Laporan ini membahas pelaksanaan praktikum lapangan kartografi dasar oleh 42 mahasiswa di Desa Manimbahoi, Gowa. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa terampil menggunakan theodolit dan kompas geologi serta mengukur dan membuat peta arah jalan dan kemiringan berdasarkan data lapangan."
Proyeksi peta berarti cara untuk menggambarkan bumi yang berbentuk bulat ke atas media yang datar, seperti kertas. Dari segi bentuk, mungkin representasi terbaik bagi bumi adalah globe. Pada globe, arah, bentuk, luas, serta jarak memiliki nilai perbandingan yang benar dengan kondisi sesungguhnya.
Namun globe memiliki keterbatasan di sisi dimensi, sebab tak mungkin membuat globe yang berisi informasi secara detil karena skalanya terlalu kecil. Lagipula, globe tidak nyaman untuk dibawa-bawa, disamping ongkos pembuatan dalam skala massal yang relatif mahal.
--
Please contact me trough lailiaidi at gmail.com for further corespondency
Proyeksi peta berarti cara untuk menggambarkan bumi yang berbentuk bulat ke atas media yang datar, seperti kertas. Dari segi bentuk, mungkin representasi terbaik bagi bumi adalah globe. Pada globe, arah, bentuk, luas, serta jarak memiliki nilai perbandingan yang benar dengan kondisi sesungguhnya.
Namun globe memiliki keterbatasan di sisi dimensi, sebab tak mungkin membuat globe yang berisi informasi secara detil karena skalanya terlalu kecil. Lagipula, globe tidak nyaman untuk dibawa-bawa, disamping ongkos pembuatan dalam skala massal yang relatif mahal.
--
Please contact me trough lailiaidi at gmail.com for further corespondency
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Mega Yasma Adha
any questions u can contact me through my account
Ig : mega_yasma
email : megayasma63@gmail.com
line : mega.ysm
maaf yaa setting nya dibuat untuk tidak di download karena akun ini khusus untuk referensi junior junior saya di institut teknologi padang, dan mengajarkan mereka untuk membaca bukan untuk copy paste saja ^^
Download bisa by request email megayasma63@gmail.com
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Mega Yasma Adha
any questions u can contact me through my account
Ig : mega_yasma
email : megayasma63@gmail.com
line : mega.ysm
maaf yaa setting nya dibuat untuk tidak di download karena akun ini khusus untuk referensi junior junior saya di institut teknologi padang, dan mengajarkan mereka untuk membaca bukan untuk copy paste saja ^^
Download bisa by request email megayasma63@gmail.com
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses siklus hidrologi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan proses dari setiap bagian siklus hidrologi
b. Mahasiswa dapat menjelaskan peranan sinar matahari sebagai sumber energi
Mata Kuliah: Topografi Survey
Disusun Oleh: Sweet Angel Weismann
Dosen Mata Kuliah: Ferdinan Terok
Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur
Universitas Negeri Manado
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Berisi BAB III mengenai Pembahasan dari hasil Penelitian di Lapangan di daerah Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Program Studi Geografi Semester 3, Jurusan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di ambil berdasarkan judul laporan yang di buat, yakni :
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia?
2. Bagaimanakah pengolahan sumber daya?
3. Bagaimanakah keterkaitan antar sumber daya?
4. Apakah Pentingnya potensi manusia dalam pengolahan sumber daya?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini yang di ambil berdasarkan rumusan masalah yang telah di angkat, yaitu agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia
2. Mengetahui bagaimana pengolahan sumber daya
3. Mengetahui keterkaitan setiap jenis sumber daya
4. Mengetahui pentingnya potensi manusia dalam pengolahan sumber daya
I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah masalah perubahan iklim global dan apa dampaknya bagi manusia. Rumusan masalah secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Perubahan Iklim ?
2. Apakah tanda-tanda perubahan iklim global ?
3. Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global ?
4. Apakah dampak dari perubahan iklim global ?
5. Bagaimanakah pengendalian perubahan iklim ?
I.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perubahan Iklim
2. Mengetahui tanda-tanda perubahan iklim global
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global
4. Mengetahui dampak dari perubahan iklim global
5. Mengetahui bagaimana cara pengendalian perubahan iklim
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya presipitasi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian presipitasi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya presipitasi
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara presipitasi orografis, frontal dan konvektif
4. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk presipitasi
5. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur presipitasi.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya presipitasi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian presipitasi
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya presipitasi
c. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara presipitasi orografis, frontal dan konvektif
d. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk presipitasi
e. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur presipitasi.
Materi Dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya infiltrasi
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian infiltrasi?
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya infiltrasi?
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian: kapasitas lapangan, laju infiltrasi aktual, kapasitas infiltrasi, lengas tanah, titik layu permanen .
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan gaya-gaya utama yang menyebabkan terikatnya air dalam tanah.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian porositas.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa tanah mengandung pori-pori.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan mentode pengukuran lengas tanah.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dasar pelaksanaan praktikum ini adalah kurikulum semester
Genap. Praktikum ini didasarkan selama 6 jam di lokasi, dengan lokasi
praktek yang dilaksanakan di Lingkungan Dusun Lengkese Desa
Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa, karena pada lokasi tersebut
memiliki objek yang cukup kompleks terhadap kajian praktek yang akan
dilaksanakan.
I.2 Tujuan Praktek Lapang
Tujuan dilaksanakannya Praktek Lapang adalah agar Mahasiswa
dapat;
a. Terampil dalam penggunaan Thedolit dan Kompas Geologi
b. Terampil dalam pengambilan data lapangan dengan menggunakan
alat
c. Mengolah data hasil pengukuran di lapangan
d. Membuat Peta arah jalan dan kemiringan jalan berdasarkan data
hasil pengukuran dilapangan
I.3 Sasaran
Adapun yang melaksanakan Praktek Lapang adalah Mahasiswa
Universitas Negeri Makassar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Jurusan Geografi Program Studi Geografi yang berjumlah 42 orang yang
diikuti oleh dua orang Dosen serta tiga orang Asisten Dosen.
2. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 2
I.4 Lokasi
Berdasarakan tempat yang telah ditentukan dan disiapkan oleh
penyelenggara Praktek Lapang. Praktek Lapang dilaksanakan di Lingkungan
Dusun Lengkese Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.
I.5 Waktu Pelaksanaan
Praktek Lapang dilaksanakan hari Jumat – Sabtu pada tanggal 15-
16 Mei 2015.
I.6 Jadwal Kegiatan
No. Hari/Tanggal Waktu (WITA) Keterangan
1. Jumat/15 Mei
2015
08.00
11.45
12.00
13.10
13.30
17.25
17.30
17.40
18.30
19.10
19.30 - Selesai
Berangkat ke Lokasi Praktek
Lapang
Tiba di Lokasi Praktek Lapang
Shalat Jumat
Makan siang
Persiapan untuk melakukan
Pengukuran di Lapangan
Selesai melakukan pengukuran
di Lapangan
Shalat Ashar
Pengukuran kembali untuk
pembetulan data
Istirahat dan Shalat Maghrib
Shalat Isya
Pengolahan data dan
Penggambaran Peta Arah Jalan
dan Kemiringan Jalan dan
ACC Hasil Pemetaan
3. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 3
2. Sabtu/16 Mei
2015
05.10
06.00
07.00
09.00
09.30
11.00
02.10
Shalat Shubuh
Istirahat
Istirahat/Jalan-Jalan sekitar
Lokasi Praktek Lapang
Sarapan
Istirahat dan Menuggu Mobil
Pengantar
Bersiap kembali ke Makassar
(UNM Parangtambung)
Tiba di Makassar
1.7 Sistematika Penulisan
No. BAB Bagian Keterangan
1. I.
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang Berisi tentang pemaparan
landasan maupun alas an
diadakannya Praktek Lapangan
serta alas an dalam
pengambilan lokasi Praktek
Lapang.
I.2 Tujuan
Praktikum
Berisi tentang maksud atau
tujuan yang ingin diacapai
dengan dilaksanakannya
Praktek Lapangan.
I.3 Sasaran Berisi tentang jumlah peserta
yang ikut serta daam Praktek
Lapangan
I.4 Lokasi Memuat tentang dimana
diadakannya praktek Lapangan
I.5 Waktu
Pelaksanaan
Memuat tentang kapan
dilaksanakannya Praktek
Lapangan
I.6 Jadwal
Kegiatan
Berisi tentang agenda dari
pelaksanaan praktek Lapangan,
uraian tentang kegiatan yang
4. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 4
dilaksanakan.
I.7 Sistematika
Penulisan
Berisi tentang penjelasan dari
setiap Bab dalam Laporan
2. II. Kajian
Teori
II.1 Alat dan Bahan Menjelaskan tentang Alat dan
Bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan Praktek Lapangan.
II.2 Tatacara
Penggunaan Alat
Menjelaskan tentang
bagaimana cara menggunakan
alat untuk pengukuran di
Lapangan.
II.3 Teknik
Pelaksanaan
Berisi tentang bagaimana
prosedur dalam pelaksanaan
Praktek Lapangan.
II.4 Pembuatan
Peta
Menjelaskan tentang
bagaiaman tata cara dalam
pembuatan peta secara manual
dari hasil pengukuran di
Lapangan.
3. III. Hasil dan
Pembahasan
III.1 Gambaran
Lokasi
Menjelaskan tentang kondisi
atau gambaran singkat tentang
lokasi Praktek Lapangan.
III.2 Hasil
Observasi
Menguraikan hasil pengukuran
di Lapangan
IV.3 Pembahasan Menjelaskan tentang hasil
pengukuran dilapangan serta
tata cara dalam pengolahan
data.
4. IV Penutup IV.1 Kesimpulan Berisi tentang penyimpulan
dari hasil Praktek Lapangan.
IV.2 Saran Berisi tentang saran penulis
terhadap Dosen, asisten,
maupun masyarakat.
5. Lampiran Berisi tentang hasil
dokumentasi Praktek Lapang.
5. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 5
BAB II
KAJIAN TEORI
I.1 Alat dan Bahan
a. Theodolite
Theodolite adalah instrument/alat yang dirancang untuk
pengukuran sudut yang sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut
horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertikal. Dimana
sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak
tegak diantara dua buah titik di lapangan.
Bagian-bagian Alat
Keterangan gambar:
1. Visir
2. Teropong
3. Srup Pengunci Gerak Vertial
4. Srup Okuler
6. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 6
5. Kaca Penerang
6. Teropong Pembaca Sudut
7. Skrup Obyektif
8. Skrup Gerak Halus Vertical
9. Nivo Tabung
10.Skrup Mikrometer
11.Centering Optis
12.Skrup Gerak Halus Horizontal Atas
13.Skrup Gerak Halus Pengunci Atas
14.Skrup Pengunci Gerak Halus Hz Bawah
15.Skrup Gerak Halus Horizontal Bawah
16.Lensa Penerang
17.Nivo Kotak
18.Tribach
19.Skrup Penyetel
20.Statif
Fungsinya :
1. Nivo kotak, untuk menyeimbangkan kedudukan theodolit
2. Klem pengunci, untuk mengunci theodolit agar tidak bergerak
3. Penggerak halus, untuk menempatkan tanda (+) tepat pada
tiang skala
4. Tempat battery, tempat meletakkan battery
5. Klem pengunci lingkaran horisontal, untuk mengunci lensa
6. Penggerak halus lingkaran horisontal, memperjelas tampilan
pada tiang skala
7. Klem pengatur nivo tabung, untuk mengatur nivo tabung
8. Handle / pembawa, tempat melekatnya theodolit
9. Lensa okuler, sebagai tempat pengamatan
10. Klem pengatur fokus benang, untuk mengatur ketepatan tanda
(+) pada tiang skala
7. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 7
11. Tombol ON / OFF, untuk mengaktifkan dan menonaktifkan
theodolit
12. Nivo tabung, untuk mengatur keseimbangan theodolit
13. Display, untuk mengunci letak titik koordinat
14. Keyboard ( papan tombol ), sebagai tempat melekatnya tombol
15. Plat dasar, tempat dudukan theodolite
b. Kaki Statif
Adapun fungsi dari kaki statif ini sebagai pengatur kedataran dari
theodolit, atau juga sebagai penyangga theodolit sehingga setara dengan
penggunanya, dan juga mudah untuk digunakan.
c. Tiang Skala/ Mistar Bug
Bentuk rambu mirip dengan mistar kayu yang besar, dilengkapi
dengan skala pembacaan tiap satu sentimeter dan skala besarnya
merupakan huruf E. Panjang rambu adalah tiga meter. Bahan rambu ada
yang dari kayu maupun alumunium. Rambu berguna untuk membantu
theodolit dalam menentukan jarak secara optis. Hal yang perlu
diperhatikan adalah dalam memegang rambu harus tegak lurus terhadap
titik yang ditinjau.
8. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 8
Mistar Bug/Tiang Skala ini digunakan untuk mengetahui jarak dam
perbedaan ketinggian antara dua titik, yang dapat dilihat melalui teropon
theodolite. Selain itu juga mistar bug berfungsi untuk Untuk mengukur
tinggi Thedolid dan sebagai alat untuk menentukan jarak dari arah yang di
amati.
d. Kompas Geologi
Kompas Geologi, yang tidak hanya sebagai alat penunjuk arah saja
tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur kemiringan lereng atau
batuan, mengukur ketinggian suatu unsur geologi dengan cara mencari
sudut elevasinya, mengukur kedudukan struktur.
Bagian-bagian kompas geologi
9. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 9
1. Jarum kompas/magnet, kedua ujung dari jarum kompas selalu
menunjuk ke arah kutub utara dan kutup selatan magnetic bumi.
2. Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang dikenal ada dua
yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan.
3. Klinometer, merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk mengukur
besarnya kemiringan bidang.
4. Pengukur horizontal, ada dua berupa sebuah nivo bulat dan tabung
yang bergandengan dengan klinometer berisi air dengan satu
gelembung.
5. Pengatur Arah
Bagian penyusun inti
a. Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran
pembagian derajat.
b. Axial line, Merupakan garis sumbu penyearah objek.
c. Bull’s eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur horizontal kompas.
d. Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya berupa
tabung.
e. Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah utara selatan
kutub magnet bumi.
I.2 Tata Cara Penggunaan Alat
1. Perangkat Theodolite
a. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
b. Tinggikan setinggi dada
c. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
d. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
e. Kuatkan (injak) pedal kaki statif
f. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
g. Letakkan theodolite di tribar plat
h. Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
10. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 10
i. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar
tegak / vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup
pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
j. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar
mendatar dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar /
kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
k. Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci
centering kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada
tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering optic.
l. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T
pada dinding.
m. Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran
dengan melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa
untuk mengetahui nilai kesalaha index tersebut
2. Mistar Bug/Tiang Skala
Penggunaan alat ini cukup sederhana, cukup meletakkannya di
suatu tempat yang ingin diketahui jarak ataupun perbedaan ketinggiannya
dari titik yang pertama. Dan penempatan alat ini harus lurus atau tegak
untuk menghasilkan atau mendapatkan data yang lebih akurat.
3. Kompas Geologi
Adapun Kompas Geologi hanya digunakan untuk menentukan arah
utara, cara penggunaannya dengan meletakkan kompas geologi di samping
Theodolit yang memiliki garis luru, dan kemudian samakan arah theodolit
dengan arah utara kompas geologi kemudia set. Hingga pada layar
theodolite menunjukkan 0 derajat.
I.3 Teknik Pelaksanaan
Dalam melakukan pengukuran, terlebih dahulu peserta dibagi menjadi
tiga kelompok besar. Dengan pembagian sebagai berikut;
Kelompok I Besar, terdiri dari kelompok 1, 2, dan 3
Kelompok II Besar, terdiri dari kelompok 4, 5, dan 6
11. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 11
Kelompok III Besar, terdiri dari kelompok 7, 8, dan 9
Masing-masing kelompok besar diberikan jatah tersendiri jarak jalan
yang akan diukur arah dan kemiringannya, untuk Kelompok I Besar, jatah
jaraknya mencapai 500 meter, Kelompok II Besar mencapai 400 meter, dan
Kelompok III Besar mencapai 300 meter.
Setelah pembagian tersebut, masing-masing kelompok besar
melakukan pengukuran terhadap jalan, dengan melakukan pengukuran
terhadap arah jalan dan kemiringan jalan sesuai dengan jalan yang telah
ditentukan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Theodolite, Kompas
Geologi dan Tiang Skala. Dengan alat ini akan dimudahkan dalam
pengukurannya. Adapun sebelum pelaksanaan pengukuran, tiap-tiap kelompok
besar terlebih dahulu di pandu dan dijelaskan mengenai tata cara dalam
penggunaan alat dan pengukuran. Setelah itu dibiarkanlah para peserta untuk
melakukan pengukuran secara berkelompok. Baik yang melakukan
pengukuran, maupun yang langsung mengolah data hasil pengukuran.
I.4 Pembuatan Peta
Pembuatan peta dilakukan diatas kertas grafik, dalam artian
pembuatan peta ini dilakukan dengan cara manual, bukan dengan cara digital.
Pembuatan peta dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dilapangan, dan data
yang telah diolah. Pembuatan peta ini juga perlu dilakukan dengan teliti, jadi
setiap kelompok yang telah menyelesaikan petanya, wajib untuk memeriksakan
kepada pembimbing atau asisten dosen untuk diperiksa, dan mengecek bagian
mana yang salah. Hal ini sangat penting, karena perbedaan sedikti saja, sangat
berarti pada lapangan. Perbedaan satu derajat atau pun satu cm sangat berbeda
dengan kondisi yang ada di lapangan.
12. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Gambaran Lokasi
Lokasi dimana dilakukannya Praktek Lapangan Mata Kuliah
Kartografi dasar, merupakan lokasi yang cukup strategis dengan alur jalan
yang cukup berliku-liku, yang menjadi sebuah tantangan bagi Mahasiswa
untuk melakukan pengukuran. Daerah yang juga merupakan daerah
Pegunungan, dengan udara yang cukup dingin juga memberikan tantangan
bagi Mahasiswa, terkhusus bagi mereka yang harus kembali mengukur saat
malam, ataupun mesti mengolah dan menggambar Peta hingga subuh yang
kondisinya sangat dingin. Lokasi yang bertempat di Dusun Lengkese Desa
Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa bukan pertamakalinya
diadakannya Praktek Lapangangan untuk Mata Kuliah Kartografi Dasar.
Dengan topografi pada daerah pegunungan yang alur jalannya rata-
rata semua tanjakan saat ke lokasi, dengan sekitaran jalan terdapat
persawahan. Jika berjalan lebih jauh lagi, maka akan dapat dilihat Longsoran
dari Gunung Bawakaraeng. Daerah ini juga belum terlalu maju karena
pengaruh IPTEK yang masih kurang, misalkan karena masih kurangnya
signal didaerah tersebut, sehingga kondisi alam disanapun masih cukup
alami.
III.2 Hasil Observasi
a. Hasil Pengukuran Lapangan Kelompok III Besar
Titik TT BT BA BB HA / B.HA VA / B.VA KET
2-1 137,5 137,5 151 124,5 108°03’30” 4°35’40” Back
2-3 137,5 137,5 151 124,5 110°37’30” 5°11’00”
17. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 17
8-9 118 5 14,5 14,38 1,4
9-10 115 0 39,5 39,49 3,9
10-11 121 0 6 5,99 0,6
11-12 151 1 7 6,99 0,7
12-13 157 1 13 12,98 1,3
13-14 172 10 12,5 12,08 1,2
14-15 109 13 10 9,47 0,9
15-16 186 12 4 3,81 0,4
16-17 200 7 8 7,87 0,8
17-18 214 16 12 11,13 1,1
18-19 199 2 13 12,98 1,3
19-20 192 1 11 10,99 1,1
20-21 179 2 18,5 18,48 1,8
21-22 173 5 6,5 6,31 0,6
22-23 157 7 8 7,88 0,8
III.3 Pembahasan
Dalam pengolahan data hasil pengukuran, berhubungan yang
didapatkan dalam bentuk koordinat. Maka untuk mengubahnya dalam
bentuk derajat secara keseluruhan, maka dapat dilakukan dengan cara.
Misalkan 10°10’10”. Untuk mengubah 10 menit (10’) maka dapat dilakukan
18. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 18
dengan cara 10’ dibagi dengan 60 menit. Karena dalam 1 jam terhitung 60
menit. Maka dihasilkan 0,17. Dan 10 detik (10”) di bagi dengan 3600 detik,
karena dalam 1 jam terhitung 3600 detik. Maka 10 dibagi dengan 3600,
maka diperoleh 0,003. Maka untuk mendapatkan data total dari 10°10’10”
untuk satuan derajat maka caranya dengan menjumlahkan hasil pengukuran
tadi. Yaitu 10 + 0,17 + 0,003 maka diperoleh 10,173 atau 10°.
Untuk mendapatkan data jalan, dapat menggunakan rumus:
JD = JO x Cos2 VA.DD
Dalam pembuatan peta arah jalan dan peta kemiringan secara manual
digunakan kertas grafik, pensil, penggaris, busur dan data dari 3 kelompok
yang telah di tulis di dalam kertas grafik. Ada dua peta yang akan dibuat
yaitu peta kemiringan lereng dan peta arah jalan. Saat pembuatan peta arah
jalan data yang digunakan pengukuran jarak yang sebenarnya (jarak
lapangan). Dan di bagi dengan skalanya skala 1: 1000 dengan rumus. Dalam
penggamabaran peta secara manual dapat menggunakan rumus:
Jarak peta =
Jarak sebenarnya di lapangan
Skala peta
Hasil dari perhitungan diatas adalah skala yang di pakai saat
pembuatan peta.
23. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 23
d. Penentuan JD (Jarak Datar) dan JP (Jarak Peta)
Dalam penentuan nilai JD dan JP dapat menggunakan rumus sebagai
berikut :
JD = JO x Cos2 VA.DD (Untuk Thedolit 90o)
JP =
𝐽𝐷 𝑥 100
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 (1000 )
Titik Pengolahan JD Pengolahan JP
2-1 = 26,5 x Cos2 5
= 26,33
= (26,33 x 100) / 1000
= 2,6
2-3 = 26,5 x Cos2 5
= 26,28
= (26,28 x 100) / 1000
= 2,6
4-3 = 31 x Cos2 2
= 30,95
= (30,95 x 100) / 1000
= 3,1
4-5 = 20 x Cos2 9
= 19,54
= (19,54 x 100) / 1000
= 2
6-5 = 18,5 x Cos2 7
= 18,21
= (18,21 x 100) / 1000
= 1,8
6-7 = 12 x Cos2 1
= 11,99
= (11,99 x 100) / 1000
= 1,2
8-7 = 12 x Cos2 3
= 11,96
= (11,96 x 100) / 1000
= 1,2
8-9 = 14,5 x Cos2 5
= 14,38
= (14,38 x 100) / 1000
= 1,4
10-9 = 39,5 x Cos2 0
= 19,49
= (39,49 x 100) / 1000
= 3,9
10-11 = 6 x Cos2 0
= 5,99
= (5,99 x 100) / 1000
= 0,6
12-11 = 7 x Cos2 1
= 6,99
= (6,99 x 100) / 1000
= 0,7
12-13 = 13 x Cos2 1
= 12,98
= (12,98 x 100) / 1000
= 1,3
14-13 = 12,5 x Cos2 10
= 12,08
= (12,08 x 100) / 1000
= 1,2
14-15 = 10 x Cos2 13
= 9,47
= (9,47 x 100) / 1000
= 0,9
16-15 = 4 x Cos2 12
= 3,81
= (3,81 x 100) / 1000
= 0,4
24. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 24
16-17 = 8 x Cos2 7
= 7,87
= (7,87 x 100) / 1000
= 0,8
18-17 = 12 x Cos2 16
= 11,13
= (11,13 x 100) / 1000
= 1,1
18-19 = 13 x Cos2 2
= 12,98
= (12,98 x 100) / 1000
= 1,3
20-19 = 11 x Cos2 1
= 10,99
= (10,99 x 100) / 1000
= 1,1
20-21 = 18,5 x Cos2 2
= 18,48
= (18,48 x 100) / 1000
= 1,8
22-21 = 6,5 x Cos2 10
= 6,31
= (6,31 x 100) / 1000
= 0,6
22-23 = 8 x Cos2 7
= 7,88
= (7,88 x 100) / 1000
= 0,8
Pada Kelompok I Besar
a. Titik 1-2
Pada titik awal, menuju ke titik ke 2 berbelok ke kanan dari titik 0 derajat
ke 67 derajat dengan kemiringan jalan sama dengan 0 derajat yang sama
dengan 90 derajat atau datar.
b. Titik 2-3
Dari titik ke 2 ke 3 belok ke kanan dari 67 derajat ke 94 derajat dengan
kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke 2.
c. Titik 3-4
Dari titik ke 3 ke 4 belok ke kanan dari 94 derajat ke 105 derajat dengan
kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 3.
d. Titik 4-5
Dari titik ke 4 ke 5 belok ke kiri dari 105 derajat ke 53 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 4.
e. Titik 5-6
Dari titik ke 5 ke 6 belok ke kanan dari 53 derajat ke 73 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 5.
f. Titik 6-7
Dari titik ke 6 ke 7 belok ke kanan dari 73 derajat ke 87 derajat dengan
kemiringan jalan 6 derajat sehingga menanjak dari titik ke 6.
g. Titik 7-8
Dari titik ke 7 ke 8 belok ke kanan dari 87 derajat ke 96 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 7.
25. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 25
h. Titik 8-9
Dari titik ke 8 ke 9 belok ke kanan dari 96 derajat ke 103 derajat dengan
kemiringan jalan 8 derajat sehingga menanjak dari titik ke 8.
i. Titik 9-10
Dari titik ke 9 ke 10 belok ke kiri dari 103 derajat ke 70 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 9.
j. Titik 10-11
Dari titik ke 10 ke 11 belok ke kanan dari 70 derajat ke 100 derajat
dengan kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 10.
k. Titik 11-12
Dari titik ke 11 ke 12 belok ke kanan dari 100 derajat ke 129 derajat
dengan kemiringan jalan 0 derajat sehingga datar dari titik ke 11.
l. Titik 12-13
Dari titik ke 12 ke 13 belok ke kiri dari 129 derajat ke 96 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 12.
m. Titik 13-14
Dari titik ke 13 ke 14 belok ke kiri dari 96 derajat ke 94 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 13.
n. Titik 14-15
Dari titik ke 14 ke 15 belok ke kiri dari 94 derajat ke 74 derajat dengan
kemiringan jalan -1 derajat sehingga turun dari titik ke 14.
o. Titik 15-16
Dari titik ke 15 ke 16 belok ke kanan dari 74 derajat ke 94 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke 15.
p. Titik 16-17
Dari titik ke 16 ke 17 belok ke kanan dari 94 derajat ke 129 derajat
dengan kemiringan jalan 8 derajat sehingga menanjak dari titik ke 16.
q. Titik 17-18
Dari titik ke 17 ke 18 belok ke kiri dari 129 derajat ke 99 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke 17.
r. Titik 18-19
Dari titik ke 18 ke 19 belok ke kanan dari 99 derajat ke 127 derajat
dengan kemiringan jalan 8 derajat sehingga menanjak dari titik ke 18.
s. Titik 19-20
Dari titik ke 19 ke 20 belok ke kanan dari 127 derajat ke 167 derajat
dengan kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke19.
t. Titik 20-21
Dari titik ke 20 ke 21 belok ke kanan dari 167 derajat ke 192 derajat
dengan kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke 20.
26. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 26
u. Titik 21-22
Dari titik ke 21 ke 22 belok ke kiri dari 192 derajat ke 120 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 21.
Pada Kelompok II Besar
a. Titik 1-2
Dari titik ke 1 ke 2 belok ke kanan dari 0 derajat ke 48 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 1.
b. Titik 2-3
Dari titik ke 2 ke 3 belok ke kiri dari 48 derajat ke 47 derajat dengan
kemiringan jalan -1 derajat sehingga turun dari titik ke 2.
c. Titik 3-4
Dari titik ke 3 ke 4 belok ke kanan dari 47 derajat ke 67 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 3.
d. Titik 4-5
Dari titik ke 4 ke 5 belok ke kiri dari 67 derajat ke 45 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat sehingga datar dari titik ke 4.
e. Titik 5-6
Dari titik ke 5 ke 6 belok ke kiri dari 45 derajat ke 32 derajat dengan
kemiringan jalan 1derajat sehingga menanjak dari titik ke 5.
f. Titik 6-7
Dari titik ke 6 ke 7 belok ke kanan dari 32 derajat ke 347 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 6.
g. Titik 7-8
Dari titik ke 7 ke 8 belok ke kanan dari 347 derajat ke 348 derajat dengan
kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 7.
h. Titik 8-9
Dari titik ke 8 ke 9 belok ke kanan dari 348 derajat ke 13 derajat dengan
kemiringan jalan 8 derajat sehingga menanjak dari titik ke 8.
i. Titik 9-10
Dari titik ke 9 ke 10 belok ke kiri dari 45 derajat ke 74 derajat dengan
kemiringan jalan 8 derajat sehingga menanjak dari titik ke 9.
j. Titik 10-11
Dari titik ke 10 ke 11 belok ke kanan dari 74 derajat ke 155 derajat
dengan kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 10.
k. Titik 11-12
Dari titik ke 11 ke 12 belok ke kanan dari 155 derajat ke 101 derajat
dengan kemiringan jalan 18 derajat sehingga datar dari titik ke 11.
l. Titik 12-13
27. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 27
Dari titik ke 12 ke 13 belok ke kiri dari 101 derajat ke 60 derajat dengan
kemiringan jalan 11 derajat sehingga menanjak dari titik ke 12.
m. Titik 13-14
Dari titik ke 13 ke 14 belok ke kiri dari 101 derajat ke 60 derajat dengan
kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke 13.
n. Titik 14-15
Dari titik ke 14 ke 15 belok ke kiri dari 60 derajat ke 86 derajat dengan
kemiringan jalan 12 derajat sehingga turun dari titik ke 14.
o. Titik 15-16
Dari titik ke 15 ke 16 belok ke kanan dari 86 derajat ke 101 derajat
dengan kemiringan jalan 9 derajat sehingga menanjak dari titik ke 15.
p. Titik 16-17
Dari titik ke 16 ke 17 belok ke kanan dari 101 derajat ke 105 derajat
dengan kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 16.
q. Titik 17-18
Dari titik ke 17 ke 18 belok ke kiri dari 105 derajat ke 106 derajat dengan
kemiringan jalan 6 derajat sehingga menanjak dari titik ke 17.
r. Titik 18-19
Dari titik ke 18 ke 19 belok ke kanan dari 106 derajat ke 114 derajat
dengan kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 18.
s. Titik 19-20
Dari titik ke 19 ke 20 belok ke kanan dari 114 derajat ke 90 derajat
dengan kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke19.
Pada Kelompok II Besar
a. Titik 1-2
Dari titik ke 1 ke 2 belok ke kanan dari 0 derajat ke 108 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 1.
b. Titik 2-3
Dari titik ke 2 ke 3 belok ke kiri dari 108 derajat ke 111 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 2.
c. Titik 3-4
Dari titik ke 3 ke 4 belok ke kanan dari 111 derajat ke 114 derajat
dengan kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 3.
d. Titik 4-5
Dari titik ke 4 ke 5 belok ke kanan dari 114 derajat ke 135 derajat dengan
kemiringan jalan 9 derajat sehingga datar dari titik ke 4.
e. Titik 5-6
Dari titik ke 5 ke 6 belok ke kiri dari 135 derajat ke 121 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 5.
28. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 28
f. Titik 6-7
Dari titik ke 6 ke 7 belok ke kanan dari 121 derajat ke 123 derajat dengan
kemiringan jalan 3 derajat sehingga menanjak dari titik ke 6.
g. Titik 7-8
Dari titik ke 7 ke 8 belok ke kanan dari 123 derajat ke 118 derajat dengan
kemiringan jalan 4 derajat sehingga menanjak dari titik ke 7.
h. Titik 8-9
Dari titik ke 8 ke 9 belok ke kanan dari 118 derajat ke 115 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke 8.
i. Titik 9-10
Dari titik ke 9 ke 10 belok ke kiri dari 115 derajat ke 121 derajat dengan
kemiringan jalan 0 derajat sehingga menanjak dari titik ke 9.
j. Titik 10-11
Dari titik ke 10 ke 11 belok ke kanan dari 121 derajat ke 151 derajat
dengan kemiringan jalan 0 derajat sehingga menanjak dari titik ke 10.
k. Titik 11-12
Dari titik ke 11 ke 12 belok ke kanan dari 151 derajat ke 157 derajat
dengan kemiringan jalan 1 derajat sehingga datar dari titik ke 11.
l. Titik 12-13
Dari titik ke 12 ke 13 belok ke kiri dari 157 derajat ke 172 derajat dengan
kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 12.
m. Titik 13-14
Dari titik ke 13 ke 14 belok ke kiri dari 172 derajat ke 109 derajat dengan
kemiringan jalan 10 derajat sehingga menanjak dari titik ke 13.
n. Titik 14-15
Dari titik ke 14 ke 15 belok ke kiri dari 109 derajat ke 186 derajat dengan
kemiringan jalan 12 derajat sehingga turun dari titik ke 14.
o. Titik 15-16
Dari titik ke 15 ke 16 belok ke kanan dari 186 derajat ke 200 derajat
dengan kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 15.
p. Titik 16-17
Dari titik ke 16 ke 17 belok ke kanan dari 200 derajat ke 214 derajat
dengan kemiringan jalan 16 derajat sehingga menanjak dari titik ke 16.
q. Titik 17-18
Dari titik ke 17 ke 18 belok ke kiri dari 214 derajat ke 199 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke 17.
r. Titik 18-19
Dari titik ke 18 ke 19 belok ke kiri dari 199 derajat ke 192 derajat
dengan kemiringan jalan 1 derajat sehingga menanjak dari titik ke 18.
29. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 29
s. Titik 19-20
Dari titik ke 19 ke 20 belok ke kiri dari 192 derajat ke 179 derajat dengan
kemiringan jalan 2 derajat sehingga menanjak dari titik ke19.
t. Titik 21-22
Dari titik ke 21 ke 22 belok ke kiri 179 derajat ke 173 derajat dengan
kemiringan jalan 5 derajat sehingga menanjak dari titik ke20.
u. Titik 22-23
Dari titik ke 22 ke 23 belok ke kiri dari 173 derajat ke 157 derajat dengan
kemiringan jalan 7 derajat sehingga menanjak dari titik ke 22.
30. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 30
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari hasil praktek Lapangan yang telah dilakukan, maka saya sebagai
penulis dapat menyimpulkan ;
1. Dalam melakukan pengukuran arah jalan dan kemiringan jalan
dapat digunakan alat seperti Theodolit, Tiang Skala/Mistar Bug,
disertai dengan Kompas Geologi untuk mengutarakan Theodolite.
2. Dalam penggunaan alat, diperlukan keteltian yang cukup agar
mendapatkan data yang akurat, serta harus memahami terlebih
dahulu cara penggunaan theodolite, terkhusus pada bagian-bagian
tehodolite sehingga dimudahkan dalam penggunaannya.
3. Dalam pembuatan peta secara manual juga memerlukan ketelitia
yang sangat tinggi.
4. Kesalahan sedikit saja dalam penggambaran peta, akan
menghasilkan perbedaan yang sangat besar terhadap kondisi di
lapangan yang sebenarnya.
IV.2 Saran
1. Saran untuk pembibing
Saya berharap agar Dosen dalam pemberian penjelasan materinya
untuk ditingkatkan untuk semua pembelajaran baik saat praktikum
maupun saat teori sehingga Mahasiswa dapat lebih mudah dalam
Pemahaman Materi.
2. Saran untuk Asisten
Saya harap asisten yang diutus dalam membatu dosen agar lebih
aktif untuk membantu dalam penggambaran peta dan membimbing
mahasiswa yang belum terampil dalam menggambar peta
31. Laporan Praktek Lapangan Kartografi Dasar | 31
LAMPIRAN
Gambar. Saat Melakukan Pengukuran dan Pengolahan Data
Gambar. Saat Melakukan Pengukuran Shoot Dengan Theodolite