menderita sakit dg gejala yg sama at
hampir sama stlh mengkonsumsi pangan &
berdasarkan analisis epidemiologi pangan tsb terbukti
sbg sumber penularan
3. DEFINISI
Penyelidikan KLB keracunan pangan a/ serangkaian
kegiatan yg dilakukan scr sistematis thd KLB
keracunan pangan utk mengungkap penyebab, sumber
& cara pencemaran serta distribusi KLB menurut
variabel tempat, orang & waktu
4. KRITERIA KERJA KLB
1. Peningkatan kejadian terus menerus selama 3 kurun
wkt berturut-turut (jam,hari mngg,dts)
2. Peningkatan kejadian 2 kali at lbh dibanding dg
periode sebelumx (jam,hari,mgg, bln)
3. Jml penderita 2 kli lipat at lbh dibanding dg angka
rata2 perbln dlm thn sebelumnya.
5. KRITERIA KERJA KLB
4. Angka rata2 perbln selama 1 thn menunjukan kenaikan 2
kali lipat at lbh dibanding dg angka rata2 perbln dari thn
sebelumnya.
5. Case Fatality Rate (CFR) dari kejadian tsb dlm satu kurun
wkt t3 menunjukan kenaikan 50% at lbh, dibanding CFR
dari periode sebelumx
6. Proporsional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode
t3 menunjukan kenaikan 2 kali at lbh dibanding periode
yg sama dari kurun wkt/tahun sebelumnya.
6. TATA LAKSANA
Mekanisme Penyelidikan & penanggulangan KLB
keracunana pangan dilakukan berdasarkan 3 tingkatan
administrasi pemerintahan, yi mulai tingkat
pemerintahan Kab/Kota, tingkatan Provinsi & tingkat
pemerintah Pusat.
Di tiga tingkatan pemerintahan tsb sangat diperlukan
informasi yg akurat dlm menetapkan & mengambil
keputusan/kebijakan yg berkaitan dg penanggulangan
masalah keracunan pangan.
7. TKT PEMERINTAH KAB/KOTA
1. Puskesmas sbg pelaksana terdepan
2. Kadis Kes Kab/kota sbg pj adm di bidang kes & koord
Team penyelidikan & penanggulangan keracunan pangan
di wilayahnya
3. Team penyelidikan keracunan pangan tkt Kab/kota sbg
P.J team penyelidikan yg beranggotakan aparat Dinkes
kab/kota Puskesmas & pihak terkait lainnya.
4. Balai besar/Balai POM sbg P.J dlm pengujian sampel
pangan di tkt kab/kota. Jika diperlukan sampel dpt
dikirim ke Lab rujukan Reg at Nas, spt Pusat Pengujian
Obat & makanan Nasional (PPOMN)
8. TKT PEMERINTAH KAB/KOTA
5. Labkesda sbg P.J dlm pengujian specimen penderita tkt
kab/kota. Jika diperlukan specimen tsb dpt dikirim ke
Balai Labkesda at Lab rujukan Proninsi, reginal at
nasional, spt Pusat Penyelidikan Penyakit Menular -
Badan Litbangkes
6. Bupati/Walikota sbg pembina aparat di wilayah
Kab/Kota.
9. TKT PEMERINTAH PROVINSI
1. Kadinkes Provinsi sbg P.J adm di bidang kes & koord
team Penyelidikan & penanggulangan keracunan pangan
di wil krj tkt provinsi
2. Team penyelididikan keracunan pangan tkt provinsi
terdiri dari aparat Dinkes provinsi & lembaga terkait spt
Balai besar/ Balai POM, Balai Labkes dan BBTKL- PPM
3. Balai besar/Balai POM sbg P.J dlm pengujian sampel
pangan di tkt provinsi. Jika diperlukan, sampel dpt
dikirim ke Lab rujukan regional at nasional spt PPOMN
10. TKT PEMERINTAH PROVINSI
4. Pengujian specimen penderita dilakukan o/ Balai
Labkes & dpt menggunakan Lab rujukan tkt
prov & regional spt BBTKL-PPM utk pengujian
specimen maupun sampel lingkungan, atau Lab
rujukan tkt nasional spt Pusat penelitian Peny
menular – Badan Litbangkes
5. Gubernur sbg pembina aparat di wil.provinsi
11. TKT PEMERINTAH PUSAT
1. Kemenkes RI c.q. Sub Direktorat Surveilens – Direktorat
Surveilen Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra –
Ditjen PPMPL a/ P.J adm bidang Kes di tkt pusat dan
koord team penyelidikan & penanggulangan KLB
keracunan pangan yg berkoord dg Badan POM RI, c.q.
Sub direktorat Surveilens dan penanggulangan keamanan
pangan – Direktorat Surveilens dan Penyuluhan
Keamanan Pangan- Badan POM
2. Team Penyelidikan & penanggulangan KLB keracunan
pangan di tkt Pusat terdiri dari Ditjen PPMPL, Badan
POM RI dan lembaga terkait lainnya.
12. TKT PEMERINTAH PUSAT
3. Pengujian sampel dilakukan o/ Lab rujukan Nas
spt Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional
4. Pengujian specimen penderita dilaksanakan oleh
Pusat Penelitian Peny Menular Badan
Litbangkes- Kemenkes RI dan Lab rujukan
terkait lainnya termasuk Lab rujukan
Internasional.
14. SKENARIO 1
1. Adax kecurigaan KLB-KP, maka korban/klrg/masy terdekat sgr melapor
ke aparat desa at UPK spt PKM & RS terdekat & sedpt mkn sgr
mengamankan makanan yg diduga sbg penyebab KP. Berita KLB-KP
merupakan titik tolak dlm penyelidikan & penanggulangan kejadian.
2. Pihak PKM stlh menerima laporan dari masy hrs sgr melakukan upaya
sesuai dg pedoman yg ada, antara lain :
> memberitahukan KP scr lisan kpd Dinkes kab/kota & badan POM RI,
c.q Balai besar/Balai POM stlh konfirmasi berita KP
> membuat surat perintah melaksanakan penyelidikan awal
> menangani korban, memberi pertolongan darurat, mengobati scr
sistomatik/kausal & merujuk ke RS jika perlu.
> Sgr mengamankan & mengidentifikasi jenis sampel penyebab serta
memberikan penyuluhan thd masy sekitar.
15. SKENARIO 1
3. PKM sgr melapor hsl konfirmasi lapanga kejadia KP dg mengirimkan
surat pengantar laporan awal KP serta melampirkan laporan W1
4. Kadinkes kab/kota sbg koord tim penyelidikan KP sgr menyiapkan
penyelidikan lap KLB – KP, sbb :
> menyusun tim penyelidikan KP
> Melakukan koord dg anggt tim, membagi tgs di lap & menyiapkan
penyelidikan lap (cara,wkt,lokasi & petugas lap)
> membuat proposal & surat perintah melaksanakan penyelidikan lap
> menyiapkan form2, bhn & perlengkapan penyelidikan lap
> menghubungi lab yg dirujuk utk penyiapan analisis.
16. SKENARIO 1
5. Tim penyelidikan KP tkt kab/kota yg dikoordinasikan Dinkes melakukan
penyelidikan lap, yg meliputi :
> mendatangi korban & pihak terkait
> melakukan wawancara dg korban at ptgs kes srt melakukan pemeriksaan
sarana & proses pengolahan pangan/IRTP
> Segera melakukan analisis & interpretasi data, meliputi ringkasan
sejarag kasus, pangan yg dicurigai sbg penyebab KP, membuat kurva
epidemi & diagnosis etiologi, menentukan uji lab yg diminta, membuat
distribusi kasus (korban) menurut umur,JK & t4 kejadian
> Mengambil, mengemas, melabel & mengirim sampel ke Lab rujukan dg
cara yg tepat,benar & aman sesuai dg pedoman penanganan sampel
17. SKENARIO 1
6. Tim penyelidikan KP tkt kab/kota menyusun laporan sementara segera
stlh dilakuakan penyelidikan lap, sambil menunggu kelengkapan data
dasar info lainx srt hsil pemeriksaan Lab
7. Lab menyampaikan hsil pengujian sampel & specimen penderita kpd
Kadinkes kab/kota c.q Tim penyelidikan keracunan.
8. Tim penyelidikan KP kab/kota selanjutx melakukan analisis at kajian scr
terpadu thd data hsl penyelidikan lap & hsl pengujian lab yg diterima.
9. Tim penyelidikan KP kab/kota menyusun laporan akhir, yg meliputi :
> Membuat analisis bahaya utk menentukan faktor2 yg berkontribusi stlh
ada konfirmasi penyebab KP berdasarkan hsl uji lab
> membuat laporan akhir & mengirimkan kpd bupati/walikota dg
tembusan ke Kadinkes provinsi, Balai besar/balai POM & Ditjen PPMPL
18. SKENARIO 2
1. Kadinkes prov selaku koord tim tkt prov segera melakukan persiapan
penyelidikan lap dg prosedur spt pd skenario 1
2. Tim penyelidikan KP scr teknis opersional melakukan penyelidikan lap,
analisis & interpretasi data berdasarkan info yg terkumpul guna
menentukan brp kemungkinan penyebab keracunan tsb dg prosedur
sama spt pd skenario 1
3. Pembuatan laporan sementara jg sama spt pd skenario 1
4. Laporan akhir yg telah disusun o/ tim penyelidikan keracunan di
tandatangani o/ Kadinkes prov & dikirim kpd Gub dg tembusan kpd
pihak terkait spt pd laporan sementara.
19. SKENARIO 3
1. Tim penyelidikan pusat sgr melakukan persiapan & melaksanakan
penyelidikan serta analisis & interpretasi data dg prosedur spt pd
skenario 1 & 2.
2. Pembuatan laporan sementara jg sama spt skenario 1 & 2, sedang
pelaporannya disiapkan o/ tim & ditandatangani o/ koord tim tkt pusat
& dikirim kpd Ditjen PPMPL- Kemenkes RI & Ka Badan POM
3. Laporan akhir dibuat dg prosedur yg sama dg pembuatan laporan akhir
pd skenario 1 at 2. Koord tim mengirimkan laporan akhir kpd Ditjen
PPMPL & Ka Badan POM RI, ditembuskan kpd Kadinkes provinsi dan
Kadinkes kab/kota dimana KLB – KP terjadi