SlideShare a Scribd company logo
Pengertian dan Urgensi Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid dan Purifikasi


                                             A.                                           Pengertian
      Pengertian Muhammadiyah adalah organisasi gerakan Islam yang didirikan oleh kyai haji
      Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1303 hijrah, atau bertepatan dengan
      tanggal 18 November 1912 Masehi. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam,dakwah amar
      ma’ruf nahi munkar dan tajdid,bersumber pada Alquran dan sunnah. Maksud dan tujuan
      Muhammadiyah ialah menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya
      masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sesuai dengan gagasan dan pemikiran dahlan,
      Muhammadiyah merupakan organisasi sebagai alat bagi kepentingan penyebarluasan ajaran
      agama Islam di daerah karesidenan Yogyakarta. Dari situlah disebutkan bahwa Muhammadiyah
      sejak awal merupakan organisasi gerakan keagamaan.


     B. Latar Belakang
      Dua faktor yang melandasi atau yang menjadi latar belakang berdirinya Muhammadiyah yaitu
      faktor internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang berkaitan
      dengan kondisi keagamaan kaum muslimin di Indonesia sendiri yang karena berbagai sebab telah
      menyimpang dari ajaran Islam yang benar. Faktor eksternal adalah faktor yang berkaitan dengan:
      (a) politik Islam Belanda terhadap kaum muslimin di Indonesia; dan (b) pengaruh ide dan
      gerakan pembaharuan Islam dari Timur Tengah.
a.    Faktor Internal
      Kondisi kehidupan keagamaan kaum muslimin di Indonesia secara historis tidak bisa dipisahkan
      dari latar belakang sejarah masuknya Islam di Indonesia. Sebelum Islam datang, terlebih dahulu
      di Indonesia sudah bercokol agama Hindu dan Budha, yang cukup berpengaruh juga dalam
      mewarnai kerohanian penduduk Indonesia, terbukti dengan berdirinya beberapa kerajaan yang
      berlatar belakang agama Hindu atau Budha. Kemudian Islam datang pada abad VII atau 8
      Masehi. Islam masuk Indonesia dibawa oleh saudagar-saudagar dari Gujarat. Proses islamisasi
      berjalan tidak merata di beberapa daerah di Indonesia, tergantung apakah pengaruh Hindu-Budha
      di daerah itu kuat atau lemah. Perkembangan Islam di daerah tersebut tergantung dari
      penyesuaian diri dengan tradisi lama yang berasal dari kepercayaan asli dan pengaruh Hindu-
      Budha. Dalam masyarakat Jawa, kondisi kehidupan keagamaan umat Islam secara historis
dipengaruhi oleh budaya keagamaan sebelumnya. Agama Hindu dan Budha adalah warisan
         budaya yang sangat kuat di masyarakat Jawa. Perilaku keagamaan Jawa, khususnya di daerah
         pedalaman masih kental dengan budaya sinkritisme, yakni pencampuradukan dari berbagai
         unsur nilai agama. Lebih-lebih, ada sebagian masyarakat Jawa masih memistikkan sesuatu
         (tahayyul dan khurafat) yang dianggap memiliki kekuatan supranatual. Di samping itu, sebagain
         umat Islam juga sering menambah-nambahi dalam masalah ibadah atau yang disebut bid'ah,
         yakni praktek keagamaan yang tidak ada dasarnya yang jelas baik dari al-qur'an maupun as-
         sunnah. Keyakinan inilah yang membuat Muhammadiyah benar-benar tertantang untuk
         melakukan pemahaman keagamaan yang lurus dan benar sesuai doktrin Islam yang
         sesungguhnya.
      b. Faktor Eksternal
i.        Politik Islam Belanda terhadap Kaum Muslimin di Indonesia
         Politik Islam belanda yang didasarkan pada konsep Snouck Hurgronje sangat bermusuhan
         kepada Islam dan umat Islam Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda berpendapat bahwa
         gerakan Islam sangat membahayakan dirinya. Adapun realisasi politik Islam Belanda antara lain
         dalam bentuk pembatasan-pembatasan kepada setiap aktivitas- aktivitas kaum muslimin, seperti
         dilarangnya kaum muslimin mendirikan organisasi politik, disensornya penerbitan yang datang
         dari luar, dan dibatasinya jama’ah haji indonesia ketanah suci. Tetapi pembatasan – pembatasan
         dalam politik Islam belanda ini tidak ada gunanya.
ii.       Pengaruh ide dan gerakan pembaharuan
         Diantara faktor eksternal, pengaruh ide dan gerakan pembaharuan Islam di Indonesia dari Timur
         Tengah sangat penting, yaitu yang berasal dari Mekah dan kairo. Pengaruh Mekah masuk ke
         Indonesia melalui orang-orang Indonesia yang naik haji. Selama mereka di Mekah, mereka
         mempelajari Islam dengan memperdalam beberapa aspek ajaran Islam terutama fikih. Jadi
         mereka biasanya tinggal selama beberapa tahun lamanya. Khususnya tentang hajinya K.H
         Ahmad Dahlan ke tanah suci dan tinggal disana untuk studi Islam beberapa tahun, menjadikan
         beliau terbiasa dengan ide pembaharuan. Pengamatan langsung terhadap daerah pusat Islam,
         yaitu Mekah, akhirnya mendorong K.H Ahmad Dahlan untuk mendirikan gerakan pembaharuan
         Islam Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Secara umum ciri suatu gerakan keagamaan terletak
         motivasi utama yang mendorong munculnya pergerakan melalui diri pemimpinnya. Gerakan
Islam yang bercorak pembaharuan pada umumnya akan selalu menyatakan bahwa sumber utama
      motivasi adalah pemahaman.
     C. Pembaharuan (tajdid) dan Pemurnian (purifikasi) Ajaran Agama
a.    Gagasan Pembaharuan (tajdid) Islam
      Satu ciri yang cukup menonjol dalam gerakan Muhammadiyah adalah gerakan purifikasi
      (pemurnian) dan modernisasi ( pembaharuan) atau dalam bahasa arab “tajdid” keduanya
      memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Pada mulanya, Muhammadiyah dikenal dengan
      gerakan purifikasi, yaitu kembali kepada semangat dan ajaran Islam yang murni dan
      membebaskan umat Islam dari Tahayul, Bid'ah dan Khurafat. Cita-cita dan gerakan
      pembaharuan yang dipelopori Muhammadiyah sendiri sebenarnya menghadapi konteks
      kehidupan keagamaan yang bercorak ganda, sinkretik dan tradisional. Sebagai sebuah gerakan
      sosial keagamaan, Muhammadiyah mempunyai ciri khusus dengan yang lain, tetapi ciri tersebut
      dibuat bukan atas dasar teoritik belaka, melainkan berpijak pada proses yang sesuai dengan
      lingkungan dan budaya masyarakat. Meskipun Muhammadiyah melakukan purifikasi
      keagaaman, namun Muhammadiyah dalam waktu yang bersamaan sangat menyadari
      ketergantungan    pada    lingkungan    sosial-budaya    di   tempat   Muhammadiyah      berada.
      Muhammadiyah tercermin dari 2 hal yaitu : 1) bentuk keteladanan seorang pemimpin yang
      simpatik, 2) pemikiran pembaharuan Islam yang disebarluaskan oleh Muhammadiyah dalam
      bentuk amal nyata dengan tindakan yang moderat. Dalam Muhammadiyah, purifikasi adalah
      gerakan pembaharuan untuk memurnikan agama dari syirk yang pada dasarnya merupakan
      rasionalisasi yang berhubungan dengan ide mengenai transformasi sosial dari masyarakat agraris
      ke masyarakat industrial, atau masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Dilihat dari segi ini
      sangat jelas bahwa Muhammadiyah telah memberikan suatu ideologi baru dengan suatu
      pembenaran    teologi    industrial,   dan   modern.    Tampaknya      Muhammadiyah     memang
      mengidentifikasi diri untuk cita-cita semacam itu. Upaya Muhammadiyah untuk melakukan
      persiapan ke arah transformasi itu misalnya adalah dengan melepaskan beban-beban kultural
      yang sampai sejauh itu dianggap dapat menghambat kemajuan. Usaha pemurnian agama untuk
      membersihkan Islam dari praktek-praktek syirk, takhayul, bid'ah dan khurafat, merupakan bukti
      yang menjelaskan itu.Muhammadiyah berusaha mendongkel budaya Islam sinkritik dan Islam
      tradisional sekaligus, dengan menawarkan sikap keagamaan. Gerakan "pemurnian" (purifikasi)
      berarti rasionalisasi yang menghapus sumber-sumber budaya lama untuk digantikan budaya
baru, atau menggantikan tradisi lama dengan etos yang baru. Muhammadiyah tampak sekali
dengan sadar melakukan berbagai upaya pembaharuan demi mencapai cita-cita transformasi
sosialnya. Perlu digaris bawahi terlebih dahulu di sini bahwa program purifikasi adalah ciri yang
cukup menonjol dari Persyarikatan Muhammadiyah generasi awal, dan hingga sampai saat
sekarang ini. Namun harus disadari pula bahwa program purifikasi memang lebih terfokus pada
aspek aqidah. Pemberantasan TBC (Takhayul, Bid'ah dan Churafat) merupakan respon konkrit
Muhammadiyah terhadap Budaya setempat yang dianggap menyimpang dari aturan aqidah
islamiyah. Bahwa sesuatu yang berbau mistik harus dijauhkan dari sikap umat Islam keseharian
dengan cara mengubah sesuatu yang berasal dari sufisme menjadi akhlak. Gerakan purifikasi
Muhammadiyah sampai saat ini masih melakukan penguatan dan penyadaran terhadap pola
kehidupan manusia. Gerakan yang tidak kalah pentingnya adalah penajaman tauhid. Karena
formulasi tauhid adalah terletak pada realitas sosial. Apapun bentuknya, tauhid menjadi titik
sentral dalam melandasi dan mendasari aktivitas. Tauhid harus diterjemahkan ke dalam
realitas historis-empiris. Ajaran agama harus diberi tafsir baru yang lebih konstektual dan
elaboratif sesuai dengan konteks ruang dan waktu. Tauhid harusnya dapat menjawab semua
problematika kehidupan modernitas, dan merupakan senjata pamungkas yang mampu
memberikan alternatif baru yang lebih anggun dan segar. Jadi, tujuannya adalah memberikan
perubahan terhadap masyarakatnya. Perubahan itu didasarkan pada cita-cita profetik yang
diderivasikan dari misi historis sebagaimana tertera dalam surat Ali Imran ayat 110, Engkau
adalah umat terbaik yang diturunkan di tengah manusia untuk menegakkan kebaikan, mencegah
kemungkaran dan beriman kepada Allah. Gerakan di atas jelas nyata-nyata menjadi bidang garap
Muhammadiyah, lebih-lebih dalam mengahadapi tantangan era global. Arus budaya yang
dihadapi Muhammadiyah tempo dulu dengan sekarang jauh lebih berbeda. Sehingga tantangan
yang harus dihadapi sekarang adalah memperkuat basis keagamaan yang didukung oleh nilai-
nilai sosial-religius.

Salah satu tantangan global adalah tingginya tingkat kompetitif (persaingan) disemua sisi
kehidupan. Untuk itu Muhammadiyah perlu memperkokoh basis iptek dan imtaknya.
Sebagaimana sejak awal Muhammadiyah sangat getol dengan dunia pendidikan. Letak semangat
purifikasinya adalah meluruskan iptek yang sesuai dengan cita-cita dan misi Muhammadiyah
khususnya, dan umat manusia pada umumnya. Kerja keras dan etos keilmuan warga
persyarikatan yang menyatu dalam etos keagamaan umat sangat diperlukan. Pencapaian
kemampuan iptek yang membutuhkan sikap mental dan pandangan hidup yang menggaris
   bawahi kenyataan bahwa aktivitas keilmuan bukannya berada di luar kesadaran keagamaan.

b. Gagasan Pemurnian (purifikasi) Islam

   Gagasan dasar berdirinya Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari tumbuhnya pemahaman
   untuk melaksanakan ajaran Islam menurut ajaran nabi Muhammad pada diri Dahlan. Karena itu
   maka Dahlan dengan Muhammadiyah berusaha mengembalikan pelaksanaan agama Islam sesuai
   dengan contoh nabi dengan cara ittiba’. Dengan gagasan demikian, maka Muhammadiyah
   melakukan usaha purifikasi keagamaan. Menurut keyakinan Muhammadiyah, Islam yang murni
   adalah keyakinan dan amal keagamaan yang hanya berdasarkan Al-quran dan sunah nabi. Selain
   kedua sumber itu, maka tidak lagi ada sumber lain yang diterima, karena penerimaan atau
   pengakuan akan amal beragama dengan sumber tambahan akan menjerumuskan umat kedalam
   kegiatan bid’ah,khurafat atau mungkin terperosok kedalam perbuatan syirik.

          Usaha Muhammadiyah bagi pemurniaan Islam itu menggunakan alat organisasi dan
   kepemimpinan yang mementingkan keutamaan, keikhlasan, dan pertanggung jawaban dunia
   akhirat. Pentingnya organisasi dan kepemimpinan itu karena tidak ada lagi nabi penyiar agama
   sesudah kenabian Muhammad. Jadi dengan demikian karena nabi Muhammad diyakini sebagai
   nabi penghabisan, maka untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan oleh
   diturunkannya agama Islam yang murni hanya akan diwujudkan dengan adanya beberapa
   persyaratan antara lain adanya “ pimpinan dengan pengorganisasian yang rapi ”. dengan adanya
   2 hal tersebut purifikasi dan kepimpinan organisasi, maka dalam pembaharuan gagasan-
   gagasannya tentang keagamaan Muhammadiyah mempunyai spesifikasi karena dalam tema
   idenya mempunyai dua elemen: pertama, persepsi bahwa kebanyakan umat Islam masih belum
   menyadari kebenaran arti dan nilai ajaran Islam, apalagi menjalankan kewajibannya; kedua,
   didorong oleh persepsi tersebut, maka muncul keyakinan bahwa menegakkan Islam merupakan
   suatu panggilan, dan Muhammadiyah menjawab panggilan tersebut secara kolektif.




                                          Daftar Pustaka
   Arifin, MT. 1987. Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah dalam Pendidikan. Jakarta: Dunia
          Pustaka Jaya.
Tatapangarsa, Humaidi, H, Drs. 2000. Pembaharuan Islam Konsep, Pemikiran, dan Gerakan.
      Malang: Bagian Pengajaran AIK UMM.
Mujtahid. “Gerakan Pemikiran Muhammadiyah: antara Purifikasi dan Modernisasi”.
http://www.uinmalang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2391:ge akan-
pemikiran-muhammadiyah-antara-purifikasi-dan-modernisasi&catid=35:artikel-
dosen&Itemid=210 (diakses tanggal 27 Oktober 2011).

More Related Content

What's hot

Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
april aulia
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
M Abdul Aziz
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialismeErna Mariana
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiMusbahaeri Saleh
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Alyaraisa Alpasha
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
Sherly Anggraini
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
Lestari Moerdijat
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Habibullah Al Faruq
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
chusnaqumillaila
 
Kelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politikKelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politikbedhess
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Sriwijaya University
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islam
eryeryey
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
Juwita Yulianto
 
Kelompok 11 masyarakat madani
Kelompok 11   masyarakat madaniKelompok 11   masyarakat madani
Kelompok 11 masyarakat madani
dayurikaperdana19
 
Struktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politikStruktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politikbedhess
 

What's hot (20)

Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiPiranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandi
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
Makalah materialisme
Makalah materialismeMakalah materialisme
Makalah materialisme
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
konstruksi sosial
konstruksi sosialkonstruksi sosial
konstruksi sosial
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Kelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politikKelompok kepentingan & partai politik
Kelompok kepentingan & partai politik
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islam
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
 
Tanya jawab iman, islam & ihsan
Tanya jawab iman, islam & ihsanTanya jawab iman, islam & ihsan
Tanya jawab iman, islam & ihsan
 
Kelompok 11 masyarakat madani
Kelompok 11   masyarakat madaniKelompok 11   masyarakat madani
Kelompok 11 masyarakat madani
 
Struktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politikStruktur politik dan budaya politik
Struktur politik dan budaya politik
 

Viewers also liked

Muhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid
Muhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdidMuhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid
Muhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid
Erik Kuswanto
 
Ke imm-an
Ke imm-anKe imm-an
Ke imm-an
21031985
 
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusiMuhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Maya Nurhayati
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Lianita Dian
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Surya Surya
 

Viewers also liked (6)

Muhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid
Muhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdidMuhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid
Muhammadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid
 
Ke imm-an
Ke imm-anKe imm-an
Ke imm-an
 
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusiMuhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
Muhammadiyah masa orde baru sampai refolusi
 
Pedoman administrasi IMM
Pedoman administrasi IMMPedoman administrasi IMM
Pedoman administrasi IMM
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 

Similar to Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi

Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah
Abdul Rais P
 
Kelompok 7.pptx
Kelompok 7.pptxKelompok 7.pptx
Kelompok 7.pptx
DewaGalangRambu
 
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanJawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanBarwhy Poenya
 
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
Materi 6  landasan operasional muhammadiyahMateri 6  landasan operasional muhammadiyah
Materi 6 landasan operasional muhammadiyahDewi Atin Surya
 
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptxMuhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
RafdianRisly
 
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosialFalsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Sabrina Qurrotaa'yun
 
IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptx
IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptxIMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptx
IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptx
adymasalembow
 
Materi IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptx
Materi IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptxMateri IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptx
Materi IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptx
c9fhbm7gzj
 
Makalah kemuhamadiyaan
Makalah kemuhamadiyaanMakalah kemuhamadiyaan
Makalah kemuhamadiyaan
Septian Muna Barakati
 
Muhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdf
Muhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdfMuhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdf
Muhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdf
SahabatMoeka
 
Identitas Perjuangan Muhammadiyah.pptx
Identitas Perjuangan Muhammadiyah.pptxIdentitas Perjuangan Muhammadiyah.pptx
Identitas Perjuangan Muhammadiyah.pptx
dindasaf1
 
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullahRadikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Lovita Ivan Hidayatullah S. Pd.I
 
Sejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.ppt
Sejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.pptSejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.ppt
Sejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.ppt
ANDRIESNOVIANTO
 
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuModul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuAhmad Rouf
 
Kemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptx
Kemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptxKemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptx
Kemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptx
fadhilahtsaqilaakhya
 
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLANKEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
ShofiChaizarani
 
Power point _ Sejarah kelahiran IMM.pptx
Power point _ Sejarah kelahiran IMM.pptxPower point _ Sejarah kelahiran IMM.pptx
Power point _ Sejarah kelahiran IMM.pptx
BaksoSempol
 

Similar to Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi (20)

Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah
 
Kelompok 7.pptx
Kelompok 7.pptxKelompok 7.pptx
Kelompok 7.pptx
 
Sejarah Singkat tentang Muhammadiyah
Sejarah Singkat tentang MuhammadiyahSejarah Singkat tentang Muhammadiyah
Sejarah Singkat tentang Muhammadiyah
 
4. bab
4. bab4. bab
4. bab
 
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanJawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
 
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
Materi 6  landasan operasional muhammadiyahMateri 6  landasan operasional muhammadiyah
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
 
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptxMuhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
 
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosialFalsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
 
IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptx
IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptxIMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptx
IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBARssss.pptx
 
Materi IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptx
Materi IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptxMateri IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptx
Materi IMPLEMENTASI-IDEOLOGI-BERGAMBAR.pptx
 
Makalah kemuhamadiyaan
Makalah kemuhamadiyaanMakalah kemuhamadiyaan
Makalah kemuhamadiyaan
 
Makalah kemuhamadiyaan
Makalah kemuhamadiyaanMakalah kemuhamadiyaan
Makalah kemuhamadiyaan
 
Muhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdf
Muhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdfMuhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdf
Muhammadiyah dan Pembaharuan Islam.pdf
 
Identitas Perjuangan Muhammadiyah.pptx
Identitas Perjuangan Muhammadiyah.pptxIdentitas Perjuangan Muhammadiyah.pptx
Identitas Perjuangan Muhammadiyah.pptx
 
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullahRadikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
 
Sejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.ppt
Sejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.pptSejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.ppt
Sejarah_Berdirinya_Muhammadiyah.ppt
 
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuModul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
 
Kemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptx
Kemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptxKemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptx
Kemuhammadiyahan_Mohd Akhiar.pptx
 
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLANKEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
 
Power point _ Sejarah kelahiran IMM.pptx
Power point _ Sejarah kelahiran IMM.pptxPower point _ Sejarah kelahiran IMM.pptx
Power point _ Sejarah kelahiran IMM.pptx
 

Pengertian dan urgensi muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan purifikasi

  • 1. Pengertian dan Urgensi Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid dan Purifikasi A. Pengertian Pengertian Muhammadiyah adalah organisasi gerakan Islam yang didirikan oleh kyai haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1303 hijrah, atau bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Masehi. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam,dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid,bersumber pada Alquran dan sunnah. Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sesuai dengan gagasan dan pemikiran dahlan, Muhammadiyah merupakan organisasi sebagai alat bagi kepentingan penyebarluasan ajaran agama Islam di daerah karesidenan Yogyakarta. Dari situlah disebutkan bahwa Muhammadiyah sejak awal merupakan organisasi gerakan keagamaan. B. Latar Belakang Dua faktor yang melandasi atau yang menjadi latar belakang berdirinya Muhammadiyah yaitu faktor internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi keagamaan kaum muslimin di Indonesia sendiri yang karena berbagai sebab telah menyimpang dari ajaran Islam yang benar. Faktor eksternal adalah faktor yang berkaitan dengan: (a) politik Islam Belanda terhadap kaum muslimin di Indonesia; dan (b) pengaruh ide dan gerakan pembaharuan Islam dari Timur Tengah. a. Faktor Internal Kondisi kehidupan keagamaan kaum muslimin di Indonesia secara historis tidak bisa dipisahkan dari latar belakang sejarah masuknya Islam di Indonesia. Sebelum Islam datang, terlebih dahulu di Indonesia sudah bercokol agama Hindu dan Budha, yang cukup berpengaruh juga dalam mewarnai kerohanian penduduk Indonesia, terbukti dengan berdirinya beberapa kerajaan yang berlatar belakang agama Hindu atau Budha. Kemudian Islam datang pada abad VII atau 8 Masehi. Islam masuk Indonesia dibawa oleh saudagar-saudagar dari Gujarat. Proses islamisasi berjalan tidak merata di beberapa daerah di Indonesia, tergantung apakah pengaruh Hindu-Budha di daerah itu kuat atau lemah. Perkembangan Islam di daerah tersebut tergantung dari penyesuaian diri dengan tradisi lama yang berasal dari kepercayaan asli dan pengaruh Hindu- Budha. Dalam masyarakat Jawa, kondisi kehidupan keagamaan umat Islam secara historis
  • 2. dipengaruhi oleh budaya keagamaan sebelumnya. Agama Hindu dan Budha adalah warisan budaya yang sangat kuat di masyarakat Jawa. Perilaku keagamaan Jawa, khususnya di daerah pedalaman masih kental dengan budaya sinkritisme, yakni pencampuradukan dari berbagai unsur nilai agama. Lebih-lebih, ada sebagian masyarakat Jawa masih memistikkan sesuatu (tahayyul dan khurafat) yang dianggap memiliki kekuatan supranatual. Di samping itu, sebagain umat Islam juga sering menambah-nambahi dalam masalah ibadah atau yang disebut bid'ah, yakni praktek keagamaan yang tidak ada dasarnya yang jelas baik dari al-qur'an maupun as- sunnah. Keyakinan inilah yang membuat Muhammadiyah benar-benar tertantang untuk melakukan pemahaman keagamaan yang lurus dan benar sesuai doktrin Islam yang sesungguhnya. b. Faktor Eksternal i. Politik Islam Belanda terhadap Kaum Muslimin di Indonesia Politik Islam belanda yang didasarkan pada konsep Snouck Hurgronje sangat bermusuhan kepada Islam dan umat Islam Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda berpendapat bahwa gerakan Islam sangat membahayakan dirinya. Adapun realisasi politik Islam Belanda antara lain dalam bentuk pembatasan-pembatasan kepada setiap aktivitas- aktivitas kaum muslimin, seperti dilarangnya kaum muslimin mendirikan organisasi politik, disensornya penerbitan yang datang dari luar, dan dibatasinya jama’ah haji indonesia ketanah suci. Tetapi pembatasan – pembatasan dalam politik Islam belanda ini tidak ada gunanya. ii. Pengaruh ide dan gerakan pembaharuan Diantara faktor eksternal, pengaruh ide dan gerakan pembaharuan Islam di Indonesia dari Timur Tengah sangat penting, yaitu yang berasal dari Mekah dan kairo. Pengaruh Mekah masuk ke Indonesia melalui orang-orang Indonesia yang naik haji. Selama mereka di Mekah, mereka mempelajari Islam dengan memperdalam beberapa aspek ajaran Islam terutama fikih. Jadi mereka biasanya tinggal selama beberapa tahun lamanya. Khususnya tentang hajinya K.H Ahmad Dahlan ke tanah suci dan tinggal disana untuk studi Islam beberapa tahun, menjadikan beliau terbiasa dengan ide pembaharuan. Pengamatan langsung terhadap daerah pusat Islam, yaitu Mekah, akhirnya mendorong K.H Ahmad Dahlan untuk mendirikan gerakan pembaharuan Islam Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Secara umum ciri suatu gerakan keagamaan terletak motivasi utama yang mendorong munculnya pergerakan melalui diri pemimpinnya. Gerakan
  • 3. Islam yang bercorak pembaharuan pada umumnya akan selalu menyatakan bahwa sumber utama motivasi adalah pemahaman. C. Pembaharuan (tajdid) dan Pemurnian (purifikasi) Ajaran Agama a. Gagasan Pembaharuan (tajdid) Islam Satu ciri yang cukup menonjol dalam gerakan Muhammadiyah adalah gerakan purifikasi (pemurnian) dan modernisasi ( pembaharuan) atau dalam bahasa arab “tajdid” keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Pada mulanya, Muhammadiyah dikenal dengan gerakan purifikasi, yaitu kembali kepada semangat dan ajaran Islam yang murni dan membebaskan umat Islam dari Tahayul, Bid'ah dan Khurafat. Cita-cita dan gerakan pembaharuan yang dipelopori Muhammadiyah sendiri sebenarnya menghadapi konteks kehidupan keagamaan yang bercorak ganda, sinkretik dan tradisional. Sebagai sebuah gerakan sosial keagamaan, Muhammadiyah mempunyai ciri khusus dengan yang lain, tetapi ciri tersebut dibuat bukan atas dasar teoritik belaka, melainkan berpijak pada proses yang sesuai dengan lingkungan dan budaya masyarakat. Meskipun Muhammadiyah melakukan purifikasi keagaaman, namun Muhammadiyah dalam waktu yang bersamaan sangat menyadari ketergantungan pada lingkungan sosial-budaya di tempat Muhammadiyah berada. Muhammadiyah tercermin dari 2 hal yaitu : 1) bentuk keteladanan seorang pemimpin yang simpatik, 2) pemikiran pembaharuan Islam yang disebarluaskan oleh Muhammadiyah dalam bentuk amal nyata dengan tindakan yang moderat. Dalam Muhammadiyah, purifikasi adalah gerakan pembaharuan untuk memurnikan agama dari syirk yang pada dasarnya merupakan rasionalisasi yang berhubungan dengan ide mengenai transformasi sosial dari masyarakat agraris ke masyarakat industrial, atau masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Dilihat dari segi ini sangat jelas bahwa Muhammadiyah telah memberikan suatu ideologi baru dengan suatu pembenaran teologi industrial, dan modern. Tampaknya Muhammadiyah memang mengidentifikasi diri untuk cita-cita semacam itu. Upaya Muhammadiyah untuk melakukan persiapan ke arah transformasi itu misalnya adalah dengan melepaskan beban-beban kultural yang sampai sejauh itu dianggap dapat menghambat kemajuan. Usaha pemurnian agama untuk membersihkan Islam dari praktek-praktek syirk, takhayul, bid'ah dan khurafat, merupakan bukti yang menjelaskan itu.Muhammadiyah berusaha mendongkel budaya Islam sinkritik dan Islam tradisional sekaligus, dengan menawarkan sikap keagamaan. Gerakan "pemurnian" (purifikasi) berarti rasionalisasi yang menghapus sumber-sumber budaya lama untuk digantikan budaya
  • 4. baru, atau menggantikan tradisi lama dengan etos yang baru. Muhammadiyah tampak sekali dengan sadar melakukan berbagai upaya pembaharuan demi mencapai cita-cita transformasi sosialnya. Perlu digaris bawahi terlebih dahulu di sini bahwa program purifikasi adalah ciri yang cukup menonjol dari Persyarikatan Muhammadiyah generasi awal, dan hingga sampai saat sekarang ini. Namun harus disadari pula bahwa program purifikasi memang lebih terfokus pada aspek aqidah. Pemberantasan TBC (Takhayul, Bid'ah dan Churafat) merupakan respon konkrit Muhammadiyah terhadap Budaya setempat yang dianggap menyimpang dari aturan aqidah islamiyah. Bahwa sesuatu yang berbau mistik harus dijauhkan dari sikap umat Islam keseharian dengan cara mengubah sesuatu yang berasal dari sufisme menjadi akhlak. Gerakan purifikasi Muhammadiyah sampai saat ini masih melakukan penguatan dan penyadaran terhadap pola kehidupan manusia. Gerakan yang tidak kalah pentingnya adalah penajaman tauhid. Karena formulasi tauhid adalah terletak pada realitas sosial. Apapun bentuknya, tauhid menjadi titik sentral dalam melandasi dan mendasari aktivitas. Tauhid harus diterjemahkan ke dalam realitas historis-empiris. Ajaran agama harus diberi tafsir baru yang lebih konstektual dan elaboratif sesuai dengan konteks ruang dan waktu. Tauhid harusnya dapat menjawab semua problematika kehidupan modernitas, dan merupakan senjata pamungkas yang mampu memberikan alternatif baru yang lebih anggun dan segar. Jadi, tujuannya adalah memberikan perubahan terhadap masyarakatnya. Perubahan itu didasarkan pada cita-cita profetik yang diderivasikan dari misi historis sebagaimana tertera dalam surat Ali Imran ayat 110, Engkau adalah umat terbaik yang diturunkan di tengah manusia untuk menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah. Gerakan di atas jelas nyata-nyata menjadi bidang garap Muhammadiyah, lebih-lebih dalam mengahadapi tantangan era global. Arus budaya yang dihadapi Muhammadiyah tempo dulu dengan sekarang jauh lebih berbeda. Sehingga tantangan yang harus dihadapi sekarang adalah memperkuat basis keagamaan yang didukung oleh nilai- nilai sosial-religius. Salah satu tantangan global adalah tingginya tingkat kompetitif (persaingan) disemua sisi kehidupan. Untuk itu Muhammadiyah perlu memperkokoh basis iptek dan imtaknya. Sebagaimana sejak awal Muhammadiyah sangat getol dengan dunia pendidikan. Letak semangat purifikasinya adalah meluruskan iptek yang sesuai dengan cita-cita dan misi Muhammadiyah khususnya, dan umat manusia pada umumnya. Kerja keras dan etos keilmuan warga persyarikatan yang menyatu dalam etos keagamaan umat sangat diperlukan. Pencapaian
  • 5. kemampuan iptek yang membutuhkan sikap mental dan pandangan hidup yang menggaris bawahi kenyataan bahwa aktivitas keilmuan bukannya berada di luar kesadaran keagamaan. b. Gagasan Pemurnian (purifikasi) Islam Gagasan dasar berdirinya Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari tumbuhnya pemahaman untuk melaksanakan ajaran Islam menurut ajaran nabi Muhammad pada diri Dahlan. Karena itu maka Dahlan dengan Muhammadiyah berusaha mengembalikan pelaksanaan agama Islam sesuai dengan contoh nabi dengan cara ittiba’. Dengan gagasan demikian, maka Muhammadiyah melakukan usaha purifikasi keagamaan. Menurut keyakinan Muhammadiyah, Islam yang murni adalah keyakinan dan amal keagamaan yang hanya berdasarkan Al-quran dan sunah nabi. Selain kedua sumber itu, maka tidak lagi ada sumber lain yang diterima, karena penerimaan atau pengakuan akan amal beragama dengan sumber tambahan akan menjerumuskan umat kedalam kegiatan bid’ah,khurafat atau mungkin terperosok kedalam perbuatan syirik. Usaha Muhammadiyah bagi pemurniaan Islam itu menggunakan alat organisasi dan kepemimpinan yang mementingkan keutamaan, keikhlasan, dan pertanggung jawaban dunia akhirat. Pentingnya organisasi dan kepemimpinan itu karena tidak ada lagi nabi penyiar agama sesudah kenabian Muhammad. Jadi dengan demikian karena nabi Muhammad diyakini sebagai nabi penghabisan, maka untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan oleh diturunkannya agama Islam yang murni hanya akan diwujudkan dengan adanya beberapa persyaratan antara lain adanya “ pimpinan dengan pengorganisasian yang rapi ”. dengan adanya 2 hal tersebut purifikasi dan kepimpinan organisasi, maka dalam pembaharuan gagasan- gagasannya tentang keagamaan Muhammadiyah mempunyai spesifikasi karena dalam tema idenya mempunyai dua elemen: pertama, persepsi bahwa kebanyakan umat Islam masih belum menyadari kebenaran arti dan nilai ajaran Islam, apalagi menjalankan kewajibannya; kedua, didorong oleh persepsi tersebut, maka muncul keyakinan bahwa menegakkan Islam merupakan suatu panggilan, dan Muhammadiyah menjawab panggilan tersebut secara kolektif. Daftar Pustaka Arifin, MT. 1987. Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah dalam Pendidikan. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
  • 6. Tatapangarsa, Humaidi, H, Drs. 2000. Pembaharuan Islam Konsep, Pemikiran, dan Gerakan. Malang: Bagian Pengajaran AIK UMM. Mujtahid. “Gerakan Pemikiran Muhammadiyah: antara Purifikasi dan Modernisasi”. http://www.uinmalang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2391:ge akan- pemikiran-muhammadiyah-antara-purifikasi-dan-modernisasi&catid=35:artikel- dosen&Itemid=210 (diakses tanggal 27 Oktober 2011).