Modul ini membahas tentang cara menggunakan voltmeter AC untuk mengukur tegangan AC pada sumber tegangan satu-fase dan tiga-fase serta beban AC. Topik utama meliputi penjelasan tentang tegangan AC, voltmeter AC, sumber tegangan satu-fase dan tiga-fase, serta latihan mengukur tegangan AC."
1. Modul :
CARA MENGGUNAKAN VOLTMETER AC
Arief Budianto R
TARGET MODUL
1. Memiliki PENGETAHUAN tentang Tegangan AC.
2. Memiliki PENGETAHUAN tentang Sumber Tegangan AC : Satu-Phase dan Tiga-Phase, dan Beban AC.
3. Memiliki KEMAMPUAN mengukur Tegangan AC Satu-Phase menggunakan VOLTMETER AC.
4. Memiliki KEMAMPUAN mengukur Tegangan AC Tiga-Phase menggunakan VOLTMETER AC.
5. Memiliki KEMAMPUAN mengukur Tegangan AC pada BEBAN AC menggunakan VOLTMETER AC.
2. DAFTAR ISI
Target Modul.................................................................................................................................................................1
Kegunaan Voltmeter......................................................................................................................................................3
1. Voltmeter AC pada Multimeter........................................................................................................................3
2. Voltmeter AC untuk Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)..........................................................................4
2. Sumber Tegangan AC Satu-Phase (Single-Phase) ...........................................................................................9
3. Sumber Tegangan AC Tiga-Phase (Three-Phase) ..........................................................................................11
4. Ground atau Protective Earth .........................................................................................................................13
5. Tegangan AC Pada Beban AC (AC Load) .....................................................................................................14
6. Cara Mengukur Tegangan AC........................................................................................................................20
Latihan.........................................................................................................................................................................24
1. Latihan Mengukur Tegangan AC Satu-Phase ................................................................................................24
2. Latihan Mengukur Tegangan AC Tiga-Phase ................................................................................................25
3. Latihan Mengukur Tegangan AC Pada Beban AC.........................................................................................26
Quiz .............................................................................................................................................................................27
Kesimpulan..................................................................................................................................................................28
3. KEGUNAAN VOLTMETER
1. VOLTMETER AC PADA MULTIMETER
Dipasaran umumnya Voltmeter sudah MENJADI BAGIAN dari Multimeter. Sehingga Voltmeter adalah salah satu
FITUR yang diberikan oleh sebuah Multimeter, yaitu hanya dengan mengganti SELEKTOR pengukuran ke posisi
Voltmeter.
Hasil pengukuran dapat berupa JARUM INDIKATOR untuk Multimeter ANALOG, atau TAMPILAN DIGITAL
untuk Multimeter DIGITAL.
Pada Multimeter, Voltmeter dilengkapi dengan dua buah PROBE PENGUKURAN dan disediakan dua tipe
pengukuran Tegangan yaitu TEGANGAN DC (DC Voltage) dan TEGANGAN AC (AC Voltage).
Masing-masing tipe pengukuran ini MEMILIKI beberapa SKALA PENGUKURAN. Skala pengukuran dipilih
untuk mendapatkan JANGKAUAN (range) pengukuran yang DISESUAIKAN dengan AKURASI dari hasil
pengukuran.
Mulitmeter Analog VS Multimeter Digital
Multimeter Analog merupakan yang paling DASAR dan MURAH, dan biasanya jangkauan Voltmeter-nya 0 – 600
Volt. Untuk Multimeter Digital, Voltmeter-nya umumnya memiliki FASILITAS pembacaan Tegangan di skala
yang lebih KECIL hingga milli Volt.
Multimeter Digital lebih umum digunakan karena AKURASI pembacaannya LEBIH BAIK dibandingkan
Multimeter Analog. Dimana Multimeter Analog RENTAN dengan kesalahan membaca akibat POSISI MATA yang
tidak tepat saat MEMBACA Jarum Indikator.
4. 2. VOLTMETER AC UNTUK MENGUKUR TEGANGAN AC (AC VOLTAGE)
TEGANGAN AC (Alternate Current Voltage) banyak digunakan pada Perangkat RUMAHAN seperti Air
Conditioner (AC), Kulkas, Kipas Angin dan lain sebagainya. Atau pun digunakan pada dunia INDUSTRI untuk Alat
atau Mesin Industri.
Tegangan AC dalam rangkaian listrik dikenal dengan TEGANGAN BOLAK-BALIK. Dimana POLARITAS
Tegangan AC selalu BERUBAH terhadap WAKTU.
Sehingga Tegangan AC memiliki 2 SIKLUS (CYCLE), yaitu SIKLUS POSITIF (Titik 0 ke π) dan SIKLUS
NEGATIF (Titik π ke 2π).
Tegangan AC terhadap Waktu
5. PERIODA DAN FREKUENSI
PERIODA merupakan WAKTU yang DIBUTUHKAN untuk menghasilkan 1 GELOMBANG PENUH, yaitu dari
AWAL Siklus Positif (Titik 0) hingga AKHIR Siklus Negatif (Titik 2π).
Dan FREKUENSI merupakan BANYAK Gelombang tiap DETIK, .
Rumus HUBUNGAN antara Perioda dan Frekuensi adalah :
T = Atau F =
Dimana :
T = Time / Perioda (dalam Detik)
F = Frekuensi (dalam HZ)
Misalkan :
Jika sebuah SUMBER TEGANGAN AC memiliki Frekuensi = 50 Hz, maka dalam 1 Detik, Sumber Tegangan AC
tersebut dapat MENGHASILKAN 50 Gelombang Penuh.
Jika 50 Gelombang Penuh dapat DIHASILKAN dalam 1 detik, maka WAKTU yang DIBUTUHKAN untuk 1
Gelombang Penuh adalah :
T = = 0.02 Detik
TEGANGAN AC
Jika Nilai Perioda dan Frekuensi BERKAITAN dengan WAKTU Gelombang, maka Nilai Tegangan Puncak
berkaitan dengan AMPLITUDO Gelombangnya.
Nilai Tegangan Puncak merupakan AMPLITUDO PUNCAK (PEAK), baik saat Puncak Siklus Positif maupun saat
Puncak Siklus Negatif. Dan DISINGKAT dengan Vp (VOLTAGE PEAK).
Tegangan Puncak (Vp)
6. Pada Gelombang Kotak (Square Wave), Vp akan SAMA dari titik 0 hingga π sehingga MEWAKILI sepanjang
WAKTU.
Vp = Vrms
Bagaimana dengan Gelombang Sinus yang Tegangannya selalu BERUBAH sepanjang WAKTU ? Dimana
Tegangan Vp hanya merupakan Nilai yang paling BESAR sehingga TIDAK MEWAKILI sepanjang WAKTU.
Tegangan Puncak (Vp) pada Gelombang Kotak Versus Tegangan Puncak (Vp) Gelombang Sinus
Untuk itu kita perlu MENCARI Nilai RATA-RATA dari Tegangan Gelombang Sinus tersebut, atau yang dikenal
dengan Vrms (Voltage Root Mean Square).
Dan setelah dilakukan PERHITUNGAN Matematika yang rumit dan kompleks, maka didapatkan Rumus
HUBUNGAN antara Vp dengan Vrms, yaitu :
Vp = √ x Vrms
Vp =1.414 x Vrms
Atau,
Vrms =
.
= 0.707 x Vp
7. Vp dan Vrms
Misalkan :
Sebuah Sumber Tegangan AC MEMILIKI Tegangan Puncak (Vp) = 312 V, BERAPAKAH Vrms -nya :
Vrms =0.707 x 312 V
Vrms ≈220 V
SUMBER TEGANGAN AC
Vrms merupakann NILAI Tegangan AC yang DIGUNAKAN pada Sumber Tegangan AC. Dan Nilai Tegangan AC
DIKENAL dengan Volt AC dan dilambangkan dengan VAC atau hanva V saja.
Nilai Tegangan AC yang UMUM digunakan selain V adalah KV (Kilo Volt) dan MV (Mega Volt).
Simbol Sumber Tegangan AC
8. Tidak hanya Tegangan, Sumber Tegangan AC juga MEMILIKI Frekuensi masing-masing. Dan STANDAR
FREKUENSI Tegangan AC untuk wilayah INDONESIA adalah 50 Hz.
Beberapa Negara MENGGUNAKAN Frekuensi yang SAMA dengan Indonesia, namun beberapa Negara memiliki
Frekuensi BERBEDA seperti Negara AMERIKA menggunakan Frekuensi 60 Hz.
VOLTMETER AC
Voltmeter AC adalah ALAT UKUR yang digunakan untuk mengukur NILAI TEGANGAN AC pada sumber
Tegangan AC seperti : Sumber Tegangan AC Satu-Phase dan Tiga-Phase, atau pada Beban AC.
Pada Multimeter, Voltmeter AC disimbolkan dengan GELOMBANG SINUS atau ACV atau VAC.
Simbol Tegangan AC Pada Multimeter
Dan Vrms merupakann NILAI TEGANGAN AC yang DIUKUR oleh Voltmeter AC. Dan untuk MENGETAHUI
Vp haruslah menggunakan OSILOSKOP, atau menggunakan Perhitungan dari Rumus diatas.
Mengukur Tegangan AC menggunakan Osiloskop
9. 2. SUMBER TEGANGAN AC SATU-PHASE (SINGLE-PHASE)
Sumber Tegangan AC Satu-Phase merupakan Sumber Tegangan AC yang BANYAK digunakan untuk
PERALATAN / BEBAN AC pada Rumah Tangga maupun Perkantoran.
Sumber Tegangan AC ini dihasilkan oleh DISTRIBUTOR LISTRIK seperti PLN, atau dapat pula dihasilkan dari
MESIN GENSET yang menggunakan Bahan Bakar Minyak ataupun Biogas.
Sumber Tegangan AC Satu-Phase MEMILIKI dua Terminal, yaitu PHASE dan NETRAL. Dimana Phase
merupakan SUMBER dari Tegangan AC itu sendiri, sedangkan Netral merupakan REFERENSI atau ACUAN atau
NOL-nya.
Maksudnya adalah saat SIKLUS POSITIF, Phase bermuatan POSITIF dan Netral sebagai muatan NEGATIF-nya.
Dan saat SIKLUS NEGATIF, Phase bermuatan NEGATIF, dan Netral sebagai muatan POSITIF-nya.
Sehingga Netral merupakan PENDAMPING setia Phase, karena selalu MENGIKUTI setiap perubahan Phase.
Sumber Tegangan AC Satu-Phase
Phase biasa DISINGKAT dengan L, dan Netral biasa DISINGKAT dengan N. Dan untuk koneksi ke Beban AC,
Terminal ini TIDAK MASALAH jika dibolak-balik dalam penggunaanya.
Untuk MENGHILANGKAN Tegangan Statis yang MUNCUL dari Beban AC, maka Sumber Tegangan AC biasa
ditambahkan GROUND atau PROTECTIVE EARTH (PE).
Untuk Sumber Tegangan AC dari PLN, Ground biasanya DISEDIAKAN sendiri oleh penggunanya.
10. Soket Sumber Tegangan AC Satu-Phase (Standar Indonesia)
ANTARA Sumber Tegangan AC Satu-Phase dan Peralatan / Beban AC yang menggunakan Sumber ini, baik
SPESIFIKASI Nilai TEGANGAN maupun FREKUENSI haruslah SAMA.
Jika BERBEDA, maka peralatan / Beban AC akan mengalami KERUSAKAN bahkan LEDAKAN jika Sumber
Tegangan LEBIH TINGGI dibandingkan SPESIFIKASI Tegangan pada Peralatan / Beban AC.
Tidak hanya itu, SOKET dan PLUG (COLOKAN) pun harus SAMA antara Peralatan / Beban AC dengan Sumber
Tegangan AC.
Perbedaan Jenis Plug Satu-Phase di beberapa Negara
Sebuah Sumber Tegangan AC SEBAIKNYA tidak digunakan lagi, jika Nilai Tegangan AC yang DIUKUR (pada
Terminal L dan N), tidak lagi SESUAI SPESIFIKASINYA atau terlalu JAUH PERBEDAAN Nilai Tegangannya.
Untuk Indonesia TEGANGAN AC antara L dan N haruslah 220 – 230 VAC ±5%, dengan FREKUENSI 50 Hz.
Phase Ke Netral Phase Ke Ground
L & N = 220 – 230 VAC L & PE = 220 – 230 VAC
11. 3. SUMBER TEGANGAN AC TIGA-PHASE (THREE-PHASE)
Sumber Tegangan AC Tiga-Phase merupakan Sumber Tegangan AC yang BANYAK digunakan untuk
PERALATAN / BEBAN AC didunia Industri.
Atau digunakan untuk Sumber Tegangan AC pada tempat yang MEMBUTUHKAN DAYA yang BESAR yang
umumnya diatas 4400 Watt.
Sumber Tegangan AC ini dihasilkan oleh DISTRIBUTOR LISTRIK seperti PLN, atau dapat pula dihasilkan dari
MESIN GENSET yang menggunakan Bahan Bakar Minyak ataupun Biogas.
Berbeda dengan Sumber Tegangan AC Satu-Phase yang hanya MEMILIKI dua Terminal, yaitu PHASE dan
NETRAL. Sumber Tegangan AC Tiga-Phase, memiliki 3 buah Phase.
Dimana PERBEDAAN Phase terletak pada WAKTU Tegangan Puncak (Vp), yaitu:
Vp Phase 2 BEDA 120° dari Phase 1,
Vp Phase 3 BEDA 120° dari Phase 2, dan BEDA 240° dari Phase 1.
Perbedaan Phase 1,2 dan 3
Ketiga Phase ini merupakan SUMBER dari Tegangan AC itu sendiri.
Jika menggunakan NETRAL, maka masing-masing Phase dapat digunakan sebagai Satu-Phase. Sehingga menjadi 3
Sumber Tegangan AC Satu-Phase dan digunakan agar tidak terjadi KELEBIHAN Beban Daya di salah satu Phase-
nya.
Phase-phase pada Tiga-Phase ini biasa DISINGKAT dengan L1, L2 dan L3.
ANTARA Sumber Tegangan AC Tiga-Phase dan Peralatan / Beban AC yang menggunakan Sumber ini, baik
SPESIFIKASI Nilai TEGANGAN maupun FREKUENSI haruslah SAMA.
12. Jika BERBEDA, maka peralatan akan mengalami KERUSAKAN bahkan LEDAKAN jika Sumber Tegangan
LEBIH TINGGI dibandingkan SPESIFIKASI Tegangan pada Peralatan / Beban AC.
Tidak hanya itu, SOKET dna PLUG (COLOKAN) pun harus SAMA antara Peralatan / Beban AC dengan Sumber
Tegangan AC.
Apakah Tiga-Phase saja (3 Pin), Tiga-Phase + Earth / Ground (4 Pin), atau Tiga-Phase + Netral + Earth / Ground (5
Pin).
Perbedaan Jenis Plug Tiga-Phase
POSISI Terminal pun secara Internasional d-STANDARKAN-kan, agar TIDAK TERTUKAR baik Phase, Netral
maupun Ground nya. Karena jika Posisi Phase TERTUKAR dengan Netral atau Ground akan FATAL akibatnya.
Standar Posisi Terminal untuk Sumber Tegangan AC Tiga-Phase + N + PE
Sebuah Sumber Tegangan AC SEBAIKNYA tidak digunakan lagi, jika Nilai Tegangan AC yang DIUKUR (pada
Terminal Phase dan Phase, atau setiap Phase dan Netral), tidak lagi SESUAI SPESIFIKASINYA atau terlalu JAUH
PERBEDAAN Nilai Tegangannya.
Untuk Indonesia TEGANGAN AC antara Phase dan Phase haruslah 380 – 400 VAC ±5%. Dan antara setiap Phase
dan Netral haruslah 220 – 230 VAC ±5%,, dengan FREKUENSI masing-masing 50 Hz.
Phase Ke Phase Phase Ke Netral Phase Ke Ground
L1 & L2= 380– 400 VAC
L1 & L3= 380 – 400 VAC
L2 & L3= 380 – 400 VAC
L1 & N = 220 – 230 VAC
L2 & N = 220 – 230 VAC
L3 & N = 220 – 230 VAC
L1 & PE = 220 – 230 VAC
L2 & PE = 220 – 230 VAC
L3 & PE = 220 – 230 VAC
13. 4. GROUND ATAU PROTECTIVE EARTH
Pernahkah anda MENYENTUH Casing Computer atau Casing pada Peralatan Listrik lainnya yang memilik Material
BESI, lalu anda merasa ter-setrum?
Mengapa ini bisa terjadi? Ini dikarenakan adanya TEGANGAN STATIS sepanjang Casing tersebut yang TIDAK
TERBUANG (DISCHARGE).
Oleh karena itu dibutuhkan suatu KONDUKTOR untuk MEMBUANG Tegangan Statis ini yang DIHUBUNGKAN
langsung dengan TANAH (EARTH).
Dan Tegangan Tanah dianggap 0V, sehingga Tegangan Statis tersebut SELALU TERBUANG (Discharge).
Konduktor ini lah yang dikenal dengan Ground atau Protective Earth.
Umumnya Kabel untuk Ground BERWARNA Hijau atau GABUNGAN WARNA Hijau dan Kuning.
Standar warna kabel untuk Netral dan Ground di beberapa Negara
14. 5. TEGANGAN AC PADA BEBAN AC (AC LOAD)
Beban AC (AC Load) merupakan suatu Beban yang akan BEKERJA atau AKTIF saat DIBERIKAN Tegangan AC.
Dan Beban AC bisa merupakan sebuah Beban AC Satu-Phase, atau Beban AC Tiga-Phase.
Beban AC ini dapat berupa KOMPONEN TUNGGAL atau RANGKAIAN LISTRIK pada Alat atau Mesin.
Satuan unit pada Beban AC dinyatakan dengan WATT, yaitu kebutuhan suatu Beban AC untuk merubah Energi
Listrik menjadi Energi Mekanis tersebut.
BEBAN AC SATU-PHASE KOMPONEN TUNGGAL
Beban AC Komponen Tunggal akan MERUBAH Tegangan AC MENJADI Energi Mekanis seperti Cahaya,
Putaran, dan sebagainya, yang dapat DIRASAKAN atau DILIHAT oleh Manusia.
Contoh : Kipas (Fan), Lampu, Pompa, Relay, Solenoid Valve, Motor Satu-Phase, Heating Element Satu-Phase, dan
lain-lain.
Macam-macam Beban AC berupa Komponen Tunggal
Sebuah Beban AC Satu-Phase berupa Komponen Tunggal ini DINYATAKAN tidak bisa digunakan lagi atau
RUSAK:
Jika saat DIUKUR, Nilai INPUT Tegangan AC yang DIBERIKAN padanya ADA dan sesuai dengan
SPESIFIKASINYA.
Namun Beban tersebut TIDAK BEKERJA dengan baik, atau PERUBAHAN Energi Mekanisnya TIDAK
ADA ataupun TIDAK SESUAI.
Pengechekan Input Tegangan AC pada Beban AC Single-Phase
15. BEBAN AC SATU-PHASE ALAT ATAU MESIN
Beban AC berupa ALAT atau MESIN ini merupakan Rangkaian Listrik yang dibuat untuk tujuan tertentu, dimana
Rangkaian Listriknya memiliki Koneksi Input dan Output.
Sehingga pada Rangkaian Listrik pada Alat atau Mesin ini menjadi LEBIH KOMPLEKS lagi, karena pada
Rangkaian Listrik tersebut SETIAP Komponen Tunggal didalamnya MERUPAKAN Beban AC juga.
Beban AC untuk Peralatan RUMAH TANGGA maupun PERKANTORAN, biasanya DAYA yang PALING
BESAR adalah 1000 Watt (1 KW).
Beban AC untuk Peralatan atau Mesin Industri, memilik DAYA yang LEBIH BESAR lagi.
Contoh : Air Conditioner (AC), Microwave, Kulkas, Mesin Cuci, Pompa, Mesin-mesin Industri dan lain-lain.
Macam-macam Beban AC berupa Rangkaian Listrik Pada Alat atau Mesin
Untuk TINGKAT PEMULA, maka kita hanya MENGUKUR Nilai Tegangan AC pada INPUT yang diberikan ke
Rangkaian Listrik pada Alat atau Mesin tersebut.
Ataupun MENGUKUR Tegangan OUTPUT yang dihasilkan dari Rangkaian Listrik tersebut.
Rangkaian Listrik pada Alat atau Mesin tersebut dinyatakan RUSAK :
Jika saat DIUKUR, Nilai INPUT Tegangan AC yang DIBERIKAN padanya ADA dan sudah SESUAI
dengan SPESIFIKASINYA.
Namun OUTPUT Tegangan AC yang dihasilkan Rangkaian Listrik tersebut justru TIDAK ADA ataupun
TIDAK SESUAI yang diharuskan.
16. Pengechekan Tegangan AC Input dan Output pada Rangkaian Listrik
Dan jika Rangkaian telah DIANGGAP RUSAK, maka pada TINGKAT LANJUT kita dapat melakukan
Pengechekan Nilai Tegangan AC SETIAP Komponen Tunggal didalam Rangkaian Listrik tersebut SATU PER
SATU, apakah sudah sesuai atau tidak.
Karena mengganti SATU atau BEBERAPA KOMPONEN tentu dapat lebih MURAH, jika dibandingkan mengganti
SEMUA KOMPONEN.
Namun tentunya hal ini harus SESUAI dengan tingkat KEMAMPUAN atau KEILMUAN kita.
BEBAN AC TIGA-PHASE
Beban AC Tiga-Phase dapat merupakan MOTOR AC Tiga-Phase atau Heating Element Tiga-Phase, yang banyak
digunakan pada dunia Industri.
Motor AC Tiga-Phase
Motor AC Tiga-Phase digunakan karena KEMAMPUAN-nya menghasilkan DAYA PUTAR yang besar, sehingga
mampu menggerakkan ENERGI MEKANIS yang juga BESAR.
Motor AC Tiga-Phase dan Terminal-nya
17. Motor ini banyak digunakan untuk MENGGERAKKAN Conveyor Belt, Lifter (Mesin Pengangkat Beban), dan lain-
lain. Dimana dibutuhkan untuk MENGHASILKAN Tenaga Mekanis yang BESAR.
KONEKSI Motor Tiga-Phase ini dapat dibuat STAR (atau Y) atau DELTA pada kaki –kaki TERMINAL-nya.
Koneksi Start atau Delta pada Terminal Motor Tiga-Phase
Atau bahkan dibuat Star Delta menggunakan Rangkaian Listrik.
Koneksi Start Delta Motor Tiga-Phase
18. Heating Element Tiga-Phase
Heating Element Tiga-Phase digunakan karena KEMAMPUAN-nya menghasilkan DAYA PANAS yang BESAR.
Sehingga mampu MEMANASKAN Volume air yang Besar dengan CEPAT.
Heating Element Tiga-Phase
KONEKSI Heating Element Tiga-Phase ini dapat dibuat STAR (Y) atau DELTA pada kaki –kaki TERMINAL-nya,
tergantung SPESIFIKASI TEGANGANNYA.
Koneksi Star (atau Y) pada dasarnya MERUPAKAN Koneksi Heating Element Satu-Phase yang dihubungkan
secara PARALEL.
Dimana Setiap Heating Element mendapatkan PHASE dan NETRAL.
Koneksi Start pada Terminal Heating Element Tiga-Phase
Perhatikan SPESIFIKASI TEGANGAN pada Heating Element tersebut dan SUMBER TEGANGAN AC Tiga-
Phase yang di-input-kan kepadanya.
Jika SPESIFAKSI TEGANGAN pada Heating Element = 220 VAC dan SUMBER TEGANGAN AC Tiga-Phase
tersebut dengan Tegangan Phase ke Phase-nya = 380 VAC dan Phase ke Netral-nya = 220 VAC , maka HARUS
menggunakan KONEKSI STAR (atau Y).
19. Koneksi Delta pada dasarnya MERUPAKAN Koneksi Heating Element Satu-Phase yang dihubungkan Kaki ke
Kaki. Dimana Setiap Heating Element mendapatkan PHASE dan PHASE.
Koneksi Delta pada Terminal Heating Element Tiga-Phase
Perhatikan SPESIFIKASI TEGANGAN pada Heating Element tersebut dan SUMBER TEGANGAN AC Tiga-
Phase yang di-input-kan kepadanya.
Jika SPESIFAKSI TEGANGAN pada Heating Element = 380 VAC dan SUMBER TEGANGAN AC Tiga-Phase
tersebut dengan Tegangan Phase ke Phase nya = 380 VAC, maka HARUS menggunakan KONEKSI DELTA.
Jika SPESIFAKSI TEGANGAN pada Heating Element = 220 VAC dan SUMBER TEGANGAN AC Tiga-Phase
tersebut dengan Tegangan Phase ke Phase nya = 380 VAC, jika DIBUATKAN koneksi Delta, sudah tentu Heating
Element tersebut akan RUSAK.
Pengechekan Beban AC Tiga-Phase
Sebuah Beban AC Tiga-Phase ini DINYATAKAN tidak bisa digunakan lagi atau RUSAK:
Jika saat DIUKUR, Nilai INPUT Tegangan AC (L1, L2, L3) yang DIBERIKAN padanya ADA dan sesuai
dengan SPESIFIKASINYA.
Namun Beban AC Tiga-Phase tersebut TIDAK BEKERJA dengan baik, atau PERUBAHAN Energi
Mekanisnya TIDAK ADA ataupun TIDAK SESUAI.
Untuk memastikan lagi, apakah Nilai Resistansi pada Beban tersebut masih Baik atau tidak, Anda dapat membaca
Modul lainnya yaitu Modul - Cara Menggunakan Ohmmeter dalam Mengukur Beban (Load).
20. 6. CARA MENGUKUR TEGANGAN AC
PERHATIAN!
Bahaya Sengatan Listrik
Mohon ikuti sesuai petujuk yang ada
1. KETAHUI terlebih dahulu dimana Sumber TEGANGAN AC (PLN), dan Jalur yang TERKONESI dengan
Sumber tersebut.
2. HINDARI bersentuhan langsung Sumber TEGANGAN AC dan Jalur yang TERKONEKSI Sumber tersebut,
dengan BAGIAN TUBUH anda.
PERINGATAN :
MENYENTUH Sumber Tegangan AC dapat MEMBAHAYAKAN Keselamatan anda .
Kenali dimana Sumber Tegangan AC
3. HINDARI Menghubung Singkat antara Terminal PHASE dengan NETRAL, atau PHASE dengan GROUND
pada Sumber TEGANGAN AC
PERINGATAN :
MENGHUBUNGAN SINGKAT Phase dan Netral / Ground pada Sumber Tegangan AC
menimbulkan KORSLETING LISTRIK yang dapat menyebabkan Percikan Api bahkan Kebakaran.
Jangan Menggunakan OHMMETER saat MENGUKUR Tegangan AC, karena ini sama juga
MENGHUBUNG SINGKAT Sumber Tegangan AC.
Menghubung Singkat Sumber Tegangan AC
21. 4. PILIH Voltmeter AC yang SESUAI dengan kebutuhan anda, yaitu Analog atau Digital. Namun
DISARANKAN menggunakan Multimeter Digital dengan FITUR “Auto-range”.
5. PASANGKAN kedua PROBE PENGUKUR kedalam soket yang telah DISEDIAKAN pada Multimeter yang
umumnya Probe berwarna MERAH (+) pada soket “POSITIVE” dan Probe HITAM (-) pada soket
“COMMON” atau “NEGATIVE”.
CATATAN :
Beberapa Multimeter, Probe Pengukur sudah TERPASANG TETAP dan tidak dapat dilepas
(UNPLUGABLE).
Memasang Probe Pengukur
6. Putar “SELECTOR” ke Voltmeter AC atau yang MEMILIKI TANDA V atau ACV atau VAC, di skala
ANGKA yang PALING BESAR (600 V atau 750 V).
Multimeter dengan Skala Selector
22. Untuk Multimeter dengan FITUR “Auto-range”, CUKUP PUTAR “SELECTOR” ke Voltmeter atau yang
MEMILIKI TANDA V.
Dan Tekan “Select” hingga MUNCUL Tanda pada display, untuk MEMILIH Tegangan AC.
Multimeter dengan fitur “Auto-range”
7. PASTIKAN anda mengetahui Tegangan pada DUA TITIK yang akan anda ukur apakah :
PHASE dan PHASE,
PHASE dan NETRAL,
PHASE dan GROUND.
Sumber Tegangan AC dan Beban AC
8. TEMPELKAN UJUNG Probe Multimeter Warna Merah (+) dengan Salah Satu Titik pada Sumber Tegangan
AC atau Beban AC, dan Probe Multimeter Warna Hitam (-) dengan Titik lainnya pada Sumber Tegangan AC
atau Beban AC tersebut.
23. Pengukuran Tegangan AC
CATATAN :
Dalam PENGUKURAN Tegangan AC tidak perlu MENGKHAWATIRKAN POSISI Probe Merah
harus dikaki yang satu sedangkan Probe Hitam harus di kaki yang lainnya.
Nilai Tegangan AC pada Sumber Tegangan AC atau Beban AC akan TETAP SAMA, jika kedua
Probe DITUKAR POSISI pada kaki Sumber Teganan AC atau Beban AC tersebut.
9. TUNGGU hingga hasil pembacaan sudah TIDAK BERGERAK / BERUBAH, yang menandakan bahwa
pembacaan sudah STABIL. Selanjutnya CATAT hasil pengukuran tersebut.
10. Jika perlu UBAH “SELECTOR” ke Range yang LEBIH MENDEKATI dengan pembacaan saat ini, agar
MENDAPATKAN hasil pembacaan yang LEBIH AKURAT.
Anda sudah mengetahui apa itu TEGANGAN AC dan apa saja Sumber Tegangan AC Satu-Phase dan Tiga-Phase,
dan Ground atau Protective Earth.
Anda juga mengetahui Beban AC berupa Komponen tunggal dan Rangkaian Listrik. Dan juga mengetahui CARA
MENGGUNAKAN Voltmeter AC pada Multimeter.
Namun untuk MEMILIKI KETERAMPILAN diatas, anda harus MELAKUKAN LATIHAN yang dilakukan
BERULANG-ULANG, sehingga OTOMATIS menancap pada bawah sadar anda.
24. LATIHAN
1. LATIHAN MENGUKUR TEGANGAN AC SATU-PHASE
PERHATIAN!
Bahaya Sengatan Listrik
Mohon ikuti sesuai petujuk yang ada
Latihan ini BERGUNA agar anda lebih MEMAHAMI cara menggunakan Voltmeter AC.
1. CARI SUMBER AC PLN yang ada disekitar anda!
Sumber Tegangan AC Satu-Phase
2. KETAHUI L, N dan Ground Sumber AC tersebut!
3. UKUR Sumber AC tersebut menggunakan Voltmeter AC!
Mengukur nilai Sumber Tegangan AC Satu-Phase
4. CATAT Hasil Pembacaannya!
Terminal Nilai Tegangan AC
L dan N
L dan Ground
25. 2. LATIHAN MENGUKUR TEGANGAN AC TIGA-PHASE
PERHATIAN!
Bahaya Sengatan Listrik
Mohon ikuti sesuai petujuk yang ada
Latihan ini berguna agar anda lebih memahami cara menggunakan Voltmeter AC.
1. CARI SUMBER AC PLN Tiga-Phase yang ada disekitar anda!
Sumber Tegangan AC Tiga-Phase + N + Ground
2. KETAHUI L1, L2, L3, N dan Ground Sumber AC tersebut!
3. UKUR Sumber AC tersebut menggunakan Voltmeter AC!
Mengukur nilai Sumber Tegangan AC Satu-Phase
4. CATAT Hasil Pembacaannya!
Terminal
Nilai Tegangan
AC
Terminal
Nilai
Tegangan AC
Terminal
Nilai
Tegangan AC
Phase ke Phase Phase ke Netral Phase ke Ground
L1 dan L2 L1 dan N L1 dan Ground
L1 dan L3 L2 dan N L2 dan Ground
L2 dan L3 L3 dan N L3 dan Ground
26. 3. LATIHAN MENGUKUR TEGANGAN AC PADA BEBAN AC
PERHATIAN!
Bahaya Sengatan Listrik
Mohon ikuti sesuai petujuk yang ada
Latihan ini berguna agar anda lebih memahami cara menggunakan Voltmeter AC.
1. BUAT RANGKAIAN LISTRIK pada Gambar dibawah ini!
Rangkaian Lampu AC
2. UKUR Tegangan AC pada Lampu (V Load) menggunakan Voltmeter AC!
3. UKUR Tegangan AC pada Sumber Tegangan AC (V Source)!
4. CATAT Hasil Pembacaannya!
Tegangan Nilai Tegangan AC
V Load
V Source
27. QUIZ
Jika anda sudah MAMPU menjawab semua pertanyaan ini TANPA BERPIKIR alias OTOMATIS, berarti anda
sudah PAHAM BETUL isi dari modul ini. Jika belum ULANGI membaca isi modul ini, dan LAKUKAN
KEMBALI latihan yang ada.
Voltmeter pada Multimeter
1 Dipasaran umumnya Voltmeter sudah menjadi bagian dari ?
2 Tampilan hasil pengukuran untuk Multimeter Analog berupa ?
3
Multimeter Digital lebih umum digunakan dibandingkan
Multimeter Analog karena ?
Voltmeter AC untuk Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
1 Tegangan AC dalam rangkaian listrik dikenal dengan Tegangan?
2
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 Gelombang
Penuh, yaitu dari awal Siklus Positif (Titik 0) hingga akhir Siklus
Negatif (Titik 2π), adalah ?
3 Rumus hubungan antara Vp dengan Vrms, yaitu ?
4
Nilai Tegangan AC yang digunakan pada Sumber Tegangan AC
dan Nilai yang diukur oleh Multimeter, merupakan Tegangan ?
Sumber Tegangan AC Satu-Phase (Single-Phase)
1 Sumber Tegangan AC Satu-Phase memiliki dua terminal, yaitu?
2
Antara Sumber Tegangan AC Satu-Phase dan Peralatan / Beban
AC yang menggunakan Sumber ini, baik spesifikasi Nilai
Tegangan maupun Frekuensi haruslah ?
3 Untuk Indonesia Tegangan AC antara L dan N haruslah ?
4 Untuk Indonesia Frekuensi Sumber Tegangan AC haruslah ?
Sumber Tegangan AC Tiga-Phase (Three-Phase)
1 Sumber Tegangan AC Tiga-Phase, memiliki ?
2 Vp Phase 2 beda 120° dari ?
3 Vp Phase 3 beda 120° dari ?
4 Vp Phase 3 beda 240° dari ?
5
Posisi Terminal secara Internasional d-standard-kan, agar tidak
tertukar Terminal ?
6
Untuk Indonesia TEGANGAN AC antara Phase dan Phase
haruslah ?
28. Ground atau Protective Earth
1 Ground merupakan Konduktor yang langsung terhubung ke ?
2 Ground berfungsi untuk membuang ?
3 Umumnya kabel Ground berwarna?
Tegangan AC Pada Beban AC (AC Load)
1
Beban AC (AC Load) merupakan suatu Beban yang akan bekerja
atau aktif saat diberikan?
2 Beban AC dapat berupa ?
3
Beban AC Komponen Tunggal akan merubah Tegangan AC
menjadi ?
4
Sebuah Beban AC berupa Komponen Tunggal ini dinyatakan
tidak bisa digunakan lagi atau rusak, jika ?
5
Untuk tingkat pemula, Rangkaian Listrik pada Alat atau Mesin
dinyatakan rusak, jika ?
6 Sebuah Motor AC Tiga-Phase dinyatakan rusak, jika ?
Cara Mengukur Tegangan AC
1
Saat mengukur Tegangan, hindarilah bersentuhan langsung
Sumber Tegangan AC dan Jalur yang terkoneksi Sumber
tersebut, dengan ?
2
Menghubung Singkat antara Phase dan Netral / Ground pada
Sumber Tegangan AC dapat menyebabkan ?
3
Dalam mengukur Tegangan AC, dua Titik yang akan anda ukur
biasanya adalah ?
4
Apakah benar, Nilai Tegangan AC akan tetap sama, jika kedua
Probe ditukar posisi pada kaki Sumber Tegangan AC atau Beban
AC ?
KESIMPULAN
Anda sudah MEMAHAMI isi dari MODUL ini, anda sudah melakukan LATIHAN berulang-ulang, dan anda
mampu MENJAWAB semua PERTANYAAN padak Quiz secara otomatis.
Maka saat ini anda telah :
1. Memiliki PENGETAHUAN tentang Tegangan AC.
2. Memiliki PENGETAHUAN tentang Sumber Tegangan AC : Satu-Phase dan Tiga-Phase, dan Beban AC.
3. Memiliki KEMAMPUAN mengukur Tegangan AC Satu-Phase menggunakan VOLTMETER AC.
4. Memiliki KEMAMPUAN mengukur Tegangan AC Tiga-Phase menggunakan VOLTMETER AC.
5. Memiliki KEMAMPUAN mengukur Tegangan AC pada BEBAN AC menggunakan VOLTMETER AC.
29. KUNCI JAWABAN
Voltmeter pada Multimeter
1 Dipasaran umumnya Voltmeter sudah menjadi bagian dari ? Multimeter
2 Tampilan hasil pengukuran untuk Multimeter Analog berupa ? Jarum Indikator
3
Multimeter Digital lebih umum digunakan dibandingkan
Multimeter Analog karena ?
Lebih Akurat
Voltmeter AC untuk Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
1 Tegangan AC dalam rangkaian listrik dikenal dengan Tegangan? Bolak-balik
2
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 Gelombang
Penuh, yaitu dari awal Siklus Positif (Titik 0) hingga akhir Siklus
Negatif (Titik 2π), adalah ?
Perioda
3 Rumus hubungan antara Vp dengan Vrms, yaitu ? Vrms = 1.414 Vp
4
Nilai Tegangan AC yang digunakan pada Sumber Tegangan AC
dan Nilai yang diukur oleh Multimeter, merupakan Tegangan ?
Vrms
Sumber Tegangan AC Satu-Phase (Single-Phase)
1 Sumber Tegangan AC Satu-Phase memiliki dua terminal, yaitu? Phase dan Netral
2
Antara Sumber Tegangan AC Satu-Phase dan Peralatan / Beban
AC yang menggunakan Sumber ini, baik spesifikasi Nilai
Tegangan maupun Frekuensi haruslah ?
Sama
3 Untuk Indonesia Tegangan AC antara L dan N haruslah ? 220 – 230 VAC
4 Untuk Indonesia Frekuensi Sumber Tegangan AC haruslah ? 50 Hz
Sumber Tegangan AC Tiga-Phase (Three-Phase)
1 Sumber Tegangan AC Tiga-Phase, memiliki ? 3 buah Phase
2 Vp Phase 2 beda 120° dari ? Phase 1
3 Vp Phase 3 beda 120° dari ? Phase 2
4 Vp Phase 3 beda 240° dari ? Phase 1
5
Posisi Terminal secara Internasional d-standard-kan, agar tidak
tertukar Terminal ?
Phase, Netral dan Ground
6
Untuk Indonesia TEGANGAN AC antara Phase dan Phase
haruslah ?
380 – 400 VAC
30. Ground atau Protective Earth
1 Ground merupakan Konduktor yang langsung terhubung ke ? Tanah
2 Ground berfungsi untuk membuang ? Tegangan statis
3 Umumnya kabel Ground berwarna?
Hijau atau Gabungan Hijau dan
Kuning
Tegangan AC Pada Beban AC (AC Load)
1
Beban AC (AC Load) merupakan suatu Beban yang akan bekerja
atau aktif saat diberikan?
Tegangan AC
2 Beban AC dapat berupa ?
Komponen Tunggal atau Rangkaian
Listrik dalam Alat atau Mesin
3
Beban AC Komponen Tunggal akan merubah Tegangan AC
menjadi ?
Energi Mekanis
4
Sebuah Beban AC berupa Komponen Tunggal ini dinyatakan
tidak bisa digunakan lagi atau rusak, jika ?
Tegangan input ada, tapi tidak
bekerja
5
Untuk tingkat pemula, Rangkaian Listrik pada Alat atau Mesin
dinyatakan rusak, jika ?
Tegangan input ada, tapi tegangan
output tidak ada
6 Sebuah Motor AC Tiga-Phase dinyatakan rusak, jika ?
Tegangan input (L1, L2, L3) ada,
tapi tidak bekerja
Cara Mengukur Tegangan AC
1
Saat mengukur Tegangan, hindarilah bersentuhan langsung
Sumber Tegangan AC dan Jalur yang terkoneksi Sumber
tersebut, dengan ?
Bagian tubuh
2
Menghubung Singkat antara Phase dan Netral / Ground pada
Sumber Tegangan AC dapat menyebabkan ?
Korsleting listrik
3
Dalam mengukur Tegangan AC, dua Titik yang akan anda ukur
biasanya adalah ?
Phase dan phase, Phase dan Netral,
Phase dan Ground
4
Apakah benar, Nilai Tegangan AC akan tetap sama, jika kedua
Probe ditukar posisi pada kaki Sumber Tegangan AC atau Beban
AC ?
Benar