SlideShare a Scribd company logo
Juni 2014 1
1Paper Penginderaan Jauh
TUGAS PAPER
PENGINDERAAN JAUH
APLIKASI CITRA HIPERSPEKTRAL DAN 3D HYPERCUBE PADA CITRA
HIPERSPEKTRAL
OLEH :
ULFAH SYAHLIANAWATI 12/333140/TK/39666
RETNO AGUS PRATIWI 12/333239/TK/39671
PRADITYA MUKTI ALI 12/333279/TK/39692
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Juni 2014 2
2Paper Penginderaan Jauh
APLIKASI CITRA HIPERSPEKTRAL
Teknologi Hiperspektral (hyperspectral technology) yang juga dikenal dengan istilah
Imaging Spectrometer, merupakan kelanjutan dari teknologi multispektral (multispectral).
Sistem Penginderaan Jauh Hiperspektral merupakan paradigma baru dalam dunia
penginderaan jauh. Teknik ini menggunakan jumlah sensor hyper alias berlebih sehingga
hasil yang didapat lebih detail dan akurat. Untuk kebutuhan bidang pertanian misalnya, dari
satelit dapat dikumpulkan data detail mengenai lokasi rawan hama, lokasi panen, rawan
kekeringan, rawan banjir, sampai pendugaan umur tanaman dan penentuan jenis tanaman.
Sementara di bidang pertambangan, teknologi ini mampu mengidentifikasi jenis jenis
material tambang (mineral).
Beberapa dekade yang lalu, teknologi hiperspektral hanya dikenal dikalangan para
peneliti dan pakar. Dengan munculnya sistem airbone hyperspectral imaging komersial,
Teknologi Hiperspeltral telah siap untuk memasuki mainstream penginderaan jauh. Dengan
teknologi ini, kita akan banyak terbantu dalam pekerjaan/penelitian yang terkait dengan
manajemen SDA, Pertanian, eksplorasi mineral dan monitoring lingkungan. Banyak Manfaat
yang ditawarkan teknologi ini, akan tetapi pemanfaatannya ini memerlukan pemahanan
terhadap data alam dan berbagai startegi pemrosesan dan interpretasi dari citra tersebut.
Dari Multi Spektral ke Hyperspektral
Teknologi Hyperspektral merupakan kelanjutan dari multi spektral, Sensor Hiperspektral
memanfaatkan jumlah kanal yang jauh lebih banyak dari pada sensor multispektral dengan
resolusi bandwidth yang lebih sempit. Umumnya sensor hyperspektral terdiri dari 100-200
kanal dengan resolusi bandwidth 5-10 nm. Akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan
multispektral yang rata rata hanya terdiri dari 5 – 10 kanal, dengan resolusi bandwidth yahg
lebih besar: 70-400 nm.
Dengan kanal kanal yang lebih sempit dengan jumlah yang jauh lebih banyak, sensor
hyperspektral dapat digunakan untuk melakukakan pemisahan, klasifikasi dan identifikasi
objek / material di muka bumi, sebagaimana objek aslinya. Kemampuan lainnya adalah untuk
mendeteksi target subpixel, yang akan sangat membantu dalam mendeteksi objek dengan
resolusi pixel yang lebih kecil.
Hiperspektral: Spectrokopi dan Inderaja
Instrumen yang digunakan untuk menangkap objek Hiperspektral di kenal dengan
spectrometer imaging. Pengembangan instumen ini, melibatkan dua teknologi yang berbeda,
yang terkait satu dengan yang lainnya. Spektroskopi (spectroscopy) dan remote imaging
(penginderaan) objek dipermukaan bumi.
Juni 2014 3
3Paper Penginderaan Jauh
Spektroskopi
Spektroskopi adalah studi tentang cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh material
atau kombinasi (campuran) antar material, yang terkait dengan panjang gelombang sebagai
perwakilan dari energi yang diterima/dipentulkan oleh objek. Sebagai aplikasi dalam inderaja
optis, spektroskopi memanfaatkan spektrum cahaya matahari yang dipantulkan oleh material
yang ada dipermukaan bumi, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia.
Instrumen dari spektroskopi ini dikenal dengan nama spektrometer (spectrometer) atau
spektroradiometer (spectroradiometer), yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang spektrum cahaya yang dipantulkan oleh material uji yang dilakukakn dilaboraturium.
Elemen dispersi optis (seperti prisma) yang ada pada spektrometer membagi cahaya dalam
kanal kanal sempit, kemudian panjang gelombang yang berdekatan dan energi dari setiap
kanal direkam oleh detektor-detektor. Dengan menggunakan ratusan atau bahkan ribuan
detektor, spektrometer dapat mengukur spektral dari kanal yang panjang gelombangnya
berkisar 0.4-2.4 mm ([panjang gelombang dari cahaya tampak sampai Infra merah tengah).
Sensor perekam jarak jauh
Sensor perekam jarak jauh (Remote Imager) dirancang untuk dapat mengukur cahaya yang
dipantulkan oleh objek pada area berdekatan di permukaan bumi. Citra yang direkam oleh
Sensor perekam ini kemudian diolah oleh spektormeter yang ada bumi.
Nilai Replektan Spektral
Nilai Replektan Spektral ( Spectral Reflectance, selanjutnya disebut spektra) merupakan :
perbandingan antara energi yang dipantulkan dengan energi yang sampai pada suatu objek
sebagai fungsi panjang gelombang.
Spektra merupakan suatu kwantitas tanpa unit yang mencakup harga dari 0 sampai 1.0, atau
dapat juga dinyatakan sebagai persentase, seperti di grafik diatas. pengukuran spektra dari
suatu material uji dilakukan di laboratorium, nilai energi juga diperhitungkan dalam
menentukan nilia spektra dari suatu material uji. Nilai energi ini diukur secara langsung atau
diperoleh dari pengukuran cahaya yang dipantulkan dari sebuah material standar yang telah
diketahui nilai spektranya.
Spektra ini penting, sebagai alat bantu dalam interpretasi citra hiperspektral. Nilai spektra
bervariasi terhadap panjang gelombang untuk hampir semua material sebab energi pada
panjang gelombang tertentu dihamburkan atau diserap ke tingkat derajat yang berbeda.
Variasi spektra akan tampak jelas ketika kita membandingkan kurva spektra dengan kurva
panjang gelombang untuk material yang berbeda, seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.
Juni 2014 4
4Paper Penginderaan Jauh
Bentuk suatu kurva spektra serta posisi dan kekuatan daya serap kanal dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan memilah material yang berbeda. Sebagai contoh, tumbuh-tumbuhan
mempunyai spektra(daya pantul) lebih tinggi pada kanal inframerah-dekat dan memiliki
spektra lebih rendah daripada tanah (soil) pada band merah.
Spektra Mineral
Material non organik seperti mineral, komposisi kimia dan sturuktur kristalnya
mempengaruhi bentuk bentuk kurva spektral. Penyerapan pada panjang gelombang spesifik
disebabkan oleh adanya ion atau unsur-unsur bahan kimia tertentu, dan ikatan unsur-unsur
kimia antar elemen yang ada. Ilustrasi pada gambar 4 menunjukkan spektra beberapa mineral.
Spektra Tumbuhan
Spektra dari tumbuhan hijau yang sehat mempunyai bentuk yang khusus. Bentuk kurva
dipengaruhi oleh absorbsi dari pigmen hijau (klorofil) dan pigmen daun lainnya. Klorofil
menyerap cahaya tampak dengan sangat efektif tetapi menyerap panjang gelombang merah
dan biru lebih kuat dibanding hijau, sehingga tumbuhan yang sehat akan berwarna hijau.
Lihat gambar 5
Pustaka Spektra
Beberapa pustaka spektra dari material alami maupun buatan manusia, telah tersedia untuk
digunakan oleh publik Pustaka tersebut menyediakan referensi spektral yang dapat membantu
dalam melakukakn interpretasi citra hiperspektral. Saat ini telah tersedia pustaka spektra
ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer) dan pustaka
spektral USGS (the United States Geological Survey).
Pustaka spektral ASTER dibuat dan disediakan oleh NASA sebagai bagian dari
pengembangan instrumen penginderaan ASTER. Di dalamnya telah termasuk kompilasi
spektral dari NASA, Laboratorium Jet Propulsion, Johns Hopkins University dan dari
Laboratorium milik USGS sendiri. Pustaka Spektra ASTER telah mempunyai 2000 spektra
yang meliputi mineral, batuan, material buatan manusia, air, dan salju. Semua spectra tersedia
untuk panjang gelombang 0.4 to 14 μm. Pustaka ini dapat diakses dan diunduh melalui
alamat: http://speclib.jpl.nasa.gov
Pustaka spektral USGS, merupakan pustaka yang disediakan oleh Laboratorium Spektroskopi
USGS. Tersedia sekitar 500 spectra dari mineral dan beberapa jenis tumbuhan, dengan area
kanal dari 0.3-3 μm. Pustaka USGS dapat diakses melalui:
http://speclab.cr.usgs.gov/spectral.lib04/spectral-lib04.html Di dalam pustaka ini sudah
termasuk pustaka referensi standard dari TNTmips, sebuah software analisys Citra
hiperspektral
Juni 2014 5
5Paper Penginderaan Jauh
Tentang Citra Hiperspektral
Menurut (Erick JB, 2002), pengertian hiperspektral adalah banyaknya jumlah band panjang
gelombang yang terukur antara 100 -500, dengan perbedaan panjang gelombang
5nm<∆λ<10nm. Hiperspektral dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mencirikan
materi yang unik serta memiliki potensi ekstraksi informasi lebih akurat dan detail dibanding
dengan jenis multispektral. citra hiperspektral, harus didasari dengan sejumlah konsep
spektral yang digunakan di penginderaan jauh. Terminologi spektral berkaitan dengan
panjang gelombang, dan energi, serta satuan panjang gelombang adalah micron. Seperti yang
terlihat pada Gambar
Gelombang tampak terletak di 400 nm-700 nm sedang gelombang radio memiliki
panjang gelombang lebih dari gelombang tampak. Setiap materi memiliki identitas yang unik
akibat pola reflektasi dan absorbsi dari gelombang elektromagnetik yang menimpanya. Bila
delta nilai pantulan panjang gelombangnya sempit dan kecil sekali, maka akan terjadi
kontinuitas pada piksel yang merekam pantulan objek, itu terjadi di hiperspektral.
Citra hiperspektral mengukur radiasi pantulan dalam satu seri panjang gelombang
yang sempit dan kontinu, dibanding dengan multispektral. Dikatakan kontinu dan disebut
data hiperspektral bila perbedaan panjang gelombangnya kurang dari 5 nm, aplikasi materi
yang sejenis secara spektral dapat dibedakan dan informasi berskala sub piksel dapat
diekstraksi, hal ini perlu dikembangkan teknik pengolahan citra yang baru.
Berikut aplikasi penginderaan jauh hiperspektral :
 Melengkapi peta lahan basah untuk memantau lokasi yang menarik,
 Meningkatkan pemetaan spesies vegetasi,
 Mengidentifikasi dan memantau rumput yang berbahaya,
 Meningkatkan pemantauan kuantifikasi biomassa dan evolusi,
 Pemetaan penetrasi jalur dan tingkat kehancuran untuk lebih baik meredakan serangan
spesies yang beracun,
 Pemantauan wilayah yang terkontaminasi dan rehabilitasi tambang logam,
Juni 2014 6
6Paper Penginderaan Jauh
 Mendeteksi kontaminasi hidrokarbon terhadap tanah dan air yang dihubungkan
dengan aktivitas industri dan pemantauan pipa hidrokarbon,
 Mengukur pengaruh industri dan pertanggung jawaban manajemen sebagai garis
dasar lingkungan,
 Memodelkan dan memantau kualitas air dari garis pantai,
 Pengkajian kualitas tanah dan pemantauan pengaruh praktek pertanian,
 Mendukung perhitungan karbon melalui inventarisasi hutan (komitmen protokol
kyoto),
 Pemantauan kelautan,
 Deteksi Marijuana dan Ganja,
 Deteksi Uang palsu,
 Target Deteksi penyamaran,
 Deteksi polutan pada sistem saluran air
 Eksplorasi geologi,
 Pemantauan Lingkungan,
 Precision Farming,
 Geobotany,
 Pemanfaatan untuk membangun sistem pengawasan, jalur, pertanian, pertahanan
tanah air, pemantauan lingkungan, pengintaian militer dan perencanaan kota,
 Untuk mendeteksi status nutrisi dan air dari gandum pada sistem irigasi,
 Deteksi aneka anggur dan dikembangkan sebagai sistem peringatan untuk
penjangkitan penyakit,
 Dapat digunakan untuk mendeteksi komposisi kimia dari tumbuhan, gedung, pabrik,
 Dapat digunakan untuk mengidentifikasi ragam mineral dan sangat ideal untuk
industri pertambangan dan perminyakan,
 Pemetaan biomedis dan pencitraan biometrik,
 Identifikasi Mineral Campuran,
 Bioteknologi : deteksi noda di microarray, deteksi seluler, analisa gel protein,
 Kesehatan : deteksi melamonia, deteksi kanker perut,
 Pemantauan asset : jalan yang retak, pemetaan koridor,
 Aplikasi lain : ukuran serabut, deteksi simetri, deteksi kekerasan kayu.
Berikut tampilan citra hiperspektral dalam RGB. Adapun data sampel yang diambil
adalah data sampel Teluk Meksiko. Data sampel ini diambil dari dataset SpecTIR ekstensif
hyperspectral dasar lingkungan yang meliputi beberapa National Wildlife Reserves di Teluk
Meksiko selama periode Mei-Juni 2010. Sampel tertentu ini dari Bawah Suwanee NWR,
dikumpulkan pada resolusi spasial 2m dan nominal 5nm Band jarak mencakup rentang
spektral yaitu 395-2450nm.
Juni 2014 7
7Paper Penginderaan Jauh


Juni 2014 8
8Paper Penginderaan Jauh


Juni 2014 9
9Paper Penginderaan Jauh

3D Hypercubes
Menggunakan Build alat Cube 3D untuk mengambil file multispektral atau berkas
hyperspectral (yang mungkin spasial dan spektral subsetted) dan membuat gambar RGB
dengan potongan spektral baris atas dan kolom paling kanan dalam pandangan perspektif.
Irisan spektral yang membentang dan tabel warna yang dipilih pengguna diterapkan. Gambar
akhir adalah warna komposit 3D, RGB, kubus gambar. Semua pengolahan menengah terjadi
berkas-to-file, atau dalam memori, tergantung pada preferensi Anda. (File sementara yang
dibuat selama proses tersebut akan dihapus setelah mereka digunakan).
1. Pada tampilan ENVI klik Toolbar Spectral → Build 3D Cube maka akan muncul
jendela untuk memasukkan file lalu pilih file yang akan dibentuk 3D Hypercube-nya.
Juni 2014 10
10Paper Penginderaan Jauh
2. Selanjutnya akan ada jendela 3D Cube RGB Face Input Bands lalu pilih band mana
saja yang akan ditampilkan dalam RGB dengan klik pada band yang dimaksud. Klik
OK lalu pilih color table lookup yang ingin digunakan. Masukkan nama file output
yang diinginkan dan Klik OK maka 3D hypercube citra akan muncul.
Juni 2014 11
11Paper Penginderaan Jauh
Referensi :
specTIR Management. 2010. Free Data Samples. www.spectir.com/free-data-samples.
Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 16.20 WIB
Aviris. 2010. Free data samples. aviris.jpl.nasa.gov/data/free_data. Diakses pada hari Kamis,
5 Juni 2104 pada pukul 16.33 WIB
Wiweka. 2008. Kapabilitas Citra Hiperspektral.
http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/68/65. Diakses
pada hari Minggu, 8 Juni 2014 pada pukul 10.00 WIB
Smith, Randall B (2006), Introduction to Hyperspectral Imaging, MicroImagis Inc,
Http://www.microimages.com. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul
17.00 WIB
Short, Nicholas M.(2006) Remote Sensing Systems – Hyperspectral Imaging, NASA,
http://rst.gsfc.nasa.gov. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 17.05 WIB
Tapley, Byron D(2006) Hyperspectral Remote Sensing, Centre for Space Research-
University of Texas, http://www.csr.utexas.edu/. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni
2014 pada pukul 17.08 WIB
Pike, John(2005) Hyperspectral Imaging, Fedeartion of American Scientist:
http://www.fas.org/. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 17.22 WIB

More Related Content

What's hot

Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Nurul Afdal Haris
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaRetno Pratiwi
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
bramantiyo marjuki
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Putri Alfisyahrini
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Egi Septiana
 
Sistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografisSistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografis
bramantiyo marjuki
 
Pengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion PhotogrammetryPengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion Photogrammetry
Dany Laksono
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
fahmi fadilla
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Sally Indah N
 
Bab 7: Pemetaan dengan Kompas
Bab 7:   Pemetaan dengan KompasBab 7:   Pemetaan dengan Kompas
Bab 7: Pemetaan dengan Kompas
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Jenis simbol peta
Jenis simbol petaJenis simbol peta
Jenis simbol peta
jafar ash shiddiq
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
Septian Muna Barakati
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
Peta
PetaPeta
pengantar fotogrametri kuliah 1
pengantar fotogrametri kuliah 1pengantar fotogrametri kuliah 1
pengantar fotogrametri kuliah 1
Hanindita Primadani
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
Tuti Rina Lestari
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Nanda Reda
 
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationPeta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Retno Pratiwi
 

What's hot (20)

Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinya
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Sistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografisSistem Informasi geografis
Sistem Informasi geografis
 
Pengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion PhotogrammetryPengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion Photogrammetry
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Bab 7: Pemetaan dengan Kompas
Bab 7:   Pemetaan dengan KompasBab 7:   Pemetaan dengan Kompas
Bab 7: Pemetaan dengan Kompas
 
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsatLaporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
 
Jenis simbol peta
Jenis simbol petaJenis simbol peta
Jenis simbol peta
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Peta
PetaPeta
Peta
 
pengantar fotogrametri kuliah 1
pengantar fotogrametri kuliah 1pengantar fotogrametri kuliah 1
pengantar fotogrametri kuliah 1
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationPeta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
 

Similar to Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral

SPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptxSPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptx
TiaNoors
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
mila_indriani
 
Laporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometriLaporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometri
niluh srimaharani
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)
faizul_hisham
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
mila_indriani
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
Alfian Nopara Saifudin
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
Adha Ningrum
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
mila_indriani
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
mila_indriani
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Septian Muna Barakati
 
Sig part-4
Sig part-4Sig part-4
Sig part-4
hedi0001
 
Bab vi spektro
Bab vi spektroBab vi spektro
Bab vi spektrothia_tiunk
 
Konsep penginderaan jauh (remote sensing)
Konsep penginderaan jauh (remote sensing)Konsep penginderaan jauh (remote sensing)
Konsep penginderaan jauh (remote sensing)
chairuddin8
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
ELLYAMUTHIARAMADHANI
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroFransiska Puteri
 
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiSpektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiFadhly M S
 
Spektrometri uv vis
Spektrometri uv visSpektrometri uv vis
Spektrometri uv vis
aulia khusnul
 

Similar to Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral (20)

SPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptxSPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptx
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
 
Laporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometriLaporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometri
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Sig part-4
Sig part-4Sig part-4
Sig part-4
 
Bab vi spektro
Bab vi spektroBab vi spektro
Bab vi spektro
 
Spektroskopik
SpektroskopikSpektroskopik
Spektroskopik
 
Konsep penginderaan jauh (remote sensing)
Konsep penginderaan jauh (remote sensing)Konsep penginderaan jauh (remote sensing)
Konsep penginderaan jauh (remote sensing)
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiSpektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
Spektrometri uv vis
Spektrometri uv visSpektrometri uv vis
Spektrometri uv vis
 

More from Retno Pratiwi

Peta elektronik navigasi darat
Peta elektronik navigasi daratPeta elektronik navigasi darat
Peta elektronik navigasi darat
Retno Pratiwi
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Retno Pratiwi
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRetno Pratiwi
 
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udaraPraktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udaraRetno Pratiwi
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraRetno Pratiwi
 
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametriPraktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Retno Pratiwi
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
Retno Pratiwi
 
Analisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kpAnalisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kpRetno Pratiwi
 
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisikPendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisikRetno Pratiwi
 
Pancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik sukuPancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik sukuRetno Pratiwi
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapRetno Pratiwi
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolitRetno Pratiwi
 
Tugas praktikum (Sipat Datar)
Tugas praktikum (Sipat Datar)Tugas praktikum (Sipat Datar)
Tugas praktikum (Sipat Datar)Retno Pratiwi
 

More from Retno Pratiwi (17)

Peta elektronik navigasi darat
Peta elektronik navigasi daratPeta elektronik navigasi darat
Peta elektronik navigasi darat
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelit
 
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udaraPraktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kamera
 
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametriPraktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
Analisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kpAnalisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kp
 
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisikPendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
 
Perahu kertas ok
Perahu kertas okPerahu kertas ok
Perahu kertas ok
 
Pancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik sukuPancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik suku
 
Paper pancasila
Paper pancasilaPaper pancasila
Paper pancasila
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolit
 
Tugas praktikum (Sipat Datar)
Tugas praktikum (Sipat Datar)Tugas praktikum (Sipat Datar)
Tugas praktikum (Sipat Datar)
 
Proposal SU
Proposal SUProposal SU
Proposal SU
 
Hak Guna Bangunan
Hak Guna BangunanHak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan
 

Recently uploaded

POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral

  • 1. Juni 2014 1 1Paper Penginderaan Jauh TUGAS PAPER PENGINDERAAN JAUH APLIKASI CITRA HIPERSPEKTRAL DAN 3D HYPERCUBE PADA CITRA HIPERSPEKTRAL OLEH : ULFAH SYAHLIANAWATI 12/333140/TK/39666 RETNO AGUS PRATIWI 12/333239/TK/39671 PRADITYA MUKTI ALI 12/333279/TK/39692 JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • 2. Juni 2014 2 2Paper Penginderaan Jauh APLIKASI CITRA HIPERSPEKTRAL Teknologi Hiperspektral (hyperspectral technology) yang juga dikenal dengan istilah Imaging Spectrometer, merupakan kelanjutan dari teknologi multispektral (multispectral). Sistem Penginderaan Jauh Hiperspektral merupakan paradigma baru dalam dunia penginderaan jauh. Teknik ini menggunakan jumlah sensor hyper alias berlebih sehingga hasil yang didapat lebih detail dan akurat. Untuk kebutuhan bidang pertanian misalnya, dari satelit dapat dikumpulkan data detail mengenai lokasi rawan hama, lokasi panen, rawan kekeringan, rawan banjir, sampai pendugaan umur tanaman dan penentuan jenis tanaman. Sementara di bidang pertambangan, teknologi ini mampu mengidentifikasi jenis jenis material tambang (mineral). Beberapa dekade yang lalu, teknologi hiperspektral hanya dikenal dikalangan para peneliti dan pakar. Dengan munculnya sistem airbone hyperspectral imaging komersial, Teknologi Hiperspeltral telah siap untuk memasuki mainstream penginderaan jauh. Dengan teknologi ini, kita akan banyak terbantu dalam pekerjaan/penelitian yang terkait dengan manajemen SDA, Pertanian, eksplorasi mineral dan monitoring lingkungan. Banyak Manfaat yang ditawarkan teknologi ini, akan tetapi pemanfaatannya ini memerlukan pemahanan terhadap data alam dan berbagai startegi pemrosesan dan interpretasi dari citra tersebut. Dari Multi Spektral ke Hyperspektral Teknologi Hyperspektral merupakan kelanjutan dari multi spektral, Sensor Hiperspektral memanfaatkan jumlah kanal yang jauh lebih banyak dari pada sensor multispektral dengan resolusi bandwidth yang lebih sempit. Umumnya sensor hyperspektral terdiri dari 100-200 kanal dengan resolusi bandwidth 5-10 nm. Akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan multispektral yang rata rata hanya terdiri dari 5 – 10 kanal, dengan resolusi bandwidth yahg lebih besar: 70-400 nm. Dengan kanal kanal yang lebih sempit dengan jumlah yang jauh lebih banyak, sensor hyperspektral dapat digunakan untuk melakukakan pemisahan, klasifikasi dan identifikasi objek / material di muka bumi, sebagaimana objek aslinya. Kemampuan lainnya adalah untuk mendeteksi target subpixel, yang akan sangat membantu dalam mendeteksi objek dengan resolusi pixel yang lebih kecil. Hiperspektral: Spectrokopi dan Inderaja Instrumen yang digunakan untuk menangkap objek Hiperspektral di kenal dengan spectrometer imaging. Pengembangan instumen ini, melibatkan dua teknologi yang berbeda, yang terkait satu dengan yang lainnya. Spektroskopi (spectroscopy) dan remote imaging (penginderaan) objek dipermukaan bumi.
  • 3. Juni 2014 3 3Paper Penginderaan Jauh Spektroskopi Spektroskopi adalah studi tentang cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh material atau kombinasi (campuran) antar material, yang terkait dengan panjang gelombang sebagai perwakilan dari energi yang diterima/dipentulkan oleh objek. Sebagai aplikasi dalam inderaja optis, spektroskopi memanfaatkan spektrum cahaya matahari yang dipantulkan oleh material yang ada dipermukaan bumi, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia. Instrumen dari spektroskopi ini dikenal dengan nama spektrometer (spectrometer) atau spektroradiometer (spectroradiometer), yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang spektrum cahaya yang dipantulkan oleh material uji yang dilakukakn dilaboraturium. Elemen dispersi optis (seperti prisma) yang ada pada spektrometer membagi cahaya dalam kanal kanal sempit, kemudian panjang gelombang yang berdekatan dan energi dari setiap kanal direkam oleh detektor-detektor. Dengan menggunakan ratusan atau bahkan ribuan detektor, spektrometer dapat mengukur spektral dari kanal yang panjang gelombangnya berkisar 0.4-2.4 mm ([panjang gelombang dari cahaya tampak sampai Infra merah tengah). Sensor perekam jarak jauh Sensor perekam jarak jauh (Remote Imager) dirancang untuk dapat mengukur cahaya yang dipantulkan oleh objek pada area berdekatan di permukaan bumi. Citra yang direkam oleh Sensor perekam ini kemudian diolah oleh spektormeter yang ada bumi. Nilai Replektan Spektral Nilai Replektan Spektral ( Spectral Reflectance, selanjutnya disebut spektra) merupakan : perbandingan antara energi yang dipantulkan dengan energi yang sampai pada suatu objek sebagai fungsi panjang gelombang. Spektra merupakan suatu kwantitas tanpa unit yang mencakup harga dari 0 sampai 1.0, atau dapat juga dinyatakan sebagai persentase, seperti di grafik diatas. pengukuran spektra dari suatu material uji dilakukan di laboratorium, nilai energi juga diperhitungkan dalam menentukan nilia spektra dari suatu material uji. Nilai energi ini diukur secara langsung atau diperoleh dari pengukuran cahaya yang dipantulkan dari sebuah material standar yang telah diketahui nilai spektranya. Spektra ini penting, sebagai alat bantu dalam interpretasi citra hiperspektral. Nilai spektra bervariasi terhadap panjang gelombang untuk hampir semua material sebab energi pada panjang gelombang tertentu dihamburkan atau diserap ke tingkat derajat yang berbeda. Variasi spektra akan tampak jelas ketika kita membandingkan kurva spektra dengan kurva panjang gelombang untuk material yang berbeda, seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.
  • 4. Juni 2014 4 4Paper Penginderaan Jauh Bentuk suatu kurva spektra serta posisi dan kekuatan daya serap kanal dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memilah material yang berbeda. Sebagai contoh, tumbuh-tumbuhan mempunyai spektra(daya pantul) lebih tinggi pada kanal inframerah-dekat dan memiliki spektra lebih rendah daripada tanah (soil) pada band merah. Spektra Mineral Material non organik seperti mineral, komposisi kimia dan sturuktur kristalnya mempengaruhi bentuk bentuk kurva spektral. Penyerapan pada panjang gelombang spesifik disebabkan oleh adanya ion atau unsur-unsur bahan kimia tertentu, dan ikatan unsur-unsur kimia antar elemen yang ada. Ilustrasi pada gambar 4 menunjukkan spektra beberapa mineral. Spektra Tumbuhan Spektra dari tumbuhan hijau yang sehat mempunyai bentuk yang khusus. Bentuk kurva dipengaruhi oleh absorbsi dari pigmen hijau (klorofil) dan pigmen daun lainnya. Klorofil menyerap cahaya tampak dengan sangat efektif tetapi menyerap panjang gelombang merah dan biru lebih kuat dibanding hijau, sehingga tumbuhan yang sehat akan berwarna hijau. Lihat gambar 5 Pustaka Spektra Beberapa pustaka spektra dari material alami maupun buatan manusia, telah tersedia untuk digunakan oleh publik Pustaka tersebut menyediakan referensi spektral yang dapat membantu dalam melakukakn interpretasi citra hiperspektral. Saat ini telah tersedia pustaka spektra ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer) dan pustaka spektral USGS (the United States Geological Survey). Pustaka spektral ASTER dibuat dan disediakan oleh NASA sebagai bagian dari pengembangan instrumen penginderaan ASTER. Di dalamnya telah termasuk kompilasi spektral dari NASA, Laboratorium Jet Propulsion, Johns Hopkins University dan dari Laboratorium milik USGS sendiri. Pustaka Spektra ASTER telah mempunyai 2000 spektra yang meliputi mineral, batuan, material buatan manusia, air, dan salju. Semua spectra tersedia untuk panjang gelombang 0.4 to 14 μm. Pustaka ini dapat diakses dan diunduh melalui alamat: http://speclib.jpl.nasa.gov Pustaka spektral USGS, merupakan pustaka yang disediakan oleh Laboratorium Spektroskopi USGS. Tersedia sekitar 500 spectra dari mineral dan beberapa jenis tumbuhan, dengan area kanal dari 0.3-3 μm. Pustaka USGS dapat diakses melalui: http://speclab.cr.usgs.gov/spectral.lib04/spectral-lib04.html Di dalam pustaka ini sudah termasuk pustaka referensi standard dari TNTmips, sebuah software analisys Citra hiperspektral
  • 5. Juni 2014 5 5Paper Penginderaan Jauh Tentang Citra Hiperspektral Menurut (Erick JB, 2002), pengertian hiperspektral adalah banyaknya jumlah band panjang gelombang yang terukur antara 100 -500, dengan perbedaan panjang gelombang 5nm<∆λ<10nm. Hiperspektral dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mencirikan materi yang unik serta memiliki potensi ekstraksi informasi lebih akurat dan detail dibanding dengan jenis multispektral. citra hiperspektral, harus didasari dengan sejumlah konsep spektral yang digunakan di penginderaan jauh. Terminologi spektral berkaitan dengan panjang gelombang, dan energi, serta satuan panjang gelombang adalah micron. Seperti yang terlihat pada Gambar Gelombang tampak terletak di 400 nm-700 nm sedang gelombang radio memiliki panjang gelombang lebih dari gelombang tampak. Setiap materi memiliki identitas yang unik akibat pola reflektasi dan absorbsi dari gelombang elektromagnetik yang menimpanya. Bila delta nilai pantulan panjang gelombangnya sempit dan kecil sekali, maka akan terjadi kontinuitas pada piksel yang merekam pantulan objek, itu terjadi di hiperspektral. Citra hiperspektral mengukur radiasi pantulan dalam satu seri panjang gelombang yang sempit dan kontinu, dibanding dengan multispektral. Dikatakan kontinu dan disebut data hiperspektral bila perbedaan panjang gelombangnya kurang dari 5 nm, aplikasi materi yang sejenis secara spektral dapat dibedakan dan informasi berskala sub piksel dapat diekstraksi, hal ini perlu dikembangkan teknik pengolahan citra yang baru. Berikut aplikasi penginderaan jauh hiperspektral :  Melengkapi peta lahan basah untuk memantau lokasi yang menarik,  Meningkatkan pemetaan spesies vegetasi,  Mengidentifikasi dan memantau rumput yang berbahaya,  Meningkatkan pemantauan kuantifikasi biomassa dan evolusi,  Pemetaan penetrasi jalur dan tingkat kehancuran untuk lebih baik meredakan serangan spesies yang beracun,  Pemantauan wilayah yang terkontaminasi dan rehabilitasi tambang logam,
  • 6. Juni 2014 6 6Paper Penginderaan Jauh  Mendeteksi kontaminasi hidrokarbon terhadap tanah dan air yang dihubungkan dengan aktivitas industri dan pemantauan pipa hidrokarbon,  Mengukur pengaruh industri dan pertanggung jawaban manajemen sebagai garis dasar lingkungan,  Memodelkan dan memantau kualitas air dari garis pantai,  Pengkajian kualitas tanah dan pemantauan pengaruh praktek pertanian,  Mendukung perhitungan karbon melalui inventarisasi hutan (komitmen protokol kyoto),  Pemantauan kelautan,  Deteksi Marijuana dan Ganja,  Deteksi Uang palsu,  Target Deteksi penyamaran,  Deteksi polutan pada sistem saluran air  Eksplorasi geologi,  Pemantauan Lingkungan,  Precision Farming,  Geobotany,  Pemanfaatan untuk membangun sistem pengawasan, jalur, pertanian, pertahanan tanah air, pemantauan lingkungan, pengintaian militer dan perencanaan kota,  Untuk mendeteksi status nutrisi dan air dari gandum pada sistem irigasi,  Deteksi aneka anggur dan dikembangkan sebagai sistem peringatan untuk penjangkitan penyakit,  Dapat digunakan untuk mendeteksi komposisi kimia dari tumbuhan, gedung, pabrik,  Dapat digunakan untuk mengidentifikasi ragam mineral dan sangat ideal untuk industri pertambangan dan perminyakan,  Pemetaan biomedis dan pencitraan biometrik,  Identifikasi Mineral Campuran,  Bioteknologi : deteksi noda di microarray, deteksi seluler, analisa gel protein,  Kesehatan : deteksi melamonia, deteksi kanker perut,  Pemantauan asset : jalan yang retak, pemetaan koridor,  Aplikasi lain : ukuran serabut, deteksi simetri, deteksi kekerasan kayu. Berikut tampilan citra hiperspektral dalam RGB. Adapun data sampel yang diambil adalah data sampel Teluk Meksiko. Data sampel ini diambil dari dataset SpecTIR ekstensif hyperspectral dasar lingkungan yang meliputi beberapa National Wildlife Reserves di Teluk Meksiko selama periode Mei-Juni 2010. Sampel tertentu ini dari Bawah Suwanee NWR, dikumpulkan pada resolusi spasial 2m dan nominal 5nm Band jarak mencakup rentang spektral yaitu 395-2450nm.
  • 7. Juni 2014 7 7Paper Penginderaan Jauh  
  • 8. Juni 2014 8 8Paper Penginderaan Jauh  
  • 9. Juni 2014 9 9Paper Penginderaan Jauh  3D Hypercubes Menggunakan Build alat Cube 3D untuk mengambil file multispektral atau berkas hyperspectral (yang mungkin spasial dan spektral subsetted) dan membuat gambar RGB dengan potongan spektral baris atas dan kolom paling kanan dalam pandangan perspektif. Irisan spektral yang membentang dan tabel warna yang dipilih pengguna diterapkan. Gambar akhir adalah warna komposit 3D, RGB, kubus gambar. Semua pengolahan menengah terjadi berkas-to-file, atau dalam memori, tergantung pada preferensi Anda. (File sementara yang dibuat selama proses tersebut akan dihapus setelah mereka digunakan). 1. Pada tampilan ENVI klik Toolbar Spectral → Build 3D Cube maka akan muncul jendela untuk memasukkan file lalu pilih file yang akan dibentuk 3D Hypercube-nya.
  • 10. Juni 2014 10 10Paper Penginderaan Jauh 2. Selanjutnya akan ada jendela 3D Cube RGB Face Input Bands lalu pilih band mana saja yang akan ditampilkan dalam RGB dengan klik pada band yang dimaksud. Klik OK lalu pilih color table lookup yang ingin digunakan. Masukkan nama file output yang diinginkan dan Klik OK maka 3D hypercube citra akan muncul.
  • 11. Juni 2014 11 11Paper Penginderaan Jauh Referensi : specTIR Management. 2010. Free Data Samples. www.spectir.com/free-data-samples. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 16.20 WIB Aviris. 2010. Free data samples. aviris.jpl.nasa.gov/data/free_data. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2104 pada pukul 16.33 WIB Wiweka. 2008. Kapabilitas Citra Hiperspektral. http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/68/65. Diakses pada hari Minggu, 8 Juni 2014 pada pukul 10.00 WIB Smith, Randall B (2006), Introduction to Hyperspectral Imaging, MicroImagis Inc, Http://www.microimages.com. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 17.00 WIB Short, Nicholas M.(2006) Remote Sensing Systems – Hyperspectral Imaging, NASA, http://rst.gsfc.nasa.gov. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 17.05 WIB Tapley, Byron D(2006) Hyperspectral Remote Sensing, Centre for Space Research- University of Texas, http://www.csr.utexas.edu/. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 17.08 WIB Pike, John(2005) Hyperspectral Imaging, Fedeartion of American Scientist: http://www.fas.org/. Diakses pada hari Kamis, 5 Juni 2014 pada pukul 17.22 WIB