SlideShare a Scribd company logo
Rabu, 20 Oktober 2004
pengertian PLC
William Bolton(2004).
                               BAB II
        PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
2.1 Pengertian
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik
yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali
untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam .

Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :

sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk
pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal
instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik
seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik
untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital
maupun analog .

    Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1.Programmable

     menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
  program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi
  atau kegunaannya.

2.Logic

     menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara
  aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
  menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND,
  OR, dan lain sebagainya.

3.Controller

     menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
  proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

     PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay
sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini
juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak
memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara
khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami
dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan
menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan
sudah dimasukkan.

    Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung
dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON
atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan
yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang
diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk
pengendalian sistem yang memiliki output banyak.




    Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC
dapat dibagi secara umum dan secara khusus.




Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

a. Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan
   untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
   disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses
   sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

b. Monitoring Plant

    PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
   (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
   tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang
   dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan
   pesan tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input
ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat
memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih
lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang
lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk
proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap
sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan
dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan
aktuator atau peralatan lainnya.




Bahasa pemograman PLC

     Terdapat lima tipe bahasa pemrograman yang bisa dipakai untuk
memprogram PLC, meski tidak semuanya di-support oleh suatu PLC, yaitu
antara lain :
1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
2. Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
3. Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet
4. Bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD)
5. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high-level), contohnya Visual
Basic

     Penulis akan membahas bahasa pemrograman PLC yang paling
populer digunakan dan paling mudah dipahami, yaitu Ladder Diagram,
dengan menggunakan contoh rangkaian Interlock. Ladder Diagram
mudah dipahami karena menggunakan pendekatan grafis, yaitu
  menggunakan simbol-simbol komponen elektromagnetik-mekanik relay
  (coil dan contact), blok-blok fungsi (function block), seperti timer,
  counter, trigger, kondisional, serta blok fungsi yang didefinisikan sendiri
  oleh programmer. Selain itu, karena Ladder Diagram menggunakan
  pendekatan grafis, maka programmer menjadi lebih mudah untuk
  melakukan troubleshooting pada program yang akan dijalankan pada
  PLC.



    Pemanfaatan Programmable Logic Controller (PLC) dalam Dunia
                            Industri
Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita,
berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri,
mulai dari apa yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan
industri hilir. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku,
yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu
manusia untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem
yang mendukung proses tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah
satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem
pengendalian proses industri (sistem kontrol industri).

Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk
pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri
dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon
besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan
serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan)
telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis.

Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat
keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem
kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller
(PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri
rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang,
misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil
pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya
dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan trouble-shooting
dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong
populernya PLC ini.

Artikel ini mecoba memberikan gambaran ringkas tentang PLC ini dari sudut
pandang piranti penyusunnya. Apakah Sebenarnya PLC itu? NEMA (The
National electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC sebagai
piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram
sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan
mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial,
pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis
mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau analog.

PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data
yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC
menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan
kimia yang dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi
sinyal listrik baik analog maupun digital,yang merupakan data dasarnya..
Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang
sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi
akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa
subproses, dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses
sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang
berwatak demikian ialah proses sekuensial (sequential process). Sebagai
perbandingan, sistem kontrol yang populer selain PLC, misalnya Distributed
Control System (DCS), mampu menangani proses-proses yang bersifat
sekuensial dan juga kontinyu (continuous process) serta mencakup loop
kendali yang relatif banyak.

Piranti Penyususnan PLC
PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka
saat ini biasanya mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan
sistemnya, baik dari segi aplikasi (perangkat tambahan) maupun modul
utama sistemnya. Meskipun demikian pada umumnya setiap PLC
(sebagaimana komputer pribadi Anda yang cenderung mengalami
standarisasi dan kompatibel satu sama lain) mengandung empat bagian
(piranti) berikut ini:

1. Modul Catu daya.
2. Modul CPU.
3. Modul Perangkat Lunak.
4. Modul I/O.
Modul Catu Daya (Power Supply: PS)
PS memberikan tegangan DC ke berbagai modul PLC lainnya selain
modul tambahan dengan kemampuan arus total sekitar 20A sampai 50A,
yang sama dengan battery lithium integral (yang digunakan sebagai
memory backup). Seandainya PS ini gagal atau tegangan bolak balik
masukannya turun dari nilai spesifiknya, isi memori akan tetap terjaga.
PLC buatan Triconex, USA, yakni Trisen TS3000 bahkan mempunyai
double power supply yang berarti apabila satu PS-nya gagal, PS kedua
otomatis akan mengambil alih fungsi catu daya sistem.

Modul CPU
Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari
dua bagian:
  1. Prosesor berfungsi:
           mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC
           melalui bus-bus serial atau paralel yang ada.
       o   Mengeksekusi program kontrol.
  2. Memori, yang berfungsi:
       o   Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk
           tabel data, register citra, atau RLL (Relay Ladder Logic), yang
           merupakan program pengendali proses.



Pada PLC tertentu kadang kita jumpai pula beberapa prosesor sekaligus
dalam satu modul, yang ditujukan untuk mendukung keandalan sistem.
Beberapa prosesor tersebut bekerja sama dengan suatu prosedur tertentu
untuk meningkatkan kinerja pengendalian. Contoh PLC jenis ini ialah
Trisen TS3000 mempunyai tiga buah prosesor dengan sistem yang disebut
Tripple Redundancy Modular.

Kapasitas memori pada PLC juga bervariasi. Trisen TS3000, misalnya,
mempunyai memori 384 Kbyte (SRAM) untuk program pengguna dan
256 Kbyte (EPROM) untuk sistem operasinya. Simatic S5 buatan Siemens
mempunyai memori EPROM 16Kbyte dan RAM 8 Kbyte. PLC FA-3S
Series mempunyai memori total sekitar 16 Kbyte. Kapasitas memori ini
tergantung penggunaannya dan seberapa jauh Anda sebagai
mengoptimalisasikan ruang memori PLC yang Anda miliki, yang berarti
pula tergantung seberapa banyak lokasi yang diperlukan program kontrol
untuk mengendalikan plant tertentu. Program kontrol untuk pengaliran
bahan bakar dalam turbin gas tentu membutuhkan lokasi memori yang
lebih banyak dibandingkan dengan program kontrol untuk menggerakkan
putaran mekanik robot pemasang bodi mobil pada industri otomotif. Suatu
modul memori tambahan bisa juga diberikan ke sistem utama apabila
kebutuhan memori memang meningkat.

Modul Program Perangkat Lunak PLC mengenal berbagai macam
perangkat lunak, termasuk State Language, SFC, dan bahkan C. Yang
paling populer digunakan ialah RLL (Relay Ladder Logic). Semua bahasa
pemrograman tersebut dibuat berdasarkan proses sekuensial yang terjadi
dalam plant (sistem yang dikendalikan). Semua instruksi dalam program
akan dieksekusi oleh modul CPU, dan penulisan program itu bisa
dilakukan pada keadan on line maupun off line. Jadi PLC dapat bisa
ditulisi program kontrol pada saat ia mengendalikan proses tanpa
mengganggu pengendalian yang sedang dilakukan. Eksekusi perangkat
lunak tidak akan mempengaruhi operasi I/O yang tengah berlangsung.

Modul I/O
Modul I/O merupakan modul masukan dan modul keluaran yang bertugas
mengatur hubungan PLC dengan piranti eksternal atau periferal yang bisa
berupa suatu komputer host, saklar-saklar, unit penggerak motor, dan
berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam plant.
  1. Modul masukan
     Modul masukan berfungsi untuk menerima sinyal dari unit
     pengindera periferal, dan memberikan pengaturan sinyal, terminasi,
     isolasi, maupun indikator keadaan sinyal masukan. Sinyal-sinyal dari
     piranti periferal akan di-scan dan keadaannya akan dikomunikasikan
     melalui modul antarmuka dalam PLC.

    Beberapa jenis modul masukan di antaranya:
       o   Tegangan masukan DC (110, 220, 14, 24, 48, 15-30V) atau arus
           C(4-20mA).
       o   Tegangan AC ((110, 240, 24, 48V) atau arus AC (4-20mA).
       o   Masukan TTL (3-15V).
       o   Masukan analog (12 bit).
       o   Masukan word (16-bit/paralel).
       o   Masukan termokopel.
       o   Detektor suhu resistansi (RTD).
       o   Relay arus tinggi.
       o


       o   Relay arus rendah.
       o   Masukan latching (24VDC/110VAC).
       o   Masukan terisolasi (24VDC/85-132VAC).
       o   Masukan cerdas (mengandung mikroprosesor).
o   Masukan pemosisian (positioning).
       o   Masukan PID (proporsional, turunan, dan integral).
       o   Pulsa kecepatan tinggi.
       o   Dll.
  2. Modul keluaran
     Modul keluaran mengaktivasi berbagai macam piranti seperti
     aktuator hidrolik, pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan
     status titik-titik periferal yang terhubung dalam sistem. Fungsi modul
     keluaran lainnya mencakup conditioning, terminasi dan juga
     pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses aktivasi itu tentu saja
     dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang
     relevan, berdasarkan watak PLC sendiri yang merupakan piranti
     digital. Beberapa modul keluaran yang lazim saat ini di antaranya:
       o   Tegangan DC (24, 48, 110V) atau arus DC (4-20mA)
       o   Tegangan AC (110, 240V) atau arus AC (4-20mA).
       o   Keluaran analog (12-bit).
       o   Keluaran word (16-bit/paralel)
       o   Keluaran cerdas.
       o   Keluaran ASCII.
       o   Port komunikasi ganda.



Dengan berbagai modul di atas PLC bekerja mengendalikan berbagai
plant yang kita miliki. Mengingat sinyal-sinyal yang ditanganinya
bervariasi dan merupakan informasi yang memerlukan pemrosesan saat
itu juga, maka sistem yang kita miliki tentu memiliki perangkat
pendukung yang mampu mengolah secara real time dan bersifat multi
tasking,. Anda bayangkan bahwa pada suatu unit pembangkit tenaga
listrik misalnya, PLC Anda harus bekerja 24 jam untuk mengukur suhu
buang dan kecepatan turbin, dan kemudian mengatur bukaan katup yang
menentukan aliran bahan bakar berdasarkan informasi suhu buang dan
kecepatan di atas., agar didapatkan putaran generator yang diinginkan!
Pada saat yang sama sistem pelumasan turbin dan sistem alarm harus
bekerja baik baik di bawah pengendalian PLC! Suatu piranti sistem
operasi dan komunikasi data yang andal tentu harus kita gunakan.
Teknologi cabling, pemanfaatan serat optik, sistem operasi berbasis real
time dan multi tasking semacam Unix, dan fasilitas ekspansi yang
memadai untuk jaringan komputer merupakan hal yang lazim dalam
instalasi PLC saat ini.

More Related Content

What's hot

Bekalan kuasa
Bekalan kuasaBekalan kuasa
Bekalan kuasa
KEN KEN
 
Set intruksi z80
Set intruksi z80Set intruksi z80
Set intruksi z80
Aim Zayyini
 
Plc omron
Plc omronPlc omron
Plc omron
nopinopi
 
Laporan plc traffic light
Laporan plc traffic lightLaporan plc traffic light
Laporan plc traffic light
a_mahmud
 
Dokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatik
Dokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatikDokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatik
Dokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatik
Ari Prayogo
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Sifu Emiey
 
PTV PENGENALAN(1).ppt
 PTV PENGENALAN(1).ppt PTV PENGENALAN(1).ppt
PTV PENGENALAN(1).ppt
nurlaila12111
 
Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)
Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)
Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)Mohd Yuriz
 
outseal PLC draft revision 2 para PLC Arduino
outseal PLC draft revision 2 para PLC Arduinooutseal PLC draft revision 2 para PLC Arduino
outseal PLC draft revision 2 para PLC Arduino
SANTIAGO PABLO ALBERTO
 
Shift register dan data direction
Shift register dan data directionShift register dan data direction
Shift register dan data direction
Universitas Tidar
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliUniv of Jember
 
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MISDEC
 
Jenis & fungsi sensor
Jenis & fungsi sensorJenis & fungsi sensor
Jenis & fungsi sensorjuan_fjfn
 
Nota plc
Nota plcNota plc
Nota plcMirzan
 
Elektronika Daya
Elektronika DayaElektronika Daya
Elektronika Daya
Iskandar Tambunan
 
Menggunakan cx programmer
Menggunakan  cx programmerMenggunakan  cx programmer
Menggunakan cx programmer
Bonanza Pratama
 

What's hot (20)

Bekalan kuasa
Bekalan kuasaBekalan kuasa
Bekalan kuasa
 
Set intruksi z80
Set intruksi z80Set intruksi z80
Set intruksi z80
 
Industrial robots
Industrial robotsIndustrial robots
Industrial robots
 
Plc omron
Plc omronPlc omron
Plc omron
 
Laporan plc traffic light
Laporan plc traffic lightLaporan plc traffic light
Laporan plc traffic light
 
Dokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatik
Dokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatikDokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatik
Dokumen.tips latihan soal-elektro-pneumatik
 
Timer dan counter
Timer dan counterTimer dan counter
Timer dan counter
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latest
 
PTV PENGENALAN(1).ppt
 PTV PENGENALAN(1).ppt PTV PENGENALAN(1).ppt
PTV PENGENALAN(1).ppt
 
Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)
Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)
Kemahiran hidup tingkatan 1 (pendawaian plag 3 pin)
 
outseal PLC draft revision 2 para PLC Arduino
outseal PLC draft revision 2 para PLC Arduinooutseal PLC draft revision 2 para PLC Arduino
outseal PLC draft revision 2 para PLC Arduino
 
Shift register dan data direction
Shift register dan data directionShift register dan data direction
Shift register dan data direction
 
Unit5 (1)
Unit5 (1)Unit5 (1)
Unit5 (1)
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
 
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
 
Jenis & fungsi sensor
Jenis & fungsi sensorJenis & fungsi sensor
Jenis & fungsi sensor
 
Relay dan contactor
Relay dan contactorRelay dan contactor
Relay dan contactor
 
Nota plc
Nota plcNota plc
Nota plc
 
Elektronika Daya
Elektronika DayaElektronika Daya
Elektronika Daya
 
Menggunakan cx programmer
Menggunakan  cx programmerMenggunakan  cx programmer
Menggunakan cx programmer
 

Similar to Pengertian plc

Pengertian plc dan jenis
Pengertian plc dan jenisPengertian plc dan jenis
Pengertian plc dan jenisDedew Wijayanti
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
University Of Polytechnic Malang
 
Plc
PlcPlc
Pengenalan pada plc
Pengenalan pada plcPengenalan pada plc
Pengenalan pada plc
Amri Laksono
 
alat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLCalat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLC5223127190
 
51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plc51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plc
masoso
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
Ahmad Sopiyan
 
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptxPertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
DennyDio1
 
Sistem kendali di industri
Sistem kendali di industriSistem kendali di industri
Sistem kendali di industri
Anton Firmansyah
 
pertemuan-8.ppt
pertemuan-8.pptpertemuan-8.ppt
pertemuan-8.ppt
RonyDarpono
 
pengantar-plc.pptx
pengantar-plc.pptxpengantar-plc.pptx
pengantar-plc.pptx
AsepSetiaMulyana10
 
aplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1Laplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1L
rezon arif
 
Pendahuluan plc
Pendahuluan plcPendahuluan plc
Pendahuluan plc
arie eric
 
Pendahuluan plc
Pendahuluan plcPendahuluan plc
Pendahuluan plc
arie eric
 
materi_PLC.ppt
materi_PLC.pptmateri_PLC.ppt
materi_PLC.ppt
RatihGinarti2
 
Tugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulanaTugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulana5223127199
 

Similar to Pengertian plc (20)

Pengertian plc dan jenis
Pengertian plc dan jenisPengertian plc dan jenis
Pengertian plc dan jenis
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
 
Plc
PlcPlc
Plc
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pengenalan pada plc
Pengenalan pada plcPengenalan pada plc
Pengenalan pada plc
 
alat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLCalat pencampur minuman berbasis PLC
alat pencampur minuman berbasis PLC
 
51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plc51270766 pengenalan-plc
51270766 pengenalan-plc
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptxPertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
 
Document riyan
Document riyanDocument riyan
Document riyan
 
Sistem kendali di industri
Sistem kendali di industriSistem kendali di industri
Sistem kendali di industri
 
pertemuan-8.ppt
pertemuan-8.pptpertemuan-8.ppt
pertemuan-8.ppt
 
pengantar-plc.pptx
pengantar-plc.pptxpengantar-plc.pptx
pengantar-plc.pptx
 
Plc
PlcPlc
Plc
 
aplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1Laplikasi PLC omron CP1L
aplikasi PLC omron CP1L
 
Pendahuluan plc
Pendahuluan plcPendahuluan plc
Pendahuluan plc
 
Pendahuluan plc
Pendahuluan plcPendahuluan plc
Pendahuluan plc
 
materi_PLC.ppt
materi_PLC.pptmateri_PLC.ppt
materi_PLC.ppt
 
Jurnal 094
Jurnal 094Jurnal 094
Jurnal 094
 
Tugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulanaTugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulana
 

Pengertian plc

  • 1. Rabu, 20 Oktober 2004 pengertian PLC William Bolton(2004). BAB II PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) 2.1 Pengertian Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam . Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog . Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
  • 2. 1.Programmable menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2.Logic menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3.Controller menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan
  • 3. menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: a. Sekuensial Control
  • 4. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. b. Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap
  • 5. sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya. Bahasa pemograman PLC Terdapat lima tipe bahasa pemrograman yang bisa dipakai untuk memprogram PLC, meski tidak semuanya di-support oleh suatu PLC, yaitu antara lain : 1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD) 2. Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL) 3. Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet 4. Bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD) 5. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high-level), contohnya Visual Basic Penulis akan membahas bahasa pemrograman PLC yang paling populer digunakan dan paling mudah dipahami, yaitu Ladder Diagram, dengan menggunakan contoh rangkaian Interlock. Ladder Diagram
  • 6. mudah dipahami karena menggunakan pendekatan grafis, yaitu menggunakan simbol-simbol komponen elektromagnetik-mekanik relay (coil dan contact), blok-blok fungsi (function block), seperti timer, counter, trigger, kondisional, serta blok fungsi yang didefinisikan sendiri oleh programmer. Selain itu, karena Ladder Diagram menggunakan pendekatan grafis, maka programmer menjadi lebih mudah untuk melakukan troubleshooting pada program yang akan dijalankan pada PLC. Pemanfaatan Programmable Logic Controller (PLC) dalam Dunia Industri Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita, berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari apa yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri). Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon
  • 7. besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong populernya PLC ini. Artikel ini mecoba memberikan gambaran ringkas tentang PLC ini dari sudut pandang piranti penyusunnya. Apakah Sebenarnya PLC itu? NEMA (The National electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau analog. PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi
  • 8. sinyal listrik baik analog maupun digital,yang merupakan data dasarnya.. Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa subproses, dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak demikian ialah proses sekuensial (sequential process). Sebagai perbandingan, sistem kontrol yang populer selain PLC, misalnya Distributed Control System (DCS), mampu menangani proses-proses yang bersifat sekuensial dan juga kontinyu (continuous process) serta mencakup loop kendali yang relatif banyak. Piranti Penyususnan PLC PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat ini biasanya mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik dari segi aplikasi (perangkat tambahan) maupun modul utama sistemnya. Meskipun demikian pada umumnya setiap PLC (sebagaimana komputer pribadi Anda yang cenderung mengalami standarisasi dan kompatibel satu sama lain) mengandung empat bagian (piranti) berikut ini: 1. Modul Catu daya. 2. Modul CPU. 3. Modul Perangkat Lunak. 4. Modul I/O.
  • 9. Modul Catu Daya (Power Supply: PS) PS memberikan tegangan DC ke berbagai modul PLC lainnya selain modul tambahan dengan kemampuan arus total sekitar 20A sampai 50A, yang sama dengan battery lithium integral (yang digunakan sebagai memory backup). Seandainya PS ini gagal atau tegangan bolak balik masukannya turun dari nilai spesifiknya, isi memori akan tetap terjaga. PLC buatan Triconex, USA, yakni Trisen TS3000 bahkan mempunyai double power supply yang berarti apabila satu PS-nya gagal, PS kedua otomatis akan mengambil alih fungsi catu daya sistem. Modul CPU Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua bagian: 1. Prosesor berfungsi: mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui bus-bus serial atau paralel yang ada. o Mengeksekusi program kontrol. 2. Memori, yang berfungsi: o Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data, register citra, atau RLL (Relay Ladder Logic), yang merupakan program pengendali proses. Pada PLC tertentu kadang kita jumpai pula beberapa prosesor sekaligus dalam satu modul, yang ditujukan untuk mendukung keandalan sistem. Beberapa prosesor tersebut bekerja sama dengan suatu prosedur tertentu untuk meningkatkan kinerja pengendalian. Contoh PLC jenis ini ialah Trisen TS3000 mempunyai tiga buah prosesor dengan sistem yang disebut
  • 10. Tripple Redundancy Modular. Kapasitas memori pada PLC juga bervariasi. Trisen TS3000, misalnya, mempunyai memori 384 Kbyte (SRAM) untuk program pengguna dan 256 Kbyte (EPROM) untuk sistem operasinya. Simatic S5 buatan Siemens mempunyai memori EPROM 16Kbyte dan RAM 8 Kbyte. PLC FA-3S Series mempunyai memori total sekitar 16 Kbyte. Kapasitas memori ini tergantung penggunaannya dan seberapa jauh Anda sebagai mengoptimalisasikan ruang memori PLC yang Anda miliki, yang berarti pula tergantung seberapa banyak lokasi yang diperlukan program kontrol untuk mengendalikan plant tertentu. Program kontrol untuk pengaliran bahan bakar dalam turbin gas tentu membutuhkan lokasi memori yang lebih banyak dibandingkan dengan program kontrol untuk menggerakkan putaran mekanik robot pemasang bodi mobil pada industri otomotif. Suatu modul memori tambahan bisa juga diberikan ke sistem utama apabila kebutuhan memori memang meningkat. Modul Program Perangkat Lunak PLC mengenal berbagai macam perangkat lunak, termasuk State Language, SFC, dan bahkan C. Yang paling populer digunakan ialah RLL (Relay Ladder Logic). Semua bahasa pemrograman tersebut dibuat berdasarkan proses sekuensial yang terjadi dalam plant (sistem yang dikendalikan). Semua instruksi dalam program akan dieksekusi oleh modul CPU, dan penulisan program itu bisa dilakukan pada keadan on line maupun off line. Jadi PLC dapat bisa ditulisi program kontrol pada saat ia mengendalikan proses tanpa mengganggu pengendalian yang sedang dilakukan. Eksekusi perangkat lunak tidak akan mempengaruhi operasi I/O yang tengah berlangsung. Modul I/O Modul I/O merupakan modul masukan dan modul keluaran yang bertugas mengatur hubungan PLC dengan piranti eksternal atau periferal yang bisa
  • 11. berupa suatu komputer host, saklar-saklar, unit penggerak motor, dan berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam plant. 1. Modul masukan Modul masukan berfungsi untuk menerima sinyal dari unit pengindera periferal, dan memberikan pengaturan sinyal, terminasi, isolasi, maupun indikator keadaan sinyal masukan. Sinyal-sinyal dari piranti periferal akan di-scan dan keadaannya akan dikomunikasikan melalui modul antarmuka dalam PLC. Beberapa jenis modul masukan di antaranya: o Tegangan masukan DC (110, 220, 14, 24, 48, 15-30V) atau arus C(4-20mA). o Tegangan AC ((110, 240, 24, 48V) atau arus AC (4-20mA). o Masukan TTL (3-15V). o Masukan analog (12 bit). o Masukan word (16-bit/paralel). o Masukan termokopel. o Detektor suhu resistansi (RTD). o Relay arus tinggi. o o Relay arus rendah. o Masukan latching (24VDC/110VAC). o Masukan terisolasi (24VDC/85-132VAC). o Masukan cerdas (mengandung mikroprosesor).
  • 12. o Masukan pemosisian (positioning). o Masukan PID (proporsional, turunan, dan integral). o Pulsa kecepatan tinggi. o Dll. 2. Modul keluaran Modul keluaran mengaktivasi berbagai macam piranti seperti aktuator hidrolik, pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan status titik-titik periferal yang terhubung dalam sistem. Fungsi modul keluaran lainnya mencakup conditioning, terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses aktivasi itu tentu saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang relevan, berdasarkan watak PLC sendiri yang merupakan piranti digital. Beberapa modul keluaran yang lazim saat ini di antaranya: o Tegangan DC (24, 48, 110V) atau arus DC (4-20mA) o Tegangan AC (110, 240V) atau arus AC (4-20mA). o Keluaran analog (12-bit). o Keluaran word (16-bit/paralel) o Keluaran cerdas. o Keluaran ASCII. o Port komunikasi ganda. Dengan berbagai modul di atas PLC bekerja mengendalikan berbagai plant yang kita miliki. Mengingat sinyal-sinyal yang ditanganinya bervariasi dan merupakan informasi yang memerlukan pemrosesan saat
  • 13. itu juga, maka sistem yang kita miliki tentu memiliki perangkat pendukung yang mampu mengolah secara real time dan bersifat multi tasking,. Anda bayangkan bahwa pada suatu unit pembangkit tenaga listrik misalnya, PLC Anda harus bekerja 24 jam untuk mengukur suhu buang dan kecepatan turbin, dan kemudian mengatur bukaan katup yang menentukan aliran bahan bakar berdasarkan informasi suhu buang dan kecepatan di atas., agar didapatkan putaran generator yang diinginkan! Pada saat yang sama sistem pelumasan turbin dan sistem alarm harus bekerja baik baik di bawah pengendalian PLC! Suatu piranti sistem operasi dan komunikasi data yang andal tentu harus kita gunakan. Teknologi cabling, pemanfaatan serat optik, sistem operasi berbasis real time dan multi tasking semacam Unix, dan fasilitas ekspansi yang memadai untuk jaringan komputer merupakan hal yang lazim dalam instalasi PLC saat ini.