3. Kami akan memberikan gambaran sekilas mengenai
akhlakul karimah. Tapi sebelum itu, kami akan
memberikan sebuah kisah yang menarik mengenai
akhlakul karimah semasa nabi Muhammad SAW yang
dapat kita jadikan sebagai kisah teladan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Seorang sahabat nabi Muhammad SAW bernama Abdullah bin Umar
yang terkenal dengan kealiman dan kezuhudannya bertemu dengan seorang
pengembala kambing yang masih bocah ditengah padang pasir yang tandus,
muncul keingintahuannya untuk mengetahui apakah ajaran agama islam yang
tertata rapi dengan akhlakul karimah mampu menembus batas hingga sampai
ketengah padang pasir yang tandus dan terpencil itu?
Dengan bermulakan salam, Abdullah bin Umar membuka
pembicaraannya dengan seorang pengembala kambing yang masih bocah. “Hai
pengembala, aku ingin membeli seekor Kambing yang engkau gembala ini
karena bekalku telah habis.” Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat
pengembala itu menjawab “maaf Tuan, aku hanyalah seorang budak
yang ditugaskan oleh majikanku untuk mengembala Kambing-kambing ini. Aku
tidak bisa menjualnya, karena Kambing-kambing ini bukanlah milikku tapi milik
majikanku.”
5. “Ah… itu masalah gampang. begini saja, kau jual seekor saja
Kambingmu kepadaku. Kambing yang kau gembala ini kan sangat banyak, tentu
akan sulit bagi tuanmu untuk menghitungnnya, atau jika dia mengetahui ada
seekor kambing yang hilang, bilang saja telah dimakan Serigala padang pasir.
Mudah sekali, bukan? Kau pun bisa menikmati uangnya” Abdullah bin Umar
mencoba untuk membujuk budak itu.
Dengan penuh keyakinan serta kemantapan hati dan iman, pengembala
itu menjawab “lalu dimana Allah SWT? Majikanku memang tidak akan tahu dan
bahkan aku bisa dengan mudah membohonginnya. Tapi ada dzat yang maha
besar dan maha mengetahui, Ia pasti akan melihat apa yang telah aku lakukan.
Apakah kau kira Allah SWT itu tidak ada ?
6. Mendengar jawaban dari pengembala itu, Abdullah bin Umar terkejut.
Memang itu adalah suatu jawaban yang tak pernah terduga oleh Abdullah bin
Umar. “aku tidak diberi kuasa oleh majikanku untuk menjual kambing ini. Aku
hanya diperintahkan untuk mengembalainya dan meminum air susunya jika aku
membutuhkan dan aku diberi kuasa untuk memberi air susu ini untuk para
musafir yang sedang kehausan.”
“Minumlah Tuan, kulihat anda kehausan, jika air susu ini masih kurang
anda bisa menambahnya, jangan kuatir, susu ini halal. Allah SWT tahu bahwa
susu ini halal sebab pemiliknya memerintahkanku memberinya pada para
musafir yang kehausan” tutur pengembala itu dengan wajah yang
ramah.Abdullah bin Umar pun meminum susu itu dengan perasaan teharu. Ia
pun membasahi tenggorokannya hingga rasa hausnya hilang. Setelah berterima
kasih dan mengucapkan salam, Abdullah bin Umar memohonkan diri untuk
berpamitan melanjutkan perjalanannya.
7. Diperjalanan, Abdullah bin Umar tidak bisa menyembunyikan air
matanya “Dimana Allah SWT ? apakah kau kira Allah SWT itu tidak ada?” kata-
kata itu selalu tergiang-giang ditelinganya. Dia menangis mengingat seorang
bocah pengembala kambing di tengah Padang Pasir yang berpakaian sangat
kumal, ternyata memiliki ketaqwaan yang begitu dalam. Dia memiliki kejujuran
yang tinggi. Hatinya bersinarkan iman dan Islam. Akhlaknya begitu sungguh
mulia, sungguh ajaran Rasulullah SAW telah terpatri dalam jiwanya. Dengan
cucuran air mata yang terus mengalir dipipinya, Abdulah bin
Umar melangkahkan kaki untuk melanjutkan perjalanannya. Sepatutnyalah
seorang manusia yang berakhlakul karimah dan memiliki ketaqwaan kepada
Allah SWT yang begitu tinggi. Dan tidak sepantasnyalah dia menjadi hamba
sahaya manusia. Namun, dia lebih pantas menjadi hamba Allah SWT. Singkat
cerita, Abdullah bin Umar pun membeli budak itu dan memerdekakannya.
8. Sepintas kita mendengar kisah tersebut, kita dapat mengambil
hikmah bahwa akhlakul karimah begitu mulia dan mampu
mengilhami orang lain. Orang yang berakhlak mulia ibaratkan virus
yang menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
9. Pengertian Akhlak
Secara etimologi kata akhlak berasal dari
bahasa arab ( )أخالق dalam bentuk jama’, sedang
mufradnya adalah khuluq ( )خلق yang dalam
Kamus Munjid berarti budi pekerti atau perangai
atau tingkah laku.
Secara istilah akhlaq berarti sesuatu yang
melekat pada jiwa manusia yang daripadanyalah lahir
perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa melalui proses
pemikiran pertimbangan atau penelitian.
10. Pengertian Akhlak
Kata akhlaq berakar dari kata khalaqa atau
khalqun yang berarti kejadian, bentuk, ciptaan, tampilan,
prilaku, tingkah laku, yang sepintas hanya berkonotasi
lahiriyah, padahal sebenarnya akhlaq itu meliputi yang
bathiniyah (dalam) disamping yang lahiriyah karena
sikap batin termasuk materi kajian akhlaq, sehingga
boleh jadi seseorang yang tutur katanya santun, tingkah
lakunya sopan, tetapi dia tidak berakhlaq mulia sebab
bisa jadi demikian itu karena ingin mendapat pujian atau
malah dalam rangka menipu.
11. Pengertian Akhlak
Oleh sebab itu, akhlaq tidak dapat di identikan
dengan : Budi pekerti, etika, sopan santun karena
semuanya itu hanya terbatas hal-hal yang lahiriyah saja,
disamping hanya berkaitan dengan hubungan pergaulan
antara manusia, sementara akhlaq mencangkup :
1. Hubungan manusia dengan dirinya
2. Hubungan manusia dengan Allah
3. Hubungan manusia dengan sesamanya
4. Hubungan manusia dengan alam lingkungannya
12. PENGERTIAN AKHLAQUL KARIMAH
Akhlakul Karimah adalah Akhlak yang baik dan terpuji yaitu suatu
aturan atau norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan
tuhan dan alam semesta.
Pengertian akhlakul karimah lainnya adalah akhlak yang terpuji baik
yang langsung terhadap Allah dengan melaksanakan ibadah yang wajib maupun
yang sunah, dan melaksanakan hubungan yang baik terhadap sesama manusia yang
meliputi antara lain :
1. Husnudzhan hablumminallah wahablumminannas ( Hubungan Baik Kepada Alloh Dan
Hubungan Baik Sesama Manusia )
2. Qana’ah yaitu menerima segala pemberian Allah SWT.
3. Ikhlas yaitu melaksanak sesuatu perbuatan yang baik hanya karena Alllah SWT.
4. Sabar yaitu menerima pemberian dari Allah baik berupa nikmat maupun berupa cobaan.
5. Istiqomah yaitu teguh pendirian terhadap keyakinannya.
6. Tasammuh yaiitu memiliki sifat tenggang rasa, lapang dada, dan memiliki sifat toleransi.
7. Ikhtiar yaitu berusaha atau kerja keras untuk mencapai tujuan.
8. Berdoa yaitu memohon kepada Allah
13. Tujuan akhlak adalah mencapai kebahagiaan hidup umat manusia dalam
kehidupannya, baik di dunia maupun akhirat. Jika seseorang dapat menjaga
kualitas mu’amalah ma’allah ( Hubungan dengan Allah) dan mu’amallah
ma’annas ( Hubungan dengan sesama manusia) , insya Allah akan
memperoleh rida-Nya. Orang yang mendapat rida Allah niscaya akan
memperoleh jaminan kebahagiaan hidup baik duniawi maupun ukhrawi.
TUJUAN AKHLAQUL KARIMAH
14. Ditinjau dari sifatnya, akhlaq terbagi menjadi 2 :
01.
03.
Akhlaq Lisan (ucapan atau perkataan)
02.
Akhlaq Jawarih (anggota badan atau aktifitas fisik)
Akhlaq Qalbu (sifat atau sikap hati)
Jenis-Jenis Akhlaq
Ditinjau dari bentuknya akhlaq terbagi menjadi 3 :
01.
Al-Akhlaq al-Sayyi’ah (buruk) atau disebut juga al-Mazmumah (tercela)
02.
Al-Akhlaq al-Karimah (mulia) atau disebut juga al-Mahmudah (terpuji)
15. Jenis-Jenis Akhlak
Akhlak Manusia
terhadap Dirinya
Akhlak Manusia
terhadap Allah
S.W.T
Akhlak Manusia
terhadap sesama
Manusia
Akhlak Manusia
terhadap Makhluk
Lainnya
Dimana setiap orang
berkewajiban memelihara
dirinya secara fitrah,
memenuhi haknya,secara
islam orang yang
membiarkan dirinya
menderita apalagi sampai
bunuh diri dikategorikan
berdosa bahkan murtad.
Dimana dia sebagai
makhluknya yang
diciptakan hanya untuk
menghamba kepada-Nya
(beribadah) sehingga jika
dia tidak beribadah maka
akhlaknya dengan Allah
Swt itu buruk.
Dimana satu sama lain
saling bergantung,
karenanya manusia
dengan sesamanya wajib
saling membantu/ tolong-
menolong dalam
kebajikan, serta saling
menjaga jiwa,
kehormatan, serta harta
bendanya.
Baik dengan Jin, Malaikat,
Binatang, Tumbuhan dan
lain sebagainya, ada
batasanya untuk
mengatur hubungan antar
sesamanya itu.
Dalam tinjauan obyeknya dimana akhlaq pada dasarnya mengatur hubungan, maka
akhlaq dapat juga dibagi menjadi :
16. Contoh Akhlakul Karimah Terhadap Diri Sendiri
1. Berpandangan Masa Depan artinya begitu kita selesai berurusan dengan dunia dan
dengan segala tanggung jawab kita di dalamnya, hendaknya kita bersiap-siap untuk
mencari pengetahuan langsung tentang Realitas Ilahi.
2. Bersikap atau Berfikir Positif
3. Merendahkan Diri dan Tidak Sombong
4. Memelihara Kesehatan Mental Artinya Selalu Sadar Bahwa Semua Yang Terjadi
Dengan Diri Adalah Ketentuan Alloh SWT.
5. Memelihara Kebersihan
6. Mencintai Ilmu dan Semangat Belajar
7. Bersikap Malu pada Tempatnya
8. As-Syajaah atau Keberanian
17. Contoh Akhlakul Karimah Terhadap Lingkungan
1. Sikap Terpuji Terhadap Lingkungan Alam
2. Sikap Terpuji Terhadap Binatang (Hewan) : Rasulullah SAW bersabda Yang Artinya :
“Orang-orang yang penyayang itu, Allah Yang Maha Penyayang akan menyayangi
mereka. Allah SWT berfirman : Maka sayangilah makhluk-makhluk yang ada di bumi,
pasti makhluk yang ada di langit (para malaikat) menyayangi kalian.” (H.R. Imam
Ahmad).
3. Sikap Terpuji Terhadap Tumbuh-tumbuhan : Artinya : “Dan Allah telah merataka bumi
untuk makhluk-Nya. Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma, yang
mempunyai kelopak mayang dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang
harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S.
Arrahman, 55: 10-13) ( Surat Al-Baqarah, 2: 22 ) (Q.S. Huud 11:61) (Q.S. Ar-Ruh,
30:41).
18. Dalil Tentang
Akhlakul KArimah
Allah SWT berfirman:
َجٱل ِنَعض ِ
عرَأ َو ِرفُعٱلِب رُمأ َو َفوَعٱل ِذُخ
ََِنيِلِه
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang
mengerjakan yang ma´ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang
bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199).
Ayat ini memerintahkan kita kepada
3 hal:
Kata خذ
العفو (maafkanlah) memerintahkan
kita untuk memaafkan orang yang bersalah,
menyambung tali silaturrahmi kepada saudara yang
mememutuskannya, memperbaiki hubungan dengan
orang lain, memaafkan orang yang menyakiti kita dan
lain sebagainya. Kalimat ini mengandung segala
bentuk memaafkan dan bersabar terhadap orang lain.
Kata ِرفُعٱلِب رُمأ َو (suruhlah orang
mengerjakan yang ma´ruf (baik),mengandung perintah
untuk menyeru kepada segala hal yang dianggap baik
dalam syariat, baik berupa perkataan maupun
perbuatan.
Ayat ini singkat namun padat dan
mengandung arti yang begitu luas,
dengankalimatnya yang singkat ia sudah
mencakup seluruh aspek akhlaqul karimah.
19. Sebagian ulama berkata, “ayat ini mengandung
kaedah-kaedah syariat, tak satupun kebaikan dalam
syariat kecuali telah dikandungnya, atau keutamaan
akhlaq kecuali telah dijelaskannya. Dalam ayat ini
Allah SWT memerintahkan Nabinya SAW dengan tiga
hal yang semuanya adalah pokok-pokok umum
syariat tentang akhlaq seseorang dan etika dalam
bersikap.”
Ayat ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian
dan yang paling dekat tempat tinggalnya denganku
pada hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya”
(HR. Tirmidzi, shahih)
Kata ِنَع ض ِ
عرَأ َو
ََِنيِلِهَجٱل (berpalinglah dari pada
orang-orang yang bodoh) mengandung perintah
untuk bersabar dan berpaling dari orang-orang
bodoh serta memuliakan diri dengan tidak
berdebat dengan mereka. Seorang penyair arab
berkata :
Jika orang bodoh berbicara maka janganlah engkau
menjawabnya, Diam itu lebih baik daripada
menjawabnya,
Saya bersikap diam terhadap seseorang yang bodoh,
Maka dia mengira aku tak bisa menjawabnya padahal
aku bukan tak bisa menjawabnya.
20. Ciri-Ciri Akhlakul Karimah
Bersikap Baik
dan Ramah terhadap Sesama
Mahkluk Alloh. ( Manusia, Hewan,
Tumbuhan dan yang lainnya ).
Rajin Menuntut
Ilmu
Terutama Ilmu Agama Islam yang Rahmatan
Lil Alamin. Artinya: “Barang siapa melewati
jalan dimana ia menuntut ilmu pada jalan itu,
niscaya Allah memudahkan kepadanya jalan
menuju surga.” (H.R. Muslim)
Rela Berkorban
dan Ikhlas Menerima
Ketentuan Alloh.
(Q.S. Ar-Ra’d, 13:11)
عنوان
02
04
01
03
Berinisiatif
Allah berfirman:
Artinya : “Allah akan meninggikan orang-
orang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. Al-Mujaadilah, 58:1 )
21. Ciri-Ciri Akhlakul Karimah
Memiliki sifat :
• Optimis,
• Iklhas, Sabar
• Menepati janji, Pemaaf
• Jujur, Amanah,
• Hemat dan Lemah Lembut
Al Qonaah
(sederhana, merasa cukup,
dan adil)
Assyaja’ah
(berani menegakkan
kebenaran)
Menciptakan
persaudaraan dan
persatuan
عنوان
06
08
05
07
22. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Thanks!
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution.
وداعا
23. Daftar Referensi
1. Akhlakul Karimah: Ciri-ciri dan Contohnya Dalam Kehidupan
Sehari-hari | kumparan.com
2.contoh artikel: akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari
(widyaamar.blogspot.com)
3. √ Akhlakul Karimah Adalah : Dalil, Pengertian, Jenis & Contoh
(gurupendidikan.co.id)