Skripsi ini membahas pengendalian kualitas proses pembotolan produk teh botol di PT Sinar Sosro dengan menggunakan konsep Six Sigma. Hasil analisis menunjukkan tingkat kegagalan proses sebesar 12.207 botol per juta kesempatan dan kapabilitas proses pada level 3,75 sigma. Faktor penyebab utama cacat adalah botol kotor. Grafik pengendali menunjukkan proses di ketiga posisi terkendali namun belum konsisten mencapai 6 sigma.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan produksi yang efisien untuk meningkatkan kompetisi perusahaan
2. Metode analisis jalur kritis digunakan untuk meningkatkan efisiensi waktu proses produksi
3. Studi kasus di sebuah perusahaan mebel menunjukkan pengurangan waktu produksi sebesar 130 menit dengan menggunakan analisis jalur kritis
Laporan ini membahas perancangan sistem informasi akademik berbasis web menggunakan VB.NET untuk memudahkan akses mahasiswa dan pegawai dalam mengelola data akademik. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan layanan pendidikan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas upaya optimalisasi output dan kualitas produksi pipa PPR di suatu perusahaan dengan menggunakan metode Six Sigma melalui tahapan-tahapan DMAIC untuk mengidentifikasi penyebab utama defect produk dan merancang solusi perbaikan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan produksi yang efisien untuk meningkatkan kompetisi perusahaan
2. Metode analisis jalur kritis digunakan untuk meningkatkan efisiensi waktu proses produksi
3. Studi kasus di sebuah perusahaan mebel menunjukkan pengurangan waktu produksi sebesar 130 menit dengan menggunakan analisis jalur kritis
Laporan ini membahas perancangan sistem informasi akademik berbasis web menggunakan VB.NET untuk memudahkan akses mahasiswa dan pegawai dalam mengelola data akademik. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan layanan pendidikan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas upaya optimalisasi output dan kualitas produksi pipa PPR di suatu perusahaan dengan menggunakan metode Six Sigma melalui tahapan-tahapan DMAIC untuk mengidentifikasi penyebab utama defect produk dan merancang solusi perbaikan."
Usulan penerapan teknik poka yoke dalam usaha memperbaiki kualitas di pm. bme...Haqni imanarta
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas usulan penerapan teknik Poka Yoke untuk memperbaiki kualitas produk Pipe Steering Head Motor di perusahaan PM 'BME' Bandung. Saat ini perusahaan mengalami masalah kualitas produk akibat banyaknya cacat yang terjadi selama proses produksi. Dengan menerapkan metode Poka Yoke diharapkan dapat mendeteksi cacat secara dini dan meng
Dokumen tersebut membahas perencanaan strategi pengembangan industri rumah tangga gula kelapa di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Dokumen menjelaskan latar belakang industri gula kelapa di desa tersebut, tinjauan pustaka mengenai industri kecil, gula kelapa, dan manajemen strategi. Dokumen juga menganalisis kondisi internal dan eksternal industri melalui SWOT dan ANP untuk merumuskan strategi pengembangan.
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah)Aa Renovit
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang analisis keberlanjutan rantai pasok agroindustri kakao di Indonesia dengan menggunakan teknik Multi Dimensional Scalling (MDS). Penelitian ini menemukan bahwa indeks keberlanjutan rantai pasok agroindustri kakao adalah 29,33% atau kategori kurang berkelanjutan. Dimensi ekonomi memiliki indeks terendah sebesar 20,75% atau tidak berkelanjutan
1. UKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia namun kendala utama adalah belum terpenuhinya sertifikasi HACCP yang dibutuhkan untuk ekspor.
2. Penelitian ini mengevaluasi sistem kerja UKM Syafrida yang memproduksi snack dengan menggunakan prinsip HACCP dan perencanaan tata letak fasilitas.
3. Hasilnya mengusulkan rancangan sistem kerja perbaikan yang diharapkan dapat memenuhi
Makalah ini membahas pengaruh perilaku penjualan dan layanan outlet terhadap kinerja penjualan PT Coca-Cola Ambon. Perilaku penjualan dan layanan outlet berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan secara bersama-sama. Secara individu, perilaku penjualan dan layanan outlet juga berpengaruh terhadap kinerja penjualan.
Dokumen ini membahas Six Sigma, sebuah metodologi pengelolaan mutu yang dikembangkan oleh Motorola. Metodologi ini menitikberatkan pada pengurangan variasi proses dan eliminasi cacat melalui analisis data dan statistik. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan Six Sigma seperti DMAIC dan peran-peran kunci seperti Black Belt. Penerapan Six Sigma di Motorola berhasil meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya cac
Usulan penerapan teknik poka yoke dalam usaha memperbaiki kualitas di pm. bme...Haqni imanarta
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas usulan penerapan teknik Poka Yoke untuk memperbaiki kualitas produk Pipe Steering Head Motor di perusahaan PM 'BME' Bandung. Saat ini perusahaan mengalami masalah kualitas produk akibat banyaknya cacat yang terjadi selama proses produksi. Dengan menerapkan metode Poka Yoke diharapkan dapat mendeteksi cacat secara dini dan meng
Dokumen tersebut membahas perencanaan strategi pengembangan industri rumah tangga gula kelapa di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Dokumen menjelaskan latar belakang industri gula kelapa di desa tersebut, tinjauan pustaka mengenai industri kecil, gula kelapa, dan manajemen strategi. Dokumen juga menganalisis kondisi internal dan eksternal industri melalui SWOT dan ANP untuk merumuskan strategi pengembangan.
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah)Aa Renovit
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang analisis keberlanjutan rantai pasok agroindustri kakao di Indonesia dengan menggunakan teknik Multi Dimensional Scalling (MDS). Penelitian ini menemukan bahwa indeks keberlanjutan rantai pasok agroindustri kakao adalah 29,33% atau kategori kurang berkelanjutan. Dimensi ekonomi memiliki indeks terendah sebesar 20,75% atau tidak berkelanjutan
1. UKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia namun kendala utama adalah belum terpenuhinya sertifikasi HACCP yang dibutuhkan untuk ekspor.
2. Penelitian ini mengevaluasi sistem kerja UKM Syafrida yang memproduksi snack dengan menggunakan prinsip HACCP dan perencanaan tata letak fasilitas.
3. Hasilnya mengusulkan rancangan sistem kerja perbaikan yang diharapkan dapat memenuhi
Makalah ini membahas pengaruh perilaku penjualan dan layanan outlet terhadap kinerja penjualan PT Coca-Cola Ambon. Perilaku penjualan dan layanan outlet berpengaruh signifikan terhadap kinerja penjualan secara bersama-sama. Secara individu, perilaku penjualan dan layanan outlet juga berpengaruh terhadap kinerja penjualan.
Dokumen ini membahas Six Sigma, sebuah metodologi pengelolaan mutu yang dikembangkan oleh Motorola. Metodologi ini menitikberatkan pada pengurangan variasi proses dan eliminasi cacat melalui analisis data dan statistik. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan Six Sigma seperti DMAIC dan peran-peran kunci seperti Black Belt. Penerapan Six Sigma di Motorola berhasil meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya cac
Laporan praktikum fisika tentang percobaan konversi energi menggunakan sistem roller coaster untuk mempelajari hukum kekekalan energi. Tujuan percobaan adalah mempelajari konsep konversi energi dengan mengukur kecepatan mobil sebelum dan sesudah menaiki bukit roller coaster menggunakan photogate dan smart timer. Hasil pengukuran menunjukkan kecepatan rata-rata sebesar 1,6239 m/s.
Lagu ini menceritakan tentang perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama. Penyanyi merasakan jatuh cinta setelah melihat senyuman dan keindahan pasangannya. Ia tak bisa berhenti memikirkan dan berharap pasangannya tahu perasaannya.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PROSES BOTTLING
PRODUKSI MINUMAN TEH BOTOL SOSRO
PADA PT. SINAR SOSRO UNGARAN
SKRIPSI
Oleh :
Anis Mukodah
J2A 605 012
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
2. ABSTRAK
Konsep Six Sigma Motorola merupakan suatu metode atau teknik
pengendalian dan peningkatan kualitas menuju tingkat kegagalan nol dan tingkat
kapabilitas yang tinggi. Grafik Pengendali banyak digunakan untuk
mengendalikan kualitas, baik yang berkarakteristik variabel ataupun atribut. Hasil
analisis penelitian pada proses bottling (pembotolan) produksi Teh Botol Sosro di
PT. Sinar Sosro didapatkan nilai DPMO (Deffect Per million Opportunity) atau
tingkat kegagalan per satu juta kesempatan sebesar 12.207 botol dan kapabilitas
sigma berada pada level 3,75, dengan faktor penyebab terbesar adalah jenis
kecacatan botol kotor. Grafik pengendali p proses produksi di pos 1 terkendali
pada = 0,003976, proses pos 2 terkendali pada = 0,005547, proses pos 3
terkendali pada = 0,002709. Grafik pola DPMO dan pola kapabilitas pada tiap-
tiap pos menunjukkan proses produksi Teh Botol Sosro dan pencapaian sigma
yang belum konsisten. Hal ini menujukkan bahwa PT. Sinar Sosro dalam
memproduksi Teh Botol Sosro belum mencapai kapabilitas 6-sigma.
Kata kunci: Six Sigma, Kapabilitas, Grafik Pengendali, DPMO.
3. ABSTRACT
Motorola Six Sigma is a method or technique of controlling and improving
the quality towards zero failure rate and a high level of capability. Graphic
controller is widely used to control the quality, both characterized by variable or
attribute. Results of analysis of research on the process of bottling production Teh
Botol Sosro in PT. Sinar Sosro got value DPMO (defect per million opportunity)
or the failure rate per one million opportunities for sigma 12.207 bottles and
capabilities at the level of 3,75, the biggest factor is the type of disability a dirty
bottle. Graphics controller p production process in a controlled heading in =
0.003976, a process controlled et the post 2 = 0.005547, a process controlled at
the post 3 = 0.002709. Graph patterns and pattern DPMO capability on each
heading shows Teh Botol Sosro production process and the achievement of sigma
that has not been consistent. This showed that the PT. Sinar Sosro in producing
Teh Botol Sosro yet to each six sigma capability.
Keywords: Six Sigma, Capability, Control Chart, DPMO.
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan industri di tanah air, menyebabkan
terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan
faktor dasar konsumen terhadap suatu produk. Kualitas juga merupakan faktor
utama yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi
bersaing.
Pengendalian peningkatan kualitas Six Sigma Motorola memungkinkan
sebuah perusahaan untuk menggunakan kualitas sebagai senjata strategis dalam
persaingan yang cukup tinggi. Disamping sekedar sebagai alat pengendali biaya,
konsep Six Sigma berfokus pada usaha untuk memperkecil DPMO (Defect Per
Million Opportunities) dimana cacat dari sejuta produk yang dihasilkan tidak
melebihi 3,4 bagian. Saat ini diketahui bahwa rata-rata industri Indonesia masih
memiliki tingkat kapabilitas proses berkisar antara 2 sampai 3-sigma dengan
besar DPMO masih berada di atas 100.000(DPMO ≥ 100.000), sedangkan
perusahaan kelas dunia memiliki kapabilitas proses pada tingkat pengendalian
kualitas 5 sampai 6-sigma, sehingga hanya menghasilkan kemungkinan kegagalan
per satu juta kesempatan dibawah 100 DPMO.(Gasperz, 2002)
Dalam rangka menerapkan konsep pengendalian kualitas statistik, maka
dilakukan penelitian di perusahaan minuman “PT. Sinar Sosro” terutama untuk
produk Teh Botol Sosro. Dalam pencapaian hasil yang maksimal produk Teh
5. Botol Sosro melewati beberapa tahap proses produksi dengan masing-masing
standar spesifikasi yang ditetapkan perusahaan, diantaranya pada pengolahan air
harus dilakukan secara baik dan teratur, proses pemasakan (kitchen) maliputi
pemilihan teh yang baik, penggunaan gula dengan kualitas tinggi, pencampuran
bahan yang sesuai, dan suhu teh masak, dan pada proses pembotolan yang
meliputi kualitas botol yang baik dan bersih, dan pengisian Teh Cair Manis
(TCM) sesuai standar yang ditetapkan.
Pada waktu proses produksi terutama pada proses bottling (pembotolan)
masih terdapat banyak kerusakan atau ketidaksesuaian yang akan mengakibatkan
produk tersebut tidak dapat dikirim kebagian pemasaran dan ini akan
mengakibatkan kerugian pada perusahaaan tersebut. Dengan menggunakan
konsep pengendalian kualitas statistik, diharapkan permasalahan yang dialami
oleh PT. Sinar Sosro pada proses bottling (pembotolan) dapat teratasi dan mampu
memasarkan produk secara baik.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
akan dibahas adalah mengetahui seberapa besar tingkat kapabilitas dan stabilitas
proses bottling (Pembotolan) serta mendeteksi faktor-faktor pengaruhnya pada
produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro Ungaran.
6. 1.3. Pembatasan Masalah
Agar terfokus pada pemecahan masalah yang telah dirumuskan dan karena
adanya, dana, waktu dalam pengambilan data maka diberikan beberapa batasan:
1. Data yang digunakan adalah banyak produk yang cacat pada proses
bottling (pembotolan) produk Teh Botol Sosro.
2. Botol yang digunakan pada proses bottling (pembotolan) merupakan botol
pengembalian dari konsumen.
3. Grafik yang digunakan hanya grafik pengendali p dengan p adalah
proporsi yang cacat relatif terhadap ukuran sampel.
4. Waktu penelitian proses bottling (pembotolan) produk minuman Teh
Botol Sosro pada tanggal 23 November - 22 Desember 2009.
1.4. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis proses bottling (Pembotolan)
pada produksi minuman Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro Ungaran, apakah
benar-benar terkendali secara statistik sehingga akan diketahui seberapa besar
level sigma dan tingkat kapabilitas proses, serta mengetahui faktor-faktor
pengaruh timbulnya kecacatan produk saat proses bottling (pembotolan)
berlangsung dengan metode Six Sigma Motorola.
7. 1.5. Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini dijabarkan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisi mengenai sejarah perusahaan,
proses produksi, hasil produksi, pengendalian mutu, dan tinjauan statistik berisi
tentang pengertian pengendalian kualitas, distribusi binomial, dan alat statistik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN mengenai obyek pengamatan,
metode pengumpulan data, sumber data, dan teknik pengolahan data. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai pembahasan dan hasil pengolahan data
beserta analisa. BAB V KESIMPULAN berisi kesimpulan dari hasil analisa.