SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Surveilans Epidemiologi
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
0
5000
10000
15000
3/1/2020 4/1/2020 5/1/2020 6/1/2020 7/1/2020 8/1/2020 9/1/2020
Pelatihan Fundamental Epidemiologi
Materi Inti 1
Deskripsi
Prinsip-prinsip dasar dalam melakukan
surveilans epidemiologi
Belajar tentang :
 Dasar-dasar Epidemiologi
 Surveilans Epidemiologi
 SKD-KLB/ SKDR
 Risk assessment
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti
pembelajaran ini perserta
mampu
menjelaskan
Prinsip-prinsip dasar
surveilans
epidemiologi
Hasil Belajar (HB)
1.Menjelaskan
dasar-dasar
Epidemiologi
( Tujuan Pembelajaran Khusus TPK )
INDIKATOR HASIL
BELAJAR/IHB
2.Menguraikan
kegiatan
Surveilans
Epidemiologi
3.Menerangkan
SKD-KLB/
SKDR
4.Menjelaskan
Risk
assessment
1. Dasar-dasar
Epidemiologi
2.Kegiatan
Surveilans
Epidemiologi
3. SKD-KLB/
SKDR
4. Risk
assessment
Pokok Bahasan/sub pokok Bahasan
 Konsep dasar pendekatan Epidemiolog (Host
Agent, Environment)
 Riwayat alamiah penyakit
 Penyakit menular dan penyakit Tidak menular
 Variabel epidemiologi
 Ukuran ukuran epidemiologi
 Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi
 Desain surveilans epidemiologi masalah kesehatan
tertentu
 Analisa Data Surveilans Epidemiol
 Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi
 Evaluasi Sistem Surveilans
 Konsep Dasar SKD-KLD
 Konsep SKDR
 Mekanisme Laporan SKDR
 Analisis sederhana dengan PWS
 Risk Assesment
Pokok
Bahasan - 3:
Sistem Kewaspadaan Dini-Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB)/
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
Konsep Dasar SKD-KLD
Konsep SKDR
Mekanisme Laporan SKDR
Analisis sederhana dengan PWS
Pokok Materi:
1. KONSEP DASAR SKD KLB
 Pengamatan yang intensif yang
dikenal dengan Sistem
Kewaspadaan Dini terhadap
penyakit potensial KLB (SKD-
KLB),
 deteksi dini KLB dan
pemantauan faktor-faktor yang
memungkinkan timbulnya KLB
 cara-cara pencegahan dan
penanggulangannya, sehingga
dapat mengurangi kerugian.
 Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) merupakan salah satu
aplikasi SKD-KLB di
Puskesmas.
Semakin awal dapat mendeteksi potensi KLB, makin besar potensi
dampak negatif akibat KLB yang dapat dicegah.
SKD-KLB merupakan pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 4 tahun 1984, PP Nomor 40
tahun 1991, Permenkes Nomor 560 tahun 1989
dan Permenkes Nomor 949 tahun 2004,
sehingga perumusan SKD-KLB menggunakan
pendekatan legalitas, epidemiologi dan
kesisteman.
1) Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB)
2) Indikator
 Tatanan pengamatan yang mendukung sikap tanggap terhadap adanya suatu
perubahan status kesehatan dalam masyarakat
 menerapkan SKD-KLB digunakan pendekatan deteksi dini KLB dan pendekatan
faktor risiko KLB.
 Pendekatan deteksi dini menekankan pada identifikasi adanya KLB sedini mungkin,
sehingga upaya penyelidikan dan penanggulangan dapat segera dilakukan dan korban
sakit atau kematian dapat dicegah atau dikurangi.
 pendekatan faktor risiko menekankan pada identifikasi faktor risiko KLB, agar upaya-upaya
pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya KLB dapat dilakukan.
 tanda-tanda terjadinya peningkatan kesakitan, kematian, atau perubahan faktor risiko
yang dipantau secara terus menerus dan sistematis untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau penyimpangan terhadap kemungkinan terjadinya KLB.
 Data yang dilaporkan rutin oleh puskesmas merupakan indikator yang diamati di
puskesmas, Diantara sistem kewaspadaan dini yang sedang diimplementasikan
adalah SKDR.
 Kewaspadaan dini berbasis kejadian dimaksud dilakukan untuk menangkap dan
memberikan informasi secara cepat tentang suatu penyakit, faktor risiko, dan masalah
kesehatan dengan menggunakan sumber data berdasarkan kejadian.
3) Variabel SKD (variabel kasus dan variabel pra kasus)
Langkah-Langkah Sistem Kewaspadaan
Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB)
1) Penetapan Daerah Rawan KLB suatu Penyakit Menular atau keracunan tertentu.
2) Penetapan bulan atau minggu rawan KLB berdasarkan kajian data KLB beberapa tahun sebelumnya.
3) Penetapan unsur dasar penyebab terjadinya KLB suatu penyakit tertentu, berdasarkan hasil kajian data
KLB beberapa tahun sebelumnya dan kondisi saat sekarang.
4) Mengajukan rencana kegiatan (anggaran) untuk menghadapi kemungkinan terjadinya KLB,
5) Pemantauan terhadap peningkatan kasus atau kematian..
6) Pemantauan terhadap kondisi lingkungan pemukiman, kondisi masyarakat dan kondisi pelayanan
kesehatan.
7) Penyelidikan situasi rawan KLB atau ada dugaan terjadinya KLB
8) Kesiapsiagaan menghadapi KLB, pada saat ancaman adanya KLB meningkat :
2. KONSEP DASAR SKDR
 Menurut Depkes RI (2012:5) EWARS adalah sebuah sistem yang berfungsi
dalam mendeteksi adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular
 dilaporkan secara mingguan dengan berbasis komputer, yang
dapat menampilkan sinyal alert atau sinyal peringatan dini adanya
peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas di suatu
wilayah
 Alert atau signal peringatan dini yang muncul pada sistem, bukan
berarti sudah terjadi KLB tetapi merupakan pra-KLB yang
mengharuskan petugas untuk melakukan respons cepat agar tidak
terjadi KLB.
 Terdapat 23 jenis penyakit yang dilaporkan melalui EWARS
1) diare akut, 2) malaria konfirmasi, 3) tersangka demam berdarah
dengue, 4) pneumonia, 5) disentri,6) tersangka tifoid,7 jaundice
akut, 8) tersangka chikungunya, 9) tersangka flu burung pada
manusia, 10) campak klinis, 11) tersangka difteri, 12) tersangka
pertusis, 13) AFP (lumpuh layuh mendadak), 14) gigitan hewan
menular rabies, 15) tersangka antrax, 16) tersangka
leptospirosis,17) tersangka kolera, 18) kluster penyakit yang tidak
lazim, 19) tersangka meningitis, 20) tersangka tetanus
neonatorum, 21) ILI (Influenza Like Illnes),22) HFMD (Hand Foot
Mouth Disease), 23) tetanus.
 Dengan banyaknya penyakit yang diamati dan dilaporkan setiap minggunya
diharapkan potensi terjadinya KLB semakin kecil (Kemenkes RI, 2015).
(Simplicity
Tujuan EWARS
Menurut Kemenkes RI2012 : 7) al :
1) Menyelenggarakan deteksi dini
KLB bagi penyakit menular
2) Stimulasi dalam melakukan
pengendalian KLB penyakit
menular
3) Meminimalkan kesakitan/kematian
yang berhubungan dengan KLB
4) Memonitor kecenderungan
penyakit menular
5) Menilai dampak program
pengendalian penyakit yang
spesifik.
SKDR Berbasis Website
Beberapa kemudahan tersebut diantaranya
menggunakan :
 Komputer dengan Browser internet (direkomendasikan
menggunakan Mozilla FireFox)
 Komputer Tablet/ Smartphone :
o Android dengan Browser Mozilla Fireox for Android.
o iOS dengan Browser Safari
 Internet
Akses Aplikasi SKDR Berbasis website melalui alamat :
http://skdr.surveilans.org/
Tampilan halaman utama SKDR Berbasis Website
2.Analisadata
Alert
 Analisa data alert untuk mengetahui
ada tidaknya potensi KLB.
 Sebelum dianalisis, alert harus
diverifikasi terlebih dahulu untuk
mengetahui benar tidaknya laporan
tersebut.
 Setelah diverifikasi, kemudian
dilakukan analisis alert.
Data Verifikasi
untuk mengetahui:
 Temuan Dilapangan
 Rencana Tindak Lanjut
 Status Verifikasi (Ya/Tidak)
 KLB (Ya/Tidak)
 Respon kurang dari 24 jam (Ya/Tidak)
Tampilan setelah verifikasi
Sumber : Modul Pelatihan Surveilans Puskesmas,2018
Analisis data dilakukan dengan melihat menu analisis data. Menu
analisis data menampilkan analisa berupa tabel, grafik, dan peta.
Tampilan Grafik
Sumber : Modul Pelatihan Surveilans Puskesmas,2018
Tampilan Trend Penyakit
Sumber : Modul Pelatihan Surveilans Puskesmas,2018
3.MekanismelaporanSKDR
Mekanisme pelaporan SKDR dapat digambarkan seperti
alur pelaporan berikut:
KetepatanLaporanSKDR
 Ketepatan pelaporan dikatakan lengkap
apabila pengiriman data mingguan dilakukan
tepat pada hari senin oleh
petugas puskesmas ke pusat melalui SMS.
 Apabila pengiriman dilakukan setelah hari
senin maka dikatakan bahwa Pelaporan
tidak tepat waktu. Indikator
ketepatan pelaporan puskesmas memiliki
target 80%.
KelengkapanLaporanSKDR
 Kelengkapan pelaporan adalah
rerata presentase kelengkapan data
kasus yang dilaporkan oleh petugas
secara mingguan ke pusat .
 Kelengkapan pelaporan dikatakan
lengkap apabila data yang
dilaporkan seluruh penyakit yang
masuk dalam EWARS.
 Indikator kelengkapan
pelaporan puskesmas memiliki target
90%.
Menurut Kemenkes RI (2012 :7-9) prosedur pengolahan data sebagai bentuk pengawasan
terhadap penyakit yang berpotensial KLB sbb :
ProsedurpengolahandataSKDR
1) Unit Pelapor
 Unit pelapor :Puskesmas
 Kelengkapan dan ketepatan laporan dari unit pelapor dihitung
berdasarkan jumlah Puskesmas di setiap kabupaten dan
provinsi (otomatis dihitung oleh aplikasi software)
2) Alur Data
Alur data berupa periode mingguan
(minggu-sabtu),
Alur data SKDR periode mingguan (minggu-sabtu):
Proses pengiriman data pelaksanaan SKDR
1
Pustu/Bidan Desa
2
Puskesmas
3
Kab/Kota
4
Provinsi
5
Lab.Prov
Saptu :
 Isi format
mingguan dari
register harian
 Kirim ke
Puskesmas dg
SMS
 Terima SMS dari
Pustu/Bidan/dll 
,dibuat transkrip
dlm format
mingguan
 Hubungi unit yg
tdk tepat waktu
 Siapkan format
mingguan Pusk
berisi agregat dari
unit pelapor
 Check bila ada
kesalahan
 Pusk kirim form
mingguan ke
Dinkes Kab/Kota
dan ke petugas SE
Pusat
 Terima SMS dari
Puskesmas.
 Buat transkrip
Mingguan
 Kirim File ke petugas
SE Provinsi dg email
 Buat Output lap
Mingguan
 Chek indicator
kelengkapan dan
ketepatan
 Bila ada Alert, lakukan
respon dan control
sesuai SOP
 Bila ada indikasi KLB,
maka ambil dan kirim
spesimen ke lab.
rujukan sesuai SOP
 Konsultasi hasil dg Lab
 Buat Buletin mingguan
 Rekam data ke PC,
import file elektronik
yang dikirim
kab/kota
 Cek data yg telah
diimport
 Hubungi petugas
kab/kota yg belum
kirirm file tepat
waktu
 Bantu kab/kota
ketika terjadi KLB
 Kumpulkan semua
file elektronik dari
setiap kab/kota dan
krim ke pusat Subdit
Surveilans dan
Respon KLB
 Buat bulletin
mingguan dan kirim
ke kab/kota
 ambil 2 sampel
dari jenis
spesimen yg
sama ketika KLB
atau adanya
sinyal/alert.
 Cek label dan
semua informasi
yg diminta
masing-2
spesimen sesuai
petunjuk
 1 set sampel
diperiksa/disimpa
n di lab prov. & 1
set sampel dikirim
ke lab. pusat
(rujukan)
 sampaikan
informasi segera
pd Dinkes
Kab/Kota &
Prov.tentang hasil
lab.
Peran Unit Pelaksana SKDR (EWARS )
Analisis data sederhana dengan PWS
 Memanfaat data yang ada (cakupan)
 Menggunakan indikator sederhana
 Efektifitas/manajemen program
 Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan
setempat
 Dimanfaatkan untuk feed back
 Teratur dan setiap waktu (setiap bulan)
 Memudahkan dalam menganalisis
Prinsip dalam PWS
PWS pertama kali di gunakan di Indonesia pada tahun 1985 yang di kenal dengan nama Local Area
Monitoring (LAM). LAM telah terbukti efektif dan kemudian diakui oleh WHO untuk diperkenalkan di
negara lain. Grafik LAM kemudian disempurnakan menjadi Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)seperti yang saat ini digunakan.
6
7 7
4
6
8 8
10
16
17
20
15
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Kasus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Minggu
Distribusi Penderita Diare di Desa Jambu Hilir
Kec. Kandangan Kab.HSS Minggu 1 s/d 12 Tahun 2006
Contoh PWS Penyakit Diare dari data mingguan :
 PWS dapat digunakan untuk
memantau perkembangan
penyakit di suatu wilayah
seperti program Diare atau
program lainnya.
 PWS merupakan bagian dari
SKD - KLB yang dilaksanakan
oleh Petugas kesehatan.
 Melalui PWS akan terlihat
kecenderungan peningkatan
suatu penyakit.
Contoh PWS KLB Tifus perut per minggu ,RS Islam Jakarta
Sumber : Permenkes no 949/2004
Kita sudah belajar
POKOK BAHASAN 3
Tentang :
SKD-KLB/SKDR
Kita lanjut ke
POKOK BAHASAN 4
RISK ASSESMENT

More Related Content

Similar to 03 MI 1 PB-3 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt

Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxNirwansahEka2
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptssuserfaa3c91
 
juknis silantor (1).pdf
juknis silantor (1).pdfjuknis silantor (1).pdf
juknis silantor (1).pdfIrmaWati415372
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klbObhy Erry
 
Seminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdf
Seminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdfSeminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdf
Seminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdfyustinabudi
 
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptxKEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptxYusindrawati
 
surveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfsurveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfYuraOfficial
 
114329111 1-skd-respons-ewars
114329111 1-skd-respons-ewars114329111 1-skd-respons-ewars
114329111 1-skd-respons-ewarsAgus Sudaryanto
 
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlHMRojali
 
Surveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahSurveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahHMRojali
 
Kesepakatan Workshop SKDR.pdf
Kesepakatan Workshop SKDR.pdfKesepakatan Workshop SKDR.pdf
Kesepakatan Workshop SKDR.pdfSunny92x
 
Pedoman KLB Malaria
Pedoman KLB MalariaPedoman KLB Malaria
Pedoman KLB Malariaazisbustari
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Buku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasienBuku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasiendsudiana77
 

Similar to 03 MI 1 PB-3 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt (20)

Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
juknis silantor (1).pdf
juknis silantor (1).pdfjuknis silantor (1).pdf
juknis silantor (1).pdf
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klb
 
Seminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdf
Seminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdfSeminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdf
Seminar Delapan Komponen Inti WHO - Surveilans(1).pdf
 
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptxKEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
 
surveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfsurveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdf
 
114329111 1-skd-respons-ewars
114329111 1-skd-respons-ewars114329111 1-skd-respons-ewars
114329111 1-skd-respons-ewars
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
 
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjlLaporan pws penyakit potensial wabah rjl
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
 
Surveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabahSurveilans pws penyakit potensial wabah
Surveilans pws penyakit potensial wabah
 
Kesepakatan Workshop SKDR.pdf
Kesepakatan Workshop SKDR.pdfKesepakatan Workshop SKDR.pdf
Kesepakatan Workshop SKDR.pdf
 
Pedoman KLB Malaria
Pedoman KLB MalariaPedoman KLB Malaria
Pedoman KLB Malaria
 
surveilans.ppt
surveilans.pptsurveilans.ppt
surveilans.ppt
 
surveilans.ppt
surveilans.pptsurveilans.ppt
surveilans.ppt
 
Jf ahli (slide 2)
Jf ahli (slide 2)Jf ahli (slide 2)
Jf ahli (slide 2)
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Buku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasienBuku pedoman keselamatan pasien
Buku pedoman keselamatan pasien
 
Klb skd 2011
Klb skd 2011Klb skd 2011
Klb skd 2011
 
Klb skd 2011
Klb skd 2011Klb skd 2011
Klb skd 2011
 

Recently uploaded

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 

Recently uploaded (12)

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 

03 MI 1 PB-3 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi (1).ppt

  • 1. Surveilans Epidemiologi 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 0 5000 10000 15000 3/1/2020 4/1/2020 5/1/2020 6/1/2020 7/1/2020 8/1/2020 9/1/2020 Pelatihan Fundamental Epidemiologi Materi Inti 1
  • 2. Deskripsi Prinsip-prinsip dasar dalam melakukan surveilans epidemiologi Belajar tentang :  Dasar-dasar Epidemiologi  Surveilans Epidemiologi  SKD-KLB/ SKDR  Risk assessment
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pembelajaran ini perserta mampu menjelaskan Prinsip-prinsip dasar surveilans epidemiologi Hasil Belajar (HB)
  • 4. 1.Menjelaskan dasar-dasar Epidemiologi ( Tujuan Pembelajaran Khusus TPK ) INDIKATOR HASIL BELAJAR/IHB 2.Menguraikan kegiatan Surveilans Epidemiologi 3.Menerangkan SKD-KLB/ SKDR 4.Menjelaskan Risk assessment
  • 5. 1. Dasar-dasar Epidemiologi 2.Kegiatan Surveilans Epidemiologi 3. SKD-KLB/ SKDR 4. Risk assessment Pokok Bahasan/sub pokok Bahasan  Konsep dasar pendekatan Epidemiolog (Host Agent, Environment)  Riwayat alamiah penyakit  Penyakit menular dan penyakit Tidak menular  Variabel epidemiologi  Ukuran ukuran epidemiologi  Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi  Desain surveilans epidemiologi masalah kesehatan tertentu  Analisa Data Surveilans Epidemiol  Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi  Evaluasi Sistem Surveilans  Konsep Dasar SKD-KLD  Konsep SKDR  Mekanisme Laporan SKDR  Analisis sederhana dengan PWS  Risk Assesment
  • 6. Pokok Bahasan - 3: Sistem Kewaspadaan Dini-Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB)/ Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Konsep Dasar SKD-KLD Konsep SKDR Mekanisme Laporan SKDR Analisis sederhana dengan PWS Pokok Materi:
  • 7. 1. KONSEP DASAR SKD KLB  Pengamatan yang intensif yang dikenal dengan Sistem Kewaspadaan Dini terhadap penyakit potensial KLB (SKD- KLB),  deteksi dini KLB dan pemantauan faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya KLB  cara-cara pencegahan dan penanggulangannya, sehingga dapat mengurangi kerugian.  Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) merupakan salah satu aplikasi SKD-KLB di Puskesmas.
  • 8. Semakin awal dapat mendeteksi potensi KLB, makin besar potensi dampak negatif akibat KLB yang dapat dicegah.
  • 9. SKD-KLB merupakan pelaksanaan Undang- Undang Nomor 4 tahun 1984, PP Nomor 40 tahun 1991, Permenkes Nomor 560 tahun 1989 dan Permenkes Nomor 949 tahun 2004, sehingga perumusan SKD-KLB menggunakan pendekatan legalitas, epidemiologi dan kesisteman.
  • 10. 1) Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) 2) Indikator  Tatanan pengamatan yang mendukung sikap tanggap terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan dalam masyarakat  menerapkan SKD-KLB digunakan pendekatan deteksi dini KLB dan pendekatan faktor risiko KLB.  Pendekatan deteksi dini menekankan pada identifikasi adanya KLB sedini mungkin, sehingga upaya penyelidikan dan penanggulangan dapat segera dilakukan dan korban sakit atau kematian dapat dicegah atau dikurangi.  pendekatan faktor risiko menekankan pada identifikasi faktor risiko KLB, agar upaya-upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya KLB dapat dilakukan.  tanda-tanda terjadinya peningkatan kesakitan, kematian, atau perubahan faktor risiko yang dipantau secara terus menerus dan sistematis untuk mengetahui terjadinya perubahan atau penyimpangan terhadap kemungkinan terjadinya KLB.  Data yang dilaporkan rutin oleh puskesmas merupakan indikator yang diamati di puskesmas, Diantara sistem kewaspadaan dini yang sedang diimplementasikan adalah SKDR.  Kewaspadaan dini berbasis kejadian dimaksud dilakukan untuk menangkap dan memberikan informasi secara cepat tentang suatu penyakit, faktor risiko, dan masalah kesehatan dengan menggunakan sumber data berdasarkan kejadian.
  • 11. 3) Variabel SKD (variabel kasus dan variabel pra kasus)
  • 12. Langkah-Langkah Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) 1) Penetapan Daerah Rawan KLB suatu Penyakit Menular atau keracunan tertentu. 2) Penetapan bulan atau minggu rawan KLB berdasarkan kajian data KLB beberapa tahun sebelumnya. 3) Penetapan unsur dasar penyebab terjadinya KLB suatu penyakit tertentu, berdasarkan hasil kajian data KLB beberapa tahun sebelumnya dan kondisi saat sekarang. 4) Mengajukan rencana kegiatan (anggaran) untuk menghadapi kemungkinan terjadinya KLB, 5) Pemantauan terhadap peningkatan kasus atau kematian.. 6) Pemantauan terhadap kondisi lingkungan pemukiman, kondisi masyarakat dan kondisi pelayanan kesehatan. 7) Penyelidikan situasi rawan KLB atau ada dugaan terjadinya KLB 8) Kesiapsiagaan menghadapi KLB, pada saat ancaman adanya KLB meningkat :
  • 13. 2. KONSEP DASAR SKDR  Menurut Depkes RI (2012:5) EWARS adalah sebuah sistem yang berfungsi dalam mendeteksi adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular  dilaporkan secara mingguan dengan berbasis komputer, yang dapat menampilkan sinyal alert atau sinyal peringatan dini adanya peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas di suatu wilayah  Alert atau signal peringatan dini yang muncul pada sistem, bukan berarti sudah terjadi KLB tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respons cepat agar tidak terjadi KLB.  Terdapat 23 jenis penyakit yang dilaporkan melalui EWARS 1) diare akut, 2) malaria konfirmasi, 3) tersangka demam berdarah dengue, 4) pneumonia, 5) disentri,6) tersangka tifoid,7 jaundice akut, 8) tersangka chikungunya, 9) tersangka flu burung pada manusia, 10) campak klinis, 11) tersangka difteri, 12) tersangka pertusis, 13) AFP (lumpuh layuh mendadak), 14) gigitan hewan menular rabies, 15) tersangka antrax, 16) tersangka leptospirosis,17) tersangka kolera, 18) kluster penyakit yang tidak lazim, 19) tersangka meningitis, 20) tersangka tetanus neonatorum, 21) ILI (Influenza Like Illnes),22) HFMD (Hand Foot Mouth Disease), 23) tetanus.  Dengan banyaknya penyakit yang diamati dan dilaporkan setiap minggunya diharapkan potensi terjadinya KLB semakin kecil (Kemenkes RI, 2015).
  • 14. (Simplicity Tujuan EWARS Menurut Kemenkes RI2012 : 7) al : 1) Menyelenggarakan deteksi dini KLB bagi penyakit menular 2) Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular 3) Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB 4) Memonitor kecenderungan penyakit menular 5) Menilai dampak program pengendalian penyakit yang spesifik.
  • 15. SKDR Berbasis Website Beberapa kemudahan tersebut diantaranya menggunakan :  Komputer dengan Browser internet (direkomendasikan menggunakan Mozilla FireFox)  Komputer Tablet/ Smartphone : o Android dengan Browser Mozilla Fireox for Android. o iOS dengan Browser Safari  Internet Akses Aplikasi SKDR Berbasis website melalui alamat : http://skdr.surveilans.org/
  • 16. Tampilan halaman utama SKDR Berbasis Website
  • 17. 2.Analisadata Alert  Analisa data alert untuk mengetahui ada tidaknya potensi KLB.  Sebelum dianalisis, alert harus diverifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui benar tidaknya laporan tersebut.  Setelah diverifikasi, kemudian dilakukan analisis alert.
  • 18.
  • 19. Data Verifikasi untuk mengetahui:  Temuan Dilapangan  Rencana Tindak Lanjut  Status Verifikasi (Ya/Tidak)  KLB (Ya/Tidak)  Respon kurang dari 24 jam (Ya/Tidak)
  • 20. Tampilan setelah verifikasi Sumber : Modul Pelatihan Surveilans Puskesmas,2018 Analisis data dilakukan dengan melihat menu analisis data. Menu analisis data menampilkan analisa berupa tabel, grafik, dan peta.
  • 21. Tampilan Grafik Sumber : Modul Pelatihan Surveilans Puskesmas,2018
  • 22. Tampilan Trend Penyakit Sumber : Modul Pelatihan Surveilans Puskesmas,2018
  • 23. 3.MekanismelaporanSKDR Mekanisme pelaporan SKDR dapat digambarkan seperti alur pelaporan berikut:
  • 24. KetepatanLaporanSKDR  Ketepatan pelaporan dikatakan lengkap apabila pengiriman data mingguan dilakukan tepat pada hari senin oleh petugas puskesmas ke pusat melalui SMS.  Apabila pengiriman dilakukan setelah hari senin maka dikatakan bahwa Pelaporan tidak tepat waktu. Indikator ketepatan pelaporan puskesmas memiliki target 80%.
  • 25. KelengkapanLaporanSKDR  Kelengkapan pelaporan adalah rerata presentase kelengkapan data kasus yang dilaporkan oleh petugas secara mingguan ke pusat .  Kelengkapan pelaporan dikatakan lengkap apabila data yang dilaporkan seluruh penyakit yang masuk dalam EWARS.  Indikator kelengkapan pelaporan puskesmas memiliki target 90%.
  • 26. Menurut Kemenkes RI (2012 :7-9) prosedur pengolahan data sebagai bentuk pengawasan terhadap penyakit yang berpotensial KLB sbb : ProsedurpengolahandataSKDR 1) Unit Pelapor  Unit pelapor :Puskesmas  Kelengkapan dan ketepatan laporan dari unit pelapor dihitung berdasarkan jumlah Puskesmas di setiap kabupaten dan provinsi (otomatis dihitung oleh aplikasi software) 2) Alur Data Alur data berupa periode mingguan (minggu-sabtu),
  • 27. Alur data SKDR periode mingguan (minggu-sabtu):
  • 28. Proses pengiriman data pelaksanaan SKDR
  • 29. 1 Pustu/Bidan Desa 2 Puskesmas 3 Kab/Kota 4 Provinsi 5 Lab.Prov Saptu :  Isi format mingguan dari register harian  Kirim ke Puskesmas dg SMS  Terima SMS dari Pustu/Bidan/dll  ,dibuat transkrip dlm format mingguan  Hubungi unit yg tdk tepat waktu  Siapkan format mingguan Pusk berisi agregat dari unit pelapor  Check bila ada kesalahan  Pusk kirim form mingguan ke Dinkes Kab/Kota dan ke petugas SE Pusat  Terima SMS dari Puskesmas.  Buat transkrip Mingguan  Kirim File ke petugas SE Provinsi dg email  Buat Output lap Mingguan  Chek indicator kelengkapan dan ketepatan  Bila ada Alert, lakukan respon dan control sesuai SOP  Bila ada indikasi KLB, maka ambil dan kirim spesimen ke lab. rujukan sesuai SOP  Konsultasi hasil dg Lab  Buat Buletin mingguan  Rekam data ke PC, import file elektronik yang dikirim kab/kota  Cek data yg telah diimport  Hubungi petugas kab/kota yg belum kirirm file tepat waktu  Bantu kab/kota ketika terjadi KLB  Kumpulkan semua file elektronik dari setiap kab/kota dan krim ke pusat Subdit Surveilans dan Respon KLB  Buat bulletin mingguan dan kirim ke kab/kota  ambil 2 sampel dari jenis spesimen yg sama ketika KLB atau adanya sinyal/alert.  Cek label dan semua informasi yg diminta masing-2 spesimen sesuai petunjuk  1 set sampel diperiksa/disimpa n di lab prov. & 1 set sampel dikirim ke lab. pusat (rujukan)  sampaikan informasi segera pd Dinkes Kab/Kota & Prov.tentang hasil lab. Peran Unit Pelaksana SKDR (EWARS )
  • 30. Analisis data sederhana dengan PWS  Memanfaat data yang ada (cakupan)  Menggunakan indikator sederhana  Efektifitas/manajemen program  Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan setempat  Dimanfaatkan untuk feed back  Teratur dan setiap waktu (setiap bulan)  Memudahkan dalam menganalisis Prinsip dalam PWS PWS pertama kali di gunakan di Indonesia pada tahun 1985 yang di kenal dengan nama Local Area Monitoring (LAM). LAM telah terbukti efektif dan kemudian diakui oleh WHO untuk diperkenalkan di negara lain. Grafik LAM kemudian disempurnakan menjadi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)seperti yang saat ini digunakan.
  • 31. 6 7 7 4 6 8 8 10 16 17 20 15 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Kasus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Minggu Distribusi Penderita Diare di Desa Jambu Hilir Kec. Kandangan Kab.HSS Minggu 1 s/d 12 Tahun 2006 Contoh PWS Penyakit Diare dari data mingguan :  PWS dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit di suatu wilayah seperti program Diare atau program lainnya.  PWS merupakan bagian dari SKD - KLB yang dilaksanakan oleh Petugas kesehatan.  Melalui PWS akan terlihat kecenderungan peningkatan suatu penyakit.
  • 32. Contoh PWS KLB Tifus perut per minggu ,RS Islam Jakarta Sumber : Permenkes no 949/2004
  • 33. Kita sudah belajar POKOK BAHASAN 3 Tentang : SKD-KLB/SKDR Kita lanjut ke POKOK BAHASAN 4 RISK ASSESMENT